3517 12968 1 PB
3517 12968 1 PB
3517 12968 1 PB
Abstract: PT Syahid Husada Dewata is a company engaged in the marketing and maintenance of
laboratory equipment located in Bali. If employees whose performance falls below the performance
standard, it can hamper transactions. Currently assessment uses Essay method, carried out by one
assessor, performance appraisal if done with one perspective can lead to subjectiveity. Current
assessment are still in descriptive making it difficult to rank the employees. The solution
implemented to overcome these problems is to create an Employee Performance Appraisal System
with the 360 Degree Feedback. The application of the 360 Degree Feedback Method used to
increase the point of view of appraisal. In order to make it easier rank employees, it’s necessary to
convert a descriptive assessment into a scale. Graphic Rating Scale method is used so that the final
results of the assessment can be immediately determined for the best ranking of employees. The
results obtained from this study are in the form of a performance appraisal system that can be used to
take assessments from parties around the assessed employee. The resulting performance appraisal
report can be directly used to rank employees. The resulting system also meets the testing phase and
meets the design needs of users.
PT Syahid Husada Dewata merupakan yang obyektif. Menurut Mathis dan Jackson
perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran (2002) metode 360-Degree Feedback merupakan
dan pemeliharaan alat-alat laboratorium salah satu metode penilaian kinerja dengan
diagnostic dan reagensia yang berlokasi di Bali menitik beratkan pendekatan terhadap pihak yang
dan melayani transaksi jual beli bagi customer melakukan penilaian. Dalam pelaksanaannya,
dari Bali maupun di luar pulau Bali. Jika ada penggunaan metode ini mengambil penilaian dari
karyawan yang kinerjanya turun dalam pihak-pihak yang berada disekeliling karyawan
pekerjaannya maka permintaan transaksi yang dinilai. Upaya ini dilakukan agar atasan
customer terhambat, sehingga perusahaan tidak lagi menjadi sumber satu-satunya untuk
melakukan penilaian kinerja karyawan agar informasi penilaian kinerja. Dalam melakukan
kinerja karyawan tetap optimal. proses penilaian, tiap penilai memiliki masing-
Proses penilaian kinerja yang dilakukan masing kriteria dan bobot penilaian. Pihak penilai
oleh Manajer saat ini menggunakan metode Essay yang terlibat dalam penilaian diantaranya
(metode esai) dengan periode satu bulan sekali. Manajer, rekan kerja, atasan atau bawahan, dan
Saat ini penilaian hanya dilakukan oleh Manajer customer. Jika karyawan tidak terlibat dengan
dan hasil penilaian Manajer di approval oleh customer, maka rekan kerja lain yang menilai.
Direktur. Pengumpulan data untuk mengisi Kriteria yang diterapkan perusahaan saat ini dapat
kriteria berdasarkan sudut pandang Manajer. dilihat pada di Tabel 1 Kriteria Penilaian.
Penilaian kinerja apabila dilakukan dari satu Penilaian dilakukan dengan cara mengisi kriteria
sudut pandang, maka mengakibatkan subjektifitas menggunakan skala 1 (satu) sampai 5 (lima), 1
dalam penilaian kinerja. Selain itu, Manajer (satu) sebagai nilai terendah dan 5 (lima) sebagai
kesulitan dalam melakukan perangkingan, hal ini nilai tertinggi. Setelah dilakukan penilaian,
disebabkan penilaian yang dilakukan Manajer dilakukan pengumpulan data dari tiap penilai
masih berbentuk deskriptif. yang digunakan untuk perhitungan kinerja
Berdasarkan uraian di atas, maka dengan Graphic Rating Scale (GRS). GRS
diperlukan sistem penelilaian kinerja karyawan digunakan untuk menghitung nilai akhir
tampilan interface, dan algoritma program. 3) Karyawan yang ditunjuk sebagai penilai,
Tujuannya untuk lebih memahami gambaran dipilih oleh Manajer melalui persetujuan
besar dari apa yang akan dikerjakan. Direktur.
4. Construction Phase 4) Penentuan kriteria penilai, kriteria yang
Tahapan Construction ini merupakan proses digunakan masing-masing penilai dapat
penerjemahan bentuk desain menjadi kode atau dilihat pada Tabel 2 Presentase Kriteria
bentuk/bahasa yang dapat dibaca oleh mesin. Penilaian
Setelah pengkodean selesai, dilakukan pengujian 5) Penentuan nilai persub kriteria dapat
terhadap sistem dan juga kode yang sudah dibuat. dilihat pada Tabel 3 Skala performance
Tujuannya untuk menemukan kesalahan yang rating.
mungkin terjadi untuk nantinya diperbaiki.
5. Deployment Phase Tabel 2 Presentase Kriteria Penilaian
Tahapan Deployment merupakan tahapan N Kriteria Bobot M R C S
implementasi software ke client, pemeliharaan o (%)
software secara berkala, perbaikan software, 1. Kinerja dan 20 = X X X
evaluasi software, dan pengembangan software Produktifitas (8+6+
berdasarkan umpan balik yang diberikan agar 6)
sistem dapat tetap berjalan dan berkembang 2. Kedisiplinan 20 = X X
sesuai dengan fungsinya. (10+10
)
360 Degree Feedback 3. Kemampuan 10 = X X
Metode 360-Degree merupakan salah Fungsi Teknik (5 + 5)
satu metode penilaian kinerja dengan menitik 4. Etika 15 = X X X
beratkan pendekatan terhadap pihak yang Profesionalis (5+5+
melakukan penilaian. Dalam pelaksanaannya, me 5)
penggunaan metode ini mengambil penilaian 5. Komitmen 15 = X X X
dari pihak-pihak yang berada disekeliling (5 + 5
karyawan yang dinilai. Upaya ini dilakukan + 5)
mengingat bahwa pihak atasan tidak lagi 6. Kemampuan 10 = X X X X
menjadi sumber satu-satunya untuk informasi Berkomunika (3 + 3
penilaian kinerja Mathis dan Jackson (2002). si + 2 +
Proses penilaian itu dilaksanakan 2)
dengan mengevaluasi diri sendiri dan 7. Kualitas dan 10 = X X X
menggabungkan seluruh informasi atau Fokus (4 + 2
feedback baik dari Manajer, rekan kerja, atasan Pelanggan + 4)
atau customer. Semua pihak yang menjadi Total 100
anggota dalam perusahaan dilibatkan dalam
memberi informasi yang sangat diperlukan Tabel 3 Skala performance rating
dalam penilaian. Nilai Keterangan
Proses Penilaian Metode 360 Degree 5 Sangat Baik
Feedback 4 Baik
Prosedur penilaian dengan metode 360 3 Standar
Degree Feedback yang akan diterapkan: 2 Kurang
1) Kriteria yang digunakan untuk menilai 1 Sangat Kurang
adalah kriteria yang telah dipakai
perusahaan saat ini dapat dilihat pada
Tabel 1 Kriteria Penilaian Keterangan: Standar minimal yang harus dicapai
2) Karyawan nantinya dinilai oleh atasan, karyawan adalah 3 poin, jika karyawan mendapat
Manajer, rekan kerja dari bagian masing- poin tambahan maka dapat ditambahkan 1 atau 2
masing yang berhubungan dengan unit poin contoh, karyawan memenuhi suatu sub
kerja karyawan yang dinilai dan apabila kriteria kedisiplinan dengan tidak terlambat dan
karyawan yang dinilai terlibat dalam selalu hadir maka (nilai standar + poin tambahan
transaksi, maka feedback customer akan = nilai sub kriteria) 3 + 2 = 5 maka manajer
dihitung. memasukkan angka 5 saat mengisi sub kriteria,
Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem ini menggunakan
perancangan dengan model sistem IPO
Diagram pada sistem penilaian kinerja untuk
menjabarkan kebutuhan input, proses dan
output setiap modul. Pengambaran IPO dapat
dilihat pada Gambar 2 s.d. Gambar 4 IPO
Diagram pada Sistem Informasi Penilaian
Kinerja.
penilaian. Dalam mengisi form ini harus Berikut merupakan daftar data kinerja dari tiap
disesuaikan dengan role penilai yang telah karyawan, halaman ini menampilkan status
ditentukan, karena tiap role penilai memiliki form penilaian dan grafik perangkingan karyawan dari
kuisioner yang berbeda. periode yang dipilih pada halaman sebelumnya.
Evaluasi Sistem
Berikut adalah evaluasi pada sistem penilaian
kinerja, hasil pengujian fungsional dapat dilihat
pada tahap uji coba sistem, untuk ketepatan
perhitungan data kinerja diuji dengan
menggunakan microsoft excel. Berikut adalah
hasil perhitungan data kinerja menggunakan
microsoft excel dengan sistem penilaiai kinerja.
Gambar 14 Tampilan Detail Kinerja Bagian
Pertama
SIMPULAN
Dari hasil implementasi sistem penilaian
kinerja karyawan pada PT Syahid Husada Dewata
dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Penerapan sistem penilaian kinerja dengan
metode 360 degree feedback dapat
memberikan data kinerja lebih detail dan luas
dari pihak-pihak yang berada disekeliling
karyawan yang dinilai Untuk menentukan
hasil akhir apakah karyawan sudah memenuhi
standar minimal kinerja dapat dipastikan
secara akurat karena data berupa nilai skala.
2. Approval penilaian dapat segera dilakukan
karena detail nilai kinerja dari penilai
dipresentasikan dengan grafik. Hal ini
bertujuan agar Manajer dapat segera
melakukan penilaian ulang jika Direktur tidak
menyetujui.
3. Sistem dapat memangkas proses dan waktu
penilaian kinerja jika dibandingkan dengan
proses penilaian saat ini.
4. Sistem penilaian kinerja dapat menghasilkan
laporan rekapitulasi dan perangkingan
karyawan terbaik bulanan dan tahunan atau
periode yang dipilih.
Sehingga dapat dibuat kesimpulan
bahwa permasalahan yang ada pada penilaian
kinerja saat ini dapat diselesaikan dengan sistem
penilaian kinerja yang telah dibuat.
RUJUKAN