26767-Article Text-76323-1-10-20220722

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.

9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Received : 10 April 2020


Revised : 20 April 2022
Accepted : 17 June 2022
Online : 27 June 2022
Published : 30 June 2022

PELATIHAN BARISTA KOMPETENSI MANUAL BREW


SEBAGAI PENGUATAN MINAT WIRAUSAHA PADA SANTRI
PONDOK PESANTREN AL ASROR SEMARANG

Widiyanto, Ahmad Nurkhin, Satsya Yoga Baswara, Heri Yanto, Hasan Mukhibad
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Email: [email protected]

Abstract
Strengthening the entrepreneurial interest of students is an important thing at this time in order to provide
provisions for students in facing the challenges of post-hut life. Efforts that can be made in order to
strengthen the entrepreneurial interest of students are barista training. Coffee shop is currently a business
field that has prospects. Santri also have a high interest in getting involved in this coffee business. The FE
UNNES service team proposed a manual brew barista competency training as an effort to strengthen the
entrepreneurial interest of students. The method of implementing community service activities is training
with the introduction of coffee serving equipment, types of coffee, and manual coffee brewing practicum.
The target of the activity is the male students of the As Salafy Al Asror Patemon Islamic Boarding School
in Semarang who have an interest in having barista competence. The service activity was carried out on
Friday, April 1, 2022 in the MTs Al Asror classroom and was attended by 25 male students. The participants
of the activity were very enthusiastic about participating in the presentation of the speakers and the practice
of brewing coffee. The caretaker of the cottage, KH Al Mamnuhin Kholid gave an introductory speech after
the head of the service team conveyed the aims and objectives of the activity. The training instructor is
Satsya Yoga Baswara, M.Sc. (member of the service team) and Kukuh Hidayat, S.E. (devotion partner from
Atas Kota Coffee shop and space). Both have been certified national baristas. In general, the
implementation of service activities has been running smoothly and can have a significant influence on the
knowledge and competence of students in manual brew barista competencies. The hope is to increase the
entrepreneurial interest of students.
Keywords: barista training; manual brew; coffee; santri; entrepreneurial intention

Abstrak
Penguatan minat wirausaha santri menjadi hal penting saat ini dalam rangka memberikan bekal bagi
santri dalam menghadapi tantangan kehidupan pasca pondok. Upaya yang dapat dilakukan dalam rangkat
menguatkan minat wirausaha santri adalah dengan pelatihan barista. Coffee shop saat ini menjadi bidang
usaha yang mempunyai prospek. Santri juga mempunyai ketertarikan yang tinggi untuk terjun di usaha
perkopian ini. Tim pengabdian FE UNNES mengajukan kegiatan pelatihan barista kompetensi manual
brew sebagai upaya untuk menguatkan minat wirausaha santri. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat adalah pelatihan dengan pengenalan peralatan penyajian kopi, jenis kopi, dan
praktikum penyeduhan kopi secara manual. Sasaran kegiatan adalah santri putra Pondok Pesantren Putra
Putri As Salafy Al Asror Patemon Semarang yang mempunyai minat memiliki kompetensi barista. Kegiatan

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 344
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

pengabdian telah dilaksanakan pada Jumat, 1 April 2022 di ruang kelas MTs Al Asror dan diikuti oleh
santri putra sebanyak 25 orang. Peserta kegiatan sangat antusias mengikuti paparan dari narasumber dan
praktik penyeduhan kopi. Pengasuh pondok, KH Al Mamnuhin Kholid memberikan sambutan pengantar
setelah ketua tim pengabdian menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan. Instruktur pelatihan adalah
Satsya Yoga Baswara, M.Sc. (anggota tim pengabdian) dan Kukuh Hidayat, S.E. (mitra pengabdian dari
Atas Kota Coffee shop and space). Keduanya telah tersertifikasi barista nasional. Secara umum,
pelaksanaan kegiatan pengabdian telah berjalan lancar dan dapat memberikan pengaruh signifikan
terhadap pengetahuan dan kompetensi santri dalam barista kompetensi manual brew. Harapannya dapat
meningkatkan minat wirausaha santri.
Kata Kunci: pelatihan barista; manual brew; kopi; santri; minat wirausaha

1. PENDAHULUAN konsumsi kopi telah menjadi gaya hidup


Konsumsi kopi di Indonesia masyarakat Indonesia, baik di kalangan
mengalami peningkatan signifikan. Data anak muda maupun yang lebih luas.
International Coffee Organization (ICO) Tidak terbatas dikonsumsi oleh laki-laki
mencatat bahwa tren konsumsi kopi tetapi juga oleh perempuan. Kedai kopi
domestik di Indonesia terus meningkat pun berkembang bak jamur di musim
selama lima tahun terakhir. Pada periode hujan untuk menyediakan layanan
2018-2019, jumlah konsumsi kopi kepada para penikmat kopi. Tidak heran
domestik mencapai 4.800 kantong banyak brand kedai kopi yang mampu
berkapasitas 60 kilogram (kg). Padahal, melayani di seluruh wilayah Indonesia
pada periode 2014-2015 jumlah seperti Janji Jiwa, Kopi Kangen, dan
konsumsi kopi domestik hanya 4.417 lainnya. Penyajian kopi pun sangat
kantong. Kemudian, pada periode tahun beragama sehingga konsumen dapat
berikutnya mencapai 4.550 kantong memilih sesuai dengan selera masing-
(https://databoks.katadata.co.id/). masing.
Direktur Tanaman Tahunan dan Bisnis kedai kopi merupakan
Penyegar, Direktorat Jenderal potensi yang dapat dilakukan oleh
Perkebunan Kementerian Pertanian, masyarakat saat ini. Masyarakat
Heru Tri Widarto, mengatakan bahwa Indonesia adalah komunitas yang suka
konsumsi kopi domestik pada 2020 berkumpul dan menikmati kuliner
mencapai 294.000 ton. Naik 13,9% (Barus, 2020). Kebutuhan konsumsi
dibandingkan tahun 2019 sebesar kopi juga terus meningkat. Bisnis kedai
258.000 ton kopi bisa dimulai dari hobi atau memang
(https://www.solopos.com/konsumsi- sejak awal digeluti untuk menangkap
kopi-di-indonesia-meningkat-1152022). potensi penghasilan dan lainnya. Inovasi
Indonesia termasuk penghasil komoditas rasa dan penyajian juga harus terus
kopi terbesar di dunia setelah Brasil, dilakukan untuk memenangkan
Vietnam, dan Kolombia (Barus, 2020). persaingan. Data lain menunjukkan
Kopi merupakan produk yang bahwa konsumsi minuman RTD (ready
dapat dikonsumsi sebagai minuman to drink) mengalami peningkatan
yang memiliki aroma dan khas. Saat ini, signifikan akhir-akhir ini.

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 345
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Perkembangan coffee shop saat pandemi diperhatikan (Azizah, 2020). Banyak


COVID-19 memang mengalami kegiatan di pondok yang bertujuan untuk
penurunan signifikan namun telah menumbuhkan minat wirausaha santri
berkembang kembali seiring kehidupan dalam rangka membekali santri
baru di masa pandemi (Azarin, 2021). memasuki kehidupan sesungguhnya
Usaha kedai kopi tidak hanya tumbuh di nanti. Sebagian besar pembelajaran di
lingkungan sekitar kampus yang banyak pondok pesantren adalah Pendidikan
bermukim anak muda sebagai konsumen agama yang diharapkan mengantarkan
terbesar kopi. Kedai kopi telah santri memiliki karakter yang jujur,
merambah di daerah-daerah pemukiman amanah, dan kemampuan leadership.
penduduk secara umum. Nilai-nilai tersebut sangat terkait dengan
Usaha kedai kopi berdampak pada nilai kewirausahaan (Farid et al., 2021).
penciptaan wirausaha muda baru, Uraian di atas menjadi latar
khususnya di kalangan mahasiswa. belakang tim pengabdian FE UNNES
Tidak heran karena kopi lebih dekat untuk melaksanakan kegiatan
dengan jiwa anak muda. Penyedia pengabdian di Pondok Pesantren Putra
layanan konsumsi kopi sebagian besar Putri As Salafy Al Asror Patemon
dari kalangan anak muda. Namun Gunungpati Kota Semarang. Tim
demikian, tidak sedikit dari kalangan pengabdian juga telah berusaha untuk
lainnya terlibat dalam bisnis kedai kopi meningkatkan minat wirausaha santri
ini (Iryani et al., 2021). Sehingga selama ini melalui kegiatan pengabdian.
diperlukan program yang dapat Pada tahun 2018, tim pengabdian
meningkatkan minat wirausaha mengadakan IbM untuk meningkatkan
masyarakat secara umum. Upaya yang kompetensi wirausaha santri (Kardoyo et
dapat dilakukan adalah melatih al., 2018). Program peningkatan
masyarakat menjadi barista dan kompetensi wirausaha halal food bagi
mengelola warung kopi kekinian (Arfan santri tahfidz juga telah dilaksanakan
et al., 2021). Kegiatan lain yang dapat pada tahun 2020 (Nurkhin et al., 2020).
dilakukan adalah pelatihan edukasi kopi Kemudian menyelenggarakan
dan barista dalam menguatkan peningkatan keterampilan santripreneur
kemandirian pemuda dalam menghadapi melalui pelatihan olah limbah kayu
tantangan ekonomi selama pandemi menjadi produk yang bernilai ekonomi
(Juhanaini et al., 2021). Upaya tersebut (Fachrurrozie et al., 2021).
tentunya menyesuaikan potensi daerah Kegiatan pengabdian ini
masing-masing. merupakan kelanjutan dari kegiatan
Peningkatan minat wirausaha pengabdian sebelumnya sebagai upaya
masyarakat melalui usaha kedai kopi untuk meningkatkan minat wirausaha
juga relevan dengan upaya penguatan santri, khsususnya di Pondok Pesantren
minat wirausaha santri. Pendidikan Al Asror Semarang. Permasalahan di
kewirausahan di pondok pesantren juga mitra juga masih tampak terkait dengan
telah menjadi hal yang sangat minat wirausaha santri. Sebuah

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 346
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

tantangan berat agar santri mempunyai Pengembangan kewirausahaan di


kreativitas dan inovasi dalam pondok pesantren telah menjadi
menghadapi tantangan hidup. Karena perhatian semua pihak, dari pengelola
memang santri masih berfokus untuk sampai dengan pemerintah. Sehingga
belajar agama dan sekolah. Oleh karena tidak heran pemerintah juga mengambil
itu, pengasuh pondok selalu mengajak kebijakan pengembangan santri
tim pengabdian untuk bersama-sama wirausaha (Fachrurrozie et al., 2021).
dalam membentuk karakter wirausaha Banyak program yang dapat
santri. Kegiatan pengabdian adalah salah dilaksanakan untuk meningkatkan
satunya. pengetahuan, keterampilan, dan intensi
Kebutuhan Pondon Pesantren Al berwirausaha santri. Perkembangan
Asror dalam pengembangan minat pesantren saat ini adalah bagaimana
wirausaha santri adalah hal yang menjadi memberikan bekal kewirausahaan bagi
perhatian tim pengabdi. Melalui potensi santri sehingga akan siap terjun ke
usaha kopi, tim pengabdi akan masyarakat dengan mempunyai
memberikan penjelasan, motivasi, dan kemampuan untuk bertindak kreatif dan
coaching bagaimana menangkap inovatif (Kardoyo et al., 2018). Salah
peluang bisnis di bidang kopi. Uraian di satu program yang dapat dilakukan
awal memberikan gambaran bahwa adalah peningkatan kompetensi
usaha kopi merupakan tren bisnis anak wirausaha halal food bagi santri tahfidz
muda saat ini. Santri akan mampu belajar dengan memberikan pelatihan
dan berkreasi sehingga dapat pembuatan kue kering dan lainnya
menjalankan usaha café atau sejenisnya (Nurkhin et al., 2020).
saat boyong dari pondok pesantren. Wirausaha di bidang kopi
Pelatihan barista merupakan merupakan tren saat ini. Barista
langkah strategis untuk menguatkan merupakan profesi yang menarik untuk
kompetensi bagi santri untuk dapat terjun di dunia bisnis kopi. Barista
mengolah dan menyiapkan kopi sesuai adalah profesi yang berkaitan dengan
dengan standar kompetensi yang ada. keterampilan dalam meracik minuman
Pada pengabdian ini santri akan dilatih dengan bahan dasar kopi (Prehanto et al.,
secara manual brew. Kebutuhan santri 2019). Barista selain harus bisa meracik
adalah mengenal jenis dan ragam kopi kopi juga bertugas melayani pelanggan
kemudian dapat menyajikannya secara yang datang ke kafe (Rahman & Putri,
manual sebagai minuman. Harapannya 2019). Profesi ini sangat dibutuhkan oleh
ke depan ada kegiatan lanjutan hingga kafe dan gerai kopi sehingga dapat
santri dapat mengikuti sertifikasi menyediakan racikan minuman kopi
kompetensi sebagai barista profesional. yang profesional. Perkembangan
Dengan demikian, santri mempunyai industri coffee shop mendorong semakin
bekal yang diakui di dunia usaha. meningkatnya animo masyarakat
(khususnya kalangan muda) agar
2. TINJAUAN LITERATUR

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 347
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

mempunyai keterampilan sebagai Putra Putri As Salafy Al Asror Patemon


barista. Gunungpati Kota Semarang sebanyak 25
Perekembangan kebiasaan minum orang. Santri putra tersebut memiliki
kopi telah menjadi gaya hidup ketertarikan yang tinggi dalam kegiatan
masyarakat (Wati & Aini, 2021). ini dan harapannya dapat mempengaruhi
Penelitiannya membuktikan bahwa minat wirausahanya.
pelatihan barista sangat erat kaitannya Tahapan pelaksanaan kegiatan
dengan motivasi berwirausaha. pengabdian ini adalah sebagai berikut;
Kompetensi barista juga telah diatur a) Tahapan persiapan
berdasarkan SKKNI sehingga Tim pengabdian melakukan
kompetensi yang harus dikuasai oleh silaturahim dan koordinasi dengan
seseorang menjadi terstandar (Annisa & pengasuh pondok. Di samping itu, tim
Pamungkas, 2021). pengabdian berkomunikasi dengan
instruktur mitra. Luaran tahapan ini
3. METODE PELAKSANAAN
adalah waktu dan tempat pelaksanaan,
Metode pelaksanaan kegiatan
materi pelatihan, peralatan yang
pengabdian adalah pelatihan barista
dibutuhkan, dan sarana prasarana
kompetensi manual brew. Pelatihan
pengabdian lainnya.
dianggap cocok karena akan
memberikan bekal pemahaman dan b) Tahapan pelaksanaan
kompetensi santri dalam materi barista Tahapan pelaksanaan adalah
kompetensi manual brew. Santri akan tahapan penting dalam pelaksanaan
diberikan pemahaman awal mengenai kegiatan ini. Setelah persiapan dilakukan
jenis dan ragam kopi. Kemudian tim dengan baik, maka kegiatan pelatihan
pengabdi bersama instruktur mitra akan barista kompetensi manual brew
menyampaikan materi secara simulatif dilaksanakan. Peserta, tim pengabdian,
dan memandu santri dalam praktik instruktur mitra, pengasuh pondok
penyeduhan kopi secara manual dengan bersama-sama mengikuti kegiatan
peralatan yang tersedia. Instruktur (tim pengabdian sampai dengan selesai.
pengabdian dan mitra) telah memiliki Instruktur memaparkan materi pelatihan.
sertifikat kompetensi barista BNSP Tim pengabdian membantu melakukan
sehingga mempunyai kompetensi dan pengamatan atas proses pelatihan untuk
pengalaman yang memadai untuk melihat antusiasme dan partisipasi
memberikan pelatihan baristas kepada peserta dan kesuksesan pelaksanaan
santri. Instruktur mitra merupakan kegiatan pengabdian.
barista dari Atas Kota Coffee shop and c) Tahapan evaluasi
space Sekaran Gunungpati Kota Tim pengabdian juga
Semarang. Instruktur selama ini juga melaksanakan kegiatan evaluasi untuk
telah menggeluti dunia perkopian. mengukur keberhasilan pelaksanaan
Sasaran peserta kegiatan pengabdian kegiatan pengabdian. Indikator evaluasi
adalah santri putra Pondok Pesantren
diantaranya adalah tingkat partisipasi

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 348
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

peserta, peningkatan kompetensi peserta, M.Sc. (anggota tim pengabdian) dan


dan kelancaran pelaksanaan kegiatan Kukuh Hidayat, S.E. (Atas Kota Coffee
pengabdian secara umum. shop and space, Sekaran). Materi
pelatihan adalah kompetensi manual
4. HASIL DAN PEMBAHASAN brew dengan rincian materi pengenalan
Pelatihan barista kompetensi kopi, peralatan sederhana (manual),
manual brew merupakan solusi atas penyeduhan kopi, dan lainnya.
permasalahan yang dihadapi mitra. KH Al Mamnuhin Kholid,
Bisnis di bidang kopi saat ini menjadi pengasuh pondok, memberikan
trend, baik di kalangan muda maupun sambutan pengantar dalam kegiatan ini.
tua. Artinya, peluang bisnis di perkopian Beliau berpesan agar santri dapat
menjadi sangat terbuka dan bisa mengikuti kegiatan dengan seksama
dimanfaatkan oleh santri dan alumni sehingga dapat menguasasi kompetensi
untuk terlibat aktif dalam berwirausaha. barista. Peluang usaha di bidang per
Penguasaan kompetensi menjadi barista kopian adalah baik untuk ditangkap oleh
adalah salah satu upaya untuk santri sebagai bekal mencari penghasilan
meningkatkan minat wirausaha santri. ataupun kegiatan lainnya. Ketua tim
Dengan kompetensi yang dimiliki, santri pengabdian sebelumnya menyampaikan
bisa menjadi barista professional dan maksud penyelenggaraan kegiatan
membuka usaha coffee shop dengan pelatihan dalam bingkai kegiatan
sumber daya pendukung yang dimiliki. pengabdian kepada masyarakat. FE
Kegiatan pengabdian masyarakat UNNES dan Ponpes Putra Putri As
yang diselenggarakan sebagai solusi Salafy Al Asror telah menjalin
permasalahan mitra telah dilaksanakan Kerjasama dalam berbagai bidang untuk
dengan lancar pada hari Jumat, 1 April memperat hubungan. Dalam kegiatan
2022 di ruang kelas MTs Al Asror pengabdian ini, tim juga menggandeng
Semarang. Peserta kegiatan adalah santri Atas Kota Coffee shop and space karena
putra Pondok Pesantren Putra Putri As telah memiliki pengalaman dan reputasi
Salafy Al Asror Patemon Semarang dalam pelatihan barista dan bisnis coffee
sebanyak 25 orang. Sebagai instruktur shop.
pelatihan adalah Satsya Yoga Baswara,

Gambar 1. Pengasuh Pondok, KH Al Mamnuhin Menyampaikan Sambutan Pembukaan

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 349
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Kedua instruktur memaparkan mengetahui tentang dunia perkopian


materi yang terangkum dalam hand book termasuk peluang usahanya.
“Pengenalan Seduh Mesin Dan Manual”. Instruktur kemudian menjelaskan
Instruktur pertama (Satsya Yoga jenis-jenis kopi dan pengenalan
Baswara) memantik peserta terlebih peralatan sederhana (manual) kepada
dahulu untuk mengetahui pengalaman peserta. Di meja telah ditata beberapa
peserta dalam menikmati kopi baik di jenis kopi arabika dan robusta. Peserta
pondok maupun di coffee shop (jika diminta mengenal karakteristik kopi
pernah). Peserta memberikan tanggapan (bau, bentuk) dan juga tipe penggilingan
pengalamannya selama ini. Aktivitas kopi (kasar, medium, halus). Peserta
pondok yang cukup padat menjadi sangat antusias menyimak penjelasan
kendala santri dalam menikmati kopi, instruktur. Kukuh Hidayat (instruktur
apalagi datang ke coffee shop. Sebagian utama) mengelaborasi penjelasan
besar santri menikmati kopi dengan instrukur pertama untuk memperkuat
penyeduhan biasa (kopi dituang air pemahaman peserta. Gus Nuhin juga
panas). Dan juga tidak banyak santri mengikuti kegiatan untuk memberikan
yang pernah datang ke coffee shop. dukungan penuh pelaksanaan pelatihan
Dengan demikian pengalaman santri barista ini.
dalam menikmati dan menyajikan kopi
masih cukup dasar. Santri belum banyak

Gambar 2. Narasumber Menyampaikan Materi Pelatihan

Kukuh Hidayat dibantu Satsya over + immersion. Metode rendam yang


Yoga Baswara menguraikan teori dasar cukup dikenal diantaranya adalah
seduh manual kepada santri dengan ibrik/Turkish, tubruk, dan French press.
menggunakan alat yang telah disediakan. Metode tuang diantaranya flat bottom,
Jenis metode alat seduh manual terdiri chemex, kalita wave, V60. Metode
dari immersion (rendam), pour over aplikasi tekanan diantaranya handpresso,
(tuang), aplikasi tekanan, aplikasi my pressi, mokapot, rokpresso. Metode
tekanan + immersion, dan aplikasi pour aplikasi tekanan dan rendam diantaranya

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 350
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

adalah syphon dan aero press. Metode berdasarkan surface area terdiri dari fine
aplikasi pour over dan immersion (halus) dan coarse (kasar). Pada gilingan
diantaranya adalah kono dan Vietnam fine tingkat penyerapan air akan lebih
drip. banyak. Sedangkan pada gilingan coarse
Materi berikutnya mengenai tingkat penyerapan air lebih sedikit.
kualitas air, temperatur air, dan level Standard level gilingan adalah sekira
gilingan. Kualitas air berdasarkan 600-900 micron. Pembagian step
standard TDS (total dissolve solid) pouring adalah terdiri dari step 1, step 2
menurut SCAI adalah sekitar 40-175 dan step 3. Step 1 menghasilan akibat
ppm (part per million). Sedangkan kental, high acidity, dan low pH. Step 2
standard manual brewing sekitar pada berakibat sweet dan medium body.
125-150 ppm. Temperatur air Sedangkan step 3 menghasilkan akibat
berdasarkan standar SCAI adalah 92 – 96 light, bitter, low body, dan high pH.
derajat Celsius. Level gilingan

Gambar 3. Peserta dengan Seksama Mengikuti Kegiatan

Instruktur mensimulasikan penjelasan instruktur. Perwakilan


penyeduhan kopi kepada peserta. peserta mempraktikkan apa yang telah
Kemudian peserta dipandu instruktur disimulasikan oleh isntruktur
kemudian mempraktikkan penyeduhan sebelumnya dimulai dari menggiling
kopi. Instruktur dengan telaten mengajak kopi dan penyiapan peralatan
peserta untuk praktik dengan hati-hati. penyeduhan kopi. Air yang digunakan
Suasana hati bisa mempengaruhi kopi juga harus yang tepat agar rasa kopi tidak
yang diseduh. Oleh karena itu, santri terpengaruh dengan rasa air yang
diminta untuk menjaga psikologis dalam digunakan. Praktik penyeduhan kopi
penyajian kopi sehingga bisa yang dilakukan oleh peserta diantaranya
menghasilkan kualitas rasa yang pas. dalah seduh step 1 dan step 2, seduh V60,
Peserta dengan seksama menyimak dan Japanese.

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 351
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Gambar 4. Peserta Dipandu Trainer Mempraktikkan Penyajian Kopi

Peserta mengikuti kegiatan dengan kompetensi akhirnya bisa dikuasai


sangat antusias. Ketertarikan peserta dengan baik. Peluang usaha di bidang
dalam kegiatan juga sangat tinggi. kopi sangat prospektif, maka jika
Partisipasi peserta menunjukkan berminat santri diharapkan menyiapkan
keseriusan dari peserta dalam kegiatan diri kompetensi yang diperlukan
pengabdian masyarakat ini. Peserta diantaranya sebagai baristas. Jika
sangat interaktif ketika diajak ditekuni, maka akan menjadi sumber
mengungkapkan pengalaman dalam penghasilan yang tepat bagi kalangan
menikmati dan menyajikan kopi. Peserta anak muda saat ini. Jika bisa
juga sangat aktif dalam mengajukan memperoleh modal yang cukup maka
pertanyaan seputar materi yang telah bisa mendirikan usaha coffee shop.
disampaikan kedua instruktur. Di Kemudian tim pengabdian menguatkan
samping itu, perwakilan peserta dengan apa yang telah disampaikan kedua
sangat semangat mempraktikkan instruktur. Santri diharapkan menjaga
penyeduhan kopi dengan dipandu oleh semangat dan minat berwirausaha,
instruktur. khususnya dalam perkopian dengan
Kegiatan diakhiri dengan closing mengupdate pemahaman mengenai kopi
statement oleh instruktur. Pesan yang dan yang relevan lainnya. Foto bersama
disampaikan di antaranya kesungguhan peserta dan tim pengabdian menutup
dalam mendalami materi dan bisa kegiatan pengabdian.
dilakukan berulang kali sehingga

Gambar 5. Foto Bersama Tim Pengabdian dan Sebagian Peserta Kegiatan

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 352
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Evaluasi kegiatan pengabdian juga Peserta Kegiatan pengabdian ini


telah dilakukan untuk mengetahui telah memberikan dampak signifikan
dampak pelatihan barista manual brew bagi santri untuk memahami jenis dan
terhadap kompetensi dan minat ragam kopi serta teknik penyeduhan kopi
wirausaha santri. Oleh karena itu, tim secara manual. Santri telah secara praktis
pengabdi masih melakukan mengenal jenis kopi dan akhirnya
pendampingan dan monitoring terhadap mampu menyajikan kopi dengan baik.
santri yang berusaha untuk Pelatihan barista ini akan menguatkan
mempraktikkan materi pelatihan yang minat wirausaha santri dalam bisnis
telah diterima. Tim pengabdi telah kopi. Kegiatan sejenis telah dilakukan
memberikan peralatan sederhana untuk oleh para pengabdi sebelumnya, seperti
praktik barista kompetensi manual brew. pelatihan basic manual coffee brewing
Santri juga telah mulai bagi masyarakat di Kabupaten
memanfaatkannya sehingga akan lebih Temanggung (Arfan et al., 2021).
terampil dalam menyeduh kopi, Pelatihan edukasi kopi dan barista sangat
khususnya seduh manual, V60, dan bermanfaat bagi peningkatan
Vietnam drip. kemandirian pemuda dalam menghadapi
Kegiatan pengabdian ini berjalan tantangan COVID-19 (Juhanaini et al.,
dengan sukses dan telah memberikan 2021)
pengaruh signifikan terhadap
kompetensi santri dalam barista manual 5. PENUTUP
brew. Santri mulai memahami jenis kopi, Kegiatan pengabdian kepada
dan peralatan seduh manual kopi masyarakat dalam bingkai pelatihan
(grinder, timbangan, leher angsa, kettle, barista kompetensi manual brew dapat
dan lain sebagainya). Santri juga telah terlaksana dengan sukses pada tanggal 1
memiliki kompetensi barista manual April 2022 di ruang kelas MTs Al Asror
brew secara dasar. Keberhasilan Gunungpati Semarang. Kegiatan diikuti
pelaksanaan kegiatan pengabdian 25 orang santri putra Pondok Pesantren
dikarenakan tingkat partisipasi peserta Putra Putri As Salafy Al Asror. KH Al
yang sangat tinggi. Dukungan dari Mamnuhin Kholid memberikan
pengasuh juga menunjukkan apresiasi sambutan pembuka dilanjutkan paparan
positif dan terus memberikan penguatan oleh dua instruktur, Satsya Yoga
kepada santri dan tim pengabdi. Mitra Baswara, M.Sc. (anggota tim
pengabdian (pondok pesantren dan atas pengabdian) dan Kukuh Hidayat, S.E.
kota coffee shop) telah menjalin (Atas Kota coffee shop and space).
Kerjasama selama ini sehingga Materi pelatihan diantaranya
menyebabkan kelancaran dan pemahaman jenis kopi, pengenalan
kemudahaan koordinasi pelaksanaan peralatan manual brew, serta simulasi
kegiatan pengabdian. dan praktik penyajian kopi secara

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 353
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

manual (seduh manual, V60, Vietnam meningkatkan kompetensi santri sebagai


drip). barista profesional sampai dengan
memiliki sertifikasi kompetensi.
Kegiatan sangat antusias
mengikuti pelatihan barista manual brew 6. DAFTAR PUSTAKA
dengan mengungkapkan pengalaman Annisa, K., & Pamungkas, A. H.
selama ini dalam menikmati dan (2021). The Relationship Between
menyeduh kopi. Di samping itu, peserta Promotion and Students’ Interest
bersemangat dalam praktik penyeduhan in Participating in Barista
kopi dengan dipandu oleh instruktur. Training at the Job Training
Kegiatan pengabdian secara umum Center (BLK). SPEKTRUM:
berhasil diselenggarakan. Antusiasme Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
dan partisipasi peserta sangat (PLS), 9(4), 576–587.
mendukung kesuksesan pelaksanaan https://doi.org/10.24036/spektrum
kegiatan pengabdian. Pengasuh pondok pls.v9i4.114502
juga memberikan apresiasi positif dan Arfan, M., Herawati, V. E., &
penguatan kepada peserta dan tim Saraswati, L. D. (2021).
pengabdian. Penguatan Komoditi Unggulan
Pemahaman dan kompetensi santri Masyarakat melalui Pelatihan
sebagai barista manual brew meningkat Basic Manual Coffee Brewing di
cukup signifikan. Santri juga masih Kabupaten Temanggung.
bersemangat untuk menguatkan JURNAL PASOPATI ‘Pengabdian
kompetensinya dengan peralatan yang Masyarakat Dan Inovasi
tersedia dan juga kemungkinan Pengembangan Teknologi,’ 3(4),
pelaksanaan kegiatan pelatihan 197–201.
berikutnya. Mitra Kerjasama (pondok Azarin, A. (2021). Memulai Usaha
pesantren dan coffee shop) juga siap Coffe Shop di Era New Normal
untuk pelaksanaan kegiatan lanjutan Covid-19: Kajian Antropologi
untuk terus menguatkan dan Tentang Kewirausahaan
meningkatkan minat wirausaha santri. Mahasiswa di Kota Padang.
Saran yang dapat diberikan bagi Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian
santri adalah mengulang secara kontinyu Antropologi, 5(1), 77–86.
materi pelatihan yang telah diberikan. Azizah, U. (2020). Pendidikan
Dengan demikian, kompetensi manual Kewirausahaan di Pesantren
brewnya akan semakin baik. Tim dalam Meningkatkan Kompetensi
pengabdi telah memberikan bekal Berwirausaha Santri. Syntax Idea,
berupa alat dan bahan sehingga bisa 2(4), 148–157.
dimanfaatkan oleh santri setelah Barus, E. I. (2020). Peluang Bisnis dan
kegiatan pengabdian. Saran bagi Strategi Kesuksesan Bisnis Coffee
pengabdi lanjutan adalah pelaksanaan Shop Berbasis Teknologi (Studi
kegiatan sejenis yang dapat Kasus: Crema Coffee Surabaya).

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 354
DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.192.9
P-ISSN: 0216-7484
E-ISSN: 2597-8926

Nusantara Journal of Community dan Barista. Jurnal Karya Abdi,


Engagement, 1(2), 72–78. 5(3), 656–661.
http://ejournal.kopertais4.or.id/tap Kardoyo, Muhsin, Fachrurrozie, &
alkuda/index.php/NJCE/index Nurkhin, A. (2018). IbM bagi
Fachrurrozie, Wahyudin, A., Widiyanto, Santri di Kecamatan Gunungpati
Nurkhin, A., & Feriady, M. Kota Semarang untuk
(2021). Peningkatan Keterampilan Meningkatkan Minat
Santripreneur melalui Pelatihan Berwirausaha. Jurnal Pengabdian
Olah Limbah Kayu menjadi Al-Ikhlas, 4(1), 53–65.
Produk yang Bernilai Ekonomi. Nurkhin, A., Muhsin, Baswara, S. Y., &
Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas, Astuti, D. P. (2020). Program
7(2), 224–234. Peningkatan Kompetensi
Farid, M., Idrus, M., & Saharuna. Wirausaha Halal Food bagi Santri
(2021). Pelatihan Kewirausahaan Tahfidz. Jurnal Pengabdian Al-
Model Santripreneur di Pondok Ikhlas, 5(2), 107–117.
Pesantren. Seminar Nasional Prehanto, A., Saepudin, A., UZ, Z. L.,
Hasil Pengabdian 2021, 752–755. & Fisnani, Y. (2019). Buku
Iryani, N., Astiti, S., & Masykuroh, K. Barista Profesional (Dasar).
(2021). Kegiatan Pengabdian Rahman, L., & Putri, E. D. H. (2019).
Masyarakat IT Telkom Upaya Meningkatkan Kinerja
Purwokerto Berupa Optimasi Barista Untuk Mengurangi
Produk Kopi Di Desa Melung Keluhan Tamu Di Rock Gilis
Pasca Pandemi Corona Virus Coffee Lombok. Jurnal Khasanah
Disease (COVID-19). Ilmu, 10(1), 63–73.
Magistrorum et Scholarium: https://doi.org/10.31294/khi.v10i1
Jurnal Pengabdian Masyarakat, .5620
1(3), 347–360. Wati, D., & Aini, W. (2021).
https://doi.org/10.24246/jms.v1i3 Achievement Motivation and
2021p347-360 Entrepreneurial Interest of Barista
Juhanaini, Nudiati, D., Maesaroh, T. S., as Training Graduates from Job
Hafid, M. L., Widiani, C., Training Center. SPEKTRUM:
Krisnayanti, & Hakim, T. S. P. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
(2021). Peningkatan Kemandirian (PLS), 9(3), 352.
Pemuda Menghadapi Tantangan https://doi.org/10.24036/spektrum
Ekonomi Selama Covid 19 pls.v9i3.113588
Melalui Pelatihan Edukasi Kopi

Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 No. 2 Tahun 2022 | 355

You might also like