Cardiogenic Shock: DR Putra Hendra SPPD Uniba
Cardiogenic Shock: DR Putra Hendra SPPD Uniba
Cardiogenic Shock: DR Putra Hendra SPPD Uniba
Peripheral
Cardiac Output:
Resistance
1. Stroke Volume BP Vasodilators
2. Heart Rate
ACE Inhibitors
3. Force of Contraction
Beta Blockers
Calcium Channel
Blockers
Blood Volume
Diuretik
Definisi
Syok: Sindroma klinis kompleks ditandai oleh
gangguan metabolisme selular dikarenakan oleh
penurunan perfusi jaringan
Syok Kardiogenik: ditandai dengan penurunan
kekuatan kontraksi serat miokardium yang
mengakibatkan penurunan curah jantung
Syok Hipovolemik: terjadi jika volume darah tidak
adekuat untuk mengisi rongga intravaskular
Syok Kardiogenik: ditandai dengan penurunan
kekuatan kontraksi serat miokardium yang
mengakibatkan penurunan curah jantung
Syok Hipovolemik: terjadi jika volume darah tidak
adekuat untuk mengisi rongga intravaskular
Syok distributif : disebabkan oleh kegagalan
distribusi sirkulasi volume darah
Syok obstruktif : Merupakan dampak dari gagalnya
pengisian ventrikel (penurunan preload), yang
sangat cepat dapat menyebabkan penurunan kardiak
output.
Normal
CO = SV x HR
MAP = CO x SVR
Syok Kardiogenik
↓CO = ↓SV x HR
↓MAP = ↓CO x SVR
Syok Hipovolemik
CO = ↓ SV x HR
↓ MAP = ↓ CO x SVR
CO: Cardiac Output
SV: Stroke Volume
HR: Heart Rate
MAP: Mean Arterial Pressure
SVR: Sistemic Vascular Resistant
Klasifikasi Syok,
berdasarkan defisit fisiologis utama
Peningkatan
Penurunan curah tekanan paru
jantung
Edema Paru
Penurunan
Oksigenasi
Gangguan perfusi
jaringan
Syok Gangguan
Kardiogenik Metabolisme selular
Classic Criteria for Diagnosis of Cardiogenic Shock
1. Systemic Hypotension
systolic arterial pressure < 80 mmHg
2. Persistent Hypotension
at least 30 minutes
3. Reduced Systolic Cardiac Function
Cardiac index < 1.8 x m²/min
4. Tissue Hypoperfusion
Oliguria, cold extremities, confusion
5. Increased Left Ventricular Filling
Pulmonary capillary wedge pressure > 18 mmHg
Etiologi syok distributif
Syok septik: Bakteri, virus, fungi, parasit
Syok anafilaktik: alergen yang sudah terpapar
sebelumnya seperti antibiotik, makanan, bisa dan
serbuk
Syok neurogenik: terganggunya transmisi impuls
atau terhambatnya aliran keluar simpatetic dari
pusat vasomotor di otak, kerusakan spinal cord di
atas level T6, anastesi spinal, obat- obatan, stress
emosional, nyeri dan disfungsi CNS
Etiologi syok obstruktif
Temponade jantung : Merupakan kompresi pada
jantung yang disebabkan oleh peningkatan
tekanan intraperkardial akibat pengumpulan darah
atau cairan dalam perkardium (250 cc bila
pengumpulan darah atau cairan tersebut
berlangsung cepat, dan 100 cc bila pengumpulan
cairan itu berlangsung lambat)
Tension Pneumothorax
Emboli paru
Etiologies
Acute myocardial Other conditions complicating large MIs
infarction/ischemia Hemorrhage
Infection
LV failure Excess negative inotropic or
VSR vasodilator medications
Prior valvular heart disease
Papillary muscle/chordal Hyperglycemia/ketoacidosis
rupture- severe MR Post-cardiac arrest
Post-cardiotomy
Ventricular free wall rupture Refractory sustained
with subacute tamponade tachyarrhythmias
Acute fulminant myocarditis
End-stage
cardiomyopathyHypertrophic
cardiomyopathy with severe outflow
obstruction
Aortic dissection with aortic
insufficiency or tamponade
Pulmonary embolu
Severe valvular heart disease -
Critical aortic or mitral stenosis,
Acute severe aortic or MR
Tahapan Syok
Tahap awal/kompensasi
MAP turun 10-15 mmHg
Aktivasi SS simpatis melawan SS parasimpatis
Ditandai oleh vasokonstriksi selektif: ginjal, otot, kulit dan splanknik
menperbaiki sirkulasi otak dan jantung
Penurunan aliran darah koroner metabolisme anaerob dan dialtasi
arteri
Ginjal pelepasan hormon
• Epinefrin, norepinefrin
• Glikokortikoid
• Renin – angiotensin – aldosteron
Pituitari anterior: sekresi ADH
Penurunan CO
Tahapan Syok
Tahap Irreversible
Kompensasi tidak mampu mempertahankan
perfusi otak dan jantung
Depresi fungsi miokard berlanjut
Iskemia otak depresi fungsi neuron
kehilangan mekanisme kompensasi neuronal
sentral
Vasokonstriksi mikrosirkulasi penurunan
venous return
Schematic
LVEDP elevation
Hypotension
Decreased coronary
perfusion
Ischemia
Further myocardial
dysfunction
Neurohormonal
activation
Vasoconstriction
Endorgan hypoperfusion
Manifestasi klinis
TD sistolik < 90 mmHg
HR > 100 x/mnt
Nadi lemah
Penurunan bunyi jantung
Perubahan sensori
Kulit dingin, pucat, lembab
Urin output < 30 ml/jam
Nyeri dada
Disritmia
Takipnea
Penurunan curah jantung
Peningkatan PAWP, RAP
Pengingkatan SVR
Swan-Ganz Catheter
Pressors
Intra-aortic Balloon Pump (IABP)
Fibrinolytics
Revascularization: CABG/PCI