126-Article Text-757-1-10-20220831

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Analisis Kekuatan Hukum Pada Perjanjian Tidak Tertulis Arisan

Online Emas di Kabupaten Jember

Helina Hoirunnisa1 dan Martoyo2


1,2 UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. E-mail: [email protected],
[email protected]

Article Abstract
How to cite: This study discusses the online gold social gathering in Bangsalsari Village,
Helina Hoirunnisa & Bangsalsari District, Jember Regency where the practice of the agreement is carried
Martoyo, ‘Analisis out unwritten. However, this is only done by agreement between several parties who
Kekuatan Hukum Pada participate in the social gathering. If in the future there are problems such as default,
Perjanjian Tidak Tertulis it is very difficult to prove because the form of the agreement is not written so that to
Arisan Online Emas di resolve the problem requires an acknowledgment from the parties participating in
Kabupaten Jember’ (2022) the social gathering. study in this article is: 1) What is the position of online
Vol. 2 No. 3 unwritten agreements in Bangsalsari Village, Bangsalsari District, Jember Regency
Rechtenstudent Journal according to treaty law in Indonesia? 2) How is the legal force of the unwritten
Fakultas Syariah UIN agreement on online gold gathering in Bangsalsari Village, Bangsalsari District,
KHAS Jember. Jember Regency according to contract law in Indonesia? 3) What is the settlement if
there is a default in the online gold social gathering based on an unwritten
Histori Artikel: agreement in Bangsalsari Village, Bangsalsari District, Jember Regency? The method
Submit 18 April 2022; used in this article is empirical normative law. The results of this article explain that:
Diterima 11 Agustus 2022; 1) This unwritten agreement is also referred to as an innominate agreement or an
Diterbitkan 31 Agustus anonymous agreement whose arrangements are not regulated in the Civil Code or
2022. the KUHD. The unwritten agreement in the online social gathering is legal and
binding for the maker based on the principle of freedom of contract. 2) The unwritten
ISSN: agreement in this online social gathering still has legal force by attaching legal
2723-0406 (media cetak) evidence in accordance with the ITE Law. 3) Legal remedies taken if one of the
E-ISSN: parties defaults is to carry out negotiations that have been agreed upon at the
2775-5304 (media online) beginning of the agreement.
Keywords: Online Arisan, Gold, Unwritten Agreement.

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang arisan emas online di Desa Bangsalsari Kecamatan
Bangsalsari Kabupaten Jember dimana praktik akad tersebut dilakukan secara tidak
tertulis. Namun, hal itu hanya dilakukan atas kesepakatan beberapa pihak yang
mengikuti arisan. Jika di kemudian hari ada masalah seperti wanprestasi, sangat
sulit dibuktikan karena bentuk perjanjian tidak tertulis sehingga untuk
menyelesaikan masalah tersebut diperlukan pengakuan dari pihak-pihak yang ikut
arisan. Kajian dalam artikel ini adalah: 1) Bagaimana kedudukan perjanjian tidak
tertulis online di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember
menurut hukum perjanjian di Indonesia? 2) Bagaimana kekuatan hukum perjanjian
tidak tertulis pengumpulan emas online di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari
Kabupaten Jember menurut hukum kontrak di Indonesia? 3) Bagaimana
penyelesaian jika terjadi wanprestasi dalam arisan emas online berdasarkan
kesepakatan tidak tertulis di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten
Jember? Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah hukum normatif empiris.
Hasil pasal ini menjelaskan bahwa: 1) Perjanjian tidak tertulis ini disebut juga
dengan perjanjian innominate atau perjanjian tanpa nama yang pengaturannya tidak
diatur dalam KUHPerdata atau KUHD. Perjanjian tidak tertulis dalam arisan online
adalah sah dan mengikat bagi pembuatnya berdasarkan asas kebebasan berkontrak.

160
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Helina Hoirunnisa & Martoyo

2) Perjanjian tidak tertulis dalam arisan online ini tetap mempunyai kekuatan hukum
dengan melampirkan alat bukti yang sah sesuai dengan UU ITE. 3) Upaya hukum
yang ditempuh apabila salah satu pihak wanprestasi adalah dengan melakukan
perundingan yang telah disepakati di awal perjanjian.
Kata Kunci: Arisan Online, Emas, Perjanjian Tidak Tertulis.

Pendahuluan
Perjanjian dalam hukum Indonesia disebut dengan “akad” dalam hukum Islam. Kata
akad berasal dari al’aqdu yaitu mengikat, menyambung atau menghubungkan.1 Dalam hukum
Islam akad adalah pertemuan ijab dan qabul sebagai pernyataan kehendak dua belah pihak.2
Ijab adalah penawaran yang diajukan oleh salah satu pihak, sedangkan qabul adalah jawaban
dari persetujuan yang diberikan oleh mitra akad sebagai tanggapan dari penawaran pihak.
Akad tidak terjadi apabila pernyataan kehendak masing-masing kedua belah pihak tidak
terikat satu sama lain, karena akad adalah keterikatan kehendak kedua belah pihak yang
tercermin dari ijab dan qabul.3
Perjanjian menjadi dasar dari sekian banyak jenis aktivitas manusia. Fitrah manusia
sebagai makhluk sosial yang saling bergantung dengan manusia lainnya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hubungan yang timbul dari interaksi antar manusia menciptakan
berbagai macam sistem kehidupan masyarakat, salah satunya adalah akad/kontrak. Dengan
menggunakan akad/kontrak manusia dimudahkan dalam menjalani aktivitas kesehariannya
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut memudahkan dalam mengembangkan
usaha atau bisnis yang dijalankan dengan bantuan dari orang lain.4
Akad/kontrak tersebut memfasilitasi setiap orang dalam memenuhi kebutuhan dan
kepentingannya yang tidak dapat dipenuhi, karena dapat dibenarkan apabila akad/kontrak
tersebut sebagai sarana sosial yang ditemukan oleh peradaban umat manusia dalam
mendukung kehidupannya sebagai makhluk sosial. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
kehidupan tidak lepas dari yang namanya akad/kontrak. Seperti yang diatur prinsip-prinsip
dan dasar-dasar mengenai akad sebagaimana yang tertera dalam Al-Quran dan Hadis.
Kemudian dikembangkan oleh para ahli-ahli hukum Islam dari masa ke masa hingga
membentuk perjanjian.5
Di Indonesia bentuk perlindungan hukum ini adalah untuk melindungi para pelaku
ekonomi agar tidak dirugikan orang lain jika terjadi wanprestasi bisa diselesaikan di
pengadilan karena adanya bukti yang tertulis. Perlindungan hukum adalah salah satu bentuk
dari pembangunan berkelanjutan ekonomi di Indonesia untuk mencapai kemakmuran dan
kemajuan bangsa. Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, perwujudan tujuan di
atas tercermin dalam peningkatan kegiatan ekonomi yang disertai dengan perbaikan kualitas
hidup setiap penduduknya sebagaimana diamanatkan dalam pasal 33 UUD NRI 1945. Hal ini
mensyaratkan adanya kegiatan perekonomian yang secara berkelanjutan meningkatkan
kualitas dan kuantitasnya, stabilitas ekonomi yang terjaga, dan hasil dari pembangunan
ekonomi yang dinikmati secara nyata oleh seluruh masyarakat.

1 Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers,2010), 68.


2 Ibid, 69.
3 Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, 68-69.

4 Nury Khoiril Jamil, Rumawi, Implikasi Asas Pacta Sunt Servanda Pada Keadaan Memaksa (Force Majeure)

Dalam Hukum Perjanjian Indonesia, Jurnal Kertha Semaya, Vol. 8 No. 7 Tahun 2020, 1045.
5 Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 1.

161
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Analisis Kekuatan Hukum Pada Perjanjian…

Di Indonesia ada juga aturan khusus hukum ekonomi syariah melalui Kompilasi
Hukum Ekonomi Syariah (KHES) yang terdapat di Perma No. 2 Tahun 2008 salah satunya
adalah akad wadiah. Akad wadiah adalah akad penitipan barang/uang dimana pihak penerima
(wadi’i) tidak diperkenankan penggunaan barang/uang dari orang yang menitipkan (muwaddi)
tersebut dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kelalaian yang bukan disebabkan
oleh kelalaian yang menerima titipan. Menurut pasal 1313 KUHPerdata, perjanjian adalah
suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang
lain atau lebih.
Pada dasarnya manusia merupakan pelaku komunikasi terbesar didunia, komunikasi
yang terjadi antar manusia tidak hanya secara lisan, tetapi bisa secara tulisan seperti via surat
menyurat. Selain itu, komunikasi juga tidak hanya soal berbicara tetapi di dalamnya kerap
terjadi interaksi seperti terciptanya arisan online, kesepakatan dan peristiwa hukum lainnya.6
Arisan online merupakan suatu perjanjian yang dilakukan melalui transaksi elektronik. Yang
dimaksud transaksi elektronik menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan media elektronik lainnya.
Menurut pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik bahwa “Setiap orang dengan sengaja menyebarkan berita bohong
dan menyesatkan dan mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik”,
artinya pelaku kejahatan dalam arisan online ini dapat dijerat dengan pasal 28 UU ITE ini.7
Arisan online adalah sekelompok orang yang memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk
mengumpulkan uang secara teratur pada tiap-tiap periode tertentu. Penentu pemenang
biasanya dilakukan dengan jalan pengundian, tetapi ada juga kelompok arisan yang
menentukan pemenang dengan perjanjian.
Arisan yang marak di kalangan Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten
Jember yakni arisan online emas yang mana dari sistem arisan online emas tersebut banyak
masyarakat yang tertarik. Dalam arisan tersebut semuanya tergantung pada setiap anggota
arisan terhadap ukuran emas dalam jumlah gram yang telah ditentukan ukuran emas yang
akan dijadikan patokan bagi setiap anggota. Setoran uang yang harus dibayar oleh setiap
anggota harus mengikuti harga emas yang sedang tren di pasar emas. Namun, permasalahan
yang terjadi pada arisan tersebut bukan terjadi pada ukuran emas atau uang yang disetorkan
kepada admin, akan tetapi permasalahannya terletak pada bentuk perjanjian yang dilakukan
hanya berbentuk kesepakatan antara setiap pihak tanpa adanya perjanjian secara tertulis.
Arisan diakui sebagai perjanjian walaupun sering kali dilakukan berdasarkan kata
sepakat dari para pesertanya tanpa dibuatkan surat perjanjian. Berdasarkan pasal 1320
KUHPerdata suatu perjanjian akan sah apabila memenuhi empat syarat-syarat perjanjian
yaitu: kesepakatan para pihak, kecakapan para pihak, adanya objek perjanjian, suatu sebab
yang halal. Keempat syarat sah perjanjian tersebut dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 1321
hingga pasal 1337 KUHPerdata tidak ada syarat bahwa suatu perjanjian harus atau wajib
untuk di buat dalam bentuk secara tertulis. Dengan demikian, bahwa di dalam KUHPerdata

6 Mahayoni, Aspek Hukum Penggunaan Sosial Media Sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008, Jurnal Dosen Program Studi Ilmu Hukum Universitas Presiden, 16.
7 Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2016 Tentang ITE.

162
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Helina Hoirunnisa & Martoyo

itu menghendaki perjanjian tertulis. Adapun dalam kompilasi hukum ekonomi syariah ada
asas al-kitabah yang mendefinisikan perjanjian itu harus tertulis.8
Sebagaimana yang terjadi pada arisan online emas yang terjadi di Desa Bangsalsari,
Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember secara fenomena praktik perjanjian tersebut tidak
dilakukan secara tertulis. Namun, hanya dilakukan secara kesepakatan antara beberapa pihak
yang menjadi anggota pada arisan tersebut. Apabila pada kemudian hari terjadi
permasalahan seperti wanprestasi maka sangat sulit untuk dibuktikan dikarenakan bentuk
perjanjiannya tidak tertulis sehingga untuk menyelesaikan permasalahannya mengharuskan
adanya sebuah pengakuan dari pihak-pihak yang menjadi anggota pada arisan tersebut.

Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang diangkat menjadi pokok masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kedudukan perjanjian tidak tertulis pada arisan online di Desa Bangsalsari
Kecamatan Bangsalsari kabupaten Jember?
2. Bagaimana kekuatan hukum perjanjian tidak tertulis pada arisan online emas di Desa
Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember menurut hukum perjanjian di
Indonesia?
3. Bagaimana penyelesaian wanprestasi pada arisan online emas berdasarkan perjanjian tidak
tertulis di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember?

Metode Penelitian
Jenis dan Pendekatan penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif
empiris (applied normative law),9 yaitu penelitian hukum mengenai pemberlakuan atau
implementasi kekuatan normatif (Perspektif Hukum Perdata). Teknik pengumpulan
data adalah wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan atau fiel research.
Hasil dan Pembahasan
Kedudukan Perjanjian Tidak Tertulis Secara Online di Desa Bangsalsari Kecamatan
Bangsalsari Kabupaten Jember
Hukum perjanjian di Indonesia sejatinya masih menggunakan peraturan kolonial
belanda dimana menjelaskan sifat terbuka pada perjanjian (open system) yang artinya bahwa
para pihak bebas mengadakan kontrak dengan siapapun, menentukan syarat-syaratnya,
pelaksanaannya, maupun bentuk kontraknya baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Di
samping itu, diperkenankan membuat kontrak, baik yang telah dikenal dalam KUHPerdata
maupun di luar KUHPerdata. Hal ini sesuai dengan Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata yang
berbunyi:

“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya”.
Dalam arisan online emas ini menganut sistem perjanjian tidak tertulis yang mana
para pihak tidak menuliskan perjanjian tersebut pada selembar kertas, perjanjian pada arisan
online emas ini hanya berlandaskan kata sepakat bersama antar anggota dengan menaruh

8 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1320.


9 Hilman Hadikusuma, Metode Pembuatan Skripsi Ilmu Hukum, (Bandung: Mandar Maju, 1995), 61.

163
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Analisis Kekuatan Hukum Pada Perjanjian…

rasa kepercayaan. Hal ini juga telah memenuhi syarat sah dalam membuat perjanjian.
Adapun syarat sahnya perjanjian yaitu: 10

a. Adanya Kesepakatan kedua belah pihak


Kesepakatan merupakan kerelaan dari para pihak dalam melaksanakan
kewajiban dan menerima hak yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan bersama.
Sepakat juga berarti kedua belah pihak dalam suatu perjanjian mempunyai kemauan
yang bebas untuk mengikatkan diri, dan kemauan itu harus dinyatakan dengan tegas
dan secara diam. Sepakat juga merupakan tawar menawar yang terjadi, bila sang
penawar menawarkan dan yang ditawarkan menerima tawaran maka telah terjadilah
kesepakatan, dengan kata lain adalah adanya persesuaian kehendak di antara kedua
belah pihak. Dimana kesepakatan itu sendiri adalah hal yang sulit dirumuskan kapan
kata sepakat itu terjadi, untuk itu menurut Pasal 1320 ayat (1) KUHPerdata
persesuaian pernyataan kehendak adalah berupa:11
1) Bahasa yang lengkap dan ditulis;
2) Bahasa yang sempurna secara tidak tertulis;
3) Bahasa yang kurang sempurna, sepanjang dapat dimengerti dengan jelas oleh
pihak lawannya;
4) Bahasa isyarat sepanjang dapat diterima oleh pihak lawannya;
5) Diam atau membisu, tetapi asal dipahami pihak lawannya.
b. Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum.
Kecakapan merupakan kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum.
Cakap atau layak untuk membuat suatu perjanjian. Kecakapan tidak serta merta
tentang usia kedewasaan. Kecakapan juga kaitannya dengan kelayakan seseorang
dalam melakukan perbuatan hukum, apakah seseorang itu paham atas akibat hukum
dari tindakannya. Selain itu, kecakapan juga soal kewenangan. Kewenangan yang
dimaksud adalah kapasitas seseorang dalam melakukan perbuatan hukum tersebut.
Bilamana telah terpenuhi umur dewasa menurut hukum, serta kelayakan untuk
melakukan perbuatan hukum akan tetapi tidak memiliki kewenangan maka tidak
berhak dalam menandatangani ataupun menyetujui suatu perjanjian. Apabila mereka
melakukan, padahal tidak mempunyai kewenangan, maka jelaslah perjanjian itu tidak
sah.
c. Adanya objek yang halal
Adanya objek adalah sesuatu yang diperjanjikan atau bahasa belandanya ialah
Onderwerp van de Overeenkomst. Menurut Pasal 1333 KUHPerdata perjanjian haruslah
terdapat objek yang diperjanjikan. Objek tersebut bisa berupa barang atau benda serta
prestasi. Prestasi yang dimaksud adalah sesuatu yang hendak dicapai. Ada tiga bentuk
prestasi yaitu memberikan sesuatu, berbuat sesuatu dan tidak berbuat sesuatu.
Bilamana tidak memiliki objek dalam bentuk barang atau benda, maka objek
perjanjian dalam bentuk prestasi berupa penjelasan tentang hak dan kewajiban yang

10 Lidya Puspita & Ariawan Gunadi, “Analisis Kekuatan Hukum Perjanjian Lisan Arisan Online Yang Menggunakan
Media Aplikasi Facebook Messenger Dalam Pembuktian di Pengadilan ditinjauh dari Undang-Undang Informasi dan
Teknologi Elektronik Nomor 11 Tahun 2008”, Jurnal Hukum Adigama, Volume 2 Nomor 2, Desember 2019.
11 Salim H.S, Hukum Kontrak Teori dan Penyusunan Kontrak, (Jakarta : Sinar Grafika, 2019 ) 33.

164
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Helina Hoirunnisa & Martoyo

disepakati. Hak dan kewajiban yang disepakati tersebut juga harus jelas dan rinci,
sehingga dapat menjadi suatu objek perjanjian. Jika tidak ada sesuatu yang
diperjanjikan maka tidak adalah objek perjanjian tersebut, sehingga berakibat batal
demi hukum (vanrechtwegenitig) dan perjanjian tersebut dianggap tidak pernah ada.
d. Adanya sebab yang halal
Syarat sah perjanjian yang terakhir adalah adanya sebab yang halal. Menurut
Pasal 1335 KUHPerdata yang berbunyi:
“Suatu persetujuan tanpa sebab, atau dibuat berdasarkan suatu sebab yang
palsu atau yang terlarang tidaklah mempunyai kekuatan.”
Secara jelas bahwa suatu perjanjian mempunyai tujuan tertentu. Halal yang
terdapat didalam KUH Perdata tidak dijelaskan. Akan tetapi menurut Pasal 1337 KUH
Perdata terdapat larangan dalam membuat perjanjian apabila perjanjian tersebut
memiliki sebab yang:
1) Bertentangan dengan undang-undang;
2) Bertentangan dengan kesusilaan;
3) Bertentangan dengan ketertiban umum.

Perjanjian tidak tertulis yang dilakukan dalam arisan online emas merupakan salah
satu jenis perjanjian innominaat atau perjanjian tidak bernama yang belum ada keterangannya
disebutkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan berlandaskan asas
kebebasan berkontrak dan ketika melihat kepada syarat sah dari perjanjian maka perjanjian
tidak tertulis yang ada pada arisan online emas tersebut merupakan perjanjian yang sah dan
mempunyai kekuatan hukum, seperti apa yang disebutkan pada pasal 1320 KUH Perdata
bahwa sahnya perjanjian tidak harus tertulis. Maka dari itu, perjanjian tidak tertulis dalam
arisan online tersebut sah apabila telah memenuhi syarat-syarat sah perjanjian.
Pada dasarnya perjanjian dengan konsep arisan diatur dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata di buku III bab II tentang perikatan-perikatan terhadap suatu aturan dan
ketentuan-ketentuan kontrak. Diatur pula pada Bab V sampai dengan Bab XVIII diatur
mengenai asas hukum dan norma hukum dalam perikatan ataupun perjanjian yang memiliki
karakteristik lebih atau biasa dikenal dengan perjanjian bernama.12
Selain perjanjian bernama, ada pula perjanjian tidak bernama. Perjanjian tidak
bernama merupakan perjanjian yang belum ada diatur di dalam KUHPerdata maupun
KUHD. Perjanjian ini dibentuk karena adanya asas kebebasan berkontrak yang menyebutkan
bahwa setiap orang berhak dan bebas mengadakan perjanjian apapun dan dengan siapapun.
Perjanjian tidak bernama sebenarnya juga diatur pada Pasal 1319 KUHPerdata yang
mendefinisikan semua perjanjian, baik yang mempunyai nama khusus maupun yang tidak
dikenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan umum yang termuat dalam bab
ini dan bab yang lain.
Bila mengacu pada unsur-unsur perjanjian, perjanjian tidak tertulis pada arisan online
juga telah memenuhi unsur-unsur yang telah dijabarkan yaitu:
a. Adanya hubungan hukum

12Billy Dicko Stepanus Harefa,“Kekuatan Hukum Perjanjian Lisan Bila Terjadi Wanprestasi (Studi Putusan Pengadilan
Negeri Yogyakarta Nomor 44/PDT.G/2015/PN.YYK)”,
Jurnal Private Law Nomor 2, Desember 2016.

165
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Analisis Kekuatan Hukum Pada Perjanjian…

Hubungan hukum yang dimaksud dalam perjanjian tidak tertulis arisan online
didasari dengan kata sepakat, saat kata sepakat telah diucapkan maka otomatis
terjadilah hubungan hukum antara owner atau admin arisan dan seluruh anggota
yang telah dihimpun. Selanjutnya adalah unsur adanya subjek hukum adalah orang
yang berhak melakukan hak dan kewajiban.
b. Subjek hukum
Subjek hukum pada arisan online emas ini terdiri dari admin dan anggota.
Admin merupakan orang yang mengatur jalannya arisan tersebut. Admin arisan
biasanya dipilih oleh anggota dan berkewajiban menjalankan arisan seperti
mengumpulkan anggota arisan, menghimpun dana saat sudah jatuh tempo dan
bertanggung jawab atas jalannya arisan. Hak yang dimiliki oleh admin arisan,
biasanya menerima uang atau imbalan yang didapat pada awal dimulainya arisan
sebagai ganti atas tanggung jawabnya.
Subjek hukum lainnya yang ada pada arisan online adalah anggota. Walaupun
arisan online hanya melalui media elektronik dan tidak pernah bertatap muka antar
anggota, tetapi sudah terjadi hubungan hukum yang dilandaskan dari kesepakatan,
untuk itu orang yang melakukan perbuatan hukum maka tetap disebut subjek hukum,
dalam hukum perjanjian subjek hukum terbagi menjadi tiga yaitu para pihak yang
mengadakan perjanjian, para ahli waris dari pihak yang mengadakan perjanjian, serta
pihak ketiga. Maka dari itu, terpenuhilah unsur perjanjian yang kedua mengenai
subjek hukum.
c. Adanya prestasi
Prestasi ini bisa jadi berbuat sesuatu dan tidak berbuat sesuatu. Prestasi dalam
perjanjian terbagi atas melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu. Pada
perjanjian tidak tertulis pada arisan online yang dimaksud melakukan sesuatu adalah
melakukan tanggung jawab sebagai anggota dan tanggung jawab sebagai admin.
Kedudukan perjanjian tidak tertulis pada arisan online emas ini adalah sah dan
mengikat bagi anggota dan admin arisan yang telah membuat perjanjian. Kegiatan
arisan online emas di Desa Bangsalsari ini perjanjiannya tidak tertulis hanya saja
berlandasan kata sepakat bersama tanpa dibuatkan surat perjanjian. Perjanjian dibuat
boleh dengan bagaimanapun bentuknya, mau tertulis atau tidak tertulis. Apabila
kedua belah pihak yang membuat perjanjian sama-sama sepakat dari isi perjanjian dan
tidak bertentangan dengan peratuan perundang-undangan dan hukum yang berlaku
di masyarakat.

Kekuatan Hukum Pada Perjanjian Tidak Tertulis Arisan Online Emas di Desa Bangsalsari
Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember Menurut Hukum Perjanjian di Indonesia

Dalam hukum positif di Indonesia, perjanjian telah diatur di buku III KUHPerdata
tentang perikatan. Perikatan dihasilkan oleh perjanjian. Sesuai dengan Pasal 1313
KUHPerdata bahwa suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan satu orang atau lebih
untuk mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.13 Seperti yang diuraikan
sebelumnya, arisan merupakan perikatan yang lahir karena perjanjian yang dilandaskan oleh
kata sepakat di antara para pihak.

13 Irwansyah lubis dkk,2018 “Profesi Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah”, (Jakarta: Mitra Wacana Media), 16.

166
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Helina Hoirunnisa & Martoyo

Arisan online emas yang ada di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten
Jember ini menganut sistem perjanjian tidak tertulis yang mana nantinya jika terjadi hal yang
tidak diinginkan sulit untuk membuktikannya. Sehingga, untuk menemukan kekuatan
hukum di dalam perjanjian tersebut haruslah ada ketentuan yang jelas dan tegas untuk
membangun kepastian yang formal bahwasanya dalam pihak-pihak yang terlibat dalam
sebuah perjanjian atau perikatan harus tunduk dengan niat baik dan konsekuen.
Pada umumnya, memang perjanjian tidak ada bentuk khusus harus tertulis maupun
tidak tertulis, karena keduanya bisa dijadikan alat bukti bila terjadi sengketa ataupun
perselisihan. Bila mengaitkan pada kekuatan hukum, sebenarnya di dalam ketentuan hukum
perjanjian, perikatan yang lahir di perjanjian arisan telah memenuhi unsur-unsur, syarat sah
dan asas perjanjian. Bisa dikatakan bahwa perjanjian tidak tertulis sering dijumpai dalam
perjanjian yang sederhana, dalam artian perjanjian yang tidak rumit hubungan hukumnya
dan juga tidak menimbulkan kerugian besar bagi para pihak jika terjadi kecurangan.14
Menurut Pasal 164 HIR (Herziene Inlandsch Reglement) dalam hukum acara perdata
terdiri atas bukti surat, bukti saksi, bukti persangkaan, bukti pengakuan dan bukti sumpah.
Bukti tertulis atau bukti surat dalam suatu perjanjian keberadaannya penting, karena dalam
proses pembuktian alat bukti yang digunakan adalah alat bukti surat. Karena hakikatnya
adalah hubungan keperdataan suatu surat ataupun akta memang sengaja dibuat dengan
maksud untuk memudahkan proses pembuktian. Perjanjian tidak tertulis hakikatnya tidak
ada bukti tertulis, akan tetapi masih bisa dibuktikan dengan adanya saksi. Saksi yang
menyaksikan perjanjian tidak tertulis tersebut bisa menguatkan dalil adanya suatu
perjanjian.15
Akan tetapi, saksi dalam hukum acara perdata tidak dianggap sebagai saksi, sesuai
dengan prinsip unus testis nullus testis (Pasal 1905 KUHPerdata) maksudnya adalah seorang
saksi saja tanpa alat bukti lain tidak dapat dipercaya, sehingga minimal saksi yang diajukan
minimal dua orang saksi. Apabila dalam perjanjian tidak tertulis arisan hanya terdapat satu
orang saksi, bukan berarti perjanjian tersebut tidak sah. Perjanjian tersebut tetap sah dimata
hukum karena sesuai dengan syarat sah perjanjian yang ada, namun yang menjadi masalah
adalah bilamana terjadi perselisihan dan sengketa maka untuk mencapai kekuatan hukum
harus disertai saksi lebih dari dua dengan alasan yang kuat.
Arisan online emas ini melibatkan media elektronik sebagai alat jalannya arisan,
sehingga keterlibatan UU ITE sebagai landasan kekuatan hukum juga berkaitan. Dalam Pasal
5 UU ITE menyebutkan bahwa:
a. Mengenai adanya informasi elektronik atau hasil cetaknya merupakan alat bukti
hukum yang sah;
b. Mengenai informasi elektronik atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang
berlaku di Indonesia;
c. Mengenai informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang dinyatakan sah
apabila menggunakan sistem elektronik harus sesuai dengan aturan dan ketentuan
UU;
d. Mengacu pada aturan/ketentuan terhadap informasi elektronik seperti pada ayat (1)
tidak berlaku untuk peruntukan seperti:

14 Billy DIcko, Loc Cit, 114.


15 Lidya Puspita & Ariawan Gunadi, Loc Cit, 8.

167
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Analisis Kekuatan Hukum Pada Perjanjian…

1) Dimana surat menurut UU harus dibuat dalam bentuk tertulis.


2) Dimana surat beserta dokumennya menurut UU harus dibuat dalam bentuk akta
notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta.16

Berdasarkan penjabaran UU ITE di atas, jelaslah agar perjanjian di arisan online emas
ini mempunyai kekuatan hukum, maka setidaknya ada bukti yang harus dilampirkan
bilamana perjanjian itu berjalan. Sebagai pendukung misalnya hasil cetak atau screenshoot
bahwasanya para anggota dalam arisan telah menyatakan kata sepakat, ataupun setuju
dengan ketentuan-ketentuan pada arisan. Ditambah lagi, hasil cetak dari pembuktian-
pembuktian pembayaran yang telah dilakukan.
Jika ditinjau dari KUHPerdata khususnya tentang perjanjian sebagaimana diatur
dalam Pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat sahnya perjanjian maka perjanjian tidak tertulis
di arisan online emas ini sudah memenuhi syarat sahnya perjanjian yaitu adanya kata sepakat
dari peserta arisan online emas, adanya kecakapan untuk bertindak hukum melakukan arisan
online emas, selanjutnya kegiatan arisan adalah menjadi objek dalam arisan online emas
tersebut, dan kegiatan itu tidak dilarang oleh UU. Dengan demikian maka kesepakatan
perjanjian tidak tertulis di arisan online emas yang sudah memenuhi syarat sahnya perjanjian
sebagaimana yang terkandung dalam Pasal 1320 KUHPerdata.

Penyelesaian Wanprestasi Pada Arisan Online Emas Berdasarkan Perjanjian Tidak Tertulis
di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember
Wanprestasi berasal dari bahasa Belanda wanprestatie yang artinya tidak dipenuhinya
prestasi atau kewajiban yang telah ditetapkan terhadap pihak-pihak tertentu dalam suatu
perikatan, baik perikatan yang dilahirkan dari suatu perjanjian ataupun perikatan yang
timbul karena undang-undang. 17 Sedangkan menurut kamus hukum, wanprestasi berarti
kelalaian, kealpaan, cedera janji, tidak menepati kewajibannya dalam perjanjian.18
Prestasi yang dimaksud di dalam arisan online emas ini berupa hak dan kewajiban
masing-masing pihak yang telah mengikatkan dirinya pada arisan. Hak dan kewajiban lahir
dikarenakan kesepakatan yang telah di buat, hal inilah yang disebut prestasi. Rumusan
tersebut memberikan konsekuensi hukum bahwa dalam suatu perjanjian selalu ada dua
pihak, dimana satu pihak adalah pihak yang wajib memberikan prestasi (debitur) dan pihak
lainnya adalah pihak yang berhak atas prestasi tersebut (kreditur). Menurut Mariam Darus
Badrulzaman ada tiga bentuk dari wanprestasi yaitu:
a. Anggota arisan sama sekali tidak memenuhi perjanjian
b. Anggota terlambat memenuhi perjanjian
c. Anggota arisan keliru dan tidak pantas memenuhi perjanjian. 19
Dalam kasus ini ada pihak anggota arisan yang tidak memenuhi kewajibannya. Pihak
anggota hanya menginginkan haknya untuk terpenuhi terlebih dahulu tanpa mengingat
apakah kewajibannya sendiri itu telah dijalankan, padahal yang menjadi suatu kewajiban
pribadi ataupun semua anggota arisan emas ini merupakan suatu hak yang dapat diperoleh

16 Lidya Puspita & Ariawan Gunadi, Loc Cit, 10.


17 Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian: Asas Proposionalitas Dalam Kontrak Komersial, (Jakarta: Kencana, 2010),
261.
18 R. Subekti, Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1996), 110.

19 Mariam Darus Badrulzaman, 2015 Hukum Perikatan dalam KUH Perdata buku III, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti),

23.

168
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Helina Hoirunnisa & Martoyo

oleh pihak lain. Jika individu atau badan hukum hanya mengingat haknya saja maka dapat
merugikan pihak lain yang berhubungan dengan manusia pribadi, ataupun badan hukum
tersebut.
Hal tersebut merupakan pelanggaran dalam bentuk wanprestasi terhadap pihak lain
atau melakukan perbuatan melawan hukum. Karena tidak menjalankan kewajibannya
dengan tepat waktu, baik disengaja ataupun tidak. Untuk itu, muncullah akibat hukum
selanjutnya yang memungkinkan digunakan pada arisan yaitu peralihan resiko. Jika dalam
arisan para pihak memilih upaya hukum untuk peralihan resiko itu artinya adalah semua
resiko akan dibebankan kepada pihak debitur.20
Wanprestasi merupakan tindakan yang merugikan salah satu pihak, sehingga perlu
adanya ganti rugi. Dalam tindakan wanprestasi dapat terjadi karena kesengajaan, kelalaian
maupun tanpa kesalahan. Namun, di dalam hukum kontrak tidak memerlukan apakah
kelalaian dilakukan sengaja atau tidak, sebab akibat hukumnya tetap sama yaitu ganti rugi.
Menurut Mariam Darus Badrulzaman ada tiga bentuk dari wanprestasi yaitu pertama, debitur
sama sekali tidak memenuhi perikatan, kedua, debitur terlambat memenuhi perikatan dan
ketiga, debitur keliru dan tidak pantas memenuhi perikatan.21
Rumusan yang diberikan dalam Pasal 1313 KUHPerdata mengisyaratkan bahwa
sesungguhnya dari suatu perjanjian lahirlah hak dan kewajiban atau prestasi dari setiap
masing-masing pihak, bahwasanya pihak-pihak yang berjanji memiliki hak dan kewajiban
akibat dari perjanjian yang mereka buat. Rumusan tersebut memberikan konsekuensi hukum
bahwa dalam suatu perjanjian akan selalu ada dua pihak, di mana satu pihak adalah pihak
yang wajib memberikan prestasi (debitur) dan pihak lainnya adalah pihak yang berhak atas
prestasi tersebut (kreditur).
Permasalahan yang terjadi antara admin arisan dengan anggota yakni diselesaikan
dengan cara negoisasi, yakni pihak admin memberikan suatu perpanjangan waktu kepada
anggota untuk membayar kewajibannya sesuai kesepakatan diawal perjanjian dalam grup
whatsapp. Sehingga penyelesaian pada perselisihan wanprestasi pada arisan online emas ini
adalah dengan melihat kembali kepada kesepakatan diawal karena kegiatan arisan ini
dipertanggungjawabkan oleh admin arisan sebagai penanggung jawab bilamana arisan macet.

Kesimpulan
1. Bahwa kedudukan perjanjian tidak tertulis dalam arisan online emas adalah sah dan
mengikat bagi kedua belah pihak yang membuatnya. Hal ini didasarkan oleh Asas
kebebasan berkontrak. Bahwasanya kontrak dibuat boleh dengan bagaimanapun
bentuknya, mau tertulis dan tidak tertulis. Sepanjang kedua pihak yang membuat
perjanjian sama-sama sepakat dan isi dari perjanjian yang akan dibuat tidak sama
sekali bertentangan dengan undang-undang dan hukum yang berlaku di masyarakat.
Selain itu pula, perjanjian tidak tertulis yang terjadi pada arisan online emas juga
termasuk sebagai kontrak innominaat atau perjanjian tidak bernama. Perjanjian tidak

20 Bernadetha Aurelia Oktavia, “Langkah Hukum Jika Uang Arisan Online Tak Dikembalikan”.
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5f5a01577f3 7a/langkah-hukum-jika-uang-arisan-online-tak-
dikembalikan/diakses pada 9 April 2022 pukul 11.09 Wib
21Mariam Darus Badrulzaman, 2015 Hukum Perikatan dalam KUH Perdata buku III,

(Bandung: PT Citra Aditya Bakti), 23.

169
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Analisis Kekuatan Hukum Pada Perjanjian…

bernama merupakan perjanjian yang bentuk dan jenisnya tidak disebutkan di Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang maupun Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2. Bahwa kekuatan hukum perjanjian tidak tertulis pada arisan online emas adalah sah
dan mengikat. Artinya perjanjian tidak tertulis tersebut sah dan memiliki kekuatan
hukum. Dalam pasal 1320 KUHPerdata tidak menyebutkan bahwa perjanjian harus
bentuk tertulis. Akan tetapi bila terjadi perselisihan antara para pihak maka perjanjian
tersebut haruslah memiliki bukti yang kuat, seperti dalam pembuktian acara perdata.
3. Bahwa penyelesaian pada perselisihan wanprestasi pada arisan online emas yang ada
di Desa Bangsalsari ini adalah dengan melihat kembali kepada kesepakatan yang telah
disepakati bersama yaitu jika anggota arisan ada yang melakukan wanprestasi maka
di tanggung oleh admin arisan karena sudah sesuai kesepakatan awal perjanjian. Dan
permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak admin dan anggota
yang melakukan wanprestasi.

Daftar Pustaka
Buku
Anwar, Syamsul. 2007. Hukum Perjanjian Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Anwar, Syamsul. 2010. Hukum Perjanjian Syariah. Jakarta: Rajawali Pers
Badrulzaman, Mariam Darus. 2015. Hukum Perikatan dalam KUH Perdata buku III. Bandung: PT
Citra Aditya Bakti
Hadikusuma, Hilman. 1995. Metode Pembuatan Skripsi Ilmu Hukum. Bandung: Mandar Maju.
Hernoko, Agus Yudha. 2010. Hukum Perjanjian: Asas Proposionalitas Dalam Kontrak Komersial.
Jakarta: Kencana
Lubis, Irwansyah, dkk. 2018 Profesi Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Jakarta: Mitra
Wacana Media
Salim H.S. 2019. Hukum Kontrak Teori dan Penyusunan Kontrak. Jakarta: Sinar Grafika
Tjitrosoedibio, R. Subekti. 1996. Kamus Hukum. Jakarta: Pradnya Paramita

Jurnal
Billy Dicko Stepanus Harefa,“Kekuatan Hukum Perjanjian Lisan Bila Terjadi Wanprestasi (Studi
Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta Nomor 44/PDT.G/2015/PN.YYK)”, Jurnal Private
Law Nomor 2, Desember 2016.
Jamil, N. K., & Rumawi, R. (2020). Implikasi asas pacta sunt servanda pada keadaan memaksa
(force majeure) dalam hukum perjanjian Indonesia. Kertha Semaya: Journal Ilmu
Hukum, 8(7), 1044-1054.
Lidya Puspita & Ariawan Gunadi, “Analisis Kekuatan Hukum Perjanjian Lisan Arisan Online
Yang Menggunakan Media Aplikasi Facebook Messenger Dalam Pembuktian di Pengadilan
ditinjauh dari Undang-Undang Informasi dan Teknologi Elektronik Nomor 11 Tahun 2008”,
Jurnal Hukum Adigama, Volume 2 Nomor 2, Desember 2019.
Mahayoni, Aspek Hukum Penggunaan Sosial Media Sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008, Jurnal Dosen Program
Studi Ilmu Hukum Universitas Presiden, 16.

170
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022
Helina Hoirunnisa & Martoyo

Laman
Bernadetha Aurelia Oktavia, “Langkah Hukum Jika Uang Arisan Online Tak Dikembalikan”.
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5f5a01577f3 7a/langkah-hukum-
jika-uang-arisan-online-tak-dikembalikan/diakses pada 9 April 2022.

Perundang-undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2016 Tentang ITE.

171
Rechtenstudent Journal 3 (2), Agustus 2022

You might also like