Advanced Trauma Life Support

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 61

Advanced Trauma Life Support

Syamsia (NBA 004-012-112)


KONSEP

Simultaneous diagnostic and therapheutic activities intended to identify


and treat life threatening

This focus on urgent problems is first captured by the “Golden Hour”

The GOLDEN HOUR, the first hour after a traumatic injury , when
emergency treatment is most likely to be successfull
Triage

Primary survei (A, B, C, D, and E)

Adjunct to Primary Survey

OUTLINES
Secondary survey

Monitoring and Evaluation,


Secondary Adjuncts

Transfer to Definitive Care


The process of categorizing
victims or mass casualities
TRIAGE based on their need for
treatment and the resources
avaible.

1. Prevent avoidable deaths


GOALS
2. ensure proper initial treatment within a minimal time frame

3. avoid misusing assests on hopeless cases


PRIMARY SURVEY

 Identify most life-threatening injuries


 First, most important thing when you encounter a trauma
patient is to speak to him
 A complete sentence spoken by the patient tell us
 1. airway is patent
 2. breathing is intact
 Good cerebral circulation
Airway & protection of spinal cord

 Why first in the algorithm ?


Loss of airway can result in death <3 minutes
Prolonged hypoxia means inadequate perfusion, End- organ
damage
TANDA SUMBATAN / OBSTRUKSI

•Gelisah (karena hipoksia)


Snoring •Gerak otot nafas tambahan,
Mendengkur : Pangkal lidah retraksi sela iga
•Sianosis (tanda lambat)
Gurgling
Suara Berkumur : Cairan
MAKIN
Crowing Sound PARAH
Stridor : Kejang / Edema Pita
Suara
Airway management

MEMBEBASKA
N JALAN NAPAS

TANPA ALAT DENGAN


ALAT
HEAD CHIN JAW
TILT LIFT TRUST
OPA/NPA/ DEFINITIV AIRWAY
LMA
TRACHEOSTOM
ETT SURGICAL
CRICHOTHYROIDOTOMY Y
Oro-pharyngeal tube

Jangan dipasang jika reflex muntah masih (+)


Naso-pharyngeal tube

Tidak merangsang muntah


Hati-hati pasien dengan fraktura basis cranii
U/ dewasa 7 mm atau jari kelingking kanan
Lindungi leher dari gerakan

Previously recommended hand Currently recommended hand


positions for manual in-line positions for manual in-line
stabilisation of the cervical stabilisation of the cervical
spine. spine.
Breathing and ventilation

paradoxical
LOOK ada napas
atau tidak
Laju gerak
napas
penggunaan otot
bantu napas
Retraksi chest wall
movement

LISTE Mendengarkan aliran udara


N disaluran pernapasan

FEEL deviasi
trakea
broken ribs
ada napas/tidak?

ada luka terbuka?

Tension pneumothorax?

Hematothorax
Ada nafas ?1.
Nafas normal/ distres ?

Tidak ada nafas  beri nafas buatan + O2


Ada nafas sengal-sengal  beri nafas buatan + O2
Ada nafas cepat > 25, gerak cuping hidung, retraksi intercosta 
beri O2 + siapkan nafas buatan

21
Berikan nafas buatan, tambahkan oksigen
22
Tanda distres nafas

 Nafas dangkal cepat


 Gerak cuping hidung
 Tarikan sela iga / otot leher
 Nadi cepat
 Hipotensi
 Vena leher distensi
 Sianosis (tanda lambat)

23
TRAUMA THORAX
24
Cedera toraks yang
harus ditemukan
pada primary survey

25
2. OPEN PENUMOTHORAX (SUCKING CHEST WOUND)

Defek/luka yang besar pada dinding dada akan menyebabkan


pneumotoraks terbuka
Tekanan di dalam rongga pleura = tekanan atmosfir
Jika defek pada dinding dada lebih besar dari 2/3 diameter
trakea maka udara akan cenderung mengalir melalui defek
karena mempunyai tahanan yang kurang atau lebih kecil
dibandingkan dengan trakea
Ventilasi terganggu menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia

26
Cara menutup luka tembus toraks

Sehelai plastik tipis


Di-pleister 3 sisinya 
Jadi katub satu arah

cara dulu:
kasa steril + vaselin steril

27
28
3. TENSION PNEUMOTHORAX

29
DIAGNOSIS KLINIS

Look → gerak sisi sakit tertinggal


Listen → suara nafas pada sisi sakit menghilang
Feel → deviasi trakea, hipersonor pada sisi yang sakit

Lakukan punksi (torakosentesis jarum)


tanpa menunggu foto rontgen

30
Punksi pleura untuk dugaan pneumotoraks
(sistim jarum + spuit + air)

Jika keluar gelembung


= ada pneumotoraks
Jarum jangan dicabut
air sampai drain terpasang

masuk Jika air terhisap masuk


5 cm = tak ada pne-toraks
Jarum segera dicabut
sebelum air habis

31
POSISI PUNKSI
 Sela iga ke dua (ICS 2)
 Garis tengah selangka

(mid clavicular
line)
 Jarum besar (#14, 16)

 drain thorax dipasang kemudian

32
RABA PERGESERAN LETAK TRACHEA
(DI STERNAL NOTCH)

Lebih curigai
pneumotoraks (+)
bila ada
Patah tulang iga
Emfisema subkutan

33
34
Gejala:
nyeri dada
sesak
takikardi
hipotensi
deviasi trakea

35
4. Ada Flail Chest ?

Inspirasi Expirasi

Perhatikan gerak dada waktu bernafas


36
FLAIL CHEST
Kontinuitas segmen dinding dada hilang

Pada fraktur iga multipel pada dua atau lebih tulang iga
dengan dua atau lebih garis fraktur.

Menyebabkan gangguan pada pergerakan dinding dada →


Gerakan paradoksal dari dinding dada pada inspirasi dan
ekspirasi

Cedera pada parenkim paru

Ketidak-stabilan dinding dada

Hipoksia terjadi karena nyeri yang mengakibatkan gerakan 37


dinding dada menjadi tertahan dan cedera jaringan parunya.
Mekanisme
Paradoxal Breathing

38
PEMERIKSAAN

Look : toraks bergerak secara asimetris


tidak terkoordinasi (Paradoxal breathing)
Feel : teraba fraktur
krepitasi iga

39
PENATALAKSANAAN

Cedera Parenkim Paru (Contusio Paru)

Ventilator

Fragmen Iga Patah

Operatif

40
5. HEMOTHORAX
HEMOTHORAX MASIF

Tekumpulnya darah dgn cepat


> 1500 cc pada rongga pleura
Luka tembus merusak PD sistemik/hilus paru

DIAGNOSIS
Listen
Suara nafas hilang
SYOK pada sisi sakit

Feel 41
Pekak pada sisi sakit
42
PENATALAKSANAAN

Penggantian
volume darah Pemasangan Chest Tube

Kristaloid + Darah
43
44
6. TAMPONADE JANTUNG

Disebabkan luka tembus/cedera tumpul


TRIAS BECK

TEK VENA
Perikardium terisi darah
TEK ARTERI

SUARA JANTUNG
Perikard dgn struktur jaringan ikat yang kaku MENJAUH
→ menghambat aktivitas dan pengisian jantung

45
46
MENILAI SIRKULASI

 Warna akral
 Capillary refill
Bayi
 Denyut nadi
 Tekanan darah Dewasa
 Produksi urine

Anak
Nafas cepat, kesadaran gelisah sampai coma
Tanda Tekanan nadi < 20mmHg
klinis Kulit dingin, pucat, basah, sianosis
shock
Capillary refill time > 2 detik
Produksi urine < 0,5 ml/kgbb/jam
Type of Shock in Trauma

Hemorhagic Sources of Chest


• assume hemorraghic shock in all trauma patients until
proven otherwise
bleeding
• results from internal or external bleeding abdomen

obstructive
Pelvis
• cardiac tamponade
• tension pneumothorax
bilateral femur fractures
neurogenic

• spinal cord injury


General treatment

Stop bleeding

• apply direct pressure

Restore circulating volume

• Crystalloid resuscitation
• Administer blood product

Immobilize fracture
DISABILITY
DISABILITY
SISTEM
GCS Nilai pupil
Besar
EYE Isokor
MOTORIK Reaksi
VERBAL
Suggest transtentorial herniation on ipsilateral side
perlu reevaluasi terhadap
Penurunan Oksigenasi keadaan oksigenasi,
Penurunan Kesadaran Penurunan perfusi ke otak ventilasi dan perfusi
Trauma langsung pada otak
EXPOSURE

remove all clothing

• examine for other signs of injury


• injuries cannot be diagnosed until seen by provider

logroll patient to examine patient's back

• maintain cervical spinal immobilization


• Palpate along thoracic and lumbar spine
• Minimum of 3 people , often more providers required

Avoid hypotermia

• Apply warm blankets after removing clothes


• Hypothermia = coagulopathy
ADJUNCTS TO PRIMARY SURVEY

vital sign/ ecg monitoring

ABG

Pulse oximetry

urinary/gastric catheters

ECG

CXR, C-spine , Pelvis , DPL, Ultrasound


SECONDARY SURVEY

AMPLE history

• Allergics
• medication
• past medical history , pregnancy
• last meal
• events surrounding injury , environtment

Head to Toe
secondary survey followed by radiographic evaluation

• futher investigation
• Consultation

transfer to definitve care

• operating room
• ICU
• higher level facility
TERIMA KASIH

You might also like