Logbook PBM

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 84

LOGBOOK HARIAN

Program Studi : Profesi Bidan

Praktek : Asuhan Kebidanan

Tempat Praktek : PMB Grace

SIDAKALANG

Waktu / Periode : 3-15 Oktober 2022

Nama Peserta Didik : Lasmarianti Lumban Batu

NIM : P07524722017

Kelas : Profesi Bidan Angk.IV

FOTO
BERWARNA
3X4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2022/2023
LAPORAN KEGIATAN HARIAN

Tempat Praktek : PMB Grace


Waktu : 3-15 Oktober 2022
N Hari/Tgl Kegiatan Ket.
o Jam
1 Selasa Nama Pasien : Ny. K
4-10-22 Umur : 24 Tahun
9.30wib
S : Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan
kehamilannya dan masih merasakan mual pada pagi
hari kadang tidak suka jika mencium parfum yang
terlalu mencolok

O : Keadaan umum baik, kesadaran composmentis,


BB awal 60 Kg, BB sekarang 58 Kg, TB 150 cm, Lila
27 cm, TD 110/70 mmHg, PP test positif, HPHT : 08 -
8 - 2022, HPHT :15-05-2023

A : Ny. K, GIP0A0 UK 8 minggu dengan Morning


Sickness

P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaannya dan
keadaan umum ibu baik
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa mual di
pagi hari atau morning sickness adalah hal
yang wajar bagi ibu diawal kehamilannya
karena adanya pengaruh hormon dan
perubahan perubahan hormon inilah yang
mengakibatkan ibu merasa mual dan cara
mengatasinya adalah makan dengan porsi
sedikit tetapi sering, menjauhi bau atau
wewangian yang ibu rasa membuat mual.
3. KIE mengenai pemeriksaan kehamilan rutin,
perawatan ibu hamil, konsumsi makanan
bergizi seimbang, tanda bahaya kehamilan dan
menganjurkan ibu sering baca buku KIA

2 Selasa Nama Pasien : Ny. D


4-10-22 Umur : 31 Tahun
14 wib
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya, tidak ada keluhan
- HPHT : 04-1-2022
- GIII PII A0
- Tidak mempunyai penyakit menular ataupun
keturunan

Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- Djj 144 x/m
- TTP : 11-10-2022
- Palpasi :
Leopold I : Pada bagian fundus teraba lunak,
bulat dan tidak melenting (bokong)

Leopold II: Pada bagian kanan ibu teraba


bagian-bagian terkecil (Ektermitas) pada
bagian kiri ibu teraba keras, memanjang
seperti memapan
Leopold III: Pada bagian terendah ibu teraba
bulat keras dan melenting (Kepala)

Leopold IV: Belum masuk PAP (Devergen)


- Usia kehamilan : 36 minggu
- TFU : 34 cm
- TBJ : (34-12) x 155 = 3.410 gram
- DJJ :144x/m

Analisa Data
GIIIPIIA0 , Usia Kehamilan 36 minggu, Persentasi
kepala, janin tunggal hidup keadaan umum baik

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan berat dan banyak istirahat, banyak
minum air putih karena nyeri yang dirasa bisa
juga disebabkan kurang minum
3. Memberitahu ibu tanda dan bahaya kehamilan
seperti
- Perdarahan yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janin
- Keluar air ketuban sebelum waktunya
- Gerakan janin kurang atau janin tidak
bergerak
- Muntah terus menerus dan tidak mau
makan
- Penglihatan kabur
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
personal hygiene
- Mengganti pakaian dalam dan luar
- Menjaga kebersihan tubuh dengan cara
mandi, menyikat gigi, membersihkan
lipatan paha dan ketiak agar
kebersihannya tetap terjaga sehingga
ibu nyaman dan segar
5. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
Datang jika ada keluhan

3 Rabu Nama Pasien : Ny.M


5-10-22 Umur : 26 Tahun
17 wib
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya, tidak ada keluhan
- HPHT : 10-6- 2022
- GII PI A0
- Ibu mengatakan hamil 4 bulan

Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TB : 150 cm, BB 45 Kg, Lila 22 cm
- TTP : 17-03-2023
- Palpasi
 Leopold I : Tinggi Fundus Uteri
pertengahan simfisis pusat
 Leopold II : Tidak Teraba
 Leopold III : Tidak Teraba
 Leopold IV: Tidak Teraba
- Usia kehamilan : 16 minggu
- HB :10,4 gr%

Analisa Data
Ny. M, 26 tahun GIIPIA0 , Usia Kehamilan 16 Minggu
dengan Kekurangan Energi Kronik ( KEK )

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan pada ibu hamil pemeriksaan
yang dilakukan keadaan umum ibu baik dan
memberitahu ibu hasil pemeriksaan ibu
mengalami kekurangan energi kronik (KEK)
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa Kekurangan
Energi Kronis (KEK) adalah salah satu
keadaan malnutrisi. Dimana keadaan ibu
menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronis) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan
pada ibu secara relative atau absolut satu atau
lebih zat gizi. Kekurangan gizi akut disebabkan
oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam
jumlah yang cukup atau makanan yang baik
(dari segi kandungan gizi) untuk satu periode
tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori
dan protein yang cukup atau juga bisa
disebabkan menderita muntaber atau penyakit
kronis lainnya
3. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi
makanan makanan yang bergizi
4. Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan meminum obat
penambah darah (Fe) agar ibu dan janin sehat
5. Menganjurkan ibu untuk tetap beristirahat yang
cukup
6. Menjelaskan tanda dan bahaya kehamilan
7. Menjadwalkan ibu kunjungan ulang dan jika
ada keluhan segera datang

4 Rabu Nama Pasien : Ny. S


5-10-22 Umur : 21 Tahun
17.30
wib S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan, hanya ingin
kunjungan rutin untuk memeriksa kehamilannya

O : K/U Baik, Kesadaran Compos Mentis


TD : 110/80, N:80 x/m, R:20 x/m, S:360C
Lila : 26 cm, BB: 59 kg, TB:154 cm,
TTP : 10-02-2023
Pemeriksaan Abdomen :
Leopold I : TFU 3 Jari dibawah Pusat
Leopold II :Tidak Teraba
Leopold III :Tidak Teraba
Leopold IV :Tidak Teraba

A :Ny.S, Umur 21 Tahun GIP0A0 Usia Kehamilan


20 minggu dan Janin Hidup Intra Uteri

P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu tetap mengkonsumsi
makanan yang begizi
- Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan meminum tablet
penambah darah (Fe) agar ibu tidak anemia

5 6-10-22 Nama : Ny. D


Kamis Umur : 24 Tahun
10 wib
Subjektif
Ibu mengatakan cemas dan gelisah karena
payudaranya bengkak dan nyeri saat ditekan

Objektif
Keadaaan umum ibu baik dan kesadaran
composmentis, Vital sign TD:120/80 mmHg, Pols 80
x/m, RR 20x/m, T:36,90C, dengan bendungan ASI

Analisis Data
Ny. D, Postpartum 7 hari dengan bendungan ASI

Pelaksanaan
1. Memberitahu keadaan ibu dan keadaan umum
ibu
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai bendungan
ASI
3. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
dengan cara on demand
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan
payudara, menyusui bayinya diperhatikan cara
menyusui

6 Kamis Nama Pasien : Ny. F


6-10-22 Umur : 23 Tahun
13 wib
S : Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan
pertama kali dan sudah telat menstruasi sejak bulan
agustus.

O : Keadaan umum baik, kesadaran composmentis,


BB awal 54 Kg, BB sekarang 55,5 Kg, TB 151 cm,
Lila 27 cm, TD 105/70 mmHg, PP test positif, HPHT :
21-08-2022, TTP 28-05-2023

A : GIP0A0 UK 8 minggu

P:
1. KIE mengenai pemeriksaan kehamilan rutin,
perawatan ibu hamil, konsumsi makanan
bergizi seimbang, tanda bahaya kehamilan,
dan baca buku KIA
2. Memberika Terapi Vitamin Bcom 2x10 mg
(XXX)
3. Memberikan penkes kepada ibu untuk
melakukan aktivitas fisik yang ringan jangan
terlalu berat

7 Kamis Nama : By Ny. A


6-10-22 Umur : 9 Bulan
15 wib
Subjektif
Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya
Ibu mengatakan bayinya umur 9 bulan

Objektif
Keadaan umum bayi baik, berat badan bertambah
imunisasi terakhir IPV, DP3 + Polio 4. Suhu 360C

Assesment
By. Ny. A, Usia 9 bulan sehat dengan imunisasi
campak

Planning
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu tentang imunisasi
campak
3. Menyiapkan spuit dan vaksin campak
4. Memastikan vaksin tidak terkena paparan suhu
panas, fungsi VVM untuk memantau suhu
vaksin dalam penyimpanan
5. Menyuntikkan vaksin 0,5 cc secara subcutan
dilengan kiri
6. Beritahu jadwal selanjutnya
7.
8 Kamis Nama Pasien : By Ny. S
6-10-22 Umur : 28 Hari
17 wib
Subjektif
Ibu mengatakan daya hisap bayi kuat, tidak ada
masalah dalam menyusui, bayi menangis kuat dan
gerak bayi aktif.

Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, bayi
menangis kuat, dan begerak aktif. Suhu 36,50C
Dengan pols 120 x/m RR 40x/m selama eliminasi
BAK dan BAB tidak ada gangguan

Assesment
Neonatus cukup bulan umur 28 hari dalam keadaan
baik

Planning
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan bayinya baik
2. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya
keklinik atau posyandu setiap bulannya untuk
imunisasi yang berguna untuk melindungi bayi
dari penyakit seperti hepatitis, polio, difteri,
tetanus, pertusis, TBC dan campak
3. Mengingatkan kembali pada ibu tentang ASI
ekslusif dan menyusui bayinya sesering
mungkin
4. Menganjurkan ibu segera kefasilitas kesehatan
apabila ada keluhan pada bayinya

10 Kamis Nama Pasien : Ny D


6-10-22 Umur : 29 Tahun

S : Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan


rutin dan tidak ada keluhan yang dirasakan

O : Keadaan umum baik, kesadaran composmentis,


BB awal 54 Kg, BB sekarang 55,5 Kg, TB 151 cm,
Lila 27 cm, TD 110/70 mmHg, PP test positif, HPHT :
10-08-2022, TP 17-05-2023, TFU 2 Belum teraba

A : Ny. D, GIIIPIIA0 UK 8 minggu


P:
1. KIE mengenai pemeriksaan kehamilan rutin,
perawatan ibu hamil, konsumsi makanan
bergizi seimbang, tanda bahaya kehamilan,
dan baca buku KIA
2. Memberika Terapi Vitamin Bcom 2x10 mg
(XXX)
3. Memberikan penkes kepada ibu untuk
melakukan aktivitas fisik yang ringan jangan
terlalu berat

11 Jumat Nama Pasien : Ny. F


7-10-22 Umur : 24 Tahun

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan, ingin


melakukan pemeriksaan kehamilan dan ini
pemeriksaan yang pertama kali ibu lakukan.

O : K/U Baik, Kesadaran Compos Mentis


TD : 110/80, N:80 x/m, R:20 x/m, S:360C
Lila : 26 cm, BB: 59 kg, TB:154 cm
HPHT : 13-5-2022
TTP : 20-02-2023
Pemeriksaan Abdomen
Leopold I : TFU 3 Jari dibawah Pusat
Leopold II :Tidak Teraba
Leopold III :Tidak Teraba
Leopold IV :Tidak Teraba

A : Ny. F, Umur 24 Tahun GIP0A0 Usia Kehamilan


20 minggu

P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu tetap mengkonsumsi makan-
makanannya yang begizi
- Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan meminum tablet
penambah darah (Fe) agar ibu dan janin sehat

12 Jumat Nama Pasien: Ny. M


7-10-22 Umur : 28 thn

Subjektif (S) :
- Ibu mengatakan kunjungan ulang
kontrasepsi suntik 3 bulan

Objektif (O) :
 Keadaan umum ibu baik
 Vital sign TD : 120/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 36 oC.

Analisis (A)
Ny. M, 28 tahun G3P3A0 Akseptor ulangan
Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

Planing (P)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan, ibu
mengetahui kondisinya saat ini
2. Memberikan informed consent sebelum
pemberian suntik 3 bulan
3. Menginformasikan kembali efek samping yang
mungkin terjadi pada penggunaan kontrasepsi
suntik 3 bulan
4. Memberikan injeksi Medroxyprogesterone
Acetate 150 mg/3 ml secara IM pada bokong
kanan
5. Menginformasikan kunjungan ulang berikutnya
yaitu tanggal 30 desember 2022
6.
13 Jumat Nama Pasien : Ny. S
7-10-22 Umur : 30 Tahun

S : Ibu mengatakan ada rasa mual yang dirasakan


setiap pagi, tidak bisa mencium bau yang pekat
seperti parfum.

O : K/U Baik, Kesadaran Compos Mentis


TD : 110/80, N:80 x/m, R:20 x/m, S:360C
Lila :26 cm, BB: 59 kg, TB:154 cm
Pemeriksaan Abdomen
Leopold I : TFU 3 Jari dibawah Pusat
Leopold II :Tidak Teraba
Leopold III :Tidak Teraba
Leopold IV :Tidak Teraba

A :Ny. S, Umur 30 Tahun GIIPIIA0 Usia Kehamilan


20 minggu

P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu tetap mengkomsumsi
makanan yang begizi
- Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu, kemudian menjauhkan
aroma-aroma yang berbau menyengat
- Menganjurkan ibu untuk memakan sering tapi
porsi sedikit
- Menganjurkan ibu untuk melakukan relaksasi
agar pemikiran ibu rilek, bisa mengikuti yoga
dan lain-lain
- Memberikan terapi antasidoen X (3x1)

14 Sabtu Nama Pasien : Ny. J


8-10-22 Umur : 25 Tahun

Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya, tidak ada keluhan
- HPHT : 01-03-2022
- TTP ; 8-12-2022
- GI P0 A0
- Ibu mengatakan hamil 7 bulan

Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TB : 150 cm, BB 45 Kg, Lila 22 cm, Djj 144 x/m
- TTP : 8-12-2022
- Palpasi
 Leopold I : Tinggi Fundus Uteri 3 jari
diatas pusat, teraba lunak bulat dan
tidak melenting
 Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba
bidang datar, keras dan memanjang
seperti papan, bagian perut kanan ibu
teraba bagian-bagian terkecil janin
(PUKI)
 Leopold III : Pada bagian bawah teraba
keras, bulat dan melenting
 Leopold IV: Bagian terbawah janin
belum masuk PAP
- Usia kehamilan : 28 minggu
- HB :10,4 gr%

Analisa Data
Ny. J, 25 Tahun GIP0A0 , Usia Kehamilan 28 Minggu
intrauterine dan janin hidup tunggal, presentasi
kepala, punggung kiri

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaann
kondisi ibu dan janinnya
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan
melakukan aktivitas yang ringan
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang
bergizi dan makanan yang berserat tinggi
seperti sayur dan buah-buahan
4. Menganjurkan ibu untuk mengikuti kelas ibu
hamil dan mengikuti yoga untuk menjaga
kesehatan ibu
5. Menjaga kebersihan diri dengan mengganti
pakaian dalam jika lembab, mandi 2x sehari
dan mengganti pakaian dengan pakaian yang
nyaman
6. Memberitahu ibu tentang persiapan
kelahirannya dengan mempersiapkan dana,
donor darah dan tempat persalinannnya
7. Menjelaskan kepada ibu tanda tanda
persalinan dengan adanya kontraksi dan
adanya keluar lendir darah dari vagina.

15 Sabtu Nama Pasien : Ny K


8-10-22 Umur : 27 Tahun

Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya, tidak ada keluhan
- HPHT 18-8-2022
- GIII PII A0
- Tidak mempunyai penyakit menular ataupun
keturunan
-
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 25-5 -2023
- Palpasi :
Leopold I : Belum Teraba
Leopold II: Belum Teraba
Leopold III:Belum Teraba
Leopold IV: Belum Teraba
Usia kehamilan : 8 minggu

Analisa Data
Ny. K, 27 Tahun GIP0A0 , Usia Kehamilan 8 minggu,
keadaan umum ibu baik

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan
bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu memakan makanan yang tinggi
protein seperti susu, telur, daging, sayuran dan buah
3. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan kegiatan
atau aktivitas yang berat
4. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera Datang
jika ada keluhan

16 Sabtu Nama Pasien : Ny. E


8-10-22 Umur : 20 Tahun

Subjektif (S)
- Ibu mengatakan mual dan muntah di pagi hari
- Ibu mengatakan nafsu makan berkurang
- Ibu merasa mudah lelah
- Ibu mengatakan emosi yang cenderung tidak
stabil

Objektif (O)
- Kesadaran umum : Baik
- Kesadaran Compos mentis
- Tanda Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
S : 36,50C
N : 20 x/i
P : 80 x/i

Assessment (A)
- Ny. E, Umur 20 Tahun hamil 12 Minggu
dengan Emesis Gravidarum
- Masalah ibu merasa mual dan muntah di pagi
hari
- Kebutuhan memberikan penjelasan tentang
mual dan muntah

Planning (P)
- Menjelaskan kepada ibu kondisi dan
keadaannya saat ini dengan TTV dalam batas
normal
- Memberitahu ibu mengenai Emesis
Gravidarum yaitu merupakan reaksi tubuh ibu
terhadap perubahan yang terjadi akibat
kehamilan dan merupakan salah satu tanda
penting awal kehamilan dan ini biasanya
disebut dengan “Morning Sickness”
- Memberitahu ibu cara menangani Emesis
Gravidarum adalah
a) Memberi keyakinan bahwa mual dan
muntah merupakan gejala yang
fisiologis pada kehamilan muda dan
akan hilang setelah 4 bulan kehamilan
b) Mengubah pola makan sering tapi porsi
sedikit
c) Hindari bau-bau atau aroma yang tidak
enak atau sangat menyengat yang
menimbulkan rasa mual
d) Menghindari Stress karena akan
memperburuk keadaan ibu, ibu boleh
melakukan relaksasi atau mencari
kegiatan yang memungkinkan ibu dapat
melupakan pikiran-pikiran yang buruk
e) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi seperti protein,
lemak, susu, buah-buahan
- Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan
ulang dan jika ada keluhan
-
17 Sabtu Nama Pasien: Ny. R
8-10-22 Umur : 30 thn

Subjektif (S) :
- Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 1
bulan, ibu megeluh mengalami haid yang
sudah teratur walaupun tidak banyak tetapi
nafsu makan bertambah kuat

Objektif (O) :
 Keadaan umum ibu baik
 Kesadaran Composmentis
 Vital sign TD : 120/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR :
20 x/menit, T: 36 oC, BB : 62 Kg.

Analisis (A)
Ny. R, Umur 30 Tahun aseptor KB suntik 1 bulan
dengan kenaikan berat badan

Planing (P)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan, ibu
mengetahui kondisinya saat ini
2. Menjelaskan kepada ibu keuntungan dan
kerugian dari KB suntik 1 bulan keuntungannya
mengurangi nyeri haid, mengurangi
perdarahan, dan mencegah anemia.
3. Menganjurkan ibu untuk olahraga secara
teratur. Jenis olahraga yang bisa dilakukan
adalah olahraga senam jogging atau berjalan
4. Menganjurkan ibu untuk diet kalori. Diet rendah
kalori yaitu diet yang diberikan untuk
menurunkan berat badan dengan makan
makanan yang mengandung serat misalnya
nasi, lauk dan sayur, serta minum air mineral
yang cukup
7. Memberikan injeksi Cylofem 25 mg/0,5 ml
secara IM pada bokong kanan
5. Menganjurkan ibu untuk mengganti
kontrasepsinya dengan kontrasepsi yang non
hormonal yaitu IUD dan melakukan edukasi
atau penkes kepada ibu bahwa kontrasepsi
IUD tidak membuat berat badan ibu bertambah
6. Menjadwalkan ibu untuk kb suntik bulan depan
7.
18 Senin Nama : Ny. J
10-10- Umur 32 Tahun
22
Subjektif (S) :
- Ibu mengatakan kunjungan ulang
kontrasepsi suntik 3 bulan

Objektif (O) :
 Keadaan umum ibu baik
 Vital sign TD : 120/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 36 oC.

Analisis (A)
Ny. J, 32 Tahun G3P3A0 Akseptor ulangan
Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

Planing (P)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan, ibu
mengetahui kondisinya saat ini
2. Memberikan informed consent sebelum
pemberian suntik 3 bulan
3. Menginformasikan kembali efek samping yang
mungkin terjadi pada penggunaan kontrasepsi
suntik 3 bulan
4. Memberikan injeksi Medroxyprogesterone
Acetate 150 mg/3 ml secara IM pada bokong
kanan
5. Menginformasikan kunjungan ulang berikutnya

19 Senin Nama Pasien: Ny. N


10-10- Umur : 29 Tahun
22
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya
- GIII PII A0
- HPHT : 10-01-2022

Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 17-10-2022

- Palpasi :
Leopold I : Pada bagian fundus teraba lunak,
bulat dan tidak melenting (bokong)

Leopold II : Pada bagian kiri ibu teraba bagian-


bagian terkecil (Ektermitas) pada bagian kanan
ibu teraba keras, memanjang seperti memapan

Leopold III : Pada bagian terendah ibu teraba


bulat keras dan melenting (Kepala)

Leopold IV : Sudah masuk PAP


- Usia kehamilan : 38 minggu
- TFU : 34 cm
- TBJ : (34-11) x 155 = 3.565 gram
- DJJ :145x/m

Analisa Data (A)


Ny.N, 29 Tahun GIIIPIIA0 , Usia Kehamilan 38
minggu, Persentasi kepala, janin tunggal hidup
keadaan umum baik

Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan berat dan banyak istirahat, banyak
minum air putih karena nyeri yang dirasa bisa
juga disebabkan kurang minum
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
personal hygiene
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan yoga
kehamilan agar ibu dapat relaks dalam
menjelang persalinannya
5. Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan
persalinanya
6. Menjelaskan kepada ibu mengenali tanda
tanda persalinan
7. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
datang jika ada keluhan
8.
20 Senin Nama Pasien : Ny. W
10-10- Umur : 26 Tahun
22
Subjektif (S)
Ibu sering mengeluh sakit kepala sejak kehamilan
yang kedua ini, kaki ibu bengkak dan sakit saat
berjalan.

Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 150/90 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC

- Palpasi :
Leopold I : Pada bagian fundus teraba lunak,
bulat dan tidak melenting (bokong)

Leopold II : Pada bagian kiri ibu teraba bagian-


bagian terkecil (Ektermitas) pada bagian kanan
ibu teraba keras, memanjang seperti memapan

Leopold III : Pada bagian terendah ibu teraba


bulat keras dan melenting (Kepala)

Leopold IV: Belum masuk PAP (Devergen)


- Usia kehamilan : 30 minggu
- TFU : 29 cm
- TBJ : (29-11) x 155 = 2.790 gram
- DJJ :145x/m

Analisa Data (A)


Ny. W, 26 Tahun GIIPIA0 , Usia Kehamilan 30
minggu, Persentasi kepala, janin tunggal hidup
keadaan umum baik dengan Hipertensi Gestasional

Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan berat dan banyak istirahat, banyak
minum air putih karena nyeri yang dirasa bisa
juga disebabkan kurang minum
3. Menganjurkan ibu untuk cek protein urine
dilaboratorium puskesmas
4. Menganjurkan ibu untuk diet garam dalam
setiap masakan ibu sehari hari
5. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
Datang jika ada keluhan
6.
21 Selasa Nama Pasien: Ny.A
11-10- Umur : 28 thn
22
Subjektif (S) :
Ibu mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi
jangka panjang dan tidak mengganggu haidnya

Objektif (O) :
 Keadaan umum ibu baik
 Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.
 Tidak ada riwayat penyakit radang panggul dan
IMS

Analisis (A)
Ny.A, Usia 28 Tahun GIIPIIA0 ingin menggunakan KB
IUD

Planning (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan
kondisinya
2. Memberikan informed consent sebagai bukti
bahwa ibu dan suami setuju dengan tindakan
yang dilakukan
3. Melakukan pemasangan KB IUD (Cooper T Cu
380 A)
4. Memastikan ibu telah mengosongkan kandung
kemih dan melakukan pencucian alat
kemaluan
5. Mempersilahkan ibu untuk naik ke tempat tidur
Ginekologi dan mengatur posisi tidur ibu
dengan posisi litotomi
6. Menggunakan sarung tangan untuk melakukan
pemeriksaan genetalia ekterna untuk melihat
adanya ulkus, pembengkakan kalenjar bartolin
dan kalenjar skene
7. Melakukan pemeriksaan panggul untuk
menentukan besar, posisi, konsistensi dan
mobilitas uterus
8. Memastikan lengan IUD didalam kemasan
steril
9. Memasukkan spekulum dan menghusap
vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
sebanyak 2 kali atau lebih
10. Memasang tenakulum untuk menjepit serviks
secara hati-hati pada posisi vertikal jam 10
atau jam 2, jepit dengan tenakulum dengan
posisi vertikal jam 10
11. Memasukkan sonde uterus sekali untuk
mengurangi resiko infeksi dan untuk mengukur
posisi uterus serta panjang uterus (tidak
menyentuh vagina)
12. Memasukkan IUD kekanalis servikalis dengan
mempertahankan posisi leher rahim ibu dalam
posisi horizontal, menarik tenakulum sehingga
kavum uteri, kanalis serviks dan vagina berada
dalam satu garis lurus, kemudian mendorong
tabung inserter sampai terasa ada tahanan dari
fundus uteri. Mengeluarkan sebagian tabung
inserter dari kanalis servikalis, pada waktu
benang tampak tersembunyi keluar dari lubang
kanalis servikalis sepanjang 3-4 cm, potong
benang tampak tersembul keluar dari lubang
karnalis sepanjang 3-4 cm, potong benang
tersebut menggunakan gunting untuk
mengurangi resiko IUD tercabut keluar.
Kemudian tarik tabung pendorong dengan hati-
hati. Melepas tenakulum, bila ada perdarahan
banyak dari tempat bekas jepitan tenakulum
tekan kasa sampai perdarahan berhenti.
13. Merendam alat-alat pemasangan IUD dengan
cara merendam ke larutan chlorin 0,9 %
14. Memberikan konseling pasca pemasangan
dengan menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi tablet FE 1 tablet setiap kali
haid, akan ada perubahan pada haid pertama
kali yaitu haid akan terasa lebih sakit,
mengajarkan ibu cara mengontrol benang,
memasukkan jari tengah atau jari telunjuk
dalam vagina dan mencari benang apakah
masih ada atau tidak
15. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1-2 minggu
atau bila ada keluhan, ibu mengerti untuk
jadwal kontrol berikutnya

22 Selas Nama Pasien: Ny. H


11-10- Umur : 26 thn
22
Subjektif (S) :
Ibu saat ini tidak sedang hamil dan tidak sedang
haid, ibu memiliki 1 orang anak, ibu saat ini sedang
menyusui, ibu mengatakan ingin menggunakan
kontrasepsi implan

Objektif (O) :
 Keadaan umum ibu baik
 Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.

Analisis (A)
Ny. H, 26 Tahun postpartum 42 hari, kondisi
kesehatan baik calon akseptor Implant

Planning (P)
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
dan kondisi ibu
2. Memberitahu ibu tentang pemasangan alkon
implant
3. Menjelaskan efektivitas implant yang sudah
dipakai
4. Memberitahu ibu tentang gizi seimbang dan
personal hygiene
5. Selama pemakaian KB Implant ibu disarankan
tidak membawa beban berat pada tangan
sebelah kiri
6. Selama pemakaian jika ada keluhan tentang
perubahan pola haid, berat badan, atau berat
badan menurun maupun perdarahan
pervaginam ibu disarankan segera konsul ke
tenaga kesehatan terdekat
7. Menyarankan ibu untuk memberikan ASI
Ekslusif selama 6 bulan karena KB Implant
tidak mempegaruhi produksi ASI
8. Memberikan ibu tentang kunjungan ulang
apabila ada keluhan lain

24 Selasa Nama Pasien : Ny. J


11-10- Umuir : 30 Tahun
22
S : Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan
rutin dan tidak ada keluhan yang dirasakan

O :Keadaan umum baik, kesadaran composmentis,


BB awal 54 Kg, BB sekarang 55,5 Kg, TB 151 cm,
Lila 27 cm, TD 110/70 mmHg, PP test positif, HPHT :
10-05-2022, TP 17-02-2023, TFU 3 jari dibawah pusat
pusat
A : Ny. J, 30 Tahu GIIIPIIA0 UK 20 minggu Tunggal
hidup intrauterin

P:
1. KIE mengenai pemeriksaan kehamilan rutin,
perawatan ibu hamil, konsumsi makanan
bergizi seimbang, tanda bahaya kehamilan,
dan baca buku KIA
2. Memberika Terapi FE 1X60 Mg (XXX) Kalsium
1x500 mg, Vitamin Bcomp 2x10 mg (XXX)
3. Memberikan penkes kepada ibu untuk
melakukan aktivitas fisik yang ringan jangan
terlalu berat
4. Memantau gerak janin

23 Selasa Nama Pasien : Ny. N


11-10- Umur : 24 Tahun
22
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan, ingin
melakukan pemeriksaan kehamilan dan ini
pemeriksaan yang pertama kali ibu lakukan.

O : K/U Baik, Kesadaran Compos Mentis


TD : 110/80, N:80 x/m, R:20 x/m, S:360C
Lila :26 cm, BB: 59 kg, TB:154 cm, PP test (+),
HPHT : 13-5-2022
TTP : 20-2- 2023
Pemeriksaan Abdomen
Leopold I : TFU 3 Jari dibawah Pusat
Leopold II : Tidak Teraba
Leopold III : Tidak Teraba
Leopold IV : Tidak Teraba
A : Ny. N, Umur 24 Tahun GIP0A0 Usia Kehamilan
20 minggu dan Janin Hidup Intra Uteri

P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu tetap mengkonsumsi makan-
makanannya yang begizi
- Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan meminum tablet
penambah darah (Fe) hamil agar ibu dan janin
sehat

24 Selasa Nama Pasien : Ny. E


11-10- Umur : 26 Tahun
22
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya, tidak ada keluhan
- HPHT 20-8- 2022
- GII PI A0
- Tidak mempunyai penyakit menular ataupun
keturunan

Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 27-5 -2023
- Palpasi : Belum dapat Teraba
- Usia kehamilan : 8 minggu
- Plano Test (+)
Analisa Data
GIIPIA0 , Usia Kehamilan 8 minggu, keadaan umum
baik

Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan ibu
2. Menginformasikan ulang KIE tentang asupan
nutrisi/gizi ibu hamil, istirahat, olahraga,
perawatan diri, tanda-tanda bahaya TM I
3. Menjelaskan mengenai perubahan fisiologi dan
psikologi pada ibu tentang perubahan-
perubahan organ reproduksi, perubahan BB
selama kehamilan, payudara besar dan tegang
disertai sering BAK
4. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
Datang jika ada keluhan

25 Rabu Nama Pasien : Ny. T


12-10- Umur : 28 thn
22
Subjektif
-Ibu mengatakan mual dan ingin muntah dipagi hari
-Ibu mengatakan belum haid bulan ini
-Ibu mengatakan ada noda darah sedikit dicelana
dalam
-Hari pertama haid terakhir bulan lalu 3-9-2022

Objektif
- Keadaaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- TD: 120/80 mmHg, T:360C,Pols:80 x/m, RR:18
x/m
- Hasil Planotest (+)
- TTP : 10-06-2023

Assesment
Ny. T, Umur 28 Tahun GIIPIA0 , Usia kehamilan 6
minggu

Pelaksanaan
1. Memberitahu keadaan ibu dan kondisi keadaan
ibu
2. Memberitahu ibu bahwa hasil planotestnya
garis 2 dan ibu positif hamil
3. Memberitahu ibu bahwa mual dan muntah
dipagi hari adalah perubahan pada ibu hamil
yang disebut juga morning sickness karena
dipengaruhi oleh hormon yang berubah saat
kehamilan
4. Menganjurkan ibu untuk makan porsi sedikit
tetapi sering
5. Menganjurkan ibu melakukan aktivitas yang
tidak terlalu berat
6. Menjadwalkan ibu untuk datang kembali
dibulan depan untuk pemeriksaan 10 T dan jika
ada keluhan segera datang.
7.
26 Rabu Nama Pasien : Ny. H
12-10- Umur : 24 thn
22
Subjectif :
Mules-mules sejak pukul 03.00 WIB yang lalu, jika
dibawa jalan sakitnya tidak berkurang
Keluar Lendir bercak darah dari kemaluan
dengan perasaan khawatir akan segera
melahirkan

Objektif :
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 15 – 10 -2022
- Usia kehamilan : 38 minggu
- Djj : 144 x/m
Palpasi :
Leopold I :
TFU 3 Jari dibawah px, pada fundus teraba satu
tahanan lunak dan bundar
Leopold II:
Teraba bagian kanan panjang keras memapan
disebelah kiri ibu teraba bagian terkecil janin
Leopold III
Teraba satu tahanan bulat, keras dan melenting
diatas simfisis
Leopold IV
Bagian terbawah janin sudah memasuki PAP
VT ; 4 cm

Assesment
Ny. H, 24 Tahun Ibu inpartu Kala I Fase aktif dilatasi
maksimal (Pembukaan 4 cm)

Pelaksanaaan :
1. Beritahu kepada ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan, keadaan ibu dan janin baik, DJJ
normal, bagian terbawah kepala, pembuakaan
4 cm.

2. Anjurkan ibu membersihkan diri/mandi


dan beri asupan nutrisi dan cairan pada
ibu (1 piring nasi, 1 potog ikan, 2 sendok
sayur, dan 2 gelas air putih hangat), dan
menganjurkan suami menjemput
perlengkapan yang dibutuhkan ibu
maupun bayi setelah lahir.
3. Ajarkan pada ibu teknik relaksasi dan
memberi rasa nyaman pada ibu untuk
mengurangi rasa nyeri. Mengajarkan ibu
teknik relaksasi untuk mengurangi rasa
nyeri, yaitu tarik napas panjang melalui
hidung dan keluarkan melalui mulut
perlahan-lahan dan memberikan rasa
nyaman kepada ibu dengan menyarankan
kepada suami untuk mendukung dan
tetap mendampingi ibu selama proses
persalinan misalnya mengelus-elus perut
ibu saat ibu merasakan sakit dan
memberikan minum pada saat ibu
merasakan sakitnya hilang.

4. Ajarkan ibu mobilisasi yaitu posisi tidur


miring kekiri

5. Pantau Kesejahteraan ibu dan janin serta


kemajuan persalinan tekanan darah setiap
4 jam sekali, nadi setiap 30 menit, his
setiap 30 menit, Djj setiap 30 menit, suhu
setiap 4 jam dan VT setiap 4 jam
kemudian kecuali indiksi kemajuan sudah
terpantau.

27 Rabu Nama Pasien :By. Y


12-10- Umur : 8 minggu
22
Subjektif
Ibu mengatakan bahwa bayinya mengeluarkan
susunya setelah diberikan, ibu cemas jika bayinya
ada kelainan

Objektif
Keadaan umum bayi baik, Kesadaran composmentis
PB : 53, BB ; 4300 gr N:100 x/m, suhu 360C, R:40
x/m, berat badan bayi bertambah dari bulan lalu.

Analisa Data
By. Y, umur 8 minggu dengan Muntah dan Gumoh

Pelaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu
Keadaan umum bayi baik, Kesadaran
composmentis PB : 53, BB; 4300 gr N:100 x/m,
suhu 360C, R:40 x/m
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa gumoh
dan muntah adalah hal yang biasa dan normal
dan ibu tidak perlu cemas dengan keadaan
bayinya
3. Menjelaskan kepada ibu penyebab terjadinya
gumoh pada bayi yaitu ASI yang diberikan
jumlahnya terlalu banyak, posisi menyusui ibu
salah, fungsi pencernaan bayi belum sempurna
dan saat minum ASI udara ikut tertelan

28 Rabu Nama : Nn. S


12-10- Umur : 17 Tahun
22
Subjektif
-Remaja mengatakan ingin memeriksa dirinya karena
akhir-akhir ini siklus haidnya tidak teratur dan kadang
mau 2 bulan tidak haid atau lebih dari 2 bulan.
Remaja mengikuti pelatihan seperti paskibra
disekolah sehingga tidak ada waktunya untuk jalan
jalan dengan teman sekolahnya

Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV
Dalam batas normal, PP Test (-), umur 17 Tahun

Assesment
Nn. S, Remaja usia 17 Tahun dengan siklus haid
tidak teratur

Planning
1. Memberitahu keadaannya kepada orangtuanya
dan remajanya.
2. Mendukung remaja dan memberikan affirmasi
positif bahwa keadaannya baik dan kondisinya
baik
3. Menganjurkan remaja untuk tidak melakukan
aktivitas terlalu melelahkan karena akan
mengakibatkan stres dan terganggunya
hormon dalam masa pertumbuhan si remaja
4. Memberitahu remaja bahwa dia harus bisa
membagi waktunya untuk menjaga
kesehatannya
5. Menganjurkan remaja dan orangtua untuk
datang kembali jika haid tidak kunjung datang

29 Rabu Nama : By Ny. L


12-10- Umur : 3 Jam
22
Subjektif :
Ibu mengatakan ini adalah anak ketiga, usia
kehamilan aterm, partus spontan, tidak ada
komplikasi pada bayi, daya hisap baik saat IMD, dan
kolostrum keluar.

Objektif
Keadaan umum bayi baik, nilai Apgar score 8/10
dalam 5 menit dan apgar 9/10 dalam 10 menit, BB
Bayi 3200 gram dan PB 42 cm.

Assesment
Neonatus 3 jam

Planning
1. Memberitahu keadaan bayi kepada ibu dan
keluarga bahwa bayi dalam keadaan normal
dan sehat
2. Pemberian suntikan vit K1 mg dipaha kiri
anterolateral
3. Memberikan suntikan Imunisasi HB0 pada
paha kanan anteolateral
4. Membersihkan badan bayi dan melap bayi
agar tidak lembab dan basah
5. Menjaga suhu bayi dan melakukan IMD

30 Rabu Nama : Ny.M


12-10- Umur : 25 Tahun
22
Subjektif
Ibu mengatakan ingin melakukan pemberian ASI
Eksklusif dan ingin menggunakan alat kontrasepsi
dalam waktu dekat dan sudah mendiskusikannya
dengan suami, ibu mengatakan belum campur
dengan suami dan ibu ingin ber KB yaitu Implant.

Objektif
Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital TD: 110/80 mmHg, HR: 80 x/i, R: 20 x/i,


Temp : 36°C ,BB: 63 kg.

Analisa Data

Ny. M, Umur 25 Tahun dengan Aseptor KB Implant

Pelaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan kondisinya,
Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital TD: 110/80mmHg, HR: 82 x/i, R: 20 x/i,
Temp : 36°C ,BB: 63 kg.
2. Memberitahu kepada ibu tentang keuntungan dan
kekurangan menggunakan implant
3. Memberikan keputusan kembali sepenuhnya kepada
ibu
4. Menganjurkan ibu untuk datang kembali jika sudah
memutuskan untuk kontrasepsinya.

31 Rabu Nama : Ny F
12-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif

Ibu mengatakan tenaganya sudah mulai pulih, mules


pada perut sudah mulai berkurang, sudah dapat
berjalan-jalan disekitar rumah, nafsu makan
meningkat dan ASI sudah lancar.

Objektif

Keadaan umum bayi baik, Kesadaran composmentis


PB : 53, N:130 x/m, suhu 360C, R:40 x/m, masih ada
keluar darah sedikit dari pervaginam.

Assesment

Ny. F, Umur 28 Tahun, Ibu Postpartum 6 Hari

Planning

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu


dalam keadaan baik

2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keadaannya


baik dan sudah mulai pulih

3. Memberikan penkes tentang kebutuhan nutrusi


yaitu nasi, ikan, daging telur, tempe, sayur
terutama sayuran hijau, susu dan banyak
mengkonsumsi buah-buahaan penambah darah
seperti terong belanda

4. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi


kebutuhan istirahatnya ibu akan mengatur pola
istirahatnya

5. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin


menyusui bayinya dan hanya memberikan ASI
saja sampai bayi berusia 6 bulan

6.

32 Rabu
Nama : Ny. D
12-10-
Umur : 32 Tahun
22

Subjektif

Ibu mengatakan tenaganya sudah mulai pulih, mules


pada perut sudah mulai berkurang, sudah dapat
berjalan-jalan disekitar rumah, nafsu makan
meningkat dan ASI sudah lancar.

Objektif

Keadaan umum bayi baik, Kesadaran composmentis


PB : 53, BB : 3600 gr N:112 x/m, suhu 360C, R:40 x/m,
masih ada keluar darah sedikit dari pervaginam.

Assesment

Ny. D, 32 Tahun Ibu postpartum 2 minggu

Planning

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu


dalam keadaan baik

2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keadaannya


baik dan sudah mulai pulih

3. Memberikan penkes tentang kebutuhan nutrusi


yaitu nasi, ikan, daging telur, tempe, sayur
terutama sayuran hijau, susu dan banyak
mengkonsumsi buah-buahaan penambah darah
seperti terong belanda

4. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi


kebutuhan istirahatnya ibu akan mengatur pola
istirahatnya

5. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin


menyusui bayinya dan hanya memberikan ASI

33 Kamis Nama : Ny R
13-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif
Ibu mengatakan adanya rasa ingin meneran, ibu
mengatakan perutnya makin sakit

Objektif
Keadaan umum ibu baik, wajah ibu kemerahan
berkeringat dan kesadaran composmentis, TD:130/70
mmHg, nadi 90 x/m, RR 30x/m dan T 370C

Assesment
Ny. R, 28 Tahun Ibu inpartu Kala II

Planning

1. Memakai APD
2. Memasang underpad dibawah bokong ibu
3. Mendekatkan partus set
4. Memakai handscoen kanan dan kiri
5. Mengatur posisi ibu dengan posisi setengah
duduk didampingi oleh suami
6. Menganjurkan suami untuk memberikan
ibu minum untuk mencukupi kebutuhan
cairan tubuh ibu.
7. Tampak kepala 5-6 cm di vulva
8. Kedua tangan ibu berada di paha
9. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik
yaitu saat ada HIS menarik napas
panjang kemudian melepaskan dengan
cara dibatukkan.
10. Menolong kelahiran kepala bayi dengan
tangan kanan menahan perineum dan
tangan kiri berada di puncak kepala.
Lahirlah UUK, UUB, dahi, mata, hidung,
dan mulut kemudian bersihkan jalan
napas dengan kassa steril.
11. Memeriksa lilitan tali pusat. Lilitan tali
pusat tidak ada tunggu bayi melakukan
putar paksi luar, kemudian melahirkan
bahu depan dan bahu belakang dengan
maneuver biparietal, sanggah susur
sampai pergelangan kaki lalu nilai
kebugaran bayi.

34 Kamis Nama : Ny R
13-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif
Ibu mengatakan adanya rasa ingin meneran, ibu
mengatakan perutnya makin sakit dan mules
meneran

Objektif
Keadaan umum ibu baik, wajah ibu kemerahan
berkeringat dan kesadaran composmentis, TD:130/70
mmHg, nadi 84 x/m, RR 20 x/m dan T 370C, TFU
Setinggi pusat, uterus teraba bulat dan keras,
kandung kemih kosong, terlihat tali pusat menjulur
divagina dan ada semburan darah tiba-tiba

Assesment
Ny. R, 28 Tahun Ibu inpartu Kala III

Planning

1. Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk


2. Bayi laki-laki lahir, BB 3200 gram, PB
49 cm. bayi lahir normal mengangis
kuat, tonus otot baik warna kulit
kemerahan.
3. Tidak ada janin kedua
4. Melakukan IMD
5. Memberitahu ibu bahwa akan disuntikkan
oksitosin untuk membantu pelepasan
plasenta.
6. Suntikkan oksitosin 10 IU IM pada paha
luar dengan posisi 1/3 secara lateral
7. Menjepit tali pusat dengan klem pertama 3
cm dari umbilicus, klem ke dua 2 cm dari
klem pertama, kemudian potong tali pusat
dengan melindungi bagian tubuh bayi.
Melakukan PTT dengan cara :

a. Memindahkan klem 5-10 cm dari vulva

b. Meletakkan tangan kiri diatas simfisis


secara dorsokranial

35 Kamis Nama : Ny. R


13-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif
Ibu mengatakan senang atas kelahiran anak
pertamanya dan ibu masih merasa mulas

Objektif
Kesadaran composmentis dan keadaan umum baik,
TD 120/70 mmHg, RR 20x/m, HR 80x/m, T 370C,
Kontraksi baik, TFU 2 Jari dibawah pusat, kandung
kemih kosong dan laserasi jalan lahir derajat 2

Assesment
Ny. R, 28 Tahun Ibu inpartu kala IV

Planning

1. Melakukan masase uterus selama 15 detik,


kemudian mengajarkan ibu atau keluarga
untuk melakukan masase uterus
2. Memeriksa daerah perenium, vagina dan
vulva untuk mengetahui adanya laserasi
jalan lahir. Terdapat laserasi derajat 2
3. Jumlah perdarahan ± 150 ml.
4. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik
dan tidak ada perdarahan.
5. Melakukan penjahitan laserasi jalan lahir
dengan anestesi lidocain 1% dari mukosa
vagina sampai otot perineum.
6. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik
serta kandung kemih kosong
7. Menganjurkan suami atau keluarga
memberikan ibu makan dan minum memenuhi
kebutuhan ibu postpartum
8. Membereskan alat dan membersihkan ibu
9.
36 Kamis Nama Pasien: Ny E
13-10- Umur : 32 thn
22
Subjektif (S) :
Ibu mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi
jangka panjang dan tidak mengganggu haidnya

Objektif (O) :
 Keadaan umum ibu baik
 Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.

Analisis (A)
Ny. E, 32 Tahun GIIIPIIIA0 ingin menggunakan KB
IUD

Planning (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan
kondisinya
2. Memberikan informed consent sebagai bukti
bahwa ibu dan suami setuju dengan tindakan
yang dilakukan
3. Melakukan pemasangan KB IUD (Cooper T Cu
380 A)
4. Memastikan ibu telah mengosongkan kandung
kemih dan melakukan pencucian wanita
5. Mempersilahkan ibu untuk naik ke tempat tidur
Ginekologi dan mengatur posisi tidur ibu
dengan posisi litotomi
6. Menggunakan sarung tangan untuk melakukan
pemeriksaan genetalia ekterna untuk melihat
adanya ulkus, pembengkakan kalenjar bartolin
dan kalenjar skene
7. Melakukan pemeriksaan panggul untuk
menentukan besar, posisi, konsistensi dan
mobilitas uterus
8. Memastikan lengan IUD didalam kemasan
steril
9. Memasukkan spekulum dan menghusap
vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
sebanyak 2 kali atau lebih
10. Memasang tenakulum untuk menjepit serviks
secara hati-hati pada posisi vertikal jam 10
atau jam 2, jepit dengan tenakulum dengan
posisi vertikal jam 10
11. Memasukkan sonde uterus sekali untuk
mengurangi resiko infeksi dan untuk mengukur
posisi uterus serta panjang uterus (tidak
menyentuh vagina)
12. Memasukkan IUD kekanalis servikalis dengan
mempertahankan posisi leher rahim ibu dalam
posisi horizontal, menarik tenakulum sehingga
kavum uteri, kanalis serviks dan vagina berada
dalam satu garis lurus, kemudian mendorong
tabung inserter sampai terasa ada tahanan dari
fundus uteri. Mengeluarkan sebagian tabung
inserter dari kanalis servikalis, pada waktu
benang tampak keluar dari lubang kanalis
servikalis sepanjang 3-4 cm, potong benang
tampak tersembul keluar dari lubang karnalis
sepanjang 3-4 cm, potong benang tersebut
menggunakan gunting untuk mengurangi
resiko IUD tercabut keluar.

37 Kamis Nama Pasien: Ny. K


13-10- Umur : 24 thn
22
Subjektif (S) :
- Ibu mengatakan belum pernah suntik KB
- Sebelum hamil anak pertama memakai mini pil

Objektif (O) :
 Keadaan umum ibu baik
 Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 36,5 C.

Analisis (A)
Ny. K, umur 24 Tahun calon akseptor KB Pil
Progestin

Planning (P)
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
dan kondisi ibu
2. Memberitahu kepada ibu bahwa pil KB
progestin tidak menghambat produksi ASI
3. Memberitahu kepada ibu tentang indikasi dan
kontraindikasi KB Pil Progestin
4. Memberitahu tentang keuntungan dan
kekurangan dari KB pil progestin
5. Memberitahu ibu cara meminum KB Pil
Progestin
6. Melakukan informed consent yaitu persetujuan
tertulis yang dilakukan oleh bidan dan ibu
7. Memberikan 1 paket KB pil progestin dari bidan
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan
ulang 1 bulan lagi

38 Kamis Nama : By. C


13-10- Umur : 2 Bulan
22
Subjektif
Ibu bayi mengatakan bahwa bayi nya rewel, terlihat
gelisah serta terdapat ruam kemerahan pada pantat
dan lipatan paha anaknya

Objektif
Keadaan umum baik dan kesadaran composmentis,
N:100 x/m, T:36,80C, RR:45x/m, BB:4,9 kg,PB:55 cm,
Lingkar kepala 40 cm. Terdapat Ruam di paha lipatan
bayi

Assesment
By C. Umur 2 bulan keadaan umum baik dengan
Diaper Rush

Penatalaksanaan
1. Menjelaskan kepada ibu hasil dari
pemeriksaan bayinya
2. Memberitahukan dan menjelaskan pada ibu
bahwa bayinya Diaper Rush dan membantu
ibu untuk tidak panik karena diaper rush
merupakan hal yang lazim
3. Menjelaskan kepada ibu penyebab diaper rush
adalah iritasi kulit yang terjadi akibat terkena
urine
4. Menjelaskan kepada ibu lebih sering menjaga
kebersihan bayi nya dan sering mengganti
popok agar kulit bayi tidak lembab
5. Memberikan terapi berbentuk salep kepada
anaknya dan mengajarkan pada ibu cara
memberikan salep yang benar

39 Jumat Nama : Ny. V


14-10- Umur : 29 Tahun
22
Subjektif
Sedang hamil 5 bulan. Sudah 4 hari ini mengeluh
nyeri pada bagian bawah. Jika buang air kecil sakit
dan frekuensi berkemih sering tetapi sedikit. Memiliki
riwayat alergi obat dan golongan penisilin

Objektif
 Keadaan umum ibu baik
 Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.
 Umur 29 Tahun

Assesment
Ny. V, GIIIPIIA0 Umur 29 Tahun usia kehamilan 20
minggu dengan ISK

Planning
1. Membina Hubungan baik dengan ibu dan
keluarga
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
ibu
3. Menjelaskan kepada ibu tentang ISK dalam
kehamilan
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
dan mengurangi aktivitas yang berat
5. Menyarankan kepada ibu untuk segera miksi
refleks muncul
6. Menyarankan apabila cebok tangan dari arah
belakang kebelakang tidak sampai kedepan
atau ke vagina
7. Menganjurkan ibu untuk memakan buah-
buahan yang mengandung vitamin A,C,D

40 Jumat Nama : Ny. S


14-10- Umur : 24 Tahun
22
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya, ini adalah kehamilan pertama
kalinya.
- Ibu mengatakan akhir akhir ini sering mual dan
pusing, dan tidak datang bulan
- Melakukan Planotest (+)
- HPHT : 07-8-2022
- GI P0 A0
- Tidak mempunyai Riwayat penyakit menular
ataupun keturunan

Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 14-5-2023
- Palpasi :
Leopold I : Belum Teraba
Leopold II: Belum Teraba
Leopold III:Belum Teraba
Leopold IV: Belum Teraba

- Usia kehamilan : 8 minggu


- DJJ :Belum terdengar

Analisa Data
Ny. S, 24 Tahun, GIP0A0 , Usia Kehamilan 8 minggu,
keadaan umum ibu baik

Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kondisi ibu dan
janin baik
2. Mengukur LILA ibu untuk memantau
pertambahannya
3. Memberikan ibu penkes mengenai pengaruh
hormon pada awal kehamilan ibu
4. Menganjurkan ibu untuk menjauhi bau-bau dan
aroma yang menyengat yang menimbulkan
mual
5. Menganjurkan ibu untuk memakan porsi sedikit
tetapi sering
6. Menganjurkan ibu untuk datang , jika ada
keluhan
7.
41 Jumat Nama Pasien : Ny. S
14-10- Umur : 25 Tahun
22
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan mual dan muntah di pagi hari
- Ibu mengatakan nafsu makan berkurang
- Ibu merasa mudah lelah
- Ibu mengatakan emosi yang cenderung tidak
stabil
- HPHT : 7-8-2022
Objektif (O)
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran Compos mentis
- Tanda Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
S : 36,50C
N : 80 x/i
P : 20 x/i
TTP : 14-5-2023

Assessment (A)
- Ny. S, Umur 25 Tahun hamil 8 Minggu
dengan Emesis Gravidarum
- Masalah ibu merasa mual dan muntah di pagi
hari
- Kebutuhan memberikan penjelasan tentang
mual dan muntah
Planning (P)
1. Menjelaskan kepada ibu kondisi dan
keadaannya saat ini dengan TTV dalam
batas normal
2. Memberitahu ibu mengenai Emesis
Gravidarum yaitu merupakan reaksi tubuh
ibu terhadap perubahan yang terjadi akibat
kehamilan dan merupakan salah satu tanda
penting awal kehamilan dan ini biasanya
disebut dengan “Morning Sickness”
3. Memberitahu ibu cara menangani Emesis
Gravidarum
4. Memberi keyakinan bahwa mual dan
muntah merupakan gejala yang fisiologis
pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah 4 bulan kehamilan
5. Mengubah pola makan sering tapi porsi
sedikit
6. Hindari bau-bau atau aroma yang tidak
enak atau sangat menyengat yang
menimbulkan rasa mual
7. Menghindari Stress karena akan
memperburuk keadaan ibu, ibu boleh
melakukan relaksasi atau mencari kegiatan
yang memungkinkan ibu dapat melupakan
pikiran-pikiran yang buruk
8. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi seperti protein,
lemak, susu, buah-buahan
9. Memberitahu ibu untuk melakukan
kunjungan ulang dan jika ada keluhan
42 Jumat Nama Pasien : Ny. K
14-10- Umur : 26 Tahun
22
S : Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan
kehamilannya dan masih merasakan mual pada pagi
hari kadang tidak suka jika mencium parfum yang
terlalu mencolok
HPHT : 10-8-2022

O :Keadaan umum baik, kesadaran composmentis,


BB awal 60 Kg, BB sekarang 58 Kg, TB 150 cm, Lila
27 cm, TD 110/70 mmHg, PP test positif
TTP : 17-5-2023

A : NyK, 26 Tahun, GIP0A0 UK 8minggu dengan


Morning Sickness

P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaanya dan
keadaan umum ibu baik
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa mual di
pagi hari atau morning sickness adalah hal
yang wajar bagi ibu diawal kehamilannya
karena adanya pengaruh hormon dan
perubahan perubahan hormon inilah yang
mengakibatkan ibu merasa mual dan cara
mengatasinya adalah memakan dengan porsi
sedikit tetapi sering, menjauhi bau atau
wewangian yang ibu rasa membuat mual.
3. KIE mengenai pemeriksaan kehamilan rutin,
perawatan ibu hamil, konsumsi makanan
bergizi seimbang, tanda bahaya kehamilan dan
menganjurkan ibu sering baca buku KIA
4. Menganjurkan ibu untuk mengikuti kelas ibu
jika keadaan ibu sudah membaik

43 Jumat Nama : By. R


14-10- Umur : 2 Bulan
22
Subjektif
- Ibu mengatakan ingin memeriksakan bayinya
- Ibu mengatakan bayinya sering rewel dan
gelisah
- Ibu mengatakan bayinya mengeluarkan
kembali susu yang telah ditelan 2 kali sehari
- Ibu mengatakan bayi tidak mau minum ASI
setelah muntah
- Ibu mengatakan bayinya selalu menangis saat
atau setelah menyusu
-
Objektif
Kesadaran kompos mentis, Keadaan umum baik
Tanda tanda vital: S :360C, PB:50cm, N:110x/m,
BB:5.600 gram, R:40x/m

Assesment
Bayi R, Umur 2 bulan dengan Muntah dan Gumoh

Planning
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaannya
bayinya dan kondisi bayinya
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa gumoh
dan muntah hal yang normal
3. Menjelaskan penyebab kenapa anak terjadi
gumoh
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa posisi
menyusui dapat mempengaruhi tejadinya
gumoh
5. Menganjurkan ibu tidak memberikan ASI yang
berlebihan
6. Menganjurkan ibu menyendawakan bayi
setelah selesai menyusui

44 Jumat Nama Pasien : Ny. R


14-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif (S)
Ibu sering mengeluh sakit kepala sejak kehamilan
yang ketiga ini, kaki ibu bengkak dan sakit saat
berjalan.

Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 160/90 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC

- Palpasi :
Leopold I : Pada bagian fundus teraba lunak,
bulat dan tidak melenting (bokong)

Leopold II : Pada bagian kiri ibu teraba bagian-


bagian terkecil (Ektermitas) pada bagian kanan
ibu teraba keras, memanjang seperti memapan

Leopold III : Pada bagian terendah ibu teraba


bulat keras dan melenting (Kepala)

Leopold IV : Belum masuk PAP (Devergen)


- Usia kehamilan : 30 minggu
- TFU : 29 cm
- TBJ : (29-11) x 155 = 2.790 gram
- DJJ :145x/m

Analisa Data
Ny. R, 28 Tahun, GIIIPIIA0 , Usia Kehamilan 30
minggu, Persentasi kepala, janin tunggal, hidup
keadaan umum baik dengan Hipertensi Gestasional

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan berat dan banyak istirahat, banyak
minum air putih karena nyeri yang dirasa bisa
juga disebabkan kurang minum
3. Menganjurkan ibu untuk cek protein urine
dilaboratorium puskesmas
4. Menganjurkan ibu untuk diet garam dalam
setiap masakan ibu sehari hari
5. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
Datang jika ada keluhan
6.
45 Jumat Nama : Nn. N
14-10- Umur : 19 Tahun
22
Subjektif
Nn. N Mengatakan menstruasi lebih dari 10 hari ganti
doek 5x perhari, merasakan cemas dan khawatir
dengan kondisinya saat ini, dia mengatakan sudah
makan makanan yang bergizi dan yang mengandung
vitamin dan protein.

Objektif
Keadaan umum stabil, kesadaran composmentis,
TTV dalam batas normal, TD 100/80 mmHg, P 22x/m.
N 80x/m, BB 45 Kg, TB 150 cm

Assesment
Nn. N umur 19 Tahun dengan Hipermenorea
mengalami stress dan Khawatir karena haid tidak
berhenti dan perdarahan terlalu banyak

Planning
1. Memberitahu Nn. N hasil pemeriksaan
2. Memberikan dukungan emosional pada Nn. N
3. Menganjurkan Nn. N untuk tetap meningkatkan
gizi yaitu dengan menambah makanan sayuran
hijau seperti yang mengandung vitamin,
protein, dan mineral contoh nasi, ikan, daging,
dan banyak minum air putih
4. Tetap menganjurkan Nn.N untuk lebih banyak
istirahat
5. Menganjurkan Nn.N menjaga kebersihan alat
genetalia

46 Jumat Nama : By. F


14-10- Umur : 4 Hari
22
Subjektif
Ibu mengatakan datang untuk imunisasi bayinya dan
kontrol bayinya

Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, BB
3400 Gram, panjang badan 49 cm, HR 114 x/m, suhu
36,70C , pernafasan 36x/m.

Assesment
Bayi baru lahir hari ke-4 fisiologis dengan imunisasi
Polio 1

Planning
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan
pada bayi bahwa keadaan bayinya dalam
keadaan sehat dan siap untuk diimunisasi polio
2. Menjelaskan kepada ibu tentang imunisasi
polio
3. Melakukan imunisasi Polio 1
a) Mencuci tangan
b) Menyiapkan vaksin
c) Membuka tutup flacon
d) Memasang pipet plastik pada flacon
e) Membuka mulut bayi
f) Meneteskan vaksin polio sesuai dengan
dosis (2 tts)
g) Mencuci tangan
4. Memberitahu ibu bahwa bayi ibu sudah
mendapatkan imunisasi polio
47 Jumat Nama : Ny. A
14-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif:
-Ibu mengatakan merasakan mules pada perutnya
- Ibu mengatakan lemah

Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, TFU
Sepusat, Terdapat semburan darah secara tiba-tiba,
plasenta belum lahir, tampak tali pusat divulva, tali
pusat memanjang, Bayi lahir spontan segera
menangis pada pukul 03.00 WIB.

Assesment
Ny. A, G3P3A0 Ibu inpartu kala III

Planning
1. Memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada
lagi bayi dalam uterus, Tidak ada bayi kedua
dalam uterus
2. Melakukan manajemen aktif kala III,
memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntikkan
oksitosin agar rahim berkontraksi dengan baik
3. Menyuntikkan oksitosin 1 menit setelah bayi
lahir 10 IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral
4. Menjepit tali pusat dengan jepitan khusus tali
pusat yang steril 3 cm dari pusat bayi.
Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan
menjepit kembali tali pusat pada 2 cm distal
klem pertama
5. Memegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi) dan menggunting tali
pusat diantara 2 klem
6. Meletakkan bayi dengan posisi tengkurap
ditengah tengah dada ibu dilakukan IMD
7. Memindahkan klem pada tali pusat hingga
berjarak 5-10 cm dari vulva
8. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut
ibu di tepi atas simfisis, untuk medeteksi
kontrakasi
9. Meregangkan tali pusa tdengan tangan kanan,
sementara tangan kiri menekan uterus dengan
hati-hati kearah dorso kranial
10. Melakukan peregangan tali pusat dan
dorongan dorsokranial hingga plasenta
terlepas
11. Melakukan massase uterus segera setelah
plasenta lahir dengan menggosok fundus
uterus, uterus teraba bulat dan keras
12. Memeriksakan kelengkapan plasenta untuk
memastikan bahwa seluruh kotiledon dan
selaput ketuban sudah lahir lengkap.

48 Jumat Nama : Ny. A


14-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif
Ibu merasakan senang atas kelahiran bayinya dan ibu
merasakan perutnya terasa mules

Objektif
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 120/70 mmHg, pols 80 x/menit,
o
RR 20 x/menit, temp. 36 C, TFU 2 jari
dibawah pusat, konsistensi rahim keras

Assesment
Ny. A, 28 TAhun, GIIIPIIIAI Partus Spontan inpartu
kala IV

Planning
1. Melakukan pemeriksaan pada jalan lahir,
terdapat rupture derajat I pada perineum ibu
2. Menyiapkan Cu-T380 A, dan memasangkan
setelah plasenta lahir
3. Menyiapkan alat hekting dan anestesi yaitu
lidocain 1 ampul, spuit 5cc, sarung tangan
steril dan benang choriomic catgut no.20
4. Setelah sudah selesai menghekting rupture
maka bersihkan alat dan sterilkan
5. Menganjurkan ibu untuk relaks karena bayi dan
plasenta sudah lahir dan sudah diresahkan
kepada keluarga

49 Jumat Nama Pasien : Ny. W


14-10- Umur : 29 Tahun
22
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
HPHT : 6-5-2022

O : K/U Baik, Kesadaran Compos Mentis


TD : 110/80, N:80 x/m, R:20 x/m, S:360C
Lila : 26 cm, BB: 59 kg, TB:154 cm
TTP : 13-2-2023
Pemeriksaan Abdomen
Leopold I : TFU 3 Jari dibawah Pusat
Leopold II :Tidak Teraba
Leopold III :Tidak Teraba
Leopold IV :Tidak Teraba

A :Ny. W, Umur 29 Tahun GIIIPIIA0 Usia Kehamilan


18 minggu dan Janin Hidup Intra Uteri

P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu tetap mengkonsumsi makan-
makanannya yang begizi
- Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan meminum tablet
penambah darah (Fe) agar ibu dan janin sehat

50 Sabtu Nama Pasien: Ny. E


15-10- Umur : 27 thn
22
Subjektif (S) :
Ibu mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi
jangka panjang dan tidak mengganggu haidnya

Objektif (O) :
 Keadaan umum ibu baik
 Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.

Analisis (A)
Ny. E, 27 Tahun GIIPIIA0 ingin menggunakan KB
IUD

Planning (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan
kondisinya
2. Memberikan informed consent sebagai bukti
bahwa ibu dan suami setuju dengan tindakan
yang dilakukan
3. Melakukan pemasangan KB IUD (Cooper T Cu
380 A)
4. Memastikan ibu telah mengosongkan kandung
kemih dan melakukan pencucian wanita
5. Mempersilahkan ibu untuk naik ke tempat tidur
Ginekologi dan mengatur posisi tidur ibu
dengan posisi litotomi
6. Menggunakan sarung tangan untuk melakukan
pemeriksaan genetalia ekterna untuk melihat
adanya ulkus, pembengkakan kalenjar bartolin
dan kalenjar skene
7. Melakukan pemeriksaan panggul untuk
menentukan besar, posisi, konsistensi dan
mobilitas uterus
8. Memastikan lengan IUD didalam kemasan
steril
9. Memasukkan spekulum dan menghusap
vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
sebanyak 2 kali atau lebih
10. Memasang tenakulum untuk menjepit serviks
secara hati-hati pada posisi vertikal jam 10
atau jam 2, jepit dengan tenakulum dengan
posisi vertikal jam 10
11. Memasukkan sonde uterus sekali untuk
mengurangi resiko infeksi dan untuk mengukur
posisi uterus serta panjang uterus (tidak
menyentuh vagina)
12. Memasukkan IUD kekanalis servikalis dengan
mempertahankan posisi leher rahim ibu dalam
posisi horizontal, menarik tenakulum sehingga
kavum uteri, kanalis serviks dan vagina berada
dalam satu garis lurus, kemudian mendorong
tabung inserter sampai terasa ada tahanan dari
fundus uteri. Mengeluarkan sebagian tabung
inserter dari kanalis servikalis, pada waktu
benang tampak tersembunyi keluar dari lubang
kanalis servikalis sepanjang 3-4 cm, potong
benang tampak tersembul keluar dari lubang
karnalis sepanjang 3-4 cm, potong benang
tersebut menggunakan gunting untuk
mengurangi resiko IUD tercabut keluar.
Kemudian tarik tabung pendorong dengan hati-
hati. Melepas tenakulum, bila ada perdarahan
banyak dari tempat bekas jepitan tenakulum
tekan kasa sampai perdarahan berhenti.
13. Merendam alat-alat pemasangan IUD dengan
cara merendam ke larutan cholorin 0,9 %
14. Memberikan konseling pasca pemasangan
dengan menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi tablet SF 1 tablet setiap kali
haid, akan ada perubahan pada haid pertama
kali yaitu haid akan terasa lebih sakit,
mengajarkan ibu cara mengontrol benang,
memasukkan jari tengah atau jari telunjuk
dalam vagina dan mencari benang apakah
masih ada atau tidak
15. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1-2 minggu
atau bila ada keluhan, ibu mengerti untuk
jadwal kontrol berikutnya

51 Sabtu Nama : By Ny K
15-10- Umur : 3 hari
22
Subjektif
- Ibu mengatakan bayinya tidak rewel tetapi
tubuh bayinya dingin
- Ibu mengatakan bayinya kurang aktif dan
refleks menghisap lemah
-
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, suhu
bayi 350C dan BB 3300 gram, PB:48 cm

Assesment
Bayi Ny K, umur 3 hari dengan Hipotermi

Planning
1. Mencuci tangan dan sebelum menyentuh bayi
2. Mengobservasi tanda-tanda vital bayi
3. Menganjurkan ibu untuk mengganti pakaian
atau popok tiap kali basah
4. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi selama
6 bulan
5. Menganjurkan kepada ibu cara menyusui yang
baik dan benar
6. Mengajarkan ibu untuk tetap menjaga
kebersihan vulva hygine
53 Sabtu Nama Pasien : Ny. D
15-10- Umur : 32 Tahun
22
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya, tidak ada keluhan
- HPHT 22-01-2022
- GIII PII A0
- Tidak mempunyai penyakit menular ataupun
keturunan

Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 28- 10 -2022
- Palpasi :
Leopold I :Pada bagian fundus teraba lunak,
bulat dan tidak melenting (bokong)

Leopold II :Pada bagian kiri ibu teraba bagian-


bagian terkecil (Ektermitas) pada bagian kanan
ibu teraba keras, memanjang seperti memapan

Leopold III :Pada bagian terendah ibu teraba


bulat keras dan melenting (Kepala)

Leopold IV : Belum masuk PAP (Devergen)


- Usia kehamilan : 36 minggu
- TFU : 36 cm
- TBJ :(36-11) x 155 = 3.875 gram
- DJJ :144 x/m

Analisa Data
GIIIPIIA0 , Usia Kehamilan 36 minggu , Persentasi
kepala, janin tunggal hidup keadaan umum baik

Penatalaksanaan
1.Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2.Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan berat dan banyak istirahat, banyak minum
air putih
3.Memberitahu ibu tanda dan bahaya kehamilan
seperti
a. Perdarahan yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janin
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
c. Gerakan janin kurang atau janin tidak bergerak
d. Muntah terus menerus dan tidak mau makan
e. Penglihatan kabur
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal
hygiene
- Mengganti pakaian dalam dan luar
- Menjaga kebersihan tubuh dengan cara
mandi, menyikat gigi, membersihkan
lipatan paha dan ketiak agar ibu dan
kebersihannya tetap terjaga sehingga
ibu nyaman dan segar
5. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
Datang jika ada keluhan
55 Sabtu Nama Pasien: Ny. M
15-10- Umur : 31 thn
22
Subjektif (S) :
ibu mengatakan saat ini sedang menyusui, ibu
mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi implan

Objektif (O) :
 Keadaan umum ibu baik
 Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.

Analisis (A)
Ny. M, 31 Tahun postpartum 6 minggu, kondisi
kesehatan baik calon akseptor Implant

Planning (P)
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
dan kondisi ibu
2. Memberitahu ibu tentang pemasangan alkon
implant
3. Menjelaskan efektivitas implant yang sudah
dipakai
4. Memberitahu ibu tentang gizi seimbang dan
personal hygiene
5. Selama pemakaian KB Implant ibu disarankan
tidak membawa beban berat pada tangan
sebelah kiri
6. Selama pemakaian jika ada keluhan tentang
perubahan pola haid, berat badan, atau berat
badan menurun maupun perdarahan
pervaginam ibu disarankan segera konsul ke
tenaga kesehatan terdekat
7. Menyarankan ibu untuk memberikan ASI
Ekslusif selama 6 bulan karena KB Implant
tidak mempegaruhi produksi ASI
8. Memberitahukan ibu tentang kunjungan ulang
apabila ada keluhan lain
9.
56 Sabtu Nama : Ny P
15-10- Umur : 32 Tahun
22
Subjektif
-Ibu Mengatakan Perut mules- mules dan keluar
lender bercampur darah dari vagina

-HPHT : 13-01-2022

Objektif

Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis,


TD 110/70 mmHg, N 80x/m, RR 16x/m,T 360C, ada
keluar lendir bercampur darah keluar dari vagina
dilakukan pemeriksaan dalam didapat pembukaan 5
cm.

Assesment
Ny. P, 32 Tahun, Ibu inpartu kala I fase aktif

Planning
1. Melakukan Pemeriksaan TTV, Kemajuan
persalinan dan melakukan pemeriksaan dalam
2. Melakukan pemantauan DJJ, nadi dan kontraksi
per setengah jam
3. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan
asuhan yang akan diberikan
4. Menginformasikan bahwa saat ini pembukaan
serviks sudah 5 cm
5. Memantau kemajuan persalinan dengan
partograf
6. Mengajarkan ibu teknik relaksasi pada saat tidak
ada his
7. Mempersiapkan alat, obat dan alat pelindung diri
(APD)
8. Memberikan pemenuhan nutrisi ibu
9. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan

57 Sabtu Nama : Ny. P


15-10- Umur : 32 Tahun
22

Data Subyektif (S)


1. Ibu mengatakan sakit yang dirasakan
semakin kuat

2. Ibu mengatakan ingin BAB dan ibu


merasakan adanya tekanan pada anus, Ibu
mengatakan adanya dorongan untuk
meneran
3. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan
tembus kebelakang

Data Obyektif (O)


1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
3. Kontraksi uterus 5 x 10 menit, dengan durasi
40-45detik.
4. Frekuensi DJJ 150x/menit.
5. Tanda-tanda vital
TD:110/70mmHg S: 36.7oC

N :82 x/menit P: 20x/menit

6. Tampak tanda dan gejala kala II dimana


tampak:
a. Tampak Perineum menonjol.
b. Vulva vagina dan sfingter ani membuka.
c. Meningkatnya pengeluaran lendir
bercampur dengan darah.
d. Tampak rambut bayi pada vulva

Assessment (A)
Ny. P, 32 tahun, Ibu inpartu kala II fase aktif

Planning (P)
1. Melihat tanda dan gejala kala II
a. Adanya dorongan kuat untuk meneran
b. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat
pada rectum dan vagina
c. Perineum menonjol
d. Vulva, vagina dan spingter ani membuka
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan
persalinan termasuk mematahkan 1 ampul
oksitosin dan memasukkan alat suntik sekali
pakai ke dalam wadah partus set.
3. Memakai celemek plastic
4. Melepas semua perhiasan yang dipakai di
tangan, lalu mencuci tangan di bawah air
mengalir dengan tehnik 7 langkah
5. Menggunakan sarung tangan desinfeksi tingkat
tinggi pada tangan kanan yang akan digunakan
untuk pemeriksaan dalam.

6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang


bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan
letakkan kembali kedalam wadah partus set.
7. Membersihkan vulva dan perineum,
mengusapnya dengan hati-hati dari depan
kebelakang dengan menggunakan kapas DTT.
8. Lakukan pemeriksaan dalam (PD) untuk
memastikan pembukaan lengkap (bila selaput
ketuban belum pecah dan pembukaan sudah
lengkap, lakukan amniotomi).
9. Mendekontaminasi sarung tangan kotor
kedalam larutan clorin 0,5 % dan membukanya
secara terbalik, lalu rendam selama 10menit
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi, untuk
memastikan DJJ dalam batas normal yaitu
120-160x/menit
11. Beritahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan
sudah lengkap dan keadaan janin serta ibu
dalam keadaan baik.
12. Lakukan pimpinan meneran saat ibu
mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran, diantaranya : bimbing ibu untuk
meneran saat ibu mempunyai keinginan untuk
meneran, berikan dukungan dan semangat
atas usaha ibu untuk meneran, anjurkan ibu
beristirahat diantara kontraksi dan anjurkan ibu
untuk minum di sela-sela kontaksi.
13. Jika ibu tidak memiliki keinginan untuk
meneran, anjurkan ibu untuk berjalan, jongko,
atau mengambil posisi yang dianggap nyaman.
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm, letakkan handuk bersih diatas
perut ibu.
15. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian
dibawah bokong ibu
16. Membuka partus set untuk memastikan
kelengkapan alat dan bahan.
17. Memakai sarung tangan steril pada kedua
tangan
18. Setelah kepala bayi membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm, lakukan penyokongan
dengan melindungi perineum dengan satu
tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan
kering, kemudian letakkan tangan yang lain
pada kepala bayi dan lakukan tekanan yang
lembut untuk mencegah terjadinya gerakan
defleksi maksimal.
19. Memeriksa adanya lilitan tali pusat dan ambil
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan
segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
20. Jika tali pusat melilit longgarkan leher bayi,
melepaskan melewati kepala bayi namun jika
tali pusat melilit erat dileher dengan menjepit
tali pusat dengan klem di dua tempat,
kemudian memotong antaranya, kemudian
melahirkan bayi dengan segera. Dalam situasi
terpaksa bidan dapat melakukan pemotongan
tali pusat pada waktu pertolongan persalinan.
(Amik,2016)
21. Tunggu kepala sampai melakukan putaran
paksi luar secara spontan
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar
secara spontan, lakukan pegangan secara
biparietal, dengan menempatkan kedua tangan
pada sisi muka bayi. Anjurkan ibu meneran
pada kontraksi berikutnya, dengan lembut tarik
bayi kebawah untuk mengeluarkan bahu
depan, kemudian tarik keatas untuk
mengeluarkan bahu belakang.
23. Setelah kedua bahu bayi lahir, geser tangan
bawah kearah perineum ibu untuk menyangga
kepala, lengan dan siku sebelah bawah,
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran
tangan atas berlanjut kepunggung, bokong,
tungkai dan kaki serta pegang masing-masing
kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya.
25. Lakukan penilaian sepintas, dengan menilai
apakah bayi menangis kuat, bernafas tanpa
kesulitan, bayi bergerak aktif dan warna
kulitnya.
26. Bersihkan dan keringkan bayi mulai dari muka,
kepala, bagian tubuh lainnya kecuali bagian
tangan tanpa membersihkan verniks caseosa.
Ganti handuk yang basah dengan handuk
kering dan biarkan bayi di atas perut ibu.

58 Sabtu Nama : Ny. D


15-10- Umur : 22 Tahun
22
Subjektif
Ibu mengatakan sudah mulai merasa mengalami
kontraksi yang tidak teratur, waktu yang singkat dan
kontraksi datang sesekali. Ibu hamil juga sudah
Sering Buang air kecil , dan kaki ibu hamil sedikit
bengkak diawal 7 bulan atau pada trimester III

Objektif

Keadaan umum ibu baik, Kesadaran composmentis


Frekuensi DJJ 150x/menit. Tanda-tanda vital TD :
110/70mmHg S : 36.7oC N : 82 x/menit P : 20
x/menit

Assesment

Ny. D umur 22 tahun GIP0A0 UK 38 minggu dengan


Oedema Pada Kaki, Presentasi kepala, Punggung
kanan, bayi tunggal dan Intrauterin.

Planning

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan


kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
kesehatannya dan keadaan bayinya bahwa
keadaan umum ibu hamil dan janin dalam
keadaan baik , vital sign : TD 110/80 mmHg,
denyut nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit,
temperatur 36 0C, TB 158 cm, BB 72 kg. IMT
:28,84 , lingkar lengan atas 28,3 cm, lingkar
perut ±38 cm, Djj :148 x/i dan pergerakan
janin ada, Frekuensi kontraksi 3-4 x dalam
10 menit, durasi tidak teratur dan ada
pembengkakan pada tungkai kaki ibu hamil
yang menyebabkan ibu hamil terganggu dan
berat saat berjalan ini akan berdampak
negatif jika disertai dengan tekanan darah
tinggi diatas 160/90 mmHg, protein urine +2,
dan pandangan ibu hamil kabur.
2. Menjelaskan kepda ibu bengkak pada kaki
disebabkan karena penekanan pada vena
cava (Pembuluh darah balik) akibat
pembesaran rahim. Akibatnya arus balik
darah dari kaki tertekan, Bengkak pada
kaki merupakan salah satu ketidak
nyamanan pada ibu hamil asalkan
bengkak pada kaki tidak disertai tekanan
darah tinggi sedangkan cara mengatasi
kaki bengkaknya adalah dengan cara
jalan-jalan ringan pada pagi hari, jangan
berdiri terlalu lama, menggunakan sepatu
hak (tumit) rendah dan mengganjal kaki
saat tidur dengan bantal
3. Menjelaskan tanda dan bahaya pada ibu
yaitu adanya keluar darah yang disertai
rasa sakit, penglihatan kabur, sedikit atau
tidak adanya gerakan pada janin, ketuban
pecah dini, dan tekanan darah tinggi.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat jika
merasa capek saat melakukan
aktivitasnya, dan tidak melakukan aktivitas
yang membuat ibu harus terlalu capek
seperti menaiki tangga dan turun tangga,
berlari dan mengangkat beban-beban
berat.

59 Sabtu Nama : Ny. W


15-10- Umur : 25 Tahun
22
Subjektif
Ibu mengatakan sudah mulai merasa mengalami
kontraksi yang tidak teratur, waktu yang singkat dan
kontraksi datang sesekali. Ibu hamil juga sudah
Sering Buang air kecil , dan kaki ibu hamil sedikit
bengkak diawal 7 bulan atau pada trimester III

Objektif

Keadaan umum ibu baik, Kesadaran composmentis


Frekuensi DJJ 150x/menit. Tanda-tanda vital TD :
110/70mmHg S : 36.7oC N : 82 x/menit P : 20
x/menit

Assesment

Ny. W, 25 tahun, GIIPIA0 UK 36 minggu dengan


Oedema Pada Kaki, Presentasi kepala, Punggung
kanan, bayi tunggal dan Intrauterin.

Planning

5. Menginformasikan hasil pemeriksaan


kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
kesehatannya dan keadaan bayinya bahwa
keadaan umum ibu hamil dan janin dalam
keadaan baik, ada pembengkakan pada
tungkai kaki ibu hamil yang menyebabkan
ibu hamil terganggu dan berat saat berjalan
6. Menjelaskan kepada ibu bengkak pada
kaki disebabkan karena penekanan pada
vena cava (Pembuluh darah balik) akibat
pembesaran rahim. Akibatnya arus balik
darah dari kaki tertekan, Bengkak pada
kaki merupakan salah satu ketidak
nyamanan pada ibu hamil asalkan
bengkak pada kaki tidak disertai tekanan
darah tinggi sedangkan cara mengatasi
kaki bengkaknya adalah dengan cara
jalan-jalan ringan pada pagi hari, jangan
berdiri terlalu lama, menggunakan sepatu
hak (tumit) rendah dan mengganjal kaki
saat tidur dengan bantal
7. Menjelaskan tanda dan bahaya pada ibu
yaitu adanya keluar darah yang disertai
rasa sakit, penglihatan kabur, sedikit atau
tidak adanya gerakan pada janin, ketuban
pecah dini, dan tekanan darah tinggi.
8. Menganjurkan ibu untuk istirahat jika
merasa capek saat melakukan
aktivitasnya, dan tidak melakukan aktivitas
yang membuat ibu harus terlalu capek
seperti menaiki tangga dan turun tangga,
berlari dan mengangkat beban-beban
berat.

60 Sabtu Nama : Ny. A


15-10- Umur : 31 Tahun
22
Subjektif
Ibu mengatakan kakinya bengkak 2 hari yang lalu
tetapi ibu masih bisa berjalan dan aktivitasnya tidak
terganggu

Objektif

 Keadaan Umum : Baik


 Kesadaran : Composmentis
 Tandatanda vital
 Tekanandarah :120/80 mmHg
 Nadi :80 x/m
 Pernapasan :20 x/m
 Suhu :36,40C

Usia Kehamilan : 37 Minggu

dilakukan pemeriksaan protein urine hasilnya

(-), Djj 148 x/m, Tafsiran Macdonal (TFU-11

X 155 = (36-11) x 155 : =3875 gram

Assesment

Ny. A, 31 Tahun, GIIPIA0, UK 37 Minggu, Bayi


tunggal, intra uterin

Planning

Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa


kondisi ibu dan bayinya baik dan normal

1. Melakukan evaluasi terhadap ibu mengenai


kaki bengkaknya dan cara mengatasinya
2. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan diri
atau USG ke Dokter SPOG untuk memantau
kondisi si janin baik dari pergerakannya, air
ketuban dan mekoniumnya.
3. Melakukan evaluasi terhadap tanda-tanda
bahaya pada kehamilan trimester III
4. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda
persalinan
61 Sabtu Nama : Nn. K
15-10- Umur : 16 Tahun
22
Subjektif
Remaja mengatakan Sedang Menstruasi dan sakit,
membuat aktivitasnya terganggu dan merasakan
perutnya gembung seperti tidak biasa

Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD
120/80 mmHg, P 80 x/m, RR 20 x/m, T 36,50C, , Lila
25 cm, BB 56 Kg, T 152 cm, Planotest (-)

Assesment
Nn. K, Umur 17 Tahun dengan Gangguan
Reproduksi Dismenorhea Primer

Planning
1. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam
keadaan baik dan mengalami dismenorhea
primer
2. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang
dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri
menstruasi yang disebut dismenorhea primer,
akan tetapi hal ini normal karena nyeri
menstruasi primer timbul sejak menstruasi
pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Penyebabnya tidak jelas
tetapi yang pasti selalu berhubungan dengan
keseimbangan hormon
3. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan
nyeri menstruasi atau dismenorhea primer
yang berlebihan yaitu faktor psikis dan fisik
seperti stress, shock, kelelahan dan
kecemasan
4. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan
untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri
menstruasi yaitu menghindari stress yang
menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan
yang teratur, istirahat yang cukup, tidak
merokok, tidak meminum minuman keras,
olahragara teratur, mengurangi komsumsi
makanan yang mengandung cafein.
5. Menjelaskan penanganan pada nyeri
menstruasi selain dengan terapi obat yaitu pola
hidup sehat, pengompresan pada bagian nyeri
dengan menggunakan air hangat, melakukan
posisi knee chest, mandi dengan air hangat.
6. Memberikan motivasi pada pasien bahwa
kondisinya sekarang akan baik baik saja
7. Memberikan terapi obat paracetamol atau
asam mefenamat 3x500 mg untuk mengurangi
rasa nyeri menstruasi dan vitamin C 2x1
selama menstruasi berulang dan Tablet Fe
untuk untuk penambah darah
8. Mendiskusikan kunjungan ulang 3 hari lagi
CI Institusi CI Lahan Mahasiswa

(Julietta Hutabarat S.Psi, M.Keb) (Setyawati Br Ginting SST, Bd) (Lasmarianti Lumbanbatu)
NIP. 196707201989032002 NIP. 197502031995032003 NIM. P07524722017

Mengetahui,

You might also like