2869-Article Text-7567-2-10-20231202

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Vol.4 No.

7 Desember 2023 1181


……………………………………………………………………………………………………...
KERAGAMAN DAN RESPON PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH UNGGUL
KELAPA SAWIT DI KECAMATAN MERIGI KELINDANG, KABUPATEN
BENGKULU TENGAH

Oleh
Afrizon1, Taufik Hidayat2, Wawan Eka Putra3, Yahumri4, Emlan Fauzi5, Siti Rosmanah6,
Jhon Firison7, Andi Ishak8
1,2,3,4,5,6,7,8
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Email: [email protected]

Abstract
The use of superior oil palm seeds at the farmer level is still very low due to many factors, including
farmers' knowledge of superior seeds and the ability of farmers to buy because the prices are very
high. To understand the importance of using superior seeds for this annual oil palm plant, it is
necessary to provide oil palm farmers with superior seeds. The purpose of this study was to
determine the response of farmers to the use of superior oil palm seeds. The activity was carried
out in Kelindang Village, Merigi Kelindang District from January to March 2022. The method
used was a survey of 30 farmers. The data collected is the variety used and the source of the seed,
as well as the response of farmers to the use of superior seeds. Data were analyzed descriptively.
The results showed that 43.33% of farmers had used superior seeds. 40 % of the seeds were
obtained from registered superior seed producers and 26% from mobile seed traders. Farmers
responded well to the use of superior seeds produced by themselves from the guidance of the Seed
Supervisor. All farmers need assistance in the form of 63.33 % of information materials and 86.66
% of demonstration plots.
Keywords: Response, Superior Seeds, Oil Palm

PENDAHULUAN Selain penggunaan bibit unggul menurut Hafif,


Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq) et al. (2020), produksi kelapa sawit dapat
merupakan salah satu tanaman perkebunan ditingkatkan dengan penerapan teknologi
yang popular dan sangat diminati di Indonesia antara lain meningkatkan kemampuan tanah
baik dikelola skala kecil oleh masyarakat dalam menyimpan air, memperbanyak
maupun skala besar oleh perusahaan penggunaan bahan organik dan kapur, serta
perkebunan. Permasalahan yang dihadapi mengaplikasikan teknologi konservas tanah
petani dalam budidaya tanaman kelapa sawit dan air.
antara lain rendahnya produktivitas (Silalahi, et Penggunaan benih yang tidak
al. 2021; Masganti, et al. 2019) yang berkualitas ini, jika dibiarkan berlarut maka
disebabkan oleh penggunaan bibit asalan produktivitas dan mutu produk akan menurun
(Joshua, 2022), pengelolaan tanaman yang dan akan berdampak pula pada menurunnya
belum sesuai anjuran serta adanya serangan tingkat perekonomian petani kelapa sawit, hal
hama dan penyakit (Ikhsan, et al., 2020). ini juga dapat berdampak pada turunnya
Penggunaan benih unggul di masyarakat masih kontribusi industri kelapa sawit dalam
sangat terbatas (Joshua, 2022) antara lain peningkatan pendapatan daerah. Peran
disebabkan pengetahuan petani terhadap benih penyuluh pertanian sangat dibutuhkan dalam
unggul masih rendah dan kemampuan petani kasus seperti ini karena penyuluh merupakan
sangat rendah untuk membeli bibit karena wadah dalam mendapatkan informasi dan
harga yang sangat tinggi (Ginting, et al., 2016). pengetahuan lebih tentang pertanian khususnya

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1182 Vol.4 No.7 Desember 2023
………………………………………………………………………………………………………
kelapa sawit. Dengan meningkatnya hasil yang digunakan dan sumber benih, serta respon
produksi kelapa sawit rakyat dengan petani terhadap penggunaan benih unggul.
penggunaan bibit unggul maka akan menjadi Pengambilan data dilakukan dengan pengisian
komoditi unggulan dalam peningkatan kuisioner melalui Bimbingan teknis dalam
kesejahteraan petani dan juga dapat sosialisasi pentingnya penggunaan benih
berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan unggul tanaman kelapa sawit untuk mencapai
suatu negara. produksi yang optimal. Selanjutnya data yang
Respon petani dapat diartikan sebagai diperoleh dianalisis secara diskriptif.
perubahan sikap petani yang diakibatkan
adanya rangsangan (stimulus) dari luar dan dari HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam diri petani, dalam wujud melaksanakan Profil Kecamatan Merigi Kelindang
program, memperluas areal tanam, Kecamatan Merigi Kelindang
pengorganisasian kelompok, dan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten
mengumpulkan serta menyebarluaskan Bengkulu Tengah yang terdiri dari 13 desa
informasi teknologi (Nugraha, 2015; Anggoro, (grafik 1). Kecamatan Merigi Kelindang
2004). Respon pada hakekatnya merupakan berbatasan sebelah utara dengan hutan lindung
tingkah laku balas atau juga sikap yang menjadi dan Kecamatan Merigi Sakti, sebelah timur
tingkah laku balik. Menurut Azwar (2002) berbatasan dengan hutan lindung, sebelah
respos adalah pernyataan evaluatif atau reaksi Selatan berbatasan dengan Kecamatan Taba
perasaan dari diri seseorang terhadap suatu Penanjung dan sebelah Barat berbatasan
obyek. Bentuk respon tersebut dapat berwujud dengan Kecamatan Merigi Sakti dan
dalam suatu kesimpulan baik atau buruk, Kecamatan Karang Tinggi. Semua Desa di
positif, atau negatif, menyenangkan atau tidak wilayah kecamatan ini mempunyai potensi
menyenangkan, penting atau tidak penting yang lahan usaha untuk perkebunan dan sawah, baik
kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi sawah irigasi maupun sawah tadah hujan
atau kecenderungan untuk bersikap. Sedangkan (Programa BPP Merigi Kelindang, 2022). Luas
Wirawan (2005) menyatakan, respon adalah perkebunan sawit rakyat saat ini adalah 55,3 ha
suatu reaksi yang timbul dari pengamatan dengan rata rata produksi 8,21 ton/ha/th.
terhadap obyek tertentu. Untuk melihat
pemahaman petani terhadap penggunaan benih
unggul di Kecamatan Merigi Kelindang perlu
adanya sosialisasi dan bimbingan teknis tentang
pentingnya penggunaan benih unggul untuk
mencapai produksi yang optimal.

METODE PENELITIAN
Kajian Respon Petani terhadap
Penggunaan Benih Unggul Kelapa Sawit,
dilakukan pada bulan Januari sampai bulan
Maret 2022 di Kecamatan Merigi Kelindang, Grafik 1. Diagram Ven Wilayah
Kabupaten Bengkulu Tengah. Tujuan dari Kecamatan Merigi Kelindang
kajian ini adalah untuk mengetahui Respon Kondisi existing penggunaan benih
petani terhadap penggunaan benih unggul Benih unggul kelapa sawit merupakan
kelapa sawit. Metode yang yang digunakan Benih hasil persilangan antara tetua Dura (D)
adalah survei terhadap 30 orang petani kelapa dan tetua Pisifera (P) terpilih hasil proses
sawit. Data yang dikumpulkan adalah Varietas pemuliaan yang panjang dan terstruktur.
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.4 No.7 Desember 2023 1183
……………………………………………………………………………………………………...
Penggunaan benih unggul dengan produktivitas tanaman dari benih nonsertifikat
pemeliharaan anjuran dan ditanam pada lebih kecil dari benih bersertifikat
agoekosistim yang sesuai akan berproduksi Disamping penggunaan bahan tanam
tinggi. Secara umum penggunaan benih kelapa yang bermutu, faktor lain yang mempengaruhi
sawit di Kecamatan Merigi Kelindang produksi kelapa sawit adalah pengelolaan
didominasi oleh varietas lokal. Varietas lokal tanaman seperti pemupukan. Menurut Hafif
disini adalah benih yang dibuat sendiri oleh dkk (2020) Produksi kelapa sawit berpeluang
masyarakat dengan sumber kecambah dari buah ditingkatkan melalui penerapan teknologi yang
tua yang jatuh kemudian disemai dan ditanam dapat mengatasi sifat-sifat agroekologi sebagai
dalam polybeg sampai siap tanam untuk faktor pembatas pertumbuhan dan produksi
dipindah ke lahan. Berdasarkan data lapangan kelapa sawit, seperti ketersediaan air, retensi
penggunaan benih asalan cukup tinggi yaitu hara, dan bahaya erosi. Teknologi yang
56,67 % dan benih unggul sebanyak 43,33 %. dibutuhkan untuk mengatasi kendala tersebut
Tabel 1. Varietas kelapa sawit yang antara lain membangun irigasi suplemen,
digunakan petani di Kecamatan Merigi meningkatkan kemampuan tanah dalam
Kelindang menyimpan air, memperbanyak penggunaan
No Varietas Prosentase Varietas bahan organik dan kapur, serta
yang mengaplikasikan teknologi konservasitanah
digunakan dan air. Produktivitas kebun kelapa sawit rakyat
1 Unggul 43,33 Simalungun, akan meningkat seiring dengan bertambahnya
PPKS, umur tanaman, serta meningkatnya
Tenera penggunaan pupuk organik untuk tanaman
2 Asalan 56,67 Lokal yang telah menghasilkan (TM) dan pupuk NPK
untuk tanaman belum menghasilkan (TBM).
Produksi kelapa sawit rakyat di Untuk mencapai produksi yang optimal sesuai
Kecamatan Merigi Kelindang rata rata 8,21 potensi produksi tanaman perlu pemupukan
ton/ha/th. Jika dibandingkan dengan potensi yang seimbang walaupun akan mengluarkan
produksi rata-rata kelapa sawit > 30 biaya yang besar. Menurut Saprida (2021)
ton/ha/tahun maka produksi tanaman kelapa Pemupukan merupakan faktor yang sangat
sawit di Kecamatan Merigi Kelindang masih penting untuk meningkatkan produksi. Biaya
tergolong rendah (27 % dari potensi Produksi). yang dikeluarkan untuk pemupukan berkisar
Adanya kesenjangan tersebut diakibatkan oleh antara 40- 60% dari biaya pemeliharaan
banyak faktor dan diantaranya adalah mutu tanaman secara keseluruhan atau sekitar 24%
bahan tanam/benih. Mutu bahan tanam sangat dari total biaya produksi. Selanjutnya
mempengaruhi produksi tanaman kelapa sawit. dikatakan bahwa pemupukan pada tanaman
Menurut Pahan (2012) ada tiga faktor yang kelapa sawit harus dapat menjamin
mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan vegetatif dan generatif yang
perkembangan tanaman kelapa sawit di normal sehingga dapat memberikan produksi
lapangan, salah satunya adalah innate. Faktor Tandan Buah Segar (TBS) yang optimal serta
innate adalah faktor yang terkait dengan genetik menghasilkan minyak sawit mentah yang tinggi
tanaman. Faktor ini bersifat mutlak dan sudah baik kualitas maupun kuantitas.
ada sejak mulai terbentuknya embrio dalam Melihat kondisi usahatani kelapa sawit
biji. Maka penting sekali menggunakan benih di daerah ini, maka sangat diperlukan adanya
unggul uang bersertifikat. Menurut Pinem pendampingan inovasi teknologi ke petani dari
(2020) Penggunaan benih nonsertifikat penyediaan benih, penanaman, pemeliharaan
menimbulkan kerugian yang besar, karena sampai panen dan pasca penen. Dalam proses

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1184 Vol.4 No.7 Desember 2023
………………………………………………………………………………………………………
adopsi inovasi teknologi pertanian ke petani, pengawasan dan pendampingan secara ketat.
maka pembinaan petani perlu diintensifkan (Kariyasa,2015)
untuk meningkatkan kesadaran petani akan Menurut Laura dan Pratiwi (2020)
pentingnya Pemeliharaan khususnya memupuk bahwa terdapat lima variabel yang memberikan
tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun pengaruh nyata terhadap keputusan petani
tanaman yang sudah menghasilkan (TM). memilih benih kelapa sawit untuk budidaya
Sumber Benih Kelapa Sawit di Kecamatan kelapa sawit, yaitu variabel umur petani, lama
Merigi Kelindang berusaha tani, luas lahan, ketahanan terhadap
Secara komulatif (tabel 2) penggunaan hama dan penyakit, dan akses untuk
benih kelapa sawit yang ditanam petani mendapatkan benih.
bersumber dari produsen yang tidak resmi yaitu Tabel 2. Sumber benih kelapa sawit di
60,0 % (dari pedagang dan sumber lainnya). Kecamatan Merigi Kelindang
Penggunaan benih dari produsen No Asal benih Prosentase (%)
resmi/terdaftar sebanyak 40 %. Mengingat 1 Pedagang 26,66
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman 2 Bantuan 0
tahunan yang mulai berproduksi pada umur Pemerintah
tanaman 2,5 - 3 tahun, maka penggunaan benih 3 Produsen 40,00
bersertifikat dari sumber yang resmi dari resmi/terdaftar
pemerintah sangat dianjurkan bagi perkebunan 4 Lainnya 33,34
kelapa sawit rakyat. Perkebunan kelapa sawit
mengeluarkan investasi yang besar setiap
Berdasarkan Tabel 2, benih petani yang
hektarnya. Kesalahan dalam penggunaan benih
berasal dari produsen resmi/terdaftar hanya
akan sangat merugikan petani karena hasil yang
sebesar 40%, sehingga masih terdapat 60%
diharapkan tidak sesuai dengan investasi yang
benih tanpa ada jaminan keaslian benih. Hal ini
sudah dikeluarkan. menyebabkan petani kelapa sawit di
Hasil analisis menunjukkan bahwa
Kecamatan Merigi Kelindang seringkali tidak
perkebunan sawit rakyat yang menggunakan
mendapatkan hasil yang optimal dari kelapa
bibit bersertifikat mampu berproduksi 66,34%
sawit yang telah dibudidayakan. Kerugian
lebih tinggi dari bibit tidak bersertifikat, serta
petani yang dialami perlu dihindari ke
memberikan NPV, IRR, dan ROI lebih tinggi
depannya dengan mendorong penangkaran
masing-masing 79,45%; 31,84%; dan 55,19%.
benih kelapa sawit secara swadaya. Upaya ini
Petani yang menggunakan bibit bersertifikat
dapat dilakukan dengan kerjasama antara petani
juga mampu mengembalikan modal yang
dengan penangkar benih resmi yang telah ada
diinvestasikan lebih cepat dibanding petani
di Provinsi Bengkulu.
yang menggunakan bibit tidak bersertifikat.
Respon terhadap inovasi benih unggul
Peningkatkan produksi sawit ke depan
kelapa sawit
sebaiknya diprioritaskan dengan mendorong
Dari sosialisasi penggunaan benih
lebih banyak lagi petani yang menggunakan
unggul terhadap 30 Petani, ternyata semua
bibit bersertifikat terutama untuk menggantikan
responden membutuhkan informasi tentang
tanaman sawitnya yang sudah berumur tua, dan
kelapa sawit dari benih unggul kelapa sawit
prioritas berikutnya baru perluasan areal sawit.
sampai budidaya anjuran. Selain itu untuk
Oleh karena itu, perlu upaya penyediaan bibit
meningkatkan produksi petani membutuhkan
bersertifikat secara memadai melalui
Teknologi untuk memproduksi benih unggul
peningkatan kapasitas kebun percobaan sawit
yang selama ini sulit memperolehnya serta
dalam memproduksi bibit, serta mendorong
harga yang tinggi, teknologi pemupukan dan
munculnya produsen bibit lokal melalui
teknologi pengendalian hama dan penyakit
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.4 No.7 Desember 2023 1185
……………………………………………………………………………………………………...
tanaman. Semua petani (100 %) membutuhkan pemupukan dan pengendalian hama dan
pendampingan dari penyuluh pertanian penyakit dalam upaya mengoptimalkan
lapangan, baik berupa bahan informasi produksi kelapa sawit. Pemupukan tanaman
teknologi pertanian maupun dalam bentuk uji kelapa sawit penting untuk mencapai produksi
coba teknologi (demplot). Adapun kebutuhan Tandan Buah Segar (TBS) yang optimum.
teknologi dan bentuk pendampingan yang Pupuk mengandung unsur hara yang mampu
dibutuhkan petani disajikan pada tabel 3. meningkatkan pertumbuhan dan produksi
Tabel 3. Kebutuhan teknologi kelapa sawit kelapa sawit. Pemupukan yang efektif dan
petani Kecamatan Merigi Kelindang efisien dapat dicapai dengan pemupukan
No Kebutuhan Prosentase dengan prinsip 5T yaitu Tepat jenis, tepat dosis,
Teknologi (%) tepat waktu, tepat cara, dan tepat tempat.
1 Produksi Benih 96,66 Dengan dilakukanan pemupukan dengan
Unggul prinsip 5T maka biaya pemupukan dalam
2 Pemupukan 80,00 pemeliharaan perkebunan kelapa sawit yang
3 Pengendaliah Hama 66,66 dapat mencapai 50-70% dari seluruh biaya
dan Penyakit produksi menjadi maksimal (TP
Sebagian besar petani (96,66 %) Nasution2021).
membutuhkan produksi benih unggul. Hal ini
disebabkan harga benih yang siap tanam sangat PENUTUP
mahal dan tidak terjangkau oleh petani. Dilain Kesimpulan
pihak kebutuhan terus meningkan seiring Dari hasil kegiatan Sosialisasi kepada
dengan tingginya minat petani untuk menanam petani sawit, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
kelapa sawit. Pengelolaan benih pengadaan sosialisasi ini dapat menambah pengetahuan
sendiri melalui kelompok tani sangat petani kelapa sawit tentang penggunaan benih
menguntungkan, karena dengan pengadaan bermutu/unggul dan benih palsu kelapa sawit
sendiri terdapat penghematan mencapai 50 % serta pentingnya penggunaan benih bermutu
dari harga benih yang dibeli melalui penangkar kelapa sawit agar dapat meningkatkan produksi
resmi yang terdaftar. Menurut Raisawati T dkk kelapa sawit dan mutu minyak kelapa sawit.
(2013) Pengelolaan benih secara swadaya Kegiatan perlu dilanjutkan berupa penyuluhan
dalam sistem waralaba terdapat keuntungan oleh penyuluh palangan lebih intensif untuk
yang cukup besar dari pada pengadaan melalui memberikan informasi mengenai ciri-ciri benih
penangkar. Dalam analisis ini umur bibit palsu dan benih bermutu/unggul kelapa sawit
diperhitungkan sampai 12 bulan yaitu dan adanya pendampingan melalui
perawatan di Pre nurseri selama 3 bulan dan di pembentukan Kelompok tani kelapa sawit
Main nurseri selama 9 bulan. Biaya waralaba Ucapan Terima Kasih
pembibitan kelapa sawit sebanyak 50.000 butir Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kecambah. Biaya produksi pembibitan kelapa kepada rekan rekan penyuluh pertanian di
sawit sebesar Rp 12.119,44 per batang. Apabila Kecamatan Merigi Kelindang, yang telah
diasumsikan tingkat seleksi 15% maka dapat membantu di lapangan dalam pengumpulan
dihasilkan bibit siap salur sebanyak 42.500 data, baik dalam sosialisasi, bimbingan teknis
bibit dengan harga jual Rp 28.000 per bibit, maupun survei.
maka diperoleh R/C Ratio sebesar 2,31 yang
artinya waralaba bibit kelapa sawit sangat
menguntungkan.
Disamping penggunaan benih unggul
perlu adanya pemeliharaan tanaman khususnya

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1186 Vol.4 No.7 Desember 2023
………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA sertifikat. Agrimor 5 (1) 1-4 Jurnal
[1] Anggoro, N. 2004. Respons Petani Agribisnis Lahan Kering – 2020
Terhadap Program Konservasi Tanah di [10] Masganti, M., Nurhayati, N., &
Kabupaten Klaten. Skripsi. Fakultas Widyanto, H. (2019). Peningkatan
Pertanian Universitas Gadjah Mada. produktivitas kelapa sawit di lahan
[2] Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori gambut melalui pemanfaatan kompos
dan Pengukurannya. Penerbit CV. tandan buah kosong dan berbagai
Pustaka Pelajar. Yogyakarta. dekomposer. Jurnal Tanah dan Iklim,
[3] BPP Merigi Kelindang.2022. Programa 43(1), 13-20.
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan [11] Nugraha, U. (2015). Hubungan Persepsi,
Merigi Kelindang. Bengkulu Tengah. Sikap Dan Motivasi Belajar Terhadap
[4] Ginting, J., Sibuea, M. B., & Ginting, R. Hasil Belajar Pada Mahasiswa
(2016). Strategi Peningkatan Pendapatan Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan
Petani Kelapa Sawit di Kecamatan Universitas Jambi. Cerdas Sifa
Leuser Kabupaten Aceh Tenggara. Pendidikan, 4(1).
JURNAL AGRICA, 9(1), 38-52. [12] Pahan, Iyung. 2012. Panduan Lengkap
[5] Hafif, Bariot, Ernawati, Rr. Pujiarti dan Kelapa Sawit, manajemen agribisnis dari
Yulia.2020. Peluang Peningkatan hulu hingga hilir. Penebar Swadaya.
Produktifitas Kelapa sawit Rakyat di Jakarta
Provinsi Lampung. Jurnal Penelitian [13] Raisawati T, E Susilo, S Handayani.
Tanaman Industri 2013. Kajian Waralaba Bibit Kelapa
[6] Ikhsan, Z., Yaherwandi, Y., Efendi, S., Sawit Di Bengkulu. Jurnal Agroqua.
Rezki, D., Umami, I. M., & Suhendra, D. Volume 11. No 1. Juni 2013
(2020). Pemberdayaan masyarakat [14] Saprida dan Wilson. 2021. Analisis
Nagari Silago Kabupaten Dharmasraya Pengaruh Biaya Pemupukan Tanaman
melalui teknologi budidaya tanaman Dan Biaya Panen Terhadap Pendapatan
kelapa sawit. Jurnal Hilirisasi IPTEKS, Petani (Studi Kasus Pada Petani Kelapa
3(1), 10-19 Sawit di Kecamatan Kuala Kabupaten
[7] Joshua, A. I., (2022). Kajian Langkat). Jurnal Agrilink, vol 3. No 1.
Perbandingan Kualitas dan Kuantitas Januari 2021. Hal 53-63.
Produksi Kelapa Sawit Rakyat yang [15] Silalahi, F. R., Lestari, Y. M., &
Menggunakan Bibit Unggul dan Bibit Hutabalian, J. (2021). Motivasi Petani
Asalan di Desa Lubuk Muda Kecamatan dalam Budidaya Tanaman Kelapa Sawit
Siak Kecil Kabupaten Bengkalis Riau (Elais guineensis Jacq) di Desa Silebo-
(Doctoral dissertation, Politeknik LPP lebo, Kecamatan Kutalimbaru,
Yogyakarta). Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Triton,
[8] Kariyasa K. 2015. Analisis Kelayakan 12(1), 1-9.
Finansial Penggunaan Bibit Bersertifikan [16] T. P Nasution. 2021. Pemupukan
Kelapa Sawit Di Provinsi Kalimantan Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit
Barat. Jurnal Agro Ekonomi, Volume 33 (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun
Nomor 2, 2015: 141-159 Bangun Bandar PT Socfin Indonesia
[9] Laura J.Pinema, dan M Pratiwi. 2020. Sumatera Utara. Teknologi Dan
Faktor-Faktor Pendorong Petani dalam Managemen Produksi Perkebunan
Memilih Benih Kelapa Sawit (Elaeis Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor.
guineensis) Bersertifikat dan Non 2021

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.4 No.7 Desember 2023 1187
……………………………………………………………………………………………………...
[17] Wirawan, S. 2005. Teori-teori Psikologi
Sosial. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta
[18] Yetti Elidar. 2021. Sosialisasi
Penggunaan Benih Bermutu Kelapa
Sawit. JPKPM. Vol.1(2). 1-5. Univ.
Mulawarman. Desember 2021

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1188 Vol.4 No.7 Desember 2023
………………………………………………………………………………………………………

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

You might also like