Capaian Pembelajaran IPAS

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 6

CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

Institusi : SD Negeri 1 Mundeh


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Kelas : Fase B / Kelas IV
Tahun Pelajaran : 2023/2024

A. Rasional Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Tantangan yang dihadapi umat manusia kian bertambah dari waktu ke waktu. Permasalahan yang
dihadapi saat ini tidak lagi sama dengan permasalahan yang dihadapi satu dekade atau bahkan satu abad
yang lalu. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus dikembangkan untuk menyelesaikan setiap tantangan
yang dihadapi. Oleh karenanya, pola pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) perlu
disesuaikan agar generasi muda dapat menjawab dan menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi di
masa yang akan datang.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang
makhluk hidup dan benda mati di alam semesta serta interaksinya, dan mengkaji kehidupan manusia
sebagai individu sekaligus sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Secara
umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai gabungan berbagai pengetahuan yang disusun secara logis dan
bersistem dengan memperhitungkan sebab dan akibat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016).
Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan alam dan pengetahuan sosial.
Pendidikan IPAS memiliki peran dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sebagai gambaran
ideal profil peserta didik Indonesia. IPAS membantu peserta didik menumbuhkan keingintahuannya
terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya. Keingintahuan ini dapat memicu peserta didik untuk
memahami bagaimana alam semesta bekerja dan berinteraksi dengan kehidupan manusia di muka bumi.
Pemahaman ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi dan
menemukan solusi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Prinsip-prinsip dasar metodologi
ilmiah dalam pembelajaran IPAS akan melatih sikap ilmiah (keingintahuan yang tinggi, kemampuan
berpikir kritis, analitis dan kemampuan mengambil kesimpulan yang tepat) yang melahirkan
kebijaksanaan dalam diri peserta didik.
Sebagai negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal, melalui IPAS diharapkan peserta didik
menggali kekayaan kearifan lokal terkait IPAS termasuk menggunakannya dalam memecahkan masalah.
Oleh karena itu, fokus utama yang ingin dicapai dari pembelajaran IPAS di SD/MI/Program Paket A
bukanlah pada seberapa banyak konten materi yang dapat diserap oleh peserta didik, akan tetapi dari
seberapa besar kompetensi peserta didik dalam memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki. Dengan
mempertimbangkan bahwa anak usia SD/MI/Program Paket A masih melihat segala sesuatu secara apa
adanya, utuh dan terpadu maka pembelajaran IPA dan IPS disederhanakan menjadi satu mata pelajaran
yaitu IPAS. Hal ini juga dilakukan dengan pertimbangan anak usia SD/MI/Program Paket A masih dalam
tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif, dan tidak detail.
Pembelajaran di SD/MI/Program Paket A perlu memberikan peserta didik kesempatan untuk
melakukan eksplorasi, investigasi dan mengembangkan pemahaman terkait lingkungan di sekitar nya. Jadi
mempelajari fenomena alam serta interaksi manusia dengan alam dan antar manusia sangat penting
dilakukan di tahapan ini.

B. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Dengan mempelajari IPAS, peserta didik mengembangkan dirinya sehingga sesuai dengan profil
Pelajar Pancasila dan dapat:
1. mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu sehingga peserta didik terpicu untuk mengkaji
fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami alam semesta dan kaitannya dengan kehidupan
manusia;
2. berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam, mengelola sumber daya
alam dan lingkungan dengan bijak;
3. mengembangkan keterampilan inkuiri untuk mengidentifikasi, merumuskan hingga menyelesaikan
masalah melalui aksi nyata;
4. mengerti siapa dirinya, memahami bagaimana lingkungan sosial dia berada, memaknai bagaimanakah
kehidupan manusia dan masyarakat berubah dari waktu ke waktu;
5. memahami persyaratan yang diperlukan peserta didik untuk menjadi anggota suatu kelompok
masyarakat dan bangsa serta memahami arti menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia, sehingga
dia dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan dirinya dan
lingkungan di sekitarnya; dan
6. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep di dalam IPAS serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan juga senantiasa mengalami perkembangan.
Apa yang kita ketahui sebagai sebuah kebenaran ilmiah di masa lampau boleh jadi mengalami pergeseran
di masa kini maupun masa depan. Itu sebabnya ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan merupakan sebuah
upaya terus menerus yang dilakukan oleh manusia untuk mengungkap kebenaran dan memanfaatkannya
untuk kehidupan (Sammel, 2014).
Daya dukung alam dalam memenuhi kebutuhan manusia dari waktu ke waktu juga semakin
berkurang. Pertambahan populasi manusia yang terjadi secara eksponensial juga memicu banyaknya
permasalahan yang dihadapi. Seringkali permasalahan yang muncul tidak dapat diselesaikan dengan
melihat dari satu sudut pandang: keilmuan alam atau dari sudut pandang ilmu sosial saja, melainkan
dibutuhkan pendekatan yang lebih holistik yang meliputi berbagai lintas disiplin ilmu (Yanitsky, 2017).
Untuk memberikan pemahaman ini kepada peserta didik, pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan ilmu
pengetahuan sosial perlu dipadukan menjadi satu kesatuan yang kemudian kita sebut dengan istilah IPAS.
Dalam pembelajaran IPAS, ada 2 elemen utama yakni pemahaman IPAS (sains dan sosial), dan
keterampilan Proses.
Elemen Deskripsi
Pemahaman IPAS Ilmu pengetahuan mengambil peran penting dalam mengembangkan teori-teori
(sains dan sosial) yang membantu kita memahami bagaimana dunia kita bekerja. Lebih jauh lagi,
ilmu pengetahuan telah membantu kita mengembangkan teknologi dan sistem
tata kelola yang mendukung terciptanya kehidupan yang lebih baik. Dengan
menguasai ilmu pengetahuan kita dapat melakukan banyak hal untuk
menyelesaikan permasalahan atau menghadapi tantangan yang ada.
Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika seseorang memilih dan
mengintegrasikan pengetahuan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta
memprediksi suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan tersebut
dalam situasi yang berbeda. Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan fakta,
konsep, prinsip, hukum, teori dan model yang telah ditetapkan oleh para
ilmuwan.
Keterampilan Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik Indonesia yang
proses bernalar kritis mampu memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif
secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dengan memiliki keterampilan
proses yang baik maka profil tersebut dapat dicapai.
Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam melakukan diagnosa
terhadap situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen
dan menemukan perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang
dibangun berdasarkan informasi yang kurang lengkap, merancang investigasi,
menemukan informasi, menciptakan model, mendebat rekan sejawat
menggunakan fakta, serta membentuk argumen yang koheren (Linn, Davis, &
Bell 2004). Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan dalam
pengajaran karena hal ini terbukti membuat peserta didik lebih terlibat dalam
pembelajaran (Anderson, 2002).
Dalam pengajaran IPAS, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan
deduktif dan induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan
deduktif adalah menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan memberikan
contoh penerapan. Dalam pendekatan ini, peserta didik diposisikan sebagai
pembelajar yang pasif (hanya menerima materi). Sebaliknya, dalam pendekatan
induktif, peserta didik diberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk melakukan
observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk membangun
konsep berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007).
Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran penting dalam pendidikan sains
(e.g. Blumenfeld et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National Research
Council, 1996; Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa
sains secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka
berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat diprediksi.
Oleh karenanya peserta didik perlu mendapatkan pengalaman personal dalam
menerapkan inkuiri saintifik agar aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya
dalam dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996).
Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-kurangnya ada
enam keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik.
1. Mengamati
Mengamati sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal dari proses
inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan berikutnya. Pada saat
melakukan pengamatan, peserta didik memperhatikan fenomena dan
peristiwa dengan saksama, mencatat, serta membandingkan informasi
yang dikumpulkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya.
Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain
seperti kuesioner, wawancara.
Elemen Deskripsi
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal
yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini
peserta didik juga menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan
pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga bisa memprediksi apa
yang akan terjadi dengan hukum sebab akibat.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan
dan informasi yang dimiliki, peserta didik membuat rencana dan
menyusun langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar.
Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dan membuktikan prediksi
dengan melakukan penyelidikan. Tahapan ini juga mencakup identifikasi
dan inventarisasi faktor-faktor operasional baik internal maupun eksternal
di lapangan yang mendukung dan menghambat kegiatan. Berdasarkan
perencanaan tersebut, peserta didik mengambil data dan melakukan
serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan temuan-
temuan.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
Ia menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung
jawab. Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat dan metode yang
tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan
referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Pada tahapan ini peserta didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini,
peserta didik juga meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal-
hal yang perlu dipertahankan dan/atau diperbaiki pada masa yang akan
datang. Peserta didik melakukan refleksi tentang bagaimana pengetahuan
baru yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar dalam perspektif global untuk masa depan
berkelanjutan.
6. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau
tulisan, menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan
ke dalam media digital dan non-digital untuk mendukung penjelasan.
Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam berbagai media, baik digital dan
atau non digital. Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi dengan
berbagai pihak.

Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah, melainkan suatu


siklus yang dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan perkembangan dan
kemampuan peserta didik.

D. Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial (IPAS)


Fase B (Umumnya Untuk Kelas III DAN IV SD/MI/Program Paket A)
Pada Fase B peserta didik mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan-pengetahuan yang baru
saja diperoleh serta mencari tahu bagaimana konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial berkaitan
satu sama lain yang ada di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan peserta didik
terhadap materi yang sedang dipelajari ditunjukkan dengan menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peserta didik mengusulkan ide/menalar, melakukan investigasi/
penyelidikan/ percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan, merefleksikan, mengaplikasikan dan
melakukan tindak lanjut dari proses inkuiri yang sudah dilakukannya.

Elemen Capaian Pembelajaran


Pemahaman IPAS Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada
(sains dan sosial) manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan
bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik
dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya
alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk
hidup.
Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi sumber dan
bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik
memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari,
mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan
bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya
dengan upaya menjaga ketersediaan air.
Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas, peran, dan tanggung jawab
sebagai warga sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang
terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam
bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.
Peserta didik mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat
tinggalnya pada peta konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan
keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya
pelestariannya.
Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh
maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan
dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik mampu membedakan antara
kebutuhan dan keinginan, mengenal nilai mata uang dan mendemonstrasikan
bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari

Keterampilan 1. Mengamati
proses Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara
sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil
pengamatannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan
yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik
membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai
dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu
pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam
bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi
pola. Peserta didik membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi
dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.
Elemen Capaian Pembelajaran
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai
format.

You might also like