Gizi Oke
Gizi Oke
Gizi Oke
Overview of Food Diversity on Pregnant Women’s Dietary In Work Area of Public Health
Center Guntung Payung 2013
Abstract
Protein Energy Malnutrition (PEM) is the cause of anemia, bleeding, abnormal maternal
weight and maternal infection. Research aim to portray the diversity of food consumption of
pregnant women in Work Area Public Health Center GuntungPayung in 2013. Research
design used a descriptive approach to the method of survey. The population study is
pregnant women in the working area health centers. Method sample use Random Sampling
Systematic with 79 respondents. The results showed as many as 56 respondents consume
staple foods 3-4 (70.6%) cover, staple food rice 79 respondents (100%), maize 27
respondents (34.2%), and sago Tuber 37 respondents (34 , 2%), Wheat 43 respondents
(54.4%). A total of 44 respondents consume more than 4 types of food side dishes (55.6%),
chicken meat (90%), eggs (64.6%), tilapia (39.2%), anchovies (45.6%) , Tofu (87,3%),
soybean (87.3%). A total of 59 respondents consume more than 4 kinds of vegetables
(87.4%), spinach (77.2%), cinnamon leaf (49.4%), cassava leaves (74.7%), papaya (59.5%),
eggplant (44.3%). A total of 45 respondents consumed more than four types of fruit
(56.9%),including: apple (31.6%), bananas (57%), papaya (63.3%), watermelon (59.5%),
oranges ( 46.8%), mango (29.1%), guava (34.2%), yip (30.4%), and oil (36.7%), Food dietary
restrictions in pregnant women. There are no restrictions as much as 74 respondents
(93.7%), abstinence sea fish (3.9%), shrimp (2.5%).
17
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Rusman Effendi, dkk.
demam. Status gizi juga dipengaruhi oleh kelahiran hidup pada tahun 2007. Meski
usia, genetika, dan hormon individu telah mengalami penurunan yang cukup
tersebut (1). banyak, indikator AKI dalam MDGs masih
Sampai saat ini masih banyak ibu jauh dari target yang ditentukan dan harus
hamil yang mengalami masalah gizi dicapai pada 2015. Pemerintah masih harus
khususnya gizi kurang seperti Kekurangan bekerja keras untuk mencapai target MDG
Energi Kronis (KEK) dan Anemia gizi sesuai kesepakatan yaitu AKI 102 per
(Depkes RI, 1996). Hasil SKRT 1995 100.000 kelahiran hidup pada 2015 (3).
menunjukkan bahwa 41% ibu hamil Menurut hasil Survei Kesehatan
menderita KEK dan 51% yang menderita Rumah Tangga (SKRT), penyebab
anemia mempunyai kecenderungan langsung kematian ibu hampir 90 persen
melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir terjadi pada saat persalinan dan segera
Rendah (BBLR). Ibu hamil yang menderita setelah persalinan. Sementara itu, risiko
KEK dan Anemia mempunyai resiko kematian ibu juga makin tinggi akibat
kesakitan yang lebih besar terutama pada adanya faktor keterlambatan, yang menjadi
trimester III kehamilan dibandingkan penyebab tidak langsung kematian ibu. Ada
dengan ibu hamil normal. Akibatnya mereka tiga risiko keterlambatan, yaitu terlambat
mempunyai resiko yang lebih besar untuk mengambil keputusan untuk dirujuk
melahirkan bayi dengan BBLR, kematian (termasuk terlambat mengenali tanda
saat persalinan, pendarahan, pasca bahaya), terlambat sampai di fasilitas
persalinan yang sulit karena lemah dan kesehatan pada saat keadaan darurat, dan
mudah mengalami gangguan kesehatan. terlambat memperoleh pelayanan yang
Bayi yang dilahirkan dengan BBLR memadai oleh tenaga kesehatan (3).
umumnya kurang mampu meredam Berdasarkan data di atas diketahui bahwa
tekanan lingkungan yang baru, sehingga tiga penyebab utama kematian ibu
dapat berakibat pada terhambatnya melahirkan adalah pendarahan, hipertensi
pertumbuhan dan perkembangan, bahkan saat hamil atau pre eklamasi dan infeksi.
dapat mengganggu kelangsungan hidupnya Pendarahan menempati persentase
(1). Ibu hamil yang KEK terjadi karena tertinggi penyebab kematian ibu (28
kekurangan energi atau kalori, dimana persen), anemia dan kekurangan energi
kalori tersebut diperoleh dari konsumsi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi
makanan yang beranekaragam pada penyebab utama terjadinya pendarahan
kehamilan. Misalnya ibu mengkonsumsi dan infeksi yang merupakan penyebab
makanan yang ada sumber kalori, vitamin, kematian utama ibu. Di berbagai negara
mineral, dll. paling sedikit seperempat dari seluruh
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan kematian ibu disebabkan oleh pendarahan;
salah satu indikator untuk melihat derajat proporsinya berkisar antara kurang dari
kesehatan perempuan. Angka kematian ibu 10% sampai hampir 60%. Walaupun
juga merupakan salah satu target yang seorang perempuan bertahan hidup setelah
telah ditentukan dalam tujuan mengalami pendarahan pasca persalinan,
pembangunan millenium yaitu pada tujuan namun ia akan menderita akibat
ke 5, meningkatkan kesehatan ibu, dimana kekurangan darah yang berat (anemia
target yang akan dicapai sampai tahun berat) dan akan mengalami masalah
2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko kesehatan yang berkepanjangan (4).
jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang Persentase tertinggi kedua penyebab
dilakukan AKI telah menunjukkan kematian ibu adalah eklamsia (24 persen),
penurunan dari waktu ke waktu, namun kejang bisa terjadi pada pasien dengan
demikian upaya untuk mewujudkan target tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak
tujuan pembangunan millenium masih terkontrol saat persalinan. Hipertensi dapat
membutuhkan komitmen dan usaha keras terjadi karena kehamilan, dan akan kembali
yang terus menerus (2). Di Indonesia data normal bila kehamilan sudah berakhir.
SDKI (Survei Demografi Kesehatan Namun ada juga yang tidak kembali normal
Indonesia) menyatakan AKI menurun dari setelah bayi lahir. Kondisi ini akan menjadi
307 per 100.000 kelahiran hidup pada lebih berat bila hipertensi sudah diderita ibu
tahun 2004 menjadi 228 per 100.000 sebelum hamil. Sedangkan persentase
18
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Rusman Effendi, dkk.
19
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Rusman Effendi, dkk.
kategori yaitu 1-2 jenis, 3-4 jenis dan >4 Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Payung
jenis. Gambaran keanekaragaman Tahun 2013
konsumsi makanan pokok responden dapat Keanekaragaman lauk pauk pada
dilihat pada Gambar 1 di bawah ini. penelitian ini dibedakan menjadi tiga
Berdasarkan Gambar 1 diketahui bahwa kategori yaitu 1-2 jenis, 3-4 jenis dan >4
sebagian besar ibu hamil mengkonsumsi jenis. Gambaran keanekaragaman
makanan pokok 3-4 jenis sebanyak 70,9% Konsumsi lauk pauk responden dapat
(56 responden), 1-2 jenis sebanyak 29,1% dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
(23 responden) dan > 4 jenis sebanyak 0% Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa
(tidak ada). sebagian besar ibu hamil mengkonsumsi
lauk pauk >4 jenis sebanyak 55,6% (44
responden), 3-4 jenis sebanyak 33,0% (26
responden) dan 1-2 jenis sebanyak 11,4%
(9 responden).
20
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Rusman Effendi, dkk.
21
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Rusman Effendi, dkk.
22
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Rusman Effendi, dkk.
23
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Rusman Effendi, dkk.
24
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Rusman Effendi, dkk.
sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh 4. Keanekaragaman Pola Konsumsi Buah-
protein 10-15 gram lebih tinggi dari buahan Berdasarkan Jenis Buah-buahan
kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein Ibu Hamil
tersebut dibutuhkan untuk membentuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jaringan baru, maupun plasenta dan janin. konsumsi buah-buahan ibu hamil dalam 1
Protein juga dibutuhkan untuk mendukung minggu adalah beranekaragam dan
pertumbuhan dan diferensiasi sel (9). tergolong banyak mengandung gizi yang
cukup untuk kehamilan. Dari data dapat
3. Keanekaragaman Pola Konsumsi diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil
Sayuran Berdasarkan Jenis Sayuran Ibu banyak mengkonsumsi buah apel, pisang,
Hamil papaya, semangka, jeruk, mangga, jambu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air, salak, dan kelapa. Ini dikarenakan
konsumsi sayuran ibu hamil dalam 1 buah-buahan tersebut sangat mudah
minggu adalah beranekaragam dan didapatkan dan juga harganya relatif murah
tergolong banyak mengandung gizi yang daripada buah-buahan yang lain.
cukup untuk kehamilan. Dari data dapat Sayuran dan buah-buahan banyak
diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil mengandung vitamin dan mineral, juga
banyak mengkonsumsi sayur bayam, daun serat. Wanita hamil juga membutuhkan
katuk, daun singkong, daun papaya, dan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding
terong. Ini dikarenakan sayuran tersebut sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung
sangat mudah didapatkan dan juga pertumbuhan dan perkembangan janin
harganya relatif murah daripada sayuran serta proses diferensiasi sel. Tak cuma itu.
yang lain, bukan hanya itu ada juga ibu Tambahan zat gizi lain yang penting juga
hamil yang menanam sayuran tersebut dibutuhkan untuk membantu proses
sehingga tidak terlalu susah untuk metabolisme energi seperti vitamin B1,
mengkonsumsi sayuran tersebut. vitamin B2, niasin, dan asam pantotenat.
Sayuran dan buah-buahan banyak Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk
mengandung vitamin dan mineral, juga membentuk DNA dan sel-sel darah merah,
serat. Wanita hamil juga membutuhkan sedangkan Vitamin B6 juga berperan
lebih banyak vitamin dan mineral dibanding penting dalam metabolisme asam amino
sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung (9).
pertumbuhan dan perkembangan janin Kebutuhan vitamin A dan C juga
serta proses diferensiasi sel. Tak cuma itu. meningkat selama hamil. Begitu juga
Tambahan zat gizi lain yang penting juga kebutuhan mineral, terutama magnesium
dibutuhkan untuk membantu proses dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk
metabolisme energi seperti vitamin B1, mendukung pertumbuhan dari jaringan
vitamin B2, niasin, dan asam pantotenat. lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan
Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk untuk membentuk sel darah merah dan
membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sangat penting untuk pertumbuhan dan
sedangkan Vitamin B6 juga berperan metabolisme energi, disamping untuk
penting dalam metabolisme asam amino meminimalkan peluang terjadinya anemia.
(9). Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat
Kebutuhan vitamin A dan C juga dibandingkan sebelum hamil (9).
meningkat selama hamil. Begitu juga 5. Pantangan Makanan Berdasarkan Jenis
kebutuhan mineral, terutama magnesium Pantangan Makanan Ibu Hamil.
dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mendukung pertumbuhan dari jaringan sebagian besar ibu hamil tidak mempunyai
lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan pantangan. Sedangkan ada sebagian ibu
untuk membentuk sel darah merah dan yang mempunyai pantangan memakan ikan
sangat penting untuk pertumbuhan dan laut dan udang, itu dikarenakan ibu hamil
metabolisme energi, disamping untuk tersebut ada yang alergi, sehingga ia
meminimalkan peluang terjadinya anemia. mempunyai pantangan tentang makanan
Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat ikan laut dan udang tersebut.
dibandingkan sebelum hamil (9). Sebagai kesimpulan, untuk mencapai
masukan gizi yang lengkap dan seimbang,
25
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Rusman Effendi, dkk.
26
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Rusman Effendi, dkk.
27