1396-Article Text-4863-1-10-20230511

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia (JUBPI)

Vol.1, No.2 Mei 2023


e-ISSN: 2963-4768; p-ISSN: 2963-5934, Hal 177-186

Perencanaan Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah


(RKAS) Di SMA Negeri 13 Surabaya
Anugraheni Puspita
Universitas Negeri Surabaya
Korespondensi Email: [email protected]

Abstract. RKAS is a set of school action plans that cover planning, coordinating,
implementing, and monitoring teaching and learning activities in the future. From this it
can be concluded that the RKAS covers all parts of budget management, from planning
to accountability. The School Activity and Budget Plan (RKAS) must be designed in
accordance with established procedures. The procedures are (1) taking inventory of
school programs/activities for the following year; (2) compiling action programs
according to their types and priorities; (3) determine the work program and program
details; (4) Prepare working papers and spreadsheets, set financial goals and budgets
and bring them into standard RKAS format. This preparation procedure was also carried
out at SMAN 13 Surabaya. In carrying out the procedures for preparing the Activity Plan
and School Budget SMAN 13 Surabaya also includes teachers and school committees to
take part in the discussion process regarding the planned school activity program design.
The RKAS reporting process is also important in order to uphold the principles of
accountability and transparency in an educational institution. This is also done by SMAN
13 Surabaya, this school uses two reporting processes, including mandatory reporting
through an application that has been provided by the government in the form of the
SIPLAH and ARKAS applications. This application is intended to oversee the
management and planning of learning in schools, not only that at SMAN 13 Surabaya
also do manual reporting, namely reporting to the school committee.
Keywords: Procedur, School Activity and Budget Plan (RKAS), Financial Management,
Education Management.

Abstrak. RKAS adalah seperangkat rencana aksi sekolah yang meliputi perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan belajar mengajar di masa mendatang.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa RKAS mencakup seluruh bagian pengelolaan
anggaran, mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban. Rancangan Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) harus dirancang sesuai dengan prosedur yang sudah
ditetapkan. Adapun prosedur yang (1) inventarisasi program/kegiatan sekolah tahun
berikutnya;(2) menyusun program aksi sesuai jenis dan prioritasnya; (3) menentukan
program kerja dan rinciian program; (4) Mempersiapkan kertas kerja dan spreadsheet,
menetapkan tujuan keuangan dan anggaran dan membawanya ke format standar RKAS.
Prosedur penyusunan ini juga dilakukan di SMAN 13 Surabaya. Dalam melaksanakan
prosedur penyusunan Rancangan Kegiatan dan Anggaran Sekolah SMAN 13 Surabaya
juga mengikut sertakan guru dan komite sekolah agar ikut andil dalam proses
pendiskusian terkait Rancangan program kegiatan sekolah yang akan dilakukan. Proses
pelaporan RKAS juga penting demi menjunjung tinggi prinsip akuntabilitas dan
transparansi pada suatu lembaga pendidikan. Hal ini juga dilakukan oleh SMAN 13
Surabaya, sekolah ini menggunaka dua proses pelaoran antara lain pelaporan wajib
Received Maret 30, 2023; Revised April 02, 2023; Accepted Mei 11, 2023
* Anugraheni Puspita, [email protected]
Perencanaan Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Di SMA Negeri 13 Surabaya

melalui aplikasi yang telah disediakan pemerinta berupa aplikasi SIPLAH dan ARKAS
aplikasi ini ditujukan guna mengawasi pengelolaan dan perencanaan pembelajaran yang
ada pada sekolah tak hanya ittu di SMAN 13 Surabaya juga melakukan pelaporan manual
yaitu pelaporan pada komite sekolah.
Kata kunci: Prosedur, Rancangan Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), Manajemen
Keuangan, Manajemen Pendidikan

LATAR BELAKANG

Pendidikan sebuah hal penting untuk meningkatkan kemampuan dalam menjawab


tantangan global dan permasalahan hidup. Penyelenggaraan pendidikan saat ini sangat
erat kaitannya dengan pendanaan. Bahkan seringkali banyak orang yang masih takut
menyekolahkan anaknya karena mahalnya biaya pendidikan. Peristiwa tersebut
mendorong pemerintah membiayai pendidikan untuk mewujudkan cita-cita pendidikan
nasional. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah negeri/formal dan sekolah nonformal
dalam dunia pendidikan memerlukan pengelolaan dana dan pembiayaan pendidikan yang
baik agar proses pembelajaran dapat diakses dan tercapai lulusan yang berkualitas.
Negara menyediakan dana pendidikan dalam bentuk dana BOS. Bentuk pembiayaan
pendidikan yang bersumber dari sumber keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dalam buku pegangan,
dana BOS adalah dukungan pemerintah untuk semua sekolah dasar dan menengah.
Bantuan operasional sekolah untuk siswa SD dan SMA dibebaskan dari biaya sekolah.
Tujuan program BOS adalah untuk memberikan dukungan operasional kepada sekolah
dan meringankan biaya pendidikan masyarakat luas, sehingga mereka mendapatkan
layanan pendidikan dasar yang berkualitas selama sembilan tahun (Sutisna, 2021). Sesuai
program Dana BOS, sekolah harus mampu melaksanakan proses perencanaan,
pelaksanaan , evaluasi dan pertanggung jawaban biaya pendidikan secara transparan
kepada masyarakat dan pemerintah. Pengelolaan keuangan negara dan daerah harus
berdasarkan akuntabilitas dan transparansi. Sesuai program Dana BOS, sekolah harus
mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan
biaya pendidikan secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.

Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan dana pendidikan adalah


akuntabilitas keuangan atau kurangnya akuntabilitas keuangan dan transparansi dana.
Sekolah tidak pernah mengungkapkan jumlah hibah yang diterima dari pemerintah, dan

178 JUBPI - VOLUME 1, NO. 2, MEI 2023


Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia (JUBPI)
Vol.1, No.2 Mei 2023
e-ISSN: 2963-4768; p-ISSN: 2963-5934, Hal 177-186

sekolah tidak pernah memberikan laporan yang transparan kepada publik tentang
bagaimana dana tersebut dikelola, menurut investigasi Indonesia Corruption Watch
(ICW). Berdasarkan data Indonesia Corruption Watch (ICW), antara tahun 2005 hingga
2016, setidaknya terdapat 425 kasus korupsi terkait anggaran pendidikan dan pemerintah
dirugikan Rp. 1,3 triliun dan nilai suapnya Rp. 55 miliar. Penyusunan anggaran
pendidikan merupakan bagian penting dari proses produksi atau jasa pendidikan, dalam
hal ini anggaran merupakan salah satu masalah khusus dalam penyelenggaraan kegiatan
pendidikan pemerintah negara dan daerah, anggaran pendidikan dapat berasal dari .
perspektif yang berbeda. Hal itu diatur dalam Pasal 31 Ayat 4 UUD 1945. Negara
memprioritaskan anggaran pendidikan dengan sekurang-kurangnya dua puluh persen
(20%) dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan
dan belanja daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan pendidikan nasional.
Masalahnya adalah bahwa pemerintah negara bagian dan lokal sering mengalokasikan
20% dari anggaran pendidikan untuk tujuan yang berbeda, sehingga ada multitafsir desain
dan implementasi anggaran. Ironisnya, banyak kepala daerah yang belum
mengalokasikan 20 persen anggaran pendidikan(Rekasari, 2020).

Anggaran pendidikan memiliki banyak tugas, sebagai alat perencanaan,


pengawasan dan pendukung dalam mengelola kekuatan atau kelemahan lembaga
pendidikan. Anggaran juga dapat berperan sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Fattah, 2002). Fungsi forecast budget digunakan
untuk membantu unit kerja melihat arah kebijakan ke depan berdasarkan ketersediaan
anggaran. Menurut Deddy Nordiwan, dikutip dalam publikasi (Zahruddin et al., 2018) ),
Tugas dari adanya anggaran adalah anggaran sebagai alat perencanaan yang membantu
organisasi mengetahui apa yang perlu dilakukan dan ke mana arah kebijakan. Selesai
Perencanaan menjadi pedoman dimana organisasi mewujudkan visi, misi dan tujuannya,
pada akhirnya mencapai tujuan berdasarkan prinsip efisiensi dan efektivitas. Menurut
pendapat , RKAS adalah seperangkat rencana aksi sekolah yang meliputi perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan belajar mengajar di masa mendatang.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa RKAS mencakup seluruh bagian pengelolaan
anggaran, mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban. Itu sebabnya RKAS
dibuat dengan hati-hati pada tahap persiapan.
Perencanaan Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Di SMA Negeri 13 Surabaya

KAJIAN TEORITIS

Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah yang bermanfaat dalam


mengetahui alur dan prosedur dari perencanaan Rancangan Anggaran Sekolah (RKAS).
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rekasari (2020) dengan
judul “Efektivitas Pengelolaan Keuangan Sekolah”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
diketahui bahwa dalam perencanaan merupakan fokus dari pekerjaan menentukan
kemana arah organisasi dalam perjalanan ke masa depan dan bagaimana menuju ke sana
untuk akhir ini. Desain, begitulah sebagai fungsi yang paling penting di antara fungsi-
fungsi tersebut administrasi lainnya. Melakukan suatu proses perencanaan keuangan
Sekolah yang baik tentu menjadi faktor penting mencapai suatu tujuan pendidikan Atur
dengan komponen lain Ketika datang ke perencanaan keuangan Sekolah mencakup
setidaknya dua kegiatan Penyusunan anggaran sekolah dan pelaksanaan rencana
anggaran pendapatan Biaya Sekolah (RAPBS). Dalam menyusun RAPBS yang baik,
prinsip-prinsip umum yang berlaku harus diikuti. Berkaitan dengan prinsip-prinsip
tersebut, dibahas tiga pokok bahasan, yaitu: (1) prinsip pembagian wewenang dan
tanggung jawab, (2) prinsip partisipasi pemangku kepentingan, dan (3) penetapan
program berdasarkan prioritas. Peneitian yang dilakukan oleh Erviana Yulianti (2017)
dengan judul “Manajemen Keuangan Pendidikan di Sekolah Menengah Atas”
menunjukkan bahwa perencanaan keuangan disusun oleh dewan sekolah dengan
melibatkan bendahara, dewan guru, anggota komite dan ketua komite serta ketua komite.
mahasiswa.

METODE PENELITIAN

Sebagai langkah sistematis untuk membahas perencanaan Rencana Aksi dan


Anggaran Sekolah (RKAS) di SMA Negeri 13 Surabaya, peneliti menggunakan jenis
penelitian kualitatif. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian
deskriptif kualitatif, deskriptif adalah rumusan masalah yang mengarahkan penelitian
untuk menelaah atau menggambarkan situasi sosial yang dikaji secara menyeluruh, luas
dan mendalam. Jenis data penelitian ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif
adalah penelitian yang tidak menitikberatkan pada angka atau nilai ketika mengukur
variabel dan tidak melakukan uji statistik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: (1) Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan langsung di lapangan,

180 JUBPI - VOLUME 1, NO. 2, MEI 2023


Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia (JUBPI)
Vol.1, No.2 Mei 2023
e-ISSN: 2963-4768; p-ISSN: 2963-5934, Hal 177-186

baik melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. (2) Data sekunder berupa informasi
dari majalah, buku, referensi internet dan penelitian lain yang berkaitan dengan topik
yang dibahas.

Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen.


Alat pengumpulan data meliputi catatan lapangan, dan alat perekam. Analisis data
dilakukan dengan mengumpulkan data (reduksi dan kategorisasi data), meninjau semua
kategori, dan melengkapi data yang terkumpul untuk ditinjau dan dianalisis. Interpretasi
data dilakukan melalui interpretasi logis dan empiris berdasarkan data yang dikumpulkan
selama penelitian. Triangulasi, ketekunan pengamatan, perluasan partisipasi, kecukupan
referensi dan metode lain digunakan untuk memverifikasi keabsahan data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian di SMAN 13 Surabaya, peneliti mendapatkan temuan berkaitan


dengan prosedur penyusunan RKAS guna mengoptimalkan pengelolaan dana dalam
pembuatan program sekolah. Adapun hal-hal yang perlu ada dalam prosedur penyusunan,
yaitu sebagaimana dikatakan oleh (Suharsaputra, 2010) (1) inventarisasi
program/kegiatan sekolah tahun berikutnya;(2) menyusun program aksi sesuai jenis dan
prioritasnya; (3) menentukan program kerja dan rinciian program; (4) Mempersiapkan
kertas kerja dan spreadsheet, menetapkan tujuan keuangan dan anggaran dan
membawanya ke format standar RKAS.

Inventarisasi Kegiatan/Program Sekolah Tahunan Berikutnya

Dalam prosedur ini adalah proses pertama dalam merencanakan suatu program,
dimana kepala sekolah dan tim yang perencana melakukan pengumpulan data mengenai
program yang telah terlaksana dan yang akan dilaksanakan. Dalam prosedur penyusunan
RAPBS, SMAN 13 Surabaya melaksanakan identifikasi dan inventarisasi rencana
kegiatan atau program. Penyusunan RKAS di SMAN 13 Surabaya dilaksanakan pada
awal pembelajaran. penyusunan RKAS melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
dan tenaga kependidikan. Sebelum penyusunan RKAS, terlebih dahulu dilakukan analisis
kebutuhan dalam 1 tahun pelajaran. Analisis kebutuhan melibatkan guru dan komite
sekolah. Analisis kebutuhan perlu untuk dilaksanakan untuk mengetahui apa saja
kekurangan dan kelebihan peserta didik serta menganalisis kondisi lingkungan sebelum
Perencanaan Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Di SMA Negeri 13 Surabaya

menyusun program. Dalam analisis kebutuhan dengan melibatkan seluruh anggota


sekolah ini juga penting dilakukan sebagaimana diperkuat oleh pandanga (Tampubolon,
2015) yang mengatakan Pada prinsipnya, kepala sekolah, guru, dewan sekolah, tenaga
administrasi, dan komunitas sekolah harus berpartisipasi dalam penyusunan RKAS.
Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, partisipasi pemangku kepentingan dalam
penyusunan RKAS merupakan kebutuhan yang penting dan sering dilakukan. Karena
suatu lembaga pendidikan seperti sekolah pada hakekatnya memiliki banyak aktor yang
berperan baik sebagai peserta pembelajaran maupun sebagai pemimpin operasional
sekolah. Peran kepala sekolah dalam melakukan penyusunaan RKAS memang sangat
penting. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya pihak lain seperti komite, pendidik
dan pegawai sekolah.

Menyusun Program Aksi sesuai Jenis dan Prioritasnya

Penyususnan program aksi adalah proses mengumpulkan rencana program yang


sudah dibahas pada prosedur inventarisasi program yang harus dilakukan guna
tercapainya tujuan pembelajaran akademik maupun non-akademik. Terbatasnya
anggaran mengharuskan pihak sekolah dalam memperioritaskan standart yang penting
untuk mencukupi dana. Dalam memperioritaskan kedelapan standart, sekolah ini
memprioritaskan pada standart yang berpengaruh besar terhadap peserta didik kecuali hal
yang bersifat insidential seperti perbaikan sarana prasarana akibat bencana yang tentunya
harus segerah perlu perbaikan. Dalam sekolah ini standar yang paling diprioritaskan salah
satunya ialah standart sarana dan prasarana atau operasaional sekolah meliputi kebutuhan
gaji PTK/honorer, pembiayaan listrik, perawatan gedung. Dengan demikian, penyusunan
anggaran akan disesuaikan dengan program yang telah diprioritaskan. Apa yang
dilakukan oleh SMA Negeri 13 Surabaya ini sejalan dengan saran (Anwar, 2013) yang
menyatakan bahwa mendefinisikan progran merupakan tahapan pertama dalam proses
penyusunan anggaran. Pandangan Anwar juga diperkuat oleh (Suharsaputra, 2010) yang
menyatakan bahwa tahap pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah
inventarisasi program/kegiatan sekolah untuk tahun berikutnya.

Proses pelaksanaan dana BOS di SMA Negeri 13 Surabaya disesuaikan dengan


RKAS yang telah ditetapkan. Dalam RKAS memuat 8 Standart Nasional Pendidikan,
yang dimana pihak sekolah telah memiliki rancangan dan menentukan kebutuhan yang

182 JUBPI - VOLUME 1, NO. 2, MEI 2023


Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia (JUBPI)
Vol.1, No.2 Mei 2023
e-ISSN: 2963-4768; p-ISSN: 2963-5934, Hal 177-186

harus dipenuhi di masing-masing standart, namun karena terbatasnya dana yang diperoleh
oleh sekolah, maka pihak sekolah harus menentukan kebutuhan yang bersifat prioritas
dan urgent sesuai dengan jumlah dana yang tersedia. Kebutuhan yang diprioritaskan
adalah kebutuhan yang berpengaruh besar terhadap peserta didik kecuali hal yang bersifat
insidential seperti perbaikan sarana prasarana akibat bencana yang tentunya harus segerah
perlu perbaikan. Dalam sekolah ini standar yang paling diprioritaskan salah satunya ialah
standart sarana dan prasarana, standart operasaional sekolah yang meliputi kebutuhan gaji
PTK/honorer, pembiayaan listrik, perawatan gedung, dan standart tenaga kependidikan
sekolah yang meliputi pengadaan workshop dalam meningkatkan Kesejahteraan dan
keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah.

Menentukan Program Kerja dan Rincian Program

Setelah melaksanakan penyusunan program aksi, berikutnya ialah memilih


manakah program yang paling urgent secara lebih detail. SMA Negeri 13 Surabaya
memiliki 8 standar. Dan pada masing-masing 8 standart tersebut memiliki programnya
sendiri-sendiri dan harus dipenuhi. Contohnya dalam standart lulusan program ini
digunukan untuk peningkatan kompetensi lulusan seperti bimbingan belajar dan
persiapan ujian. Dalam standart tenaga kependidikan sekolah dalam meningkatkan
Kesejahteraan dan keprofesionalan guru sekolah mengadakan workshop. Selain itu, wakil
kepala sekolah masing-masing yaitu wakasek bidang kurikulum, sarana prasarana,
humas, akademik bertugas dalam menyusun rencana program kegiatan. Setelah
menyusun program, kepala sekolah akan memilih program mana yang tepat yang akan
diterapkan. Penentuan program kerja yang dilakukan secara menyeluruh di SMA Negeri
13 Surabaya sesuai dengan Amri (2015) dalam artikel berjudul “Pengelolaan Sumber
Daya Operasional Sekolah di Sekolah Terpencil”, menjelaskan bahwa RAKS yang
disusun dan dilaksanakan oleh sekolah melibatkan guru, tenaga administrasi dan komite
sekolah.

Mempersiapkan Kertas Kerja dan Spreadsheet, Menetapkan Tujuan Keuangan


dan Anggaran dan Membawanya ke Format Standar RKAS

Mempersiapkan kertas kerja dan spredsheet merupakan langkah yang harus


dilakukan dalam perencanaan RKAS, hal ini dilakukan guna menetapkan tujuan
keuangan serta anggaran dari suatu lembaga pendidikan. Diketahui sumber dana SMAN
Perencanaan Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Di SMA Negeri 13 Surabaya

13 Surabaya berasal dari dana BOS dan dana BOP. Dengan demikian, penyusunan RKAS
perlu memperhatikan ketersediaan dana tersebut sehingga dalam melaksanakan program
nantinya tidak ada ketimpangan biaya. Dengan demikian juga menurut (Anwar, 2013)
melakukan identifikasi dalam sumber dana adalah bagian dari langkah proses penyusunan
anggaran. Dalam menyusun RKAS, kepala sekolah perlu menentukan sumber dana mana
yang digunakan dalam melaksanakan program. Terdapat dua sumber dana SMAN 13
Surabaya yaitu dana BOS dan dana BOP. Kepala sekolah SMAN 13 Surabaya akan
mengklasifikasikan mana program yang menggunakan dana BOS dan mana yang
menggunakan BOP. Setelah pengklasifikasian

Pelaporan RKAS di SMAN 13 Surabaya dilaksanakan dengan 2 cara yaitu


melalui pelaporan online, pelaporan online ini dilaksanakan melalui aplikasi ARKAS
yang dilakukan oleh bendahara sekolah. Sebagaimana menurut (kemendikbud.go.id,
2022) aplikasi ARKAS digunakan untuk akuntabilitas dan transparansi dana BOS .
Dalam aplikasi ini, Bendahara sekolah mencatat pemasukan dan pengeluaran dana
sekolah yang dilakukan secara periodik. Pada aplikasi ARKAS terdapat fitur
pengunggahan dan pelaporan keuangan yang langsung tersinkronisasi ke pemerintah
pusat. Sehingga pemerintah pusat dapat mengetahui secara langsung alur keuangan
sekolah. Saat melakukan pembelanjaan, bendahara akan menginput pengeluaran dana
sekolah pada aplikasi ARKAS yang dilengkapi dengan barang bukti seperti foto Nota
pembelian. Aplikasi ARKAS menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas untuk
meminimalisir penyelewengan dana pendidikan. Sehingga ketika melaksanakan
pembelanjaan, pihak sekolah tidak dapat melaksanakan pembelanjaan secara langsung,
melainkan harus melalui aplikasi SIPLAH, pada aplikasi SIPLAH, bendahara dapat
melaksanakan pembelian barang secara online. Yang kedua ialah pelaporan manual,
dimana demi menjalankan prinsip transparansi dan akutabilitas SMAN 13 Surabaya juga
melakukan pelaporan manual , Pelaporan manual dilakukan dengan cara mencetak data
yang sudah dinput melalui aplikasi ARKAS setelah itu akan ditandatangani oleh kepala
sekolah dan perwakilan komite sekolah (wali murid) yang tergabung dalam satu grub
dimana didalamnya terdapat anggota kepengurusan komite meliputi ketua,
wakil,sekertaris dan bendahara. Pada pelaporan online ini, bendahara menyematkan Nota
dan foto barang bukti pembelian. Pelaporan manual juga berfungsi sebagai bahan untuk
monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pengawas sekolah. Dalam menegakkan

184 JUBPI - VOLUME 1, NO. 2, MEI 2023


Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia (JUBPI)
Vol.1, No.2 Mei 2023
e-ISSN: 2963-4768; p-ISSN: 2963-5934, Hal 177-186

transparansi dan akuntabilitas kepala sekolah mensosialisasikan dan melibatkan komite


sekolah dalam pelaksanaan pelaporan RKAS ynag sudah dibuat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Pada SMAN 13


Surabaya dapat dikatan baik dan sesuai dengan prosedur penyusunan Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS). Dimana dalam prosedur penyusunanya SMAN 13
Surabaya sudah menerapkan prosedur penyusunan meliputi (1) inventarisasi
program/kegiatan sekolah tahun berikutnya;(2) menyusun program aksi sesuai jenis dan
prioritasnya; (3) menentukan program kerja dan rinciian program; (4) Mempersiapkan
kertas kerja dan spreadsheet, menetapkan tujuan keuangan dan anggaran dan
membawanya ke format standar RAPBS; (5) mengumpulkan data pendukung yang akurat
sebagai bahan referensi untuk mendapatkan anggaran yang diusulkan. Tak hanya itu
dalam pelaksanaannya SMAN 13 Surabaya dalam pembahasan RKAS juga melibatkan
staf serta komite sekolah. Dalam segi meningkatkan prinsip transparansi dan akutabilitas
dalam penyususnan RKAS, pihak sekolah juga melakukan 2 jenis pelaporan kepada
pemerinta pusat melalui aplikasi ARKAS dan SIPLAH serta melakukan pelaporan
manual dengan melakukan pertemuan dengan perwakilan komite dan menandatangani
RKAS yang sudah dirancang bersama-sama.
Perencanaan Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Di SMA Negeri 13 Surabaya

DAFTAR REFERENSI
Amri. (2015). Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah. Jurnal: Manajer
Pendidikan, Volume 9(Nomor 2), hlm. 197-209.
Anwar, I. (2013). Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Rajawali
Pers.
Erviana Yulianti. (2017). Manajemen pembiayaan pendidikan di SMP. Jurnal: Manajer
Pendidikan, 11(Nomor 4), hlm.296-303.
Fattah, N. (2002). Landasan Manajemen Pendidikan. Remaja Rosdakarya.
kemendikbud.go.id. (2022). ARKAS dan SIPLah Jaga Akuntabilitas dan Transparansi
Pengelolaan Dana BOS. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/12/arkas-
dan-siplah-jaga-akuntabilitas-dan-transparansi-pengelolaan-dana-bos
Rekasari, M. H. (2020). EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH
(Study Evaluativ Di SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan). Manajer Pendidikan: Jurnal
Ilmiah Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana, 14(2), 83–91.
https://doi.org/10.33369/mapen.v14i2.12870
Suharsaputra, U. (2010). Administrasi Pendidikan. Refika Aditama.
Sutisna, A. (2021). Permendikbud 6 Tahun 2021 Tentang Juknis Pengelolaan Dana Bos
Reguler. Journal of Chemical Information and Modeling, 43(1), 7728.
Tampubolon, M. (2015). Perencanaan dan Keuangan Pendidikan. Mitra Wacana Media.
Zahruddin, Arifin, Z., & Suhandi, A. (2018). Implementasi Penyususnan Rencana
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah (Rapbs) (Studi Kasus Di Smk Karya
Bangsa Nusantara Solear Tangerang). Jurnal Administrasi Pendidikan, XXV(1), 1–
13.

186 JUBPI - VOLUME 1, NO. 2, MEI 2023

You might also like