Jurnal Ku Terbaru

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 9

STIGMA MASYARAKAT TERHADAP PENGOBATAN ALTERNATIF

DENGAN MENGGUNAKAN METODE TERAPI DAN AKUPUNTUR


TERHADAP PENYAKIT TIDAK MENULAR DI WILAYAH KERJA
TEMBUNG

Irsyad Baihaqi Situmorang


1)
Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakar, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negri Sumatera Utara
Email : [email protected]

Abstrak : The public stigma against alternative medicine is the most effective way to
cure non-communicable diseases such as diabetes, cancer, stroke, thyroid and so on.
Alternative medicine such as therapy and acupuncture are methods used by health
practitioners with traditional medicine. The presence of traditional medicine such as
therapy and acupuncture is a method used since ancient times. Currently, more people
choose traditional medicine than modern treatment carried out by doctors. This is because
there are many factors that occur in the healing process of diseases such as non-
communicable diseases. Too many doctor's diagnoses make individuals anxious about the
next action, besides that the costs incurred are also quite expensive. Even though both are
effective ways of healing diseases, both modern medicine and traditional medicine. This
method uses a descriptive method by observing in the Tembung work area. This
observation is carried out by observing directly at the location of the therapy treatment. In
this case, it is necessary to find out how much public stigma and trust there is in traditional
treatment using therapy and acupuncture methods. In this case, people also believe in
traditional medicine more than modern medicine, and the medicines used still use herbal
medicines such as herbs.

Kata kunci : Traditional medicine, therapy and acupuncture methods, societal stigma,
non-communicable disease

Abstrak : Stigma masyarakat terhadap pengobatan alternatif merupakan cara yang paling
efektif untuk penyembuhan penyakit tidak menular seperti diabetes, kaker, stroke, tiroid
dan lain sebagainya. Pengobatan alternatif seperti terapi dan akupuntur merupakan cara
yang digunakan oleh para praktisi kesehatan dengan pengobatan tradisional, kehadiran
pengobatan tradisional seperti terapi dan akupuntur merupakan metode yang digunakan
sejak jaman dahulu. Saat ini masyarakat lebih banyak memilih pengobatan tradisional
dibandingkan pengobatan modern yang dilakukan oleh para dokter. Hal ini dikarenakan
banyak nya faktor yang terjadi dalam proses penyembuhan penyakit seperti peyakit tidak
menular. Diagnosis dokter yang terlalu banyak membuat para individu resah akan
tindakan selanjutnya, selain itu biaya yag dikeluarkan uga cukup mahal. Padahal keduanya
merupakan cara yang efektif dalam melakukan penyembuhan terhadap penyakit baik
pengobatan secara modern maupun pengobatan secara tradisional. Metode ini
menggunakan metode deskriptif dengan cara observasi di wilayah kerja Tembung.
Observasi ini dilakukan dengan mengamati secara langsung di tempat pengobatan terapi
tersebut. Dalam hal ini perlu dicari seberapa besar stigma masyarakat dan kepercayaan
terhadap pengobatan secara tradisional dengan menggunkan metode terapi dan akupuntur.
Dalam hal ini juga masyarakat lebih meyakini pengobatan tradisional dibandingikan
pengobatan modern, dan obat obatan yang digunakan juga masih memgggunakan
pengobatan herbal seperti jamu-jamuan.
Kata kunci : Pengobatan tradisional, Metode terapi dan akupuntur, stigma masyarakat,
penyakit tidak menular.

Pengantar

Keanekaragaman suku bangsa dan pengobatan dan pengobatan tradisional


budaya membawa konsekuensi pada sebagai metode alternatif untuk kesehatan
beragamnya system medis (tradisional yang optimal,
maupun modern) di masyarakat. Sistem Indonesia adalah negara yang kaya
medis merupakan unsur universal dari suatu akan budaya dan tradisi, dengan banyak
kebudayaan sehingga sistem medis adalah jenis obat tradisional. Misalnya jamu, air
bagian integral dari kebudayaan. sembahyang, guarana dan bekam. Tidak
Oleh karena itu, masing-masing hanya untuk kesehatan, seperti yang kita
sistem medis memiliki konsep sehat-sakit ketahui bersama, tradisi juga mengajarkan
yang berbeda, demikian juga upaya berbagai cara untuk menjaga diri agar
pengobatannya. Klasifikasi penyebab tampil lebih menarik.1
penyakit ada yang dianggap berasal dari Saat ini stigma masyarakat terhadap
sistem naturalistik (kekuatan alam, penyembuhan penyakit dengan menggunkan
ketidakseimbangan diri individu, tidak metode terapi merupakan cara yang paling
mengenai orang tertentu) maupun efektif, meninjau dari banyak nya faktor
personalistik (intervensi dari suatu agen terhadap kesembuhan tersebut, bukan hanya
baik supernatural maupun manusia). itu dari segi keamanan erhadap pengbatan
Selain itu ahli antropologi kesehatan tradisional juga sudah diatur dalam undang-
membagi model penyakit ke dalam tiga undang sehingga tidak diragukan lagi akan
model kepercayaan kesehatan yaitu magico- proses tindakan penyembuhan yang
religious model, biomedical model, holistic dilakukan.
model. Pada masyarakat pedesaan seperti di UU No. 36 Tahun 2014 yang
Jawa yang kuat sistem medis tradisionalnya mengatur tentang Ketenagaan Kesehatan
semua penyakit dijelaskan dengan model pada pasal 11 ayat 13 jenis
holistik. mengklasifikasikan tenaga kesehatan
Model ini menekankan pada aspek tradisional yang terdiri dari tenaga
harmoni atau keseimbangan dalam tubuh kesehatan tradisional ramuan dan tenaga
baik menyangkut lingkungan, sosial budaya, kesehatan tradisional ketrampilan. Juga
dan perilaku. Penyembuhan dimaksudkan diterangkan Pasal 1 ayat 16 UU Kesehatan
untuk mengembalikan keseimbangan menetapkan bahwa pengobatan tradisional
tersebut. Di era globalisasi ini tidak dapat adalah pengobatan dan/atau perawatan
dipungkiri bahwa pengobatan konvensional dengan cara dan obat yang mengacu pada
merupakan pilihan utama bagi sebagian pengalaman dan keterampilan turun
besar masyarakat, Namun demikian masih temurun secara empiris yang dapat
banyak masyarakat yang menggunakan dipertanggungjawabkan dan diterapkan
1
Sunari Penjor, “Persepsi dan Perilaku Pengobatan Tradisional Sebagai Alternatif Upaya Mereduksi Penyakit
Tidak Menular”, Journal of Anthropology Prodi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Unud,(2018):102.
sesuai dengan norma yang berlaku di Penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah
masyarakat. sistematik. Sistem naturalistik
Pengobatan tradisional yang dipakai mengakui adanya model keseimbangan;
pada jaman dahulu dengan beraneka ragam sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap
dari tanaman obat, jampe- jampe atau do’a, dalam tubuh seperti panas, dingin, cairan
primbon dan masih banyak lagi, dan sejak tubuh yang ada dalam keadaan seimbang
dahulu pengobatan penduduk Indonesia menurut usia dan kondisi individu dalam
sudah popular dengan jamu. lingkungan alamiah dan lingkungan
Sebagai bagian dari sub unsur sosialnya. Apabila keseimbangan terganggu
kebudayaan, pengobatan tradisional akan timbul penyakit.
mengacu pada sistem medisin atau Dalam hal ini masyarakat
pengobatan yang dicapai melalui pro-ses melakukan penyembuhan terhadappenyakit
dari mulut ke mulut, dari generasi ke tidak menular seperti diabetes, stroke,
generasi. Di sini karakteristik budaya dari kanker, tiroid dan lain sebagainya.
masyarakat yang bersangkutan sangat besar Pengertian lain tentang penyakit tidak
pengaruhnya terhadap kondisi sistem ini. menular adalah penyakit yang isebabkan
Hal ini berbeda dengan sistem oleh adanya perubahan organ manusia itu
pengobatanmodern. Pada sistem pengobatan sendiri maupun juga penyakit yang
modern lebih banyak didasarkan pada termasuk kedalam penyakit degeneratif
logika ilmiah, karena konsep dan praktiknya (faktor usia) diantara penyakit yang tidak
bertolak dari hasil penelitian, pengamatan, menular adalah penyakit jantung, stroke,
dan pengujian ilmiah. diabetes, dan penyakit lainnya.
Untuk menyembuhkan orang sakit, Penyakit tidak menular sering
dalam sistem pengobatan tradisional dicari dialami oleh seseorang yang tidak menjaga
lebih dahulu penyebabsakit atau etiologinya. kesehatan secara baik maupun juga kurang
Ko nsep etiologi ini perlu diketahui sebagai teratur dalam menjaga pola kesehatan
dasar untukmendiagnosa penyakit yang tersebut. Dengan demikian dapat
kemudian diperlukan untuk menentukan disimpulkan bahwa orang yang mengalami
cara-cara pengobatannya. sakit tidak menular tidak disebabkan oleh
Ada dua konsep untuk mengetahui bakteri, virus, maupun juga kuman.
penyebab sakit (etiologi) yakni konsep Diabetes merupakan salah satu penyakit
personalistik dan naturalistik. Sistem tidak menular yang memiliki prevalensi
personalistik adalah suatu sistem yang yang tinggi dan pada umumnya sering
menunjukkan penyakit (illness) yang dialami oleh masyarakat umum
disebabkan oleh intervensi yang dapat
berupa makhluk supranatural, makhluk yang Metode & Hasil Penelitian
bukan manusia (roh hantu, roh leluhur) Penelitian ini dengan metode
maupun makhluk manusia (tukang sihir, kualitatif dan kuantitatif kemudian di
deskripsikan mealui hasil penelitian tersebut
dukun atau tukang tenung).
lewat studi etnografi dimana menggunkan
Hal ini beda dengan konsep cara observasi terhadap pasien yang
naturalistik. Dalam konsep naturalistik. mengidap penyakit tidak menular seperti
hipertensi, kanker, diabetes, tiroid dan lain asam urat, dimana diagnosis dokter
sbegainya. untuk dilakukan operasi dibagian
sendi kaki agar tidak terjadi
Kemudian dilakukan observasi dengan pengapuran dalam kaki terebut.
kuosioner terhadap pasien tersebut untuk Kemudain pasien lebih melakukan
menghasilakn seberapa besar pengobatan tradisional,
pengobatantradisional dapat berpengaruh dibandingkan pengobatan modern.
pada penyembuhan penyakit. Dapat dilihat 4. Pasien dengan keluhan kelenjar
dari pasien yang ada. getah bening stadium 1. Dimana
Dari sejumlah pasien yang ada terdiri diagnosis dokter ntuk dilakukan
dari anak-anak, dewasa, remaja, bahkan tindakan operasi kelenar getah
lanjut usia. Hal ini dikaeranakan sifat bening. Namun pasien tersebut
pengobatan tradisional yang tidal terikat melakukan pengobatan secara
oleh patokan usia. Dan lebih tradisional.
mengutamatakan pasien umum.
Kemudian dari hasil wawancara I Distribusi frekuensi jumlah pasien
1. Pasien pengidap penyakit tiroid berdasarkan jenis kelamin.
berjenis kelamin laki-laki berumur 5
tahun dan masuk dalam kategori Jenis Jumlah Persentase
anak anak. Dari hasil wawancara kelamin
didapatkan bahwa si anak tersbeut Laki laki 16 35,6
telah mengalami penyakit tiroid
sejak bayi kemudian telah dilakukan Perempuan 29 64,4
banyak enyembuhan melaui
tindakan dokter. Namun hasilnya Jumlahh 45 100%
adalah bahwa tindakan dokter lebih
membahayakan nyawa pasien,
Sumber : Hasil Olahan Data Primer
kemudian orangtua dari pasien
Tabel 1 memperlihatkan bahwa dari 45
terseut melakukan penyembuhan
responden, 16 responden (35,6%) adalah
terhadap pengobatan tradisional.
laki-laki, dan 29 responden (64,4%) adalah
Alhasil dalam kurun waktu sebulan
perempuan. Dengan demikian mayoritas
dengan pengobatan rutin kelenjar
responden berdasarkan jenis kelamin
tiroid tersebut kini mulai megempis.
sebanyak 64,4%
2. Pasien pengidap penyakit kista yag
merupakan seorang peremupuan
Distribusi frekuensi jumlah pasien
karyawan swasta yangtelah
berdasarkan umur.
mengidap penyakit kista di sekitar
dinding rahim, dan dokter
mengatakan untuk dilakukan Umur Jumlah Persentase
penganggkatan dinding rahim. Ha 30-45 9 24,5
ini membuat pasien tersebut
khawatir dengan masa depanya, 45-60 23 64,0
sheingga ia lebih meilih metode
pengobatan secara tradisional yakni Jumlah 32 100%
defan menggunakan metode
pengobatan tradisional Sumber : Hasil Olahan Data Primer
3. Pasien dengan riwayat asam urat
yang berkisar 11 dalam satuan cek
Tabel 2 memperlihatkan bahwa dari 32 Berakar dalam tradisi Tiongkok
responden, 16 responden (24,5%) adalah kuno, akupunktur melibatkan penyisipan
laki-laki, dan 29 responden (64,4%) adalah jarum tipis pada titik-titik tertentu di
perempuan. tubuh yang diyakini berada di jalur
energi (meridian) untuk mengembalikan
Hasil dan Pembahasan keseimbangan aliran energi (qi).

Dari hasil pembahasan Pengobatan 2. Penggunaan:


tradisional, seperti terapi dan akupuntur,
telah ada selama ribuan tahun dan masih Biasanya digunakan untuk
menjadi pilihan bagi banyak orang karena mengurangi rasa sakit, mengelola stres,
efektivitasnya dalam mengelola berbagai memfasilitasi penyembuhan, mengatasi
kondisi kesehatan. Mari bahas keduanya gangguan tidur, dan berbagai masalah
lebih mendalam: kesehatan lainnya.

Terapi Tradisional: 3. Keamanan dan Efektivitas:

1. Refleksiologi: Banyak penelitian menunjukkan


manfaat akupunktur dalam mengurangi
Konsepnya berdasarkan titik-titik rasa sakit kronis, meskipun masih ada
pada tubuh yang terhubung dengan perdebatan tentang efektivitasnya dan
organ atau sistem lain. Melalui pijatan mekanisme kerjanya dari perspektif
atau tekanan pada titik-titik tersebut, ilmiah.
diyakini bisa mempengaruhi kesehatan
organ terkait. Dan dari pengamatan tersebut tersebut
dipastikan bahwa masyarakat sekitar lebih
2. Terapi Bekam: banyak menggunakan terapi untuk
menyembuhkan penyakit, khususnya
Terapi ini melibatkan pemasangan penyakit tidak menular. Dan stigma
gelas atau wadah vakum pada kulit masyarakat tersebut menjadi pemicu
untuk menciptakan sedotan yang dapat kesembuhan dengan metode terapi.
meningkatkan sirkulasi darah dan
mengurangi rasa sakit. Baik terapi tradisional maupun
akupunktur menekankan gagasan bahwa
3. Meditasi dan Yoga: tubuh memiliki kemampuan alami untuk
menyembuhkan diri. Mereka fokus pada
Bukan hanya tentang pengobatan memulihkan keseimbangan tubuh, baik
fisik, tetapi juga mencakup aspek mental melalui stimulasi titik-titik tertentu
dan emosional. Praktik ini membantu (akupunktur) atau menggunakan metode
dalam mengurangi stres, meningkatkan fisik lainnya (seperti pijatan atau tekanan
keseimbangan, dan mengurangi gejala pada titik refleksi).
beberapa kondisi kesehatan.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun
Akupunktur: banyak orang mengalami manfaat dari
terapi ini, pendekatan ini tidak selalu cocok
1. Konsep dan Prinsip: untuk semua orang, dan konsultasi dengan
profesional kesehatan adalah hal yang
bijaksana sebelum mencoba pengobatan
alternatif apa pun. Selain itu ada beberapa Kualitas Perawatan dan Kepatuhan
yang menjadi pemicu mengapa menjadi Terhadap Perawatan:
salah satu alternatif dalam menyembuhkan
ber bagai penyakit. Salah satunya adalah 1. Kurangnya Dukungan dari
stigma masyarakat, Stigma yang terkait Tenaga Medis:
dengan penyakit bisa memiliki dampak
yang signifikan pada proses kesembuhan Stigma masyarakat juga
seseorang. Beberapa hubungan antara dapat tercermin dalam cara tenaga
kesembuhan penyakit dan stigma medis berinteraksi dengan pasien.
masyarakat termasuk: Jika ada stigma terhadap jenis
penyakit tertentu, ini bisa
Akses Terhadap Perawatan Medis: mengakibatkan ketidakpedulian atau
diskriminasi, yang pada gilirannya
1. Pencarian Perawatan yang mempengaruhi kualitas perawatan
Terlambat: yang diberikan.

Stigma terhadap penyakit tertentu 2. Kepatuhan Terhadap Perawatan:


dapat membuat individu menunda
pencarian perawatan medis karena takut Stigma bisa mempengaruhi seberapa
atau malu. Ini bisa mengakibatkan patuh seseorang terhadap rencana perawatan
kondisi kesehatan memburuk sebelum yang direkomendasikan oleh dokter,
mereka akhirnya mencari bantuan termasuk minum obat secara teratur atau
medis. mengikuti perawatan lainnya.

Dukungan Sosial dan Kesehatan Kualitas Hidup dan Kemandirian:


Mental:
1. Pembatasan Peluang:
1. Isolasi Sosial:
Stigma dapat membatasi peluang
Stigma terhadap penyakit tertentu seseorang dalam kehidupan sehari-hari,
bisa menyebabkan isolasi sosial. termasuk dalam hal pekerjaan, pendidikan,
Kurangnya dukungan sosial dapat dan interaksi sosial. Hal ini bisa berdampak
mempengaruhi kesehatan mental pada kualitas hidup dan kemandirian
seseorang, yang pada gilirannya dapat individu yang menderita penyakit.
memperlambat proses kesembuhan.
Mengatasi Stigma:
2. Stress dan Kesehatan Mental yang
Buruk: Pentingnya mengedukasi masyarakat
tentang penyakit, mempromosikan
Stigma dapat menyebabkan stres kesadaran akan stigma yang terkait, dan
emosional yang signifikan pada individu mendorong dukungan serta empati terhadap
yang mengalami penyakit tersebut. individu yang mengalami penyakit tidak
Stress yang berkelanjutan dapat bisa diabaikan. Sudah seharusnya
mengganggu proses kesembuhan dengan masyarakat memberikan dukungan tanpa
memengaruhi sistem kekebalan tubuh. diskriminasi terhadap individu yang sedang
berjuang melawan penyakit.
Keseimbangan antara pendidikan, proses kesembuhan dengan memengaruhi
dukungan sosial, akses yang adil terhadap sistem kekebalan tubuh.
perawatan medis, dan perlakuan yang tidak
diskriminatif dapat membantu mengurangi Kualitas Hidup dan Kemandirian:
stigma dan mendukung proses kesembuhan.
1. Pembatasan Peluang:
Meskipun itu semua bergantung pada
pikiran manusia dalam menyembuhkan Stigma dapat membatasi peluang
berbagai penyakit yang ada di dalam seseorang dalam kehidupan sehari-hari,
tubuhnya, Stigma yang terkait dengan termasuk dalam hal pekerjaan, pendidikan,
penyakit bisa memiliki dampak yang dan interaksi sosial. Hal ini bisa berdampak
signifikan pada proses kesembuhan pada kualitas hidup dan kemandirian
seseorang. Beberapa hubungan antara individu yang menderita penyakit.
kesembuhan penyakit dan stigma
masyarakat termasuk: Mengatasi Stigma:
Akses Terhadap Perawatan Medis: Pentingnya mengedukasi masyarakat
tentang penyakit, mempromosikan
1. Pencarian Perawatan yang kesadaran akan stigma yang terkait, dan
Terlambat: mendorong dukungan serta empati terhadap
individu yang mengalami penyakit tidak
Stigma terhadap penyakit tertentu dapat bisa diabaikan. Sudah seharusnya
membuat individu menunda pencarian masyarakat memberikan dukungan tanpa
perawatan medis karena takut atau malu. Ini diskriminasi terhadap individu yang sedang
bisa mengakibatkan kondisi kesehatan berjuang melawan penyakit.
memburuk sebelum mereka akhirnya
mencari bantuan medis. Keseimbangan antara pendidikan,
dukungan sosial, akses yang adil terhadap
Dukungan Sosial dan Kesehatan perawatan medis, dan perlakuan yang tidak
Mental: diskriminatif dapat membantu mengurangi
stigma dan mendukung proses kesembuhan.
1. Isolasi Sosial:

Stigma terhadap penyakit tertentu bisa


menyebabkan isolasi sosial. Kurangnya
dukungan sosial dapat mempengaruhi
kesehatan mental seseorang, yang pada
gilirannya dapat memperlambat proses
kesembuhan.

2. Stress dan Kesehatan Mental yang


Buruk:

Stigma dapat menyebabkan stres


emosional yang signifikan pada individu
yang mengalami penyakit tersebut. Stress
yang berkelanjutan dapat mengganggu
2. Kolaborasi dan Dukungan
Institusi Kesehatan: Institusi
Kesimpulan kesehatan setempat dapat bekerja
sama dengan praktisi pengobatan
Dalam konteks stigma masyarakat terhadap alternatif untuk memberikan
pengobatan alternatif menggunakan metode informasi yang akurat kepada
terapi dan akupunktur untuk penyakit tidak masyarakat, serta mengintegrasikan
menular di wilayah kerja Tembung, terdapat opsi perawatan alternatif ke dalam
beberapa poin penting yang dapat diambil sistem kesehatan yang ada.
sebagai kesimpulan dan saran:
3. Pengarusutamaan Penerimaan
Kesimpulan: dan Pengakuan: Pemerintah daerah
dapat mengambil langkah untuk
mengakui dan mengintegrasikan
1. Stigma dan Pengobatan
praktik-praktik pengobatan alternatif
Alternatif: Stigma terhadap
yang terbukti efektif ke dalam sistem
pengobatan alternatif seperti terapi
kesehatan mereka, sehingga dapat
dan akupunktur masih menjadi
diterima dan diakui secara resmi.
faktor penghalang dalam akses dan
penerimaan masyarakat terhadap 4. Promosi Keamanan dan Etika
perawatan ini. Pengobatan Alternatif: Penting
2. Keterbatasan Pendidikan dan untuk menekankan pada keamanan,
Kesadaran: Kurangnya informasi keahlian, dan standar etika dalam
yang akurat dan edukasi tentang praktik pengobatan alternatif,
manfaat serta keamanan pengobatan sehingga masyarakat merasa lebih
alternatif dapat memperkuat stigma percaya dan nyaman dalam mencari
di masyarakat. perawatan ini.
3. Dampak pada Kesehatan
Dengan pendekatan komprehensif yang
Masyarakat: Stigma dapat
melibatkan pendidikan masyarakat,
menghambat individu untuk mencari
dukungan institusi kesehatan,
perawatan yang mungkin bermanfaat
pengarusutamaan penerimaan, dan
bagi kondisi mereka, mempengaruhi
penekanan pada keamanan serta etika
akses perawatan yang efektif, dan
praktik pengobatan alternatif, diharapkan
akhirnya berdampak pada kesehatan
dapat mengurangi stigma dan meningkatkan
masyarakat secara keseluruhan.
akses serta penerimaan terhadap metode
terapi dan akupunktur untuk penyakit tidak
Saran: menular di wilayah kerja Tembung.
1. Pendidikan dan Kesadaran
Masyarakat: Melalui kampanye
pendidikan dan informasi yang tepat,
pemerintah setempat dan lembaga
kesehatan dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang
manfaat, keamanan, dan efektivitas
pengobatan alternatif seperti terapi
dan akupunktur.
M., & Kessler, R. C. (1998). Trends
in alternative medicine use in the
United States, 1990-1997: results of
a follow-up national survey. JAMA,
280(18), 1569-1575.
Daftar Pustaka
Furnham, A., & Bhagrath, R. (1993). A
Subandi, B.2002. Konsep Pengobatan comparison of health beliefs and
Tradisional Menurut Primbon Jawa: behaviours of clients of orthodox
Humaniora. [Jurnal]. No.14:12-19. and complementary medicine.
Republik Indonesia. 2014. Undang Undang British Journal of Clinical
Republik Indonesia No. 36 Tahun Psychology, 32(2), 237-246.
2014 Tentang tenaga Kesehatan.
Jakarta: Sekertariatan Negara. Wardle, J. L., Adams, J., & Lui, C. W.
Syuhudi, M. I. (2022). Sanro vs Dukun (2014). A qualitative study of
“Abal-Abal”: Eksistensi Pengobatan naturopathy in rural practice: A
Tradisional di Era Modern. Pusaka, focus upon naturopaths' experiences
10(2), 290-310. and perceptions of rural patients and
Saifuddin, Achmad Fedyani. 2006.
Antropologi Kontemporer. Suatu
Pengantar Kritis Mengenai Paradigma.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

isenberg, D. M., Davis, R. B., Ettner, S. L.,


Appel, S., Wilkey, S., Van Rompay,

You might also like