TM EN T: By: Atmira N.U 7 September 2015

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 56

T

EN
T M
EA
TR
E R
AT
EW
T NE
S
A RT O
W PA

By : Atmira N.U
7th September 2015
BASIC PRINCIPLES OF WASTEWATER
TREATMENT
Physical process:
by screening, sedimentation, filtration, flotation, absorption or adsorption or both,
and centrifugation

Chemical process:
By coagulation, absorption, oxidation-reduction, disinfection, and ion-exchange

Biological process:
By aerobic treatment, anaerobic treatment and photosynthetic process (oxidation
pond).
Wastewater Treatment Process
Source : (Asano and Levine, 1998)
Physical characteristics
A. Solid content
Quantity of Total Solid (TS)
It reflects the quantitative organic/inorganic
contents, both dissolved and suspended
component
Measurement: to dry the wastewater at 105oC
until the constant weight is achieved
Certain chemical component are evaporated
 less accurate, i.e. NH4Acetate
Total Suspended Solid (TSS)

 Is that portion of the Total Solids that are 


retained on a no-ash glass fiber filter disc
of approximately 0.45 mm pore size. 
Purpose: to find out the biomass production
& accumulation of non-biodegradable
suspended solid (in the case of activated
sludge process)
Total Dissolved Solid (TDS)

 The solids in the filtrate from the 


TSS test.
The liquid which passes through the TSS filter is collected
in a weighed dish and evaporated for an hour at 180°C ±
2°C. The dish is then re-weighed with the TDS equaling
the difference between the dish weight before and after
filling with filtrate and drying, in mg per liter of filtrate.

Purpose: to indicate the chemical or biological solids in a


wastewater which cannot be removed through settling,
floating or filtration.
Settlement characters of solid

Purpose: to estimate the sedimentation speed of


untreated & secondary treated wastewater
It is reflected as Sludge Volume Index (SVI)
Diameter size of particles:
# solid : 10-6 – 10-8 mm
 cause turbidity & have electrical power
# colloid : 10-3 – 10-6 mm
 it can be settled by addition of coagulant
# suspension : 10-1 – 10-3 mm
 easy to be removed & stabile
B. Color
Measurement: using spectrophotometer, it is
related to optical density (OD). It is
necessary to settled the WW  clear
wastewater  to be measured
The WW color indicates whether it is a
dangerous or safe for living organism,
depends on the cause of color formation,
i.e.
- Black : high Pb
- Yellow : high Fe
- Blue : high Cu
C. Temperature

Usually the T of wastewater is higher than


normal T  25 oC, it is because:
- Food processing use high T
- Occurrence of exothermic reaction, i.e. the use
of soap, detergent & other chemicals
Why the higher T of wastewater need to be
concerned?
- it can be a threat for aquatic organism
- it can increase the disadvantage microbial
growth
D. Smell
Mostly cause by degradation of organic
compounds by microorganisms  NH3,
H2S, CH3SH (mercaptan)

Measurement:
- Sensory evaluation
- Gas Chromatography (GC)
E. Turbidity

It cause by mixture of solid waste, salts, clay,


organic compound, algae and microbes
Solid matter reflects light  reduce O2
production by plants
Measurement:
- Light reflection
- Light absorption
CHEMICAL CHARACTERISTICS
A. Carbohydrates
Polysaccharides
Insoluble in water
It can cause obstruction of water flow  flood
It can be removed by physical treatment: screening and
sedimentation

Monosaccharides and disaccharides


Soluble in water
Difficult to be removed using physical treatment  its
treatment is more expensive
It consists of simple compound  nutrient for MO
B. Protein
• As Nitrogen source for MO growth  booming MO and bad
smell
• Two mechanism of protein degradation in nature:
• - aerobic reaction: N2, S2, H2O, HC
• - anaerobic reaction : amine/amide
C. Fat and Oil
Characteristics of fat & oil:
lower MW than water, insoluble in water, it is not destroyed
by heating
Environmental effect:
- Water  reduce O2 contact to water bodies
- Soil  1) oxidation  Saponification reaction  pH↑ 
poison for soil organisms
KARAKTER KIMIAWI (ANORGANIK)
Karakter Kegunaan
kimia
Nitrogen Total Mengukur konsentrasi nutrisi dan derajat dekomposisi di
Fosfor Total dalam air limbah
pH Mengukur tingkat keasaman/ kebasaan di dalam air
limbah.
Alkalinitas Mengukur tingkat “buffer” di dalam air limbah

Sulfat Mengukur potensi bau dan berdampak pada pengolahan


lumpur yang dihasilkan
Logam Menilai penggunaan kembali air limbah dan efek racun
selama pengolahan
Unsur/ senyawa Melihat keberadaan unsur tertentu di dalam air limbah.
anorganik
spesifik
1. PHYSICAL TREATMENT
• Removal of wastewater constituents such as
rags, sticks, floatable substances, grit, and
grease happens in this phase.
• Treatment operations units : screens, grit
removable units, and grinders
• Pre-eliminary treatment
2. CHEMICAL TREATMENT
 Reduction of the toxic level or eliminating
hazard characteristics of the waste

Chemical treatment covers :


• Coagulation and Flocculation Primary
Treatment
• Sedimentasi kimia
• Neutralization Tertiary
Treatment
• Desinfeksi
(1) COAGULATION &
FLOCCULATION
• Effective for removing suspended solid and
colloid particles (size = 100 micrometer –
10 nm)
• Substances : microbes, bacteria, sand, clay
• This treatment is followed by
neutralization and sedimentation process
KOAGULASI - FLOKULASI
KOAGULASI : terjadi destabilisasi koloid dan partikel dalam
air sebagai akibat dari pengadukan cepat dan pembubuhan
bahan kimia (koagulan).
Akibat pengadukan cepat, koloid dan partikel yang stabil
berubah menjadi tidak stabil karena terurai menjadi partikel
yang bermuatan positif dan negatif.
Proses ini berlanjut dengan pembentukan ikatan antara ion
positif dari koagulan (misal Al3+) dengan ion negatif dari
partikel (misal OH-) yang menyebabkan pembentukan inti
flok (presipitat).
FLOKULASI: partikel dari proses koagulasi + flokulen (diaduk
dengan kecepatan rendah)
Inti flok  menjadi partikel berukuran besar, dpt mengendap.
 COLLOIDAL PARTICLES :
 Usually, colloidal particle’s surface is loaded with
minus charge.

# High electrical potential (electrical repulsive force >


van der Walls attractive force)

# Low electrical potential (electrical repulsive force <


van der Walls attractive force)
THE PRINCIPLE OF COAGULATION
Flocculation
Addition of Addition of
Colloidal coagulant polymer (Polyacrylamides)
particles

- -
- -
- - BIG
FLOCK
Dispersed by
FLOCK
electrical repulsion
Enlargement of
coagulated
particles
COAGULANT
• Metal ions can be used to destabilize the
colloidal particles
• ex : Al3+ and Fe3+
Coagulant Chemical Formula Opt. pH
Range
Aluminium sulphate (alum) Al2(SO4)3.18H20) 5.5 -8.0
Sodium alminate NaAlO2 6.0-8.5
Poly (Aluminium chloride) Aln(OH)mCl3n-m 6.0-8.5
Ferrous sulphate FeSO4.7H20 8.5 -11
Ferric chloride FeCl4.6H20 4.0-11
Ferric sulphate Fe2(SO4)3.nH20 3.5-11
PROSES KOAGULASI dan FLOKULASI

liquid treated
raw Ferric
organic wastewater
wastwater Chloride
acrylamide
coagulant
copolymer
SEDIMENTASI KIMIA
Sedimentasi yang berkaitan dengan koagulasi dan flokulasi.
Tujuan utama – menghilangkan suspended solids.

Terdapat 3 bagian proses sedimentasi :


1. Discrete settling
pengendapan partikel-partikel tanpa mengalami
perubahan ukuran, bentuk dan kerapatan partikel.
2. Floculant settling
pengendapan partikel-partikel yang telah
mengalami flokulasi dan koagulasi
3. Zone settling
pengendapan partikel secara serentak membentuk
lapisan pada dasar wadah (tangki pengendapan)
NETRALISASI
Limbah cair dalam kondisi asam/ basa
membutuhkan netralisasi treatment.

Kapan perlu ada perlakuan netralisasi ?


a) sebelum pembuangan limbah ke lingkungan
(perairan) – pH aquatic organism + 7
b) sebelum limbah industri dibuang ke saluran
umum - ada standard pH untuk tiap jenis
limbah
c) sebelum perlakuan kimia/ biologi selanjutnya
(prenetralisasi) – pH optimum aktivitas biologi +
6.5-8.5
NETRALISASI
• 2 metode umum netralisasi :
1) Equalisasi – dengan proses mixing
2) Metode pengontrolan pH – menambahkan asam/ basa
untuk netralisasi limbah.

• Proses kimia : pengontrolan pH dengan menambahkan


bahan kimia (zat kapur, soda api/ caustic soda (NaOH),
sodium karbonat (Na2CO3), amonia (NH4OH))

• Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan reagen


netralisasi :
harga, kemampuan netralisasi, kecepatan reaksi
DISINFEKSI – CHLORINASI DAN OZONISASI
Tujuan :
mereduksi konsentrasi bakteri patogen (Coliform – indeks
sanitasi) untuk mencegah timbulnya penyakit.

• Agen kimia yang umum digunakan sebagai desinfektan: klor,


ozon, ultraviolet, yodium

• 2 mekanisme desinfektan membunuh m.o :


a) penetrasi desinfeksi melalui dinding sel
b) bereaksi dengan enzim dalam sel

• Kelemahan desinfeksi menggunakan zat kimia :


a) Bereaksi dengan senyawa organik membentuk senyawa
lain yang kurang efektif debandingkan senyawa induk
b) Mengoksidasi partikel lain selain m.o
KLORINASI
• Klorin merupakan agen desinfeksi yang paling
terkenal – agen desinfeksi air minum.
• Klorin - agen oksidator kuat yang mempenetrasi
sel m.o
Kelemahan :
a) tidak mematikan virus
b) membentuk senyawa Trihalomethane (THMS)
- bersifat karsinogenik
c) menimbulkan masalah bau dan rasa
• Standar WHO penggunaan klorin : 0.5 mg/l
• Cara menghilangkan klorin :
 menggunakan karbon aktif, sodium sulfat
OZONISASI

Ozon – O3 – gas biru


• Kelebihan :
 menghilangkan rasa dan bau (menghilangkan
iron, manganese, sulfur)
 efektif melawan bakteri, virus dan spora
 tidak memproduksi senyawa beracun (kec.
jika bereaksi dengan bromin)
• Kelemahan :
setelah terdekomposisi, efek desinfektan
(membunuh m.o) berkurang
RADIASI ULTRAVIOLET (UV)
Prinsip :
As UV rays penetrate the cell wall of the
microorganism, the energy reacts with
nucleic acids and other vital cell
components, resulting in injury or death of
the exposed cells.
Limitasi :
• UV hanya membunuh bakteri pada 1 titik
selama treatment.
• Sel bakteri yang mati bisa menjadi sumber
makanan bagi bakteri lain yang survive.
3. BIOLOGICAL TREATMENT

• Using Microbes to digest the waste


• Process : Aerobic treatment & Anaerobic treatment
PERLAKUAN BIOLOGI – BIOLOGICAL TREATMENT

Pemanfaatan mikroorganisme untuk menguraikan


senyawa organik dalam air limbah menjadi
senyawa sederhana

Mikroorganisme mengkonsumsi bahan-bahan


organik untuk membentuk biomassa sel baru serta
zat-zat organik, dan memanfaatkan energi yang
dihasilkan dari reaksi oksidasi untuk metabolismenya

Menghilangkan atau mengurangi kandungan senyawa


organik atau anorganik dalam suatu air buangan
PROSES BIOLOGI - MIKROORGANISME

A. Bakteri
Achromobacter, Alcaligenes, Arthrobacter,
Citromonas, Flavobacterium, Pseudomonas

PSEUDOMONAS NITROBACTER SP.


KARAKTER BAKTERI

kemampuan
untuk
menggumpal/
membentuk flok

Lapisan lendir
PROSES BIOLOGI - MIKROORGANISME
B. Kapang
C. Protozoa
D. Ganggang/ algae
PROSES BIOLOGI

High concentration of
microorganism in reactor

Sufficient contact of influent and


mo

Suitable reacting conditions for


mo
Oksigen (proses biologi aerob) ( min 0.2 – 0.6 mg/ l) ( max 1.0 mg/ l), Suhu (15 – 20oC),
pH (6.5 – 8.5) , Kebutuhan nutrien (Harus mengandung unsur karbon, nitrogen
SENYAWA ORGANIK (1)

A. KARBON

Karbon organik + O2 C5H7O2N +CO2

• Kondisi aerobik – karbon diubah menjadi energi

Karbon organik sel mikrobia + asam organik,


aldehid, alkohol
• Kondisi anaerobik
SENYAWA ORGANIK (2)
B. Nitrogen
Harus dihilangkan. Mengapa?
 Amonia dalam limbah akan mempengaruhi konsentrasi DO
(dissolved oxygen)  racun terhadap ikan
 Nitrogen juga harus dihilangkan agar tidak terjadi
EUTROFIKASI pada permukaan air.
• Kondisi aerobik : N organik – N amonium – N nitrit – N
nitrat
• Oksidasi amonia – nitrit & nitrat = nitrifikasi
• Reduksi N nitrat & nitrit = denitrifikasi.
C. Fosfor
D. Sulfur (Sulfida)
Nitrifying bacteria

NITRITATION NITRATION

Nitrogen
Dinitrogen
Oksida
Nitrogen
Oksida

De-nitrifying bacteria
PROSES BIOLOGI - AEROBIK

Prinsip : oksidasi bahan organik menggunakan molekul


oksigen

Kolam oksidasi Lagun aerasi Parit oksidasi

Filter menetes/
Lumpur aktif
Trickling Filter
1. KOLAM OKSIDASI

Merupakan kolam
dengan kedalaman 1
– 1.5 meter dan
diberi alga.

limbah domestik
diuraikan oleh bakteri
Kegunaan:
aerob, alga dan sinar
Sistem jenis ini cocok digunakan
matahari. 7-14 hari  pada kota kecil yang memiliki
endapan lumpur  iklim tropis.
humus
(1) KOLAM OKSIDASI
Kelebihan:
a.      Menggunakan metode pengolahan alami sehingga murah.
b.      Pengoperasian dan perawatan yang mudah.
c.  Memiliki efisiensi tinggi dalam menyisihkan BOD (Bio
Chemicals Oxygen Demand/ oksigen yg dibutuhkan untuk
menguraikan senyawa didalam air oleh microba atau micro
organisme).
Kekurangan:
a.     Membutuhkan lahan yang besar.
b.  Penurunan zat organik terbatas (influen + 200 mg/ l BOD, efluen
+ 50 mg/ l BOD)
c.  Efisiensi tidak stabil – menurun pada malam hari – fotosintesa
terhenti
(2) LAGUN AERASI
 Unit penanganan biologis
di mana kebutuhan
oksigen dipenuhi dengan
peralatan aerasi mekanik

Kelebihan :
• Suplai oksigen kontinyu
• Dapat menangani
influent dengan jumlah
banyak dan beban tinggi
(2) LAGUN AERASI

Keuntungan Kerugian
• Biaya pemeliharaan rendah • Masih membutuhkan lahan
• Effluent yang dihasilkan baik yang luas,
• Biaya instalasi awal rendah • Membutuhkan energi yang
• Tidak menimbulkan bau besar
(3) TRICKLING FILTER

Merupakan unit oksidasi


aerobik yang menyerap dan
mengoksidasi bahan organik
dalam limbah melalui media
filter.

Filter : hancuran batu,


pasir, granit, karang

Prinsip : kontak limbah dengan lapisan m.o pada permukaan


batu-batuan (0.1 – 2.0 mm). pertumbuhan biologik pada
media penyaring menghilangkan bahan organik dalam air
limbah.
KEUNTUNGAN :
• Dirancang untuk jenis
limbah encer
• Dapat mereduksi BOD
hingga 85%
• M.o yang terlibat :
bakteri heterotrofik,
ganggang, protozoa

KELEMAHAN :
pertumbuhan m.o dapat
menyumbat media filter
(4) LUMPUR AKTIF

Prinsip :
• Proses utama, :
bioreaktor (tangki
aerasi) dan tangki
sedimentasi.
• Bakteri hidup
berkoloni membentuk
FLOK2 dan
menyerupai lumpur Genus yang umum dijumpai adalah : Zooglea,
Pseudomonas, Flavobacterium, Alcaligenes, Bacillus,
• Dapat menyerap dan Achromobacter, Corynebacterium, Comomonas,
Brevibacterium, dan Acinetobacter, disamping itu ada pula
mereduksi substrat mikroorganisme berfilamen,
yaitu Sphaerotilus dan Beggiatoa, Vitreoscilla yang dapat
menyebabkan sludge bulking.
Sistem Lumpur Aktif
BIOLOGICAL CHARACTERISTICS
1. BOD
Is a measure of the dissolved oxygen used by
aerobic microorganisms to decompose this
waste.
• If there is a large quantity of organic waste in the
water supply, there will also be a lot of bacteria
present working to decompose this waste.
• In this case, the demand for oxygen will be high (due
to all the bacteria) so the BOD level will be high.
• As the waste is consumed or dispersed through the
water, BOD levels will begin to decline.
EUTROPHICATION
CYCLE
Releasing more Nitrate &
Organic Waste which rich in Phosphate into the pond.

Bacteria try
decompose organic
waste using Begin the new
available Oxygen eutrophication cycle
nitrate and/or phosphate 

water plants and Pond is fully covered with algae 


algae begin to grow No sunlight goes through water.
more rapidly Dead fishes, plants & algae AEROBIC
CONDITION
EUTROPHICATION
Iron phosphate in the sediments
CYCLE may be solubilized into solution to
Organic Waste which rich in make it available as a nutrient for
the algae

Some of the sulfide may


be precipitated as iron
sulfide pond may gradually fill
with undecayed plant
SULFUR is converted to materials
nitrate and/or phosphate 
HYDROGEN SULFIDE
GAS
CARBON is converted
SWAMP
to METHANE GAS
instead of carbon
dioxide

Different bacteria
ALL oxygen are used up to continue to carry on
different bacteria in trying decomposition
to decompose all of the AN-AEROBIC
reactions
waste CONDITION
• Generally, when BOD levels are high, there is a decline in
DO (Dissolved Oxygen) levels.
• This is because the demand for oxygen by the bacteria is
high and they are taking that oxygen from the oxygen
dissolved in the water.
• If there is no organic waste present in the water, there
won't be as many bacteria present to decompose it and
thus the BOD will tend to be lower and the DO level will
tend to be higher.
• At high BOD levels, organisms such as macro
invertebrates that are more tolerant of lower dissolved
oxygen (i.e. leeches and sludge worms) may appear and
become numerous.
• Organisms that need higher oxygen levels (i.e. caddisfly
larvae and mayfly nymphs) will NOT survive.
2. COD
 It measures the equivalent amount of oxygen
required to chemically oxidize both organic and
inorganic compounds in water.
• ukuran tak langsung terhadap banyaknya oksigen
yang diperlukan untuk mengoksidasi materi
organik limbah dengan menggunakan senyawa
kalium dikromat (K2Cr2O7) atau kalium
permanganat (KMnO4) dalam pelarut asam.
BATASAN AIR LIMBAH UNTUK INDUSTRI DI
INDONESIA
Parameter Konsentrasi (mg/L)
COD 100-300
BOD 50-150
Minyak Nabati 5-10
Minyak Mineral 10-50
Zat Padatan Tersuspensi (TSS) 200-400
pH 6.0-9.0
Temperatur 38-40 oC
Amonia bebas (NH3) 1.0-5.0
Nitrat (NO3-N) 20-30
Senyawa aktif biru metilen 5-10
Sulfida (H2S) 0.05-0.10
Fenol 0.5-1.0
Sianida (CN) 0.05-0.50
NEXT WEEK : PENANGANAN LIMBAH CAIR - 2
Isi :
• Lanjutan penanganan limbah cair dengan proses biologis
secara anaerob
• Proses pengolahan limbah cair berdasarkan tahapan
pengolahannya (pre-eliminary, primary, secondary, tertiary)

You might also like