1 SM
1 SM
1 SM
Kampung Wisata Batik Kauman Surakarta is a village that grows among the villages in Java. The term Pakauman
given by Keraton means the dwellings of 'kaum' or ulama. KampungWisata Batik Kauman is a traditional village
that holds cultural heritage both physical and non physical. Cultural potential and local wisdom for the field of
cultural tourism is still high, even able to become a trend of tourism potential in the future.Until now, the
development of tourism village in Kampung Batik Kauman Surakarta is still partial, the tendency seen during the
existence of the tourist village that has the potential of local wisdom and culture has not been handled and
managed optimally. This is evident from the tourist village that almost lost its original character. Therefore it needs
to be initiated the pattern of tourism development that makes the culture as a tourist attraction in Kampung Batik
Kauman. The development of this tourist village is in line with the Solo city's mission of Solo's Past is Solo's future
as a cultural and tourism city characterized by Javanese accentuation and preserving cultural assets, both
tangible and intangible.The concept of arrangement of KampungWisata Batik Kauman area to turn the area
(visitable) and must be able to serve the user and comfortable to visit (livable and walkable). The direction of
arrangement of KampungWisata Batik Kauman is done through the strengthening of tourist attractions and the
arrangement of supporting facilities of tourist attractions. The direction of this arrangement should be able to take
advantage of cultural heritage as a tourist attraction while protecting cultural heritage. Proper regional planning
will be a tourist attraction and improve the quality of life of local communities and the cultural qualities of the
region.
ABSTRAK
Kampung Wisata Batik Kauman Surakarta merupakan sebuah kampung yang tumbuh diantara kampung-
kampung di Jawa. Istilah Pakauman diberikan oleh Keraton mempunyai arti tempat tinggal para ‘kaum’ atau
ulama.Kampung Wisata Batik Kauman merupakan kampung tradisional yang menyimpan warisan budaya baik
fisik maupun non fisik. Potensi budaya dan kearifan lokal untuk bidang pariwisata budaya masih tinggi, bahkan
mampu menjadi kecenderungan potensi wisata di masa depan.Sampai saat ini pengembangan kampung wisata
di Kampung Batik Kauman Surakarta masih bersifat parsial, kecenderungan yang terlihat selama ini eksistensi
kampung wisata yang memiliki potensi kearifan lokal dan budaya belum ditangani dan dikelola secara optimal.
Hal ini terlihat dari kampung wisata yang hampir kehilangan karakter aslinya. Oleh karena itu perlu digagas pola
pengembangan wisata yang menjadikan budaya sebagai daya tarik wisata di Kampung Batik Kauman.
Pengembangan kampung wisata ini sejalan dengan misi kota Surakarta “Solo’s Past is Solo’s future” sebagai
kota budaya dan pariwisata yang berkarakter dengan aksentuasi Jawa dan melestarikan aset-aset budaya, baik
yang tangible maupun intangible. Konsep penataan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman untuk
menghidupkan kawasan (visitable) serta harus mampu melayani pengguna dan nyaman untuk dikunjungi (livable
dan walkable). Arahan penataan Kampung Wisata Batik Kauman dilakukan melalui perkuatan atraksi wisata dan
penataan sarana pendukung atraksi wisata. Arahan penataan ini harus mampu memanfaatkan warisan budaya
sebagai daya tarik wisata sekaligus melakukan perlindungan terhadap warisan budaya. Perencanaan kawasan
yang tepat akan menjadi daya tarik wisata dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan kualitas
budaya di kawasan tersebut.
Kampung wisata merupakan suatu bentuk belanja dan wisata kuliner serta transportasi
pariwisata yang bertumpu pada objek dan daya pariwisata.
tarik yang berupa kehi-dupan kampung dengan
karakter dan keunikan khusus dalam
masyarakat setempat termasuk budayanya, Untuk mendukung upaya pencapaian visi
yang memiliki peluang untuk dijadikan komoditi tersebut, perencanaan Kampung Wisata Batik
bagi pengun-jung/wisatawan, dan semua yang Kauman perlu dilakukan untuk mewujudkan
dihasilkan oleh kegiatan di dalam kampung Kampung Wisata Batik Kauman sebagai salah
tersebut akan dapat dinikmati oleh masyarakat satu atraksi wisata, ekonomi, dan seni, serta
setempat secara langsung. Dukungan peran menjadi sebuah node diluar kawasan Keraton.
aktif partisipasi masyarakat sangat menentukan Karena letak kawasan yang berada di sisi barat
kelangsungan di dalam destinasi kampung Keraton, pengembangan kawasan berbasis
wisata (Inskeep, 1993) budaya akan menjadikan kawasan ini menjadi
lebih berkarakter lokal, dan setidaknya menjadi
Kampung Kauman sendiri mengalami kawasan yang dapat mengung-kap kembali
perkembangan mirip dengan kawasan nilai-nilai lokal masa lalu, dan menjadi pusat
Laweyan, dimana banyak tumbuh produsen kegiatan baru (node) bagi aktivitas sosial,
dan pedagang batik yang sukses. Kampung ini ekonomi dan seni-budaya untuk kebutuhan
memiliki potensi yang spesifik dan unik yang sekarang.
berbeda dari Kampung Laweyan maupun
Kampung Kauman Yogyakarta. Kampung
Kauman merupakan sebuah kampung yang
tumbuh diantara kampung-kampung di Jawa,
berbentuk sama dimana alun-alun dikelilingi
oleh Keraton dan Masjid Agung. Istilah
Pakauman diberikan oleh Keraton mempunyai
arti tempat tinggal para ‘kaum’ atau ulama.
Selain itu, di dalam RTRW Kota Surakarta Kampung Wisata Batik Kauman merupa-kan
tahun 2011-2031 juga disebutkanbahwa Keca- kampung tradisional yang menyimpan warisan
matan Pasar Kliwon dalam rencananya akan budaya baik fisik maupun non fisik. Potensi
dijadikan fungsi pelayanan sebagai pariwisata budaya dan kearifan lokal dalam bidang
budaya, perdagangan dan jasa, olahraga, dan pariwisata budaya masih tinggi bahkan menjadi
industri kreatif. Kawasan peruntukan pariwisata kecenderungan potensi wisata di masa depan.
disini mencakup pariwisata cagar budaya dan Oleh karena itu perlu digagas pola pengem-
nilai-nilai tradisional, wisata sejarah, wisata bangan wisata yang berbasis budaya dan
kearifan lokal sebagai daya tarik wisata.
118 INERSIA Vol XIII No 2 Desember 2017
yang tepat di Kampung Wisata Batik sehingga terlihat hubungan sektor wisata
Kauman Surakarta. antara kompleks Keraton Kasunanan, Masjid
5. TahapDiseminasi Agung, Kampung Wisata Batik Kauman dan
Pada tahap ini dilakukan diskusi dalam Pasar Klewer yang menjadi pusat belanja.
konsteks Arahan penataan Kampung Kampung Wisata Batik Kauman mena-
warkan keunikan bagi para wisatawan. Tidak
Wisata Batik Kauman dan membangun
hanya berupa atraksi non fisik tetapi juga
kajian lintas bidang keilmuan. berupa peninggalan sejarah budaya
masyarakat setem-pat berupa fisik kawasan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dilihat secara fisik keberadaan Kampung
Wisata Batik Kauman merupakan suatu
Kawasan Kauman merupakan bagian yang kampung tradisional yang masih
tidak terpisahkan dari Keraton Kasunanan, memperlihatkan kekenta-lan sejarah awalnya
Masjid Besar dan Alun-alun lor. Awalnya yang erat kaitannya dengan budaya Keraton
merupakan kawasan para ulama dan santri. Surakarta masa lalu. Bentuk bangunan di
Berubahnya kampung Kauman menjadi Kauman pada umumnya merupakan tradisional
Kampung Batik. Kampung Batik Kauman ber- jawa yang tidak jauh berbeda dengan
awal ini dari masyarakat kaum (abdi dalem) bangunan tradisional jawa di Surakarta pada
mendapatkan latihan secara khusus dari umumnya. Masih banyak terdapat bangunan-
kasunanan untuk mebuat batik baik berupa bangunan kuno sebagai bangunan asli di
jarik/selendang dan sebagainya. Dengan kata Kampung kauman yang menjadi artefak.
lain, tradisi batik kauman mewarisi secara Bangunan rumah di Kampung Kauman
langsung inspirasi membatik dari Ndalem dibangun sekitar tahun 1800-1900 M,
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. memiliki keseragaman mencerminkan
Berdasarkan bekal keahlian yang diberikan bangunan tradi-sional Jawa, berbentuk
tersebut masyarakat kauman dapat mengha- simetri-keseimbangan menyerupai bangunan
silkan karya batik yang langsung berhubungan dalem di Karaton Surakarta. Sistem orientasi
dengan motif-motif batik yang sering dipakai berdasarkan hukum kosmos dikaitkan dengan
oleh keluarga Keraton. Kauman kemudian faktor sosio-cultural secara normatif
dikenal sebagai kawasan hunian dengan menghadap ke arah as-sumbu utara-selatan
komunitas pengrajin dan pengusaha batik
dengan pengrajin batik yang sudah cukup
berkembang.
Kota Surakarta membuat kampung wisata ini peta kawasan dan gerbang kawasan yang
dikelilingi oleh fungsi amenitas yang cukup didesain senada sehingga menciptakan image
lengkap. khusus atau ciri khas Kampung Wisata Batik
Kauman.
Gambar 8 Street Furniture di Kampung Wisata Batik
Gambar 7 Sebaran Amenities di sekitar Kampung Kauman
Wisata Batik Kauman (sumber : Survey Peneliti,2014)
(sumber : Survey Peneliti,2014)
Kawasan wisata dapat dikatakan berhasil
Selain itu, terdapat pula fungsi amenitas yang apabila kawasan tersebut hidup dengan
berada di dalam kawasan Kampung Wisata kegiatan wisata dan kelengkapan sarana
Batik Kauman. Berupa Money Changer, rumah pendukungnya, serta dapat membuat
singgah atau homestay bagi wisatawan, serta pengunjung atau wisa-tawan betah berlama-
beberapa warung makan. lama dan memiliki keinginan untuk
mengunjungi kembali kawasan wisata tersebut.
Gambar 7 Arahan Jalur Pedestrian pada Sirkulasi
Gambar 5 Arahan Jalur Sirkulasi khusus pejalan kaki
1) Pada Jalur Utama kawasan, seperti
Jalan Hasyim Asy’ari, Jalan Masjid
Agung dan Jalan Trisula dapat dilalui
oleh kendaraan tradisional dan pejalan
kaki.
2) Untuk ruang jalan lainnya
hanyadapatdilaluiolehpejalan kaki.
3) MasyarakatLoka
lKaumanbolehmenggunakankendaraan
denganaturan-aturantertentu. Seperti,
terbataspadakendaraanroda 2,
dandilarangmelewatirutewisatawan.
Gambar 8 Arahan Letak Nodes Kawasan
Nodes ini juga sebagai tempat perpindahan
moda, baik dari kendaraan umum ke tradisional
maupuan dari tradisional ke pejalan kaki.
Konsep kawasan yang dirubah menjadi jalur
pedestrian mewajibkan penyediaaan kantong-
kantong parkir. Kantong parkirada padasisi
timur kawasan, yaitu di depan Masjid Agung
dan Pasar Cenderamata. Parkir On Street
terdapat pada jalan Slamet Riyadi dan Jalan Dr.
Gambar 6Arahan Jalur Pedestrian pada Sirkulasi Radjiman dan Jalan Yos Sudarso.
Utama Kawasan