Nur Arafah 202051106 - Uts Dasar Farmasi Industri
Nur Arafah 202051106 - Uts Dasar Farmasi Industri
Nur Arafah 202051106 - Uts Dasar Farmasi Industri
NIM : 202051106
Jawaban :
1. •Tekhnologi farmasi : Tekhnologi sediaan steril, Tekhnologi farmasi sediaan solida,
Tekhnologi farmasi likuid-semisolid, Tekhnologi sediaan Herbal.
•Kimia farmasi : Kimia dasar farmasi, Kimia organisk, Kimia anlisis kuantitatif, Kimia
analisis kualitatif, Fitokimia, Biokimia,, Analisis kimia pangan halal, Kimia medisnal,
Kimia klinis.
3. CPOB adalah cara pembuatan obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan
agar mutu obat dan/atau bahan obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan
penggunaan.
10kunci CPOB
B.PMDN
C.PMA
PT A bbott Indonesia
PT Astrazeneca Indonesia
PT Astellas Pharma Indonesia
PT Boehringer Ingelheim Indonesia
PT Glaxosmithkline Pharma
PMA yang melakukan MERGER
Merger Atrazeneca dan gilead mengenmbangkan vaksin covid-19 di university of oxford
6. Quality Control
Dalam proses penyimpangan beda QC dan QA juga berbeda, QC memiliki fungsi untuk
mendeteksi penyimpangan tersebut agar tidak melebar. Contoh, jika obat diperiksa oleh
QC dan hasilnya tidak memenuhi syarat maka QC akan bisa langsung untuk
mendeteksinya.
QC dapat mengubah sebuah kualitas dari produk dan memantaunya secara online.
Sebagai contoh, dalam pembuatan tablet obat proses pemeriksaan berat dan kekerasan
suatu obat, pihak QC memeriksa secara online.
QC atau quality control sendiri berkonsentrasi lebih terhadap operasional untuk
melengkapi kualitas. Sehingga, kualitas dari barang atau produk menjadi lebih mudah
dideteksi. QC juga membuat sebuah hasil yang menyesuaikan dengan rencana mutu.
Quality Assurance
QA lebih bekerja melalui offline untuk proses pengecekan mutu dari sebuah obat. QA ini
juga menghasilkan sebuah keyakinan dengan membuat jaminan bahwa QC tadi telah
melakukan proses pemeriksaan mutu dengan baik.
Dari hal tersebut sudah sangat bisa dilihat beda QC dan QA. QA lebih berkonsentrasi
terhadap menciptakan sebuah keyakinan bahwa kualitas pasti akan segera dipenuhi oleh
pihak industri farmasi.
Pihak QA tidak bisa mengubah kualitas produk yang ada, sehingga hanya dapat
memeriksa mutu dan terjamin untuk dipasarkan dalam industri farmasi. Dan juga, quality
assurance lebih cenderung untuk mencegah jika terdapat sebuah penyimpangan.
Dalam industri farmasi sangat penting untuk mengetahui kinerja dari QC dan QA, sangat
dapat mempengaruhi kinerja dan produksi obat itu sendiri. Sehingga dibutuhkan
keselarasan dalam proses ini agar obat yang dihasilkan juga sesuai dengan syarat industri
farmasi.