Artikel 1

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

APLIKASI MODEL TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)PADA PERILAKU

PENGGUNA INSTAGRAM

Putu Ayu Mira Witriyanti Wida1


Ni Nyoman Kerti Yasa2
I Putu Gde Sukaatmadja3

123Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia


e-mail: [email protected] / Telp: 081239323228

ABSTARCT
The purpose of this study was to describe the perception of its influence on
attitudes and adoption of Instagram. Respondents in this study were 105
Instagram users from various groups, with the proviso purposive sampling has
been used for at least 6 months instagram in buying and selling online.
Methods of data collection instruments used were a questionnaire. And data
analysis using Structural Equation Model (SEM) with AMOS and SPSS
software program. The research model using the base Technology Acceptance
Model (TAM) to the original variables, namely perceived ease of use, perceived
usefulness, attitude toward using, and actual usage. The results showed that
the variables of perceived ease of use and perceived usefulness has a positive
and significant impact on the attitude toward using. Perceived ease of use and
perceived usefulness also had a positive and significant impact on actual
usage. Attitude toward using has a positive and significant impact on actual
usage. In this study also found that the actual usage form of direct influence
perceived ease of use and perceived usefulness without attitude toward using.
For further research suggested that increasing the interest / enthusiasm of
people in the use Instagram with more frequent socialization of the audience
that uses Instagram is easy and rewarding for the work that is in the market
and buy products online.

Keywords: Instagram, online, Technology Acceptance Model (TAM), Structural


Equation Model (SEM).

PENDAHULUAN universal dalam lingkungan internet.


Teknologi informasi selalu Banyak terdapat situs jejaring sosial
berkembang dan memiliki di internet seperti Twitter, Instagram,
pertumbuhan yang sangat pesat. Facebook, Google +, Linkedin, dan
Internet pun telah menjadi alat Path. Orang memanfaatkan media
komunikasi online yang sangat jejaring sosial untuk mencari teman
penting bagi banyak orang dewasa ini. dan bahkan ada untuk menjalankan
Saat ini masyarakat cenderung lebih bisnis online. Konsumen lebih
suka terhadap segala sesuatu yang memilih media internet karena
praktis, lebih cepat, dan fleksibel. mereka tidak perlu bertemu langsung
Layanan jejaring sosial pun telah dengan penyedia layanan secara
menjadi konsep yang sederhana dan personal dan berhadapan dengan
perilaku dari konsumen lainnya menunjukkan grafik perkembangan
(Walker dan Johsnon, 2006). Fitriana yang kian hari kian meningkat.
(2009) menyatakan dalam Berjualan lewat Instagram sangat
perkembangan dan jumlah internet di mudah dan cepat. Tas branded dalam
Indonesia pada tahun 2007, terdapat sehari bisa terjual 20 buah padahal
sekitar 25 juta orang Indonesia pembeli tidak dapat menyentuh sama
menggunakan internet. Rata-rata sekali barang tersebut.
tumbuh lebih dari tiga juta pengguna Para pebisnis mengaku lebih
internet setiap tahun dalam 10 tahun mudah memasarkan produknya
terakhir. melalui media Instagram karena
Instagram merupakan satu- targetnya adalah orang yang dekat
satunya media online yang terprotek dengannya, bisa juga teman dari
dalam penyimpanan foto yang ada di teman yang mem-follow kita, atau
dalamnya, sehingga menyulitkan teman kita yang dari mulut ke mulut
pihak lain untuk melakukan (word of mouth) menceritakan
penduplikasian. Penggunaan pengalaman berbelanjanya pada
Instagram tergolong cepat, terlihat kerabat sambil menunjukkan akun
bahwa tingkat perkembangan instagram tempat mereka berbelanja
Instagram lebih baik dibanding secara online. Para konsumen pun
Google+ ataupun Pinterest. Jika bisa dengan mudah dan cepat
membicarakan tentang toko online di menemukan produk yang diinginkan.
instagram, memang selalu saja ada Semakin banyaknya toko-toko online
hal menarik yang dapat di simak. di Instagram juga memunculkan
Semakin tumbuh suburnya akun- fenomena baru di kalangan
akun baru yang menjual produk masyarakat kita. Mendapati sebuah
melalui instagram, menunjukkan iklan atau promosi di Instagram
betapa besarnya hasrat jual beli bukan lagi suatu hal yang
online di kalangan masyarakat. mengherankan.
Terutama masyarakat Indonesia Toko-toko online di Instagram
akhir-akhir ini. Jual beli online pun sangat terlihat nyata dalam
seakan-akan telah menjadi trend yang bersaing untuk mendapatkan
berkembang di masyarakat. Hal ini followers dan perhatian dari pengguna
dapat dikatakan sebagai dampak Instagram. Semakin banyak followers
semakin meleknya masyarakat yang didapatkan sebuah toko online,
Indonesia terhadap arti dan fungsi berarti semakin banyak juga
pentingnya internet yang terus perhatian pengguna Instagram yang
diperoleh oleh toko online tersebut. Keberhasilan operasi di lingkungan
Komunikasi pemasaran seperti inilah komputer tergantung pada pengguna
yang menunjang suksesnya berjualan kepercayaan penuh (Coutu, 1998).
di Instagram. Komunikasi pemasaran Oleh karena itu, kepercayaan telah
yang baik bisa mengarahkan calon terbukti untuk meningkatkan
pembeli hingga pada akhirnya penggunaan niat situs dan
menjadi pembeli. mengurangi ketidakpastian dalam
Lin (2007) juga menjelaskan penggunaan situs (Gefen and Straub,
ada kesediaan pengguna untuk 2003).
kembali memperpanjang durasinya Konsep penelitian ini adalah
untuk tetap tinggal di sebuah website. model penerimaan teknologi (TAM).
Hasil penelitian juga menunjukkan Model ini menyebutkan bahwa
bahwa setiap sesuatu yang baru pengguna sistem cenderung
mempengaruhi kesediaan konsumen menggunakan sistem apabila sistem
untuk membeli barang (Cotte et al., mudah digunakan dan bermanfaat
2006). Barang-barang yang dijual di bagi si penggunanya. Konsep TAM
Instagram setiap saat adalah selalu dilandasi oleh teori tindakan
barang-barang yang unik dan baru beralasan (Theory of Reasoned Action
sehingga konsumen mempunyai ² TRA) yang dikembangkan oleh
banyak pilihan dan rasa ingin tahu Fishbein dan Ajzen (1975). Dalam
yang tinggi tentang barang tersebut. TAM, penerimaan pemakai sistem
Banyak barang branded dan informasi ditentukan oleh dua faktor
berkualitas tinggi juga dijual di kunci yaitu perceived usefulness dan
Instagram. Kondisi pikiran positif perceived ease of use.
memungkinkan pengguna memiliki Fishbein dan Ajzen (1975)
minat dan rasa ingin tahu terhadap menyebutkan TRA mengasumsikan
produk dan layanan baru (Sullivan bahwa perilaku didasari oleh niat
dan Drennan, 2007). individu untuk terlibat dalam suatu
Kepercayaan para konsumen tindakan tertentu. Niat ditentukan
terhadap pebisnis dalam internet juga oleh dua faktor, yaitu sikap individu
harus dijunjung tinggi karena dalam terhadap hasil tindakan dan pendapat
bisnis online kita harus benar-benar lingkungan sosial individu tersebut.
menjaga foto yang diunduh harus Teori ini menunjukkan bahwa
sesuai dengan aslinya. Kepercayaan seseorang sering bertindak
merupakan faktor penting dalam berdasarkan persepsi mereka
lingkungan internet (Lai and Li, 2011).
mengenai apa yang orang lain pikir untuk memprediksi penerimaan
mereka harus lakukan. aplikasi komputer dan faktor-faktor
Konsep TAM yang yang langsung berkaitan dengannya
dikembangkan oleh Davis (1989), (Widyarini, 2005). TAM mempunyai
menawarkan sebuah teori sebagai tujuan untuk memberi penjelasan
landasan untuk mempelajari dan dan memperkirakan penerimaan
memahami perilaku pemakai dalam (acceptance) pengguna faktor-faktor
menerima dan menggunakan sebuah yang mempengaruhi penerimaan
sistem informasi. Perluasan konsep terhadap sebuah teknologi dalam
TAM diharapkan akan membantu organisasi. TAM menjelaskan suatu
memprediksi sikap dan penerimaan hubungan sebab akibat antara
seseorang terhadap teknologi dan keyakinan dan perilaku,
dapat memberikan informasi tujuan/keperluan, serta penggunaan
mendasar yang diperlukan mengenai aktual dari pengguna/user suatu
faktor-faktor yang menjadi pendorong sistem informasi. Model TAM
sikap individu tersebut (Lee and menjelaskan lebih rinci mengenai
Panteli, 2010). penerimaan internet dengan dimensi-
TAM memiliki teori yaitu niat dimensi tertentu yang bisa
seseorang dalam menggunakan mempengaruhi pengguna internet
teknologi ditentukan oleh dua faktor, dengan mudah. Model ini
yaitu persepsi kemanfaatan (perceived menempatkan faktor kepercayaan
usefulness) adalah tingkat dari setiap perilaku pengguna dengan
kepercayaan seseorang bahwa dua variabel yaitu kemanfaatan
penggunaan teknologi akan (usefullness) dan kemudahan
meningkatkan kinerja dan persepsi penggunaan (ease of use). Model ini
kemudahan penggunaan (perceived telah terbukti memberikan gambaran
ease of use) adalah tingkat pada aspek perilaku pengguna
kepercayaan seseorang bahwa dengan komputer secara empiris, dimana
menggunakan teknologi banyak pengguna dapat dengan
mempermudahdalam penyelesaian mudah mengoperasikan internet,
pekerjaan (Venkates dan Davis, 2000). karena sesuai dengan apa yang
TAM memberikan sebuah diinginkannya (Iqbaria et al.,1994).
penjelasan kuat dan sederhana dalam Wibowo (2006) menyatakan bahwa
menerima teknologi dan perilaku para kecenderungan terjadinya End User
penggunanya (Davis, 1989). TAM Computing telah menimbulkan reaksi
adalah sebuah model yang dirancang yang berbeda-beda dalam sikap dan
perilaku bagi pengguna sistem akan membahas tentang pengaruh
informasi. perceived ease of use dan perceived
Nasution (2004) menyatakan usefulness terhadap attitude toward
bahwa aspek prilaku dalam using yang juga mempengaruhi actual
pengadopsian teknologi informasi usage dalam menggunakan
adalah sebuah hal penting untuk Instagram. Penelitian ini merupakan
diperhatikan karena interaksi antara replikasi dari penelitian terdahulu
pengguna dengan komputer yang telah dilakukan oleh Venkates
merupakan hasil pengaruh dari dan Davis (2000). Pengguna sebuah
persepsi, sikap, afeksi sebagai aspek teknologi akan menentukan sikap
keperilakuan yang ada pada diri dalan menggunakannya apabila
individu sebagai pengguna. Penelitian merasakan teknologi tersebut
yang dilakukan oleh Wijayanti dkk. bermanfaat bagi penggunanya dan
(2011) menunjukkan semakin tinggi bisa digunakan secara
tingkat personalization, computer self berkesinambungan (kontinu). Actual
efficacy, dan trust maka pengguna usage dapat mempengaruhi perceived
akan merasa penggunaan sistem ease of use dan perceived usefulness
informasi semakin bermanfaat dan secara langsung tanpa didahului
memberikan kemudahan baginya. attitude toward using.
Cheng-Tsung et al. (2010) Kajian Pustaka
mengkombinasikan model Theory of Instagram
Planned Behaviour (TPB) dan Penggunaan instagram sangat
Technology Acceptance Model (TAM) membantu pebisnis online dalam
untuk meneliti model tingkat memasarkan produknya. Ada
penerimaan pengisian pajak secara beberapa faktor yang menyebabkan
online di negara Taiwan. Penelitian terjadinya perilaku komunikasi
yang dilakukan oleh Kurniawan dkk. pengguna aktif Instagram yaitu
(2013) menunjukkan bahwa perceived fasilitas pendukung, keinginan untuk
ease of use memberikan pengaruh menghasilkan karya yang lebih baik,
positif terhadap perceived usefulness frekuensi mengakses yang tinggi serta
nasabah dalam pengadopsian layanan dorongan kerabat (Nugraha, 2012).
mobile banking. Perilaku komunikasi antar sesama
Berdasarkan penelitian pengguna aktif Instagram yaitu
sebelumnya dan mengamati mengunggah foto, melakukan
perkembangan bisnis melalui following dan unfollow, memberikan
Instagram, maka dalam penelitian ini like dan komentar, membubuhi
informasi pada foto yang diunggah Setiap orang memiliki pendapat
serta menghadiri kegiatan gathering yang berbeda tentang apa itu
dan photowalk (Nugraha, 2012). Foto- teknologi. Berbagai definisi tentang
foto yang diunggah pun cepat model TAM seperti yang disebutkan
mendapat respon dari para followers oleh Davis et al. (1993) dan Theory of
dan muncullah berbagai macam Reasoned Action Model (TRA) yang
tanggapan, komunikasi tawar- dipaparkan oleh Fishbein dan Ajzen
menawar, dan akhirnya sampai ke (1975) telah mendominasi berbagai
tahap pembelian produk. Orang lebih literatur dalam sistem informasi.
gemar menggunakan Instagram dalam Disebutkan bahwa pengaruh variabel-
memamerkan hasil foto, memamerkan variabel dalam model TAM dan TRA
aneka produk yang selalu baru setiap dipengaruhi oleh keyakinan individu
saat karena berjualan lewat Instagram mengenai manfaat teknologi (Lewis et
sangat cepat menghasilkan dan al., 2003). Penerimaan pengguna
mengembalikan modal. terhadap sistem teknologi informasi
Bagian menarik yang sangat dapat didefinisikan sebagai niat yang
menonjol dari Instagram adalah fitur nampak dalam kelompok pengguna
filternya. Filter-filter ini bukan untuk menerapkan sistem teknologi
semata-mata berfungsi sebagai informasi tersebut dalam
penggembira saja. Mata kita memang pekerjaannya.
nyata melihat gambar namun di sisi Kecanggihan dan kemodernan
lain ternyata pikiran kita yang teknologi saat ini jika saja
menghayati gambar-gambar tersebut dimanfaatkan dengan baik dan
dan memberi nilai lebih. Penghayatan maksimal maka pasti akan
tersebut bersifat imajiner dan menghasilkan manfaat yang benar-
hasilnya berbeda dengan gambar benar menghasilkan, misalnya kita
aslinya. Sepertinya filter-fiter bisa membuka lowongan pekerjaan
Instagram secara kecil-kecilan dengan menggunakan teknologi
menstimulasi 'penghayatan' mata internet khususnya kita bisa
pikiran. Kamera smartphone membuka toko online yang tidak
menangkap gambar seperti mata kita, memiliki bentuk fisik yang dinilai
tapi filter Instagram menghayati beresiko, sehingga akan
seperti pikiran. Mungkin ini yang mempermudah kita dalam
membuat melihat hasil Instagram menjalankan bisnis tersebut
begitu menyenangkan. meskipun kita tidak memiliki banyak
Technology Acceptance Model (TAM) waktu karena media kontrol kita
hanya via komputer, laptop, atau dipengaruhi oleh kemanfaatan
handphone. (usefulness) dan kemudahan
Dengan demikian bisa lebih mudah penggunaan (easy of use). Ada 4
memantau apakah ada yang order konstruk yang digunakan dalam
barang atau berapa tingkat penelitian TAM yaitu : Perceived Ease
pengunjung yang melihat toko. Toko Of Use, Perceived Usefulness, Attitude
online sekarang terus berkembang Toward Using, dan Actual Usage.
karena orang memikirkan waktu yang Perceived Ease of Use
fleksibel untuk berbelanja lebih Perceived ease of use dalam
praktis tanpa datang langsung ke teknologi diartikan sebagai suatu
toko. ukuran akan kepercayaan seseorang
Model-model penerimaan terhadap komputer yang mudah
teknologi telah menggabungkan sikap dipahami dan digunakan (Davis,
(attitude user) terhadap apa yang 1993). Penjelasan tersebut didukung
dilakukan. Davis et al. (1993) telah oleh Wibowo (2006) yang menjelaskan
mengembangkan suatu model yang bahwa suatu persepsi kemudahan
menjelaskan perilaku individu dalam penggunaan teknologi diartikan
penerimaan teknologi informasi yang sebagai suatu ukuran di mana
dinamakan TAM. TAM ini seseorang percaya bahwa teknologi
dikembangkan dari sebuah teori tersebut mudah dipahami dan mudah
psikologis yang menjelaskan perilaku penggunaannya. Rigopoulos dan
penggunanya berawal dari Askounis (2007), Gefen et al. (2003),
kepercayaan (belief), sikap (attitude), serta Yahyapour (2008) menyatakan
keinginan (intention), dan hubungan bahwa perceived of use juga dapat
perilaku pengguna (user behaviour diukur melalui indikator yang jelas
relationship). Model ini terdapat dalam dan mudah dipahami.
sikap dari tiap perilaku pengguna dan Perceived Usefulness
memiliki dua variabel yaitu Davis (1993) menyatakan
kemudahan penggunaan (easy of use) perceived usefulness adalah ukuran di
dan kemanfaatan (usefulness). mana penggunaan suatu teknologi
Model TAM bisa menjelaskan dipercaya dapat mendatangkan
bahwa persepsi pengguna akan manfaat bagi orang yang
menentukan sikapnya dalam menggunakannya. Menurut Shun
penggunaan teknologi informasi dan Wang et al. (2003) persepsi
menggambarkan lebih jelas tentang kemanfaatan merupakan definisi
penggunaan teknologi informasi yang dimana seseorang percaya bahwa
dengan menggunakan suatu sitem Actual use adalah sebuah
tertentu maka akan dapat perilaku nyata dalam mengadopsi
meningkatkan kinerja mereka. suatu sistem. Actual system usage
Perceived usefulness dapat diukur diartikan sebagai bentuk respon
melalui beberapa indikator seperti psikomotor eksternal yang diukur
meningkatkan kinerja, memudahkan oleh seseorang dengan penggunaan
pekerjaan, serta merasakan nyata (Davis, 1989). Actual system
keseluruhan manfaat teknologi (Davis, usage dikonsepkan dalam bentuk
1993). Gefen et al. (2003) dan pengukuran terhadap frekuensi dan
Yahyapour (2008) juga dipaparkan durasi waktu penggunaan teknologi
bahwa perceived usefulness dapat (Wibowo, 2006). Seseorang akan
diukur dengan indikator memiliki rasa puas dalam
meningkatkan produktivitas, menggunakan sistem jika mereka
membuat kerja lebih efektif, dan yakin sistem tersebut mudah
mempercepat suatu pekerjaan. digunakan, meningkatkan
Attitude Toward Using produktivitas, yang tercermin dari
Attitude toward using dalam kondisi nyata penggunannya.
TAM dikonsepkan sebagai sikap Rigopoulos dan Askounis (2007)
terhadap penggunaan sistem yang menyatakan bahwa actual usage
berbetuk penerimaan atau penolakan diukur berdasarkan penggunaan yang
sebagai dampak bila seseorang berulang-ulang dan penggunaan yang
menggunakan teknologi dalam lebih sering, dalam hal ini Instagram.
pekerjaannya (Davis, 1993). Hoppe et Hipotesis Penelitian
al. (2001) mendefinisikan bahwa sikap Pengaruh Perceived Ease of Use
menjelaskan penerimaan seseorang terhadap Attitude Towards Using
terhadap teknologi informasi. Sikap Social Media Instagram
seseorang terdiri atas unsur Perceived ease of use dalam
kognitif/cara pandang (cognitive), teknologi dinyatakan sebagai suatu
afektif (affective), dan komponen- ukuran akan kepercayaan seseorang
komponen yang berkaitan dengan terhadap komputer yang mudah
perilaku (behavioral components). dipahami dan digunakan (Davis,
Yahyapour (2008) mendefinisikan 1993). Wu (2013) mendefinisikan
sikap adalah salah satu bentuk dari bahwa sikap menjelaskan penerimaan
evaluasi terhadap konsekuensi telah seseorang terhadap suatu teknologi
melaksanakan suatu perilaku. informasi. Sikap seseorang terdiri atas
Actual Use unsur kognitif/cara pandang
(cognitive), afektif (affective), dan Pengaruh Perceived usefulness
komponen-komponen yang berkaitan terhadap attitude towards using
dengan perilaku (behavioral Instagram
components). Begitu juga dengan Usefulness (kemanfaatan) oleh
Yahyapour (2008) mendefinisikan Davis (1993) diartikan sebagai suatu
sikap adalah salah satu bentuk dari tingkatan dimana orang percaya
evaluasi terhadap konsekuensi telah dengan adanya penggunaan teknologi
melaksanakan suatu perilaku. maka akan bisa meningkatkan
Menurut Wibowo (2006) ada prestasi kerja mereka. Dasar dari
beberapa indikator dalam kemudahan pengukuran kemanfaatan tersebut
menggunakan teknologi informasi, adalah frekuensi penggunaan dan
meliputi: komputer sangat mudah diversitas aplikasi yang dijalankan.
dipelajari, komputer mengerjakan Hubungan positif dan signifikan
dengan mudah apa yang diinginkan antara usefulness dan attitude toward
oleh pengguna, komputer sangat using internet juga ditemukan dalam
mudah untuk meningkatkan penelitian Jahangir dan Begum
keterampilan pengguna, komputer (2008). Sikap positif yang terdapat
sangat mudah untuk dioperasikan. pada diri seseorang terhadap internet
Sikap pengguna yang akan mendorong orang tersebut
menguntungkan atas penggunaan untuk mengoptimalkan daya guna
Instagram akan tercipta dan mereka atau pemanfaatan internet (Widyarini,
akan menghabiskan banyak waktu 2005).
untuk menelusuri online shopping di Dalam promosi online shopping
Instagram sambil melaksanakan penjual perlu strategi yang membawa
aktivitas mereka. Jika konsumen atau persepsi positif dari kemanfaatan
pengguna sudah menemukan social media Instagram, sehingga
kemudahan dalam dalam membawa dampak positif bagi
menggunakan Instagram, maka konsumen. Berdasarkan kajian
pastinya akan dirasakan manfaatnya empiris di atas maka hipotesis yang
oleh konsumen. Berdasarkan kajian yang didapat adalah :
empiris di atas maka hipotesis yang Hipotesis 2 : Perceived Usefulness berpengaruh
yang didapat adalah : terhadap attitude toward using In
Hipotesis 1 : Perceived ease of use berpengaruh positif dan signifikan
terhadap attitude toward using Instagram
Pengaruh perceived ease of use kepercayaan kepada metode
terhadap actual usage Instagram penyampaian informasi tersebut
Hubungan positif dan bermanfaat dan bisa sebagai pilihan
signifikan antara perceived ease of use alternatif (Walker dan Johnson, 2006).
dan actual usage ditemukan dalam Berdasarkan kajian empiris di atas
penelitian Davis (1993), Yusoff et al. maka hipotesis yang yang didapat
(2009), Rigopoulos dan Askounis adalah :
(2007). Yusoff et al. (2009) dalam hasil Hipotesis 4 : Perceived usefulness berpengaruh
penelitiannya pada penggunaan e- terhadap actual usage Instagram
library, menyatakan jika murid-murid
merasa e-library mudah untuk
digunakan, mereka akan lebih
bersedia mempergunakannya untuk Pengaruh attitude towards using
mencari informasi yang diperintahkan terhadap actual usage Instagram
untuk memperbaiki kualitas tugas- Hubungan positif antara attitude
tugas mereka. Berdasarkan kajian towards using terhadap actual usage
empiris di atas maka hipotesis yang ditemukan dalam penelitian yang
yang didapat adalah : dilakukan oleh Davis (1993) dan
Hipotesis 3 : Perceived ease of use Medyawati
berpengaruhet positif
al. (2011).
dan Sikap
seseorang
signifikan terhadap actual usage terdiri
Instagram atas unsur
kognitif/cara pandang (cognitive),
Pengaruh perceived usefulness afektif (affective), dan komponen-
terhadap actual usage Instagram komponen yang berkaitan dengan
Davis (1989), Rigopoulos dan perilaku (behavioral components).
Askounis (2007) dalam penelitiannya Yahyapour (2008) menunjukkan
menemukan bahwa terdapat bahwa sikap adalah salah satu
hubungan yang positif dan signifikan bentuk dari evaluasi terhadap
antara perceived usefulness dan konsekuensi telah melaksanakan
actual usage. Yusoff et al. (2009) suatu perilaku. Berdasarkan kajian
menyebutkan dalam penelitiannya empiris di atas maka hipotesis yang
terhadap murid-murid yang yang didapat adalah :
menggunakan e-library, mereka Hipotesis 5 : Attitude toward using berpen
merasakan manfaat lebih sehingga signifikan terhadap actual use Ins
bisa meningkatkan penggunanya.
Penggunaan teknologi adalah METODE PENELITIAN
merupakan penerapan terhadap
Populasi yang digunakan dalam mengukur dimensi yang terdapat
penelitian ini adalah pengguna dalam konsep tersebut).
Instagram yang pernah melakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
jual beli online melalui Instagram. Uji reliabilitas dan validitas
Dalam menentukan populasi untuk Hasil uji validitas instrumen pada
penelitian ini, maka dibuatlah akun semua indikator memiliki nilai
Instagram yang kini sudah memiliki korelasi (r) di atas 0,3 seluruh nilai
followers (yang mengikuti) sebanyak probabilitas lebih kecil pada taraf
949 orang. Variabel yang diteliti signifikan 5,0 persen. Ini berarti dapat
terdiri atas variabel bebas dan dikatakan bahwa semua indikator
variabel terikat. Variabel bebas ada 2, yang digunakan adalah valid. Nilai
yaitu perceived ease of use dan Cronbach Alpha untuk setiap variabel
perceived usefulness. Variabel terikat perceived ease of use, perceived
adalah attitude toward using dan usefulness, attitude toward using, dan
actual usage. Data dikumpulkan actual usage lebih besar dari 0,60.
dengan instrumen berupa kuesioner Jadi, dapat dinyatakan bahwa
yang disebarkan kepada pengguna seluruh variabel yang digunakan
Instagram. Dalam penelitian ini, dalam penelitian ini reliabel.
metode analisis data yang digunakan Hasil analisis SEM
adalah Structural Equation Model
(SEM) dengan menggunakan program 1) Evaluasi normalitas data
Analysis of Moment Structure (AMOS). Asumsi normalitas data diuji
Ferdinand (2002 : 6) mendefinisikan dengan melihat nilai CR rentang
bahwa SEM sekumpulan teknik antara ± 2,58, maka dapat dikatakan
statistikal yang memungkinkan data masih dinyatakan berdistribusi
pengujian dilakukan pada hubungan normal. Berdasarkan data yang
yang rumit secara simultan. terdapat pada hasil pengolahan data
Hubungan rumit tersebut dapat terlihat bahwa tidak ada satupun nilai
dilihat dalam beberapa variabel univariate yang berada di luar rentang
dependen dengan sebuah atau nilai ± 2,58 dan nilai multivariate
beberapa variabel independen. Bentuk adalah 8,650, maka dari itu data
penelitian dalam SEM memungkinkan dikatakan berdistribusi normal.
seorang peneliti dapat menjawab 2) Evaluasi Outlier
pertanyaan peneliti yang bersifat Outlier adalah observasi yang
regresif atau dimensional (yaitu muncul dengan nilai-nilai ekstrim
karena kombinasi karakteristik unik
yang dimilikinya yang terlihat jauh bahwa model dalam penelitian ini
berbeda dari observasi-observasi dapat diterima. Kemudian AGFI
lainnya (Ferdinand, 2002). (Adjusted Goodness of Fit Index)
Berdasarkan hasil uji Mahalanobis memiliki nilai 0,925 yang berarti
Distance, terlihat pada nilai p1 dan p2 bahwa jika nilai lebih besar dari 0,90
adalah 0,05 yang berarti tidak ada maka model mempunyai kesesuaian
outlier. model keseluruhan yang baik.
3) Evaluasi multicollinearity dan Selanjutnya, CMIN/DF pada
singularity penelitian ini memiliki nilai 1,225 di
Berdasarkan output SEMyang mana nilai ini lebih kecil dari 2,00
dianalisis dengan menggunakan (sesuai dengan syarat Goodness of Fit
AMOS 16, determinan dari matriks ” GLVHEXW EDLN \DQJ PHUXSDNDQ
kovarian sampel adalah sebesar nilai Chi-Square relatif besaran nilai
0,0000000003597 yang berarti nilai kurang dari 0,2 dengan toleransi di
dimensi atau konstruk < 0,85 dan ini bawah 0,3 yang merupakan indikator
berarti tidak terkena multikolinearitas suatu kecocokan model dan data
karena itu data ini layak digunakan dalam penelitian ini.
(Garson, 2008). Semuanya memiliki signifikansi
bahwa nilai RMSEA (the Root lebih kecil dari 0,05 yang berarti baik
Mean Square Error of Approximation) variabel perceived ease of use,
adalah sebesar 0,046 yang berarti perceived usefulness, dan attitude
bahwa jika nilai RMSEA sebesar toward using berpengaruh positif dan
0,046 atau lebih kecil maka nilai signifikan terhadap actual usage
tersebut menunjukkan indeks untuk Instagram. Seluruh hipotesis
dapat diterimanya model yang dibuat. menunjukkan pengaruh positif dan
Nilai GFI (Goodness of Fit Index) signifikan.
dalam penelitian ini diperoleh nilai Uji Normalitas.
sebesar 0,968 yang lebih besar dari Nilai signifikansi uji
standar yang ditetapkan sebesar 0,90. Kolmogorov-Smirnov di atas 0,05 maka
Ini berarti bahwa semakin besar dapat dijelaskan bahwa data
jumlah sampel, maka semakin tinggi terdistribusi secara normal.
nilai GFI. Uji F ( uji ketepatan model )
Nilai Goodness of Fit Index Uji ketepatan model SEM untuk
(GFI) pada penelitian ini memiliki nilai memprediksi pengaruh variabel
sesuai standar yang ditetapkan yaitu perceived ease of use dan perceived
lebih besar dari 0,90 yang berarti usefulness terhadap attitude toward
using dan actual usage diuji dengan 0,848 yang memiliki nilai lebih kecil
menggunakan Uji F. Seluruh dari standar yang ditetapkan yaitu
konstruk yang digunakan untuk 0,90. Ini berarti bahwa semakin besar
membentuk sebuah model penelitian jumlah sampel maka semakin tinggi
pada proses analisis faktor nilai GFI. Berdasarkan ketetapan,
konfirmatori, Chi-Square, Probability, nilai GFI harus sedikitnya atau lebih
RMSEA, GFI, AGFI, CMIN/DF, TLI, dari 0,90 agar sebuah model dapat
CFI telah memenuhi kriteria goodness diterima. Nilai AGFI (Adjusted
of fit yang telah ditetapkan. Nilai GFI Goodness of Fit Index) memiliki nilai
dan AGFI berada di bawah cut-off 0,808 yang memiliki nilai marginal
value, namun nilai tersebut masih (mendekati 0,90) yang berarti bahwa
dalam batas toleransi yang sering model penelitian ini memiliki
disebut dengan marginal. Pada kesesuaian yang mendekati baik.
penelitian ini nilai Chi-square yang Kemudian nilai CMIN/DF
diperoleh sebesar 206,178. Hal ini dalam penilitian ini memiliki nilai
menjelaskan bahwa semakin kecil 1,127 di mana nilai kurang dari 2,00
nilai (chi-square), maka semakin kecil yang merupakan nilai statistik Chi-
perbedaan antara model dengan data square dibagi dengan nilai derajat
dan begitu juga sebaliknya, demikian kebebasan (degree of freedom/df)
juga sebaliknya. Perbedaan yang disebut juga Chi-Square relatif dengan
signifikan antara model dengan data besaran nilai kurang dari 0,2 dengan
juga harus disertakan dengan nilai toleransi dibawah 0,3 yang
signifikansi (p) perbedaannya. Nilai merupakan indikator diterimanya
probabilitas dalam penelitian ini suatu kecocokan model dan data
sebesar 0,115 lebih besar dari 0,05 dalam penelitian ini. Nilai TLI
yang berarti tingkat signifikansi diperoleh sebesar 0,980 dimana lebih
dalam penelitian ini digunakan 5%, dari 0,95 ini berarti penerimaan
sehingga dari data tersebut penelitian sebuah model sebesar sama dengan
ini dinyatakan sah/valid. Nilai atau lebih besar dari 0,95. Jika nilai
RMSEA (the Root Mean Square Error of mendekati 1, maka model tersebut
Aproximation) dalam penelitian ini menunjukkan kecocokan yang sangat
adalah 0,035 yaitu lebih kecil dari tinggi. Nilai CFI pada penelitian ini
standar RMSEA yaitu 0,08 sehingga memiliki nilai sebesar 0,983 di mana
model penelitian ini dapat diterima. nilainya lebih besar dari 0,95. Model
Nilai GFI (Goodness of Fit Index) yang dibuat mempunyai kecocokan
dalam penelitian ini adalah sebesar yang sangat tinggi.Sesuai penjelasan
masing-masing nilai parameter pada dirasakan oleh pengguna otomatis
Goodness of Fit ini berarti bahwa akan membawa sikap positif untuk
model penelitian secara keseluruhan memilih menggunakan Instagram
fit dengan data sampel. sebagai media untuk melakukan
Uji t (pengujian hipotesis) kegiatan jual beli secara online.
Pengaruh perceived ease of use Hasil penelitian ini
terhadap attitude towards using memperkuat penelitian yang
Instagram dilakukan oleh Davis (1993), Wu
Berdasarkan hasil uji hipotesis (2013), serta Wibowo (2006).
terbukti bahwa perceived ease of use Berdasarkan hasil uji, menunjukkan
berpengaruh positif dan signifikan bahwa perceived ease of use
terhadap attitude toward using berpengaruh positif terhadap attitude
Instagram dapat diterima dengan nilai toward using Instagram.
probability 0.023 (<0,05) dan nilai
koefisien 0.250. Ini berarti
kemudahan yang diberikan oleh Pengaruh perceived usefulness
Instagram membuat responden terhadap Attitude toward using
merasakan bahwa Instagram bisa Instagram
meringankan pekerjaan mereka dalam Hasil uji hipotesis
transaksi online. Sistem yang baik menunjukkan bahwa perceived
pada instagram dapat dilihat dari usefulness berpengaruh positif dan
kecepatan sistem dalam kontrol suatu signifikan terhadap attitude toward
input atau permintaan informasi dan using dapat diterima dengan nilai
user friendly system. Kegiatan jual probability 0.000 (<0,05) dan nilai
beli online yang menurut sebagian koefisien 0.408. Ini ditunjukkan
orang sulit dipahami akan menjadi dengan kepercayaan responden
membawa kemudahan secara bahwa penggunaan Instagram dalam
keseluruhan bagi pengguna jual beli online akan membawa
Instagram. Para pengguna kini dapat manfaat seperti peningkatan hasil
dengan mudah mengakses Instagram mereka. Ini bisa dilihat bahwa
kapan dan dimanapun sehingga pentingnya layanan Instagram bagi
sangat fleksibel. Instruksi pada para penggunanya. Pengguna yang
instagram yang jelas dan mudah sebelumnya mungkin bingung untuk
dimengerti sehingga pengguna tidak mengiklankan produk dagangannya
dipersulit dalam memasarkan secara gratis untuk mengurangi biaya
produknya. Segala kemudahan yang promosi menjadi sangat terbantu.
Menurut mereka, kegiatan jual beli juga akan secara kontinyu
online menjadi lebih mudah dan cepat menggunakan Instagram sebagai
sehingga menghemat waktu dan biaya wujud nyata dari adopsi layanan.
dan ini tentunya akan meningkatkan Hasil penelitian ini sesuai
kinerja dan produktivitas pengguna. dengan penelitian yang dilakukan
Seluruh manfaat yang dirasakan oleh oleh Gefen et al. (2003), Yahyapour
pengguna secara otomatis menggiring (2008), Widyarini (2005). Apabila
sikap pengguna tetap menggunakan seseorang merasakan internet mudah
Instagram. digunakan, maka akan lebih sering
Hasil penelitian ini mendukung atau lebih bersedia untuk
penelitian yang dilakukan terhadap menggunakannya (Yusoff et al., 2009).
studi empiris yang dilakukan oleh Pengaruh perceived usefulness
Davis (1993), Jahangar dan Begum terhadap actual usage instagram
(2008), serta Widyarini (2005). Hasil uji hipotesis dalam
Berdasarkan hasil pengujian penelitian ini menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa perceived ease perceived usefulness berpengaruh
of use berpengaruh positif dan positif dan signifikan terhadap actual
signifikan terhadap actual usage usage Instagram dapat diterima
Instagram. dengan nilai probability 0.007 (<0,05)
Pengaruh perceived ease of use dan nilai koefisien 0.289. Hal ini
terhadap actual usage Instagram dibuktikan dengan seseorang yang
Berdasarkan hasil uji hipotesis merasa bahwa suatu sistem berguna
terbukti bahwa perceived ease of use maka akan meningkat pula intensitas
berpengaruh positif dan signifikan penggunannya (Yusoff et al., 2009). Ini
terhadap actual usage Instagram berarti manfaat yang diberikan
dapat diterima dengan nilai Instagram mengakibatkan adanya
probability 0.019 (<0,05) dan nilai peningkatan adopsi layanan ini.
koefisien 0.231. Berbagai kemudahan Pengguna merasakan keuntungan
yang diberikan Instagram kepada dalam penggunaan Instagram
pengguna memberikan dampak positif sehingga melakukan wujud nyata
yang membuat pengguna Instagram adopsi layanan ini dengan terus
meningkat. Pengguna tidak lagi menggunakannya untuk berbagai
sekedar menilai saja tetapi pengguna transaksi online mereka. Pelanggan
menjadikan Instagram seperti sebuah juga akan melakukan adopsi nyata
kebutuhan untuk melakukan terhadap Instagram dengan
kegiatan jual beli online. Pengguna melakukan penggunaan berulang,
serta menggunakan layanan ini untuk penelitian ini, sedangkan implikasi
kegiatan jual beli online mereka. Hal praktis adalah hal-hal yang perlu
ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh pelaku bisnis dalam
dilakukan Davis (1993) serta praktik penggunaan Instagram
Rigopoulus dan Askounis (2007). berkaitan dengan hasil penelitian.
Pada penelitian ini, implikasi praktis
Pengaruh attitude toward using dan teoritis dijelaskan secara rinci,
terhadap actual usage yaitu sebagai berikut:
Instagram a. Implikasi teoritis
Berdasarkan pada hasil Dalam rangka pengembangan
pengujian hipotesis dalam penelitian teori tentang adopsi layanan
ini membuktikan bahwa attitude Instagram, bagi peneliti berikutnya
toward using berpengaruh positif dan diharapkan menambah indikator yang
signifikan terhadap actual usage belum dimasukkan dalam variabel
Instagram dapat diterima dengan nilai penelitian ini baik yang
probability 0.000 (<0,05) dan nilai mempengaruhi actual usage maupun
koefisien 0.447. Ini berarti bahwa yang mempengaruhi attitude toward
suatu sikap penggunaaan Instagram using Instagram, ukuran sample
yang dipengaruhi oleh kemudahan sebaiknya ditingkatkan sehingga
dan manfaat teknologi ini akan hasilnya bisa lebih representatif dan
membawa dampak positif pada adopsi bisa digunakan untuk mengeneralisir
layanan, dimana adopsi layanan kondisi yang sesungguhnya terjadi di
adalah wujud nyata bagaimana lapangan. Hasil olah data
seseorang percaya dan menggunakan menunjukkan bahwa pengaruh
Instagram sebagai suatu keharusan. langsung perceived ease of use serta
Hasil Penelitian ini mendukung perceived usefulness terhadap actual
penelitian Davis (1993) serta usage memiliki nilai koefisien yang
Medyawati et al. (2011). lebih besar dibandingkan pengaruh
tidak langsung dari perceived ease of
Implikasi Hasil Penelitian use serta perceived usefulness
Implikasi pada penelitian dibagi terhadap actual usage melalui
menjadi dua bagian, yaitu implikasi variabel attitude toward using (Tabel
teoritis dan implikasi praktis. 5.13).
Implikasi teoritis adalah hal-hal yang
perlu dilakukan peneliti berikutnya
dalam rangka mengembangkan hasil
b. Implikasi praktis 2) Responden yang digunakan
Berdasarkan data responden hanya responden Indonesia,
yang secara langsung adalah pelaku sehingga penyebaran kebudayaan
online marketing dapat dilihat bahwa atau tata cara berpikir dalam
semua variabel yaitu perceived ease of menggunakan teknologi dalam online
use memiliki pengaruh positif dan marketing kurang beragam.
signifikan terhadap attitude toward
using, perceived usefulness memiliki SIMPULAN DAN SARAN
pengaruh positif dan signifikan Kesimpulan yang dapat
terhadap attitude toward using, dirumuskan mengacu pada
perceived ease of use memiliki pembahasan di atas, yaitu: Perceived
pengaruh positif dan signifikan ease of use berpengaruh positif dan
terhadap actual usage, serta attitude signifikan terhadap attitude toward
toward using memiliki pengaruh using Instagram. Perceived usefulness
positif signifikan terhadap actual berpengaruh positif dan signifikan
usage. Dengan demikian pelaku terhadap attitude toward using
bisnis online dapat memperhatikan Instagram. Perceived ease of use
kelengkapan informasi, terutama berpengaruh positif dan signifikan
informasi produk yang dipasarkan, terhadap actual usage. Perceived
sehingga pelaku bisnis harus lebih usefulness berpengaruh positif dan
teliti dalam memberikan keterangan signifikan terhadap actual usage.
mengenai produk dan keterangan Attitude toward using berpengaruh
penting pada hash tag-nya, positif dan signifikan terhadap actual
memberikan layanan yang responsif, usage.
aturan jual beli yang jelas. Adapun saran yang dapat
diberikan berdasarkan hasil yang
Keterbatasan Penelitian didapat di dalam penelitian ini adalah
Pada penelitian memiliki : kepada peneliti selanjutnya
beberapa keterbatasan, yaitu: disarankan memanfaatkan Instagram
1) Objek penelitian hanya meneliti lebih banyak dalam kegiatan jual beli
Instagram, padahal ada beberapa online untuk meminimalisir biaya
media sosial yang terdapat di promosi penjualan. Meningkatkan
internet. Hal ini menyebabkan hasil ketertarikan/antusiasme masyarakat
penelitian yang diperoleh tidak bisa dalam penggunaan Instagram dengan
digeneralisasi untuk seluruh media lebih sering mensosialisaikan kepada
sosial. khalayak bahwa menggunakan
Instagram sangatlah mudah dan Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
bermanfaat bagi pekerjaan yaitu
Fishbein, M. and Ajzen. 1975. I. Belief,
dalam memasarkan dan membeli Attitude, Intention and Behavior: An
Introductionto Theory and
produk secara online.
Research. Reading, MA: Addison-
Wesley
Fitriana, M. 2009. Perkembangan dan
REFERENSI
Jumlah Pengguna Internet di
Beldad, A., de Jong, M., and
Dunia.
Steehouder, M. 2010. How shall
Available:http://mayafitriana07
I trust the faceless and the
.wordpress.com/2009/03/17/p
intangible? A literature review
erkembangan-danjumlah-
on the antecedents of online
pengguna-internet-di-
trust. Computers in Human
dunia.html.
Behavior, Vol. 26, No. 5, pp.
Gefen, E. Karahanna, and D. W.
857²869.
Straub. 2003. Trust and TAM
Cheng-Tsung Lu, Shaio-Yan Huang, &
in online shopping: An
Pang-Yen Lo. 2010. An Empirical
LQWHJUDWHG PRGHO µ 0,6
Study of On-line Tax Filling
Quarterly, ,JEDULD 0 ´An
Acceptance Model: Integrating TAM
Examination of the factors
and TPB. African Journal of
contributing to Micro Computer
Business Management, Vol. 4, no. 5,
technology acceptanceµ Journal
pp: 800-810.
of Information system, Elsiever
Cotte, J., Chowdhury, T. G.,
Science, USA. vol. 27, No.1, pp.
Ratneshwar, S. and Ricci, L. M.
51-90
2006. Pleasure or utility? Time
Ghozali, Imam. 2008. Model
planning style and Web usage
Persamaan Struktural : Konsep
behaviors. Journal of Interactive
dan Aplikasi dengan Program
Marketing, Vol. 20, No. 1, pp.
AMOS 16.0. Semarang: Badan
45²57
Penerbit Universitas
Coutu, D. L. 1998. Organization:
Diponegoro.
Trust in Virtual teams. Harvard
,TEDULD 0 ´$Q ([DPLQDWLRQ RI
Business Review, Vol. 76, No.
Factor Contributing to Micro
3, pp. 20-22.
Computer Technology
Davis, F.D. 1993. Perceived
$FFHSWDQFHµ Journal of
usefulness, perceived ease of
Information system Quarterly,
use, and user acceptance of
Vol. 13, No. 6, pp. 349-361.
information technology. MIS
Jahangir, Nadim., dan Noorjahan
Quarterly, Vol.13, No.3, pp.
Begum. 2008. The Role of
319-340.
Perceived Usefulness, Perceived
Ferda, Ahmet, Serkan Benk, and
Ease of Use, Security and
Tamer Budak. 2011. The Acceptance
Privacy, and Customer Attitude
of Tax Office Automation
to Engender Customer
System (VEDOP) By Employees:
Adaptation in The Context of
Factorial Validation of Turkish
Electronic Banking, African
Adapted Technology Acceptance Model
Journal of Business
(TAM). International Journal of
Management, February, Vo. 2,
Economics andFinance, Vol. 3, No. 6,
No. 1, pp. 032-040.
pp: 107-116.
Islam, S.M. Taohidul., dan Zamri
Ferdinand, Augusty. 2002. Structural
Chik. 2011. Disaster in
Equation Modeling dalam
Bangladesh and Management
Penelitian Manajemen.
with Advanced Information
System, Disaster Prevention and
Management, Vol. 20, No. 5 pp. Technology Acceptance Model
521-530. (TAM): Empirical Study of Bank
Kurniawan, David, Hatane Semuel, Customers in Bekasi City,
dan Edwin Japarianto. 2013. International Conference on
Analisis Penerimaan Nasabah Innovation, Management, and
terhadap Layanan Mobile Service, Vol. 14, No. 8, pp. 91-
Banking dengan Menggunakan 95.
Pendekatan Technology Nasution, F. 2004. Penggunaan
Acceptance Model dan Theory Teknologi Informasi
of Reasoned Action. Dalam Berdasarkan Aspek Perilaku
Jurnal Manajemen Pemasaran, (Behavioral Aspect). Medan:
Vol. 1, No.1, pp 1-13. Universitas Sumatera Utara
Lai, G., Lin, N., and Leung, S. 1998. (USU).
Network resources, contact Nor, Khalil Md, Emad A. Abu Shanab,
resources, and status & J. Michael Pearson. 2008.
attainment. Social Networks, Internet Banking
Vol. 20, No. 6, pp.159-178. Acceptance In Malaysia Based
/DL 9 DQG /L + ´7HFKQRORJ\ On The Theory Of Reasoned
acceptance model for internet Action. Journal of Information
banking: an LQYDULDQFH DQDO\VLVµ Systems and Technology
Information Management, Vol. 42, No. Management, Vol. 5, no.
2, pp. 373- 86. 1, pp: 03-14.
Lech, Przemyslaw. 2012. Information Nugraha, Bayu. 2012. Perilaku
Gathering During Enterprise Komunikasi Pengguna Aktif
System Selection: Insight From Instagram. Bandung : Unpad.
Practice, Industrial Management Rigopoulos, George., and Dimitrios
& Data Systems, Vol. 112, No. Askounis. 2007. A TAM
6, pp. 964-981. )UDPHZRUN WR (YDOXDWH8VHU·V
Lee, J. Y. and Panteli, N. 2010. Perception Toward Online
Business Strategic Conflict in Electronic Payments. Journal of
Computer-mediated Internet Banking and
Communication, European Commerce, Vol. 12, No. 3, pp.
Journal of Information Systems, 1-5.
Vol. 19, No. 2, pp. 196²208. Roberts, J.H. 2000. Developing new
Lewis, William, Ritu Agarwal dan V rules for new markets. Journal
Sambamurthy. 2003. Sourche of the Academy of Marketing
of Influence on Beliefs About Science, Vol. 28, No. 1, pp. 31²
Information Technology Use, An 44.
Empirica Study of Knowledge Schiffman, Leon, dan Leslie Lazar
Worker, MIS Quarterly, Vol. 27, Kanuk. 2008. Perilaku
No. 4, pp 316-328. Konsumen. (Zoelkifli Kasip).
Lin, Yu-CheQ ´&RPSHWLQJ Edisi Ketujuh. Jakarta: Indeks.
*DWHNHHSHUVµ The B.E. Journal Shun Wang, Yi., Yu-Min Wang., Hsin-
of Theoretical Economics,Vol. 7, Hui Lin., dan Tzung-I Tang.
No. 30, pp. 1-22. 2003. Determinants of User
Malhotra, Naresh K. 2005. Riset Acceptance of Internet Banking:
Pemasaran, Pendekatan An Empirical Study,
Terapan. (Soleh Rusyadi International Journal of Service
Maryam). Jilid 1. Edisi Industry Management, Vol. 14,
Keempat. Jakarta: Indeks. No. 5, pp. 501-519.
Medyawati, Henny., Marieta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Christiyanti., dan Muhammad Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Yunanto. 2011. E-Banking Solimun, dan Adji Rinaldo. 2009.
Adoption Analysis Using Pemodelan Persamaan
Struktural Pendekatan PLS dan Wu, Cou-Chen, Hsiang-Ming Lee and
SEM: Aplikasi Struktural Smart Ching-Chi Lee. 2011. "Brand
PLS dan AMOS 16.0. Malang : image strategy affects brand
Badan Penerbit Universitas equity after M&A", European
Brawijaya. Journal of Marketing, Vol. 45
Sulivan and Drenan. 2007. Mobile Iss: 7/8, pp.1091 - 1111.
Communications: A Study of Wu, Jun. 2013. The Adoption of
Factors Influencing Consumer Internet Banking in a
Use of m-Services. Journal of Developing Economy. Journal of
Advertising Research, Vol. 47, Economics and Behavioral
No. 3. Studies. Vol. 5, No. 8, pp. 496-
Venkatesh, Viswanath, Fred D. Davis. 504.
2000. A Theoritical Extension of Yahyapour, Nima. 2008. Determining
the Technology Acceptance Factors Affecting Intention to
Model: Four Longitudinal Field Adopt Banking Recommender
Studies. Management Science, System, Case of Iran, Thesis,
Vol. 46, No. 2, pp. 186-204. Lulea University of Technology
Walker, Rhett H., dan Lester W. Division of Industrial Marketing
Johnson. 2006. Why Consumer and E-commerce.
Use and Do Not Use Yusoff, Yusliza Mohd., Zikri
Technology-Enabled. Journal of Muhammad., Ermy Syaifuddin
Service Marketing. Vol. 20, No. Pasah., dan Emmaliana Robert.
2, pp. 125-135. 2009. Individual Differences,
Wibowo, Arif. 2006. Kajian Tentang Perceived Ease of Use, and
Perilaku Pengguna Sistem Perceived Usefulness in the E-
Informasi Dengan Pendekatan library Usage, Computer and
Technology Acceptance Model Information Science, Vol. 2,
(TAM). Jakarta Selatan : No.1, pp. 76-83.
Program Studi Sistem
Informasi, Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Budi
Luhur.
Widyarini, Lydia Arie. 2005. Analisis
Niat Perilaku Menggunakan
Internet Banking di kalangan
Pengguna Internet di Surabaya,
Jurnal Widya Manajemen dan
Akuntansi, Vol. 5 No. 1, pp.
101-123.
Wijayanti, Ratih, Fitriansyah Hambali,
dan Armaini Akhirson. 2011.
Analisis Technology
Acceptance Model (TAM)
Terhadap Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Penerimaan
Nasabah Terhadap Layanan
Internet Banking (Studi
Empiris Terhadap Nasabah
Bank di Depok). Dalam
Proceeding PESAT (Psikologi,
Ekonomi, Sastra, Arsitektur &
Sipil) Universitas Gunadarma,
Vol. 4, h: 121-127.

You might also like