2822-Article Text-11790-4-10-20221218
2822-Article Text-11790-4-10-20221218
2822-Article Text-11790-4-10-20221218
Author:
R. Muhammad Rouffie Putera Kesuma Runjung1, Anindita Primastuti2,
Riswati3
Affiliation:
Pemerintah Kota Bandung
Jl. Wastukencana No. 2 Bandung-Jawa Barat
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Jl. Soekarno Km. 20 Jatinangor Sumedang-Jawa Barat
Email:
[email protected]; [email protected]; [email protected]
Abstract
The government runs a government system in order to ensure that the functions of a country can
be carried out optimally. Financial affairs are one of the most important things in a complex
government system. The implementation of finance in a Government in the annual financial
report as a form of accountability for the implementation of the government. The regional
financial reports can be analyzed to find out how regional finances are implemented, whether
they are optimal or not. Especially if there are conditions such as the Covid-19 pandemic that has
occurred since 2019 which of course has no effect on how the government is managed. This study
aims to find out how the ratio of regional financial independence and regional financial growth
in the city of Bandung during the 2016 to 2021 fiscal year, especially how the financial
implementation was before and before the Covid-19 pandemic. The research method used in this
study uses a qualitative research model with a descriptive approach. The data collection method
uses secondary data in the form of financial reports which are explored through
literacy/document studies. Data analysis techniques consist of data reduction, data presentation,
and drawing conclusions or results from research. The results of this study show that the ratio of
financial independence in the city of Bandung in the period 2016 to 2021 is an average of 74.17%
and the independence ratio is consistently above 60% every year, although in 2020 it is consistent
with the Covid-19 pandemic. As for regional financial growth in Bandung City, it shows that from
2017 to 2021, the Bandung City Government only experienced negative financial growth twice,
namely in 2017 and in 2020 which was discovered by the Covid-19 Pandemic.
Keywords: Public Regional Finance, Financial Independence Ratio, Financial Growth
Abstrak
Pemerintah berfungsi menjalankan sistem pemerintahan dalam rangka memastikan bahwa
fungsi dari suatu negara dapat terselenggara dengan optimal. Urusan keuangan menjadi salah
satu unsur penting diantara banyaknya urusan dalam suatu sistem pemerintahan yang
kompleks. Pelaksanaan keuangan di suatu Pemerintahan dituangkan dalam laporan keuangan
tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan pemerintahan. Laporan keuangan
daerah tersebut dapat dianalisis untuk mengetahui bagaimana keuangan daerah
dilaksanakan, apakah sudah optimal atau belum. Terlebih apabila ada kondisi seperti Pandemi
Covid-19 yang terjadi sejak 2019 yang tentu berpengaruh pada bagaimana pemerintahan
diselenggarakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana rasio kemandirian
keuangan daerah dan pertumbuhan keuangan daerah di Kota Bandung pada kurun waktu
tahun anggaran 2016 hingga 2021, terlebih pada bagaimana pelaksanaan keuangan tersebut
96
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
pada saat sebelum dan sesudah Pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode
pengumpulan data menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang didalami
melalui studi literasi/dokumen. Teknik analisa data terdiri atas reduksi data, penyajian data,
serta penarikan kesimpulan atau hasil dari penelitian. Adapun hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa rasio kemandirian keuangan di Kota Bandung dalam kurun waktu 2016
hingga 2021 memiliki rata – rata sebesar 74,17% dan rasio kemandirian tersebut konsisten
berada diatas 60% disetiap tahunnya, sekalipun pada 2020 terdampak oleh Pandemi Covid-
19. Sedangkan untuk pertumbuhan keuangan daerah di Kota Bandung menunjukan bahwa
sejak 2017 hingga 2021, Pemerintah Kota Bandung hanya dua kali mengalami pertumbuhan
keuangan yang negatif, yaitu pada 2017 serta pada tahun 2020 yang terdampak oleh adanya
Pandemi Covid-19.
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan fungsi negara yang diatur dan dijalankan oleh suatu sistem
pemerintahan yang kompleks tentunya terdiri atas berbagai urusan dalam beragam
bidang. Dari sekian banyaknya bidang dan urusan dalam pelaksanaan siste
Pemerintahan, bidang keuangan menjadi salah satu bidang yang fundamental apabila
berkaitan dengan bagaimana penyelenggaraan fungsi dari suatu negara. Keuangan
Pemerintah menjadi aspek yang sangat penting karena seluruh penyelenggaraan
Pemerintahan memerlukan pendanaan yang diatur dalam urusan keuangan.
Pengelolaan keuangan daerah terdiri atas beberapa tahapan yang dimulai dari
tahapan perencanaan hingga pelaporan dan pertanggungjawaban yang diatur dan
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Dalam menjalankan keuangan, Pemerintah Daerah menggunakan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah atau yang selanjutnya disingkat dengan APBD yang
merupakan rencana keuangan tahunan yang dibuat dan dijadikan patokan dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang terlebih dahulu disetujui oleh DPRD. APBD
tersebut ditetapkan dalam suatu peraturan daerah tentang APBD yang berlaku dan
dilaksanakan dalam satu tahun anggaran yang dimulai pada 1 Januari hingga tanggal
31 Desember pada tahun yang sama. Selanjutnya, terkait dengan bagaimana APBD
tersebut dilaksanakan maka akan dituangkan dalam laporan keuangan yang terdiri
dalam beberapa format yaitu Laporan Operasional (LO), Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), Neraca, Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas, serta Catatan Atas Laporan Keuangan
(CaLK). Dari berbagai format dalam laporan keuangan pemerintah daerah tersebut
97
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
98
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
KAJIAN PUSTAKA
Keuangan Daerah
Keuangan daerah sesuai dengan yang tertuang dalam PP No.12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah didefinisikan sebagai semua hak beserta kewajiban
daerah dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dinilai
dengan uang serta berbagai bentuk kekayaan lainnya yang dapat dijadikan milik
daerah yang memiliki keterkaitan dengan pemenuhan hak dan kewajiban dari
Pemerintah Daerah tersebut. Dalam pelaksanaan keuangan daerah, kekuasaan
pengelolaan keuangan daerah tersebut dipegang oleh Kepala Daerah selaku
perwakilan Pemerintah dalam penyelenggaraan Pemerintah di tingkat Daerah.
Penyelenggaraan dan kekuasaan yang dilimpahkan pada tiap – tiap
Pemerintah pada tingkat Daerah membuat Pemerintah Daerah dapat mengelola
keuangannya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik tiap – tiap daerah. Dengan
adanya perbedaan karakteristik dan pengelolaan keuangan di tiap daerah maka akan
menghasilkan kondisi keuangan daerah yang berbeda pula di masing – masing
daerah.
99
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
100
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
Keterangan:
• r = Rasio Pertumbuhan
• Pn = Total Pendapatan Daerah/PAD/Belanja Modal/Belanja Operasi
yang dihitung pada tahun ke-n
• Po = Total Pendapatan Daerah/PAD/Belanja Modal/Belanja Operasi
yang dihitung pada tahun ke-0 (tahun sebelum n)
101
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
METODE
Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif adalah penelitian yang
menampilkan prosedur penilaian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atas fenomena atau objek penelitian yang sedang diteliti (Simangunsong,
2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio kemandirian keuangan
daerah dengan dan rasio pertumbuhan keuangan daerah yang dikemukakan oleh
(Halim, 2007) sesuai yang dilampirkan dalam kajian pustaka.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literasi dan studi
dokumen yang sepenuhnya berpatokan pada laporan keuangan dari Pemerintah Kota
Bandung dalam rangka mengetahui bagaimana tingkat rasio kemandirian keuangan
daerah dan bagaimana pertumbuhan keuangannya (Sugiyono, 2017). Teknik analisa
data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model yang dikemukakan
oleh Miles dan Huberman dalam (Sugiyono, 2017) yang terdiri atas reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
102
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
satu tahun anggaran. Hasil pembagian tersebut selanjutnya disajikan dalam besaran
persentase. Berikut rincian pendapatan transfer, pendapatan asli daerah, dan rasio
kemandirian keuangan daerah di Kota Bandung pada tahun anggaran 2016 hingga
tahun 2021:
Tabel 1
Rincian Pendapatan Transfer, PAD, dan Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Pemerintah Kota Bandung pada 2016 - 2021
Keterangan Pendapatan Pendapatan Asli Rasio Kemandirian
Transfer Daerah Keuangan Daerah
2016 Rp.3.262.837.853.733 Rp.2.152.755.704.962 66%
2017 Rp.3.135.976.228.203 Rp.2.578.457.420.885 82%
2018 Rp.3.368.410.000.000 Rp.3.397.309.517.811 101%
2019 Rp.3.626.141.954.361 Rp.2.548.258.990.275 70%
2020 Rp.3.352.264.380.653 Rp.2.063.783.773.735 62%
2021 Rp.3.417.764.482.463 Rp.2.195.971.884.100 64%
Rata - rata 74,16%
Sumber: ppid.bandungkota.go.id
103
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
104
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
Tabel 3
Rincian Pendapatan Daerah, PAD, Belanja Modal, dan Belanja Operasi
di Kota Bandung pada 2016 hingga 2021
Tahun Pendapatan Daerah Pendapatan Asli Belanja Modal Belanja Operasi
Daerah
2016 Rp.5.685.213.859.929 Rp.2.152.755.704.962 Rp.1.254.021.785.263 Rp.4.575.469.446.261
2017 Rp.5.735.006.649.088 Rp.2.578.457.420.885 Rp.918.875.016.069 Rp.4.621.596.474.148
2018 Rp.6.672.618.474.393 Rp.3.397.309.517.811 Rp.1.049.700.000.000 Rp.5.061.560.000.000
2019 Rp.6.381.818.944.636 Rp.2.548.258.990.275 Rp.1.179.429.469.424 Rp.5.131.020.269.061
2020 Rp.5.643.962.288.458 Rp.2.063.783.773.735 Rp.558.480.367.618 Rp.4.650.334.229.661
2021 Rp.5.838.244.931.395 Rp.2.195.971.884.100 Rp.721.566.424.793 Rp.4.841.595.685.018
Sumber: ppid.bandungkota.go.id
Data pada rincian diatas didapatkan dari laporan realisasi anggaran Kota
Bandung pada 2016 hingga 2021. Pendapatan Daerah di Kota Bandung berada
kisaran 5,6 hingga 6,6 Triliun Rupiah per tahun anggaran. Total PAD di Kota Bandung
berada pada kisaran 2 hingga 3,3 Triliun Rupiah. Sedangkan untuk Belanja Modal
berada pada rentang 500 Juta hingga 1,2 Triliun Rupiah dan Belanja Operasi Kota
Bandung pada 2016 hingga 2021 berada pada rentang 4,5 hingga 5,1 Triliun Rupiah.
Data tersebut selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus untuk mengukur rasio
pertumbuhan keuangan daerah sesuai dengan model (Halim, 2007). Berikut adalah
rincian dan hasil dari rasio pertumbuhan keuangan daerah Kota Bandung pada 2016
hingga 2021:
Tabel 4
Rasio Pertumbuhan Keuangan Daerah di Kota Bandung pada 2017 - 2021
Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021
Rasio Pertumbuhan PAD 20% 32% -25% -19% 6%
Rasio Pertumbuhan Pendapatan Daerah 1% 16% -4% -12% 3%
Rasio Pertumbuhan Belanja Modal -27% 14% 12% -53% 29%
Rasio Pertumbuhan Belanja Operasi 1% 10% 1% -9% 4%
Sumber: ppid.bandungkota.go.id, diolah Penulis
Dari rasio pertumbuhan keuangan daerah di Kota Bandung pada 2017 hingga 2021
diatas menunjukan bahwa besaran dari 4 indikator yang menjadi bagian dari rasio
pertumbuhan keuangan daerah dinamis dan sangat fluktuatif di setiap tahun
anggaran. Berikut ini pembahasannya per tahun anggaran:
105
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
Grafik 1
Rasio Pertumbuhan Keuangan Daerah Kota Bandung Tahun 2017
Grafik 2
Rasio Pertumbuhan Keuangan Daerah Kota Bandung Tahun 2018
Pada tahun anggaran 2018, tingkat pertumbuhan PAD meningkat 32% dari
total PAD tahun anggaran 2017 serta total pendapatan daerah mengalami
peningkatan sebesar 16% apabila dibandingkan dengan tahun 2017. Sedangkan
106
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
untuk Belanja modal mengalami peningkatan sebesar 14% yang lebih besar apabila
dibandingkan dengan peningkatan yang terjadi pada total belanja operasi sehingga
pertumbuhan keuangan pada 2018 dikategorikan positif.
Grafik 3
Rasio Pertumbuhan Keuangan Daerah Kota Bandung Tahun 2019
Pertumbuhan PAD
-25%
Terjadi penurunan pada total PAD dan Pendapatan Daerah pada 2019 apabila
dibandingkan dengan tahun 2018 dengan besaran penurunan sebesar 25% dan 4%.
Namun penurunan pada 2019 tersebut justru berbanding terbalik dengan
peningkatan yang terjadi pada total belanja modal dan belanja operasi yang
meningkat sebesar 12% dan 1% dari total belanja modal dan operasi yang
direalisasikan pada tahun anggaran 2018. Berpatokan pada hal tersebut maka
pertumbuhan keuangan di tahun anggaran 2019 dikategorikan sebagai positif.
Grafik 4
Rasio Pertumbuhan Keuangan Daerah Kota Bandung Tahun 2020
Pertumbuhan
Belanja
Operasi; -9%
Pertumbuhan
Belanja Modal;
-53%
Pertumbuhan
Pendapatan
Daerah; -12%
Pertumbuhan
PAD; -19%
-60% -50% -40% -30% -20% -10% 0%
107
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
Grafik 5
Rasio Pertumbuhan Keuangan Daerah Kota Bandung Tahun 2021
Pertumbuhan PAD 6%
108
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
Tabel 5
Arah Pertumbuhan Keuangan
KESIMPULAN
Hasil dari penelitian ini secara ringkas terbagi kedalam dua pokok bahasan, yaitu
mengenai rasio kemandirian keuangan daerah dan pertumbuhan keuangan daerah di
Pemerintah Kota Bandung dalam rentang waktu 2016 hingga 2021. Rasio
kemandirian keuangan daerah di Kota Bandung memiliki angka yang sangat tinggi
dengan rata – rata rasio kemandirian keuangan sebesar 74,16% pada tahun anggaran
109
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
DAFTAR PUSTAKA
Albasiah, O. A. (2013). Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah dan Tingkat
Kemandirian Daerah di Era Otonomi Daerah: Studi Kasus Kota Malang (Tahun
110
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 9, No. 2, Desember 2022: 96-111
Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Website: https://ejournal.ipdn.ac.id/JEKP e-ISSN 2685-6069
111