3432 17911 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Perilaku Masyarakat Terhadap Penyebaran Hoax Selama

Pandemi Covid-19 Melalui Media di Indonesia: Tinjauan


Literatur
Trina Nur Faturohmah1, Tamara Adriani Susetyo-Salim2
12
Universitas Indonesia
1
Email: [email protected]
2
E-mail: [email protected]

Abstract
The spread of hoaxes is increasingly widespread in various media, causing
changes in public behavior, especially during the COVID-19 pandemic. This
research was conducted to see the development of publications related to
public behavior towards hoaxes, the analysis related to the media for
spreading hoaxes, and the impact of the spread of hoaxes on public behavior
during the covid-19 pandemic This study uses the Systematic Literature Review
(SLR) method by collecting literature related to the topics discussed then
conducting an analysis of research on community behavior towards the spread
of hoaxes during the COVID-19 pandemic through the media in Indonesia
from 2020 to 2021. The results show that there are many the media used as a
means of spreading hoaxes makes hoaxes more widespread, lack of
understanding of information selection causes the spread of hoaxes to affect
public behavior where people are anxious to take action during the covid-19
pandemic. This must be a concern for the government and the community,
actions need to be taken to minimize the spread of hoaxes such as information
literacy to the public regarding how to filter information from trusted sources.
Keywords: Public behavior, hoaxes, Covid-19 pandemic, Media, Systematic
Literature Review

Abstrak
Penyebaran hoax yang kian marak diberbagai media menjadikan adanya
pengaruh terhadap perubahan perilaku masyarakat terlebih disaat masa
pandemi covid-19. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perkembangan
publikasi terkait perilaku masyarakat terhadap hoax, adanya analisis terkait
media penyebaran hoax, dan dampak dari penyebaran hoax terhadap perilaku
masyarakat selama pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode
Systematic Literature Review (SLR) dengan cara mengumpulkan literatur
yang berkaitan dengan topik yang dibahas kemudian melakukan analisis
terhadap penelitian tentang peilaku masyarakat terhadap penyebaran hoax
Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi
IAIN Curup | p-issn: 2580-3654; e-issn:2580-3662
DOI: 10.29240/tik.v6i1.3432
122 | Trina Nur Faturrahmah, dkk: Perilaku Masyarakat…

selama pandemi covid-19 melalui media di Indonesia dari tahun 2020 sampai
2021. Hasil penelitian menunjukan banyaknya media yang digunakan sebagai
sarana penyebaran hoax menjadikan hoax semakin marak, kurangnya
pemahaman seleksi informasi menyebabkan penyebaran hoax berpengaruh
terdapat perilaku masyarakat dimana masyarakat menjadi cemas untuk
melakukan suatu tindakan dikala pandemi covid-19. Hal tersebut harus
menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat, perlu tindakan dilakukan
untuk meminimalisir penyebaran hoax seperti literasi informasi kepada
masyarakat terkait bagaimana menyaring informasi dari sumber terpercaya.
Kata Kunci: Repositori Institusi; Preservasi Informasi; Komunikasi Ilmiah

A. PENDAHULUAN
Penyebaran informasi yang semakin tidak terbendung menjadi sarana
akan penyebaran informasi yang belum tentu kebenarannya atau sering
disebut sebagai hoax. Mastel mejelaskan bahwa dari jumalh 1.146
responden sebanyak 44,3% diantara mereka menerima berita palsu atau
hoax setiap harinya dan dengan presentase 17,2% menerima lebih dari satu
kali berita palsu atau hoax dalam sehari (Mastel, 2017). Hoax merupakan
usaha untuk menipu, mengakali, memperdaya pembaca maupun pendengar
untuk mempercayai sesuatu, padahal pembuat atau pencipta berita palsu
tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah hanya berita palsu. Menurut
(Respati, n.d.) saat ini kebanyakan orang lebih cenderung percaya pada
berita hoax jika informasinya sesuai dengan opini, pandangan atau sikap
yang Secara alami manusia terkadang memiliki perasaan positif yang akan
timbul jika keyakinannya mendapat pengakuan sehingga pandangan dan
cara pikir tidak akan mempedulikan apakah kabar dan berita yang
didapatkannya itu asli atau tidaknya dan bahkan mudah saja bagi mereka
untuk menyebarkan kembali berita tersebut meskipun sumber kurang jelas
atau masih diragukan validitasnya.
Kini penyebaran informasi dapat dilakukan dengan berbagai media.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, informasi dapat
ditemukan kapan dan dimana saja namun informasi tersebut belum tentu
kebenarannya. Dari sekian banyak media informasi yang ada dijelaskan
bahwa presentase penyebaran informasi/berita hoax yakni sebesar 1,20%
radio, 5% media cetak dan 8,70% televisi tidak saja oleh media arus utama,
kini hoax sangat banyak beredar di masyarakat melalui media online, hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Mastel, 2017) menyebutkan bahwa saluran
yang banyak digunakan dalam penyebaran hoax adalah situs web, sebesar
34,90%, aplikasi chatting Whatsapp, Line, Telegram sebesar 62,80%, dan
Tik Ilmeu, Vol.6, No.1, 2022 | 123

melalui media sosial Facebook, Twitter, Instagram, dan Path yang


merupakan media terbanyak digunakan yaitu mencapai 92,40%.
Pada awal tahun 2020 ini, dunia dijatuhi dengan wabah virus covid-19.
Hal tersebut dimulai tanggal 19 Maret 2020 dengan jumlah 214.894 kasus
orang terinfeksi, 8.732 orang meninggal dunia, dan pasien dinyatakan
sembuh sebanyak 83.313 orang. Sampai tanggal 28 April 2020 WHO
mencatat sebanyak lebih dari 2 juta kasus terkonfirmasi secara global dan
sebanyak lebih dari seratus ribu kasus meninggal dunia yang setara dengan
6,9% angka kematian. Di Indonesia sendiri tercatat kasus terkonfirmasi
positif berjumlah 9 ribu dengan angka kematian lebih dari tujuh ratus
kasus atau 8,4% menurut Kementrian Kesehatan. Adanya ha; tersebut
justru disalahgunakan oleh sebagian oknum dengan menyebarkan berita
hoax terkait pandemi covid-19 melalui media tentunya yang semakin
marak khususnya media seperti aplikasi instan whatsapp dan media sosial
seperti facebook.
Penyebaran hoax yang kian tidak terkendali dapat mempengaruhi
perilaku masyarakat yang dapat mengubah sikap masyarakat dalam
menghadapi penyebaran hoax ini. Sikap terhadap hoax adalah
kecenderungan untuk bereaksi terhadap apa pun berita palsu, baik itu
positif atau negatif. Menurut Mann dalam (Bimo Walgito, 2005) ada tiga
komponen atau struktur sikap, yaitu:
1. Aspek kognitif yaitu melalui pengetahuan seseorang menentukan sikap
untuk menerima atau menolak berita hoax.
2. Aspek afektif dimana seseorang puas dengan berita palsu, dia lebih
mungkin untuk menerima berita palsu, sebaliknya jika seseorang tidak
puas dengan berita hoax, dia akan menolaknya.
3. Aspek konatif yaitu perilaku seseorang sangat ditentukan oleh asumsi
dasar bahwa berita menyesatkan itu. Di sisi lain, orang yang memiliki
asumsi bahwa berita menyesatkan itu tidak wajar, tidak akan memiliki
perilaku berita yang menyesatkan.
Aktivitas tersebut dapat merespon bagaimana perilaku dapat
dipengaruhi dan mempengaruhi, Respon ini dapat bersifat pasif tanpa
tindakan maupun aktif melakukan tindakan. Sesuai dengan batasan tersebut,
perilaku masyarakat terhadap penyebaran hoax dapat di rumuskan sebagai
bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya,
khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang informasi yang
tersebar.
Dalam penelitian terdahulu yang ditulis oleh Judhita menyatakan
bahwa hoax yang banyak disebar berulang-ulang melalui media sosial dapat
membentuk opini publik bahwa berita tersebut terlihat benar adanya
124 | Trina Nur Faturrahmah, dkk: Perilaku Masyarakat…

(Juditha, 2018). Selain itu, Paparan tentang rendahnya daya literasi


masyarakat Indonesia ditambah dengan isu sensitif seperti pandemic Covid-
19 perasaan terafirmasi tersebut juga menjadi pemicu seseorang dengan
mudahnya menerima dan meneruskan informasi hoax (Chumairoh, 2020).
Penyebaran hoax tersebut tentunya berdampak pada perilaku masyarakat,
dimana mayoritas masyarakat tidak melakukan survey akan sumber dari
informasi tersebut dan cenderung menelan mentah-mentah hingga
informasi tersebut disebarkan kembali, tak heran jika banyak masyarakat
yang menjadi korban akan informasi palsu atau hoax tersebut. Maka perlu
upaya yang dilakukan kepada masyarakat akan pentingnya menghadapi
penyebaran hoax melalui media di Indonesia. Dengan penelitian ini
diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bagaimana dampak dari
penyebaran hoax melalui media sosial sesuai dengan hasil analisis dalam
penelitian-penelitian sebelumnya yang dibahas dalam tulisan ini, sehingga
dapat lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarluaskan informasi
yang belum jelas sumbernya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan literatur sistematik
(systematic literature review) dengan pendekatan kualitatif, khususnya
mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan dalam (Albanna & Heeks,
2019). Pertama, peneliti membuat sejumlah koleksi yang di indeks di bawah
“Perilaku masyarakat terhadap hoax selama pandemic covid-19” dan
dimasukkan ke dalam halaman hasil mesin pencari Google Scholar.
Tahapan dalam penyusunan penelitian menggunakan metode ini adalah
planning (identifikasi pertanyaan dan Batasan penelitian), conducting
(menelusur dan mengidentifikasi rujukan yang sesuai dengan penelitian,
ekstraksi serta sintesis data), dan reporting (menerjemahkan ke dalam
bentuk artikel (Torres Carrion, 2018).

Menyusun Pertanyaan Penelitian


Penelitian ini disusun mulai 28 April sampai dengan Juni 2021. Dalam
mengidentifikasi pertanyaan dan batasan penelitian, peneliti menggunakan
pendekatan PICOC yaitu Population, Intervention, Comparison, Outcomes
dan Context dari (Petticrew et al., 2006). Adapun cakupan yang digunakan
penelitian ini terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Cakupan Pertanyaan Penelitian
Kriteria Cakupan

Population Penelitian mengenai perilaku masyarakat terhadap penyebaran hoax


melalui media di Indonesia
Intervention Batasan pada metode, dampak , serta media penyebaran hoax
Tik Ilmeu, Vol.6, No.1, 2022 | 125

Comparison Tidak ditemukan

Outcomes Dampak penyebaran hoax terhadap perilaku masyarakat, upaya


dalam menghadapi hoax, dan media yang digunakan untuk
penyebaran hoax di Indonesia
Context Review dari hasil melakukan identifikasi pada penelitian mengenai
perilaku masyarakat terhadap penyebaran hoax melalui media di
Indonesia

Mengacu pada tabel di atas, maka terdapat pertanyaan penelitian sebagai


berikut.
RQ 1: Berapa banyak jumlah penelitian mengenai perilaku masyarakat
terhadap penyebaran hoax selama pandemi covid-19 melalui media di Indonesia?
RQ 2: Media apa yang digunakan pada setiap publikasi mengenai perilaku
masyarakat terhadap penyebaran hoax selama pandemic covid-19 melalui media
di Indonesia?
RQ 3: Bagaimana dampak penyebaran hoax selama pandemi melalui media
terhadap perilaku masyarakat di Indonesia ?

Strategi Penelusuran
Untuk mempertajam penelitian, peneliti menyusun beberapa padanan
istilah sebelum melakukan penelusuran. Istilah dalam penelitian ini
diformulasikan pada 29 April s.d. 10 Mei 2021. Istilah penelusuran yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pencarian operator
Boolean “AND” pada Google Scholar. Metode pencarian Boolean yang
digunakan yaitu “AND”. “AND” diterapkan agar dokumen yang ditemukan
mengandung gabungan dari istilah-istilah yang bersangkutan yaitu hoax,
hoaks, penyebaran hoax, perilaku masyarakat, media, pandemic covid-19
dan Indonesia. Lebih jelasnya peneliti membuat kara kunci “Perilaku
Masyarakat” AND “hoax” AND “pandemi” AND “Indonesia” dengan
rentang waktu yang diatur dalam penelusuran via Google Scholar adalah
tahun 2020 sampai dengan 2021.

Sumber Literatur
Penelitian ini menggunakan database yang dipilih yaitu Google
Scholar untuk pencarian artikel. Portal ini dipilih karena pengaturan open
access yang memudahkan penelusuran dan memiliki cakupan yang luas
mengenai perilaku masyarakat terhadap penyebaran hoax melalui media di
Indonesia. Adapun batasan sitasi yang digunakan dalam penelitian adalah
publikasi dari 2020-2021 atau 1 tahun terakhir dari saat penelitian ini
dilakukan.
126 | Trina Nur Faturrahmah, dkk: Perilaku Masyarakat…

Kriteria Inklusi dan Ekslusi


Kriteria inklusi dan eksklusi ini digunakan untuk memilah karya ilmiah
yang layak untuk menjawab pertanyaan penelitian ini (Handayani dalam
Safira, 2020). Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Inklusi Eksklusi

Semua karya ilmiah yang dipubikasikan Karya ilmiah yang dipublikasikan dengan
dengan menggunakan Bahasa Indonesia menggunakan bahasa selain Bahasa Indonesia

Semua karya ilmiah yang dipublikasikan Karya ilmiah yang dipublikasikan dengan
dengan rentang waktu 1 tahun terakhir rentang waktu sebelum ataupun sesudah tahun
terhitung mulai tahun 2020-2021 2020-2021

Karya ilmiah yang bertema atau berfokus Karya ilmiah yang tentunya kurang atau tidak
pada perilaku masyarakat terhadap sesuai dengan cakupan bahasan maupun topik
penyebaran hoax melalui media di penelitian
Indonesia

Penilaian Kualitas Hasil Penelusuran


Dalam penelitian Systematic Literature Review, data yang dugunakan
akan dievaluasi berdasarkan pertanyaan kriteria pertanyaan sebagai berikut:
QA1: Berapakah jumlah dan metode yang digunakan dalam artikel jurnal
tentang perilaku masyarakat terhadap penyebaran hoax selama pandemi
covid-19 melalu media yang terjadi di Indonesia pada rentang waktu 2020-
2021.
QA2: Menjelaskan media penyebaran hoax dengan analisis media yang
paling tinggi penggunaannya untuk penyebaran hoax selama pandemi
covid-19 yang terjadi di Indonesia.
QA3: Menjelaskan dampak dari penyebaran hoax melalui media terhadap
perilaku masyarakat selama pandemi covid-19.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam penelusuran artikel, peneliti menggunakan database google
schoolar agar artikel yang ditemukan open access sehingga diharapkan
artikel yang didapat yaitu menyajikan full teks. Berdasarkan penelusuran
artikel database dari google scholar terdapat 111 karya tulis ilmiah yang
berhubungan dengan perilaku masyarakat terhadap hoax terkait pandemi
Tik Ilmeu, Vol.6, No.1, 2022 | 127

covid-19 di Indonesia. Setelah dilakukan tahap seleksi berdasarkan kriteria


yang diinginkan maka 18 karya tulis ilmiah terseleksi. Setelah itu peneliti
melakukan seleksi kembali terhadap jenis karya tulis ilmiah, ditemukan 2
jenis skripsi. Karena peniliti ingin berfokus pada artikel jurnal, maka 16
artikel jurnal terpilih berdasarkan konten artikel jurnal yang dianggap
relevan dengan fokus penelitian. Maka total artikel jurnal yang akan
ditinjau dalam penelitian ini berjumlah 16 artikel jurnal. Adapun rincian
artikel jurnal yang terseleksi ditunjukan pada tabel 3.
Tabel 3. Daftar Artikel Jurnal Terseleksi

Nama
Kode Judul Media Penulis Tujuan Metode
Jurnal/Tahun

A-1 Ancaman Berita Media Hanik VOX POPULI Untuk Kualitatif


Bohong di Sosial Chumairoh Volume 3, mengetahui
Tengah Nomor 1, Juni faktor penyebab
Pandemi Covid- 2020 (22-30) merebaknya
19 (Chumairoh, berita bohong
2020) atau hoax
A-2 Iklan Layanan Media Selly Komunikologi Untuk Kuantitat
Masyarakat Sosial Ananda : Jurnal Ilmiah mengetahui if
Covid-19 di Pratiwi, Ilmu pengaruh iklan
Media Sosial Dasrun Komunikasi tersebut
dan Perilaku Hidayat Vol 17, No 02 terhadap
Masyarakat di (2020), hal 71- perilaku
Jawa Barat 82 masyarakat di
(Pratiwi & Jawa Barat.
Hidayat, 2020)
A-3 Hoaks tentang Media Chairunnis Universitas Untuk Kualitatif
Vaksin Covid- Sosial a Widya Muhammadiy memperlihatkan
19 di Tengah Priastuty, ah Semarang apa maksud
Media Sosial Pawito, Vol 3, (2020), kreator dari
(Priastuty et al., Andre N. hal 391-399 hoaks vaksin
2020) Rahmanto Covid-19
melihat dari
kategori jenis
hoaks dan
intensitas yang
ada.
128 | Trina Nur Faturrahmah, dkk: Perilaku Masyarakat…

A-4 Memetakan Oemar Bricolage : Memetakan Kualitatif


Pesan Hoaks Madri Jurnal karakteristik
Berita Covid-19 Bafadhal, Magister Ilmu disinformasi
di Indonesia Anang Komunikasi secara praktis
Lintas Kategori, Dwi Vol.6, (2020), untuk
Sumber, dan Santoso hal 235 – 24 dimanfaatkan
Jenis bagi tindakan
Disinformasi preventif dan
(Bafadhal & penanggulangan
Santoso, 2020) disinformasi itu
sendiri. Studi ini
bertujuan untuk
mengisi celah
tersebut dengan
menganalisis
174
disinformasi
selama pandemi
COVID-19
A-5 Kecemasan Whatsa Dewi Jurnal Realita: Untuk melihat Kuantitat
Keluarga Lansia pp chat Rayani, Bimbingan berbagai tingkat if
Terhadap Berita Dewi Nur dan Konseling kecemasan
Hoax Dimasa Sukma FIPP keluarga lansia
Pandemi Covid- Purqoti Universitas tentang berita
19 (Rayani & Pendidikan hoak.
Purqoti, 2020) Mandalika
Volume 5
Nomor 1 Edisi
April 2020,
hal 906-912
A-6 Perilaku Media Christiany Jurnal Untuk Kuantitat
Masyarakat sosial Juditha Pekommas, mendapatkan if
Terkait Vol. 5 No. 2, gambaran
Penyebaran Oktober tentang perilaku
Hoaks Covid-19 2020:105 - masyarakat
(Juditha, 2020) 116 terkait
penyebaran
hoaks Covid-19.
Tik Ilmeu, Vol.6, No.1, 2022 | 129

A-7 Pengetahuan Media Chusnul La Geografia, Untuk Kuantitat


dan Perilaku sosial Feby Vol. 19 NO 2 mengetahui if
Masyarakat Mukharom Februari 2021, tingkat
terhadap ah, dkk. hal 140-154 pengetahuan
Pandemi Virus dan perilaku
Covid-19 (Feby masyarakat
Mukharomah et Kecamatan
al., 2021) Karangmalang,
Kabupaten
Sragen tentang
Covid-19 serta
mengetahui
hubungan antara
keduanya.
A-8 Pengetahuan TV, Yusriani Sinergitas Untuk Kuantitat
dan Tingkat media Multidisiplin mengetahui if
Kecemasan sosial Ilmu pengaruh
Mempengaruhi Pengetahuan pengetahuan
Perilaku Panic dan dan tingkat
Buying Selama Teknologi, Kecemasan
Pandemic vol. 3, nol. 1, terhadap
Covid-19 2020, hal 38- perilaku panic
(Yusriani, 2020) 46 buying selama
pandemic
Covid-19.
A-9 Perilaku Panic TV, Cindy Jurnal Untuk Kualitatif
Buying dan media Sovhie Communio : mengetahui
Berita Hoaks sosial Aprilia Jurnal Ilmu perubahan
Covid-19 di Komunikasi, perilaku
Kota Bandung Volume 10, masyarakat
(Aprilia, 2021) No. 1, Januari akibat adanya
2021, hlm 11- berita hoaks
26 tentang pandemi
Covid-19 di
Kota Bandung
A-10 Analisis Media Ba'its Repository Untuk Kualitatif
Penyebaran sosial Shalu Universitas menganalisis
Berita Hoaks Chandani Muhammadiy perilaku
Pandemi Covid- Kalia ah Jember, masyarakat
19 di 2021. terhadap
Bondowoso penyebaran
Melalui hoaks pandemi
Facebook covid-19 di
(Chandani, Bondowoso
2021)
130 | Trina Nur Faturrahmah, dkk: Perilaku Masyarakat…

melalui
facebook

A-11 Pemberdayaan TV, Lidya Fakultas Untuk melihat Kualitatif


Masyarakat di media Merybeth Kesehatan pelaksanaan
Indonesia Pada sosial Situmoran Masyarakat pemberdayaan
Masa Pandemi g, Litriane Universitas masyarakat
Covid-19 Rispa Indonesia, selama masa
(Situmorang et Widhy, 2020 pandemi
al., 2020) Putri Devi COVID-19 di
Indriastuty Indonesia
A-12 Perilaku Selektif TV, Rico K. Universitas Untuk Kualitatif
Memilih media Yudhaswar Adhirajasa mengetahui
Informasi sosial a, Dasrun Reswara pengalaman
Covid-19 di Hidayat Sanjaya (ARS perilaku selektif
Media Massa University) masyarakat
(Yudhaswara & Indonesia, dalam memilih
Hidayat, 2020) 2020 informasi
tentang COVID-
19 di media
televisi.
A-13 Respons Media Indri Universitas Untuk Kualitatif
Masyarakat sosial Wachidah Islam Negeri mendeskripsika
terhadap Upaya Wahyuni Sunan Ampel n respons
Edukasi dan Trisna, Surabaya, masyarakat
Pencegahan Hariri 2020 terhadap
Covid-19 di Ulfa’i edukasi dan
Instagram Rrosyidah, pencegahan
@Satgascovidid Sokhi COVID-19 di
ijatim (Huda et Huda media sosial
al., 2020) Instagram
@satgascovididi
jatim dan
efektifitas media
sosial Instagram
sebagai
penyampai
informasi
kepada
masyarakat di
masa pandemi.
Tik Ilmeu, Vol.6, No.1, 2022 | 131

A-14 Teror Informasi Media Arif Civic-Culture: Untuk Kuantitat


dan Perilaku sosial Widodo Jurnal Ilmu menganalisis if
Mahasiswa Pendidikan penggunaan
Dalam PKn dan media sosial
Penggunaan Sosial Budaya, dikalangan
Media Sosial Volume 4 mahasiswa
Selama Pandemi No.1, Juli selama pandemi
Covid-19 2020 Covid-19.
(Widodo, 2020)
A-15 Pengaruh Media Vicky Eprints Untuk Kuantitat
Informasi sosial Alifia Universitas menganalisis if
"Hoax" terhadap Hidayatun Muhammadiy pengaruh
Tingkat ah Surakarta. informasi
Kecemasan 2021 HOAX terhadap
Masyarakat tingkat
Surakarta kecemasan
Selama masyarakat
Pandemu selama pandemi
Covid-19 COVID-19
(Hidayatun et
al., 2021)
A-16 Sikap Whatsa Siti Dynamic Untuk Kualitatif
Masyarakat pp chat Komsiah Media, mengetahui &
Dalam Communicatio sikap Kuantitat
Menanggapi ns, and masyarakat if
informasi Hoax Culture 2021 dalam
Kesehatan menanggapi
di Instant informasi hoax
Messengers kesehatan pada
(Komsiah, instant
2021) messenger
Whatsapp
berdasarkan
fenomena
banyaknya
informasi hoax
terkait dengan
pesan Kesehatan
yang beredar di
WhatsApp
selama pandemi
covid-19

1. Jumlah Publikasi
132 | Trina Nur Faturrahmah, dkk: Perilaku Masyarakat…

RQ 1: Berapa banyak jumlah penelitian mengenai perilaku masyarakat


terhadap penyebaran hoax selama pandemi covid-19 melalui media yang
terjadi di Indonesia?
Webster`s Dictionary mengartikan bahwa artikel adalah a literary
compositon in a journal atau suatu komposisi atau susunan tulisan dalam
sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa dimana sejak tahun 1980 para
jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang
berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang
sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung
pendapatnya (Silaswati, 2018). Seperti kita ketahui, dalam prakteknya suatu
penulisan karya ilmiah atau melakukan suatu kegiatan penelitian adalah
sebuah proses pemecahan berbagai permasalahan terkait dengan bidang
keilmuan tertentu. Oleh karena itu, penulisan karya ilmiah atau hasil
penelitian harus berupa pemaparan analisis proses pemecahan masalah yang
berfungsi mengkomunikasikan gagasan atau hasil penelitian yang telah
dilakukan, sehingga peneliti atau pembaca akan memperoleh jawaban dari
masalah yang dikaji atau ditelitinya tersebut.
Dalam penelitian ini, artikel jurnal yang terseleksi dan digunakan dalam
penilaian mengenai perilaku masyarakat terhadap hoax selama pandemi
covid-19 ini sebanyak 16 artikel jurnal, dengan penggunaan pendekatan
kualitatif sebanyak 8 artikel jurnal, pendekatan kuantitatif sebanyak 7 artikel
jurnal, dan pendekatan campuran kualitatif dan kuantitatif sebanyak 1 artikel
jurnal. Kemudian, distribusi tahun yang digunakan artikel jurnal yang
digunakan dalam penelitian, yaitu artikel jurnal yang dipublikasikan dari
tahun 2020-2021. Ditemukan sebanyak 11 artikel jurnal yang dipublikasikan
pada tahun 2020, sedangkan artikel jurnal yang dipublikasikan pada tahun
2021 sebanyak 5 artikel jurnal. Dalam hal pendekatan metode penelitian,
tidak terdapat kecenderungan yang signifikan dimana penggunakan
pendekatan metode penelitian cenderung seimbang antara pendekatan
kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Meskipun tidak terdepat
kecenderungan dalam pendekatan metode penelitian, namun kecenderungan
publikasi artikel jurnal terdapat pada tahun 2020 yaitu sebanyak 11 artikel
jurnal dipublikasi, sedangkan pada tahun 2021 hanya terdapat 5 artikel jurnal
terseleksi. Hal tersebut dimungkinkan karena masyarakat masih baru
memasuki pergantian tahun 2021 sehingga belum banyak penelitian
dilakukan terkait perilaku masyarakat terhadap penyebaran hoax selama
pandemi covid-19 melalui media di Indonesia.

2. Media yang digunakan


Tik Ilmeu, Vol.6, No.1, 2022 | 133

RQ 2: Media apa saja yang digunakan dalam publikasi penyebaran hoax


selama pandemi covid-19 melalui media di Indonesia?
Penyebaran informasi saat ini mudah dilakukan, terdapat berbagai media
yang dapat dijadikan sarana penyebaran informasi baik media seperti koran,
televisi, radio maupun media online seperti aplikasi pesan instan dan media
sosial. (Mastel, 2017) menyebutkan bahwa saluran yang banyak digunakan
dalam penyebaran hoax adalah situs web, sebesar 34,90%, aplikasi chatting
Whatsapp, Line, Telegram sebesar 62,80%, dan melalui media sosial
Facebook, Twitter, Instagram, dan Path yang merupakan media terbanyak
digunakan yaitu mencapai 92,40%. Di masa pandemi covid-19 saat ini
penyebaran hoax kerap dikaitkan dengan berita kesehatan seperti obat untuk
covid-19, konspirasi covid-19 sebagai isu politik, dan lain-lain. Masa
pandemi covid-19 ini dimanfaatkan beberapa oknum untuk saling
menyudutkan salah satu pihak yang dapat memunculkan kesalahpahaman
antar masyatakat. Hal ini terlihat di mana hoax Covid-19 yang berbau politik
juga muncul pada pandemi kali ini seperti data yang berhasil dihimpun di
mana kategori disinformasi politik mengenai Covid-19 menempati jumlah
berita tertinggi selain kesehatan yaitu berjumlah 68 berita selama 16 Maret –
22 April 2020 (Bafadhal & Santoso, 2020). Tingginya disinformasi selama
pandemi ini juga dipengaruhi oleh kemudahan masyarakat dalam mengakses
informasi melalui media, terlebih selama pandemi ini masyarakat lebih sering
diam dirumah sehingga penggunaan mediapun meningkat.
Dari hasil artikel jurnal yang terseleksi, penggunaan media ini menjadi faktor
utama dalam penyebaran informasi yang belum tentu kebenarannya atau
hoax seperti aplikasi pesan instan atau whatsaap, dan media sosial seperti
facebook. Dalam artikel A-3, A-4, A-6 dan A-10 dijelaskan bahwa media
dengan penggunaan tertinggi sebagai media penyebaran hoax selama
pandemi covid-19 yaitu media sosial facebook sedangkan sisanya tersebar
melalui instagram, twitter, berita televisi, radio, dan lainnya. Hal tersebut
mejadi peluang sebagian oknum untuk menyebarkan informasi yang dapat
menimbulkan kesalahpahaman serta menjadi informasi sesat yang
berpengaruh terhadap msyarakat. Selain itu aplikasi pesan instan whatsapp
juga menjadi salah satu media yang digunakan untuk penyebaran hoax, pesan
yang dikirim berupa broadcast pada aplikasi tersebut sering dianggap benar
oleh penggunannya, sehingga pengguna terus menyebarkan informasi yang
belum tentu kebenrannya kepada pengguna lain. Seperti pada artikel A-14
dan A-16 dimana whatsapp menjadi aplikasi pesan instan dengan
penggunaan tertinggi untuk penyebaran hoax selama pandemi covid-19
terlebih masyarakat dapat mudah mengakses dan menyebarkan pesan instan
yang dapat disebarkan kembali, serta masyarakat lebih percaya jika pesan
134 | Trina Nur Faturrahmah, dkk: Perilaku Masyarakat…

tersebut disertai dengan gambar, foto atau video sehingga masyarakat yang
kurang memahi dengan tidak mencari sumber informasi tersebut akan terus
menyebarkan informasi palsu yang dapat menimbulkan kesalahpahaman.

3. Dampak penyebaran hoax


RQ 3: Bagaimana dampak penyebaran hoax selama pandemi melalui media
terhadap perilaku masyarakat di Indonesia ?
Penyebaran hoax yang kian marak berdampak pada perilaku masyarakat,
terlebih saat masa pandemi covid-19. (Hadi, Martanto Dwi Saksomo, Pujo
Widodo, 2020) penggunaan internet dalam menunjang aktivitas
masyarakat sehari-hari, merupakan kontribusi utama terhadap
peningkatan ancaman serangan Cyber hal itu terlihat dengan beberapa
fakta yang yaitu masyarakat memiliki ketergantungan yang tinggi
terhadap infrastruktur digital, belum semua organisasi terbiasa dengan
pelaksanaan bekerja dari rumah., ketergantungan yang sangat besar
terhadap konektivitas online dan infrastruktur jaringan yang ada,
masyarakat menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengkonsumsi
layanan online, serta masyarakat yang awalnya “gagap teknologi”, dipaksa
untuk menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai
informasi yang tersebar memiliki pengaruh bagi kehidupan masyarakat.
Contohnya ketika informasi terkait obat-obatan yang dapat menyembuhkan
covid-19 beredar, masyarakat dengan antusias membeli obat tersebut tanpa
mencari tau sumber informasi obat tersebut benar atau hanya hoax. Adapun
masyarakat yang menyebarkan kembali informasi tersebut agar dapat
mempengaruhi masyarakat lain untuk percaya akan hal tersebut. Seperti yang
dijelaskan oleh Benjamin Bloom bahwa perilaku yaitu pengetahuan, sikap,
dan tindakan (Fitriany et al., 2016) maka perilaku seseorang dapat
dipengaruhi oleh pengetahuan yang dia terima dalam hal ini literasi
masyarakat yang rendah menjadi faktor kepercayaan mereka terhadap
informasi hoax terkait pandemi covid-19 yang disebarkan,
Dalam artikel yang terseleksi, beberapa perilaku yang muncul akibat
penyebaran hoax selama pandemi covid-19 yakni seperti pada artikel A-3
dimana dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa muncul perilaku takut akan
kebijakam pemerintah, misalnya informasi hoax akan bahayanya vaksinasi
berdampak pada perilaku takut sehingga masyarakat menjadi ragu untuk
melakukan hal tersebut. Pada hasil penelitian artikel A-4 menyatakan bahwa
disinformasi ini pada akhirnya mendorong perilaku apatis pada masyarakat
karena menciptakan kebingungan dan ketidakpercayaan terhadap otoritas
pemerintah dan ilmu pengetahuan. Selain itu penyebaran hoax selama pandemi
covid-19 juga berdampak pada perilaku masyarakat yang cemas berlebihan
Tik Ilmeu, Vol.6, No.1, 2022 | 135

seperti pada artikel A-5, A-8, A-9, A-12, dan A-15, sedangkan sisanya
berdampak pada keraguan masyarakat akan informasi terkait pandemi covid-
19. Seperti hasil penelitian artikel A-5 menunjukan bahwa tingkat kecemasan
responden paling banyak dalam kategori kecemasan sedang sebanyak 77 orang
(48,1%) , hasil ini menunjukkan keluarga yang memiliki anggota keluarga
dengan usia lanjut memiliki kecemasan akan berbagai penyebaran berita hoax,
penyebaran yang tidak sesuai dan semakin merajalela menimbulkan
kecemasan pada keluarga. Jadi dapat dipahami bahwa, banyak keluarga yang
merasa cemas dan merasa semakin tertekan di masa seperti ini. Pada artikel A-
15 juga dijelaskan bahwa informasi hoax ini dapat mempengaruhi tingkat
kecemasan masyarakat. Semakin banyak informasi hoax tentang Covid-19,
maka semakin tinggi pula tingkat kecemasan masyarakat. Selain itu terdapat
juga perilaku cemas dengan istilah panic buying dimana Terdapat dua bentuk
kekhawatiran yang mendorong praktik panic buying. Pertama, khawatir jika
tidak berbelanja sekarang, esoknya harga barang belajaan sudah naik. Kedua,
khawatir jika tidak berbelanja sekarang, maka esok harinya barang belajaan
menjadi langka / hilang dari peredaranm (Chadiza Syafina, 2020). Informasi
terkait dilakukannya lockdown menjadi kekhawatiran bagi masyarakat,
sehingga mendorong masyarakat untuk menimbun bahan pokok sebagai
persediaan selama masa pandemi covid-19. Penyebaran informasi hoax selama
pandemi covid-19 ini memang berpengaruh terdapat perilaku masyarakat,
diharapkan saat ini masyarakar harus lebih memahami bagaimana menyaring
informasi yang valid atau tidak. Serta diharapkan Pemerintah juga dapat
mendukung kegiatan literasi masyarakat terkait bagaimana menyaring
informasi dari sumber terpercaya serta sosialisasi terkait bahaya penyebaran
hoax.
C. KESIMPULAN
Pandemi covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini dapat
dimanfaatkan sebagian oknum untuk menyebarluaskan informasi hoax kepada
masyarakat untuk menimbukjan kesalahpahaman ataupun ajang adu domba
terkait isu tertentu. Perkembangan teknologi informasi saat ini menjadi
kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi dengan banyaknya
media yang dapat dijadikan sarana dalam produksi dan distribusi informasi.
Kemudahan tersebut juga menjadikan adanya dampak negatif dimana
penyebaran berita palsu atau hoax menjadi kian marak ditengah masyarakat.
Hasil penelitian diatas menjawab pertanyaan terkait dampak yang
dialami masyarakat bahwa penyebaran hoax ini merdampak pada perilaku
masyarakat dikala pandemi covid-19 dimana banyak masyarakat menjadi
cemas, khawatir, ragu, bingung akan kebenaran informasi yang disebarkan
136 | Trina Nur Faturrahmah, dkk: Perilaku Masyarakat…

sehingga menimbulkan ketakutan dan berakhir dengan mempercayai informasi


yang tersebar tanpa menidentifikasi terlebih dahulu kebenarannya. Hal
tersebut harus menjadi perhatian baik bagi pemerintah atau masyarakatnya
sendiri, dimana harus ada tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir
penyebaran hoax ini. Dari penelitian yang dilakukan menurut sistematika
literatur reviu, peneliti merekomendasikan untuk kedepannya literasi
masyarakat juga harus ditingkatkan agar masyarakat dapat menyaring
informasi dengan baik, dicari sumber informasinya, serta diseleksi mana
informasi yang dapat disebarkan kembali mana yang tidak seperti dilakukan
sosialisi, komunitas, ataupun kerjasama antara masyarakat dan pemerintah
terlebih dalam hal bijak menyaring informasi melalui media seperti tv, radio,
media sosial, dan lain-lain agar tidak terjadi kekacauan akibat maraknya
penyebaran hoax selama pandemi covid-19 yang berakibat pada perilaku
masyarakat.
DAFTAR RUJUKAN
Albanna, & Heeks. (2019). Positive deviance, big data, and development: A
systematic literature review. The Electronic Journal of Information
Systems in Developing Countries.
Aprilia, C. S. (2021). Perilaku Panic Buying Dan Berita Hoaks Covid-19 Panic
Buying Behavior and Covid-19 Hoax News in Bandung City. Comunio,
10(1). http://ejurnal.undana.ac.id/JIKOM/article/view/3600/2475
Bafadhal, O. M., & Santoso, A. D. (2020). Memetakan Pesan Hoaks Berita
Covid-19 Di Indonesia Lintas Kategori, Sumber, Dan Jenis Disinformasi.
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 6(02), 235.
https://doi.org/10.30813/bricolage.v6i02.2148
Bimo Walgito. (2005). Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir). CV Andi
Offset.
Chandani, S. (2021). Covid-19 Di Bondowoso Melalui Facebook Distribution
Analysis of the Hoaks Pandemi Covid-19 News in Bondowoso Through
Facebook.
Chumairoh, H. (2020). Ancaman Berita Bohong di Tengah Pandemi Covid-
19. Vox Populi, 3(1), 22. https://doi.org/10.24252/vp.v3i1.14395
Feby Mukharomah, C., Ahmad, M., Pratama, R., Puspita Sari, M., Thoha
Putri, A., Muttaqim Maulana, R., & Aris Wibowo, Y. (2021). People’s
Knowledge and Behavior on the Covid-19 Virus Pandemic.
LaGeografia, 19(2), 139–154.
https://ojs.unm.ac.id/Lageografia/article/view/17830
Fitriany, M. S., Farouk, H. M. A. H., & Taqwa, R. (2016). Perilaku
Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Jurnal
Tik Ilmeu, Vol.6, No.1, 2022 | 137

Penelitian Sains, 18(1), 41–44.


Hadi, Martanto Dwi Saksomo, Pujo Widodo, dan R. W. P. (2020). Analisis
dampak pandemi Covid 19 di Indonesia ditinjau dari sudut pandang
keamanan Siber. Jurnal Kebangsaan, 1(1), 1–9.
Hidayatun, V. A., Kesehatan, F. I., & Surakarta, U. M. (2021). Pengaruh
Informasi “ Hoax ” Terhadap Tingkat Kecemasan Masyarakat
Surakarta Selama Pandemi Covid-19.
Huda, S., Trisna, I. W. W., & Rosyidah, H. U. (2020). Respons Masyarakat
terhadap Upaya Edukasi dan Pencegahan Covid-19 di Instagram
@Satgascovididijatim. W-2nd International Conference on Da’wa and
Communication, November, 1–13.
https://doi.org/10.5281/ZENODO.4718694
Juditha, C. (2018). Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial Serta
Antisipasinya. Journal Pekommas, 3(1), 31–34.
Juditha, C. (2020). People Behavior Related To The Spread Of Covid-19’s
Hoax. Journal Pekommas, 5(2), 105.
https://doi.org/10.30818/jpkm.2020.2050201
Komsiah, S. (2021). Sikap Masyarakat Dalam Menanggapi informasi Hoax
Kesehatan di Instant Messengers. 2017, 1–10.
Mastel. (2017). Hasil Survey Mastel Tentang Wabah HOAX Nasional.
http://mastel.id/infografis-hasil-survey-masteltentang-wabah-hoax-
nasional/
Petticrew, Mark, & Roberts. (2006). Systematic Reviews in the Social
Sciences: A Practical Guide. Blackwell Publishing.
Pratiwi, S. A., & Hidayat, D. (2020). Iklan Layanan Masyarakat COVID-19
Di Media Sosial dan Perilaku Masyarakat di Jawa Barat. Komunikologi
(Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi), 17(2), 1–7.
Priastuty, C. W., Rahmanto, A. N., Maret, U. S., Surakarta, K., Maret, U. S.,
Surakarta, K., Maret, U. S., & Surakarta, K. (2020). Hoaks tentang
Vaksin Covid-19 di Tengah Media Sosial. Prosiding Seminar Nasional
Unimus, 3, 391–399.
https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/view/641
Rayani, D., & Purqoti, D. N. S. (2020). Kecemasan Keluarga Lansia
Terhadap Berita Hoax Dimasa Pandemi COVID-19. Jurnal Bimbingan
Dan Konseling, 5(1), 906–912.
Respati. (n.d.). Mengapa Banyak Orang Mudah Percaya Berita “Hoax” ?
Kompas.Com.
Silaswati, D. (2018). Pentingnya Penentuan Topik dalam Penulisan Karya
Ilmiah pada Bidang Ilmu Akuntansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 9(1), 81–
88.
138 | Trina Nur Faturrahmah, dkk: Perilaku Masyarakat…

Situmorang, L. M., Widhy, L. R., Indriastuty, P. D., Masyarakat, F. K., &


Indonesia, U. (2020). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19 COMMUNITY
EMPOWERMENT IN INDONESIA DURING COVID-19 PANDEMIC
PENDAHULUAN COVID-19. December.
Torres Carrion. (2018). Methodology for Systematic Literature Review
applied to Engineering and Education. IEEE Global Engineering
Education Conference (EDUCON), 1364–1373.
Widodo, A. (2020). Teror Informasi dan Perilaku Mahasiswa Dalam
Penggunaan Media Sosial Selama Pandemi Covid-19 Arif Widodo.
Jurnal Ilmu Pendidikan PKN Dan Sosial Budaya, 4(1), 45–58.
http://194.59.165.171/index.php/CC/article/view/364
Yudhaswara, R. K., & Hidayat, D. (2020). Perilaku selektif memilih
informasi covid-19 di media massa.
Yusriani. (2020). Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Mempengaruhi
Perilaku Panic Buying Selama Pandemic Covid-19. Ilmu Pengetahuan
Dan Teknologi, 3, 38–46.

You might also like