LP Febris
LP Febris
LP Febris
FEBRIS
Dosen Pengampu:
Ahmad Muzaki S.Kep,Ns.,M.Kep
Disusun Oleh :
LARISSA HANAFIA
21059
Hari :
Tanggal :
( ) ( )
A. DEFINISI
Hiperpireksia, bila suhu tubuh > 41,10 C, ada juga yang menyebutkan > 400 C.
Subfebris, bila suhu tubuh diatas normal, tapi lebih rendah dari 37,70C (Zein,
2012).
Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke
dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C).
Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam
tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37, 2°C, biasanya disebabkan oleh infeksi
(bakteri, virus, jamu atau parasit), penyakit autoimun, keganasan , ataupun obat
pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di
B. Klasifikasi
1. Demam septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam
hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering
disertai menggigil dan berkeringat.
2. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu
badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua
derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
3. Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu
hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana
dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam
disebut kuartana.
4. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada
5. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Suatu tipe demam kadang-
C. ETIOLOGI
infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi
terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral
(misalnya perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan
dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan
Thobroni, 2015).
a. Suhu lingkungan
b. Adanya infeksi
c. Pneumonia
d. Malaria
e. Otitis media
f. Imunisasi
b. Kulit kemerahan
e. Menggigil
f. Dehidrasi
E. KOMPLIKASI
terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam 24 jam
pertama demam dan umumnya sebentar, tidak berulang. Kejang demam ini
F. PATOFISIOLOGI
metabolisme basal 10-15% dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20%. Pada
seorang anak berumur 3 tahun, sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh
dibandingkan orang dewasa yang hanya mencapai 15%. Oleh karena itu,
kenaikan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron
dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium maupun ion natrium
aliran listrik ini sedemikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh bagian
sehingga terjadilah kejang.Ambang kejang tiap anak berbeda. Pada anak dengan
ambang rendah, kejang dapat terjadi pada suhu 380C, sedang anak dengan
ambang kejang tinggi, kejang baru terjadi pada suhu 400C atau lebih.
G. PATHWAY
Pemeriksaan radiologis :
thorax, USG upper dan lower abdomen, bila dibutuhkan juga harus
Pemeriksaan labolatorium :
demam. Kalau dari darah dan urine rutin sudah dapat menemukan
penyakit infeksi sudah bisa diketahui atau sudah dapat diduga dengan
hemostasis.
jenis jamur. Pemeriksaan feses bisa dilanjutkan dengan kultur dan tes
harus diambil dari ujung jari (darah tepi, bukan darah vena). Hapusan
darah tebal dan tipis dibuat dalam satu slide, dan untuk darah tebal,
5. Rapid Diagnostic Test (RDT) dengan stick saat ini banyak digunakan
6. Bacterial smear dapat dilakukan dari urine atau sekret yang diduga
8. Tes Serologik. Berbagai jenis tes serologik terus berkembang saat ini
pada demam rematik, ANA positip pada SLE, viral marker hepatitis
seperti anti HCV, HbsAg, IgM anti HVA pada hepatitis akut, dan lain-
lain.
Permintaan kultur jenis bakteri atau jamur tertentu akan lebih terarah
dalam menelusuri etiologi penyebab demam.
10. Kimia Darah, seperti Elektrolit, gula darah, ureum, kreatinin, LFT, dan
I. PENATALAKSAAN MEDIS
1. Pengkajian
a. Identitas klien Meliputi : nama, tempat/ tanggal lahir, umur, jenis kelamin, nama
b. Keluhan utama Klien yang biasanya menderita febris mengeluh suhu tubuh
diatas 37,5 °C, gejala febris yang biasanya yang kan timbul menggigil,
mual/muntah, berkeringat, nafsu makan berkurang, gelisah, nyeri otot dan sendi.
e. Riwayat kesehatan keluarga Penyakit yang pernah di derita oleh keluarga baik
itu penyakit keturunan ataupun penyakit menular, ataupun penyakit yang sama.
i. Kebutuhan dasar
1) Makanan dan minuman Biasa klien dengan febris mengalami nafsu makan,
2) Pola tidur Biasa klien dengan febris mengalami susah untuk tidur karena klien
3) Mandi
4) Eliminasi Eliminasi klien febris biasanya susah untuk buang air besar dan juga
j. Pemeriksaan fisik
1) Kesadaran Biasanya kesadran klien dengan febris 15 – 13, berat badan serta
tinggi badan
2) Tanda – tanda vital Biasa klien dengan febris suhunya > 37,5°C, nadi > 80 x i
Head to toe
a) Kepala dan leher Bentuk, kebersihan, ada bekas trauma atau tidak
kelainan.
indranya adanya gangguan atau tidak, biasanya pada klien dengan febris
e) Thorak dan abdomen Biasa pernafasan cepat dan dalam, abdomen biasanya
nyeri dan ada peningkatan bising usus bising usus normal pada bayi 3 – 5 x
meningkat
i) Sistem pernafasan Pada kasus ini tidak terdapat nafas yang tertinggal /
k. Data penunjang Biasanaya dilakukan pemeriksaan labor urine, feses, darah, dan
biasanya leokosit nya > 10.000 ( meningkat ) , sedangkan Hb, Ht menurun. m. Data
pengobatan Biasanya diberikan obat antipiretik untuk mengurangi shu tubuh klien,
2. Diagnosa Keperawatan