Materi Ke SH An PSHT Lengkap

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 58

MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Persaudaraan Setia Hati Terate

MATERI KE SH AN

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 1 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Padepokan Agung Persaudaraan Setia Hati Terate


Assalamu'alaikum wr. wb.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada kita semua. Serta shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita kepada jalan kebenaran dan keberkahan.

Dalam rangka memperkenalkan kepada masyarakat luas, kami dengan bangga


mempersembahkan Padepokan Agung Persaudaraan Setia Hati Terate, yang beralamat di
9G28+W3 Nambangan Kidul, Madiun City, East Java. Padepokan ini merupakan tempat latihan
bagi anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), sebuah organisasi pencak silat yang telah
tersebar di seluruh Indonesia dan diakui secara internasional.

Di Padepokan Agung PSHT, para anggota akan diajarkan berbagai ilmu dan keterampilan dalam
bidang pencak silat. Selain itu, padepokan juga menyediakan berbagai fasilitas untuk
memudahkan proses belajar, seperti aula, lapangan, serta perpustakaan.

Dengan adanya Padepokan Agung PSHT di Madiun ini, diharapkan masyarakat luas dapat lebih
mengenal PSHT dan manfaat yang bisa didapatkan melalui keikutsertaan di dalamnya. Terlebih
lagi, Padepokan ini juga merupakan sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan antar
anggota PSHT serta masyarakat luas.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai Padepokan Agung PSHT, kami
sertakan beberapa foto dari Google Maps.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 2 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Falsafah
Pengertian Umum:
Falsafah PSHT atau Persaudaraan Setia Hati Terate adalah pandangan hidup dan nilai- nilai
kepercayaan yang menjadi dasar organisasi pencak silat PSHT. Falsafah ini memiliki dua poin
penting yaitu kepercayaan diri, kesetiaan, kebersamaan, dan ketaatan terhadap hati nurani; serta
visi jangka panjang untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di antara anggota serta membawa
manfaat positif bagi masyarakat dan bangsa secara umum.

Isi Falsafah PSHT:

Manusia Dapat Dihancurkan, Manusia Dapat Dimatikan; Akan Tetapi Manusia Tidak
Dapat Dikalahkan, Selama Manusia Itu Masih Setia Pada Hatinya Sendiri atau ber-SH
pada dirinya.

Selama Matahari Terbit dari Timur, Selama Bumi masih dihuni Manusia, dan Selama itu
pula Persaudaraan Setia Hati Terate akan Kekal Abadi Jaya Selama-lamanya.

Artinya:
Falsafah Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah suatu pandangan hidup dan nilai- nilai
kepercayaan yang menjadi dasar organisasi pencak silat PSHT. Falsafah ini mengajarkan tentang
kepercayaan diri, kesetiaan, kebersamaan, dan ketaatan terhadap hati nurani. Dalam falsafa h
PSHT, manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih setia pada hatinya atau ber-SH pada
dirinya sendiri. Ini mengajarkan bahwa kekuatan terbesar manusia berasal dari dalam dirinya
sendiri.

Selain itu, falsafah PSHT juga menyatakan bahwa selama matahari terbit dari timur dan selama
bumi masih dihuni manusia, persaudaraan Setia Hati Terate akan tetap abadi dan jaya selamanya.
Hal ini menunjukkan bahwa organisasi PSHT memiliki visi jangka panjang untuk memperkuat
persatuan dan kesatuan di antara anggota, serta membawa manfaat positif bagi masyarakat dan
bangsa secara umum.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 3 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Kata Pengantar
Salam Persaudaraan – PSHT JAYA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan materi
ke SH an ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan materi ini, terutama kepada guru dan pelatih Setia Hati Terate yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman berharga kepada kami.

Materi ke SH an ini berisi sejarah dan perkembangan Pencak Silat Indonesia khususnya Setia
Hati (SH) serta Sejarah Singkat Setia Hati Terate (SHT). Di samping itu, terdapat pula
penjelasan mengenai falsafah, pedoman, dan syarat-syarat dalam mengembangkan ilmu SH
Terate.

Selain itu, materi ini juga membahas mengenai retorika, pemimpin organisasi, serta hal-hal
penting yang harus diketahui oleh pelatih dan warga Setia Hati Terate. Di dalamnya terdapat
juga informasi mengenai arti lambang, pedoman, dan pepacuh larangan dalam Setia Hati Terate.

Kami berharap dengan adanya materi ini, dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman yang
lebih dalam mengenai Setia Hati Terate, serta dapat menjadi panduan dan motivasi bagi para
pelatih dan warga Setia Hati Terate dalam mengembangkan ilmu dan meningkatkan kualitas diri.

Akhirnya, kami berharap agar materi ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengetahui
lebih dalam mengenai Setia Hati Terate, dan kami mohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan yang ada dalam penyusunan materi ini.

Persaudaraan Setia Hati Terate “PSHT” - JAYA

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 4 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Abstrak
Materi ke SH an ini membahas sejarah Pencak Silat dan asal-usul berdirinya Pencak Silat. Fokus
utama dari materi ini adalah pada sejarah Setia Hati (SH), yang merupakan organisasi Pencak
Silat di Indonesia. Di dalam sejarah SH, terdapat banyak hal yang dijelaskan, seperti pakaian
hitam-hitam dan kebatinan, pencak silat dan Setia Hati Tunggal Kecer (STK), perkawinan kedua,
aktivitas di Surabaya, Pasar Malam Madiun, dan pensiun pada tahun 1933. Selain itu, terdapat
juga daftar nama jurus Setia Hati (SH) yang dijelaskan secara rinci.

Selain sejarah SH, materi ini juga membahas sejarah Singkat Setia Hati Terate (SHT) dan dasar
serta azaz PSHT. Arti lambang persaudaraan Setia Hati Terate juga dijelaskan, serta sifat-sifat
warga Setia Hati dan arti kesetiaan dalam Setia Hati. Di dalam materi ini terdapat juga mutiara-
mutiara SH atau falsafah-falsafah SH, wasiat SH Terate, dan pedoman Setia Hati Terate.

Retorika dan kepemimpinan juga menjadi fokus utama dari materi ini. Struktur pidato, fungsi
kepemimpinan, serta ciri-ciri pemimpin yang baik dijelaskan secara rinci. Ada juga pembahasan
tentang arti pembukaan dan pengertian gerakan tubuh, pola langkah, serta arti Mori pengesahan
dalam PSHT.

Piagam, tujuan, arti lambang, falsafah, pedoman, serta pepacuh larangan Setia Hati Terate juga
dijelaskan di dalam materi ini. Selain itu, terdapat juga pembahasan tentang hal-hal yang harus
diketahui, riwayat Setia Hati Terate, hal penting untuk pelatih, Sospel, rahasia pukulan, ilmu
kebatinan, syarat pendekar tingkat 1, manfaat dari latihan, perkataan, serta tata cara/syarat
menggembangkan ilmu SH Terate.

Materi ini diakhiri dengan pembahasan tentang ketua umum Setia Hati Terate.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 5 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Daftar Isi
Falsafah............................................................................................................................................ i
Kata Pengantar ............................................................................................................................. ii
Abstrak ......................................................................................................................................... iii
Daftar Isi ........................................................................................................................................ iv
Pendahuluan................................................................................................................................... v
Sejarah Pencak Silat ..................................................................................................................... I
Asal Usul Berdirinya Pencak Silat .............................................................................................. II
Gerakan Pencak Silat Indonesia ............................................................................................... III
Sejarah Setia Hati (SH) .............................................................................................................. IV
Pakaian Hitam-hitam dan Kebatinan .................................................................................. A
Pencak Silat dan Setia Hati Tunggal Kecer (STK) ............................................................... B
Perkawinan Kedua dan Aktivitas di Surabaya .......................................................................... C
Pencak Silat Setia Hati Tunggal Kecer (STK) dan Pasar Malam Madiun............................ D
Tahun 1933 Beliau Pensiun ..........................................................................................................E
Daftar Nama Jurus Setia Hati (SH) ...................................................................................... F
Sejarah Singkat Setia Hati Terate (SHT) ................................................................................... V
Kisah perjalanan KI Hadjar Hardjo Oetomo .............................................................................. A
Dasar dan Azaz PSHT ............................................................................................................. B
Persaudaraan ............................................................................................................ 1
Olah Raga ................................................................................................................ 2
Kesenian .................................................................................................................. 3
Bela Diri ..................................................................................................................4
Kerohanian ...............................................................................................................5
Arti Lambang Persaudaraan Setia Hati Terate .................................................................... C
Janji Setia PSHT ................................................................................................................. D
Lagu Mars PSHT ................................................................................................................ E
Memelihara Persaudaraan .................................................................................................... F
Sifat-sifat Warga Setia Hati ................................................................................................ G
Arti Kesetiaan dalam Setia Hati .......................................................................................... H
Mutiara-mutiara SH / falsafah- falsafah SH ....................................................................... I
Wasiat SH Terate ................................................................................................................ J
Pasal 1 Menyatakan bahwa warga Setia Hati Terate harus ................................... 1
Pasal 2 Warga SH tidak boleh................................................................................. 2
Pasal 3 Warga Setia Hati Terate dilarang ............................................................... 3
Pasal 4 Warga Setia Hati Terate harus memegang teguh wasiat Setia Hati Terate 4
Retorika ....................................................................................................................................... VI
Struktur Pidato .................................................................................................................... A
Fungsi Kepemimpinan dan Ciri-cirinya...................................................................................... B
Peniruan ................................................................................................................... 1
Sugesti .....................................................................................................................2
Persuasi .................................................................................................................... 3
Paksaan .................................................................................................................... 4
Type Pemimpin Organisasi ..................................................................................................... C
Tipe Otokratis.......................................................................................................... 1
Tipe Militeris ........................................................................................................... 2
Tipe Paternalistis ..................................................................................................... 3
Azas dan Fungsi Kepemimpinan ............................................................................................ D
11 Azas dan Fungsi Kepemimpinan ....................................................................... 1
Norma atau Ciri-ciri Pemimpin yang Baik ............................................................ 2
Arti Pembukaan ........................................................................................................................ VII
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 6 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Pengertian Gerakan Tubuh Berdiri Tegak seperti huruf Alif ................................................ A


Arti Gerakan Tubuh yang berdiri Tegak seperti huruf Alif ................................................ B
Arti Pola Langkah dari Gerakan Kedua Jari Menunjuk ke Atas ......................................... C
Pengertian Pola Langkah dari Gerakan Kedua Jari yang Menunjuk ke Atas ...................... D
Arti Mori Pengesahan Dalam PSHT ...................................................................................... VIII
Piagam ......................................................................................................................................... IX
Hakekat Hidup .................................................................................................................... A
Panca Dasar "SETI HATI TERATE" ......................................................................................... B
Tujuan Setia Hati Terate ............................................................................................................. X
Arti Lambang "SETIA HATI TERATE" .............................................................................. XI
Falsafah Setia Hati Terate ......................................................................................................... XII
Pedoman Setia Hati Terate ..................................................................................................... XIII
Pepacuh Larangan Setia Hati Terate .....................................................................................XIV
Arti Persaudaraan dan Setia ................................................................................................... XV
Hal-hal Yang Harus Diketahui .............................................................................................. XVI
Riwayat "Setia Hati Terate" ................................................................................................. XVII
Hal Penting untuk Pelatih ................................................................................................... XVIII
Sospel .........................................................................................................................................XIX
Rahasia Pukulan ........................................................................................................................ XX
Ilmu Kebatinan ........................................................................................................................ XXI
Syarat Pendekar Tingkat 1 .................................................................................................. XXII
Manfaat Dari Latihan ...........................................................................................................XXIII
Perkataan................................................................................................................................XXIV
Tata Cara / Syarat menggembangkan Ilmu SH Terate...................................................... XXV
Parameter ............................................................................................................................ A
Istilah Kata Warga berasal dari Kata................................................................................... B
Ilmu Setia Hati (SH) ........................................................................................................... C
Tujuan Pokok Shalat Malam........................................................................................................ C
Ketua Umum Setia Hati Terate .......................................................................................... XXVI
Penutup ................................................................................................................................ XXVII

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 7 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Pendahuluan
Materi ke SH .an adalah panduan dasar khusus untuk anggota Warga Persaudaraan Setia Hati
Terate (PSHT) dalam mengembangkan ilmu pencak silat dan mengikuti ajaran organisasi. PSHT
merupakan organisasi pencak silat yang memiliki banyak pengikut di Indonesia dan memilik i
sejarah yang panjang serta kaya akan nilai- nilai kebersamaan, kepercayaan, dan kesetiaan.

Materi ini mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan ajaran PSHT, sejarah pencak silat, dan
falsafah organisasi. Mulai dari sejarah berdirinya PSHT, asal-usul pencak silat, gerakan pencak
silat Indonesia, sejarah Setia Hati, dan sejarah singkat Setia Hati Terate. Selain itu, materi ini juga
membahas tentang falsafah, tujuan, pedoman, pepacuh larangan, sospel, rahasia pukulan, ilmu
kebatinan, syarat pendekar tingkat 1, dan manfaat dari latihan PSHT.

Materi ke SH .an juga membahas tentang retorika dan kepemimpinan, dengan membahas struktur
pidato, fungsi kepemimpinan, ciri-ciri pemimpin yang baik, dan norma-norma kepemimpinan. Di
dalam materi ini, juga dibahas tentang pengertian gerakan tubuh, arti pola langkah, dan pengesahan
dalam PSHT.

Dengan adanya materi ini, diharapkan para anggota PSHT dapat memperdalam ilmu pencak silat
dan memahami ajaran organisasi secara lebih baik. Selain itu, materi ini juga dapat menjadi sarana
untuk memperkuat persaudaraan antar anggota PSHT dan memperkenalkan ajaran PSHT dan
pencak silat kepada masyarakat.

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE “PSHT” - JAYA

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 8 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

I. Sejarah Pencak Silat


Pencak Silat adalah seni bela diri asli Indonesia yang berabad-abad umurnya dan
diwariskan secara turun- temurun dari generasi satu kegenerasi berikutnya.

Pada jaman dulu ketika manusia masih hidup berdampingan dengan binatang jalan kita
membedaken antara manusia dan hewan yang sama-sama mencari makan pada waktu itu maka
terdapat perbedaan dan nyatatanya pada manusia terkendala tubuhnya yang sangat lemah bila
dibandinghan dengan apa yang dipunyai oleh binatang. Misalnya singa, harimau, serigala, dan
sebagainya.

Mereka yakni Binatang mempanyai taring yang tajam, tenaga yang besar dan kuku-kuku
yang kuat sekali Kerbau, sapi dan banteng mempuryai tanduk yang besar dan kokoh, kuda dan
rusa. Mempunyai kuku yang keras laksana besi, sedangkan beruang mempunyai tenaga yang besar
dan luar biasa, sebaliknya manusia kukunya tumpul-tumpul gampang robek. giginya tidak tajam,
tenaganya tidak besar dan kulitnya tipis, namun manusia mempunyai keistimewaan lain yaitu
mahkluk yang dapat beripikir. Selebihnya tanpa otak yang baik maka manusia akan musnah
dimakan binatang, tetapi dengan adanya otak manusia menjadikan keadaan berubah sebaliknya,
sehingga dengan itu binatang menjadi terancam dan sebagian musnah dimakan oleh manusia.

Di jaman purba tatkala otak manusia belum berkembang dangan baik dun hidup didalam
goa-goa dan dipohon dan sebagainya. Apabila bertemu dengan binatang buas maka manusia hanya
dapat menggunakan tenaganya yang ada padanya untuk melawan hewan tersebut. Karena
tenaganya kalah jauh lebih besar dengan hewan maka manusia sering kalah dangan hewan
tersebut, dan apabila manusia menang kondisi badanya pun tentu dalam keadaan menderita berat.
Sehingga manusia membutuhkan banyak waktu untuk menyembuhkan luka-lukanya supaya pulih
seperti sedia kala, dan terkait kembalinya tenaga yang telah hilang itu karena digunakan terlalu
melampaui batas pada saat bertarung dengan hewan.

Manusia insaf akan kedudukan yang buruk, sehingga mereka menggunakan otak yang
berisi akal untuk berfikir dan mencari cara untuk memperkecil bahaya saat keluar mencari
makanan pada waktu luang. Karena manusia kalah kuat dalam bertarung dengan binatang, mereka
pertama-tama menggunakan batu untuk dilemparkan ke arah lawan sebagai perkelahian jarak jauh.

Kemudian manusia mencontoh gerakan-gerakan binatang saat bertarung, seperti


menyerang dan menangkis. Dari gerakan-gerakan ini, karya jurus harimau tercipta di dalam
Organisasi SH Terate, seperti pada jurus 1, 2, dan 13. Selain itu, manusia mempelajari cara
bertarung seperti burung merak menyerang musuhnya, lalu terciptalah permainan merak di dalam
Organisasi SH Terate, seperti pada jurus 11.

Manusia juga melihat bagaimana katak melompat dari sergapan lawan, sehingga
terciptalah jurus 20. Kera yang lelah bertempur mengelak dan melompat dengan cekatan, sehingga
manusia meniru gerakan kera tersebut dan terciptalah jurus dasar 1-4 di dalam Organisasi SH
Terate.

Sejak saat itu, manusia tidak mudah dikalahkan karena sudah dapat meloncat, menendang,
memukul, dan sebagainya. Untuk mempercepat proses mengalahkan lawan-lawannya, manusia
menciptakan senjata untuk melengkapi bela diri yang telah dimilikinya, mulai dari alat sederhana
seperti kayu untuk pentungan, batu lancip untuk mata tombak, pisau, dan sebagainya.

Setelah peradaban lebih maju beladiri tersebut berkembang lebih sempurna dan senjata
yang digunakan tambah berkembang dan lebih maju seperti toya, glati, trisula rampik dan
sebagainya. Dan beladiri tersebut dinamakan pencak Silat. Kemudian dari kumpulan orang-orang
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 9 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

yang menjuarai beladiri tersebut maka membentuk perguruan-perguruan untuk diajarkan kepada
siapa saja yang membutuhkan.

Pada jaman Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan, para bangsawan den kesatria berguru
percak Silat, disamping mempelajari ketatanegaraan dan,kesusantraan. Pada saat itu kerajaan-
kerajaan Indonesia tidak pernah ditaklukkan oleh kerajaan-kerajaan lain, hal ini Menunjukkan
bahwa tingkat bela-diri yang dimiliki bangsa Indonesia sudah pada tingkat tinggi, sehingga dapat
dipakai untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.

II. Asal Usul Berdirinya Pencak Silat


Menurut prof. Dr .Purbo Caroko dalam bukunya dituliskan bahwa Pencak Silat diteropong
dari sudut kebangsaan Indonesia. Karangan Jumali mengatakan bahwa pencak urat katanya cak
artinya injak, lincah- lincah artinya tarulang- ulang menginjak- injak, macak artinya manghias diri.
Pancak garis artinya sama dengan mengatur baris. Pencak berarti memasang diri, Silat, lat artinya.
pisah, Melat artinya bambu yang pisah dangan batangnya, berarti Silat memisahkan diri.

Menurut Wongso Negoro juga menuliskan dalam buku bahwa Pencak Silat adalah gerak
serang dan bela diri yang berupa tari yang berirama dengan peraturan adat kesopanan tertentu yang
biasanya untuk pertunjukan umum.

Silat adalah inti sari dari pencak untuk berkelahi membela diri mati-matian yang tidak,
dapat dipertunjukan didepan umum.

III. Gerakan Pencak Silat Indonesia


Pencak Silat berkembang terpadu dalam kehidupan dan budaya rakyat dan merUpakan
bagian adat istiadat tradisional suku bangsa Indonesia. Di berberapa daerah pencak Silat masih.
memegang peranan penting dalam kagiatan upacara-upacara adat dan dijaga kelestariannya
melalui sesepuh-sesepuh mayarakat setempat. Walaupun lerdapat berbagai aliran pencak Silat di
indonesia namun pada dasarnya memiliki ciri-ciri umum yang sama yaitu:

1. Bersifat lentur,halus dan lemas tapi tetap menggunakan tenaga pada saat- saat tertentu.
2. Tidak membutuhkan banyak ruang.
3. Lebih mengutamakan mengelak, memindahkan serangan lawan dan mengunci dari pada
membenturkan tenaga.
4. Banyak menggunakan tenaga lawan dengan memanfaatkan keseimbangan badan serta
saat-saat dimana lawan sedang dalam posisi tidak seimbang, sehingga dapat menghe mat
tenaga sikap tangan selalu dekat dengan badab, kecuali saat melakukan penyerangan.
5. Gerakan kaki, angkatan dari tendangan tidak terlalu tinggi dan tidak-banyak permaina n
tengah dan bawah.
6. Pernafasan wajar dan tidak banyak menggunakan suara (dalam melakukan
serangan/tangkisan tidak berteriak).
7. Banyak tarian ringan dalam langkah dan ringan.
8. Sikap selalu tenang dan santai tetapi tetap waspada.
9. Mempergunakan kecepatan,ketepatan dan kelincahan.

Meskipun ada ciri-ciri umum yang disebutkan diatas setiap daerah mempunyai ciri- ciri
khusus yang disebabkan oleh pengaruh budaya,keadaan wilayah,kepribadian dan pendidikan
setempat.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 10 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Daerah pesisir mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan deerah pegunungan. Dan di
daerah perkotaan banyak aliran pencak Silat yang telah imengambil unsur-unsur gerakan dasar
bela diri luar negeri sehingga ciri-ciri umum yang ada pada pencak Silat asli tidak banyak terlihat
lagi, sehingga gerakannya menjadi kaku dan patah-patah dan mementingkan kekuatan.

Kekasih manusia itu di wujudnya adalah masalah, sebab manusia itu tidak lepas dari
masalah dan bila manusia menghadapi mansalah haruslah dihadapi dengan jiwa yang besar, tenang
dan diselesuikan dengan baik pula. Seorang SH dalaM menghadapi masalah haruslah tanggap,
tangguh dan tanggon.

IV. Sejarah Setia Hati (SH)


SH didirikan oleh Eyang Ki Ngabehi Soero Diwirjo yang diawali dengan berdirinya
Sedulur Tunggal Kecer (STK) pada tahun 1903 dikampung Tambak Gringsing. Ngabehi Soero
Diwirjo pada masa kecilnya bernama Mas Dan dengan lahir pada hari Sabtu pahing tahun 1869.
Beliau keturunan bupati Gresik. dari Ayahnya yang bernama Eyang Ki Ngabehi Soero Miharjo
sebagai Mantri Cacar di Daerah Ngimbang Jombang dan mempunyai 5 (lima) putra diantaranya:

1. Mas Dan (Eyang Ki Ngabehi Soero Diwirjo)


2. Noto/Gunadi tinggal di Surabaya
3. Suradi/Adi tinggal di Aceh
4. Wongso Harjo tinggal di Madiun
5. Karto Diwirjo tinggal di Jombang

Saudara laki-laki ayahnya bernama Ki Ngabehi Soero Amiprojo sebagai Wedono di


Daerah Wonokromo Kota Surabaya, saudara sepupunya adalah Raden Mas Kusumo Dinoto
sebagai bupati Kediri. Seluruh keluarga ini keturunan dari Bathoro Kathong di Ponorogo
(Wengker), putra raja Brawijaya di Mojopahit. Setelah itu pada tahun 1884 beliau berumur 15 th
dan magang menjadi juru tulis sebagai Kontrolir diJombang,sambil belajar dan mengajar mengaj i
beliau belajar pencak Silat yang merupakan dasar kegemaran beliau untuk memperdalam pencak
Silat dimasa-masa mendatang.

Pada Tahun 1885, beliau yakni Ki Ngabehi Soero Diwirjo pindah ke Kota Bandung dan
belajar Ilmu Pengetahuan berjenis Pencak Silat dengan Gaya Olahraga dari para jajaran tokoh yang
sudah banyak mengenyam Ilmu Kanugaran Pencak Silat yang berstatus Pendekar diantaranya
meliputi di Daerah Periangan, yang seteleh itu beliau menghimpun Jurus - jurus terebut
diantaranya Jurus:

1. Cimande
2. Cikalong
3. Cipete
4. Cibedhuyut
5. Cimalaya
6. Ciampas
7. Sumedangan

Pada tahun 1886 beliau pindah ke Daerah Betawi karena pindak pekerjaan di Kota Jakarta
sebagai Kontrolir. Bukan Ki Ngabehi Soero Diwirjo jika tidak memanfaat Waktu sebaiknya
sembari bekerja juga memperdalam Aliran Jenis Pencak Silat disana dan mendapatkan Jurus
seperti:

1. Betawen
2. Kwitang
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 11 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

3. Monyetan
4. Permainan toya

Tahun 1887 beliau pindah pekerjaan di kantor Kontrolir Kota Padang, dan beliau berguru
pada Datuk Raja Baduo di Ampengale Kecamatan Pauh Kota Padang. Untuk diketahui bahwa
Datuk Raja Baduo merupakan guru beliau di daerah Sumatera Barat, setelah Datuk Raja Baduo
meninggal diganti adiknya yaitu Datuk Baduo. Terkait waktu yang ditempuh untuk mengenya m
pendidikan Pencak Silat di Daerahg Kota Padang selama 10 tahun KI Ngabehi Soero Diwirjo
belajar dan mendapatkan Jurus diantaranya:

1. Bungus
2. Sport de kock
3. Alang Lawas
4. Klinto
5. Alang Lipe
6. Sterlak

A. Pakaian Hitam-hitam dan Kebatinan

Pendiri Pencak Silat Setia Hati Tunggal Kecer (STK) adalah seorang pria yang lulus dari
Padang pada abad ke-19. Dia memberikan pakaian hitam-hitam komplit pada gurunya sebagai
tanda kelulusan. Di Padang, ia bertemu dengan Nyoman Ida Gempol, seorang guru kebatinan asal
Bali yang dideportasi ke Padang oleh penguasa Belanda yang saat itu sedang melakukan
eksploitasi di seluruh Indonesia. Pendiri Setia Hati Tunggal Kecer (STK) belajar ilmu kebatinan
dari Nyoman Ida Gempol yang juga mengajarkan ilmunya kepada KI Ngabehi Soero Diwirjo.

B. Pencak Silat dan Setia Hati Tunggal Kecer (STK)


Tahun 1897, pendiri Setia Hati Tunggal Kecer (STK) menikah dengan seorang gadis di
Padang. Kemudian, pada tahun 1898, ia dan istrinya pindah ke Aceh bersama adiknya untuk
belajar pencak Silat pada Tengku Achmad Ibrahim. Di Aceh, ia mempelajari jurus-jurus seperti:

1. Langsa
2. Simpangan
3. Kucingan
4. Ginjai
5. Taruntung

Pada tahun 1903, pendiri Setia Hati Tunggal Kecer (STK) mendirikan aliran pencak silat
dengan nama Joyo Gendilo C.M. di kampung Tambak Gringsing dengan hanya 8 orang siswa yang
didahului oleh 2 orang saudara yaitu Noto/Gunadi (adik Ki Ngabehi Soero Diwirjo sendiri) dan
Kenevel (orang belanda). Namun, pada tahun 1905, ia bercerai dengan istrinya yang berasal dari
Padang.

C. Perkawinan Kedua dan Aktivitas di Surabaya

Tahun 1902, pendiri Setia Hati Tunggal Kecer (STK) pindah ke Jakarta sebagai masinis
stumbals sebelum akhirnya pindah ke Bandung. Pada tahun 1905, ia menikah untuk kedua kalinya
dengan ibu Sariati dan memiliki 5 orang anak/putra. Namun, sayangnya, semuanya meningga l
dunia saat masih kecil.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 12 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Tahun 1902 hingga 1912, ia bekerja sebagai Polisi Dinnar di Surabaya dan mencapai
pangkat sersan mayor. Ia terkenal dengan keberaniannya karena sering berkelahi dengan pelaut -
pelaut asing. Pada tahun 1912, ia memutuskan untuk berhenti dari polisi.

D. Pencak Silat Setia Hati Tunggal Kecer (STK) dan Pasar Malam Madiun

Tahun 1917, pendiri Setia Hati Tunggal Kecer (STK) bekerja di DKA di Surabaya sebelum
akhirnya dipindahkan ke DKA Madiun. Di Madiun, ia tinggal menetap di Winongo dan tetap aktif
melatih Pencak Silat Setia Hati Tunggal Kecer (STK) dan Pasar Malam Madiun

Tahun 1917, pendiri Setia Hati Tunggal Kecer (STK) bekerja di DKA di Surabaya sebelum
akhirnya dipindahkan ke DKA Madiun. Di Madiun, ia tinggal menetap di Winongo dan tetap aktif
melatih pencak Silat. Pada tahun yang sama, di Madiun, terdapat sebuah pasar malam yang dihadir i
oleh siswa-siswa dari Joyo Gendilo Cipto Mulyo yang melakukan demonstrasi di alun-alun.
Banyak orang yang terkesan dan kagum dengan gerakan pencak Silat yang dipertunjukkan. Nama
Setia Hati Tunggal Kecer (STK) pun semakin populer dan semakin banyak pula siswa yang
bergabung dengan aliran ini.

Pada saat itu, saudara Osvia dan Mulo menyarankan untuk mengganti nama Joyo Gendilo
menjadi Setia Hati. Pendiri Setia Hati Tunggal Kecer (STK) menyetujui saran tersebut karena lebih
serasi dengan tujuan kekeluargaan, keluhuran budi, dan kemanusiaan. Dengan semangat yang
lebih besar, Setia Hati terus berkembang hingga menjadi salah satu aliran pencak Silat terbesar di
Indonesia.

Pada awalnya, Setia Hati Tunggal Kecer (STK) hanya memiliki delapan orang siswa, yang
terdiri dari dua orang saudara yaitu Noto dan Gunadi (adik Ki Ngabehi Soero Diwirjo sendiri)
serta Kenevel, seorang orang Belanda. Namun, seiring berjalannya waktu, Setia Hati semak in
berkembang dan mencetak para pendekar pencak Silat yang handal.

Setia Hati Tunggal Kecer (STK) merupakan aliran pencak Silat yang dikenal dengan
gerakan yang lincah, elegan, dan indah. Gerakan-gerakan tersebut menjadi ciri khas aliran ini dan
membuat Setia Hati semakin dikenal oleh masyarakat. Dalam mengajarkan pencak Silat, Setia
Hati Tunggal Kecer (STK) lebih mengedepankan nilai- nilai kekeluargaan, kesederhanaan, dan
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam perjalanannya, Setia Hati Tunggal Kecer (STK) juga telah banyak berpartisipas i
dalam berbagai kegiatan dan kompetisi pencak Silat baik tingkat nasional maupun internasio nal.
Prestasi-prestasi yang berhasil diraih oleh Setia Hati Tunggal Kecer (STK) membuktikan bahwa
aliran ini benar-benar terkenal di Indonesia dan diakui di dunia internasional.

E. Tahun 1933 Beliau Pensiun

Tahun 1944 beliau wafat di Desa Winongo Kota Madiun yang mana untuk Waktu Spesifik
dari bukti yang Empiris ialah tepatnya pada waktu jam 14:00 WIB (siang menjelang sore) di hari
Jumat pasaran Legi tanggal 10 bulan November tahun 1944 (10/11/1994) di kala itu beliu tutup
usia terakhir di usia 75 tahun yang sudah berkepala 7,5. Selain itu beliau yakni Ki Ngabehi Soero
Diwirjo meninggalkan sebuah Wasiat supaya tempat tinggal dari sebuah Bangunan jenis Rumah
meliputi Pekarangannya untuk di Wakafkan kepada Lembaga organisasi Pencak Silat SH (Setia
Hati) dan selama mendian Ibu Ngabehi Soero Diiryo yang kala itu masih hidup tetap berdomisil i
dengan menetap disana, selain itu beliau menikmati pensiunan beliau dari Almarhum Ki Ngabegi
Soero Diwirjo. Almarhum Ki Ngabehi Soero Diwirjo dikebumikan atau dimakamkan berada di
daerah Desa Winongo Kota Madiun dengan diberi sebuah tanda diatas Makam Pandoso dengan

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 13 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

sebuat Batu Nisan jenis Batu Geranit dan di sekelilingnya ditanami sebuah tetumbuhan bunga
seperti Bunga Melati dan Bunga Kamboja.

F. Daftar Nama Jurus Setia Hati (SH)

01. Jurus 01 : Betawen


02. Jurus 02 : Betawen II
03. Jurus 03 : Cimande I
04. Jurus 04 : Cimande II
05. Jurus 05 : Cikalong
06. Jurus 06 : Ciampas I
07. Jurus 07 : Ciampas II
08. Jurus 08 : Tanah baru 1
09. Jurus 09 : Tanah baru 1.1
10. Jurus 10 : Tionghoa Minangkabau
11. Jurus 11 : Cimande III
12. Jurus 12 : Cimande IV
13. Jurus 13 : Cimande V
14. Jurus 14 : Cibedhuyut / Toya
15. Jurus 15 : Padang Panjang I
16. Jurus 16 : Padang Panjang II
11. Jurus 17 : Cipete
18. Jurus 18 : Padang Siranti
19. Jurus 19 : Sumedhangan I
20. Jurus 20 : Sumedhangan II
21. Jurus 21 : Kinlho
22. Jurus 22 : Cimande VI
23. Jurus 23 : Alang Lawas I.
24. Jurus 24 : Alang Lawas II
25. Jurus 25 : Minangkabau I Kucingan
26. Jurus 26 : Solok Minangkabau
27. Jurns 27 : Cipecut
28. Jurus 28 : Cimande VII
29. Jurus 29 : Sterlak
30. Jurus 30 : Padang Ale I
31. Jurus 31 : Padeng Ale II
32. Jurus 32 : Fort De Kock/Silat dari Bukit Tinggi Padang
33. Jurus 33 : Padang Ale III
34. Jurus 34 : Padang Ale IV
35. Jurus 35 : Kuda Batak
36. Jurus 38 : Sphai Minangkabau III

Dari daftar Jurus 1 hingga 36 tersebut diatas telah diketahui bahwa hanya Jurus ke 29 yang
tidak diajarkan, hal ini dengan pertimbingan bahwa Jurus 29 tersebut hanya diberikan Sandata
Noto / Gundhi Adik Alhmarhum Ki Ngabehi Soero Diwirjo yang berdomisili di Kota Surabaya.
Hal ini dikarenakan terkait Jurus ke 29 tersebut sangat berbahaya bagi pendekar yang mana jika
sedang mempelajari dan selain itu juga membahayakan jikalau pendekar telah menguasi betul
Jurus ke 29, pada dasarnya sebuah Ilmu Berbudi Luhur ini juga harus dilakoni dengan pengeceran
atau disumpah lagi dan harus menyediakan mahar sebuah hewan jenis Kera Kukang (menur ut
mitos spiritual minyak kukang, serta tulang kukang biasa digunakan untuk menyalahi orang lain).
Sehingga dari penjabaran terkait Jurus 29 tersebut dan Jurus lainnya juga tidak serta merta
dipelajari tanpa Lelaku Spiritual seperti Berpuasa, Menyediakan Mahar setiap Jurus dan Selamat
dari setiap Keterikatan Jurus yang berpasangan.
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 14 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Oleh karena itu semua maka bagi Individu Pribadi Manusia yang berisinial Lelaki dan
Wanita jika ingin mengamalkan sebuah Ilmu di jalur Budi Luhur harus sabar dan selalu nglengo no
serta legowo dari setiap keadaan yang dialami ketika berkesinambungan menjalani kehidupan di
Dunia.

SH SI N A N D I
(SETYO BUDYO, SINUPEKET SINGSET)
(TINITI ALIRING TINDAK TINATI)
(HANGGAYUN PANDENE NGAWIRYO)
(HAHARSUDI HANDARANING WIWIHO)
(TINULATO ENG REH MENGESTUTI)

V. Sejarah Singkat Setia Hati Terate (SHT)


Setia Hati Terate didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo di desa Pilangbangu Kota
Madiun, yang mana telah terbukti secara Empiris sepak terjang beliau merupakan sebagai salah
satu perintis kemerdekaan Republik Indonesia.

A. Kisah perjalanan Ki Hadjar Hardjo Oetomo


Cerita tentang beliau berikut ini dimulai dari Tahun 1905 beliau lulus dari Pendidikan
Sekolah Rakyat atau Kelas Dua di (HIS), setelah itu beilau magang sebagai Guru di Daerang
Bateng Kota Madiun, namun pada saat magang terjadi suatu kejadian karena beliau tidak cocok
dengan bakatnya lalu beliau memutuskan untuk pindah kerja di SS (PJKA) sebagai Leering
Bempte di Daerah Bondowoso, Panarukan dan Tapen. Namun karena adanya Ketimpangan Sosial
di PJKA beliau selanjutnya mengambil keputusan dengan memberikan sikap yang berselisih
dengan pimpinan atasan PJKA sehingga mengakibatkan beliau harus meninggalkan pekerjaan dan
setelah itu beliau menuju Kampung Halaman di Kota Madiun.

Selanjutnya pada Tahun 1906 beliau yakni Ki Hadjar Hardjo Oetomo menjadi seorang
Mantri Pasar di Kota Madiun, dan selama kurun waktu 4 tahun setelah itu beliau ditempatkan di
Oasar Mlilir Kota Madiun, yang mana saat di Pasar Mlilir belaiu mendapatkan sebuah promosi
karena saat bertugas beliau dapat meminimalir keadaan dengan sebuah keadaan dan kejadian
terhadap pemungutan pleser dari orang dari sebuah transaksi jual beli Kayu, yang mana hal
tersebut karena saat awal mulanya seseorang tidak mau menaati peraturan yang harus membayar
pleser, dan karena itulah pada akhirnya beliau naikan jabatannya menjadi Ajuned Opsioner yang
berada di Pasar Dolopo Millir dan Pagotan (Pabrik Tebu) namun hanya bertahan beberapa bulan
saja yang belum menjelang waktu 1 tahun beliau memutuskan untuk keluar dari sebuah kegiatan
dengan pekerjaan tersebut.

Pada tahun 1916, beliau menikah dan bekerja di pabrik Gula Redjo Agung Madiun.
Setahun kemudian, beliau mengikuti ujian Beombte rumah gadai dan lulus. Lalu, beliau keluar
dari pabrik gula dan menunggu panggilan kerja di Rumah Gadai. Selama setahun menganggur,
beliau bekerja sebagai pekerja harian di stasiun Kereta api Madiun. Pada tahun itu juga, beliau
mendirikan perkumpulan "HARTA JAYA" yang bertujuan untuk memberantas rentenir.
Selanjutnya, beliau nyantrik pada Ki Ngabehi Soero Diwirjo dan menjadi orang yang disayang
oleh Ki Ngabehi Soero Diwirjo.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 15 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Pada tahun 1922, atas izin Ki Ngabehi Soero Diwirjo, beliau mendirikan pencak Silat SH
di Pilang bangau Madiun dengan nama PENCAK SPORT CLUB. Tujuan didirikannya klub ini
adalah untuk melawan penjajah Belanda. Beliau sering keliling ke daerah Kediri, Nganjuk,
Kertosono, Lamungan, Jombang, dan Solo. Dalam kegiatan tersebut, beliau sering masuk tahanan
karena sering ditangkap oleh Belanda dengan tuduhan SH Pilang bangau dicurigai sebagai tempat
berkumpulnya para Patriot Indonesia untuk melawan Belanda. Tempat-tempat latihan SH juga
sering dibubarkan oleh Belanda, sehingga latihan sering juga berpindah-pindah tempat. Untuk
mengelabuhi Belanda, nama SH diganti dengan nama PSC (Pemuda Sport Club). Namun, akhirnya
beliau ditangkap lagi oleh Belanda dan ditahan di Madiun.

Pada tahun 1923, beliau masuk serikat Islam dan mengadakan kegiatan politik. Namun,
Belanda menangkap beliau dan menahan beliau di Madiun. Pada saat yang sama, ayah beliau
meninggal.

Pada tahun 1925, setelah dibebaskan dari tahanan, putrinya yang bernama Harsini
meninggal dunia pada usia 1 tahun 6 bulan. Tahun berikutnya, pada tahun 1926, beliau ditangkap
lagi oleh Belanda. Saat itu, ibu dari Harjo Utomo sedang mengandung. Karena terlibat dalam
pemberontakan yang terjadi di dalam penjara Madiun, masa tahanannya diperpanjang menjadi 5
tahun. Beliau kemudian dipindahkan ke Buih Cipinang Jakarta selama 2 bulan sebelum
dipindahkan lagi ke Buih Pandang Panjang Sumatera.

Setelah pulang dari masa pembuangan pada tahun 1932, keluarga Harjo Utomo mengala mi
banyak penderitaan. Oleh karena itu, beliau tidak lagi mengajar pencak silat secara keliling dan
hanya mengajar di Pilang Bangau, Madiun. Penghidupannya tidak pernah tetap, dan beliau pernah
ditolong oleh orang lain, termasuk menjadi redaktur harian dan pengacara.

Pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1942, atas usulan dari saudara SH PSC yaitu
Suratno Surengpati, nama PSC diubah menjadi Setia Hati Terate. Nama tersebut hingga sekarang
tetap digunakan tanpa organisasi yang resmi.

Pada tahun 1948, atas usulan dari Soetomo Mangku Joyo, Jendro Darsono, dan Soemaji,
diadakan konferensi Setia Hati Terate di Pilang Bangau, rumah Bapak Hardjo Utomo. Hasil dari
konferensi tersebut adalah organisasi Setia Hati Terate yang diatur secara formal dengan pengurus
sebagai berikut:

• Ketua Pusat yaitu Soetomo Mangku Jaya,


• Wakil Ketua yaitu Jendro Darsono,
• Sekretaris yaitu Soemaji.

Pada tahun 1950, karena saudara Mangku Joyo pindah ke Surabaya dan saudara Jendro
Darsono pindah ke Kediri, pimpinan pusat dipegang oleh Sdr. Ersad, dengan sekretaris Bambang
Soedarsono.

Kemudian, pada tahun 1952, Ki Hadjar Hardjo Oetomo meninggal dunia karena sakit darah
tinggi. Sdr. Ersad adalah pencipta senam Toya 1-20 dan senam dasar 1-90.

Nama-nama Jurus SH Terate lama adalah sebagai berikut:

• Jurus 1-4 adalah permainan Kera (kaukun)


• Jurus 5-8 adalah permainan Cimande
• Jurus 9-10 adalah permainan Gunting
• Jurus 11 adalah permainan Merak
• Jurus 12-13 adalah permainan Harimau
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 16 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

• Jurus 14-15 adalah permainan Tinju Thailand


• Jurus 16-20 adalah permainan Dobel
• Jurus 21-24 adalah permainan Pedangan
• Jurus 25 adalah permainan Bawah
• Jurus 26 adalah permainan B Dobel
• Jurus 27 adalah permainan Buat
• Jurus 28-34 adalah permainan Katak
• Jurus 35 adalah permainan Ular (Liongkun)

B. Dasar dan Azaz PSHT


Pendidikan dalam SH Terate adalah pendidikan budi pekerti atau kerohanian yang
mencakup pelajaran jasmani dan rokhani.

• Pendidikan jasmani mencakup pelajaran pencak Silat, yang diajarkan melalui


senam, jurus, kripen, dan toya.
• Pendidikan rohani mencakup pelajaran ke-SH-an.

Hal-hal yang diajarkan mengenai SH meliputi:

Persaudaraan SH Terate didirikan pada tahun 1922 di Madiun sebagai pusat organisasinya.
Cabang-cabang dan ranting didirikan di tempat lain.

Dasar dan azas persaudaraan SH Terate:

1. Berdasarkan Idiil PancaSHa dan UUD 1945 negara RI.


2. Berazaskan persaudaraan atau kekeluargaan yang kekal, keolahragaan, kesenian,
beladiri pencak Silat, dan kerohanian.
3. Tidak berafiliasi/memihak pada aliran politik manapun.

Hampir seluruh pencak Silat di Jawa menganut aliran SH. Gerakan pencak Silat di seluruh
nusantara juga memperoleh pengaruh dari SH karena KI AGENG SURO sebelum mendir ikan
pencak Silat SH telah belajar pencak Silat hampir di seluruh Nusantara. Gerakan tersebut, misalnya
berasal dari:

• Cimande (jurus 9)
• Banten (senam 50)

Persaudaraan adalah ikatan batin yang kuat yang tidak membedakan antara kaya dan
miskin.

Aliran adalah ciri khas gerakan. Tujuan SH Terate adalah:

1. Meningkatkan rasa ke-Tuhanan yang maha esa.


2. Mengembangkan seni budaya pencak silat dengan berpedoman pada ajaran dan
wasiat Persaudaraan SH Terate.
3. Memperkuat rasa kasih sayang pada sesama atau "Asih sepadha padhane tumitah".
4. Menanamkan jiwa kesatria, cinta tanah air, dan bangsa.
5. Meningkatkan aspek mental/spiritual dan fisik bangsa Indonesia secara umum dan
warga SH Terate secara khusus.
6. Meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri berdasarkan kebenaran.
7. Terlibat dalam mendidik manusia menjadi baik dan luhur yang tahu benar dan salah
serta memiliki jiwa Pancasila.
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 17 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Manusia yang berbudi luhur artinya:

1. Mengenal Tuhan.
2. Bisa memperhatikan kepentingan orang lain/kepentingan umum.
3. Orang SH dalam hal-hal yang remeh mengalah, tetapi dalam hal yang prinsip
dipertahankan.
4. Memayu huyuning bawana.
5. Empan papan.

SH singkatan dari Setia Hati:

SH merupakan singkatan dari Setia Hati. Arti tersurat dari Setia Hati adalah setia pada hati
sendiri atau percaya pada diri sendiri dengan keyakinan bahwa kekuatan tertinggi ada di tangan
Tuhan. Mengapa manusia harus percaya pada dirinya sendiri? Karena jika manusia tidak percaya
pada dirinya, maka manusia akan selalu gagal dalam mencapai cita-citanya.

Pepatah SH mengatakan bahwa manusia bisa dihancurkan, bisa dimatikan, tetapi


manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu masih berpegang teguh pada dirinya
atau tetap setia pada hati nuraninya sendiri atau ber-SH pada hatinya sendiri. Artinya lebih
baik mati daripada kalah. Semboyan menghadapi lawan:

1. "Cilik ora kurang bakal gede ora turah bakal, waton keno dak ingeti ora ilang
tak kedhepi, isih ujud manungso ora bakal mundur” dengan terjemahan (Kecil
tidak kurang, besar tidak berlebihan, usia tidak boleh dilupakan, tidak hilang
diingatan, tetap ada manusia tidak akan mundur)
2. "Kewan gelut, kalah gede kalalah, nanging manungso gelut kalah gede
durung mesti yen kalah amarga manungso iku duwe akal lan budi” dengan
terjemahan (Teman berkelahi, kalah besar kalah, tetapi manusia yang berkelahi
kalah besar belum tentu jika dia kalah karena manusia itu memiliki akal dan budi)

Azas SH Terate meliputi:

1. Persaudaraan.
2. Olahraga.
3. Kesenian.
4. Beladiri.
5. Kerohanian.

1. Persaudaraan

Arti Persaudaraan: ikatan batin yang sangat kuat antara sesama warga SH Terate sehingga
seperti saudara sekandung. Hal ini mengandung pengertian bahwa dalam Terate tidak perduli itu
kaya atau miskin, pangkat atau tidak, besar atau kecil. Kalau sudah menjadi warga SH, harus saling
menganggap sebagai saudara kandung dengan tujuan guyub rukun. Agar rasa persaudaraan guyuh
rukun kekal dan abadi, harus didasari oleh:

• Saling pengertian.
• Saling menyayangi.
• Saling bertanggung jawab.

2. Olah Raga

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 18 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Olah raga dalam SH adalah gerakan badan yang teratur dan direncanakan dengan tujuan
menguatkan otot dan menyehatkan tubuh. Jadi, anggota SH sudah berolah raga sehingga dapat
memperoleh tubuh yang sehat dan jiwa yang sehat pula.

3. Kesenian

Yang dimaksud di sini adalah seni tari, yaitu gerakan badan yang indah, teratur, dan
berirama yang dapat diiringi bunyi-bunyian tertentu seperti gamelan dan sebagainya, sehingga
akan menimbulkan kenikmatan tertentu bagi yang melihatnya. Di dalam Terate, anggota
diharapkan menguasai materi yang sudah dipelajari seperti senam, jurus, dan lain-lain, kecuali
sebagai sarana olahraga. Selain itu, anggota juga dapat memainkan seni tari yang indah dengan
menggunakan gerakan bela diri, atau yang disebut "pencak", yang biasanya ditampilkan untuk
pertunjukan umum dengan peraturan adat dan kesopanan tertentu.

4. Bela Diri
Bela diri adalah usaha untuk melepaskan, menghindari, atau mempertahankan diri dari
keadaan yang mengancam. Di dalam Terate, anggota diajarkan pencak Silat, bukan hanya sebagai
sarana olahraga dan kesenian, tetapi juga sebagai sarana untuk membela diri. Hal ini perlu diingat
oleh anggota Terate, bahwa pencak Silat yang dimiliki bukanlah untuk mencari lawan, tetapi hanya
untuk membela diri bila menghadapi bahaya yang menyerang dirinya. Seperti pepatah Terate yang
mengatakan "kami tidak mencari pedang bermerah darah, tapi bila ada kami tidak akan lari
meninggalkannya" atau "musuh tidak dicari, tapi kalau ada jangan lari".

5. Kerohanian
Kerohanian adalah pendidikan budi pekerti/akhlak yang bertujuan untuk mengajarka n
warga SH untuk menjadi baik dan berbudi luhur dengan memahami benar dan salah. Pendidikan
budi pekerti dalam SH sangatlah penting sehingga di dalam SH terdapat istilah "lebih baik menjadi
warga SH yang matang ke-SH-annya tapi mentah pencaknya, daripada matang pencaknya tapi
mentah ke-SH-annya." Ibarat pagar ke-SH-an ini adalah sarana untuk memagari warga SH tentang
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ke-SH-an ini sebagai alat pengontrol bagi warga SH
dalam bertindak atau berperilaku di masyarakat.

Dalam SH, diajarkan pencak Silat karena pencak Silat merupakan senjata yang
tersembunyi bagi seseorang, jika penggunaannya tidak pada tempatnya, dapat membahayaka n
orang lain. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, SH mengik at
warganya dengan ke-SH-an tersebut, seperti halnya sebuah pistol yang jika dimiliki oleh seorang
penjahat, maka pistol itu akan menjadi alat pembunuh yang membahayakan. Sebaliknya, jika
pistol tersebut dimiliki oleh seorang polisi, maka pistol itu akan menjadi alat pembasmi kejahatan
yang baik.

Penilaian benar dan salah/baik buruk menurut SH adalah sebagai berikut:

1. Jika seseorang memiliki lebih banyak perilaku baik daripada perilaku buruk, maka
orang tersebut dianggap baik.
2. Sebaliknya, jika seseorang memiliki lebih banyak perilaku buruk, maka orang
tersebut dianggap buruk.

Pola hubungan pergaulan manusia dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Saya baik, dia baik.


2. Saya baik, dia jelek.
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 19 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

3. Saya jelek, dia baik.


4. Saya jelek, dia jelek.

Benarnya sendiri dan umum dari kedua pendapat tersebut yang sering dipakai adalah
benarnya sendiri yang tidak bertentangan dengan umum.

Benar adalah sesuatu yang memenuhi syarat-syarat atau norma-norma tertentu pada saat
dan waktu yang telah ditentukan.

Salah adalah semua orang yang melanggar syarat-syarat atau norma-norma tertentu pada
saat dan waktu yang telah ditentukan.

Adil adalah semua orang yang mendapatkan haknya masing-masing secara sah sesuai
dengan ketentuan.

Berbudi luhur menurut SH:

Berbudi luhur menurut SH adalah tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai berbudi
luhur, SH menetapkan kriteria sebagai berikut:

1. Keimanan kepada Tuhan adalah hal yang mutlak. Keyakinan dan pengabdian kita
kepada-Nya harus selalu menjadi prioritas utama dalam hidup. Namun, penting
untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih agama dan
keyakinan yang mereka anut, dan kita harus saling menghormati perbedaan
tersebut.
2. Kepentingan umum seharusnya selalu didahulukan di atas kepentingan pribadi. Hal
ini penting untuk memastikan kesejahteraan bersama dan membangun masyarakat
yang adil dan harmonis. Namun, bukan berarti kita harus mengorbankan hak dan
kebutuhan pribadi secara tidak adil. Keseimbangan antara kepentingan umum dan
pribadi harus selalu dijaga.
3. Berbudi bahasa dan mengalah dalam hal-hal kecil atau remeh adalah tanda
kebijaksanaan dan kedewasaan. Namun, ketika kita berhadapan dengan masalah
yang melibatkan prinsip atau hal-hal besar yang sangat penting bagi kita, kita harus
tetap berpegang teguh pada prinsip tersebut dan berani mengambil tindakan yang
diperlukan.
4. Asih sepadha phudane tumithah atau cinta kasih kepada sesama adalah nilai yang
sangat penting dalam kehidupan kita. Kita harus selalu berusaha untuk membant u
dan menyayangi orang lain tanpa memandang suku, agama, atau status sosial
mereka.
5. Ikut memayu hayuning bawana berarti ikut serta dalam membangun kehidupan
yang baik dan harmonis di dunia ini. Hal ini meliputi upaya untuk menciptaka n
lingkungan yang bersih dan sehat, memperjuangkan hak asasi manusia, serta
mendukung program-program yang memajukan masyarakat dan lingkungan.
6. Empan papan adalah pepatah yang mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan
tidak sombong. Kita harus selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki dan tidak
terlalu ambisius dalam mengumpulkan harta atau status sosial. Yang terpenting
adalah menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan dan kepuasan dari apa yang kita
lakukan.

Keimanan dapat diukur dalam 4 tingkatan:

Iman adalah keyakinan yang tumbuh dalam hati manusia tentang ke-Esaan Tuhan yang
maha kuasa. Keyakinan ini diucapkan melalui lidah dan diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 20 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

yang baik. Namun, dalam mengukur seberapa kuat iman seseorang, terdapat 4 (empat) tingkata n
yang dapat menjadi patokan:

1. Tingkatan pertama adalah seseorang yang melaksanakan semua perintah Tuhan dan
tidak melanggar larangan-Nya. Orang yang berada di tingkatan ini menunjukka n
kesetiaan dan ketaatan yang tinggi terhadap perintah dan larangan Tuhan.
2. Tingkatan kedua adalah seseorang yang melaksanakan semua perintah Tuhan dan
juga melanggar beberapa larangan-Nya. Meski demikian, orang yang berada di
tingkatan ini tetap menunjukkan keinginan untuk memperbaiki diri dan
menunjukkan kesediaan untuk meminta ampun atas kesalahan-kesalahannya.
3. Tingkatan ketiga adalah seseorang yang tidak melaksanakan semua perintah Tuhan
dan juga tidak melanggar larangan-Nya. Orang yang berada di tingkatan ini
menunjukkan ketidakpedulian atau keengganan untuk memenuhi perintah Tuhan.
4. Tingkatan keempat adalah seseorang yang tidak melaksanakan perintah Tuhan
namun tidak melanggar larangan-Nya. Orang yang berada di tingkatan ini
menunjukkan ketidaksepakatan atau ketidaksetujuan terhadap perintah Tuhan,
meskipun ia tidak menunjukkan ketidaktaatan dengan melanggar larangan-Nya.

Dalam mengukur tingkatan iman, tentu saja setiap orang memiliki standar yang berbeda-
beda. Namun, semakin tinggi tingkatan iman seseorang, semakin kuat pula keyakinannya dan
semakin baik pula amal perbuatannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai seorang SH, kita harus mampu:

Sebagai seorang Setia Hati (SH), seseorang harus memiliki kualitas tertentu agar mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang SH antara
lain:

1. Menjadi seorang yang taat kepada Tuhan karena keyakinan yang mutlak. Seorang
SH harus senantiasa berkiblat kepada Tuhan dalam melaksanakan tugasnya
sehingga dapat menghasilkan keputusan yang adil dan bijaksana.
2. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Seorang SH
harus selalu mempertimbangkan kepentingan masyarakat secara keseluruha n
sehingga dapat membangun hubungan pergaulan yang harmonis dan terjalin
dengan baik.
3. Menjunjung tinggi prinsip dan siap mengambil tindakan yang tepat. Sebagai
seorang yang memegang amanah dalam menegakkan keadilan, seorang SH harus
siap mengambil tindakan yang sesuai dengan prinsip yang dianut, termasuk apabila
diperlukan untuk mengambil tindakan yang keras.
4. Menghindari tindakan yang menyebabkan penderitaan pada orang lain. Sebagai
seorang yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi, seorang SH harus senantiasa
berusaha untuk menghindari tindakan yang menyebabkan orang lain menderita atau
tidak merasa nyaman.
5. Menjaga ketenteraman dan kelestarian dunia. Seorang SH harus senantiasa
berusaha untuk menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungannya, serta berperan
aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
6. Bersikap fleksibel dalam menempatkan masalah. Seorang SH harus dapat
menempatkan masalah yang dihadapi pada tempatnya dan memiliki keterbukaan
dalam menghadapi perbedaan pendapat atau sudut pandang.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, seorang SH dapat melaksanakan tugasnya dengan


baik dan menjadi panutan bagi masyarakat dalam menjaga keadilan dan kebenaran.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 21 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

C. Arti Lambang Persaudaraan Setia Hati Terate


Lambang persaudaraan Setia Hati Terate mengandung makna yang sangat dalam, diawali
dengan bentuk lambang segi empat yang memiliki arti sebagai berikut:

1. Bentuk lambang segi empat, artinya:

Empat sisi lambang melambangkan empat kiblat dan lima pancer (dihati) yang dimilik i
manusia, yaitu:

a. Cipta,
b. Rasa,
c. Karsa,
d. Jiwa, dan
e. Badan.

Kelima unsur tersebut, apabila seimbang, maka manusia akan dapat berkarya dengan
optimal, yaitu:

a. Cipta: daya pikir


b. Rasa: perasaan
c. Karsa: kemauan
d. Jiwa: rohani
e. Badan: jasmani.

2. Dasar warna hitam:

Dasar warna hitam melambangkan bahwa persaudaraan dalam Setia Hati Terate adalah
kekal abadi, seperti saudara kandung.

3. Hati berwarna putih tepi berwarna merah:

a. Hati berwarna putih melambangkan kesucian hati orang Setia Hati Terate, yang
tidak ingin memiliki barang yang tidak halal.
b. Tepi hati yang berwarna merah melambangkan kasih sayang yang tak terbatas,
yang dapat diberikan kepada siapa saja, bahkan kepada orang yang melakukan
kesalahan.

4. Hati yang bersinar:

a. Setiap anggota Setia Hati Terate harus memancarkan kasih sayang dan menjunj ung
tinggi semboyan "sepadha padhane tumitah" (saling membantu tanpa
mengharapkan balasan).
b. Anggota Setia Hati Terate percaya pada hukum karma atau hukum timbal balik.
Sinar kasih sayang tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak ingin menza limi
orang lain atau terlibat dalam konflik.
c. Sebagaimana pepatah "Manunggaling kawula Gusti", manusia akan memetik
hasil dari perbuatan yang dilakukannya.

5. Bunga Terate

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 22 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Bunga Terate dapat hidup di segala tempat, hal ini melambangkan bahwa orang Setia
Hati Terate harus dapat hidup di semua lapisan masyarakat. Bunga Terate memilik i
tiga tahap:

• Kuncup
• Setengah mekar
• Mekar sekali

Semua anggota Setia Hati Terate berasal dari berbagai lapisan masyarakat, tetapi tetap
bersatu seperti saudara kandung.

6. Pita sebelah kanan: putih dengan garis tengah merah:

Artinya anggota Setia Hati Terate harus berdiri tegak di tengah-tengah keadilan dan
kebenaran.

7. Senjata:

Setia Hati Terate memberikan pelajaran bela diri berupa Pencak Silat. Pencak Silat
dipilih karena merupakan bela diri asli dari budaya bangsa Indonesia. Menurut pepatah
Setia Hati Terate, bangsa yang kehilangan kebudayaannya adalah bangsa yang terjajah
jiwanya.

8. Tulisan "PERSAUDARAAN"

Pada lambang Setia Hati Terate, tulisan "PERSAUDARAAN " diletakkan di atas
gambar bunga Terate. Hal ini dilakukan karena persaudaraan merupakan nilai yang
diutamakan di Setia Hati Terate, sedangkan Pencak Silat hanya merupakan tali
pengikat yang memperkuat persaudaraan.

D. Janji Setia Warga PSHT


Dengan hatı yang tulus dan penuh kesadaran kamı berjanji:

1. Sebagai anggota Persaudaraan Setia Hati Terate, saya akan senantiasa berbaktı
kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang tua dan guru.
2. Persaudaraan Setia Hati Terate bagiku adalah sarana untuk mendewasakan jasmani
maupun rohani, oleh karena itu perlu dijaga dan diselamatkan keharuman namanya.
3. Sebagai anggota Persaudaraan Seta Hati Terate, kami akan senantiasa berdisiplin,
patuh dan setia kepada peraturan-peraturan, tata tertib dan kewajiban-kewajib a i
yang diinstruksikan oleh pimpinan.
4. Sebagai anggota Persaudaraan Sctia Hatı Terate, kami akan saling kasih mengas ihi
antara anggota dengan penuh persaudaraan.
5. Sebagai anggota Persaudaraan Setia Hati Terate, kamı akan patuh dan berdisiplin
dalam berlatih.
6. Sebagai anggota Persaudaraan Setia Hati Terate, kami akan memupuk rasa rendah
hati dan penuh cinta kasih terhadap sesama manusia umumnya dan kepada
Persaudaraan Şetia Hati Terate khususnya.
7. Kami tidak akan sombong dan mempergunakan pengetahuan Persaudaraan Setia
Hati Terate disembarang tempat.

Demikianlah janji kami, biarlah saudara-saudara tua kami yang hadir pada saat ini menjadi
saksi dan biarlah Tuhan Yang Maha Esa memberkati dan memberi tuntunan.
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 23 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

E. Lagu Mars PSHT


Cipta: Kang Mas Adi Pracihno/ Adi Jasco

Setia Hati Terate Pembina Persaudaraan

Semboyan Kami Bersama Bersatu Teguh Jaya

Mengabdi Nusa dan Bangsa Dengan Tulus Ikhlas

Menjunjung Tinggi Pancasila Demi Indonesia Raya

Jayalah Setia Hati Terate Sepanjanglah Masa

Jayalah Setia Hati Terate Sepanjanglah Masa

F. Memelihara Persaudaraan
Persaudaraan adalah pergaulan antar umat manusia untuk mencapai hidup yang saling
bahu-membahu dan rukun satu sama lainnya. Dalam persaudaraan, sangat diperlukan adanya sikap
tanpa pamrih dengan pandangan yang sama-sama sederajat, tidak ada menang-menangan, dan
lebih mengutamakan:

1. Saling mempercayai
2. Saling membutuhkan
3. Saling menghargai
4. Saling mengutamakan kebersamaan daripada pertemuan yang hanya sekedar
berkumpul.

Di dalam PSHT berdasarkan suatu prinsip:

Pelajaran SHT kita hayati dan kita amalkan, pepacuh dan wasiat kita tidak dilanggar. PSHT
bukan persaudaraan awut-awutan tetapi ada peraturannya dan kaedahnya:

1. Tidak boleh sawenang-wenung bagi warga senior terhadap warga yunior.


2. Bagi warga yunior tidak boleh bertindak semaunya terhadap warga senior.
3. Persaudaraan tidak boleh meninggalkan tertib organisasi atau administra s i
persaudaraan.
4. Persaudaraan tidak boleh meninggalkan disiplin.
5. Di sini persaudaraan SHT adalah persaudaraan yang menghargai martabat sesama
saudara yang dijiwai hati yang tulus untuk saling bantu-membantu, tolong-
menolong dalam mengarungi samudra kehidupan ini.

Dalam PSHT tersebut pastilah ada hambatan-hambatan persaudaraan antara lain:

1. Kalau ada warga SH Terate yang merasa hebat sendiri dan menghendaki warga
lainnya tunduk dan mengikuti kehendaknya.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 24 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

2. Persaudaraan Setia Hati Terate bisa terganggu apabila dalam kegiatan-kegiatan ada
pemimpin yang kurang memiliki kepribadian yang dewasa.

G. Sifat-sifat Warga Setia Hati


1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berbudi luhur, pemberani dan tidak takut mati, mengalah pada hal-hal kecil, tetapi
teguh pada prinsip dan hal-hal besar. Mengalah pada hal-hal kecil artinya warga
SH Terate suka memberi maaf kepada orang lain, tetapi pada masalah yang besar
dan prinsip, warga SH Terate bertindak tanpa meninggalkan tanggung jawab.
3. Sederhana, suka memayu hayuning bawana. Sederhana artinya bertingkah laku kita
disesuaikan dengan keadaan di mana kita berada, misalnya:
a. Saat menghadiri pemakaman, kita bisa ikut berbelasungkawa.
b. Saat mengunjungi orang yang kurang mampu, kita tidak perlu memakai
perhiasan yang mencolok.
c. Saat berbicara, kita tidak menambah- nambahi sehingga tidak menimbulka n
kesombongan.
4. Sikap memayu hayuning bawana berarti kita senang melihat kebahagiaan orang
lain. Sifat-sifat di atas dapat disingkat menjadi 3 hal:
a. Bisa menghilangkan keegoisan.
b. Bisa menghilangkan rasa iri.
c. Siap menjalankan tugas dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, ilmu Setia Hati Terate merupakan sumber pondasi dari cara berpikir, tindak tanduk,
tingkah laku, dan pengambilan keputusan dalam suatu permasalahan. Oleh karena itu,
persaudaraan Setia Hati Terate mampu atau bisa menjaga keharmonisan yang abadi. Semua ini
berkaitan dengan keberlangsungan persaudaraan yang didasari oleh saling pengertian, saling
sayang menyayangi, dan tanggung jawab. Artinya, persaudaraan kita didasarkan oleh:

• Saling menghargai
• Saling membutuhkan
• Saling mempercayai

Uraian di atas adalah syarat-syarat bagi kita sebagai warga Setia Hati Terate untuk menjaga
persaudaraan yang abadi. Ilmu yang dinamakan ilmu Setia Hati, merupakan ilmu untuk mengena l
diri pribadi sebaik-baiknya. Karena warga yang sudah mengenal diri pribadinya sendiri, maka ia
tidak sulit untuk mengenal diri pribadi orang lain. Siapa yang bisa menasehati diri sendiri, maka
ia tidak sulit untuk menasehati orang lain. Siapa yang bisa memimpin diri sendiri, maka ia tid ak
sulit untuk memimpin orang lain.

H. Arti Kesetiaan dalam Setia Hati


Setelah kita memahami arti persaudaraan dan makna ilmu SH, maka timbul kesetiaan di
dalam hati kita yang disebut setia hati. Orang yang memiliki setia hati memiliki sifat "jumbuh
njobo njerono", artinya jika perasaan di hatinya bersih, maka yang keluar dari dirinya juga bersih,
begitu juga sebaliknya. Ini berarti bahwa orang yang memiliki ilmu SH tidak memiliki sifat
munafik.

Oleh karena itu, dalam perguruan persaudaraan SH Terate, terdapat pertemuan hati ke hati
yang menghasilkan kecocokan perasaan. Kita tidak akan merasa nyaman dalam bergaul jika hati
kita belum bertemu dengan hati orang lain, seperti yang digambarkan dalam ilmu SH (suruh temu
rose).

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 25 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Orang yang tidak memiliki sifat munafik adalah orang yang tidak suka menipu dirinya
sendiri. Sedangkan orang yang suka menipu dirinya sendiri adalah orang yang telah menipu
kepribadiannya sendiri. Orang yang memiliki pendirian yang teguh adalah orang yang memilik i
kepribadian yang kuat. Orang yang memiliki pendirian yang teguh tidak mudah terpengaruh oleh
lingkungan yang buruk, bahkan ia bisa memimpin lingkungan tersebut menuju kebaikan yang tahu
benar dan salah.

Manusia yang tahu apa yang benar adalah manusia yang memahami apa yang
dikerjakannya. Oleh karena itu, kita harus merasa terlibat dalam persaudaraan Setia Hati Terate
yang kita cintai. Karena kita terlibat, kita harus berani mengambil bagian dalam tugas dan
kewajiban kita. Setelah kita dapat mengambil bagian, kita harus mampu menempatkan diri dengan
tepat dan memahami tugas dan kewajiban yang harus kita lakukan. Ilmu yang baik tidak berguna
jika tidak diamalkan, karena itu kita harus menghindari dosa.

Dalam pelajaran SH, manusia dapat berdosa tanpa melakukan tindakan apa pun. Oleh
karena itu, ilmu SH harus diamalkan dan disebarkan kepada masyarakat. Tanpa melakukannya,
kita juga turut serta dalam kerusakan yang terjadi di masyarakat dan lingkungan tempat kita
tinggal. Persaudaraan SH Terate harus tetap berdiri dan berkembang.

Sebuah pepatah mengatakan, "Kardiyo Westro lungset ing sampiran", yang artinya orang
yang memiliki ilmu tetapi tidak mengembangkannya seperti daun telinga yang tidak bergerak.

Mengapa seorang SH tidak boleh terlalu sedih? Karena orang yang paling sedih
biasanya terkait dengan dua hal:

• Gagal mencapai cita-cita


• Kehilangan barang yang dicintai

Ad.1. Jangan terlalu sedih jika gagal mencapai cita-cita. Dalilnya:

a. Tidak semua cita-cita manusia akan tercapai karena jika semua cita-cita manusia
tercapai, dunia akan menjadi tidak seimbang.
b. Jika memiliki cita-cita, sesuaikan dengan kemampuan dan usaha yang dilakukan.
c. Jika cita-cita gagal, segera beralih ke cita-cita yang lain.

Ad.2. Jangan terlalu sedih jika kehilangan barang yang dicintai. Dalilnya:

a. Barang yang dicintai pasti akan hilang, jika tidak dimiliki, maka tidak akan hilang.
b. Jika harus kehilangan, lebih baik yang hilang adalah barang tersebut daripada orang
yang kita cintai.

I. Mutiara-mutiara SH / falsafah-falsafah SH
Dalam kehidupan, seringkali kita dihadapkan dengan berbagai situasi yang menuntut kita
untuk berpikir secara bijak dan memiliki prinsip yang kuat. Oleh karena itu, kata-kata mutiara dan
falsafah Setia Hati (SH) dapat menjadi inspirasi bagi kita dalam menghadapi berbagai tantangan.
Dalam SH, terdapat berbagai kata-kata bijak yang diwariskan dari para pendekar dan tokoh yang
memiliki kepribadian yang kuat, tegas, dan penuh semangat. Melalui kata-kata ini, kita dapat
belajar tentang keberanian, kejujuran, kesederhanaan, serta nilai- nilai luhur lainnya. Dengan
menerapkan falsafah SH dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan kita dapat menjadi manusia
yang lebih baik, berbakti kepada bangsa dan negara, serta dapat memberikan inspirasi bagi orang
lain.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 26 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

1. "Menangis dalam kebahagiaan itu banyak, tapi orang yang tertawa dalam
penderitaan itu tidak banyak. Maka dari itu, siapa yang bisa menyelesa ikan
penderitaannya dengan senang hati adalah orang hebat."
2. "Menunda pekerjaan berarti memperpanjang pekerjaan."
3. "Seseorang tidak akan berhasil dalam segala hal tanpa didahului oleh disiplin."
4. "Lebih baik lebih dulu 3 jam daripada terlambat 3 menit."
5. "Orang bodoh bisa dipintarkan, tapi jika malas, sulit untuk diajak maju."
6. "Orang yang cerdas belum tentu cerdik, tapi orang cerdik pasti cerdas."
7. "Tingginya ilmu seseorang bukan jaminan suatu kemenangan. Tinggi nya
keberanian pun juga bukan jaminan suatu kemenangan. Namun dari rangkaian
keberanian, tinggi ilmu, ketabahan, dan taktik lah yang akan menentukan."
8. "Seorang pendekar harus mempunyai jiwa yang kuat, ulet, dan tangguh dalam
menghadapi cobaan di dunia ini, ibarat batu karang yang kokoh yang ada di tengah
samudera tidak runtuh oleh deburan ombak, namun menjadi tambah kukuh dan
perkasa."
9. "Sepiro gedhene sengsoro yen tinompo amung dadi cobo." (Artinya: "Setiap
kejadian yang besar pasti ada hikmah di baliknya.")
10. "Cik tak ocak acik, Mrico Polo tak Gawe Dakon karepku tak gawe becik/apik, dene
mbok tampa ala mangga sak kersa." (Artinya: "Saya tidak merasa takut jika lawan
saya hebat, seperti Marco Polo yang main dakon (suatu permainan tradisiona l)
karena saya akan berusaha melakukan yang terbaik, namun tanpa merugikan pihak
lain.")
11. "Cilik ora kurang bakal gede ora turah bakal, waton keno dak ingeti ora ilang tak
kedhepi isih ujud manungso jalok opo bakal tag ladeni." (Artinya: "Sebuah
pengalaman yang didapat sejak kecil akan terus diingat dan tidak akan hilang,
sehingga dapat membantu seseorang dalam menghadapi apapun di masa depan.")
12. "Kewan gelut kalah gedhe kalah, manungsa gelut kalah gedhe durung karuan."
(Artinya: "Hewan yang besar dalam pertarungan bisa kalah, tetapi manusia yang
kecil dalam pertarungan belum tentu kalah.")
13. "Sing sopo menang sa wenang-wenang ora bakal lestari anggone menang. "
(Artinya: Siapa saja yang menang dengan seenaknya, tidak akan bertahan lama)
14. Sing sopo salah ora ngakoni kalah bakal lestari anggone salah. (Siapa saja yang
tidak mau mengakui kekalahan, tidak akan bertahan lama dalam kesalahannya)
15. Manungso iku bakal ngunduh wohing pekerti. (Seseorang akan diukur dari
perbuatannya)
16. Klabang iku wisane ana ing endase, kalajeng king iku wisane ana ing pucuking
buntute, yen ulo wisane dumunung ana untune, nanging uwong kang munafik
wisane dumunung ana ding sak kujur awake. (Arti: Seekor klabang biasanya hidup
di bawah daun, tetapi kadang-kadang hidup di ujung batang, jika kepalanya
dipegang, ia akan menekuk ke belakang, tetapi orang munafik akan menekuk ke
depan)
17. Pendekar SH Terate iku kudu bisa:
a. Menang tanpa ngasorake (Menang tanpa merugikan pihak lain)
b. Ngluruk perang tanpa bala (Menyelesaikan masalah tanpa kekerasan)
c. Sugih tanpa bandha (Makmur tanpa merugikan orang lain)
d. Dekdaya tanpa aji-aji (Berprestasi tanpa bantuan sihir atau kekuatan gaib)
18. Yen siro dibeciki dening liyan tulisen ing watu supoyo ora ilang lan tansah
kelingan, yen siro gawe kabecikan tulisen ing lemah ben ilang lan tansah ora
kelingan. (Jika kebaikan yang dilakukan oleh seseorang ditulis pada batu, maka
tidak akan hilang dan selalu diingat, tetapi jika keburukan yang dilakukan ditulis
pada air, maka akan hilang dan tidak akan diingat)
19. Wong linuwih iku sugih welas lan cekak pengapurane. (Orang yang berbudi pekerti
baik akan kaya raya dalam kebahagiaan dan kepuasan hati)

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 27 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

20. Wong kang ora gelem ngudi kabecikan iku prasat setan. (Orang yang tidak mau
menerima nasihat baik, dianggap setara dengan setan)
21. Ojo seneng gawe gendro jalaran gawe gendro iku sipating demit. (Jangan senang
melakukan kejahatan karena itu sama dengan memelihara setan)
22. Ojo pisan-pisan nyacat dening liyan, amarga ora ono wong kang tanpo cacat.
(Jangan terlalu merasa diri lebih baik dari orang lain, karena tidak ada manusia
yang sempurna)
23. Wong linuweh iku kudu biso ngepek ati lan ngepenakake liyan. (Orang yang
berbudi pekerti baik harus bisa memahami hati orang lain dan mampu menghib ur
mereka)
24. "Wong golek iku yen wes oleh weweh, yen wes weweh ngengeh."Artinya, jika
seseorang mencari sesuatu, setelah mendapatkannya ia harus memberi, tetapi juga
harus meninggalkan sesuatu untuk orang lain. Kata "weweh" dalam bahasa Jawa
berarti memberi atau memberikan, sedangkan "ngeneh" berarti meninggalkan atau
menyisakan. Dalam konteks ini, ungkapan tersebut mengajarkan tentang
pentingnya berbagi dengan orang lain dan tidak egois dalam mencari atau memilik i
sesuatu.

J. Wasiat SH Terate
Wasiat ini sering disebut pepacuh atau larangan- larangan.

1. Pasal 1: Menyatakan Bahwa Warga Setia Hati Terate Harus:


a. Berbakti kepada Tuhan, orang tua, dan gurunya.
b. Menjaga kebaikan nama SH Terate pada umumnya.
c. Bersikap ksatria dan tetap pada pendiriannya.
d. Berdiri di atas keadilan, kebenaran, dan tidak boleh memihak sebelah.
e. Berani karena benar, dan takut karena salah.
f. Bertanggung jawab atas segala perbuatannya.
g. Menjaga ketentraman dan menjunjung tinggi nusa dan bangsa.
h. Membuktikan sebagai bangsa yang merdeka.
i. Melenyapkan sikap mementingkan diri sendiri.
j. Kekal dalam persaudaraan, dan menguatkan semangat tolong-menolong di antara
sesama bangsa Indonesia, terutama sesama anggota SH Terate.

2. Pasal 2: Warga SH Tidak Boleh:


a. Memberikan pelajaran pencak silat tanpa surat kuasa dari pengurus pusat atau
cabang.
b. Bersikap sombong dan membuat sakit hati sesamanya.
c. Menunjukkan kepandaiannya di muka umum, yang dapat membuat sakit hati orang
lain.
d. Menunjukkan kepandaiannya di tempat yang tidak berguna.
e. Menerima segala sesuatu yang tidak sah.

3. Pasal 3: Warga Setia Hati Terate Dilarang:


a. Bertengkar dengan sesama warga SH Terate.
b. Merusak Pager Ayu.
c. Merusak Purus Hijau (sesuatu yang masih dalam keadaan hijau).
d. Merampas dan memiliki hak orang lain.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 28 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

4. Pasal 4: Warga Setia Hati Terate Harus Memegang Teguh Wasiat Setia
Hati Terate.

VI. Retorika
Arti retorika disebut juga teknik berpidato. Pidato adalah penyampaian pikiran dan
informasi dari pembicara kepada khalayak ramai. Pidato yang baik adalah yang mampu
meyakinkan pendengarnya.

A. Struktur Pidato

1. Syarat seorang pembicara yang baik adalah:


a. Memiliki pengetahuan yang luas
b. Bertekad untuk meyakini kebenaran pidatonya
c. Memiliki perbendaharaan kata yang memadai
d. Sering berlatih dalam tata cara berpidato
e. Berpakaian rapi dan sopan (tidak berlebihan)
f. Ramah dan rendah hati (tidak sombong)
g. Menggunakan kata-kata yang menarik
h. Diselingi dengan humor yang tepat
i. Isi dan tema pidato disesuaikan dengan audiens yang hadir (tokoh masyarakat,
wanita, anak-anak, dan lain-lain).
2. Sistematika Berpidato:
a. Salam pembukaan: Assalamualaikum, selamat pagi, siang, dan sebagainya.
b. Pendahuluan: ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, ucapan terima kasih
kepada hadirin, ucapan kegembiraan, dan lain-lain.
c. Materi pidato: hal-hal yang dipidatokan sesuai dengan acara, harus jelas, mudah
diikuti oleh pendengar.
d. Kesimpulan: menyimpulkan isi pidato.
e. Harapan/ajakan.
f. Penutup.
3. Faktor Penunjang:
a. Faktor moral: pembicara harus bermoral baik sehingga pendengar mempunya i
kepercayaan.
b. Faktor fisik: pembicara harus sehat, gagah, simpatik, dan rapi.
4. Faktor sarana:
a. Waktu dan tempat harus tepat.
b. Pengeras suara.
c. Kondisi panggung dan podium harus baik.
5. Faktor keamanan penguasaan masa:
a. Volume suara: suara harus sesuai dengan kondisi masa.
b. Kondisi pendengar masa harus diketahui untuk menyesuaikan bahan pidato.
c. Pembicara harus pandai dan cerdas.
d. Waktu pembicaraan jangan terlalu lama dan membosankan.
6. Penutup:
a. Agar mudah diingat:
i. Siapa saja yang naik ke atas podium tanpa persiapan yang matang, maka ia
akan turun dari podium tanpa penghormatan yang pantas.
ii. Seorang pembicara harus bermoral baik dan jujur pada diri sendiri. Sebab,
jika seorang pembicara tidak memiliki moral yang baik, maka pesannya
tidak akan didengarkan oleh pendengar.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 29 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

B. Fungsi Kepemimpinan dan Ciri-cirinya

Pengertian kepemimpinan secara umum adalah proses mempengar uhi, membina, dan
mengontrol pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.

Menurut Dewan Pusat Setia Hati Terate (MAS IMAM), kepemimpinan adalah seni
mempengaruhi dan membimbing orang lain dengan cara yang tulus dan menghargai, serta
mendapatkan dukungan dan kerja sama yang tulus, yang semuanya dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas pokok.

Sedangkan menurut Mas BAMBANG, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk


mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang untuk mengikuti kehendaknya dalam mencapai
sasaran yang disepakati bersama.

Untuk menjadi pemimpin yang baik, seseorang harus mengenal dirinya sendiri, sifatnya,
situasi, dan lingkungannya di mana organisasi berada. Beberapa cara yang dapat mempenga ruhi
sikap dan tingkah laku orang antara lain:

1. Peniruan
Tujuannya adalah menjadikan seseorang sebagai tokoh dalam organisasi dengan
meniru tingkah lakunya. Misalnya, tokoh Werkudoro dalam pewayangan yang
memiliki tingkah laku terpuji, seperti berani, jujur, bersikap kesatria, dan tindak
tanduknya baik.

Pengaruh peniruan seperti ini dapat secara tidak langsung merubah tingkah laku
seseorang agar berbuat seperti tokoh yang ditiru, sehingga orang lain akan mengik uti
dan meneladani tokoh yang digambarkan tersebut.

2. Sugesti
Caranya dengan menyajikan ide-idenya yang meyakinkan sehingga orang lain
terpengaruh dan mengikuti kehendaknya. Cara ini belum langsung memaksa seseorang
untuk mengikuti atau tidak mengikuti.

3. Persuasi
Persuasi lebih luas daripada sugesti karena seseorang diyakinkan atau didorong untuk
melakukan tindakan tertentu. Hal ini dapat disertai janji-janji yang diinginka n,
berhadiah, pujian, sehingga orang tersebut bersedia mengikuti kehendaknya. Cara ini
adalah cara mempengaruhi secara langsung dan dapat mengubah sifat serta tingkah
laku orang secara langsung pula. Hal ini akan terlihat dari tindakan orang lain, seperti
rajin masuk bekerja, bersemangat, dan lain-lain.

4. Paksaan
Cara paksaan adalah cara paling keras dari pengaruh, yaitu tekanan-tekanan terhadap
diri seseorang agar ia mengikuti kehendak orang lain. Tekanan ini dapat berupa
pemakaian alat-alat untuk melaksanakan tekanan tersebut sehingga orang terpaksa
mengikuti pengaruh orang yang mempenga ruhi atau pemimpin. Pemimpin dapat
memilih salah satu kombinasi dari sarana tersebut di atas tergantung pada situasi yang
dihadapi.

C. Type Pemimpin Organisasi

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 30 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

1. Tipe Otokratis
Mempunyai sifat:
• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
• Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
• Menganggap bahwa bawahan hanya sebagai alat semata-mata.
• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat bawahannya.
• Dalam tindakan penggerakannya sering menggunakan cara paksaan dan
menghukum.

2. Tipe Militeris
Mempunyai sifat:
• Dalam menggerakkan bawahannya, menggunakan sistem perintah.
• Senang dengan formalitas yang berlebihan dan memperhatikan status pangkat dan
golongan.
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan.
• Sulit menerima kritik dari bawahannya.

3. Tipe Paternalistis
Mempunyai sifat:
• Dalam menggerakkan bawahannya, selalu bertitik tolak dari pandangan bahwa
manusia adalah mahluk mulia dan menghargai hak asasi manusia.
• Selalu berusaha mensinkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi bawahan.
• Senang dan mau menerima saran dari bawahan.
• Selalu berusaha mengutamakan kerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan.
• Ikhlas memberikan kebebasan yang luas pada bawahannya untuk berbuat salah, dan
kemudian dibimbing untuk diperbaiki agar lebih berani dalam melaksanakan tugas,
program kerja, dan kegiatan lainnya.
• Berusaha mengembangkan kapasitas dan kemampuan pribadinya sebagai
pemimpin dan bawahannya.

D. Azas dan Fungsi Kepemimpinan

Asas kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mengandung kebenaran


fundamental yang digali dari kepribadian atau kebudayaan bangsanya. Oleh karena itu, azas
kepemimpinan di Indonesia haruslah berlandaskan falsafah bangsa Indonesia, yaitu Panca SH
(mencerminkan nilai-nilai luhur Panca Dasar Setia Hati).

1. 11 Azas dan Fungsi Kepemimpinan


Manifestasi kepemimpinan Pancasila dijabarkan dalam 11 Azaz, yaitu:

1. Taqwa
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sungguh-sungguh sehingga ikhlas
dalam menjalani perintah dan larangan-Nya. Dengan taqwa ini, seorang pemimp in
dapat menjadi tuntunan bahagia, bergairah, dan bergembira yang sekaligus dapat
memenuhi kewajibannya dan amanah dari Allah serta amanah dari manusia yang
memberikan kepercayaannya. Ciri-ciri orang taqwa adalah tentram, damai,
gembira, bahagia, tabah, sabar, dan tawakal.

2. Ing Ngarso Sung Tulodho

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 31 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Seorang pemimpin harus berdiri di depan dan bisa memberikan contoh suri
tauladan yang baik, menjauhkan diri dari perilaku yang tidak hormat.

3. Ing Madyo Mangun Karso


Seorang pemimpin harus mampu menggugah semangat anak buahnya melalui
hubungan dan dialog yang akrab, kekeluargaan, terbuka, obyektif, dan saling
pengertian.

4. Tut Wuri Handayani


Seorang pemimpin harus mampu memberikan dorongan pada anak buahnya agar
tidak sewenang-wenang dan agar berprestasi.

5. Waspodho Purbawasesa
Seorang pemimpin harus selalu waspada serta sanggup dan berani memberika n
koreksi yang benar pada anak buahnya. Selain itu, ia harus selalu mencegah
pengaruh-pengaruh negatif yang dapat merusak mental dan moral maupun disiplin
anggota, serta harus dapat melihat anak buahnya yang mempunyai dedikasi yang
tinggi dan prestasi yang baik.

6. Ambek Parumarto
Seorang pemimpin harus mampu memilih dengan tepat tindakan mana yang harus
didahulukan dalam melaksanakan program kerjanya. Prinsip ini mengand ung
prinsip ekonomis efektif dan efisien untuk dapat mengambil tindakan yang tepat
dan mengurangi risiko.

7. Prasojo
Seorang pemimpin harus memiliki perilaku yang lebih baik, kreatif dalam berpikir,
dan mampu menangani segala permasalahan yang dihadapi dengan kemampuan
berpikir kritis dan inovatif.

8. Setia
Seorang pemimpin harus memiliki sikap yang loyal dan rela demi kepentingan
bawahan dan organisasi. Sikap ini akan memperkuat hubungan antara pemimp in
dan bawahan serta membentuk rasa saling percaya yang baik dalam organisasi.

9. Gemi Nastiti
Seorang pemimpin harus dapat mengatur pengeluaran dan penggunaan keuangan
organisasi pada kepentingan yang benar-benar diperlukan agar dapat menghe mat
pengeluaran organisasi.

10. Bloko
Seorang pemimpin harus memiliki kerelaan, berani menanggung tanggung jawab,
keberanian mempertanggungjawabkan segala tindakan, berani mengakui
kesalahan, dan memiliki watak satria dengan tidak menutupi kekurangan dan
kesalahan yang ada.

11. Legowo
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk merelakan jabatannya pada
saat yang tepat dan mempersiapkan generasi berikutnya untuk mengambil alih
kepemimpinan. Sebagai seorang pemimpin, tidak ada garansi bahwa jabatannya
akan dipertahankan secara abadi.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 32 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

2. Norma atau Ciri-ciri Pemimpin yang Baik


Untuk menjadi pemimpin yang baik, seharusnya memiliki kelebihan sikap tertentu di atas
orang yang dipimpinnya, yaitu meliputi pemikiran dan rasio/penalaran rokhani dan jasmani.
Berikut adalah norma atau ciri-ciri kepemimpinan yang baik:

1. Berwibawa
2. Jujur
3. Terpercaya
4. Bijaksana
5. Mengayomi
6. Berani mawas diri
7. Mampu melihat ke depan
8. Berani dan mampu mengatasi kesulitan
9. Bersikap wajar, tegas dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil
10. Sederhana penuh pengabdian pada tugas dan kewajiban
11. Mempunyai sifat ingin tahu, mendorong untuk banyak berpikir atau belajar
pada bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.

Catatan:
Inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan, oleh sebab itu seorang pemimp in
haruslah berhati-hati dan penuh pertimbangan pada keputusan yang telah diambilnya dan berani
mempertanggungjawabkan apa yang telah diambilnya dengan risiko apapun.

VII. Arti Pembukaan


Pembukaan dimulai dengan posisi berdiri alif, yang mengindikasikan pengakuan adanya
Tuhan Yang Maha Esa (TME). Pengakuan ini bukanlah semata-mata pengakuan, melainka n
diyakini dengan seyakin-yakinnya, sehingga seorang SH dapat membuktikan keberadaan TME.
Sebagai pengantar, dapat diberikan contoh sebagai berikut:

1. Jika di langit ada awan yang berarak, maka kita yakin bahwa ada angin di sana,
meskipun kita tidak merasakan atau melihat angin tersebut.
2. Kita juga dapat melihat daun kelapa yang bergerak, yang menunjukkan bahwa daun
itu ditiup oleh angin. Meskipun anginnya tidak terlihat, yang terlihat adalah gerakan
awan dan daun kelapa.

Maka, kita yang sehat harus yakin seyakin-yakinnya akan keberadaan angin tersebut,
begitu juga dengan dunia dan isinya. Mustahil ada sesuatu yang tercipta tanpa adanya yang
menciptakannya. Sebagai orang yang beriman, tentunya kita yakin seyakin-yakinnya bahwa yang
menciptakan segala sesuatu adalah TME.

Untuk itu, seorang warga SH harus memperkuat imannya sesuai dengan agama yang
dianutnya. Iman adalah keyakinan penuh akan Allah yang diyakini dalam hati dan diucapkan oleh
lidah, serta diwujudkan melalui perbuatan.

A. Pengertian Gerakan Tubuh Berdiri Tegak seperti huruf Alif:


1. Berdiri di tengah-tengah kebenaran dan keadilan.
2. Siap untuk melaksanakan dan mengamalkan pelajaran-pelajaran Shalat, Zakat,
Puasa, dan Haji dengan baik dan benar.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 33 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

3. Kuat dan tangguh dalam menghadapi segala cobaan hidup dan mampu
menyelesaikannya dengan baik serta tanggung jawab. Tahan derita pantang putus
asa, siapa yang sholeh itulah yang menang.
4. Teguh dalam iman kepada Tuhannya dan tidak mudah terpengaruh oleh godaan
syaitan serta tetap lurus dalam hatinya.
5. Menegakkan barang-barang yang goyah dan meluruskan barang yang bengkok.
6. Pikiran yang kuat dan tekad yang besar sehingga akan tercapai apa yang dicita-
citakan. Kalau mempunyai maksud apa-apa supaya mantap dan pasti akan
terlaksana.
7. Sesuai antara laku dan tutur katanya dan tidak munafik.

B. Arti Gerakan Tubuh yang berdiri Tegak seperti huruf Alif:


1. Setelah berdiri seperti huruf Alif, kemudian kaki dibuka dengan mantap. Ini
mengartikan bahwa seseorang harus selalu memiliki sifat kesatria dan jauh dari
sifat tercela, serta berani mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam bahasa
Jawa, "luwih becik mati mbegagah tinimbang mati nguncupake tangan nekuk
dengkul".
2. Duduk pada tumit berat badannya dibebankan pada tumit sendiri, yang
menandakan seseorang menyadari akan tanggung jawabnya dalam hidup ini.
3. Telapak kaki jinjit artinya dalam segala tindak tanduk harus berhati-hati. Seseorang
harus berhati-hati dalam pikirannya, berhati-hati dalam kata-katanya, dan berhati-
hati dalam perbuatannya. Inilah yang dikatakan "nastiti ngati-ngati".
4. Tangan menyilang dengan membantu meringankan beban pada tumit, menandakan
seseorang senang menolong orang yang membutuhkan dan senang bergotong
royong.
5. Dua jari melambangkan hubungan antara dua hal yang saling membutuhka n,
seperti antara pria dan wanita, siang dan malam, dan lain-lain.
6. Dua jari juga melambangkan hubungan antara manusia dengan Allah SWT.

Tuhan selalu dekat dan mencintai manusia, namun manusia seringkali menjauh dari-Nya.
Oleh karena itu, sebagai warga SH, kita harus selalu dekat dengan Tuhan dan bersyukur atas
rahmat-Nya. Jika kita bersyukur atas rahmat-Nya, maka rahmat tersebut akan terus berkelanjuta n.
Dua jari menunjuk ke tanah yang merupakan simbol dari Ibu Pertiwi atau tanah air kita. Kita dapat
hidup dari hasil bumi yang diberikan oleh Ibu Pertiwi seperti makanan dan minuman. Oleh karena
itu, sebagai warga SH, kita harus memiliki cinta terhadap tanah air kita dengan arti berani membela
tanah air kita dari serangan musuh yang mengancam sampai titik darah terakhir (rela mati demi
Ibu Pertiwi). Hal ini juga tercermin dari nilai yang tersirat, bahwa kita harus memuliakan ibu kita
(yang telah melahirkan kita). Sebagai warga SH, kita harus berbakti kepada ibu yang melahirka n
kita dengan tidak menyakiti jiwanya dan raganya.

C. Arti Pola Langkah dari Gerakan Kedua Jari Menunjuk ke


Atas:
1. Menurut yang tersurat, gerakan ini menunjuk kepada "Bapa Angkasa" atau adanya
pencipta alam semesta yang telah menciptakan manusia agar hidup di bumi ini
dengan menghirup oksigen. Artinya sama dengan arti yang disebutkan di atas.
2. Menurut yang tersurat, gerakan ini juga menunjukkan kepada bapak kita yang telah
mengukir kita dan memberikan hidup kepada kita.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 34 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

D. Pengertian Pola Langkah dari Gerakan Kedua Jari yang


Menunjuk ke Atas:
1. Tangan yang digerakkan ke atas dengan posisi mengepal memiliki arti "nggege m
sedulur papat kiblat lan kalima pancer", yang merupakan lambang dari logo PSHT.
2. Tangan yang mengepal juga memiliki arti memohon perlindungan agar dapat
menghalau segala musuh lahir dan batin dengan keyakinan bahwa kita akan dapat
menyelesaikan semua masalah dengan baik.
3. Dua jari yang menempel di pilingan memiliki arti berpikir selalu bersih, ingat dan
menghormati Tuhan, orang tua, guru, sesama manusia, dan menghormati agama
lain. Dengan memiliki watak hormat dan "tansah eling", maka jika seseorang
merendahkan orang lain, bersikap sombong, kikir dan lain-lain, ia tidak akan
mendapat tempat di hati warga Setia Hati.
4. Badan yang diputar dari kiri ke kanan memiliki arti luwes dalam pergaulan yang
merupakan modal hidup dalam masyarakat. Oleh karena itu, warga Setia Hati
diharapkan untuk selalu supel dalam pergaulan dan "kukuh lan bakuh". "Kukuh lan
Bakuh" artinya memegang teguh pedoman dan prinsip-prinsip yang baik.
5. Tangkisan dengan sikut memiliki arti bahwa kita dapat menyelesaikan masalah
dengan baik dan menghasilkan karya yang baik pula atau "mberangkas" karya atau
"mrantasi gawe" dengan rasa penuh tanggung jawab.
6. Gerakan dari berdiri jongkok lalu berdiri lagi memiliki arti tahu atas tahu bawah,
tahu tua tahu muda agar dapat menempatkan diri dalam pergaulan, tahu unggah-
unggah atau supan santun, yang merupakan bekal penting dalam pergaulan dan
singkat disebut "angerti hawa kahanan".
7. Gerakan dari berdiri jongkok dan gerak lingkup pembukaan sampai akhirnya
berdiri tegak seperti semula dapat diartikan sebagai lahir, hidup, dan matinya
manusia, yang melambangkan siklus kehidupan.

Oleh karena itu, mari kita, warga Setia Hati, mengisi kehidupan ini dengan kebaikan dan
rasa berbakti kepada Tuhan YME agar kalau kita sudah tidak ada besok, kita telah memiliki bekal
amal yang banyak.

Catatan:
Pengertian gerakan tangan ke kiri dari rangkaian pola langkah dalam pembukaan dengan
ke dua jari yang menunjuk ke arah udara dan tanah yaitu artiannya sama halnya untuk posisi yang
kanan.

VIII. Arti Mori Pengesahan Dalam PSHT


Arti dari Mori dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah lambang, tanda,
bendera, yang menunjukkan bahwa pemilik dari mori tersebut adalah warga Setia Hati Terate yang
sah atau yang sudah disahkan. Mori ini berwarna putih melambangkan tujuan mori tersebut dengan
kesucian hati akan selalu berbuat baik, tidak memiliki sifat tercela, dan tidak ingin memilik i barang-
barang yang tidak sah. Selain itu, warna putih pada mori melambangkan pasrah kita pada Tuhan
Yang Maha Esa dengan ikhlas. Kapan pun dan di mana pun kita dipanggil untuk menghadap kepada-
Nya, kita sudah siap dan rela dengan tidak berat hati meninggalkan dunia yang fana ini.

Ketika kita sudah siap, rela dan ikhlas dalam berjalan menuju Tuhan Yang Maha Esa, kita
akan berangkat dengan tenang dan tanpa harus menghadapi sakaratul maut yang sangat berat.
Namun, jika kita menyatakan siap, maka kita harus mempersiapkan diri dengan bekal yang cukup.
Oleh karena itu, warga SHT semakin memperkuat keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 35 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

melalui agama yang dianutnya dan juga melalui pelaksanaan pelajaran ke-SH-an yang telah
dipelajari.

Mori tersebut harus disimpan di tempat yang bersih agar kita selalu teringat dan merasa
terpanggil untuk berbuat baik serta berbudi luhur yang dapat membedakan antara benar dan salah.

Bila kita bepergian jauh, sebaiknya membawa mori pengesahan untuk kendit (dalam
bahasa Jawa disebut "kendit" yang berarti "ikat pinggang"). Hal ini dilakukan untuk mencegah
kemungkinan kecelakaan yang dapat merenggut nyawa kita, atau dalam perjalanan kita meningga l
dunia dan jasad kita ditemukan, orang yang menemukannya tidak kesulitan mencari pembungk us.
Hal ini juga akan membuat orang yang menemukan jasad kita tidak kesulitan mencari pembungk us
dan tidak merepotkan orang lain. Mori bukanlah lambang pembungkus mayat.

Di dalam organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate, kebiasaan atau adat budaya dalam
mencuci mori biasanya dilakukan pada bulan Suro atau Muharam. Namun sebenarnya, mori tidak
diperkenankan dicuci dengan cara digosok, melainkan hanya dirinse saja. Hal ini dilakukan
sebagai pralambang agar kita selalu menjaga nama baik kita sampai akhir hayat. Oleh karena itu,
semakin lama kita hidup, semakin harus berusaha menjadi pribadi yang baik dan tidak semakin
buruk.

Sebagai warga PSHT, kita perlu diingatkan dengan tegas bahwa mori tersebut janga n dipuja-
puja, dianggap memiliki kekuatan gaib yang hebat, atau dikutuk. Hal ini dapat merusak keimanan
saudara dan mengarah pada kemusyrikan. Yang perlu diingat dan dijalankan adalah sifat mori yang
putih dan lambang kesuciannya.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai mori pengesahan bagi warga Setia Hati Terate.
Semoga penjelasan ini dapat diterima dengan baik dan tidak menimbulkan pandangan negatif bagi
mereka yang kurang memahami arti mori pengesahan tersebut.

Catatan:
Mori putih yang dimaksud adalah kain yang berwarna putih. Mengenai bahannya, dapat
menggunakan bahan apapun, seperti beludru, katun, sutera, dan lain-lain. Namun, biasanya mori
yang digunakan untuk pengesahan terbuat dari bahan katun yang sederhana dan murah. Hal ini
melambangkan bahwa warga Setia Hati Terate harus hidup sederhana dan menciptakan kemauan
atau cita-cita yang sesuai dengan keadaan yang ada.

IX. Piagam
A. Hakekat Hidup
Bahwa sesungguhnya Hakekat hidup itu berkembang menurut kodrat iramanya masing-
masing menuju kesempurnaan; demikian kehidupan manusia sebagai makhluk tuhan yang
terutama hendak menuju ke keabadian kembali kepada Causa Prima..

Titik tolak segala sesuatu yang ada melalui tingkat ke tingkat, namun tidak setiap insan
menyadari bahwa apa yang di kejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya.

SETIA HATI sadar menyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta para
warganya menyikap tabir/tirai seluruhh hati nurani dimana "sang mutiara hidup" bertahta.

Pencak Silat, salah satu ajaran Setia Hati pada tingkat pertama, berintikan seni olahraga
yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan, dan
kebahagiaan dengan kebenaran terhadap setiap penyerang. Setia Hati sadar dan yakin bahwa sebab
utama dari segala rintangan, malapetaka, dan lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 36 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

manusia, makhluk, atau kekuatan yang di luar dirinya. Oleh karena itu, pencak Silat hanyalah
syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi.

Maka, Setia Hati, pada hakekatnya, tidak hanya mengingkari segala martabat keduniaw ian
dan tidak kandas pada pelajaran pencak Silat sebagai pendidikan ketubuhan saja. Lebih dari itu,
Setia Hati menyelami lambang pendidikan kejiwaan untuk mencapai kepuasan hidup abadi yang
lepas dari pengaruh rangka dan suasana.

Sebagai syarat bentuk lahir, dibentuklah organisasi persaudaraan "SETIA HATI TERATE"
sebagai ikatan antar saudara "SETIA HATI" dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan
pemancar cita.

Manusia yang berjiwa kuat adalah manusia yang tidak banyak beralasan dalam segala hal.

Berbudi luhur menurut SETIA HATI adalah orang yang mengerti benar dan salah, dan
ketika sudah mengerti, hanya melaksanakan hal-hal yang benar atau memecahkan masalah dengan
akal sehat.

B. Panca Dasar “SETI HATI TERATE”


PANCA DASAR “SETIA HATI TERATE”
1. Persaudaraan
2. Olah raga
3. Kesenian
4. Bela diri
5. Mental kerohanian

Ad. 1. Persaudaraan :
Kumpulan kumpulan manusia yang menganggap orang lain menjadi keluarga
sendiri ( seperti saudara sekandung)

Ad. 2. Olah Raga :


Ialah manusia itu jasmaninya harus dijaga diopeni, jadi jika berolahraga janganlah
terlalu payah dan janganlah diam saja (aleman).

Ad. 3. Kesenian :
Ialah diambil dari keindahannya, jadi orang SH harus tahu seni dan kesenian.

Ad. 4. Bela diri


Ialah sangat berguna untuk menegakan keadilan untuk membela kelestarian hidup,
pembelaan diri tidak hanya dengan pencak Silat saja, dengan cara ramah tamah,
sopan santun, juga suatu bela diri.
Contoh : kalau seorang menderita sakit dan bisa sembuh itupun juga merupakan
bela diri.

Ad.5. Kebatinan :
Ialah sumber azas Tuhan Yang Maha Esa untuk mencapai budi luhur guru
kesempurnaan hidup.

X. Tujuan Setia Hati Terate


1. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 37 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

2. Taat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru


3. Mencari Persaudaraan
4. Membentuk Manusia yang Berbudi Luhur tahu Benar dan Salah

Ad. 1 . Mencari persaudaraan


Maksudnya ialah persaudaraan yang kekal dan abadi yang merupakan saudara
sekandung tanpa membedakan yang satu dengan lainnya.

Ad. 2 . Membentuk Manusia Berbudi Luhur Tahu Benar dan Salah


Maksudnya ialah manusia yang bertindak, tahu empan pupun.

Arti istilah benar atau salah.

Istilah benar atau salah ialah suatu pekerjaan yang dikerjakan tidak mengakiba tkan
kerugian, jika kebenarannya lebih banyak dari kesalahannya maka dinyatakan benar.

Istilah salah ialah suatu pekerjaan yang dikerjakan tidak mengakibatkan untung dan rugi,
jika manusia itu lebih banyak melakukan kesalahan daripada kebenarannya, maka orang itu
dianggap salah.

Benar ada dua macam :


a. Benar untuk Sendiri
Ialah kebenaran yang di akui dari diri kita sendiri.
b. Benar untuk Umum
Ialah kebenaran yang di akui oleh banyak.

XI. Arti Lambang “SETIA HATI TERATE”


1. Segi Empat
Kiblat papat lima pancer
2. Dasar warna hitam
Dasar warna hitam melambangkanbahwa persaudaraan dalam SH itu kekal abadi
(langgeng) dan subur.
Sifat kekal abadi :
a. Kesabaran
b. Persaudaraan
c. Tahu akan hukum-hukum benar dan salah
3. Jantung berwarna putih dengan berbatas merah Artiya suatu lambang cinta
kasih yang terbatas
a. Putih adalah cinta kasih yang suci, sedang batas merah adalah kejam
b. Cinta kasih yang terbatas suatu pembunuhan
Contohnya:
Misalnya seorang kekasih/isteri yang menderita suatu penyakit dan dilarang
makan suatu makanan, bila ia minta minta makanan itu kita harus tegas
melarangnya.
Peribahasan :
Wis to dik, mbok olehmu koyo-koyo meres, gelih tatap ora bakal tak menehi
nangling mbsuk yo yen wis mari njaluk sepiro waton dudu lintang lan mbulan
mesti tak golek ako.
4. Jantung bersinar
a. Yang dipancarkan orang SH terate adalah cinta kasih
b. Jantung putih cinta kasih suci. Hikmahnya
c. Dengan cinta kasih, manusia bisa dikalahkan
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 38 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Contoh : pria cinta wanita, berarti pria itu dibawahnya, juga sebaliknya. Cinta itu
tidak memelu yang memerlukan harta benda
5. Sinar
Melambangkan jalan hukum karma dunia (hukum timbal balik) Contoh :
Nek ora gelem diidoni kawi yo ojo ngidoni. Jadi jangan menyakiti orang lain kalau
tidak mau disakiti.
“wong naglah iko luhur wekasane”
6. Bunga terate.
a. Adalah bunga yang megah dan indah, jadi melambangkan orang SH walau
bagaimana bentuknya haruslah simpatik dan berwibawa.
b. Kumpul wong sugih ora ketuk mlaroto
c. Kumpul wong goblok ora minteri
d. Kumpul wong pinter ora ingah – ingih.
e. Ada yang kuncup setengah mekar dan mekar sekali, artinya walaupun orang
SH terdiri dari bermacam-macam golongan masyarakat. Misalnya golonga n
kaya, golongan miskin, golongan pandai/bodoh, semua derajatnya sama itu
semua dianggap sebagai saudara sekandung.
7. Pita Garis Tegak
a. Putih merah putih melambangkan bahwa orang SH itu harus berdiri tegak
di atas keadilan.
b. Berani karena benar takut karena salah atau keadilan terletak di tangan
Tuhan YME.
8. Senjata
a. Melambangkan bahwa orang SH itu harus mempunyai senjata atau
pembelaan diri untuk membentengi. dirinya.
b. Warga SH itu didik, tidak berjiwa lemah melainkan berjiwa satria.
c. orang SH itu hanya berjiwa kuat.
Contoh:
Suatu negara dimana penduduknya ramah tamah bila tidak mempunyai pembelaan
diri pasti akan dihina orang lain.
9. Persaudaraan
a. inilah sebagai dasar dari SH Terate. Tidak ditambah pencak Silat berarti
bukan orang SH Terate lagi tetapi bila ditulis persaudaraan SH Terate.
b. Walaupun sudah tidak bisa pencak Silat tetap sebagai orang-arang SH
Terate bila orang itu sudah disyahkan sebagai warga.
10. Setia Hati
Artinya percaya kepada diri sendiri. Tidak ditulis suci hati, karena tidak cocok
dengan tujuan SH.
11. Terate
Lambang bunga terate bukan sembarang nama tetapi nama tetapi nama yang
diberikan oleh Eyang soro sewaktu beliau bersemedi dan mendapat ilham bahwa
perkumpulannya supaya diberi nama "SETIA HATI TERATE" agar dapat
langsung kekal abadi selama-lamanya.

XII. Falsafah Setia Hati Terate


Maksud Falsafah Setia Hati Terate yaitu :
1. Jujur
2. Amal
3. Tidah perlu takut pada lawan
4. Tidak boleh iri pada. kepandaian orang lain
5. Tidak boleh putus asa

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 39 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Manusia Dapat Dihancurkan; Manusia bisa Dimatikan; Tetapi Manusia Tidak


Dapat Dikalahkan, Selama Manusia Itu Masih Setia Pada Hatinya Sendiri.

• Aluwung tak entengake patiku tinimbang aku kalah. Sebab : Bungah, susah,
kendhel, jireh iku duwene menungso. Pati,urip, rejeki, jodoh iku duwene gusti
Allah.
• Cilik ora kurang bakal, gede ora turah bakal, waton isih gade durung karuan yen
kalah.
• Sepiro gedene sengsoro, yen tinampa amung dadhi cobha.
• Ojo dhumeh.

XIII. Pedoman Setia Hati Terate


1. "Nandur telo thukul telo uthowo nandhur becik tukhul becik nandhur olo tukhul
olo" maksudnya: Siapa yang menanam kebaikan akan mendapat balasan kebaikan,
Siapa yang menanam kejahatan akan mendapat balasan kejelekan.
2. Orang SH itu sifatnya mengalah, mengalah itu ada batasnya. Segala persoalan
diselesaikan dengan baik dan damai tetapi apabila dianggap jelek/sepele kita akan
menghadapinya dengan dada terbuka / secara jantan.
3. Cik ocak acik mrico polo tak gawe dakon karepku tak gawe becek dianggep polo
monggo mawon untuk memperkuat tali persaudaraan.
4. Musuh jangan dicari, kalau ada musuh jangan lari.
Maksudnya : wedi ning ya wani, ora wedi ning ya ora wani artinya :
a. ora wani yaiku nyerang ndisiki
b. ora wedi yaiku wani yen ono sing are ngancurake awake dewe.
5. SH terate sing sopo menang sewenang mesti ora bakal lestari anggone menang,
nanging sing sopo kalah ora ngakoni kalah mesti bakal lestari anggone kalah.
6. Seorang pencakar/pendekar tidak perlu berbadan besar
7. Gono lan lopo kalah kalawan sabar lan narimo
8. Suro dhiro joyo ningrat lebhur dhening phangastuti
9. Sopo suci adoh beboyo pathi, sopo kakehan milik bakhal kaliren wekhasane.

XIV. Pepacuh Larangan Setia Hati Terate


1. Orang SH tidak boleh manyerang lebih dahulu, sebab orang yang tidak
manyerang lebih dulu itu banyak selamatnya Ki Ageng Suro ngendiko:

"Wong sing ora gelem nyerang dhisik iku akeh selamete tinimbang cilakhane"

Sabab-sebab tidak boleh menyerang lebih duhulu :


Perumpaannya dari orang yang akan menyerang terlebih dahulu itu dari dalam
hatinya berujar seperi "Awas! , aku akan menghancurkan dirimu!" sedangkan
makna hukum Hancur itu wilayah kekuasaan Allah SWT, maka "Allah SWT tidak
akan mengijinkan aau tidak akan rela bila miliknya akan dirusak, terlebih yang akan
dirusak itu memberikan banyak manfaat yang positif di dunia. Maka orang yang
tidak menyerang lebih dahulu iru banyak selamatnya daripada celakanya.
Karenanya itu, apabila diri kita dipukul kita wajib membalas memukul , namun
untuk lebih baiknya itu memaafkan.

Karena itu ada ungkapan terhadap perilaku tersebut dari sanepan bahasa jawa yait
"Awakku iki titipane sing gawe urip! , yaiku Gusti Allah SWT". Mula ik u
kewajibane wong kang dititipi kuwi, ngopeni lan njogo marang titipane mau, sing
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 40 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

maksude "Molo iku loro' ya kudhu ditambhani, nanging yen Reget yo kudhu
diresik'i, ya dhisandhing lan sak panunggalane. Mula yen awakku iki arep dhirusak
uwong mesti uwing sing duwe ora lilo. Keno diumpamake barang yen barang kuwi
mau arep dhi rusak uwong mau ora nesu, ananging sing nesu utawi dhuko yaiku
sing nduwe barang.

Mongko sing dhuweni awakku lan sing ngutus aku ikut dhuka "yen awakmu arep
dhirusak marang liyang, mulo jogonen" wiwit sak dhino iki.

2. Orang SH tidak boleh merusak "PAGER AYU / BAGUS"


Maksudnya :
Bukan hanya berbaku hantam saja terhadap sesama warga SH melainkan juga
termasuk bertengkar, pertengkaran pasti akibatnya dendam dan sentimen.

Maksudnya:
Bukanlah merusak suami/isteri orang lain, tetapi penggunaan Pager Ayu:
krayon/bagus. Siapa yang melanggar pasti tidak akan merasa nyaman. Misalnya :
Kita sudah tahu bahwa dia sudah menikah, namun kita sengaja menggoda
(ndemeni) dia.

3. Orang SH tidaK boleh "Kupus Ijo" (merusak)


Orang SH tidak boleh melakukan "Kupus Ijo" (merusak) gadis remaja atau wanita
yang masih perawan dan belum kehilangan selaputnya. Maksudnya adalah jika kita
berpacaran dan sudah saling menyukai, kita harus tetap menjaga batas-batas yang
sehat dan tidak melibatkan hubungan seksual yang tidak bertanggung jawab. Inilah
yang dimaksud dengan kupus ijo.

4. Tidak boleh berkelahi sesama wargas SH


Tidak boleh berkelahi dengan sesama orang SH, yang tidak hanya terbatas pada
tindakan fisik seperti berbaku hantam, namun juga termasuk pertengkaran dan
perdebatan yang dapat menimbulkan dendam dan perasaan tidak senang di antara
sesama anggota komunitas.

XV. Arti Persaudaraan dan Setia


1. Arti Kata Persaudaraan dan Setia
a. Persaudaraan
Persaudaraan adalah suatu hubungan batin antara manusia yang sifatnya
seperti sekandung.
b. Setia
Setia adalah suatu hubungan manusia jiwa manusia yang sanggup
menanggung bersama-sama segala cobaan di dunia. Setia tidak terlihat
dengan manusia tersebut, entah bersaudara entah tidak.

2. Persaudaraan di SH mengenal hukum SH yaitu benar dan salah.


• Apabila orang itu kebenarannya lebih banyak dari pada kesalahannya, maka
orang itu dianggap benar.
• Apabila orang itu kesalahannya lebih banyak dari pada kebenarannya maka
orang itu dianggap salah.
• Dan selalu diingat bahwa seumpama ada laporan/berita, selalu diterima
tetapi belum tentu semua laporan itu dimasukan ke dalam hati.

3. Bukti persaudaraan
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 41 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

1. Adanya sambung.
2. Saling mong tinemong.
3. Saling tolong-menolong.
4. Dalam segala hal tiada yang sentimen.

4. Cara memelihara persaudaraan


• Janganlah hendaknya memutuskan persaudaraan begitu saja, hanya karena
disebabkan kesalahan yang sepele.
• Bila hanya kesalahan yang sepele itu, maka harus dimaafkan.
• Orang yang baik, kalau soal-soal yang kecil dia akan mengalah, tetapi kalau
soal yang besar dia bersedia untuk mengorbankan dirinya sampai titik darah
penghabisan. Soal yang besar artinya yang tidak dapat ditebus dengan apa-
apa.
• Orang yang dekat/disenangi Tuhan ialah orang yang disenangi pula oleh
orang banyak.
• Makin tinggi tingkahnya, makin banyak pula tanggung
cacatnya/kekurangannya.
• Makin banyak cacatnya, makin banyak pula pahala dan makin dekat dengan
Tuhan nya.

5. Ciri-ciri orang SH dan Kewajibannya


a. Ora nggumunan.
b. Bijaksana.
c. Ora dahuen.
d. Melatih, artinya:
i. Ikut membimbing.
ii. Ikut mempertahankan.
iii. Ikut menciptakan manusia baru.
e. Berbicara.
f. Memberi contoh.
g. Dalam masyarakat, "Olo tanpa rupa yen Lumandang umung sedelo" .

6. Etika SH Terate
a. Saling menghormati.
b. Saling tanggung jawab.
c. Saling cinta mencintai.

XVI. Hal-hal Yang Harus Diketahui


Mengapa di SH Terate yang dianjurkan pembelaan dirinya "pencak Silat", mengapa bukan
pembelaan diri yang lain? Sebab: Pencak Silat dalam SH Terate adalah suatu pembelaan diri atau
suatu pegangan yang ditinggalkan oleh pini sepuh SH terate untuk diturunkun kepada Warganya
dan pencak SH adalah pembelaan diri asli bangsa Indonesia.

1. Seorang SH Terate tidak boleh mempunyai pikiran untuk mengalahkan orang lain,
tetapi juga tidak perlu khawatir dapat dikalahkan orang lain/ lawan.
2. Orang SH itu Tego larane ora tega patine.
3. Orang SH itu tidak pernah kesepian.
4. Orang SH itu tidak mengenal jalan buntu dalam menghadapi segala hal-hal yang
sulit, kesukaran yang memang berat, namun akan tetapi dianggap sebagai kebiasan.
5. Suatu jalan untuk mempererat persaudaraan di dalam SH Terate adalah dengan
Jalan melalui tingkatan kasar (Pencak Silat).

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 42 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

6. Orang SH tidak boleh cepat marah, segala sesuatunya harus dipikirkan masak-
masak dahulu.
7. Sekali diam, bila ada soal yang sulit, harus menjadi pelopornya.
8. Semua berita/laporan sebaiknya didengarkan dahulu, tetapi jangan dimasukan
dalam hati. Hal ini dikarena semua berita harus diklarifikasi bukti empiris nya,
sehingga tidak mudah menjadi manusia yang "kabur kanginan".
9. Seseorang dapat berbuat dosa tanpa berbuat sesuatu.
10. Wong lku yen diwenehe patine ketemu uripe, dhiwenehi rekasane sing ketemu
bejone, yen sing digoleki kesalahane malah ketemu cilakane.
11. Pada umumnya orang takut pada 4 (empa) macam :
a. Takut malu
b. Takut salah
c. Takut sakit
d. Takut mati
12. Tetapi sebenarnya kita tidak boleh takut sebab kita :
a. Takut malu, setiap orang pasti pernah menndapat malu,
b. Takut salah, setiap Orang pasti pernah melakukan kesalahan,
c. Takut sakit, setiap orang pasti pernah menderita sakit,
d. Takut mati, setiap orang na.ntInya akan mengalami mati.
13. Sakit ada 3 (tiga) macam:
a. Sakit karena alam (memarng sakit) dapat disembuhkan.
b. Sakit dibuaut orang, dapat disembuhkan.
c. Sakit ngundhuh wohing pekerti tidak dapat disembuhkan.
14. Agar sambung menjadi baik:
a. Permainan dhasar baik (senam dan jurus)
b. Teknik praktek
c. Tatak ing ati (tatak, tetek, tutuk, 'yakin')
15. Di SH tidak ada sistem
a. Bapak'isme, Sentral'lisme, Kyai'isme dan sebagainya seperti pada pencak
lainnya.
b. Contoh: Pada sistem bapakisme itu adalah apabila pemimpinnya kalah,
maka semuanya kalah tetapi SH Terate jika yang satu kalah belum tentu
yang lain bisa dikalahkan. Menang kowe bejo kowe, ciloko aku, dhene yen
kowe kalah yo ojo alok.
16. Persaudaraan SH Terate dapat kekal abadi karena :
a. Persaudaraan didasarkan atas kesabaran.
b. Mengenal ukuran benar dan salah.
c. Di SH tidak ada istilah pensiunan pencak- Silat.
d. Cara bermusyawarah, semua laporan diteriama, tetapi belum tentu
dimasukkan dalam hati
e. Menghilangkan rasa bosan.
Orang SH tidak pernah kesepian maka belumlah sempurna ke SH - annya.
Bila ia tukang becak ia akan menjadi pimpinan tukang becak dan lain - lain
17. Pencak Silat itu dlumpamakan sebagai senjadata api, apabila yang memegangnya
adalah seorang .penjahat, maka ia mengakibatkan perbuatan yang jelek/terkut uk,
tetapi bila yang memegangnya anggota ABRI/hansip umpamanya, maka akan
amanlah keadaanya
18. Karma itu tidak berlaku pada kewajiban, misalnya membunuh pada waktu perang,
orang menjalankan kewajiban dengan sebaik-baiknya/demi kebenaran.
19. Orang yang berjiwa besar, biasanya akan mengalah dalam hal-hal kecil.
20. Orang hidup bila sudah sempurna digambarkan dalam 3 pewayangan:
a. Janaka
b. Pandhowo
c. Kresno
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 43 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

21. Orang yang sudah sempura ilmunya:


a. Ora nggumunan
b. Ora kagetan
c. Pendiam
d. Yakin lan Wani ngelakoni
22. Syarat-syarat orang hidup ada 3 ciri
a. Wiryo
b. Arto
c. Winasih
23. Semuanya ini tidak langgeng, yang langgeng hanyalah perbuatannya manusia itu
sendiri
Keterangannya:
Dalam SH disebutkan manusia tidak akan bisa menderita bila manusia itu menurut i
panggilan hidup, menuruti kehendak alam SH mempunyai ukuran pandangan hidup
yang mendalam Kenalilah diri sendiri dengan mengenal diri sendiri anda akan tahu
tempat anda sendiri dan fungsi anda sendiri. Hak manusia hidup bahagia sejahtera.
Kalau manusia tidak bahagia manusia itu tidak dapat menempati tempatnya sendiri.
SH didirikan tidak hanya bahagia sejahtera tetapi bahagia dunia akhirat. Kalau kita
kumpul dan makan, maka orang itu baik apabila anda Sudah disyahkan tetapi ilmu
tidak dikembangkan maka anda berdosa Gagal kalau orang itu tidak berani
mengulangi cita-citanya sendiri Sabar ialah orang yang percaya pada dirinya sendiri
artinya dia yakin dan yakin pasti cita-citanya tercapai.
24. SH didirikan untuk tujuan yang lebih luhur, jadi SH tidak hanya khusus
mempelaiari pencak Silat saja. Dengan pencak Silat kita mempercayai kepercayaan
diri sendiri mempunyai jiwa yang sehat dan kuat.
25. Di SH disebutkan bahwa sesungguhnya manusia itu tidak dapat sengsara apabila
manusia itu tidak memenuhi panggilan hidupnya jadi jelaslah SH didirikan dengan
tujuan untuk beramal
26. bersatu supaya bisa merasakan hidup didunia dan akhirat manusia adalah makhluk
yang tertinggi derajatnya dan diharapkan manusia dapat hidup berbahagia.
27. Manusia dapat merubah nasibnya asal:
a. Manusia berpikir sehat
b. Berintuisi sehat , perasaan good feelling.
c. Di SH tidak ada istilah ndisiki Kersaning Allah SWT, oleh karena kehendak
Allah itu tidak dapat didahului.
28. Manusia yang berbudi ialah manunsia yang tidak bersalah, tahu berbakti kepada :
a. Tuhan Yang Maha Esa
b. Ibu dan bapak
c. Guru dan sesamanya
29. Hukum Manusia ialah apabila orang itu melanggar tata tertib yang telah ditetapkan
oleh seseorang kepala, jika dilanggar akan mendapat hukuman/sangsi.
30. Hukum Tuhan Yang Maha Esa ialah apabila orang itu menegakan agama muka
orang itu akan mendapat pahala dan apabila orang itu tidak menganut akan
tegaknya/melanggar perintah Allah maka orang itu akan berdosa
31. Larangan orang SH :
a. Tidak boleh menyerang dahulu dalam perkelahian
b. Tidak boleh merusak pager ayu/bagas
c. Tidak boleh moros ijo/merusak poros ijo
32. Tercapainya suatu tujuan:
a. Resik ing ati
b. Manteb ing Tekad
c. Menenging ing budi
d. Kareping laku (benar lakune)

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 44 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

33. Wong urip iku mesti kelangan, lan kudu keno kanggo memayu hayuning bhawono,
yang artinya : ialah berbuatlah sesuatu untuk kebahagiaan masyarakat besar.
34. seperti bunga terate "Kumpul ora awor, cedak ora sanggolan"
35. Pencak silat sering didemontrasikan karena :
36. untuk mengembalikan kepribadian nenek moyang kita bahwa pencak silat
mengandung kesenian dan kepribadian bangsa Indonesia pada umumnya.
37. Di SH tidak tergantung pada suatu agama saja, tetapi mengakui seluruh agama yang
baik yang mengakui adanya Tuhan.
38. Kepercayaan tanpa pengertian maka kepercayaan itu awut - awutan
39. Apa yang akan menimpa diri saudara , sesungguhnya sumber dari diri saudara
sendiri dan saudara akan menempati tempat yang saudara anggap kuasa bagi
saudara sendiri.

XVII. Riwayat “Setia Hati Terate”


SH Berdiri pada tahun 1903
• Pendiri SH mula - mula : KI NGABEHI SOERO DIWIRJO
• Murid tertua ialah: Ki Hadjar Hardjo Oetomo, yang bertempat tinggal di desa
Pilangbangau Kota Madiun - Jawa Timur.
• Ki Hadjar Hardjo Oetomo atas persetujuan Ki Ageng Suro Diwirjo, SH Terate pada
tahun 1922.

SH Terate pecah menjadi 2 (dua)


1. SH Terate
Sifatnya berorganisasi dan tiap 2 tahun sekali mengadakan kongres untuk
menyamakan tehnik dan kebaktian.
Berorganisasi artinya bukan berorganisasi politik , SH tidak bernaung pada
organisasi politik tetapi SH organisasi pada persaudaraan / sosial.
2. SH Winongo
Sifatnya tidak berorganisasi, pada SH winongo begitu ada orang masuk menjadi
anggota langsung disyahkan, namun berbeda dengan di SH Terate bahwa seorang
yang ingin menjadi anggota maka harus melalui tahapan latihan dari siswa, karena
bagi anggota SH Terate harus melalui dan mengalami ujian - ujian serta memenuhi
hukum dan jurus, maka baru dapat disyahkan sebagai warga SH Terate tingkat 1
(satu).

Ki Ageng Suro Diwirja berasal dari surabaya (asli), mulai umur 14 tahun Beliau berkeliling
indonesia dan pergi ke tiongkok untuk menambah pengalama n dan ingin mengetahui ilmu pencak
silatnya. Adapun untuk membiayai perjalanan beliau bekerja sebagai pengemudi dokur/kusir.
Beliau mempunyai 2 orang istri, istri yang satu dari medan, sedang istri yang kedua dari Bandung.
Dari istri yang kedua mempunyai 3 orang putera dan puteri tetapi semuanya meninggal dunia. Ki
ageng suro Diwirjo wafat pada tahun 1954. Pencipta Senam Bp Ersad Hadi Widagno toya didapat
dari Jakarta.

XVIII. Hal Penting untuk Pelatih


1. Seorang palatih harus dapat/bisa membimbing siswanya, sebab kalau tidak bisa
akan dapat diperalat oleh siswanya.
2. Seorang warga yang disyahkan lebih berguna dan dapat dipercaya dari pada 1.000
orang siswanya.
3. Gerakan yang tidak mengurangi tenaga, ialah gerakan yang tidak mangeluarka n
nafas.
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 45 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

4. Bila murid/siswa SH yang dalam latian melihat kesana kemari dan kelihatan sering
tidak tenang serta bergurau Saja maka ia tidak dapat dipertanggung jawabkan
dalam SH Terate.
Cara Menghindari lawan lebih dari satu orang:
a. Jangan sampai terkepung dan usahakan jangan sampai menangkis dengan
mengangkat kaki sutu.
b. Harus mempunyai medan pertempuran.
c. Musuh yang terlemah harus dihancurkan terlebih dahulu,
d. Jangan main bawah.
e. Tangkisan hanya dengan Lengan saja.
f. Kalau musuh di depan tendangan 'A", kalau musuh di samping tendangan
"T".
g. Caranya harus berputar, putar untuk mengambil nafas.
h. Jangan terlalu banyak mengeluarkan tenaga.
i. Jika menghadapi tamu yang mencurigakan lebih dari satu orang :
i. Dalam keadaan duduk dikursi kita harus menempati kursi yang
paling pojok/sudut.
ii. Kalau kita menyerang sendirian, kursi kita pegang sambil
diayunkan, sedung kaki membantu menedang pada musuh/Iawan.
iii. Bila mereka maju bersamaan, kita meloncat sambil berdiri atas kursi
melayani musuh dangan kaki kita.

XIX. Sospel
1. Gunanya :
a. Mempertunjukkan kepada umum bagaimana tehnik pencak silat itu pada
gerakan sendiri .
b. Mempertahankan prestasi kita, untuk mempertajam perasaan dalam
mengikuti suasana/keadaan.
2. Rahasianya :
Semua gerakan tidak boleh dipikir/reflek dan berperasaan bahwa gerakan saya
adalah yang paling benar dan paling gagah.
3. Isinya :
Menggambarkan kita menghadapi musuh
4. Mimik
Jangan melelet/plilikan, harus kelihatan berwibawa. kalau ada irama yang
mengiringi sesuaikan dengan irama tersebut,serta semua pukulan dijatuhkan Pada
gong.
5. Dalam hal ini harus menguasai 3 permainan
a. pernainan atas
b. Permainan tengah
c. Permainan bawah

XX. Rahasia Pukulan


Sesungguhnya, orang yang dipukul jatuh itu bukan hanya karena kerasnya pukulan.
Meskipun memang bisa saja orang jatuh karena pukulan yang keras, sebenarnya orang bisa jatuh
karena tidak menyadari dari arah mana pukulan datang.

Contohnya:

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 46 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

1. Misalnya, jika kita sengaja melompati tembok, kita akan cidera karena sudah siap
menghadapi cidera tersebut. Tetapi, jika kita melompat tanpa melihat keadaan di
bawah kita, kita bisa cidera pada kaki.
2. Seorang pemain bola, jika mengantisipasi bola yang datang tinggi dan berhasil
menghindar, tidak akan mengalami cidera. Tetapi jika ada orang yang sedang
berjalan-jalan dan tidak sadar, lalu bola itu mengenai kepalanya, tentu saja orang
tersebut akan jatuh.

Jadi, agar pukulan dapat menjatuhkan, disarankan untuk tidak menggunakan awalan
tertentu dalam teknik pukulan maupun tangkisan. Ada tiga macam tangkisan yang dapat
dilakukan:
a. Tangkisan dengan menghindar (yang terbaik).
b. Tangkisan dengan bantuan (jika sudah terlambat untuk melakukan tangkisan tipe
no. 1).
c. Tangkisan dengan membuang/mengurangi daya pukulan dengan mengikuti arah
pukulan (jika sudah terlambat untuk melakukan tangkisan tipe no. 1 dan 2).

Tanda-tanda seseorang yang menguasai teknik pukulan adalah:


a. Tendangan selalu tepat.
b. Mata menjadi tajam.

Semua orang dapat mencapainya jika dilatih secara rutin dan memiliki keyakinan yang
kuat. Namun, semua teori yang diberikan harus dipraktikkan, karena:
a. Teori tanpa praktek tidak berguna.
b. Praktek tanpa teori adalah gila.

Orang yang ingin bertindak harus mengetahui teorinya terlebih dahulu sebelum melakukan
praktek. Dengan praktek yang terus-menerus, fisik kita akan terlatih dengan baik dan mampu
menerima perintah rohani dengan refleks. Jika seseorang akan memukul, target yang tepat adalah
badan. Jika pukulan tersebut tepat pada badan, orang tersebut akan merasa kesakitan.

Oleh karena itu, dalam bergerak dan memukul, harus seimbang dan memperhatikan bagian
kanan dan kiri lawan, sehingga lawan dapat jatuh dengan mudah.

XXI. Ilmu Kebatinan


Definisi:
Kebatinan adalah sumber azas Ketuhanan yang Maha Esa untuk mencapai budi luhur, guna
mencapai kesempurnaan hidup di dunia akhirat.
Ilmu. kebatinan ada 2 Macam:

1. Kebatinan Asli (berasal dari alam)


2. Kebatinan Ilmu karang (yang harus kita jauhi)
a. Kebatinan Asli:
Sesuatu/semua makhluk di dunia ini dihidupi oleh apa yang dinamakan"IBU
BUMI-IBU PERTIWI dan BOPO ANGKOSO -BOPO KUWOSO". Contoh
apabila kita merasakan khawatir, takut dan sebagainya kita tentu akan
mengambil nafas panjang dan ini tanpa kita sadari, kita telah minta bantuan
kekuatan kepada Bopo Angkoso itu namanya zat kesah, zat kesah adalah
makanan malaikat.
b. Perbedaan antara manusia hewan dan malaikat :
1. Manusia mempunyai nafsu roh dan jasad.
2. Hewan mempunyai nafsu dan roh
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 47 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

3. Malaikat hanya mempunyai roh dari dalam manusia dan hewan


makanannya berasal dari bumi
c. Dasar untuk menjalankan Kebatinan Asli
Mengambil zat di Alam ini yaitu zat resik, sedangkan caranya ialah
menjalankan pernafasan.
1. Guna kebatinan asli (dasar) : Untuk menambah wibawa dan pribadi yang
tinggi serta menghilangkan rasa takut dan segala/deg-degan/ gemetar.
2. Cara menjalankan pernafasan.
d. Sikap dengan duduk/bersemedi:
Sikapnya :
1. Alas duduk bersih
2. Tangan diatas Iutut, sikapnya seperti orang yang meminta dengan kedua
tangan terbuka
3. Pakaian harus dikendorkan dan pada. waktu menjalankan ilmu pernapasan
tidak boleh bersentuhan dengan orang lain
4. Muta dipejamkan dan badan di bawah
5. Dada dibusungkan (jika tidak kuat).
Caranya :
1. Ambil nafas latu simpan di dada
2. Pindahkan keperut, ke dadu, ke perut, ke dada lalu keluarkan
3. Cara menghitung perpindahan dari perut ke dada adalah, bilangan genap,
jadi : 1 - 2 (naik 3,5 dan turun 2) ;1 - 4 ;1 -6 ;I - 8 dan seterusnya.
4. Bila dalam pernafasan tidak kuat, maka pada bilangan terakhir harus
diturunkan, misalnya 1-8 1 - 6, I - 4; 1 - 2, istirahat kira-kira 4-4 menit (nafas
biasa) baru boleh bangun.
e. Dengan cara tidur terlentang/ngrogo sukmo:
Sikapnya:
1. Tidur terlentang
2. Jari tangan menghadap ke atas
3. Mata dipejamkan
4. Pakaian dikendorkan supaya dalam pernafasan lebih baik
5. Enthong-enthong digatokkan/ditemukan
6. Ibu jari kaki digatukkan (jika tidak kuat)
f. Caranya:
sama dengan pernafasan duduk / semedi
3. Larangannya:
a. pada waktu hari bolong
b. Pada waktu magrib
c. Pada waktu sakit
d. Pada waktu puasa dan kekenyangan
4. Waktu yang baik untuk menjalankan pernafasan:
a. Waktu yang baik untuk menjalankan pernafasan/ mengambil zat basah adalah
pagi hari/sabuh sekitar pUkul 08.30, harus sadar dan siang hari sekitar pukul
15.00-16.00.
b. Kebatinan ilmu karang (di SH tidak dianjarkan) ialah ilmu yang mengajarka n hal-
hal seperti ora tadas dibacok, mamah beling, mengendarai mobil disikep
matanya dan sebagainya. Memang Tuhan itu Maha Adil Pemuurah yang
maksudnya: bila manusia itu dimintanya sarono madep mantep/ma.ntep madep,
ngedeng puti cilike loro, maka tujuan itu seperti Tuhan akan memberikan apa
yang dimintanya itu. Tetapi itu melanggar kehendak Tuhan,bila tujuannya
seperti itu di atas. Jadi sebab manusia tidak tedas dibacok ialah : Tuhan dapat
menciptakan manusia menurut kemampuan manusia tetapi manusia yang
bersangkutan memaksa dirinya meminta kepada Tuhan supaya diberi kekuatan
itu rohman karena sitat Tuhan itu Rohman dan Rohim, akhirnya permintaa n
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 48 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

manusia dilakukan-Nya. ENtah jelek entah baik, resikonya ditanggung sendiri


bila dapat dibaca hatinya, orang itu seakan-akan berkata "Tuhan itu apa to,
mosok dijaluki ora tedas dibacok wae kok .ora diolehi/biso".
c. Karena caranya minta dengan madep- madep maka dikabulkannya tetapi kalau
begini: Orang itu misalnya kalau sakit masih harus diobati, nek lawe isih
mangan sego ngambe es dan sebagainya, maka berarti orang itu biasanya
menentang kehendak Tuhan.
d. Dan orang itu biasanya mendapat resikonya Tuhan dan orang-orang yang tidak
tedas dibacok biasanya matinya dibacok orang, orang mamah beling biasanya
matinya sekarat dan lain sebagainya.
e. Maka harus diingat:
"ilmu yang benar ialah ilmu yang sederhana, sedangkan ilmu yang sederhana
itulah ilmu yang asli"
Untuk bersemedi, telah menjadi guru ditempat lain ( setelah tingkat 1) maka
waktu yang tepat untuk mendapatkan wahyu lalah pukul 24.00 WIB Sedangkan
cara memohon/bemohon:
1. Ditempat tanpa Payon/alam terbuka.
2. Tidak memakai alas kaki.
3. Menghadap ke Utara, apabila yang diminta ILMU
4. Menghadap ke Timur, apabila yang diminta KEWIBWAAN
5. Menghadap ke Selatan apabila yang diminta HARTA
6. Menghadap ke Barat apabila yang diminta PANGKAT Takdir ialah titik
diluar bidang usaha manusia.
f. Kebatinan:
Ialah suatu ilmu yang sifatnya menyiarkan tidak dihadapan umum Tujuannya:
“Juga menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tetapi yang mengejarkan ialah
orang-orang tua/orang di anggap tua oleh sesuatu golongan. Orang yang dapat
menahan dan menggunakan batinya untuk "memayu hayuning bawana."
g. Kebatinan ada 2 aliran :
1. Kekuatan hitam (Black Hagio)
2. Kekuatan Putih (White Hagio)
h. Tetapi didalam kedua golongan itu. Mereka telah saling mangenal kekuatan
masing- masing, umpamanya golongan putih belum tentu tidak bisa ilmu dari
golongan hitam Latihan melek:
1. Melatih Wibawa, sedangkan syaratnya ialah tidak boleh memikir yang
buruk, tetapi makan tetap biasa.
2. Latihan Puasa.
3. Melatih Rasa, sedangkan syaratnya tidak boleh bekerja terlampau berat
dan dijaga jangan banyak melek.
4. Tenaga Dalam ialah tenaga yang masih tertimbun di dalam tenaga yang
hanya 1/10 saja yang lain masih tenggelam di dalam air zat pembakar
menghidupi badan kita, sedang zat kesah menghidupi rooh kita Nglakoni
itu jangan lah satu jalan saja yang dibuat agul - agul misalnya : Puasa saja
kita harus tahu patokannya dalam berkelahi :
a. Kudo ngguguni cilakane, OJo alon-alonan, barang iku yen dieboli
malah dadi abot, yen diantepi malah dadi antep.
b. Dengan bahasa Jawa:
Isako yo ngono iki. apik yo ngono, elek yo ngono, apik apikan dowe,
elek elekko dewo menang kowe, kowe begjo.Ciloko aku, menowo
menang aku dak embek -embek yo ojo galo tintilmu, wong gelut iku
yon ora menang yo kalah, yen ora ngeneki yo dikeneki.
Sesuatu penyakit bisa sembuh oleh sesuatu makanan yang dilarang,
tetapi itu boleh dilakukan asalkan tidak menjadi suatu kebiasaan.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 49 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Semua yang dimakan akan menjadi.-jadi, nafsu itu biasanya


dihilangkan apabila sudah keterlaluan.
Contoh
Misalnya orang sakit yang hanya bisa disembuhkan dengan makan
darah/didih atau daging babi, maka hal tersebut. diatas boleh dilakukan,
tetapi hanya sebagai obat saja.
5. Wanita Pada 2 macam:
Yang baik ialah wanita P yang diam (gumatok/menetap), sedangkan wanita
P yang jelek ialah yang keluyuran. Mereka itu sebenarnya tak ada gunanya
sebab mereka adalah sampah masyarakat, tetapi mereka juga berguna,
dengan, adanya mereka, beribu-ribu gadis diselamatkan kagadisanya.
Demikian juga dengan adanya mereka, bagi para cerdik pandai yang lainnya
yang apabila mereka berpikir dihinggapi sakit-sakit kepala, yang hanya bisa
disembuhkan dengan wanita P itu (tapi ini hanya kadang-kadang saja)
sehingga ia dapat mencapai gelarnya Dokter, misalnya maka mereka itu
berguna/berjasa juga terhadap mereka.

XXII. Syarat Pendekar Tingkat 1


A. Bahan-bahan untuk pengesahan:
1. Sudah mendapat senam 1 s/d 90 dan Jurus 1 s/d/35 dan ditambah satu jurus
(Jurus 36) sebagai kuncinya Disamping itu telah lulus ujian/test akhir tingkat
polos sampai putih.
2. Sudah dewasa
3. Uang logam sebanyak 36 buah yang sama bentuk dan nilainya
4. Sirih Poros (temu rose), membelinya tidak boleh ditawar apa kata penjual, ila
tidak senang cukup ditinggal pergi .
5. Pisang Rojo (rojo temen) satu tangkep
6. Mori sak dedek sak pengawe atau 2,5 meter.
7. Lilin beberapa yang baik
8. Ayam jago, dengan syarat :
a. Yang tidak pedutan
b. Cukup dewasa dan berjalu
c. Tidak ciri di badan berupa apapun
d. Warna kehendak calon
B. Mori
1. Mori maksudnya : kita sudah pasrah / menyerah
2. Guna Mori
a. Bila kita sakit, mori kita buat komul (selimut)
b. Bila pikiran bunek/susah :mori dibuat bantal.
c. bila pergi Jauh, mori dibuat sabuk/ikat pinggang dan sebagainya.

Bela diri itu perlu sekali bagi perempuan yang tidak ingin ditindas kelemahannya bela diri
bagi perempuan bukan untuk dibangga-banggakan tetapi dipergunakan untuk menjaga diri dan
melindungi kehormatan Kelemahan mental bagi perempuan , adalah incaran empuk terutama dari
kaum Iawan Jenis.

Tugas perempuan adalah menjaga diri bukan memamerkan diri. Marilah menghias diri
dengan budi luhur dan amal sholeh jangan cuma bisa berhias diri dengan bedak pupur dan gincu.

C. Harga Tingkat 1 Yang Baik


1. Tidak melanggar sumpah
2. Tidak melanggar perpecahan
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 50 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

3. Tidak sombong
4. Mantep
5. Kendal/pemberani asal benar.
6. Ora mangro tingal, tidak mudah terpengaruh dan tetap pendiriannya.
7. Sanggup mengembangkan SHT walau dimana tempatnya
8. Tidak munafik

D. Apa sebab Sabuk SH Terate diikat di sebelah kiri pinggan?


a. Bahwa orang SH Terate di sahkan oleh suatu rasa persaudaraan.
b. Arti Sabuk SH Terate di ikat sebelah Kiri juga memberikan arti bahwa anggota
Warga SH Terate mau mempersoalkan hal yang sepele

E. Arti Sabuk di ikat tali Wangsul


Bertengkar dengan saudara sendiri jangan dibuat prinsip kalau ada masalah
dikembalikan kepermasalahan semula dan di perbaiki.

F. Arti Berpakaian Longgar


Berarti orang SH Terate itu mempunyai sifat longgar/lapang dada (kebak ing
pangapuro)

G. Jenis Hidup ada 2 Macam


a. Betul-betul hidup: Tahu tentang kehidupan/jejering urip ing ndonyo.
b. Hidup-hidupan : tidak tahu tentang kehidupan.

H. Sabuk di kiri bahwa orang SHT tidak mau mempersoalkan hal yang sepele
a. Cobaan : Suatu ujian yang datang dari manusia
b. Cobaan : Suatu ujian yan berasal dari Tuhan.
c. Salah : Suatu perbuatan yang mudah diampuni.
d. Dosa : Suatu perbuatan yang tidak bisa diampuni kecuali oleh Tuhan.

I. Hukum SH Terate
Orang SH Terate tidak merasa sendirian dan tidak pernah kesepian tetapi jiwa -jiwa
yang masih kesepian berarti ke-SH-annya belum sempurna.

J. Jurus-jurus dalam SH Terate


• 1-10 : Melambangkan melambangkan bayi dalam kandungan kemudian lahir
lahir ke dunia,
• 11-20 : Melambangkan seseorang yang mengenal lingkungan atau masyarakat,
• 21-28 : Melambangkan masa peralihan menjadi dewasa,
• 29-36 : Melambangkan orang yang sudah dewasa dan dapat berpikir, bersikap
dan bertindak,
• Pisang Raja : Raja adalah pemegang kekuasaan tertinggi disuatu negara pada
waktu melatih seseorang SHT seakan - akan seperti raja setiap siswa harus taat
kepada pelatih.
• Suruh : dari kata ngangsu kawruh
• Suruh Temu Rose : Antara warga yang satu dengan lainnya harus saling
bertemu. Ketan Persaudaraan SHT sulit dipisahkan seperti ketan.
• Lilin : orang SHT rela berkorban demi kebenaran orang banyak walaupun
dirinya hancur sebagai penerang.
• Uang Mahar : Sebagai penebus jurus.
• Keceran : seolah-olah seperti bayi yang baru lahir untuk memperin gati
pendekar-pendekar yang baru lahir bicara dari hati ke hati bicara antara dua
orang dengan penuh pengertian (serius)
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 51 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

XXIII. Manfaat Dari Latihan


Manfaat dari Latihan SH Terate:

1. Sehat jasmani dan rohani.


2. Cerdas trampil, disiplin, tekun.
3. Meningkatkan kerukunan hidup sosial.
4. Membina gotong royong.
5. Meningkatkan kewibawaan dalam masyarakat.
6. Cepat mengambil keputusan dari suatu masalah.
7. Dapat ikut merasakan jerih payah orang tak punya.
8. Meningkatkan ketajaman daya pikir.
9. Keseimbangan tubuh terjamin.
10. Dapat melatih kesopan santunan.
11. Dapat seimbang antara mental dan keberanian.

Janganlah sekali-kali kau memaksakan kehendakmu terhadap seseorang padahal orang itu tidak
suka akan kehendak itu sebab akan menimbulkan kebencian bahkan mungkin menjadi akan terjadi
permusuhan. Berfikirlah dulu apakah kehendak itu baik atau buruk bila kehendak itu baik bagimu
tapi musyawarahkan dulu dengan orang yang lebih pandai sebab mungkin kehendak itu tidak
cocok dengan orang lain.

XXIV. Perkataan
Mengenai Perkataan:
Kita semua (apalagi setelah disyahkan) mengucapkan atau menyatakan hal yang penting dan
menyinggung banyak orang haruslah didasari oleh hati yang suci. Jadi, mengatakan sesuatu
apapun harus sesuai dengan apa yang ada dalam hati. Menyatakan hal yang tidak sesuai dengan
apa yang sebenarnya ada dalam hati berarti kita menanggung dosa sebanyak tiga kali, yaitu:

1. Dosa kepada Tuhan


2. Dosa kepada orang yang kita ajak bicara
3. Dosa kepada diri sendiri

Oleh karena itu, jelaslah bahwa dalam Islam, larangan untuk munafik harus diikuti, karena hal itu
melanggar sumpah sebagai orang beragama. Sebagai hasilnya, kita harus selalu konsisten dalam
mengeluarkan perkataan.

XXV. Tata Cara / Syarat menggembangkan Ilmu SH Terate

A. Parameter
Tahapan Tata Cara aturan sebagai bentuk Pedoman serta Syarat terhadap
mengimplementasikan penggembangan Ilmu SH Terate:

1. Harus mantap dalam hati.


2. Harus mempunyai pedoman.
3. Bila telah memiliki siswa, harus bertanggung jawab.
4. Harus membimbing siswa ke jalan yang benar dan harus ditempuh.
5. Rela berkorban demi organisasi yang dipimpin, baik tenaga, benda maupun pikiran, supaya
lancar.
https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 52 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

6. Harus berani beradaptasi dengan siswa.


7. Tidak boleh membedakan siswa satu dengan yang lainnya.
8. Ketika memberi ceramah, tidak boleh sampai menyinggung perasaan siswa.
9. Harus menjaga siswa sebagaimana menjaga diri sendiri.
10. Bila siswa mengalami masalah, pelatih harus sedapat mungkin turut memecahkannya.

B. Istilah Kata Warga berasal dari Kata


• "Wani amarga": dalam membela kebenaran.
• "Wedhi amarga": melakukan kesalahan (dosa).
• "Wibowo amarga": orang bisa berwibawa karena perkataan, tingkah laku, dan perbuatan.

Jadi, menjadi seorang warga harus bisa membela kebenaran dan takut berbuat dosa.
Sehingga, bila perbuatan seorang warga selalu baik, maka akan menimbulkan kewibawaan pada
dirinya. Orang yang lemah akan menjadi kuat bila ia percaya pada kemampuannya dan
tindakannya yang menurut ketentuan Tuhan. Sesungguhnya, orang yang baik tidak sama dengan
orang yang lemah. Orang yang lemah memang kelihatan seperti orang yang baik, tapi tidak selalu
suka kekerasan dan cenderung mengalah pada soal yang prinsip. Orang yang lemah jiwanya tidak
berani berbuat sesuatu, lain halnya dengan orang yang berjiwa baik dan kuat hatinya, ia akan
berbuat dan bertindak lemah lembut dalam soal kecil atau remeh, mengalah. Namun dalam soal
prinsip atau besar, ia berani menaruhkan segala-galanya, termasuk jiwa raganya. Untuk itulah,
anggota (warga) PSHT perlu mempunyai pembelaan yang dapat diandalkan.

C. Ilmu Setia Hati (SH)


Ilmu SH adalah ilmu mengenal diri sendiri sebaik-baiknya. Berikut macam kepribadian
SH antara lain:

• Berjiwa dan berbudi luhur.


• Pemberani dan tidak takut mati.
• Soal kecil/remeh mengalah, tetapi soal besar/prinsip dia bertindak.

Ngalami iku tinemu kanthi laku, artinya ilmu dapat didapat dengan berbagai jalan, antara lain
rasa disiplin, tanggung jawab, berkeyakinan, dan diamalkan sebaik-baiknya. Ilmu tanpa
pengalaman hanyalah merupakan fantasi.

Sifat sombong akan membantu kita pada rasa yang paling tinggi dan lupa bahwa di atas
kemampuan manusia ada kekuasaan yang mutlak, yakni Tuhan YME. Mengapa kita
memakai simbol bunga Terate? Sebab bunga terate adalah bunga yang dapat hidup di air
bagaimanapun juga daunnya, hidup di air kelihatan basah. Diair yang berlumpur tidak
kelihatan kotor. Maksudnya, warga SH Terate harus mampu beradaptasi dan hidup di
segala lapisan masyarakat, tidak ikut jelek ketika berkumpul dengan orang-orang
jahat/jelek.

Kesabaran akan menolong pada setiap pikiran. Apabila seseorang memiliki sifat penyabar, maka
penyelesaiannya akan mudah. Kerohanian adalah tingkatan mental yang mengakui adanya
ketakutan atau kekhawatiran terhadap bahaya-bahaya atau kemungkinan celaan-celaan.

Kejujuran adalah perpaduan watak, bakat dalam prinsip moral, tabiat suka akan kebenaran, tulus
hati, dan perasaan halus mengenai etika keadilan dan kebenaran.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 53 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Kejujuran berguna untuk menjaga agar kita terhindar dan bersih dari celaan atau kemungk inan
mendapat celaan."

Tindakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan sifat ini adalah sebagai berikut:

• Berlaku selalu jujur dan mencintai kebenaran serta kenyataan pada setiap saat.
• Bersikap seksama dan teliti dalam membuat pernyataan resmi maupun tidak resmi.
• Memegang pendirian apabila pendirian tersebut didasarkan pada kebenaran.
• Menjunjung tinggi rasa tanggung jawab atas tugas dan prinsip-prinsip di atas segalanya.
Apabila terpaksa harus melakukan koreksi, lakukan dengan baik dan bertanggung jawab.

D. Tujuan Pokok Shalat Malam


Tujuan Pokok Shalat Malam adalah menambah ilmu dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa (YME). Orang di tempat sepi biasanya merasa dirinya kecil, apalagi jika berada di atas
makam, diharapkan dia ingat bahwa besok dia akan mati seperti orang yang diinjak makamnya.

Kita bisa mengatakan seseorang baik jika kita bisa menyadarkan kesalahannya. Seseorang ingin
selalu dihormati, tapi mengapa tidak semua orang mau menghormati orang lain? Jangan mudah
tersinggung sebelum pokok permasalahannya jelas.

Yang dimaksud dengan ISLAM adalah suatu agama dari Tuhan/Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad untuk disebarluaskan kepada umat di seluruh penjuru dunia.

KIBLAT adalah suatu pandangan untuk menentukan arah yang benar dalam beribadah.

Manusia hidup harus mengenal 5 hukum:

1. Hukum pribadi adalah hukum yang berkaitan dengan kehidupan individu, seperti hak
asasi manusia, kewajiban, dan tanggung jawab.
2. Hukum ghaib adalah hukum yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak terlihat atau tidak
dapat dijelaskan dengan logika dan ilmu pengetahuan, seperti adanya malaikat, jin, dan
kekuatan gaib lainnya.
3. Hukum alam adalah hukum yang mengatur segala aspek kehidupan di alam semesta ini,
seperti hukum fisika, biologi, dan kimia.
4. Hukum karma adalah hukum yang berkaitan dengan konsep bahwa setiap tindakan yang
dilakukan akan menghasilkan akibat, baik itu baik atau buruk.
5. Hukum kepercayaan adalah hukum yang berkaitan dengan keyakinan atau agama yang
dianut oleh seseorang.

Yang dimaksud 4 Kiblat 5 pancer 4 Kiblat yaitu:

1. Amarah (nafsu marah/api/hawa nafsu) mengacu pada emosi marah atau kemarahan.
2. Supiyah (nafsu duniawi/angin/hawa birahi) mengacu pada nafsu duniawi, seperti hawa
birahi atau keinginan untuk memenuhi nafsu duniawi.
3. Aluamah (nafsu membunuh/tanah/makanan/rakus/) mengacu pada keinginan untuk
membunuh atau rasa rakus dalam mengkonsumsi makanan atau harta benda.
4. Mutmainah (nafsu Ibadah/air) mengacu pada keinginan untuk beribadah dan mencapai
ketenangan batin.

Untuk dapat disyahkan:

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 54 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

• Teteg adalah sebuah istilah dalam bahasa Jawa yang mengacu pada kemantapan atau
kekuatan.
• Madep adalah sebuah istilah dalam bahasa Jawa yang mengacu pada kejelasan atau
ketegasan.
• Mantep adalah sebuah istilah dalam bahasa Jawa yang mengacu pada kepastian atau
keamanan.

SH Terate mengesahkan warganya pada bulan Suro atau Muharam disebabkan karena pada bulan
itu terjadi kejadian-kejadian yang keramat yang di antaranya:

• Tuhan menciptakan Alam seisinya.


• Bertemunya Nabi Adam dan Hawa.
• Nabi Nuh mendapatkan daratan setelah banjir besar.
• Nabi Musa AS membelah laut merah.
• Lahirnya Nabi Isa AS.
• Turunnya Ayat Kursi, salah satu ayat suci dalam Al-Quran.
• Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, peristiwa penting dalam
sejarah Islam.

Hikmah dari kejadian-kejadian itu adalah lenyapnya kebatilan dan munculnya kebaikan serta
kebenaran. Maksud SH Terate mengesahkan warganya pada bulan Syuro adalah untuk
memberikan kesadaran pada warganya bahwa bulan tersebut memiliki keistimewaan dan
memotivasi warga yang di syahkan setelahnya dapat mengamalkan Ilmu Setia Hati dalam hal
penegakan keadilan dan kebenaran serta selalui memberikan penerangan di setiap tempat ia
mempijakkan kakinya.

Makna Ayam Jago:


Jika siswa sudah sah menjadi anggota Warga SH Terate dengan telah dilaluinya serangkaian
pengesahan, selanjutnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari diharapkan bisa menjadi jagonya
masyarakat. Karena itu, untuk ayam jago yang digunakan untuk pengesahan haruslah baik dan
jangan sampai memiliki cacat fisik.

Makna Memakai Sabuk Mori:


Orang SH Terate seharusnya bisa melakukan hal yang baik, suci dari noda dan perbuatan yang
tercela, hatinya bersih seputih mori sebagai sabuknya, jujur dalam perkataan maupun tingkah
lakunya, tidak munafik.

Makna Mengikat Sabuk di Sebelah Kiri:


Kepentingannya sendiri, mendahulukan kepentingan umum daripada dirinya, dan
mengesampingkan hal-hal yang remeh. Jadi tidak mau mempersoalkan hal-hal yang sepele.

Makna Sabuk Diikat Tali Wangsul:


Warga SHT harus mampu memecahkan persoalan, walau bagaimana rumitnya, apalagi kalau
terjadi pertengkaran sesama warga. Jangan dibuat prinsip, tetapi pecahkanlah bagaimana baiknya,
dan pecahkanlah masalah itu dengan cara yang mudah.

Makna Daun Sirih / Suruh:


Artinya kuncup itu dengan cara digali, maksudnya dicari, walau cuma sedikit demi sedikit, sebab
ilmu itu tak akan datang dengan sendirinya. Sebab perlu disadari, Tuhan akan mengangkat derajat
orang-orang yang pandai/berilmu, asal ilmu itu untuk kebaikan.

Makna Daun Suruh yang Temu Rose:

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 55 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

Walaupun orang SH Terate itu bermacam-macam corak ragamnya, namun tetap satu, perasaan
satu rasa, meski orang itu miskin, kaya, dan lain-lain, namun bila sudah masuk dalam SHT adalah
sama. Sebab kita adalah satu organisasi. Jadi ibaratnya, yang satu baik, semua pun ikut baik,
demikian pula sebaliknya (sing sidi dijiwit liyane melu lara).

Makna Sugih Tanpa Bandha:


Ini adalah cuma sanepa atau ibarat, yang dimaksud sebenarnya adalah "ilmu". Ilmu bisa kita milik i
sebanyak-banyaknya, dan ilmu cuma bisa dirasakan tapi tak bisa diraba maupun dipegang. Jadi
kaya tanpa harta benda itu adalah kaya ilmu. Maka dari itu, orang yang berilmu wajib mengajarka n
kepada orang lain.

Makna Memakai Tali yang Khas:


Artinya: Orang SH Terate boleh berguru kepada perguruan lain kemana saja yang disukai, namun
dia harus tetap ingat pada perguruannya sendiri. Jadi walaupun berguru sampai kemana pun, dia
masih terikat dalam PSHT atau Orang SH Terate. Harus bisa mengendalikan hal-hal yang bisa
merugikan diri sendiri maupun orang lain, supaya bisa mengikat dirinya dari nafsu syetan.

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 56 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

XXVI. Ketua Umum Setia Hati Terate


NO PERIODE th STATUS LAIN NAMA
01 1922 s/d 1948 26 almarhum Kang Mas Ki Hardjar Hardjo Oetomo
02 1948 s/d 1956 08 almarhum Kang Mas RM. Soetomo Mangkoedjojo
03 1962 s/d 1974 12 almarhum Kang Mas RM. Soetomo Mangkoedjojo
04 1956 s/d 1958 02 almarhum Kang Mas Muhammad Irsyad Widagno
05 1958 s/d 1962 04 almarhum Kang Mas Santoso
06 1974 s/d 1977 03 almarhum Kang Mas RM. Imam Koessoepanggat
07 1977 s/d 1981 04 almarhum Kang Mas Badini
08 1981 s/d 2014 33 almarhum Kang Mas RM. A.T. Tarmadji Boedi Harsono
09 2014 s/d 2016 02 almarhum Kang Mas Richard Simorangkir (Plt.)
10 2014 s/d 2016 02 berjiwa Kang Mas Arif Suryono (Plt.)
11 2016 s/d 2017 01 berjiwa Kang Mas Muhammad Taufik
12 2017 s/d 2026 09 berjiwa Kang Mas RM. Moerdjoko Hadi Wiyono

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 57 | 58
MATERI KE SH AN PSHT LENGKAP 01/01/1948

XXVII. Penutup
Dalam menutup buku panduan Materi Ke SH .an ini, kita ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan materi ini. Kita
juga berharap bahwa panduan ini dapat bermanfaat bagi anggota PSHT dalam mengembangka n
ilmu dan memperkuat persaudaraan.

Sebagai anggota PSHT, kita harus senantiasa mengikuti ajaran dan pepatah "Setia Hati Terate”
selebihnya kita harus ““Wani Perih” yaitu berani dan tangguh menghadapi segala rintangan dan
tantangan dalam hidup, dengan tetap mengutamakan kejujuran dan kesetiaan pada ajaran PSHT”“.
Maka dalam segala aktivitas yang kita lakukan, Kita harus selalu mempraktekkan nilai- nilai
kebersamaan, kepercayaan, dan kesetiaan yang menjadi dasar dari organisasi tercinta ini.

Dalam berlatih pencak silat, kita juga harus selalu menjunjung tinggi sportivitas dan menghinda r i
segala bentuk kekerasan dan tindakan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Kita harus
menjadi teladan bagi masyarakat dalam mempraktekkan ajaran PSHT dan membawa organisasi
ini ke arah yang lebih baik.

Akhir kata, kita berharap panduan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan membant u
kita dalam mengembangkan ilmu dan keterampilan dalam dunia pencak silat. Teruslah belajar dan
berlatih dengan semangat dan tekad Setia Hati, Terate, Wani Perih. Salam PSHT!

SALAM PERSAUDARAAN – PSHT JAYA

https://www.pshterate.com/ https://www.shterate.or.id/ P a g e 58 | 58

You might also like