Pocket Notes - Compressed

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 93

UKAI

BANK
UKAI
BANK
UKAI
POCKET
NOTES
Edisi 1

BANK
@bankukai

UKAI
Materi
Klinis
Topik
Hipertensi
Target Tekanan Darah
berdasarkan JNC 8
DM dan CKD (all ages) :
<140/90 mmHg.
Hipertensi <60 tahun :
<140/90 mmHg.
Hipertensi ≥60 tahun :
<150/90 mmHg.

Drug of choices HIPERTENSI


Frist Line Hipertensi :ACEl/ARB
Diabetes : ACEi/ARB, CCB, Dluretik
CKD: ACEi/ARB
Gagal Jantung : ACEi/ARB + Beta
blocker + Diuretik + Sprironolacton

Drug of choices HIPERTENSI IBU HAMIL


Hydralazin
Metildopa
Labetalol
Nifedipin
Efek Samping
Obat Anti Hipertensi

ACE Inhibitor ARB


Batuk kering --> Sakit kepala
karena zat bradikinin Hipotensi
Hiperkalemia Hiperkalemia
Hipotensi Contoh : Valsa
Pusing Candesartan, rtan,
h : C a p to p ri l, Li si n o p ri l Losartan
C o n to

Beta Blocker
Bradikardia CCB
e b o u n h y p e r t e nsion
R 1. CCB DHP (contoh : Amlodipin,
Hipertrigiserida Nifedipin) --> Edema
Mask symptoms 2. CCB non DHP (contoh :
hypoglycemia i Verapamil, Diltiazem) -->
Disfungsi ereks Konstipasi
: A t e n o lo l, B is o p r olol
Contoh

Diuretik Thiazide Spironolakton


Hipokalemia Hiperkalemia
Hiperurisemia Ginekomastia
Hiperlipidemia Asidosis metabolik
Dehidrasi
Beta Blocker
Kardioselektif (β-1)
Hafalan Cepat :M A N B A B E
etoprolol

tenolol

ebivolol

isoprolol

cebutolol

etaxolol

smolol
@bankukai @bankukai @bankukai
OBAT
Hiperlipidemia
1st line : Statin
2nd line : Bile Acid
Efek Samping
Sequestrant/
HMG CoA reductase
Ezetimibe/PCSK9
Inhibitor
Inhibitor/ Kombinasi
Myalgia
Myopati
KI Statin--> Rhabdomyolisis
penyakit liver Peningkatan
AST/ALT
OB A T

IPIDEMIA
HIPERL
Target Terapi LDL
Very high risk <55 mg/dl
High risk <70 mg/dI
Moderate risk < 100 mg/dI
Low risk <115 mg/dI

Kategori
Very high risk --> riwayat penyakit jantung
koroner, DM + kerusakan organ, CKD stage 5
High risk --> riwayat DM > 10 tahun, CKD
stage 4
Moderate risk --> riwayat DM < 10 tahun
Low risk --> tanpa penyakit penyerta

Terapi Hipertrigliseridemia
TG > 200 mg/dl --> statin +
fenofibrat
TG > 500 mg/dl --> Golongan
Fibrate, jika tidak mencapai
target maka ditambahkan
Omega 3
GOLONGAN STATIN
t1/2 pendek --> diminum malam hari

Hafalan Cepat :SI LO FLU

mvastatin

vastatin

vastatin

@bankukai @bankukai @bankukai


GOLONGAN STATIN
t1/2 panjang --> diminum kapan saja

Hafalan Cepat :PITA A RO

vastatin

torvastatin

suvastatin

@bankukai @bankukai @bankukai


GOLONGAN FIBRAT
Mekanisme kerja :
Menurunkan kadar trigliserida yaitu dengan cara meningkatkan
lipolisis lipoprotein trigliserida melalui lipoprotein lipase yang
akan berikatan dengan reseptor alfa peroxisome proliferator–
activated reseptor (PPAR-α) pada hepatosit

Fenofibrat

Ciprofibrat

Bezafibrat
Gemfibrozil

@bankukai @bankukai

@bankukai
GOLONGAN RESIN
ASAM EMPEDU
Mekanisme kerja :
Mengikat asam empedu (bukan kolesterol) di usus

Kolestiramin
Kolestipol
Kolesevelam

@bankukai @bankukai @bankukai


GOLONGAN
PCSK9 INHIBITOR

Inhibitor proprotein convertase subtilisin/kexin type 9


(PCSK9) merupakan obat antibodi monoklonal

Alirocumab

Evolocumab

@bankukai @bankukai @bankukai


Efek Samping
Obat Anti Hiperlipidemia

STATIN
Myalgia
ASAM NIKOTINAT
Myopati
Muka merah
Rhabdomyolisis
Hipoglikemia
Hepatotoksik
Hiperurisemia
( AST/ALT)
Hepatotoksik
Gangguan GI

FIBRAT
Batu empedu
Dispepsia
Myalgia
Myopati
Rhabdomyolisis
Hepatotoksik
( AST/ALT)
BILE ACID
SEQUESTRANT
Konstipasi
Dispepsia
Mual
Tatalaksana Angina

Stable angina
1st line: Nitrat Short Acting (ISDN)
atau CCB DHP (untuk derajat
keparahan >2).

Unstable angina
STEMI : Tatalaksana terapi dengan
MONA
(Morfin, Oksigen, Nitrat /Nitrogliserin,
Aspirin) +Atorvastatin +Alteplase

orfin

ksigen

itrat/ Nitrogliserin

spirin
Infeksi
Terapi Faringitis
Terapi Otitis Media 1st line: Amoxicillin, Amox-
1st line: Clavulanat
High dose Amoxicillin (non-severe) 2nd line: Sefalosporin generasi 2
Amoxicillin-Clavunat / Ampicillin- atau 3, Quinolon (Levofloxacin)
Sulbactam (Severe) Makrolide (jika alergi Penisilin
2nd line:
Sefuroxime, Seftriaxon ( 1-3 hari),
Azitromicyn dan clarithromycin Infeksi Saluran Pencernaan
Clostridium difficile -->
Terapi : Metronidazol, Vancomycin
Terapi Bronkitis E.Coli --> Dewasa : Ciprofloxacin,
Terapi dengan Makrolida/Doksisiklin Anak : Azitromisin
jika disebabkan oleh M. Pneumoniae Diare Traveler
atau Clamydia. Kotrimoxazole/quinolon
Oseltamivir & Zanamivir (inhibitor (Ciprofloxacin)
neuraminidase; prodrug) untuk Vibrio Cholera
bronkitis akut karena virus influenza Dewasa :
A/B. 1st : Doksisiklin, 2nd : tetrasiklin
Anak :
Infeksi Parasit 1st : Eritromisin, 2nd :Azitromisin
Terapi Scabies : Permetrin (Balurkan Shigella :
seluruh tubuh, selama 3 hari berturut- Dewasa:
turut) 1st :Ciprofloxacin, 2nd: Levofloxacin
Permetrin, piliban terapi pertama Anak: Azitromicin
untuk pengobatan Scabies, Kutu Kepala, Amoeba Holistica (Diuji dg ELISA)
Kutu Pubis. Terapi: Metronidazol
Campylobacter jejui
Terapi : eritromisin/fluorokuinlon

Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Uncomplicate Pylonephritis : Ciprofloxacin, Trimetoprin- Sulfametoxazole
Complicated Pyelonephritis : • Ceftriaxone atau Levofloxacin
Kondisi hamil Aman :
1st line :Amoxicilin, amox-clavulanat; sefaleksin/sefadroxil selama 3-7 hari
Nitrofurantoin sebelum trimester 3
Tuberkulosis
Jenis-jenis OAT Terapi TBC Anak
(H) Isoniazid Obat TBC anak minimal dengan
(R) Rifampisin pemberian 3 macam obat dalam
(Z) Pirazinamid waktu 6 bulan setiap hari
(E) Etambutol (2HRZ/4HR)
(S) Streptomisin Anak KI pada Etambutol
Profilksis TBC pada anak adalah
Isoniazid 6 Bulan

Terapi TBC
Kategori l
Pasien kasus baru dengan ВТА (+), ekstra paru,
foto torax (+)
2(HRZE) / 4H3R3

Kategori 2
Pasien kasus lama (relaps, gagal,default)
2 HRZES / HRZE / 5H3R3E3
Kondisi Khusus

TUBERKULOSIS

Mono resisten (TB MR): resisten terhadap salah satu jenis OAT lini
pertama saja
Poli resisten(TB PR): resisten terhadap lebih dari satu jenis OAT lini
pertama selain Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) secara bersamaan
Multi drug resistan (TB MDR): resisten terhadap Isoniazid (H) dan
Rifampisin (R) secara bersamaan
Extensive drug resistan (TB XDR): TB MDR yang sekaligus juga resisten
terhadap salah satu OAT golongan fluorokuinolon dan minimal salah satu
dari OAT lini kedua jenis suntikan (Kanamisin, Kapreomisin, dan
Amikasin)
Resistan Rifampisin (TB RR): resisten terhadap Rifampisin dengan atau
tanpa resistensi terhadap OAT lain
ESO Tuberkulosis

Isoniazid Rifampicin
Kesemutan, rasa terbakar Urin kemerahan (karena
di kaki dan tangan proses metabolisme, tidak
solusi: beri vit B6 berbahaya)
(Piridoksin)

Pirazinamid Etambutol
Peningkatan asam urat Gangguan penglihatan
(nyeri sendi) (buta warna)

Streptomisin Referensi: KEMENKES Thn


Gangguan pendengaran 2019 tata laksana
(Ototoksik) Tuberkulosis
Infeksi
Infeksi Jamur
Demam Tifoid Kadas/kurap (Tinea pedis) &panu
(Tinea versicolor)
1st line: Kloramfenicol,
Terapi: Clotrimazol 1%; Mikonazole 2%
Ampisillin/Amoxicilin,
Oral Thrush (candidiasis oral)
Cotrimoxazole. Terapi: Flukonazol / ketokonazol
2nd line: Infeksi jamur kuku (ibujari) /
Azitromisin, Sefriakson, Sefixime, onkomikosis :Terbinafin
Ciprofloxacine
Diagnosis Demam Tifoid dengan Uji Infeksi Menular Seksual (IMS)
widal Gonorrhea (Neisseria gonorrhea)
1st line: seftriksicefixime Kanamisin,
Infeksi Cacing
Tiamfenikol; Levofloxacin
Cestoda (cacing pita)
Sifilis (Treponema palidum) :
Terapi :Albendazole dan Praziquantel
Benzatin Benzil penisilin iv/im
Nematoda (cacing gelang)
Penisilin prokain IV 21 hari
Terapi : Mebendazole; Pirantel Palmoat
Trichomonioasi (T. vaginalis) :
Piperazin
Metronidazole; Tinidazole
Trematoda (cacing isap/pipih)
Candidiasis (C. albicans)
Terapi : Praziquantel.
1st line: Fluconazole; Miconazole,
Obat Cacing yang aman untuk anak Itraconazole
Pirantel palmoat, Mebendazol, 2nd line : Nistatin
Albendazole Chlamydia
Mebendazole boleh digunakan saat 1st line: Azithromysin; Doksisiklin
Trimester pertama pada Ibu Hamil 2nd line: Erithromisin
Filariasis/kaki gajah Hamil Chlamydia : Azithromycin/
Terapi : Dietilkarbamazin Amoxicillin
Herpes Genital (HSV) Terapi :
Asiklovir

Ketokonazol : ES ginekomastia, impotensi.


Itrakonazol : Aman untuk ginjal
Kriptokokus
Terapi dapat diberikan Flukonazoled dan Intrakonazol
Flukonazol : aman untuk pasien gangguan hepar, ES teratogenik (kontraindikasi
pada bumil).
INFEKSI
SALURAN PENCERNAAN

Urea Breath Test (+)

Peptic Ulcer
1st line : Pengobatan selama
PPI + Klaritromisin 500 mg + Amoxicilin 1 g 10-14 hari
Jika Alergi terhadap amoxicilin, maka :
PPI + Klaritromisin 500 mg + Metronidazole 500 mg

2nd line :
PPI + Bismuth subsalisilat 525 mg + Metronidazole 250 mg + Tetrasiklin 500 mg
HIV
Terapi ARV saat ini diindikasikan pada semua ODHA tanpa
melihat jumlah CD4-nya
ODHA yang datang tanpa gejala infeksi oportunistik, ARV dimulai
segera dalam 7 hari setelah diagnosis dan penilaian klinis

2 NRTI + NNRTI / PI
Nucleoside Reverse Non-Nucleoside Reverse Protease
Transcriptase Inhibitor Transcriptase Inhibitor Inhibitor
AZT = Zidovudin EFV = Efavirenz LPVr = Lopinavir
3TC = Lamivudin NVP = Nevirapine DRVr = Ritonavir
d4T = Stavudin SQV = Saquinavir
ddI = Didanosin NFV = Nefinavir
TDF = Tenofovir
ABC = Abacavir
FTC = Emtricitabine

Terapi profilaksis infeksi


opportunistik --> Cotrimoksazole
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/90/2019 TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA HIV
HIV
Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
AZT = Zidovudin --> anemia, mialgia
3TC = Lamivudin --> migrain, pankreatitis
d4T = Stavudin --> neuropati perifer, BB
ddI = Didanosin --> hepatotoksik
TDF = Tenofovir --> nefrotoksik, osteoporosis
ABC = Abacavir --> hipersensitivitas
FTC = Emtricitabine --> pigmentasi

Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor


EFV = Efavirenz --> depresi SSP, teratogenik
NVP = Nevirapine --> hepatotoksik, SJS

Protease Inhibitor

LPVr = Lopinavir --> intoleransi GI, dislipidemia, hepatotoksik


DRVr = Ritonavir --> intoleransi GI, dislipidemia, hepatotoksik
SQV = Saquinavir --> mual, kembung
NFV = Nefinavir --> diare

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/90/2019 TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA HIV
MALARIA
Terapi Pencegahan Kontraindikasi
Doksisiklin 100 mg : 1-2 hari sebelum berangkat, selama Doksisiklin
di daerah endemik, 4 minggu setelah kembali
Ibu hamil
Anak > 3 bulan
Anak < 8 bulan
Tanpa Komplikasi
Plasmodium falciparum DHP + Primakuin 1-3 hari
Plamodium vivax DHP 3 hari + Primakuin 14 hari
Plasmodium ovale DHP 3 hari + Primakuin 14 hari
Plasmodium malariae DHP 3 hari

Malaria Berat
Obat malaria diminum setelah 1st line Artesunat i.v
makan karena bersifat iritasi 2nd line Kina drip
lambung

DHP = Dihidro-artemisin Piperakuin


Ibu Hamil ACT = Artemisin-based Therapy Combination

Tanpa komplikasi DHP 3


Malaria berat Artesunat Referensi :
Kemenkes RI. 2020. Buku Saku
injeksi / Kina HCl drip Kasus Tata Laksana Malaria.
Topik
Diabetes
ALGORITMA TERAPI DM
Kapan dikatakan kondisi DM? НЬА1С <7,5% :
НbА1с ≥6,5 Monoterapi dengan Biguanid
GDP >126 mg/dl (Metformin)
GD2PP dalam OGTT >200 mg/dl - НЬА1С ≥7,5% :
GDA >200 mg/dI Kombinasi 2 obat dengan aksi
berbeda,
Jika belum mencapai target dalam
DM gestasional merupakan DM pada 3 bulan tambahkan obat ke-3
saat trimester 2 atau 3pada bumil. (kombinasi 3 obat)
Terapi : insulin. НЬА1С≥ 9,0%:
Jika gejala positif gunakan Insulin
long acting +/- obat jenis lain

Rapid (Bolus) untuk mengatur kadar G2PP


Cara Pakai: 15-30 menit sebelum makan Prinsip pemberian insulin
Contoh : Lispro, Aspart, Glulisin (Apidra) Rapid/short acting diberikan
Short (Bolus) untuk mengatur kadar G2PP pertama kali. Ketika kadar
Cara Pakai : 30 menit sebelum makan glukosa darah sudah sangat
Contoh: Reguler tinggi + komplikasi tambahkan
Intermediate long acting.
Contoh NPH (kombinasi insulin) Insulin yang disimpan di
2/3 Pagi, 1/3 Malam freezer, tidak boleh
Long (Basal) untuk mengatur kadar GDP digunakan lagi.
Cara Pakai: Sebelum Tidur
Contoh : Detemir, Glargin

ES yang sering muncul pada penggunaan insulin adalah hipoglikemia


Terapi HIPOGLIKEMIA
Glukosa 10-15 gsecara oral pada pasien sadar
Dextrose 40% iv pada pasien yang tidak sadar
Topik
Diabetes
Kompilkasi DM
Kondisi Khusus Terapi Nefropati : Gabapentin,
DM + obesitas Pregabalin,
Direkomendasikan Biguanid/ Terapi DM + Hipertensi :
Acarbose/GLP- 1/DPP4/SGLT2 ACE/ARB
DM + gangguan ginjal Terapi Foot Ulcer (gangren):
Dihindari metformin Ampisilin/Sulbactam
DM + gangguan kardiovaskular?
Dihindari =Pioglitazon
ESO ANTI DIABETES

α glucosidase
Biguanide inhibitor Sulfonilurea
Resiko asidosis Flatulen Peningkatan BB
laktat, defisiensi vit Tinja lembek Hipoglikemia
12 Contoh : Contoh :
Solusi : vit B12 Acarbose Glibenklamid
Contoh : Glipizide
Metformin Glimepiride

Thiazolidindione SGLT-2 i DPP-4 i


Resiko fraktur Infeksi saluran Tidak
tulang kemih dan genital menyebabkan
(Osteoporosis) Contoh : hipoglikemia
Edema Dapaglifozin Contoh :
Contoh : Canaglifozin Sitagliptin
Pioglitazone Vildagliptin

Notes

Trust the Process.


Don’t stop until you’re proud :)
Insulin
Rapid Acting
Hafalan Cepat :LIAT LU

spro

spar

G lisine

@bankukai @bankukai @bankukai


GANGGUAN
Tiroid
Gangguan Saraf
&
Kesehatan Jiwa
Depresi Epilepsi
Pilihan Utama SSRI : Antiepilepsi yang aman
- Citalopram untuk ibu hamil =
- Sertraline LAMOTRIGIN
- Paroxetin
- Fluoxetin
- Fluvoxamine
Epilepsi Anak
Antiepilepsi yang aman untuk
anak = OKSKARBAMAZEPIN

Tatalaksana Nyeri
(o-3) Ringan = PCT/NSAID/Aspirin
(4-6) Sedang = Tramadol + NSAID/Opioid
(7-10) Berat= Morfin/Fentanil
TULANG
SENDI
Osteoatritis
1st line : PCT, NSAID, kortikosteroid
Asam hilauronat sebagai pelumas sendi
Obat untuk serangan gout : kolkisin (untuk
nyeri)

Rematoid atritis
Terapi 1st: DMARD Non-biologis
metotrexat(utama), hidroksiklorokuin,
sulfasalazin, lefonamid
Jika DMARD Non-biologisdkait efektif
tambahkan DMARD biologis : anti-TNF
alfa (infliximab, adalimumab)

Osteoporosis
T-SCORE > - 1 : Ca, Vit D, Olahraga
T-SCORE >= 2.5 : Bifosfonat (Alendronat,
Risendronat, Ibandronat)
Alendronat dan Risendronat diminum 1x
sehari karena terikat kuat pada tulang
Sistem Gastrointestinal

Mual muntah pada Anak:


Mual Muntah Paska-kemoterapi Kortikosteroid /
(operasi) : Ondansetron /
Kortikosteroid (Dexametason) Domperidon (suspensi)
+
Ondansetron

GERD
1st line: Antasida / H2 bloker
dosis rendah + hindari
makanan yang asam dan
pedas.
2nd line : H2 bloker (6 - 12
minggu) / PPI (4 - 8 minggu)
+ supresi produk asam.

Mual-muntah Ibu Hamil :


1st line dengan Piridoksin (Vit B6).
Alternative dikombinasi dengan Doksilamin.
Bisa juga Ondansetron (diberikan saat trimester 2
dan 3; jika pada trimester 1 dapat menyebabkan ES
BBLR).
Metoklopramid / Prometazin untuk hiperemesis
gravidarum
Sistem Gastrointestinal

Perlindungan mukosa
Metoklopramid (mempercepat (membentuk GEL
pengosongan lambung) pelindung) :
Sukralfat

PUD ( PEPTIC ULCER DISEASE)


Penting!!!
= >Kondisi dyspepsia (perih. mual,
nyeri ulu hati, rasa panas di dada,
kembung yang mengarah ke
perlukaan di lambung atau
duodenum (usus 12 jari)

Mual-muntah Ibu Hamil :


1st line dengan Piridoksin (Vit B6).
Alternative dikombinasi dengan Doksilamin.
Bisa juga Ondansetron (diberikan saat trimester 2
dan 3; jika pada trimester 1 dapat menyebabkan ES
BBLR).
Metoklopramid / Prometazin untuk hiperemesis
gravidarum
Bagaimana Jika Lupa
Minum Pil kB ?

< 24 jam : Segera minum pil KB saat


ingat
24 - < 48 jam : Minum 1 pil yang
terlupa, minum 1 pil lagi sesuai jam
minum (pasien mungkin akan
menggunakan 2 pil dalam sehari)
> 48 jam : Minum 1 pil ketika ingat,
1 pil lagi sesuai jam minum,
disarankan menggunakan
kontrasepsi lain (non hormonal,
seperti kondom, dll) atau
menghindari hubungan seksual
hingga pil diminum teratur selama
setidaknya 7 hari.

@bankukai @bankukai @bankukai


Aturan Minum Pil kB

Pil KB 21: Seluruhnya berisi hormon


Aturan minum → Diminum pada
hari terakhir pada masa menstruas

Pil KB 28: 21 pil berisi hormon, 7 pil


berisi placebo
Aturan minum → Dimulai dari
Placebo pada saat hari pertama
pada masa menstruasi.

@bankukai @bankukai @bankukai


Antidotum

semangat y ah!
EFEK
SAMPING
OBAT
OBESITAS OBAT
ANTIKOAGULAN
Orlistat --> Feses
berlemak Warfarin -->
Epitaksis
(mimisan)

OBAT
KORTIKOSTEROID OPIOID

Moon Face Opioid --> Konstipasi


Osteoporosis Contoh Opioid :
Hiperglikemia Kodein
Morfin

OBAT ASMA
ANALGESIK
Salbutamol -->
tremor, takikardia, NSAID -->
hipokalemia, gangguan lambung
hiperglikemia
EFEK SAMPING
OBAT
Asam valproat --> Metotreksat -->
teratogenik, spina Hiperurisemia
bifida

Fenitoin --> Anemia Hidroksiklorokuin :


megaloblastik merusak retina mata

ESO Aminoglikosida Kloramfenikol -->


Ototoksisitas Anemia aplastik,
Nefrotoksisitas baby grey syndrome
Neurotoksisitas
Contoh : amikasin, Zileuton -->
gentamisin, peningkatan
streptomisin dan SGOT/SGPT
tobramisin

Oksimetazoline --> Metotreksat -->


Rhinitis Defisiensi asam folat
medikamentosa Solusi : diberikan
asam folat
EFEK SAMPING
OBAT
Ciprofloxacin --> Metoklopramid -->
Steven Johnson Gangguan Sistem
syndrome Saraf Pusat
Ruptur tendon (Dyskinesia / gerakan
tak terkendali)
Tetrasiklin --> Bismuth --> Melena
Perubahan warna gigi (Feses hitam)

Statin: Simetidin -->


Myalgia Gynekomastia
Hepatotoksik (pembesaran
(Peningkatan jaringan payudara
AST/ALT) pada pria)

Kotrimoksazol Salbutamol:
(Sulfametoksazol + Takikardi
Trimeptoprim) (5:1) : Tremor
Malformasi janin Hipokalemia
Hiperbilirubin Hiperglikemia
Defisiensi G6PD
Efek Samping Obat

Makrolida
(Azithromicin) : Aminoglikosida:
GI upset, mual Ototoksisita
muntah, nyeri perut, Nefrotoksisitas
loose stool Neurotoksisitas
(azithromisin)

Asam Valproat Kloramfenikol


Anemia aplastik
(Spina Bifida) Baby grey
kelainan sindrom
bawaan pada
tulang belakang
"type of neural
tube defect"

Aspirin pada anak


(Reye Syndrom -
pembengkakan pada
daerah liver (hati)
dan otak
EFEK SAMPING OBAT
PADA IBU HAMIL

Birth defect
Fetal cleft : maltransformasi/
Resiko bayi lahir perubahan
dengan "bibir terutama pada
sumbing" kaki dan tangan
yg tidak normal.

Menyebabkan BBLR rendah


kontraksi (BBLR = Berat
prematur dan Bayi Lahir Rendah)
malformasi janin

Terapi Epilepsi pada Ibu Hamil :


Valproat, Fenobarbital, dan Fenitoin
punya ES pada janin, sehingga perlu
pemberian Asam Folat dosis tinggi.
Cara Minum Obat
Glibenklamid
Progestin diminum 30 menit
diminum pada sebelum makan
hari pertama untuk menghindari
haid efek hipoglikemia

Acarbose
diiminum pada
saat makan
suapan
Gol. Bifosfonat pertama Simvastatin
diminum 30 diminum pada
menit sebelum malam hari karena
makan & tetap metabolisme lemak
dalam posisi pada malam hari
tegak / duduk

Kotrimoksazole Captopril
diminum dengan diminum 1 jam
banyak air putih sebelum makan
untuk mencegah
kristaluria
@bankukai
CARA MINUM

Obat
t r i u m
Na
c u s a t
do
m i n u m
Di u m
a n M i n
d e n g n g
t i h y a
air p u
a n y a k
b

Orlistat
Diminum
sebelum
makan (
harus
dengan
makana
berlema n
k)

t e r o n /
re t i s
No d r o n
in
Noret 3 hari
m in u m a a n
Di i p er k ir
m h a r 1
seb e lu e la m a
la lu s
ha id , h in gga
u , d a n
mingg h selesai
umro 14 h ar i)
si m a l
(m a k
Cara Minum
OBAT

01 02

Sukralfat : Metoklopramid :
Diminum saat Diminum 30
perut kosong menit sebelum
makan

03 04
Glimepirid :
Metformin :
Diminum 15 menit
Diminum bersama
sebelum makan,
dengan makanan =>
untuk menghidari
untuk menghindari
efek hipoglikemia
gastritis

05 06

Suplemen Zink Obat Antimalaria :


10 - 20 mg/hari Tidak boleh diberikan
selama 10 - 14 dalam keadaan perut
hari berturut- kosong karena
turut bersifat iritasi
lambung.

@bankukai
PROFILAKSIS
Profilaksis bayi Profilaksis
yang lahir dari ibu malaria :
HIV : Zidovudin Doksisiklin

Profilaksis TB
anak : Isoniazid

Profilaksis
operasi bedah : Profilaksis
Cefazoline Migrain :
Amitriptilin
Fluoksetin

Cotrimoksazole
untuk pencegahan
infeksi opportunistik
pada HIV
OBAT KONTRAINDIKASI
IBU HAMIL

Obat
Osteoporosis KI
ibu hamil : Obat Hipertensi
Raloxifen KI ibu hamil :
ACE-i
ARB
Diuretik

Obat Ulkus
Peptik KI ibu
hamil : Obat Asam Urat
Misoprostol KI ibu hamil :
Allopurinol

Obat
Tuberkulosis KI
ibu hamil :
Streptomicin Obat Epilepsi KI
ibu hamil : Asam
Valproat

@bankukai
OBAT AMAN
IBU HAMIL

Obat DM : Insulin Obat Dislipidemia :


Omega 3

Antikoagulan :
Heparin Malaria : Artesunat

Kejang : MgSO4
Antifungi :
Ketoconazole

Konstipasi :
Laktulosa, Bisakodil
Diare : Loperamide

Gonorrhea :
Ceftriaxone

Hipertensi :
Nifedipin
Labetalol
Metildopa

@bankukai
OBAT OFF-LABEL
Obat off-label adalah obat di luar indikasi yang
tertera dalam label dan belum atau di luar
persetujuan BPOM atau FDA.

e t f or m in
Misopros M
tol e r bai k i
S , m e m p
Mengind PC O i d
uksi s i k lu s h a
persalina
n
Bromokrip
tin
Mengatas
i
hormon pr tingginya
Sildenafil olaktin yan
rt e n s i bisa menye g
a p i H i p e babkan
Ter r galaktorea
o n a
pu l m prolaktinomdan
a

p ta d i n m it ri p t i l in
Sipro he A

b a h n a fs u Analgesik
Penam neuropati
makan

S e r t r a l i ne
Celecoxib
i e ja k u la s i
Me n g a ta s Mencegah ka
p ad a p ri a nker
dini kolorektal da
kanker payud n
ara

@bankukai
OBAT OFF-LABEL
Obat off-label adalah obat di luar indikasi yang
tertera dalam label dan belum atau di luar
persetujuan BPOM atau FDA.

er i d o n e
Carbama Domp
zepine A S I
Pelanc a r
Mood St u s u I bu )
abilizer (Air S

Gabapent
in
Gangguan
bipolar
Levamisol Tremor
o d ul a t o r Pencegaha
I mm u n o m n migrain
Analgesik
neuropati

t r i g i n
Ketotifen L am o

b a h n a fs u Analgesik
Penam neuropati
makan

r am a d o l
T Rofecoxib
i e ja k u la s i
Me n g a ta s Mencegah ka
p ad a p ri a nker
dini kolorektal da
kanker payud n
ara

@bankukai
Materi
Industri
Ruang Kelas
Industri Farmasi

@bankukai @bankukai @bankukai


Jumlah Maksimum
Partikel di Industri
Farmasi
REKOMENDASI
KEKUATAN CAHAYA DI
INDUSTRI FARMASI

Referensi : POPP CPOB jilid 1 2012

@bankukai @bankukai @bankukai


BATAS CEMARAN
MIRKOBA DI INDUSTRI
FARMASI

Referensi : POPP CPOB jilid 1 2012

@bankukai @bankukai @bankukai


KUALIFIKASI
MESIN
Pola Pengambilan
Sampel
Tipe Koridor
1. Clean Coridor
1.
Untuk sediaan kering dan berdebu seperti tablet, kapsul keras,
serbuk kering menggunakan tipe koridor bersih dimana tekanan
udara pada koridor lebih tinggi daripada ruangan. Ruangan ini
biasanya adalah ruang pelarutan, granulasi kering/basah, ruang
pengayakan, ruang pencampuran dan ruang cetak tablet.

2. Dirty Coridor
Untuk sediaan liquid, semisolid, softcapsule menggunakan tipe
Koridor Kotor dimana tekanan udara pada ruang proses lebih tinggi
daripada tekanan udara pada koridor. Ini menyebabkan pengotor
akan terdorong keluar ruangan dan masuk ke dalam koridor.
Pengotor dari ruangan lain yang ada pada koridor tidak bisa
memasuki ruangan proses yang lain untuk mencemari karena
tekanannya lebih tinggi.
Komponen HVAC
Air Handling Unit (AHU)
Mengontrol suhu, kelembaban, tekanan dan partikulat

Filter
Sebagai Kontrol partikulat, mencegah kontaminasi produk dan
kontaminasi silang

Cooling Coil dan Heating Coil (Evporator)


Mengatur suhu serta kontrol kelembaban ruangan
Heating Coil : meningkatkan suhu dan menurunkan
kelembaban
Cooling Coil : menurunkan suhu dan meningkatkan
kelembaban

Blower
Menggerakan udara ke sepanjang sistem AHU.

Dumper
Mengatur banyaknya debit udara yang dialirkan ke ruangan
produksi

Ducting /Saluran Udara


Menjadi saluran tempat mengalirnya udara menuju ruangan
produksi
Industri
Uij Warna Bahan Alam
Alkaloid = mayer
(endapan putih),
dragendorf (endapan
coklat),
Permasalahan pada Sediaan Gel Bouchardat (endapan
Sinergis =Gel mengkerut orange)
Swelling : Gel megembang Tanin =FeCI3 (endapan
hitam/ungu)
Flavanoid =AICI3
Spektrofotometri UV-ViS :
(endapan merah)
Analisis kadar dengan melihat
Terpenoid/steroid
gugus kromofor dan ausokrom
=Liebermand (endapan
Spektrofotometri IR : Untuk
biru hijau)
analisis Gugus Fungsi
Spektrofotometri Serapan Atom
(AAS) : Untuk analisis Logam

BCS kelas 1: Premeabilitas baik, Kelarutan baik (PK)


BCS kelas 2: Premeabilitas baik, Kelarutan Buruk (P)
BCS kelas 3: Premeabilitas buruk, Kelarutan baik (K)
BCS kelas 4 : Premeabilitas buruk, Kelarutan buruk
Formulasi Solida
Metode Pembuatan Tablet
Granulasi basah = untuk zat termostabil, non-hidrolised
Granulasi kering = untuk zat tidak tahan terhadap panas
Kempa langsung = zat yang memiliki sifat alir &
kompresibilitas baik

Tablet salut sugar/film = utk nutupin rasa pahit/bau


Tablet salut enteric = utk menunda disolusi pada pH
asam dan terdisolusi di pH basa
Proses salut sugar/film/enteric :
Sealing > sub coat > coloring > smoothing > polishing >
printing

Eksipien Sediaan Solida


Diluent/pengisi : Derivat selulosa, avicel
(mikrokristalin selulosa), amilum, sukrosa, manitol
Binder/pengikat: Na CMC, avicel, HPMC, gelatin, gom
alam
Anti adherent (mencegah sticking): talkum. Mg
stearat, starch
Disintegrant/penghancur: Croscarmellose, PVP,
crosspovidon, primojel (Sodium starch glikolat),
amprotap, amilum, CMC, crosspovidone
Lubrikan/pelicin: Mg stearat, PEG, amilum
Glidan/pelinci talkum, aerosol, Silika
Permasalahan
Sediaan Tablet

Capping = pecah bagian Laminating = pecah


atas / bawah bagian atas dan bawah

Chipping = pecah bagian Sticking = granul nempel


samping ke punch

Mottling = warna tidak


merata
Formulasi Sediaan
Semi solida
Basis Pasta-Salep-Krim
Hidrokarbon / anhidrat = paraffin, vaselin, cera,
beeswaxa --> basis pasta/salep
Basis serap = lanolin, adeps lanae --> basis
salep (W/O)
Basis cuci air = vanishing cream, hydrophilic
ointment --> basis krim (O/W)
Basis larut air = PEG, Na CMC, Tragakana -->
basis gel

Surfaktan = surface active agent


= wetting agent --> untuk meningkatkan
kelarutan
Anionik = Na lauril Sulfat
Kationik = amin quartener
Amfoter = betain
Non-ionik = ester alcohol

Pengawet = Nipagin, nipasol, formaldehid, klorobutanol


Anti Oksidan = tokoferol (mencegah tengik sediaan)
Softener = Paraffin a(melembutkan sediaan)
Enhancer = DMSO, HPMC, PEG, PEG (meningkatkan penetrasi)
Formulasi
Sediaan Likuida

Sistem Suspensi
Flokulasi = reversible, endapan terbentuk cepat
Deflokulasi = irreversible, endapan terbentuk
lambat

Permasalahan sediaan liquid


Creaming : reversible, terbentuk 2 lapisan, lapisan
minyak diatas
Koalesensi dan Cracking : irreversible, globul minyak
pecah
Breaking : Creaming yang irreversible
Caking : Endapan emulgator/suspending agent di
bawah, irreversible.
Inversi fasa : fase O/W --> W/O atau sebaliknya.
Diagram Rheologi

Plastis = Krim / Salep

Pseudoplastis = Suspensi Dilatan = Pasta


@bankukai @bankukai @bankukai
Industri
Parameter Ektraksi
Parameter Spesifik :Organoleptis, kadar sari larut
air
Parameter Non spesifik : Susut pengeringan, bobot
jenis, kadar abu, cemaran logam

Uji Stabilitas
On going / Long-term: 30°C : 2°C : RH 65% +%5
Accelerated: 40°C:2°C;RH75%+%5

Metode Sterilisasi
Panas basah = 121 C selama 15 menit , untuk zat
tahan panas dan lembab, punya pelarut air
Panas kering= 180-2000 C sealama 2-4 jam ,untuk
zat aktif tahan panas,tanpa pelarut air
Filtrasi =membrane 0,22 mikron untuk zatakti
ftidak tahan pana
Gas=etilen dioksida dan Bahan kimia serta radiasi
sinar gamma untuk alat kesehatan steril keperluan
operasi.
Industri
Validasi Pembersihan
Validasi pembersihan adalah salah satu validasi yang
ada di Industri Farmasi dan juga dipersyaratkan oleh
CPOB. Validasi ini penting untuk mencegah
kemungkinan kontaminasi dan kontaminasi silang dari
bahan baku ataupun produk.
Uji Disolusi
Tujuan :
Quality Control
Pengembangan formula

@bankukai @bankukai @bankukai


Uji
Disolusi Terbanding
Media Disolusi :
pH 1,2 (larutan HCl)
pH 4,5 (larutan buffer asetat)
pH 6,8 (larutan buffer fosfat)

Kriteria Penerimaan :
f2 ≥ 50 menunjukan produk uji ekivalen
dengan produk innovator.
Jika dalam 15 menit, produk uji terlarut
≥ 85%, dinyatakan bioekivalen tanpa
perlu menghitung f2.

@bankukai @bankukai @bankukai


KATEGORI
REGITRASI OBAT
Registrasi variasi major
(VaMa).
Registrasi variasi minor yang
memeriukan persetujuan
(VaMi-B).
Registrasi variasi minor
dengan notifikasi (VaMi-A).

Kategori Registrasi Variasi


Mayor (VaMa) : Yang
berpengaruh bermakna
terhadap aspek khasiat,
keamanan,dan/atau mutu
obat,

Contoh :
Perubahan terkait zat aktif
Perubahan indikasi dan/atau
penambahan indikasi
Perubahan dan/atau
penambahan produsen zat
aktif
KATEGORI
REGITRASI OBAT

Registrasi Baru :
Registrasi obat yang
belum mendapat izin
edar di Indonesia.

Contoh : Kategori Variasi notifikasi


Perubahan logo (VaMi-A): Registrasi variasi
Penambahan klim yang tidak berpengaruh
efek samping/ sama sekali terhadap aspek
Kontraindikasi khasiat, keamanan, dan/atau
Pengurangan mutu obat,
tempat produksi

Contoh :
Perubahan nama
Kategori Variasi Minor yang dagang obat
memerlukan Persetujuan Perubahan nama
(VaMi-B): registrasi variasi pendaftar /
yang tidak termasuk pemberi lisensi
kategori registrasi variasi Penambahan besar
minor dengan notifikasi kemasan
maupun variasi major.
Materi
SBA
Social Behaviour Administration
Beyond Use
Date (BUD)
Hafalan Cepat
Obat-Obat Tertentu

TTD KAH

riheksifenidil
ramadol
extrometorphan
lorpomazin
mitriptilin
aloperidol
@bankukai @bankukai @bankukai
Obat Wajib Apotek
maksimal 10 tablet
APIS NAIK BIS (bayar 10 tablet)
llopurinol

roxicam

iproheptadin

trium Diklofenak

etotifen

smuth subsalisilat

@bankukai @bankukai @bankukai


Hafalan Cepat
Obat Wajib Apotek
Maksimal 10 tablet

RANI SIBI
anitidin
lopurinol
atrium Diklofenak
buprofen
iproheptadin
smuth
@bankukai @bankukai @bankukai
Hafalan Cepat
Obat Wajib Apotek
Maksimal 20 tablet

SALMA
butamol
etoklopramid
sam Mefenamat

@bankukai @bankukai @bankukai


Apotek
SP narkotik/psikotropik hanya Laporan SIPNAP
berisi 1 jenis zat, 1 jenis Kemenkes tanggal 10
sediaan, 1 jenis dosis Pemusnahan narkotik
SP narkotik, psikotropik dan dan psikotropik dihadiri
precursor min 3 rangkap saksi dari dinkes
kota/kab

Berita acara pemusnahan


dibuat 4 rangkap (binfar,
bpom, dinkes prov dan arsip)

Arsip copy resep


disimpan 5 tahun

Copy resep untuk pemberian


kekurangan narkotik hanya
dapat dilakukan di apotek yang
menyimpang resep asli

Ukuran lemari narkotika :


80 x 60 x 100 double lock
PERINGATAN
OBAT BEBAS TERBATAS
@bankukai

1. Awas! Obat Keras, Bacalah Aturan


Pemakaiannya
2. Awas! Obat Keras, Hanya untuk Kumur, jangan
ditelan
3. Awas! Obat Keras, Hanya untuk bagian Luar
dari badan
4. Awas! Obat Keras, Hanya untuk diBakar
5. Awas! Obat Keras, Tidak boleh diTelan
6. Awas! Obat Keras, Tidak Wasir, jangan ditelan

P-K-L-B-T-W
KATEGORI
KEHAMILAN
@bankukai

A = Aman
Aman untuk janin. Studi kontrol tidak memperlihatkan adanya
resiko pada wanita terhadap janin pada kehamilan trimester I dan
trimester selanjutnya.

B = Boleh
Cukup aman untuk janin. Kategori ini telah melewati studi yang
dilakukan pada sistem reproduksi binatang percobaan, tidak
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin;

C = Cedikit aja
Dapat berisiko, digunakan jika perlu. Obat dianjurkan hanya jika
manfaat yang diperoleh oleh ibu atau janin melebihi risiko yang
mungkin timbul pada janin.

D = Dihindari
Digunakan jika darurat. Terbukti menimbulkan risiko terhadap
janin, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan
pada wanita hamil dapat dipertimbangkan seperti situasi yang
mengancam jiwa atau kritis.

X = Kontraindikasi
Memiliki kontraindikasi dan sangat berbahaya bagi janin. Studi
untuk kategori obat ini telah memperlihatkan adanya abnormalitas
janin dan besarnya risiko pada wanita hamil.

@bankukai
Indikator VVM
Vaccine Vial Monitor

Pustaka : PMK no 12 tahun 2017 ttg Penyelenggaraan Imunisasi

@bankukai @bankukai @bankukai


Masa Pemakaian
Vaksin Sisa
Vaksin sisa pada pelayanan statis (Puskesmas, Rumah Sakit atau praktek
swasta) bisa digunakan pada pelayanan hari berikutnya. Beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi adalah:
a. Disimpan pada suhu 2°C s.d. 8°C
b. VVM dalam kondisi A atau B
c. Belum kadaluwarsa
d. Tidak terendam air selama penyimpanan
e. Belum melampaui masa pemakaian.

Pustaka : PMK no 12 tahun 2017 ttg Penyelenggaraan Imunisasi

@bankukai @bankukai @bankukai


Etika Kefarmasian

Veracity
Mengatakan kebenaran.
Contoh : pasien berhak tau penyakit yang
diderita (diagnosisnya)

Non Maleficience
Apakah tindakan yang diambil dapat
memperburuk pasien.
Contoh: pasien sulit menelan, maka minimalisir
penggunaan obat oral

Beneficence
Bukan hanya cegah kesalahan, tetapi lebih
aktif ke pasien.
Contoh : Setelah mendapat obat, diberi
konseling/ monitoring berkala terhadap
penyakit pasien

@bankukai @bankukai @bankukai


Etika Kefarmasian

Confidentiality
Menjaga rahasia pasien.
Contoh : pasien mendapat obat yang
digunakan di dubur, konseling diberikan di
ruang khusus

Fairness
Adil dan bertanggungjawab.
Contoh : melayani pasien sesuai nomor antrian
(Jika tidak ada gawat darurat)

@bankukai @bankukai @bankukai


METODE
Pengadaaan

Pembelian Langsung

Lokasi PBF dekat dengan apotek

Pengadaan jumlah terbatas

Dilakukan tiap hari berdasarkan


kecepatan aliran barang

Pengadaan berencana
Berdasarkan waktu tertentu/
bulanan untuk apotek

Pengadaan spekulatif
Dilakukan jika ada diskon, kemungkinan
kenaikan harga di masa mendatang

Konsinyasi
Kerjasama apotek dengan PBF yang
menitipkan produknya

Just in Time
Ketika sedang dibutuhkan baru dipesan
dan harga barang yang mahal
METODE
FARMAKOEKONOMI
COST EFFECTIVENES ANALYSIS (CEA)

Analisis ekonomi untuk membandingkan cost dan


outcomes dari 2 atau lebih obat pada golongan
yang berbeda.
Outcome klinis berupa :
Penurunan tekanan darah (mmHg)
Penurunan gula darah
Penurunan total kolestrol, dll.

COST BENEFITANALYSIS (CBA)

Menghitung rasio antara biaya intervensi


kesehatan dan manfaat (benefit) yang diperoleh,
dimana outcome (mantaat) diukur dengan unit
moneter (rupiah).
Contoh: program kesehatan vaksin
METODE
FARMAKOEKONOMI
COST UTILITY ANALYSIS (CUA)

Teknik analisis ekonomi untuk menilai "utilitas (daya


guna)" atau kualitas hidup yang diperoleh dari
suatu intervensi kesehatan.
Outcome berupa QALY (Quality Adjusted Life
Years)

COST MINIMAZTION ANALYSIS (CMA)

Teknik analisis ekonomi untuk membandingkan 2


intervensi atau lebih yang memberikan outcomes
kesehatan setara untuk mengidentifikasi pilihan
yang menawarkan biaya lebih rendah.
KATEGORI
BIAYA
FARMAKOEKONOMI
Biaya Medis Biaya Non
Medis Langsung
Langsung
Mendukung agar pasien
Terkait langsung dengan bisa dirawat
perawatan kesehatan Contoh:
Contoh: Transportasi, penginapan
Biaya obat, administrasi, untuk keluarga pasien
dokter, perawat; biaya
lab; jasa ambulans; tes
diagnostic;

Biaya Tidak Intangible


Langsung Cost
Biaya kehilangan Biaya tidak teraba yang
produktivitas akibat terlibat dalam kualitas
penyakit yang dialami hidup pasien
Contoh: Contoh:
Karena dirawat di RS, Rasa nyeri, cemas, lelah
pasien tidak bisa
bekerja sehingga tidak
mendapatkan uang
@bankukai
Administrasi
Apoteker
STRA dikeluarkan oleh KFN
Serkom dikeluarkan oleh IAI
SIPA dikeluarkan oleh Dinkes kota/kab
SIPA di fasilitas kefarmasian (APJ Industri, APJ PBF)
untuk 1 tempat
SIPA di fasilitas pelayanan kefarmasian (APA, Aping)
untuk 3 tempat
Mutasi apoteker dokumen utamanya adalah lolos butuh
sebagai surat pengantar mutasi - Mutasi antar provinsi
diajukan kepada PD IAI melalui PC
Mutasi antar kota/kab dalam 1 provinsi diajukan
kepada PC
Jumlah Apoteker
di Rumah Sakit

Berdasarkan Permenkes no 30 tahun 2019


tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit
RS tipe A = 11 apoteker
RS tipe B = 8 apoteker
RS tipe C = 6 apoteker
RS tipe D = 2 apoteker
Warna Kantong
Limbah Farmasi

Warna Merah Warna Kuning

Limbah Limbah
Radioaktif Infeksius

Warna Ungu Warna Coklat

Limbah Limbah
Sitotoksik Kadaluarsa

@bankukai @bankukai @bankukai


KUMPULAN

RUMUS-RUMUS

FARMASI
@bankukai @bankukai @bankukai
RUMUS FARMASI

@bankukai @bankukai @bankukai


MANAJEMEN
FARMASI

@bankukai @bankukai @bankukai

@ B A N K U K A I
FARMAKOKINETIKA

@bankukai @bankukai @bankukai

You might also like