Logbook PBM
Logbook PBM
Logbook PBM
SIDAKALANG
NIM : P07524722017
FOTO
BERWARNA
3X4
P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaannya dan
keadaan umum ibu baik
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa mual di
pagi hari atau morning sickness adalah hal
yang wajar bagi ibu diawal kehamilannya
karena adanya pengaruh hormon dan
perubahan perubahan hormon inilah yang
mengakibatkan ibu merasa mual dan cara
mengatasinya adalah makan dengan porsi
sedikit tetapi sering, menjauhi bau atau
wewangian yang ibu rasa membuat mual.
3. KIE mengenai pemeriksaan kehamilan rutin,
perawatan ibu hamil, konsumsi makanan
bergizi seimbang, tanda bahaya kehamilan dan
menganjurkan ibu sering baca buku KIA
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- Djj 144 x/m
- TTP : 11-10-2022
- Palpasi :
Leopold I : Pada bagian fundus teraba lunak,
bulat dan tidak melenting (bokong)
Analisa Data
GIIIPIIA0 , Usia Kehamilan 36 minggu, Persentasi
kepala, janin tunggal hidup keadaan umum baik
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan berat dan banyak istirahat, banyak
minum air putih karena nyeri yang dirasa bisa
juga disebabkan kurang minum
3. Memberitahu ibu tanda dan bahaya kehamilan
seperti
- Perdarahan yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janin
- Keluar air ketuban sebelum waktunya
- Gerakan janin kurang atau janin tidak
bergerak
- Muntah terus menerus dan tidak mau
makan
- Penglihatan kabur
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
personal hygiene
- Mengganti pakaian dalam dan luar
- Menjaga kebersihan tubuh dengan cara
mandi, menyikat gigi, membersihkan
lipatan paha dan ketiak agar
kebersihannya tetap terjaga sehingga
ibu nyaman dan segar
5. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
Datang jika ada keluhan
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TB : 150 cm, BB 45 Kg, Lila 22 cm
- TTP : 17-03-2023
- Palpasi
Leopold I : Tinggi Fundus Uteri
pertengahan simfisis pusat
Leopold II : Tidak Teraba
Leopold III : Tidak Teraba
Leopold IV: Tidak Teraba
- Usia kehamilan : 16 minggu
- HB :10,4 gr%
Analisa Data
Ny. M, 26 tahun GIIPIA0 , Usia Kehamilan 16 Minggu
dengan Kekurangan Energi Kronik ( KEK )
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan pada ibu hamil pemeriksaan
yang dilakukan keadaan umum ibu baik dan
memberitahu ibu hasil pemeriksaan ibu
mengalami kekurangan energi kronik (KEK)
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa Kekurangan
Energi Kronis (KEK) adalah salah satu
keadaan malnutrisi. Dimana keadaan ibu
menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronis) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan
pada ibu secara relative atau absolut satu atau
lebih zat gizi. Kekurangan gizi akut disebabkan
oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam
jumlah yang cukup atau makanan yang baik
(dari segi kandungan gizi) untuk satu periode
tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori
dan protein yang cukup atau juga bisa
disebabkan menderita muntaber atau penyakit
kronis lainnya
3. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi
makanan makanan yang bergizi
4. Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan meminum obat
penambah darah (Fe) agar ibu dan janin sehat
5. Menganjurkan ibu untuk tetap beristirahat yang
cukup
6. Menjelaskan tanda dan bahaya kehamilan
7. Menjadwalkan ibu kunjungan ulang dan jika
ada keluhan segera datang
P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu tetap mengkonsumsi
makanan yang begizi
- Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan meminum tablet
penambah darah (Fe) agar ibu tidak anemia
Objektif
Keadaaan umum ibu baik dan kesadaran
composmentis, Vital sign TD:120/80 mmHg, Pols 80
x/m, RR 20x/m, T:36,90C, dengan bendungan ASI
Analisis Data
Ny. D, Postpartum 7 hari dengan bendungan ASI
Pelaksanaan
1. Memberitahu keadaan ibu dan keadaan umum
ibu
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai bendungan
ASI
3. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
dengan cara on demand
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan
payudara, menyusui bayinya diperhatikan cara
menyusui
A : GIP0A0 UK 8 minggu
P:
1. KIE mengenai pemeriksaan kehamilan rutin,
perawatan ibu hamil, konsumsi makanan
bergizi seimbang, tanda bahaya kehamilan,
dan baca buku KIA
2. Memberika Terapi Vitamin Bcom 2x10 mg
(XXX)
3. Memberikan penkes kepada ibu untuk
melakukan aktivitas fisik yang ringan jangan
terlalu berat
Objektif
Keadaan umum bayi baik, berat badan bertambah
imunisasi terakhir IPV, DP3 + Polio 4. Suhu 360C
Assesment
By. Ny. A, Usia 9 bulan sehat dengan imunisasi
campak
Planning
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu tentang imunisasi
campak
3. Menyiapkan spuit dan vaksin campak
4. Memastikan vaksin tidak terkena paparan suhu
panas, fungsi VVM untuk memantau suhu
vaksin dalam penyimpanan
5. Menyuntikkan vaksin 0,5 cc secara subcutan
dilengan kiri
6. Beritahu jadwal selanjutnya
7.
8 Kamis Nama Pasien : By Ny. S
6-10-22 Umur : 28 Hari
17 wib
Subjektif
Ibu mengatakan daya hisap bayi kuat, tidak ada
masalah dalam menyusui, bayi menangis kuat dan
gerak bayi aktif.
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, bayi
menangis kuat, dan begerak aktif. Suhu 36,50C
Dengan pols 120 x/m RR 40x/m selama eliminasi
BAK dan BAB tidak ada gangguan
Assesment
Neonatus cukup bulan umur 28 hari dalam keadaan
baik
Planning
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan bayinya baik
2. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya
keklinik atau posyandu setiap bulannya untuk
imunisasi yang berguna untuk melindungi bayi
dari penyakit seperti hepatitis, polio, difteri,
tetanus, pertusis, TBC dan campak
3. Mengingatkan kembali pada ibu tentang ASI
ekslusif dan menyusui bayinya sesering
mungkin
4. Menganjurkan ibu segera kefasilitas kesehatan
apabila ada keluhan pada bayinya
P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu tetap mengkonsumsi makan-
makanannya yang begizi
- Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan meminum tablet
penambah darah (Fe) agar ibu dan janin sehat
Subjektif (S) :
- Ibu mengatakan kunjungan ulang
kontrasepsi suntik 3 bulan
Objektif (O) :
Keadaan umum ibu baik
Vital sign TD : 120/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 36 oC.
Analisis (A)
Ny. M, 28 tahun G3P3A0 Akseptor ulangan
Kontrasepsi Suntik 3 Bulan
Planing (P)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan, ibu
mengetahui kondisinya saat ini
2. Memberikan informed consent sebelum
pemberian suntik 3 bulan
3. Menginformasikan kembali efek samping yang
mungkin terjadi pada penggunaan kontrasepsi
suntik 3 bulan
4. Memberikan injeksi Medroxyprogesterone
Acetate 150 mg/3 ml secara IM pada bokong
kanan
5. Menginformasikan kunjungan ulang berikutnya
yaitu tanggal 30 desember 2022
6.
13 Jumat Nama Pasien : Ny. S
7-10-22 Umur : 30 Tahun
P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu tetap mengkomsumsi
makanan yang begizi
- Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu, kemudian menjauhkan
aroma-aroma yang berbau menyengat
- Menganjurkan ibu untuk memakan sering tapi
porsi sedikit
- Menganjurkan ibu untuk melakukan relaksasi
agar pemikiran ibu rilek, bisa mengikuti yoga
dan lain-lain
- Memberikan terapi antasidoen X (3x1)
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya, tidak ada keluhan
- HPHT : 01-03-2022
- TTP ; 8-12-2022
- GI P0 A0
- Ibu mengatakan hamil 7 bulan
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TB : 150 cm, BB 45 Kg, Lila 22 cm, Djj 144 x/m
- TTP : 8-12-2022
- Palpasi
Leopold I : Tinggi Fundus Uteri 3 jari
diatas pusat, teraba lunak bulat dan
tidak melenting
Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba
bidang datar, keras dan memanjang
seperti papan, bagian perut kanan ibu
teraba bagian-bagian terkecil janin
(PUKI)
Leopold III : Pada bagian bawah teraba
keras, bulat dan melenting
Leopold IV: Bagian terbawah janin
belum masuk PAP
- Usia kehamilan : 28 minggu
- HB :10,4 gr%
Analisa Data
Ny. J, 25 Tahun GIP0A0 , Usia Kehamilan 28 Minggu
intrauterine dan janin hidup tunggal, presentasi
kepala, punggung kiri
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaann
kondisi ibu dan janinnya
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan
melakukan aktivitas yang ringan
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang
bergizi dan makanan yang berserat tinggi
seperti sayur dan buah-buahan
4. Menganjurkan ibu untuk mengikuti kelas ibu
hamil dan mengikuti yoga untuk menjaga
kesehatan ibu
5. Menjaga kebersihan diri dengan mengganti
pakaian dalam jika lembab, mandi 2x sehari
dan mengganti pakaian dengan pakaian yang
nyaman
6. Memberitahu ibu tentang persiapan
kelahirannya dengan mempersiapkan dana,
donor darah dan tempat persalinannnya
7. Menjelaskan kepada ibu tanda tanda
persalinan dengan adanya kontraksi dan
adanya keluar lendir darah dari vagina.
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya, tidak ada keluhan
- HPHT 18-8-2022
- GIII PII A0
- Tidak mempunyai penyakit menular ataupun
keturunan
-
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 25-5 -2023
- Palpasi :
Leopold I : Belum Teraba
Leopold II: Belum Teraba
Leopold III:Belum Teraba
Leopold IV: Belum Teraba
Usia kehamilan : 8 minggu
Analisa Data
Ny. K, 27 Tahun GIP0A0 , Usia Kehamilan 8 minggu,
keadaan umum ibu baik
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan
bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu memakan makanan yang tinggi
protein seperti susu, telur, daging, sayuran dan buah
3. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan kegiatan
atau aktivitas yang berat
4. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera Datang
jika ada keluhan
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan mual dan muntah di pagi hari
- Ibu mengatakan nafsu makan berkurang
- Ibu merasa mudah lelah
- Ibu mengatakan emosi yang cenderung tidak
stabil
Objektif (O)
- Kesadaran umum : Baik
- Kesadaran Compos mentis
- Tanda Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
S : 36,50C
N : 20 x/i
P : 80 x/i
Assessment (A)
- Ny. E, Umur 20 Tahun hamil 12 Minggu
dengan Emesis Gravidarum
- Masalah ibu merasa mual dan muntah di pagi
hari
- Kebutuhan memberikan penjelasan tentang
mual dan muntah
Planning (P)
- Menjelaskan kepada ibu kondisi dan
keadaannya saat ini dengan TTV dalam batas
normal
- Memberitahu ibu mengenai Emesis
Gravidarum yaitu merupakan reaksi tubuh ibu
terhadap perubahan yang terjadi akibat
kehamilan dan merupakan salah satu tanda
penting awal kehamilan dan ini biasanya
disebut dengan “Morning Sickness”
- Memberitahu ibu cara menangani Emesis
Gravidarum adalah
a) Memberi keyakinan bahwa mual dan
muntah merupakan gejala yang
fisiologis pada kehamilan muda dan
akan hilang setelah 4 bulan kehamilan
b) Mengubah pola makan sering tapi porsi
sedikit
c) Hindari bau-bau atau aroma yang tidak
enak atau sangat menyengat yang
menimbulkan rasa mual
d) Menghindari Stress karena akan
memperburuk keadaan ibu, ibu boleh
melakukan relaksasi atau mencari
kegiatan yang memungkinkan ibu dapat
melupakan pikiran-pikiran yang buruk
e) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi seperti protein,
lemak, susu, buah-buahan
- Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan
ulang dan jika ada keluhan
-
17 Sabtu Nama Pasien: Ny. R
8-10-22 Umur : 30 thn
Subjektif (S) :
- Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 1
bulan, ibu megeluh mengalami haid yang
sudah teratur walaupun tidak banyak tetapi
nafsu makan bertambah kuat
Objektif (O) :
Keadaan umum ibu baik
Kesadaran Composmentis
Vital sign TD : 120/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR :
20 x/menit, T: 36 oC, BB : 62 Kg.
Analisis (A)
Ny. R, Umur 30 Tahun aseptor KB suntik 1 bulan
dengan kenaikan berat badan
Planing (P)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan, ibu
mengetahui kondisinya saat ini
2. Menjelaskan kepada ibu keuntungan dan
kerugian dari KB suntik 1 bulan keuntungannya
mengurangi nyeri haid, mengurangi
perdarahan, dan mencegah anemia.
3. Menganjurkan ibu untuk olahraga secara
teratur. Jenis olahraga yang bisa dilakukan
adalah olahraga senam jogging atau berjalan
4. Menganjurkan ibu untuk diet kalori. Diet rendah
kalori yaitu diet yang diberikan untuk
menurunkan berat badan dengan makan
makanan yang mengandung serat misalnya
nasi, lauk dan sayur, serta minum air mineral
yang cukup
7. Memberikan injeksi Cylofem 25 mg/0,5 ml
secara IM pada bokong kanan
5. Menganjurkan ibu untuk mengganti
kontrasepsinya dengan kontrasepsi yang non
hormonal yaitu IUD dan melakukan edukasi
atau penkes kepada ibu bahwa kontrasepsi
IUD tidak membuat berat badan ibu bertambah
6. Menjadwalkan ibu untuk kb suntik bulan depan
7.
18 Senin Nama : Ny. J
10-10- Umur 32 Tahun
22
Subjektif (S) :
- Ibu mengatakan kunjungan ulang
kontrasepsi suntik 3 bulan
Objektif (O) :
Keadaan umum ibu baik
Vital sign TD : 120/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 36 oC.
Analisis (A)
Ny. J, 32 Tahun G3P3A0 Akseptor ulangan
Kontrasepsi Suntik 3 Bulan
Planing (P)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan, ibu
mengetahui kondisinya saat ini
2. Memberikan informed consent sebelum
pemberian suntik 3 bulan
3. Menginformasikan kembali efek samping yang
mungkin terjadi pada penggunaan kontrasepsi
suntik 3 bulan
4. Memberikan injeksi Medroxyprogesterone
Acetate 150 mg/3 ml secara IM pada bokong
kanan
5. Menginformasikan kunjungan ulang berikutnya
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 17-10-2022
- Palpasi :
Leopold I : Pada bagian fundus teraba lunak,
bulat dan tidak melenting (bokong)
Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan berat dan banyak istirahat, banyak
minum air putih karena nyeri yang dirasa bisa
juga disebabkan kurang minum
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
personal hygiene
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan yoga
kehamilan agar ibu dapat relaks dalam
menjelang persalinannya
5. Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan
persalinanya
6. Menjelaskan kepada ibu mengenali tanda
tanda persalinan
7. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
datang jika ada keluhan
8.
20 Senin Nama Pasien : Ny. W
10-10- Umur : 26 Tahun
22
Subjektif (S)
Ibu sering mengeluh sakit kepala sejak kehamilan
yang kedua ini, kaki ibu bengkak dan sakit saat
berjalan.
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 150/90 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- Palpasi :
Leopold I : Pada bagian fundus teraba lunak,
bulat dan tidak melenting (bokong)
Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan berat dan banyak istirahat, banyak
minum air putih karena nyeri yang dirasa bisa
juga disebabkan kurang minum
3. Menganjurkan ibu untuk cek protein urine
dilaboratorium puskesmas
4. Menganjurkan ibu untuk diet garam dalam
setiap masakan ibu sehari hari
5. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
Datang jika ada keluhan
6.
21 Selasa Nama Pasien: Ny.A
11-10- Umur : 28 thn
22
Subjektif (S) :
Ibu mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi
jangka panjang dan tidak mengganggu haidnya
Objektif (O) :
Keadaan umum ibu baik
Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.
Tidak ada riwayat penyakit radang panggul dan
IMS
Analisis (A)
Ny.A, Usia 28 Tahun GIIPIIA0 ingin menggunakan KB
IUD
Planning (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan
kondisinya
2. Memberikan informed consent sebagai bukti
bahwa ibu dan suami setuju dengan tindakan
yang dilakukan
3. Melakukan pemasangan KB IUD (Cooper T Cu
380 A)
4. Memastikan ibu telah mengosongkan kandung
kemih dan melakukan pencucian alat
kemaluan
5. Mempersilahkan ibu untuk naik ke tempat tidur
Ginekologi dan mengatur posisi tidur ibu
dengan posisi litotomi
6. Menggunakan sarung tangan untuk melakukan
pemeriksaan genetalia ekterna untuk melihat
adanya ulkus, pembengkakan kalenjar bartolin
dan kalenjar skene
7. Melakukan pemeriksaan panggul untuk
menentukan besar, posisi, konsistensi dan
mobilitas uterus
8. Memastikan lengan IUD didalam kemasan
steril
9. Memasukkan spekulum dan menghusap
vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
sebanyak 2 kali atau lebih
10. Memasang tenakulum untuk menjepit serviks
secara hati-hati pada posisi vertikal jam 10
atau jam 2, jepit dengan tenakulum dengan
posisi vertikal jam 10
11. Memasukkan sonde uterus sekali untuk
mengurangi resiko infeksi dan untuk mengukur
posisi uterus serta panjang uterus (tidak
menyentuh vagina)
12. Memasukkan IUD kekanalis servikalis dengan
mempertahankan posisi leher rahim ibu dalam
posisi horizontal, menarik tenakulum sehingga
kavum uteri, kanalis serviks dan vagina berada
dalam satu garis lurus, kemudian mendorong
tabung inserter sampai terasa ada tahanan dari
fundus uteri. Mengeluarkan sebagian tabung
inserter dari kanalis servikalis, pada waktu
benang tampak tersembunyi keluar dari lubang
kanalis servikalis sepanjang 3-4 cm, potong
benang tampak tersembul keluar dari lubang
karnalis sepanjang 3-4 cm, potong benang
tersebut menggunakan gunting untuk
mengurangi resiko IUD tercabut keluar.
Kemudian tarik tabung pendorong dengan hati-
hati. Melepas tenakulum, bila ada perdarahan
banyak dari tempat bekas jepitan tenakulum
tekan kasa sampai perdarahan berhenti.
13. Merendam alat-alat pemasangan IUD dengan
cara merendam ke larutan chlorin 0,9 %
14. Memberikan konseling pasca pemasangan
dengan menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi tablet FE 1 tablet setiap kali
haid, akan ada perubahan pada haid pertama
kali yaitu haid akan terasa lebih sakit,
mengajarkan ibu cara mengontrol benang,
memasukkan jari tengah atau jari telunjuk
dalam vagina dan mencari benang apakah
masih ada atau tidak
15. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1-2 minggu
atau bila ada keluhan, ibu mengerti untuk
jadwal kontrol berikutnya
Objektif (O) :
Keadaan umum ibu baik
Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.
Analisis (A)
Ny. H, 26 Tahun postpartum 42 hari, kondisi
kesehatan baik calon akseptor Implant
Planning (P)
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
dan kondisi ibu
2. Memberitahu ibu tentang pemasangan alkon
implant
3. Menjelaskan efektivitas implant yang sudah
dipakai
4. Memberitahu ibu tentang gizi seimbang dan
personal hygiene
5. Selama pemakaian KB Implant ibu disarankan
tidak membawa beban berat pada tangan
sebelah kiri
6. Selama pemakaian jika ada keluhan tentang
perubahan pola haid, berat badan, atau berat
badan menurun maupun perdarahan
pervaginam ibu disarankan segera konsul ke
tenaga kesehatan terdekat
7. Menyarankan ibu untuk memberikan ASI
Ekslusif selama 6 bulan karena KB Implant
tidak mempegaruhi produksi ASI
8. Memberikan ibu tentang kunjungan ulang
apabila ada keluhan lain
P:
1. KIE mengenai pemeriksaan kehamilan rutin,
perawatan ibu hamil, konsumsi makanan
bergizi seimbang, tanda bahaya kehamilan,
dan baca buku KIA
2. Memberika Terapi FE 1X60 Mg (XXX) Kalsium
1x500 mg, Vitamin Bcomp 2x10 mg (XXX)
3. Memberikan penkes kepada ibu untuk
melakukan aktivitas fisik yang ringan jangan
terlalu berat
4. Memantau gerak janin
P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu tetap mengkonsumsi makan-
makanannya yang begizi
- Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan meminum tablet
penambah darah (Fe) hamil agar ibu dan janin
sehat
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 27-5 -2023
- Palpasi : Belum dapat Teraba
- Usia kehamilan : 8 minggu
- Plano Test (+)
Analisa Data
GIIPIA0 , Usia Kehamilan 8 minggu, keadaan umum
baik
Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan ibu
2. Menginformasikan ulang KIE tentang asupan
nutrisi/gizi ibu hamil, istirahat, olahraga,
perawatan diri, tanda-tanda bahaya TM I
3. Menjelaskan mengenai perubahan fisiologi dan
psikologi pada ibu tentang perubahan-
perubahan organ reproduksi, perubahan BB
selama kehamilan, payudara besar dan tegang
disertai sering BAK
4. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
Datang jika ada keluhan
Objektif
- Keadaaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- TD: 120/80 mmHg, T:360C,Pols:80 x/m, RR:18
x/m
- Hasil Planotest (+)
- TTP : 10-06-2023
Assesment
Ny. T, Umur 28 Tahun GIIPIA0 , Usia kehamilan 6
minggu
Pelaksanaan
1. Memberitahu keadaan ibu dan kondisi keadaan
ibu
2. Memberitahu ibu bahwa hasil planotestnya
garis 2 dan ibu positif hamil
3. Memberitahu ibu bahwa mual dan muntah
dipagi hari adalah perubahan pada ibu hamil
yang disebut juga morning sickness karena
dipengaruhi oleh hormon yang berubah saat
kehamilan
4. Menganjurkan ibu untuk makan porsi sedikit
tetapi sering
5. Menganjurkan ibu melakukan aktivitas yang
tidak terlalu berat
6. Menjadwalkan ibu untuk datang kembali
dibulan depan untuk pemeriksaan 10 T dan jika
ada keluhan segera datang.
7.
26 Rabu Nama Pasien : Ny. H
12-10- Umur : 24 thn
22
Subjectif :
Mules-mules sejak pukul 03.00 WIB yang lalu, jika
dibawa jalan sakitnya tidak berkurang
Keluar Lendir bercak darah dari kemaluan
dengan perasaan khawatir akan segera
melahirkan
Objektif :
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 15 – 10 -2022
- Usia kehamilan : 38 minggu
- Djj : 144 x/m
Palpasi :
Leopold I :
TFU 3 Jari dibawah px, pada fundus teraba satu
tahanan lunak dan bundar
Leopold II:
Teraba bagian kanan panjang keras memapan
disebelah kiri ibu teraba bagian terkecil janin
Leopold III
Teraba satu tahanan bulat, keras dan melenting
diatas simfisis
Leopold IV
Bagian terbawah janin sudah memasuki PAP
VT ; 4 cm
Assesment
Ny. H, 24 Tahun Ibu inpartu Kala I Fase aktif dilatasi
maksimal (Pembukaan 4 cm)
Pelaksanaaan :
1. Beritahu kepada ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan, keadaan ibu dan janin baik, DJJ
normal, bagian terbawah kepala, pembuakaan
4 cm.
Objektif
Keadaan umum bayi baik, Kesadaran composmentis
PB : 53, BB ; 4300 gr N:100 x/m, suhu 360C, R:40
x/m, berat badan bayi bertambah dari bulan lalu.
Analisa Data
By. Y, umur 8 minggu dengan Muntah dan Gumoh
Pelaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu
Keadaan umum bayi baik, Kesadaran
composmentis PB : 53, BB; 4300 gr N:100 x/m,
suhu 360C, R:40 x/m
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa gumoh
dan muntah adalah hal yang biasa dan normal
dan ibu tidak perlu cemas dengan keadaan
bayinya
3. Menjelaskan kepada ibu penyebab terjadinya
gumoh pada bayi yaitu ASI yang diberikan
jumlahnya terlalu banyak, posisi menyusui ibu
salah, fungsi pencernaan bayi belum sempurna
dan saat minum ASI udara ikut tertelan
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV
Dalam batas normal, PP Test (-), umur 17 Tahun
Assesment
Nn. S, Remaja usia 17 Tahun dengan siklus haid
tidak teratur
Planning
1. Memberitahu keadaannya kepada orangtuanya
dan remajanya.
2. Mendukung remaja dan memberikan affirmasi
positif bahwa keadaannya baik dan kondisinya
baik
3. Menganjurkan remaja untuk tidak melakukan
aktivitas terlalu melelahkan karena akan
mengakibatkan stres dan terganggunya
hormon dalam masa pertumbuhan si remaja
4. Memberitahu remaja bahwa dia harus bisa
membagi waktunya untuk menjaga
kesehatannya
5. Menganjurkan remaja dan orangtua untuk
datang kembali jika haid tidak kunjung datang
Objektif
Keadaan umum bayi baik, nilai Apgar score 8/10
dalam 5 menit dan apgar 9/10 dalam 10 menit, BB
Bayi 3200 gram dan PB 42 cm.
Assesment
Neonatus 3 jam
Planning
1. Memberitahu keadaan bayi kepada ibu dan
keluarga bahwa bayi dalam keadaan normal
dan sehat
2. Pemberian suntikan vit K1 mg dipaha kiri
anterolateral
3. Memberikan suntikan Imunisasi HB0 pada
paha kanan anteolateral
4. Membersihkan badan bayi dan melap bayi
agar tidak lembab dan basah
5. Menjaga suhu bayi dan melakukan IMD
Objektif
Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Compos mentis
Analisa Data
Pelaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan kondisinya,
Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital TD: 110/80mmHg, HR: 82 x/i, R: 20 x/i,
Temp : 36°C ,BB: 63 kg.
2. Memberitahu kepada ibu tentang keuntungan dan
kekurangan menggunakan implant
3. Memberikan keputusan kembali sepenuhnya kepada
ibu
4. Menganjurkan ibu untuk datang kembali jika sudah
memutuskan untuk kontrasepsinya.
31 Rabu Nama : Ny F
12-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif
Objektif
Assesment
Planning
6.
32 Rabu
Nama : Ny. D
12-10-
Umur : 32 Tahun
22
Subjektif
Objektif
Assesment
Planning
33 Kamis Nama : Ny R
13-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif
Ibu mengatakan adanya rasa ingin meneran, ibu
mengatakan perutnya makin sakit
Objektif
Keadaan umum ibu baik, wajah ibu kemerahan
berkeringat dan kesadaran composmentis, TD:130/70
mmHg, nadi 90 x/m, RR 30x/m dan T 370C
Assesment
Ny. R, 28 Tahun Ibu inpartu Kala II
Planning
1. Memakai APD
2. Memasang underpad dibawah bokong ibu
3. Mendekatkan partus set
4. Memakai handscoen kanan dan kiri
5. Mengatur posisi ibu dengan posisi setengah
duduk didampingi oleh suami
6. Menganjurkan suami untuk memberikan
ibu minum untuk mencukupi kebutuhan
cairan tubuh ibu.
7. Tampak kepala 5-6 cm di vulva
8. Kedua tangan ibu berada di paha
9. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik
yaitu saat ada HIS menarik napas
panjang kemudian melepaskan dengan
cara dibatukkan.
10. Menolong kelahiran kepala bayi dengan
tangan kanan menahan perineum dan
tangan kiri berada di puncak kepala.
Lahirlah UUK, UUB, dahi, mata, hidung,
dan mulut kemudian bersihkan jalan
napas dengan kassa steril.
11. Memeriksa lilitan tali pusat. Lilitan tali
pusat tidak ada tunggu bayi melakukan
putar paksi luar, kemudian melahirkan
bahu depan dan bahu belakang dengan
maneuver biparietal, sanggah susur
sampai pergelangan kaki lalu nilai
kebugaran bayi.
34 Kamis Nama : Ny R
13-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif
Ibu mengatakan adanya rasa ingin meneran, ibu
mengatakan perutnya makin sakit dan mules
meneran
Objektif
Keadaan umum ibu baik, wajah ibu kemerahan
berkeringat dan kesadaran composmentis, TD:130/70
mmHg, nadi 84 x/m, RR 20 x/m dan T 370C, TFU
Setinggi pusat, uterus teraba bulat dan keras,
kandung kemih kosong, terlihat tali pusat menjulur
divagina dan ada semburan darah tiba-tiba
Assesment
Ny. R, 28 Tahun Ibu inpartu Kala III
Planning
Objektif
Kesadaran composmentis dan keadaan umum baik,
TD 120/70 mmHg, RR 20x/m, HR 80x/m, T 370C,
Kontraksi baik, TFU 2 Jari dibawah pusat, kandung
kemih kosong dan laserasi jalan lahir derajat 2
Assesment
Ny. R, 28 Tahun Ibu inpartu kala IV
Planning
Objektif (O) :
Keadaan umum ibu baik
Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.
Analisis (A)
Ny. E, 32 Tahun GIIIPIIIA0 ingin menggunakan KB
IUD
Planning (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan
kondisinya
2. Memberikan informed consent sebagai bukti
bahwa ibu dan suami setuju dengan tindakan
yang dilakukan
3. Melakukan pemasangan KB IUD (Cooper T Cu
380 A)
4. Memastikan ibu telah mengosongkan kandung
kemih dan melakukan pencucian wanita
5. Mempersilahkan ibu untuk naik ke tempat tidur
Ginekologi dan mengatur posisi tidur ibu
dengan posisi litotomi
6. Menggunakan sarung tangan untuk melakukan
pemeriksaan genetalia ekterna untuk melihat
adanya ulkus, pembengkakan kalenjar bartolin
dan kalenjar skene
7. Melakukan pemeriksaan panggul untuk
menentukan besar, posisi, konsistensi dan
mobilitas uterus
8. Memastikan lengan IUD didalam kemasan
steril
9. Memasukkan spekulum dan menghusap
vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
sebanyak 2 kali atau lebih
10. Memasang tenakulum untuk menjepit serviks
secara hati-hati pada posisi vertikal jam 10
atau jam 2, jepit dengan tenakulum dengan
posisi vertikal jam 10
11. Memasukkan sonde uterus sekali untuk
mengurangi resiko infeksi dan untuk mengukur
posisi uterus serta panjang uterus (tidak
menyentuh vagina)
12. Memasukkan IUD kekanalis servikalis dengan
mempertahankan posisi leher rahim ibu dalam
posisi horizontal, menarik tenakulum sehingga
kavum uteri, kanalis serviks dan vagina berada
dalam satu garis lurus, kemudian mendorong
tabung inserter sampai terasa ada tahanan dari
fundus uteri. Mengeluarkan sebagian tabung
inserter dari kanalis servikalis, pada waktu
benang tampak keluar dari lubang kanalis
servikalis sepanjang 3-4 cm, potong benang
tampak tersembul keluar dari lubang karnalis
sepanjang 3-4 cm, potong benang tersebut
menggunakan gunting untuk mengurangi
resiko IUD tercabut keluar.
Objektif (O) :
Keadaan umum ibu baik
Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 36,5 C.
Analisis (A)
Ny. K, umur 24 Tahun calon akseptor KB Pil
Progestin
Planning (P)
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
dan kondisi ibu
2. Memberitahu kepada ibu bahwa pil KB
progestin tidak menghambat produksi ASI
3. Memberitahu kepada ibu tentang indikasi dan
kontraindikasi KB Pil Progestin
4. Memberitahu tentang keuntungan dan
kekurangan dari KB pil progestin
5. Memberitahu ibu cara meminum KB Pil
Progestin
6. Melakukan informed consent yaitu persetujuan
tertulis yang dilakukan oleh bidan dan ibu
7. Memberikan 1 paket KB pil progestin dari bidan
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan
ulang 1 bulan lagi
Objektif
Keadaan umum baik dan kesadaran composmentis,
N:100 x/m, T:36,80C, RR:45x/m, BB:4,9 kg,PB:55 cm,
Lingkar kepala 40 cm. Terdapat Ruam di paha lipatan
bayi
Assesment
By C. Umur 2 bulan keadaan umum baik dengan
Diaper Rush
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan kepada ibu hasil dari
pemeriksaan bayinya
2. Memberitahukan dan menjelaskan pada ibu
bahwa bayinya Diaper Rush dan membantu
ibu untuk tidak panik karena diaper rush
merupakan hal yang lazim
3. Menjelaskan kepada ibu penyebab diaper rush
adalah iritasi kulit yang terjadi akibat terkena
urine
4. Menjelaskan kepada ibu lebih sering menjaga
kebersihan bayi nya dan sering mengganti
popok agar kulit bayi tidak lembab
5. Memberikan terapi berbentuk salep kepada
anaknya dan mengajarkan pada ibu cara
memberikan salep yang benar
Objektif
Keadaan umum ibu baik
Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.
Umur 29 Tahun
Assesment
Ny. V, GIIIPIIA0 Umur 29 Tahun usia kehamilan 20
minggu dengan ISK
Planning
1. Membina Hubungan baik dengan ibu dan
keluarga
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
ibu
3. Menjelaskan kepada ibu tentang ISK dalam
kehamilan
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
dan mengurangi aktivitas yang berat
5. Menyarankan kepada ibu untuk segera miksi
refleks muncul
6. Menyarankan apabila cebok tangan dari arah
belakang kebelakang tidak sampai kedepan
atau ke vagina
7. Menganjurkan ibu untuk memakan buah-
buahan yang mengandung vitamin A,C,D
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 14-5-2023
- Palpasi :
Leopold I : Belum Teraba
Leopold II: Belum Teraba
Leopold III:Belum Teraba
Leopold IV: Belum Teraba
Analisa Data
Ny. S, 24 Tahun, GIP0A0 , Usia Kehamilan 8 minggu,
keadaan umum ibu baik
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kondisi ibu dan
janin baik
2. Mengukur LILA ibu untuk memantau
pertambahannya
3. Memberikan ibu penkes mengenai pengaruh
hormon pada awal kehamilan ibu
4. Menganjurkan ibu untuk menjauhi bau-bau dan
aroma yang menyengat yang menimbulkan
mual
5. Menganjurkan ibu untuk memakan porsi sedikit
tetapi sering
6. Menganjurkan ibu untuk datang , jika ada
keluhan
7.
41 Jumat Nama Pasien : Ny. S
14-10- Umur : 25 Tahun
22
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan mual dan muntah di pagi hari
- Ibu mengatakan nafsu makan berkurang
- Ibu merasa mudah lelah
- Ibu mengatakan emosi yang cenderung tidak
stabil
- HPHT : 7-8-2022
Objektif (O)
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran Compos mentis
- Tanda Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
S : 36,50C
N : 80 x/i
P : 20 x/i
TTP : 14-5-2023
Assessment (A)
- Ny. S, Umur 25 Tahun hamil 8 Minggu
dengan Emesis Gravidarum
- Masalah ibu merasa mual dan muntah di pagi
hari
- Kebutuhan memberikan penjelasan tentang
mual dan muntah
Planning (P)
1. Menjelaskan kepada ibu kondisi dan
keadaannya saat ini dengan TTV dalam
batas normal
2. Memberitahu ibu mengenai Emesis
Gravidarum yaitu merupakan reaksi tubuh
ibu terhadap perubahan yang terjadi akibat
kehamilan dan merupakan salah satu tanda
penting awal kehamilan dan ini biasanya
disebut dengan “Morning Sickness”
3. Memberitahu ibu cara menangani Emesis
Gravidarum
4. Memberi keyakinan bahwa mual dan
muntah merupakan gejala yang fisiologis
pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah 4 bulan kehamilan
5. Mengubah pola makan sering tapi porsi
sedikit
6. Hindari bau-bau atau aroma yang tidak
enak atau sangat menyengat yang
menimbulkan rasa mual
7. Menghindari Stress karena akan
memperburuk keadaan ibu, ibu boleh
melakukan relaksasi atau mencari kegiatan
yang memungkinkan ibu dapat melupakan
pikiran-pikiran yang buruk
8. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi seperti protein,
lemak, susu, buah-buahan
9. Memberitahu ibu untuk melakukan
kunjungan ulang dan jika ada keluhan
42 Jumat Nama Pasien : Ny. K
14-10- Umur : 26 Tahun
22
S : Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan
kehamilannya dan masih merasakan mual pada pagi
hari kadang tidak suka jika mencium parfum yang
terlalu mencolok
HPHT : 10-8-2022
P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaanya dan
keadaan umum ibu baik
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa mual di
pagi hari atau morning sickness adalah hal
yang wajar bagi ibu diawal kehamilannya
karena adanya pengaruh hormon dan
perubahan perubahan hormon inilah yang
mengakibatkan ibu merasa mual dan cara
mengatasinya adalah memakan dengan porsi
sedikit tetapi sering, menjauhi bau atau
wewangian yang ibu rasa membuat mual.
3. KIE mengenai pemeriksaan kehamilan rutin,
perawatan ibu hamil, konsumsi makanan
bergizi seimbang, tanda bahaya kehamilan dan
menganjurkan ibu sering baca buku KIA
4. Menganjurkan ibu untuk mengikuti kelas ibu
jika keadaan ibu sudah membaik
Assesment
Bayi R, Umur 2 bulan dengan Muntah dan Gumoh
Planning
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaannya
bayinya dan kondisi bayinya
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa gumoh
dan muntah hal yang normal
3. Menjelaskan penyebab kenapa anak terjadi
gumoh
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa posisi
menyusui dapat mempengaruhi tejadinya
gumoh
5. Menganjurkan ibu tidak memberikan ASI yang
berlebihan
6. Menganjurkan ibu menyendawakan bayi
setelah selesai menyusui
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 160/90 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- Palpasi :
Leopold I : Pada bagian fundus teraba lunak,
bulat dan tidak melenting (bokong)
Analisa Data
Ny. R, 28 Tahun, GIIIPIIA0 , Usia Kehamilan 30
minggu, Persentasi kepala, janin tunggal, hidup
keadaan umum baik dengan Hipertensi Gestasional
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan berat dan banyak istirahat, banyak
minum air putih karena nyeri yang dirasa bisa
juga disebabkan kurang minum
3. Menganjurkan ibu untuk cek protein urine
dilaboratorium puskesmas
4. Menganjurkan ibu untuk diet garam dalam
setiap masakan ibu sehari hari
5. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
Datang jika ada keluhan
6.
45 Jumat Nama : Nn. N
14-10- Umur : 19 Tahun
22
Subjektif
Nn. N Mengatakan menstruasi lebih dari 10 hari ganti
doek 5x perhari, merasakan cemas dan khawatir
dengan kondisinya saat ini, dia mengatakan sudah
makan makanan yang bergizi dan yang mengandung
vitamin dan protein.
Objektif
Keadaan umum stabil, kesadaran composmentis,
TTV dalam batas normal, TD 100/80 mmHg, P 22x/m.
N 80x/m, BB 45 Kg, TB 150 cm
Assesment
Nn. N umur 19 Tahun dengan Hipermenorea
mengalami stress dan Khawatir karena haid tidak
berhenti dan perdarahan terlalu banyak
Planning
1. Memberitahu Nn. N hasil pemeriksaan
2. Memberikan dukungan emosional pada Nn. N
3. Menganjurkan Nn. N untuk tetap meningkatkan
gizi yaitu dengan menambah makanan sayuran
hijau seperti yang mengandung vitamin,
protein, dan mineral contoh nasi, ikan, daging,
dan banyak minum air putih
4. Tetap menganjurkan Nn.N untuk lebih banyak
istirahat
5. Menganjurkan Nn.N menjaga kebersihan alat
genetalia
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, BB
3400 Gram, panjang badan 49 cm, HR 114 x/m, suhu
36,70C , pernafasan 36x/m.
Assesment
Bayi baru lahir hari ke-4 fisiologis dengan imunisasi
Polio 1
Planning
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan
pada bayi bahwa keadaan bayinya dalam
keadaan sehat dan siap untuk diimunisasi polio
2. Menjelaskan kepada ibu tentang imunisasi
polio
3. Melakukan imunisasi Polio 1
a) Mencuci tangan
b) Menyiapkan vaksin
c) Membuka tutup flacon
d) Memasang pipet plastik pada flacon
e) Membuka mulut bayi
f) Meneteskan vaksin polio sesuai dengan
dosis (2 tts)
g) Mencuci tangan
4. Memberitahu ibu bahwa bayi ibu sudah
mendapatkan imunisasi polio
47 Jumat Nama : Ny. A
14-10- Umur : 28 Tahun
22
Subjektif:
-Ibu mengatakan merasakan mules pada perutnya
- Ibu mengatakan lemah
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, TFU
Sepusat, Terdapat semburan darah secara tiba-tiba,
plasenta belum lahir, tampak tali pusat divulva, tali
pusat memanjang, Bayi lahir spontan segera
menangis pada pukul 03.00 WIB.
Assesment
Ny. A, G3P3A0 Ibu inpartu kala III
Planning
1. Memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada
lagi bayi dalam uterus, Tidak ada bayi kedua
dalam uterus
2. Melakukan manajemen aktif kala III,
memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntikkan
oksitosin agar rahim berkontraksi dengan baik
3. Menyuntikkan oksitosin 1 menit setelah bayi
lahir 10 IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral
4. Menjepit tali pusat dengan jepitan khusus tali
pusat yang steril 3 cm dari pusat bayi.
Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan
menjepit kembali tali pusat pada 2 cm distal
klem pertama
5. Memegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi) dan menggunting tali
pusat diantara 2 klem
6. Meletakkan bayi dengan posisi tengkurap
ditengah tengah dada ibu dilakukan IMD
7. Memindahkan klem pada tali pusat hingga
berjarak 5-10 cm dari vulva
8. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut
ibu di tepi atas simfisis, untuk medeteksi
kontrakasi
9. Meregangkan tali pusa tdengan tangan kanan,
sementara tangan kiri menekan uterus dengan
hati-hati kearah dorso kranial
10. Melakukan peregangan tali pusat dan
dorongan dorsokranial hingga plasenta
terlepas
11. Melakukan massase uterus segera setelah
plasenta lahir dengan menggosok fundus
uterus, uterus teraba bulat dan keras
12. Memeriksakan kelengkapan plasenta untuk
memastikan bahwa seluruh kotiledon dan
selaput ketuban sudah lahir lengkap.
Objektif
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 120/70 mmHg, pols 80 x/menit,
o
RR 20 x/menit, temp. 36 C, TFU 2 jari
dibawah pusat, konsistensi rahim keras
Assesment
Ny. A, 28 TAhun, GIIIPIIIAI Partus Spontan inpartu
kala IV
Planning
1. Melakukan pemeriksaan pada jalan lahir,
terdapat rupture derajat I pada perineum ibu
2. Menyiapkan Cu-T380 A, dan memasangkan
setelah plasenta lahir
3. Menyiapkan alat hekting dan anestesi yaitu
lidocain 1 ampul, spuit 5cc, sarung tangan
steril dan benang choriomic catgut no.20
4. Setelah sudah selesai menghekting rupture
maka bersihkan alat dan sterilkan
5. Menganjurkan ibu untuk relaks karena bayi dan
plasenta sudah lahir dan sudah diresahkan
kepada keluarga
P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
- Memberitahu ibu tetap mengkonsumsi makan-
makanannya yang begizi
- Mengingatkan ibu untuk tetap memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan meminum tablet
penambah darah (Fe) agar ibu dan janin sehat
Objektif (O) :
Keadaan umum ibu baik
Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.
Analisis (A)
Ny. E, 27 Tahun GIIPIIA0 ingin menggunakan KB
IUD
Planning (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan
kondisinya
2. Memberikan informed consent sebagai bukti
bahwa ibu dan suami setuju dengan tindakan
yang dilakukan
3. Melakukan pemasangan KB IUD (Cooper T Cu
380 A)
4. Memastikan ibu telah mengosongkan kandung
kemih dan melakukan pencucian wanita
5. Mempersilahkan ibu untuk naik ke tempat tidur
Ginekologi dan mengatur posisi tidur ibu
dengan posisi litotomi
6. Menggunakan sarung tangan untuk melakukan
pemeriksaan genetalia ekterna untuk melihat
adanya ulkus, pembengkakan kalenjar bartolin
dan kalenjar skene
7. Melakukan pemeriksaan panggul untuk
menentukan besar, posisi, konsistensi dan
mobilitas uterus
8. Memastikan lengan IUD didalam kemasan
steril
9. Memasukkan spekulum dan menghusap
vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
sebanyak 2 kali atau lebih
10. Memasang tenakulum untuk menjepit serviks
secara hati-hati pada posisi vertikal jam 10
atau jam 2, jepit dengan tenakulum dengan
posisi vertikal jam 10
11. Memasukkan sonde uterus sekali untuk
mengurangi resiko infeksi dan untuk mengukur
posisi uterus serta panjang uterus (tidak
menyentuh vagina)
12. Memasukkan IUD kekanalis servikalis dengan
mempertahankan posisi leher rahim ibu dalam
posisi horizontal, menarik tenakulum sehingga
kavum uteri, kanalis serviks dan vagina berada
dalam satu garis lurus, kemudian mendorong
tabung inserter sampai terasa ada tahanan dari
fundus uteri. Mengeluarkan sebagian tabung
inserter dari kanalis servikalis, pada waktu
benang tampak tersembunyi keluar dari lubang
kanalis servikalis sepanjang 3-4 cm, potong
benang tampak tersembul keluar dari lubang
karnalis sepanjang 3-4 cm, potong benang
tersebut menggunakan gunting untuk
mengurangi resiko IUD tercabut keluar.
Kemudian tarik tabung pendorong dengan hati-
hati. Melepas tenakulum, bila ada perdarahan
banyak dari tempat bekas jepitan tenakulum
tekan kasa sampai perdarahan berhenti.
13. Merendam alat-alat pemasangan IUD dengan
cara merendam ke larutan cholorin 0,9 %
14. Memberikan konseling pasca pemasangan
dengan menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi tablet SF 1 tablet setiap kali
haid, akan ada perubahan pada haid pertama
kali yaitu haid akan terasa lebih sakit,
mengajarkan ibu cara mengontrol benang,
memasukkan jari tengah atau jari telunjuk
dalam vagina dan mencari benang apakah
masih ada atau tidak
15. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1-2 minggu
atau bila ada keluhan, ibu mengerti untuk
jadwal kontrol berikutnya
51 Sabtu Nama : By Ny K
15-10- Umur : 3 hari
22
Subjektif
- Ibu mengatakan bayinya tidak rewel tetapi
tubuh bayinya dingin
- Ibu mengatakan bayinya kurang aktif dan
refleks menghisap lemah
-
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, suhu
bayi 350C dan BB 3300 gram, PB:48 cm
Assesment
Bayi Ny K, umur 3 hari dengan Hipotermi
Planning
1. Mencuci tangan dan sebelum menyentuh bayi
2. Mengobservasi tanda-tanda vital bayi
3. Menganjurkan ibu untuk mengganti pakaian
atau popok tiap kali basah
4. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi selama
6 bulan
5. Menganjurkan kepada ibu cara menyusui yang
baik dan benar
6. Mengajarkan ibu untuk tetap menjaga
kebersihan vulva hygine
53 Sabtu Nama Pasien : Ny. D
15-10- Umur : 32 Tahun
22
Subjektif (S)
- Ibu mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya, tidak ada keluhan
- HPHT 22-01-2022
- GIII PII A0
- Tidak mempunyai penyakit menular ataupun
keturunan
Objektif (O)
- Keadaan umum ibu baik
- Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit,
RR 20 x/menit, temp. 36 oC
- TTP : 28- 10 -2022
- Palpasi :
Leopold I :Pada bagian fundus teraba lunak,
bulat dan tidak melenting (bokong)
Analisa Data
GIIIPIIA0 , Usia Kehamilan 36 minggu , Persentasi
kepala, janin tunggal hidup keadaan umum baik
Penatalaksanaan
1.Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik
2.Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
pekerjaan berat dan banyak istirahat, banyak minum
air putih
3.Memberitahu ibu tanda dan bahaya kehamilan
seperti
a. Perdarahan yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janin
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
c. Gerakan janin kurang atau janin tidak bergerak
d. Muntah terus menerus dan tidak mau makan
e. Penglihatan kabur
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal
hygiene
- Mengganti pakaian dalam dan luar
- Menjaga kebersihan tubuh dengan cara
mandi, menyikat gigi, membersihkan
lipatan paha dan ketiak agar ibu dan
kebersihannya tetap terjaga sehingga
ibu nyaman dan segar
5. Menjadwalkan Kunjungan Ulang dan Segera
Datang jika ada keluhan
55 Sabtu Nama Pasien: Ny. M
15-10- Umur : 31 thn
22
Subjektif (S) :
ibu mengatakan saat ini sedang menyusui, ibu
mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi implan
Objektif (O) :
Keadaan umum ibu baik
Vital sign TD : 110/70 mmHg, pols 80 x/menit, RR
20 x/menit, temp. 3605C.
Analisis (A)
Ny. M, 31 Tahun postpartum 6 minggu, kondisi
kesehatan baik calon akseptor Implant
Planning (P)
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
dan kondisi ibu
2. Memberitahu ibu tentang pemasangan alkon
implant
3. Menjelaskan efektivitas implant yang sudah
dipakai
4. Memberitahu ibu tentang gizi seimbang dan
personal hygiene
5. Selama pemakaian KB Implant ibu disarankan
tidak membawa beban berat pada tangan
sebelah kiri
6. Selama pemakaian jika ada keluhan tentang
perubahan pola haid, berat badan, atau berat
badan menurun maupun perdarahan
pervaginam ibu disarankan segera konsul ke
tenaga kesehatan terdekat
7. Menyarankan ibu untuk memberikan ASI
Ekslusif selama 6 bulan karena KB Implant
tidak mempegaruhi produksi ASI
8. Memberitahukan ibu tentang kunjungan ulang
apabila ada keluhan lain
9.
56 Sabtu Nama : Ny P
15-10- Umur : 32 Tahun
22
Subjektif
-Ibu Mengatakan Perut mules- mules dan keluar
lender bercampur darah dari vagina
-HPHT : 13-01-2022
Objektif
Assesment
Ny. P, 32 Tahun, Ibu inpartu kala I fase aktif
Planning
1. Melakukan Pemeriksaan TTV, Kemajuan
persalinan dan melakukan pemeriksaan dalam
2. Melakukan pemantauan DJJ, nadi dan kontraksi
per setengah jam
3. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan
asuhan yang akan diberikan
4. Menginformasikan bahwa saat ini pembukaan
serviks sudah 5 cm
5. Memantau kemajuan persalinan dengan
partograf
6. Mengajarkan ibu teknik relaksasi pada saat tidak
ada his
7. Mempersiapkan alat, obat dan alat pelindung diri
(APD)
8. Memberikan pemenuhan nutrisi ibu
9. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan
Assessment (A)
Ny. P, 32 tahun, Ibu inpartu kala II fase aktif
Planning (P)
1. Melihat tanda dan gejala kala II
a. Adanya dorongan kuat untuk meneran
b. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat
pada rectum dan vagina
c. Perineum menonjol
d. Vulva, vagina dan spingter ani membuka
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan
persalinan termasuk mematahkan 1 ampul
oksitosin dan memasukkan alat suntik sekali
pakai ke dalam wadah partus set.
3. Memakai celemek plastic
4. Melepas semua perhiasan yang dipakai di
tangan, lalu mencuci tangan di bawah air
mengalir dengan tehnik 7 langkah
5. Menggunakan sarung tangan desinfeksi tingkat
tinggi pada tangan kanan yang akan digunakan
untuk pemeriksaan dalam.
Objektif
Assesment
Planning
Objektif
Assesment
Planning
Objektif
Assesment
Planning
Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD
120/80 mmHg, P 80 x/m, RR 20 x/m, T 36,50C, , Lila
25 cm, BB 56 Kg, T 152 cm, Planotest (-)
Assesment
Nn. K, Umur 17 Tahun dengan Gangguan
Reproduksi Dismenorhea Primer
Planning
1. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam
keadaan baik dan mengalami dismenorhea
primer
2. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang
dirasakan yaitu pasien mengalami nyeri
menstruasi yang disebut dismenorhea primer,
akan tetapi hal ini normal karena nyeri
menstruasi primer timbul sejak menstruasi
pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Penyebabnya tidak jelas
tetapi yang pasti selalu berhubungan dengan
keseimbangan hormon
3. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan
nyeri menstruasi atau dismenorhea primer
yang berlebihan yaitu faktor psikis dan fisik
seperti stress, shock, kelelahan dan
kecemasan
4. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan
untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri
menstruasi yaitu menghindari stress yang
menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan
yang teratur, istirahat yang cukup, tidak
merokok, tidak meminum minuman keras,
olahragara teratur, mengurangi komsumsi
makanan yang mengandung cafein.
5. Menjelaskan penanganan pada nyeri
menstruasi selain dengan terapi obat yaitu pola
hidup sehat, pengompresan pada bagian nyeri
dengan menggunakan air hangat, melakukan
posisi knee chest, mandi dengan air hangat.
6. Memberikan motivasi pada pasien bahwa
kondisinya sekarang akan baik baik saja
7. Memberikan terapi obat paracetamol atau
asam mefenamat 3x500 mg untuk mengurangi
rasa nyeri menstruasi dan vitamin C 2x1
selama menstruasi berulang dan Tablet Fe
untuk untuk penambah darah
8. Mendiskusikan kunjungan ulang 3 hari lagi
CI Institusi CI Lahan Mahasiswa
(Julietta Hutabarat S.Psi, M.Keb) (Setyawati Br Ginting SST, Bd) (Lasmarianti Lumbanbatu)
NIP. 196707201989032002 NIP. 197502031995032003 NIM. P07524722017
Mengetahui,