Pocket Notes - Compressed
Pocket Notes - Compressed
Pocket Notes - Compressed
BANK
UKAI
BANK
UKAI
POCKET
NOTES
Edisi 1
BANK
@bankukai
UKAI
Materi
Klinis
Topik
Hipertensi
Target Tekanan Darah
berdasarkan JNC 8
DM dan CKD (all ages) :
<140/90 mmHg.
Hipertensi <60 tahun :
<140/90 mmHg.
Hipertensi ≥60 tahun :
<150/90 mmHg.
Beta Blocker
Bradikardia CCB
e b o u n h y p e r t e nsion
R 1. CCB DHP (contoh : Amlodipin,
Hipertrigiserida Nifedipin) --> Edema
Mask symptoms 2. CCB non DHP (contoh :
hypoglycemia i Verapamil, Diltiazem) -->
Disfungsi ereks Konstipasi
: A t e n o lo l, B is o p r olol
Contoh
tenolol
ebivolol
isoprolol
cebutolol
etaxolol
smolol
@bankukai @bankukai @bankukai
OBAT
Hiperlipidemia
1st line : Statin
2nd line : Bile Acid
Efek Samping
Sequestrant/
HMG CoA reductase
Ezetimibe/PCSK9
Inhibitor
Inhibitor/ Kombinasi
Myalgia
Myopati
KI Statin--> Rhabdomyolisis
penyakit liver Peningkatan
AST/ALT
OB A T
IPIDEMIA
HIPERL
Target Terapi LDL
Very high risk <55 mg/dl
High risk <70 mg/dI
Moderate risk < 100 mg/dI
Low risk <115 mg/dI
Kategori
Very high risk --> riwayat penyakit jantung
koroner, DM + kerusakan organ, CKD stage 5
High risk --> riwayat DM > 10 tahun, CKD
stage 4
Moderate risk --> riwayat DM < 10 tahun
Low risk --> tanpa penyakit penyerta
Terapi Hipertrigliseridemia
TG > 200 mg/dl --> statin +
fenofibrat
TG > 500 mg/dl --> Golongan
Fibrate, jika tidak mencapai
target maka ditambahkan
Omega 3
GOLONGAN STATIN
t1/2 pendek --> diminum malam hari
mvastatin
vastatin
vastatin
vastatin
torvastatin
suvastatin
Fenofibrat
Ciprofibrat
Bezafibrat
Gemfibrozil
@bankukai @bankukai
@bankukai
GOLONGAN RESIN
ASAM EMPEDU
Mekanisme kerja :
Mengikat asam empedu (bukan kolesterol) di usus
Kolestiramin
Kolestipol
Kolesevelam
Alirocumab
Evolocumab
STATIN
Myalgia
ASAM NIKOTINAT
Myopati
Muka merah
Rhabdomyolisis
Hipoglikemia
Hepatotoksik
Hiperurisemia
( AST/ALT)
Hepatotoksik
Gangguan GI
FIBRAT
Batu empedu
Dispepsia
Myalgia
Myopati
Rhabdomyolisis
Hepatotoksik
( AST/ALT)
BILE ACID
SEQUESTRANT
Konstipasi
Dispepsia
Mual
Tatalaksana Angina
Stable angina
1st line: Nitrat Short Acting (ISDN)
atau CCB DHP (untuk derajat
keparahan >2).
Unstable angina
STEMI : Tatalaksana terapi dengan
MONA
(Morfin, Oksigen, Nitrat /Nitrogliserin,
Aspirin) +Atorvastatin +Alteplase
orfin
ksigen
itrat/ Nitrogliserin
spirin
Infeksi
Terapi Faringitis
Terapi Otitis Media 1st line: Amoxicillin, Amox-
1st line: Clavulanat
High dose Amoxicillin (non-severe) 2nd line: Sefalosporin generasi 2
Amoxicillin-Clavunat / Ampicillin- atau 3, Quinolon (Levofloxacin)
Sulbactam (Severe) Makrolide (jika alergi Penisilin
2nd line:
Sefuroxime, Seftriaxon ( 1-3 hari),
Azitromicyn dan clarithromycin Infeksi Saluran Pencernaan
Clostridium difficile -->
Terapi : Metronidazol, Vancomycin
Terapi Bronkitis E.Coli --> Dewasa : Ciprofloxacin,
Terapi dengan Makrolida/Doksisiklin Anak : Azitromisin
jika disebabkan oleh M. Pneumoniae Diare Traveler
atau Clamydia. Kotrimoxazole/quinolon
Oseltamivir & Zanamivir (inhibitor (Ciprofloxacin)
neuraminidase; prodrug) untuk Vibrio Cholera
bronkitis akut karena virus influenza Dewasa :
A/B. 1st : Doksisiklin, 2nd : tetrasiklin
Anak :
Infeksi Parasit 1st : Eritromisin, 2nd :Azitromisin
Terapi Scabies : Permetrin (Balurkan Shigella :
seluruh tubuh, selama 3 hari berturut- Dewasa:
turut) 1st :Ciprofloxacin, 2nd: Levofloxacin
Permetrin, piliban terapi pertama Anak: Azitromicin
untuk pengobatan Scabies, Kutu Kepala, Amoeba Holistica (Diuji dg ELISA)
Kutu Pubis. Terapi: Metronidazol
Campylobacter jejui
Terapi : eritromisin/fluorokuinlon
Terapi TBC
Kategori l
Pasien kasus baru dengan ВТА (+), ekstra paru,
foto torax (+)
2(HRZE) / 4H3R3
Kategori 2
Pasien kasus lama (relaps, gagal,default)
2 HRZES / HRZE / 5H3R3E3
Kondisi Khusus
TUBERKULOSIS
Mono resisten (TB MR): resisten terhadap salah satu jenis OAT lini
pertama saja
Poli resisten(TB PR): resisten terhadap lebih dari satu jenis OAT lini
pertama selain Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) secara bersamaan
Multi drug resistan (TB MDR): resisten terhadap Isoniazid (H) dan
Rifampisin (R) secara bersamaan
Extensive drug resistan (TB XDR): TB MDR yang sekaligus juga resisten
terhadap salah satu OAT golongan fluorokuinolon dan minimal salah satu
dari OAT lini kedua jenis suntikan (Kanamisin, Kapreomisin, dan
Amikasin)
Resistan Rifampisin (TB RR): resisten terhadap Rifampisin dengan atau
tanpa resistensi terhadap OAT lain
ESO Tuberkulosis
Isoniazid Rifampicin
Kesemutan, rasa terbakar Urin kemerahan (karena
di kaki dan tangan proses metabolisme, tidak
solusi: beri vit B6 berbahaya)
(Piridoksin)
Pirazinamid Etambutol
Peningkatan asam urat Gangguan penglihatan
(nyeri sendi) (buta warna)
Peptic Ulcer
1st line : Pengobatan selama
PPI + Klaritromisin 500 mg + Amoxicilin 1 g 10-14 hari
Jika Alergi terhadap amoxicilin, maka :
PPI + Klaritromisin 500 mg + Metronidazole 500 mg
2nd line :
PPI + Bismuth subsalisilat 525 mg + Metronidazole 250 mg + Tetrasiklin 500 mg
HIV
Terapi ARV saat ini diindikasikan pada semua ODHA tanpa
melihat jumlah CD4-nya
ODHA yang datang tanpa gejala infeksi oportunistik, ARV dimulai
segera dalam 7 hari setelah diagnosis dan penilaian klinis
2 NRTI + NNRTI / PI
Nucleoside Reverse Non-Nucleoside Reverse Protease
Transcriptase Inhibitor Transcriptase Inhibitor Inhibitor
AZT = Zidovudin EFV = Efavirenz LPVr = Lopinavir
3TC = Lamivudin NVP = Nevirapine DRVr = Ritonavir
d4T = Stavudin SQV = Saquinavir
ddI = Didanosin NFV = Nefinavir
TDF = Tenofovir
ABC = Abacavir
FTC = Emtricitabine
Protease Inhibitor
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/90/2019 TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA HIV
MALARIA
Terapi Pencegahan Kontraindikasi
Doksisiklin 100 mg : 1-2 hari sebelum berangkat, selama Doksisiklin
di daerah endemik, 4 minggu setelah kembali
Ibu hamil
Anak > 3 bulan
Anak < 8 bulan
Tanpa Komplikasi
Plasmodium falciparum DHP + Primakuin 1-3 hari
Plamodium vivax DHP 3 hari + Primakuin 14 hari
Plasmodium ovale DHP 3 hari + Primakuin 14 hari
Plasmodium malariae DHP 3 hari
Malaria Berat
Obat malaria diminum setelah 1st line Artesunat i.v
makan karena bersifat iritasi 2nd line Kina drip
lambung
α glucosidase
Biguanide inhibitor Sulfonilurea
Resiko asidosis Flatulen Peningkatan BB
laktat, defisiensi vit Tinja lembek Hipoglikemia
12 Contoh : Contoh :
Solusi : vit B12 Acarbose Glibenklamid
Contoh : Glipizide
Metformin Glimepiride
Notes
spro
spar
G lisine
Tatalaksana Nyeri
(o-3) Ringan = PCT/NSAID/Aspirin
(4-6) Sedang = Tramadol + NSAID/Opioid
(7-10) Berat= Morfin/Fentanil
TULANG
SENDI
Osteoatritis
1st line : PCT, NSAID, kortikosteroid
Asam hilauronat sebagai pelumas sendi
Obat untuk serangan gout : kolkisin (untuk
nyeri)
Rematoid atritis
Terapi 1st: DMARD Non-biologis
metotrexat(utama), hidroksiklorokuin,
sulfasalazin, lefonamid
Jika DMARD Non-biologisdkait efektif
tambahkan DMARD biologis : anti-TNF
alfa (infliximab, adalimumab)
Osteoporosis
T-SCORE > - 1 : Ca, Vit D, Olahraga
T-SCORE >= 2.5 : Bifosfonat (Alendronat,
Risendronat, Ibandronat)
Alendronat dan Risendronat diminum 1x
sehari karena terikat kuat pada tulang
Sistem Gastrointestinal
GERD
1st line: Antasida / H2 bloker
dosis rendah + hindari
makanan yang asam dan
pedas.
2nd line : H2 bloker (6 - 12
minggu) / PPI (4 - 8 minggu)
+ supresi produk asam.
Perlindungan mukosa
Metoklopramid (mempercepat (membentuk GEL
pengosongan lambung) pelindung) :
Sukralfat
semangat y ah!
EFEK
SAMPING
OBAT
OBESITAS OBAT
ANTIKOAGULAN
Orlistat --> Feses
berlemak Warfarin -->
Epitaksis
(mimisan)
OBAT
KORTIKOSTEROID OPIOID
OBAT ASMA
ANALGESIK
Salbutamol -->
tremor, takikardia, NSAID -->
hipokalemia, gangguan lambung
hiperglikemia
EFEK SAMPING
OBAT
Asam valproat --> Metotreksat -->
teratogenik, spina Hiperurisemia
bifida
Kotrimoksazol Salbutamol:
(Sulfametoksazol + Takikardi
Trimeptoprim) (5:1) : Tremor
Malformasi janin Hipokalemia
Hiperbilirubin Hiperglikemia
Defisiensi G6PD
Efek Samping Obat
Makrolida
(Azithromicin) : Aminoglikosida:
GI upset, mual Ototoksisita
muntah, nyeri perut, Nefrotoksisitas
loose stool Neurotoksisitas
(azithromisin)
Birth defect
Fetal cleft : maltransformasi/
Resiko bayi lahir perubahan
dengan "bibir terutama pada
sumbing" kaki dan tangan
yg tidak normal.
Acarbose
diiminum pada
saat makan
suapan
Gol. Bifosfonat pertama Simvastatin
diminum 30 diminum pada
menit sebelum malam hari karena
makan & tetap metabolisme lemak
dalam posisi pada malam hari
tegak / duduk
Kotrimoksazole Captopril
diminum dengan diminum 1 jam
banyak air putih sebelum makan
untuk mencegah
kristaluria
@bankukai
CARA MINUM
Obat
t r i u m
Na
c u s a t
do
m i n u m
Di u m
a n M i n
d e n g n g
t i h y a
air p u
a n y a k
b
Orlistat
Diminum
sebelum
makan (
harus
dengan
makana
berlema n
k)
t e r o n /
re t i s
No d r o n
in
Noret 3 hari
m in u m a a n
Di i p er k ir
m h a r 1
seb e lu e la m a
la lu s
ha id , h in gga
u , d a n
mingg h selesai
umro 14 h ar i)
si m a l
(m a k
Cara Minum
OBAT
01 02
Sukralfat : Metoklopramid :
Diminum saat Diminum 30
perut kosong menit sebelum
makan
03 04
Glimepirid :
Metformin :
Diminum 15 menit
Diminum bersama
sebelum makan,
dengan makanan =>
untuk menghidari
untuk menghindari
efek hipoglikemia
gastritis
05 06
@bankukai
PROFILAKSIS
Profilaksis bayi Profilaksis
yang lahir dari ibu malaria :
HIV : Zidovudin Doksisiklin
Profilaksis TB
anak : Isoniazid
Profilaksis
operasi bedah : Profilaksis
Cefazoline Migrain :
Amitriptilin
Fluoksetin
Cotrimoksazole
untuk pencegahan
infeksi opportunistik
pada HIV
OBAT KONTRAINDIKASI
IBU HAMIL
Obat
Osteoporosis KI
ibu hamil : Obat Hipertensi
Raloxifen KI ibu hamil :
ACE-i
ARB
Diuretik
Obat Ulkus
Peptik KI ibu
hamil : Obat Asam Urat
Misoprostol KI ibu hamil :
Allopurinol
Obat
Tuberkulosis KI
ibu hamil :
Streptomicin Obat Epilepsi KI
ibu hamil : Asam
Valproat
@bankukai
OBAT AMAN
IBU HAMIL
Antikoagulan :
Heparin Malaria : Artesunat
Kejang : MgSO4
Antifungi :
Ketoconazole
Konstipasi :
Laktulosa, Bisakodil
Diare : Loperamide
Gonorrhea :
Ceftriaxone
Hipertensi :
Nifedipin
Labetalol
Metildopa
@bankukai
OBAT OFF-LABEL
Obat off-label adalah obat di luar indikasi yang
tertera dalam label dan belum atau di luar
persetujuan BPOM atau FDA.
e t f or m in
Misopros M
tol e r bai k i
S , m e m p
Mengind PC O i d
uksi s i k lu s h a
persalina
n
Bromokrip
tin
Mengatas
i
hormon pr tingginya
Sildenafil olaktin yan
rt e n s i bisa menye g
a p i H i p e babkan
Ter r galaktorea
o n a
pu l m prolaktinomdan
a
p ta d i n m it ri p t i l in
Sipro he A
b a h n a fs u Analgesik
Penam neuropati
makan
S e r t r a l i ne
Celecoxib
i e ja k u la s i
Me n g a ta s Mencegah ka
p ad a p ri a nker
dini kolorektal da
kanker payud n
ara
@bankukai
OBAT OFF-LABEL
Obat off-label adalah obat di luar indikasi yang
tertera dalam label dan belum atau di luar
persetujuan BPOM atau FDA.
er i d o n e
Carbama Domp
zepine A S I
Pelanc a r
Mood St u s u I bu )
abilizer (Air S
Gabapent
in
Gangguan
bipolar
Levamisol Tremor
o d ul a t o r Pencegaha
I mm u n o m n migrain
Analgesik
neuropati
t r i g i n
Ketotifen L am o
b a h n a fs u Analgesik
Penam neuropati
makan
r am a d o l
T Rofecoxib
i e ja k u la s i
Me n g a ta s Mencegah ka
p ad a p ri a nker
dini kolorektal da
kanker payud n
ara
@bankukai
Materi
Industri
Ruang Kelas
Industri Farmasi
2. Dirty Coridor
Untuk sediaan liquid, semisolid, softcapsule menggunakan tipe
Koridor Kotor dimana tekanan udara pada ruang proses lebih tinggi
daripada tekanan udara pada koridor. Ini menyebabkan pengotor
akan terdorong keluar ruangan dan masuk ke dalam koridor.
Pengotor dari ruangan lain yang ada pada koridor tidak bisa
memasuki ruangan proses yang lain untuk mencemari karena
tekanannya lebih tinggi.
Komponen HVAC
Air Handling Unit (AHU)
Mengontrol suhu, kelembaban, tekanan dan partikulat
Filter
Sebagai Kontrol partikulat, mencegah kontaminasi produk dan
kontaminasi silang
Blower
Menggerakan udara ke sepanjang sistem AHU.
Dumper
Mengatur banyaknya debit udara yang dialirkan ke ruangan
produksi
Sistem Suspensi
Flokulasi = reversible, endapan terbentuk cepat
Deflokulasi = irreversible, endapan terbentuk
lambat
Uji Stabilitas
On going / Long-term: 30°C : 2°C : RH 65% +%5
Accelerated: 40°C:2°C;RH75%+%5
Metode Sterilisasi
Panas basah = 121 C selama 15 menit , untuk zat
tahan panas dan lembab, punya pelarut air
Panas kering= 180-2000 C sealama 2-4 jam ,untuk
zat aktif tahan panas,tanpa pelarut air
Filtrasi =membrane 0,22 mikron untuk zatakti
ftidak tahan pana
Gas=etilen dioksida dan Bahan kimia serta radiasi
sinar gamma untuk alat kesehatan steril keperluan
operasi.
Industri
Validasi Pembersihan
Validasi pembersihan adalah salah satu validasi yang
ada di Industri Farmasi dan juga dipersyaratkan oleh
CPOB. Validasi ini penting untuk mencegah
kemungkinan kontaminasi dan kontaminasi silang dari
bahan baku ataupun produk.
Uji Disolusi
Tujuan :
Quality Control
Pengembangan formula
Kriteria Penerimaan :
f2 ≥ 50 menunjukan produk uji ekivalen
dengan produk innovator.
Jika dalam 15 menit, produk uji terlarut
≥ 85%, dinyatakan bioekivalen tanpa
perlu menghitung f2.
Contoh :
Perubahan terkait zat aktif
Perubahan indikasi dan/atau
penambahan indikasi
Perubahan dan/atau
penambahan produsen zat
aktif
KATEGORI
REGITRASI OBAT
Registrasi Baru :
Registrasi obat yang
belum mendapat izin
edar di Indonesia.
Contoh :
Perubahan nama
Kategori Variasi Minor yang dagang obat
memerlukan Persetujuan Perubahan nama
(VaMi-B): registrasi variasi pendaftar /
yang tidak termasuk pemberi lisensi
kategori registrasi variasi Penambahan besar
minor dengan notifikasi kemasan
maupun variasi major.
Materi
SBA
Social Behaviour Administration
Beyond Use
Date (BUD)
Hafalan Cepat
Obat-Obat Tertentu
TTD KAH
riheksifenidil
ramadol
extrometorphan
lorpomazin
mitriptilin
aloperidol
@bankukai @bankukai @bankukai
Obat Wajib Apotek
maksimal 10 tablet
APIS NAIK BIS (bayar 10 tablet)
llopurinol
roxicam
iproheptadin
trium Diklofenak
etotifen
smuth subsalisilat
RANI SIBI
anitidin
lopurinol
atrium Diklofenak
buprofen
iproheptadin
smuth
@bankukai @bankukai @bankukai
Hafalan Cepat
Obat Wajib Apotek
Maksimal 20 tablet
SALMA
butamol
etoklopramid
sam Mefenamat
P-K-L-B-T-W
KATEGORI
KEHAMILAN
@bankukai
A = Aman
Aman untuk janin. Studi kontrol tidak memperlihatkan adanya
resiko pada wanita terhadap janin pada kehamilan trimester I dan
trimester selanjutnya.
B = Boleh
Cukup aman untuk janin. Kategori ini telah melewati studi yang
dilakukan pada sistem reproduksi binatang percobaan, tidak
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin;
C = Cedikit aja
Dapat berisiko, digunakan jika perlu. Obat dianjurkan hanya jika
manfaat yang diperoleh oleh ibu atau janin melebihi risiko yang
mungkin timbul pada janin.
D = Dihindari
Digunakan jika darurat. Terbukti menimbulkan risiko terhadap
janin, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan
pada wanita hamil dapat dipertimbangkan seperti situasi yang
mengancam jiwa atau kritis.
X = Kontraindikasi
Memiliki kontraindikasi dan sangat berbahaya bagi janin. Studi
untuk kategori obat ini telah memperlihatkan adanya abnormalitas
janin dan besarnya risiko pada wanita hamil.
@bankukai
Indikator VVM
Vaccine Vial Monitor
Veracity
Mengatakan kebenaran.
Contoh : pasien berhak tau penyakit yang
diderita (diagnosisnya)
Non Maleficience
Apakah tindakan yang diambil dapat
memperburuk pasien.
Contoh: pasien sulit menelan, maka minimalisir
penggunaan obat oral
Beneficence
Bukan hanya cegah kesalahan, tetapi lebih
aktif ke pasien.
Contoh : Setelah mendapat obat, diberi
konseling/ monitoring berkala terhadap
penyakit pasien
Confidentiality
Menjaga rahasia pasien.
Contoh : pasien mendapat obat yang
digunakan di dubur, konseling diberikan di
ruang khusus
Fairness
Adil dan bertanggungjawab.
Contoh : melayani pasien sesuai nomor antrian
(Jika tidak ada gawat darurat)
Pembelian Langsung
Pengadaan berencana
Berdasarkan waktu tertentu/
bulanan untuk apotek
Pengadaan spekulatif
Dilakukan jika ada diskon, kemungkinan
kenaikan harga di masa mendatang
Konsinyasi
Kerjasama apotek dengan PBF yang
menitipkan produknya
Just in Time
Ketika sedang dibutuhkan baru dipesan
dan harga barang yang mahal
METODE
FARMAKOEKONOMI
COST EFFECTIVENES ANALYSIS (CEA)
Limbah Limbah
Radioaktif Infeksius
Limbah Limbah
Sitotoksik Kadaluarsa
RUMUS-RUMUS
FARMASI
@bankukai @bankukai @bankukai
RUMUS FARMASI
@ B A N K U K A I
FARMAKOKINETIKA