Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Biji Plastik Yang Bernilai Tambah Ekonomi Di Kelurahan Dadap Tangerang

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

ISSN 2828-1101 (Print)

ISSN 2828-0741 (Online)

Artikel Volume 2 Number 1 (2023)


https://doi.org/10.53276/dedikasi.v2i1.42

Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Biji


Plastik Yang Bernilai Tambah Ekonomi
Di Kelurahan Dadap Tangerang
Setiyo Purwanto1, Didin Hikmah2
Manajemen, Universitas Dian Nusantara, Jakarta, Indonesia

Abstract: Plastic waste is a classic problem for the environment that causes contamination
of both soil, water and air, because plastic cannot be decomposed naturally in the soil.
However, in people's lives today, almost all packaging products, household appliances,
electronic equipment and so on are made of plastic. An advantage that is generally made of
plastic can be recycled so that this step can reduce the burden of environmental pollution.
Plastic waste recycling techniques can be processed into plastic seeds again, so that they
can be re-produced into other products according to the quality of the recycled plastic seeds.
In this community service activity, the researcher intends to share knowledge and experience
with business actors who have carried out plastic waste recycling activities and provide
theoretical knowledge about the characteristics of plastic according to its type, calculation of
cost efficiency operations and its marketing potential. The method used in the program to
utilize plastic waste that is processed into plastic pellets is through surveys, situation analysis
and discussions. The implementation of the results of the plastic waste processing process
in Dadap Tangerang Village is carried out to improve the creativity and skills of residents in
managing plastic waste so that it adds economic value and provides new job opportunities.
At the same time, this activity can minimize environmental pollution so that residents can be
more concerned about the plastic waste that is thrown away by the community.
Key Words: Reduce; Reuse; Recycle

Abstrak: Limbah plastik merupakan masalah klasik bagi lingkungan yang mengakibatkan
pecemaran baik tanah, air maupun udara, karena plastik tidak dapat diurai secara alami di
dalam tanah. Namun pada kehidupan masyarakat saat ini hampir semua produk kemasan,
peralatan rumah tangga, peralatan elektronik dan sebagainya terbuat dari plastik. Suatu
keunggulan yang umumnya terbuat dari plastik ini dapat dilakukan daur ulang (recycle)
sehingga langkah ini dapat mengurangi beban pencemaran lingkungan. Teknik daur ulang
limbah plastik dapat diproses menjadi biji plastik kembali, sehingga dapat diproduksi kembali
menjadi produk lain sesuai dengan kualitas biji plastik daur ulang tersebut. Dalam kegiatan
pengabdian masyarakat ini peneliti bermaksud berbagi pengetahuan dan pengalaman
dengan pelaku usaha yang telah melakukan aktifitas daur ulang limbah plastik dan
memberikan masukan pengetahuan secara teori mengenai karakteristik plastik sesuai
dengan jenisnya, perhitungan cost efficiency operation dan potensi pemasarannya. Metode
yang digunakan dalam program pemanfaatan limbah plastik yang diproses menjadi biji
plastik melalui survey, analisis situasi dan diskusi. Implemetasi hasil proses pengolahan
limbah plastik di Kelurahan Dadap Tangerang dilakukan untuk meningkatkan kreatifitas serta
keterampilan warga dalam mengelola limbah plastik agar bernilai tambah ekonomi dan
memberikan peluang kerja baru. Hasil dari kegiatan ini antara lain dapat meminimalisir
pencemaran lingkungan sehingga warga menjadi lebih peduli terhadap limbah plastik yang
dibuang masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat dengan pengolahan sampah


Penulis Korespondensi: Setiyo Purwanto, [email protected], Manajemen, Universitas Dian
Nusantara, Jakarta, 11470, Indonesia

171
172 │Setiyo Purwanto (2023)

plastik dan meningkatkan peluang kerja dan peluang usaha seiring dengan penambahan
kapasitas produksi dari 80 ton/bulan menjadi 100 ton/bulan.
Kata Kunci: Reduce; Reuse; Recycle

PENDAHULUAN
Limbah plastik di Indonesia menurut data statistik Sistem Informasi
Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah plastik menempati urutan ke-2 terbesar
setelah sampah organik kuliner. Plastik sudah menjadi salah satu bahan yang paling
umum digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, pada tahun 2021 Indonesia
menghasilkan 25,95 juta ton atau 15,96% dari total sampah yang dihasilkan (SIPSN,
2021). Hal ini menjadi salah satu permasalahan sekaligus tantangan yang harus
ditangani secara serius bagi pemerintah melalui regulasi untuk dapat mengelola limbah
plastik ini secara baik, sehingga dapat meminimalisir dampak pencemaran lingkungan
baik tanah, air maupun udara.
Fenomena sampah plastik yang terjadi di kawasan pantai indah dadap tangerang
merupakan potret lingkungan tanah, air dan udara yang tidak sedap akibat terkena
pencemaran sampah plastik. Kondisi ini telah berlangsung bertahun-tahun dan jika tidak
dikurangi atau dibiarkan, dampak lingungan akan semakin buruk. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa gambar lingkungan disekitar kelurahan pantai indah dadap Tangerang
Tahun 2021 dan 2022.
Gambar 1. Fenomena sampah plastik di Kelurahan Dadap Tagerang

Sumber: https://www.republika.co.id/berita/r5ustt380/bau-tak-sedap-hamparan-sampah-penuhi-pantai-dadap

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten


Tangerang melihat fenomena ini memperkirakan setidaknya ada 70 ton sampah yang
mencemari lingkungan sekitar kali dan pantai dadap Tangerang. Melihat kondisi ini
pemda mendorong masyarakat dan pelaku usaha sekitar kawasan tersebut untuk

Dedikasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (2023), 2(1), 171-181


https://doi.org/10.46637/dedikasi.v2i1.42
Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Biji Plastik Yang Bernilai Tambah Ekonomi Di Kelurahan Dadap Tangerang │173

bersama-sama turut berperan aktif mengurangi laju penumpukan volume sampah plastik
dengan melakukan pengolahan (recycling). Pemerintah daerah kelurahan dadap juga
telah berupaya menyediakan tempat pembuangan sampah dibeberapa tempat, serta
memasang jaring sampah pada aliran kali/sungai. Pemerintah bekerja sama dengan
DLHK Tangerang terus berupaya melakukan pengangkutan sampah plastik secara
reguler untuk mengurangi penumpukan. Kemudian untuk sampah yang terhanyut ke
laut dibersihkan dengan menggunakan jaring dan ditampung ke dalam perahu.
Sementara itu, ada beberapa pelaku usaha plastic recycle di kawasan pergudangan
pantai indah dadap Tangerang juga menampung sampah plastik untuk diolah, sehingga
dapat mengurangi beban pengangkutan.
Seiring dengan perkembangan teknologi kebutuhan plastik terus meningkat,
plastik merupakan bahan anorganik yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang sukar
diuraikan sehingga dapat menjadi berbahaya bagi lingkungan, (Bishop et al., 2020).
Oleh karena itu, dengan mengolah sampah plastik menjadi biji plastik dapat digunakan
kembali sebagai bahan baku produksi, untuk mengurangi dampak pencemaran
lingkungan. Pemanfaatan sampah plastik menjadi biji plastik adalah suatu solusi yang
cukup baik untuk mengurangi populasi sampah plastik di masyarakat secara signifikan
sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi, (Hidayat et al., 2019). Hidayat
berpendapat, bahan baku dari biji plastik daur ulang (recycle) ini dapat dibuat menjadi
bermacam-macam produk seperti alat rumah tangga, furnitur, produk mainan, kemasan
non food, polybag, karung, produk elektronik dan lain-lain.
Perkembangan teknologi yang menyuguhkan kehidupan serba praktis, memicu
peningkatan penggunakan plastik dalam kehidupan manusia semakin lama semakin
meningkat. Hal ini dikarenakan plastik bersifat fleksibel, ringan, praktis, ekonomis dan
dapat menggantikan fungsi packaging dari barang-barang lain. Sifat praktis dan
ekonomis ini menyebabkan plastik sering dijadikan barang sekali pakai, sehingga
semakin banyaknya penggunaan perlengkapan dari bahan plastik tersebut,
menyebabkan semakin banyak pula sampah-sampah plastik. Hal inilah yang
menyebabkan jumlah sampah plastik meningkat terus menerus dan menyebabkan
masalah lingkungan yang serius, (Baedowy et al., 2020). Salah satu faktor yang
menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi
masalah adalah faktor pembuangan sampah plastik. Perlu diketahui, sampah plastik
yang telah mencemari tanah, membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk
benar-benar terurai secara alamiah. Selain itu, dampak negatif sampah plastik jika
dibiarkan begitu saja akan menimbulkan bahaya yang sangat besar, (de Jong &
Mellquist, 2021).
Berdasakan tingkat kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan bahaya
pencemaran lingkungan dari sampah plastik demi keberlangsung hidup di masa yang
akan datang, pemanfaatan sampah plastik telah banyak dilakukan dari mengubah
sampah plastik menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomi sampai dengan
mengolah daur ulang sampah plastik menjadi biji plastik kembali. Kegiatan ini
mempunyai nilai tambah ekonomi yang progresif sesuai dengan kapasitas produksinya,
(Meys et al., 2020).
Pada manajemen pengolahan sampah daur ulang plastik, biaya menjadi unsur
yang sangat diperhatikan di setiap tahapan proses. Menurut (Wahab, 2019) total biaya
operasional merupakan penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Sehingga hal ini sangat dipengaruhi oleh efisiensi dan efektifitas lini proses serta kerja
karyawan. Selanjutnya (Daniel Przywara & Rak, 2021) berpendapat bahwa, hubungan
antara efisiensi biaya dan efektifitas waktu menjadi ukuran efisiensi biaya operasional.
LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Indonesia
https://doi.org/10.46637/dedikasi.v2i1/42
174 │Setiyo Purwanto (2023)

Evaluasi optimalisasi biaya operasional dapat menggunakan Earned Value Method yang
dirumuskan sebagai berikut:

Nilai Hasil = (% penyelesaian) x (anggaran)

Dalam pengolahan sampah plastik menjadi biji plastik dapat dilakukan secara
batching process, artinya dilakukan pemisahan berdasarkan lot sampah yang masuk.
Batching process juga dapat didasarkan pada jenis material/sampah plastik, karena
setiap jenis sampah plastik mempunyai nilai harga yang berbeda. (D Przywara, 2019)
berpendapat melalui thesisnya bahwa, dapat dijelaskan melalui Gambar 2 dibawah ini:

Gambar 2
Element Earned Value Method

Sumber: (D Przywara, 2019)


Grafik di atas menjelaskan bahwa, untuk mengukur biaya operasional dapat dihitung estimasi
biaya proses dapat melalui tiga elemen berikut:
1. Budget Cost for Work Schedule (BCWS) adalah anggaran biaya yang disusun berdasarkan
rencana kerja terhadap waktu. BCWS pada penyelesaian proyek disebut Budget at
Completion (BAC). BCWS merupakan anggaran biaya/batching process.
2. Budget Cost for Work Performed (BCWP) merupakan nilai biaya yang diterima/batching
process. Sejumlah BCWP inilah yang disebut Earned Value yang dihitung berdasarkan
akumulasi batching process yang telah diselesaikan.
3. Actual Cost for Work Performed (ACWP) merupakan biaya aktual dari pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Didapat dari data akuntansi pada tanggal pelaporan, yaitu catatan
segala pengeluaran biaya aktual dari sejumlah batching process yang telah dikerjakan.

Berdasarkan jenis biaya yang dijelaskan di atas, sebagai bahan evaluasi kinerja biaya
operasional dapat dilihat dari :
1. Cost Variance (CV) yang dihitung berdasarkan selisih nilai biaya/ batching process yang
telah diselesaikan dengan biaya aktual operasional. Jika CV positif menunjukkan bahwa
nilai biaya/ batching lebih besar dari biaya actual yang telah dikeluarkan dan sebaliknya.
CV = BCWP – ACWP
CV = 0 : biaya sesuai dengan anggaran rencana
Dedikasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (2023), 2(1), 171-181
https://doi.org/10.46637/dedikasi.v2i1.42
Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Biji Plastik Yang Bernilai Tambah Ekonomi Di Kelurahan Dadap Tangerang │175

CV > 0 : biaya lebih kecil/hemat


CV < 0 : biaya lebih besar/boros
2. Schedule Variance (SV) merupakan penyimpangan antara BCWP dengan BCWS. Jika
nilainya positif menunjukkan bahwa penyelesaian batching process lebih banyak
dibanding rencana. Sebaliknya jika nilainya negatif menunjukkan kinerja batching
process-nya buruk karena lebih sedikit dari jadwal yang telah direcanakan.
SV = BCWP – BCWS
SV = 0 : proyek tepat waktu
SV > 0 : proyek lebih cepat
SV < 0 : proyek terlambat
2. Cost Performance Index (CPI) merupakan indek kinerja operasional berdasarkan biaya,
dengan membandingkan nilai biaya batching process yang telah diselesaikan (BCWS)
terhadap biaya aktual pada periode yang sama (ACWP).
CPI = BCWP/ACWP
CPI = 1 : biaya sesuai dengan anggaran rencana
CPI > 1 : biaya lebih kecil/hemat
CPI < 1 : biaya lebih besar/boros
3. Schedule Performance Index (SPI) merupakan efisiensi kinerja/batching process yang
telah diselesaikan (BCWP) terhadap rencana pengeluaran biaya berdasar rencana batching
process (BCWS).
SPI = BCWP/BCWS
SPI = 1 : produksi tepat waktu
SPI > 1 : produksi lebih cepat
SPI < 1 : produksi terlambat
Prediksi Biaya Penyelesaian Akhir Proses/Estimate at Completion (EAC).
Pentingnya menghitung CP dan SPI adalah untuk memprediksi secara statistik biaya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan batching process. Ada beberapa rumus perhitungan
EAC, salah satunya adalah sebagai berikut:

EAC = ACWP + (BAC - BCWP)


CPI x SPI

Berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai (EAC) atau yang disebut variance at
completion (VAC).

VAC = BAC – EAC

VAC menjadi dasar penilaian status proses dari segi biaya dan waktu dinilai efisien/tidak.

SOLUSI DAN TARGET


Berdasarkan pemahaman mengenai pentingnya melakukan pengolahan sampah plastik
yang bukan hanya mempunyai potensi nilai tambah ekonomi yang tinggi, namun sekaligus
mengurangi pencemaran lingkungan. Efisiensi operasional dalam pengelolaan sampah
plastik menjadi penting dalam memaksimalkan nilai ekonomi pada siklus rantai prosesnya.
Dengan kegiatan kunjungan tempat usaha, diskusi dan berbagi pengetahuan dengan pelaku
usaha mengenai manjemen operasional, memberikan motivasi untuk dapat meningkatkan
kapasitas pengolahan sekaligus menyerap tenaga kerja di sekitar wilayah tersebut. Tentu hal
ini dapat meningkatkan perekonomian lokal kususnya di wilayah pergudangan pantai indah
LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Indonesia
https://doi.org/10.46637/dedikasi.v2i1/42
176 │Setiyo Purwanto (2023)

dadap Tangerang. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Sharing and discussion
secara langsung, kunjungan ke tempat usaha pembuatan biji plastik daur ulang menjadi bahan
baku. Topik pembahasan cost efficiency operation dengan memahami secara langsung siklus
rantai supply process pengolahan daur ulang sampah plastik menjadi biji plastik.
Kompleksitas analisis siklus rantai supply process pengolahan daur ulang sampah
plastik ini, memperhitungkan cost efficiency untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi yang
optimal sehingga menghasilkan output harga biji plastik yang kompetitif. Saat ini masyarakat
sudah semakin menyadari akan adanya potensi nilai tambah ekonomi yang terdapat pada
limbah plastik, terlebih dampak dari situasi pandemik Covid-19 ini banyak perusahaan yang
memberhentikan karyawanya membuat masyarakat mencari peluang-peluang usaha baru
untuk dapat melangsungkan kehidupan keluarganya, (Nasution et al., 2019). Kondisi ini
memicu tumbuhnya industri-industri baru dalam skala kecil dan membuat persaingan usaha
semakin ketat. Harga jual menjadi pertimbangan utama ditengah melemahnya ekonomi dan
daya beli masyarakat.
Oleh sebab itu, efisiensi biaya operasional menjadi sangat penting untuk diperhatikan
dalam menjamin kelangsungan usaha. Dengan adanya kunjungan langsung untuk melihat
alur proses bisnis dan diskusi aktif bersama pelaku usaha, diharapkan tim peneliti pengabdian
masyarakat dapat memberikan kontribusi secara keilmuan akademik dalam pengelolaan
manajemen keuangan yang terkait dengan biaya operasional. Sebaliknya tim juga akan
mendapatkan pengalaman langsung dari pelaku usaha sehingga sebagai peneliti dapat
menemukan gap antara praktek bisnis dan teori kewirausahaan.
Beberapa permasalahan yang terdidentifikasi berdasarkan survey tim yang akan
ditawarkan konsep solusi sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar mengenai penting menjaga
lingkungan dari pencemaran sampah plastik dengan melakukan reduce, reuse, dan recycle
plastic.
2. Memberikan pemahaman mengenai konsep manajemen operasional dalam bisnis jenis-
jenis biaya serta efisiensi.
3. Mendorong pelaku usaha untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi sehingga
menambah lapangan kerja baru, dengan memberikan beberapa referensi pelanggan
pengguna plastic recycle.

METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini tim pelaksana PKM melakukan koordinasi internal Tim PKM. Tahap
persiapan ini di mulai pada 6 April 2022. Selanjutnya melakukan peninjauan lokasi di
Pergudangan pantai indah dadap blok CF no.43 Tangerang, untuk berkoordinasi dengan
pelaku usaha menentukan jadwal kegiatan PKM. Dalam proses koordinasi, kami akan
menyampaikan maksud dan tujuan dari program kami serta meminta izin merealisasikan
kegiatan pengabdian masyarkat ini. Khalayak sasaran kegiatan ini karyawan pelaku usaha
yang hampir semua berasal di masyarakat sekitar pantai indah dadap Tangerang tersebut.
Selain itu, kami juga akan menyampaikan metode/teknis kegiatan yang akan kami lakukan
yaitu berupa analisis tahapan proses kegiatan daur ulang plastik, diskusi berbagi
pengetahuan tentang manajemen operasional dan pengalaman kewirausahaan secara
langsung dengan pelaku usaha dan sejumlah karyawan yang terlibat sesuai dengan jadwal
yang sudah ditentukan.

Dedikasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (2023), 2(1), 171-181


https://doi.org/10.46637/dedikasi.v2i1.42
Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Biji Plastik Yang Bernilai Tambah Ekonomi Di Kelurahan Dadap Tangerang │177

2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana kegiatan PKM ini akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2022.
Kegiatan dilakukan secara langsung dengan pelaku usaha dan sejumlah karyawan yang
terlibat di perudangan Dadap Tangerang. Tim PPM akan diskusi berbagi pengetahuan
tentang manajemen operasional dan pengalaman kewirausahaan.
3. Tahap Evaluasi
Setelah materi sudah di sampaikan, pada tahap ini Tim PKM selaku narasumber akan
membuat kesimpulan kegiatan membuat rekomendasi perbaikan system manajemen
oprasional kepada pelaku usaha dan para peserta terkait. Indikator keberhasilan dari
kegiatan ini antara lain, dipahaminya pengukuran perhitungan efisien biaya operasional
yang dapat membawa peluang terhadap peningkatan kapasitas produksi dan terbukanya
penambahan tenaga kerja baru yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan
karyawan.

REALISASI KEGIATAN
Setelah melakukan tahap persiapan dengan menentukan jadwal pertemuan, tim PKM
Universitas Dian Nusantara mulai melakukan mapping procces untuk menganalisa alur proses
daur ulang plastik menjadi biji plastik yang dilakukan oleh pelaku usaha. Berikut tahapan alur
proses kegiatan pengelolaan limbah plastik sampai proses menjadi biji plastik, dapat dilihat
pada Gambar 3.

Gambar 3
Mapping processdaur ulang plastik

Limbah yang rijek


(diluar jenis
plastik yang
diharapkan

Limbah High
Density Poly 11 Bahan masuk
Styrene (PS, proses daur
HiPS) ulang
Proses Biji plastik
Media crashing & PS/ HiPS
pencucian & pelletizing
pemisahan 2
(PS, HiPS,
jenis limbah PP)
Limbah Low 3 Biji plastik PP
Density Poly
Propylene
(PP) Rijek bahan 4

Pengurugan
Limbah
proses
pelletizing
PP, PS Pembakaran
dan HiPS
an
Berdasarkan hasil analisis proses dari pemisahan jenisBatasan
limbahproses
plastik dari
daur yang
ulang low
plastik
LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Indonesia
https://doi.org/10.46637/dedikasi.v2i1/42
178 │Setiyo Purwanto (2023)

density dengan yang high density plastic dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Proses pemisahan jenis limbah plastik yang tergolong low density (PP) dan high density
(PS/HiPS) perlu dipisahkan, karena kedua jenis plastik ini memang tidak dapat senyawa
apabila bercampur menjadi biji plastik (dalam bentuk pellet material). Apabila hal ini
terjadi, akibatnya saat diproses/dicetak menjadi produk akan pecah. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan ikatan senyawa kimia hydro carbon yang berbeda antara kedua jenis
material plastik ini. Adapun untuk membedakan jenis plastik yang dimaksud dengan
media air, plastik yang tergolong low density akan mengapung di permukaan air, dan
yang tergolong high density akan tenggelam di dalam air. Pada proses pemisahan,
pencucian dan crashing process sampai menjadi chip plastic ini dikerjakan oleh tenaga
kerja yang berasal dari sekitar wilayah Dadap Tangerang dengan sistem borongan yang
dihitung perkilogram. Perhitungan biaya proses ini sebesar Rp. 1000,-/kg sama untuk
kedua jenis plastik tersebut. Adapun harga limbah plastik yang belum melalui proses
crashing seharga Rp. 4000,-/kg sampai dengan Rp. 8000,-/kg, sedangkan limbah yang
sudah menjadi chip plastic seharga Rp. 5500,-/kg sampai dengan Rp 11.000,-/kg
tergantung kualitas limbahnya diukur dari varian kontaminasi limbah plastik tersebut.
Semakin murni dan bersih limbah tersebut semakin mahal dan sebaliknya.
2. Proses selanjutnya adalah proses packing setelah menjadi chip plastic dan pengiriman
menuju gudang penyimpanan sementara untuk menunggu jadwal produksi pelletizing
process.
3. Pada saat telah tiba jadwal produksi pelletizing, chip plastic yang sudah dipisahkan
sesuai jenisnya diambil dari gudang penyimpanan dimasukkan ke dalam hooper mesin
extruder secara bertahap. Perhitungan biaya proses produksi biji plastik untuk bahan
chip PP sebesar Rp. 2200,-/kg, dimana harga bahan chip HiPS sebesar Rp. 2000,-/kg,
sehingga total biaya proses menjadi Rp 3000,-/kg sampai dengan Rp. 3200,-/kg dengan
allowance loss 2%. Adapun harga jual biji plastik yang sudah berupa pellet dibagi
beberapa varian, dari Rp.10.500,- sampai dengan Rp. 17.500,- dengan kapasitas
produksi 8 sampai 10 ton/hari.
4. Reject dari proses daur ulang plastik (pelletizing) ini selama ini yang dilakukan pelaku
usaha adalah dijual untuk proses pengurungan tanah kosong atau dibakar.
Gambar 4
Kunjungan tempat usaha CV Era Jaya

Dedikasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (2023), 2(1), 171-181


https://doi.org/10.46637/dedikasi.v2i1.42
Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Biji Plastik Yang Bernilai Tambah Ekonomi Di Kelurahan Dadap Tangerang │179

Sumber: Pengolahan recycle plastic

PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pelaksanaan kegiatan melalui berbagai pembahasan manajemen
operasional berdasarkan analisa proses dan penerapan aplikasi teori, pengukuran biaya
operasional dapat dihitung sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisa proses daur ulang di atas, ada 2 step proses yaitu yang pertama proses
pemisahan limbah plastik menurut jenisnya langsung dihancurkan menjadi chip plastic,
yang kedua proses pelletizing biji plastik. Sehingga perhitungan Cost for Work Schedule
(BCWS) atau biaya/batching process, batch yang pertama Rp.1000,-/kg, batch yang kedua
Rp. 2000,- sampai dengan Rp. 2200,-/kg. Sehingga total biaya proses sebesar Rp. 3000,-
/kg sampai dengan Rp. 3200,-/kg.

2. Sehingga evaluasi kinerja biaya operasional didapat :


CVPP = BCWP – ACWP
= 3200 - 3150
= Rp 50,-/kg
CVHiPS = BCWP – ACWP
= 3000 - 2970
= Rp 30,-/kg
CV > 0 : biaya lebih kecil/hemat
Hasil ini sesuai dengan kajian teori, (D Przywara, 2019).

3. Berdasarkan pemantauan hasil produksi harian, Schedule Variance (SV) luaran harian
tidak terjadi penyimpangan antara BCWP dengan BCWS. Sehingga, SV = BCWP –
BCWS = 0, artinya produksi tepat waktu.

4. Cost Performance Index (CPIPP) = BCWP/ACWP


= 3200/3150
= 1,016
(CPIHiPS) = 3000/2970
= 1,010
Sehingga dapat diartikan CPI > 1 : biaya lebih kecil/hemat

5. Schedule Performance Index (SPI) = BCWP/BCWS = 1, artinya proyek tepat waktu.


LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Indonesia
https://doi.org/10.46637/dedikasi.v2i1/42
180 │Setiyo Purwanto (2023)

6. Biaya Penyelesaian Akhir Proses/Estimate at Completion (EAC) dihitung sebagai berikut


:
EAC = ACWP + (BAC - BCWP)
CPI x SPI

EACPP = 3150 + (3264 - 3200)


1,016 x 1,010
= 3150 + ( 64 )
1,02616
= Rp 3212,37,-/kg

EACHiPS = 2970 + (3060 - 3000)


1,016 x 1,010
= 2970 + ( 60 )
1,02616
= Rp 3028,47,-/kg

7. Kinerja pekerjaan yang telah dicapai (EAC) atau yang disebut variance at completion
(VAC).
VAC = BAC - EAC
VAC PP = 3264 - 3212,37
= Rp 51,63,-/kg

VAC HiPS = 3060 - 3028,47


= Rp 31,53,-/kg

VAC positif, artinya penilaian status proses dari segi biaya dan waktu dinilai efisien.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di CV Era Jaya yang
berlokasi di kelurahan pantai indah dadap Tangerang sudah cukup efisien dalam menjalankan
manajemen operasional perusahaan. Kegiatan pengabdian masyrakat yang diisi dengan
diskusi dan berbagi pengalaman (knowledge sharing) dan teori majemen operasional, pelaku
usaha merasa mendapatkan kepastian untuk dapat menghitung secara terukur, dimana selama
ini hanya menggunakan feeling business trial and error sehingga diperoleh pengalaman
usaha. Demikian juga bagi tim pengabdian masyarakat, kami banyak mendapatkan
pengalaman praktek usaha yang penuh dengan dinamika dan kompleksitas masalah di
lapangan.
Dengan perhitungan efisiensi biaya yang terukur, pelaku usaha dapat menentukan
kapan saatnya meningkatkan kapasitas dan ekspansi usahanya.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan,terima kasih kami sampaikan kepada Rektor Universitas Dian Nusantara
beserta jajarannya atas dukungannya dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat berupa, pendanaan stimulus melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Dian
Nusantara Tentang Penetapan Bantuan Stimulus Pengabdian kepada Masyarakat Bagi

Dedikasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (2023), 2(1), 171-181


https://doi.org/10.46637/dedikasi.v2i1.42
Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Biji Plastik Yang Bernilai Tambah Ekonomi Di Kelurahan Dadap Tangerang │181

Dosen Universitas Dian Nusantara Semester Genap, Tahun Akademik 2021/2022. Selain
itu kami ucapkan terima kasih kepada Ketua Program Studi Manajemen yang senantiasa
memotivasi kegiatan ini. Rekan-rekan dosen dan mahasiswa yang berkontribusi dalam
persiapan kegiatan PKM ini. Pelaku usaha daur plastik beserta jajaran manajemen yang
secara terbuka menerima kami untuk membuka ruang diskusi berbagi pengalaman dan
pengetahuan, sehingga ada kesepahaman bersama antara implementasi teori manajemen
operasional di dalam praktek usaha.

DAFTAR RUJUKAN
Baedowy, M., Sumarwan, U., & Setiawan, I. (2020). Factors Influencing Consumer Intention
and Decision to Purchase Plastic Waste Recycle Machine. Indonesian Journal of
Business and Entrepreneurship, 6(2), 163–173.
https://doi.org/10.17358/ijbe.6.2.163
Bishop, G., Styles, D., & Lens, P. N. L. (2020). Recycling of European plastic is a pathway
for plastic debris in the ocean. Environment International, 142(May), 105893.
https://doi.org/10.1016/j.envint.2020.105893
de Jong, A. M., & Mellquist, A. C. (2021). The potential of plastic reuse for manufacturing:
A case study into circular business models for an on-line marketplace.
Sustainability (Switzerland), 13(4). https://doi.org/10.3390/su13042007
Hidayat, Y. A., Kiranamahsa, S., & Zamal, M. A. (2019). A study of plastic waste
management effectiveness in Indonesia industries. AIMS Energy, 7(3), 350–370.
https://doi.org/10.3934/ENERGY.2019.3.350
Meys, R., Frick, F., Westhues, S., Sternberg, A., Klankermayer, J., & Bardow, A. (2020).
Towards a circular economy for plastic packaging wastes – the environmental potential
of chemical recycling. Resources, Conservation and Recycling, 162(June),
105010. https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2020.105010
Nasution, S. R., Rahmalina, D., Sulaksono, B., & Doaly, C. O. (2019). IbM:
Pemanfaatan limbah plastik sebagai kerajinan tangan di kelurahan srengseng sawah
jagakarsa Jakarta Selatan. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 6(2), 117–123.
https://doi.org/10.24912/jitiuntar.v6i2.4119
Przywara, D. (2019). Time-Cost Analysis in Monitoring the Works of the Construction
Schedule. Opole University of Technology, Opole, Poland.
Przywara, Daniel, & Rak, A. (2021). Monitoring of time and cost variances of schedule using
simple earned value method indicators. Applied Sciences (Switzerland), 11(4),
1–13. https://doi.org/10.3390/app11041357
SIPSN. (2021). No Title. https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/komposisi
Wahab, B. (2019). Penilaian Pengendalian Biaya Dan Waktu Pada Proyek Peningkatan
Jalan Menggunakan Metode Earned Value. Teras Jurnal, 8(2), 401.
https://doi.org/10.29103/tj.v8i2.172

LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Indonesia


https://doi.org/10.46637/dedikasi.v2i1/42

You might also like