Pt. Mandiri Harta Wijaya: Transportation Management Procedure

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

PT.

MANDIRI HARTA WIJAYA

TRANSPORTATION MANAGEMENT PROCEDURE


PROSEDUR MANAJEMEN TRANSPORTASI

DISETUJUI OLEH MENGETAHUI


KOORDINATOR K3 DIREKTUR TANGGAL
REVISI

ENDANG RAHAYU MICHAEL H.WIJAYA


1. BACKGROUND
Transportation, both land and sea is one of the most important activities in construction
project. But it has been known that many incidents and accident occurred from these
transportation activities, with material, environment and even human consequences.
At PT.MANDIRI HARTA WIJAYA operation, there will be a lot of transportation
activities both for human and material, at land and at sea. And all these activities inherent many
risks that need to be managed and reduced.
Therefore both land and sea transportation need to be controlled and managed in a
procedure to ensure that transportation activities are prepared and performed in safe manner.

2. PURPOSE
The main objective of this procedure is to provide guidance on preparing and during transportation
to ensure and to prevent transportation related incident, both at land and sea.

3. SCOPE
This procedure shall be applied to all any land and sea transporatation activity by vehicles and
vessels working for PT. MANDIRI HARTA WIJAYA Operation.

4. REFERENCE
- HSE Manual & Procedure
- HSE Management Plan
- Emergency Response Plan
- Environment Management Plan
- Waste Management Plan

5. RESPONSIBILITIES
5.1 SITE / YARD MANAGER
- Responsible to ensure that all transportation both land and sea transportation are performed in
safe manner
- Responsible to implement this procedure at all transportation in the work areas.

5.2 HSE COORDINATOR


- To monitor and supervise the implementation of this procedure
1. LATAR BELAKANG
Transporasi, daik darat maupun laut adalah salah satu dari aktifitas yang sangat
penting. Namun, telah diketahui bahwa banyak terjadi kecelakaan dari aktifitas transportasi,
dengan timbulnya konsekuensi material, lingkungan bahkan manusia.

Pada operasi PT.MANDIRI HARTA WIJAYA, akan banyak aktifitas transportasi


baik manusia maupun material, di darat dan di air. Dan semua aktifitas ini memiliki resiko
yang perlu dikelola dan dikurangi
Karena itu baik transportasi darat dan air perlu dikelola dan dikontrol dalam sebuah
prosedur untuk memastikan bahwa aktifitas transportasi disiapkan dan dilakukan dengan
aman.

2. TUJUAN
Tujuan utama dari prosedur ini adalah menyediakan panduan bagi persiapan dan
selama transportasi untuk memastikan dan mencegah kecelakaan terkait transportasi, baik di
darat maupun laut.

3. RUANG LINGKUP
Prosedur ini harus diaplikasikan pada semua transportasi darat dan laut untuk semua
kendaraan dan kapal, yang bekerja untuk operasi PT.MANDIRI HARTA WIJAYA
4. ACUAN
- HSE Manual & Procedure
- HSE Management Plan
- Emergency Response Plan
- Environment Management Plan
- Waste Management Plan

5. TANGGUNG JAWAB
5.1 MANAJER LAPANGAN
- Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua transportasi baik darat maupun luat
dilakukan dengan cara yang aman.

5.2 KOORDINATOR K3L


- Memonitor dan mengawasi implementasi prosedur ini.
- To perform routine and occasional inspection on all vehicles and vessels
- To provide induction, briefing and training for personnel in regards of safety of land and sea
transportation

5.3 MARINE COORDINATOR


- To ensure that all vessels are in compliance to government regulation as well as client regulation
on marine
- To ensure that all vessels are in good and safe condition, and operated by competent personnel

- To arrange and practice good and safe transportation process by implementing (but not limited
to) this procedure

5.4 HUMAN RESOURCE DEPARTMENT / GENERAL AFFAIR


- To ensure that vehicles are in compliance to government regulation on vehicle and traffic.

- To ensure that all vehicles are in properly working and safe condition, and operated competent
driver with valid license.

- To arrange and practice good and safe transportation process by implementing (but not
limited to) this procedure

5.5 DRIVER
- Responsible for the safety of vehicle and passengers of vehicle he drive

- To ensure that vehicle and safety devices on vehicle are in good working order

- To perform routine check on vehicle and report to General Affair


- To ensure that all passengers follow the safety regulation on travelling

5.6 SEA TRUCK DRIVER/BARGE MASTER / BOAT CAPTAIN


- Responsible for the safety of vessels and passengers of vessel he operate
- To ensure that vessel and safety devices on vessel are in good working order
- To perform routine chek on the vessel and report to Marine Coordinator
- Melakukan inspeksi rutin atau mendadak terhadap semua kendaraan dan kapal
- Memberikan induksi, pengarahan dan pelatihan tentang keselamatan transportasi darat dan
laut.

5.3 KOORDINATOR MARINE


- Memastikan bahwa semua kapal memenuhi peraturan pemerintah dan aturan dari klien
tentang marine.
- Memastikan bahwa semua kapal dalam kondisi yang baik dan aman, dan dioperasikan oleh
personil yang kompeten.
- Mengatur dan mempraktekkan proses transportasi yang baik dan aman dengan
mengimplementasikan prosedur ini.

5.4 DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA / GENERAL AFFAIR


- Memastikan bahwa kendaraan memenuhi ketentuan pemerintah tentang kendaraan dan lalu
lintas.
- Memastikan bahwa semua kendaraan dalam kondisi aman dan bekerja dengan baik dan
dioperasikan oleh pengemudi dengan ijin yang masih berlaku.
- Mengatur dan mempraktekkan proses transportasi yang baik dan aman dengan
mengimplementasikan prosedur ini.

5.5 PENGEMUDI
- Bertanggung jawab terhadap keselamatan kendaraan dan penumpan dari kendaraan yang ia
kemudikan
- Memastikan bahwa kendaraan dan alat pengaman kendaraan dalam keadaan yang baik
- Melakukan pemeriksaan rutin pada kendaraan dan melaporkan ke bagian General Affair
- Memastikan bahwa semua penumpang mengikuti aturan keselamatan selama perjalanan

5.6 PENGUMUDI SEA TRUCK / NAHKODA / KAPTEN KAPAL


- Bertanggung jawab terhadap keselamatan kapal dan penumpang yang ia operasikan
- Memastikan kapal dan peralatan keselamatan bekerja dengan baik
- Melakukan pemeriksaan rutin terhadap kapal dan melaporkannya kepada Koordinator
Marine
- To ensure that all passengers follow the safety regulation during the transportation.

6. PROCEDURE
6.1 LAND TRANSPORTATION
6.1.1 DRIVER
All personnel driving a vehicle for PT. MANDIRI HARTA WIJAYA (including
sub-contractor) involved in any PT. MANDIRI HARTA WIJAYA operation related
activity must hold a current driver's licence. The licence class and type shall be applicable
to the type of vehicle being driven and task being undertaken.
PT.MANDIRI HARTA WIJAYA drivers shall have their licences recorded
(photocopy) and details sent to PT.MANDIRI HARTA WIJAYA Human Resources
department for filing in personal records. This requirement also applies to licence renewals.
All PT.MANDIRI HARTA WIJAYA drivers shall have attended and passed
Defensive Drive Training conducted by nationally recognized training provider.
All drivers shall have their Defensive Drive Training refreshed at no more than three
yearly intervals. Reassessment can be undertaken at shorter intervals where deemed
necessary.
6.1.2 JOURNEY MANAGEMENT
For every journey, a request must be submitted to General Afffair. This requirement
doesn’t apply for transportation from accommodation to work site/Yard office.
General Affair will issue a mission letter to the driver describing the schedule, Plate
Number of the vehicle, purposes and destination.
All journeys shall be recorded and confirmed upon the completion of mission.
6.1.3 VEHICLE OPERATION
When driving, all national road/traffic laws must be adhered to.
At no time shall a driver of a moving vehicle operate a mobile phone. This is regardless
of whether or not the vehicle is fitted with a “Hands Free” device. Drivers are required to pull
over and stop in a safe location prior to making or receiving mobile phone calls.

Speed limits may be set by PT. MANDIRI HARTA WIJAYA management. Lower speed
limits may be set by local management or individual companies.
- Memastikan bahwa semua penumpang meningkuti aturan keselamatan selama transportasi

6. PROSEDUR
6.1 TRANSPORTASI DARAT
6.1.1 PENGEMUDI
Semua personil yang mengemudikan kendaraan PT.MANDIRI HARTA
WIJAYA (termasuk sub-kontraktor) yang terlibat dalam aktifitas operasi harus memiliki
Surat Ijin Mengemudi yang masih berlaku. Tingkatan SIM harus sesuai dengan jenis
kendaraan yang dikemudikan dan tugas yang dijalankan.
Foto copy SIM semua pengemudi PT.MANDIRI HARTA WIJAYA harus
tersimpan di HRD. Hal ini juga berlaku untuk perpanjangan SIM.

Semua pengemudi harus menghadiri dan lulus Pelatihan Mengemudi Aman yang
diselenggarakan oleh penyelenggara training yang diakui.
Semua pengemudi harus mengikuti Pelatihan Mengemudin Aman ulang pada setiap
tiga tahun. Pengujian ulang dapat dilakukan pada rentang waktu yang lebih singkat jika
dianggap perlu.
6.1.2 MANAJEMEN PERJALANAN
Untuk setiap perjalanan, permintaan harus diajukan ke Bagian Umum. Persyaratan
ini tidak berlaku untuk transportasi dari akomodasi ke kantor/site.

Bagian Umum akan menerbitkan surat tugas kepada pengemudi menjelaskan


jadwal, Nomor Kendaraan, tujuan dan destinasi.
Semua perjalanan harus dicatat dan dikonfirmasi setelah selesainya misi.
6.1.3 OPERASI KENDARAAN
Ketika mengemudi, semua aturan berlalu lintas nasional harus dipatuhi.
Pengemudi tidak boleh sekali-kali menggunakan telepon genggam ketika
kendaraan sedang bergerak, tidak masalah apakah ia menggunakan handsfree atau tidak.
Pengemudi harus menepi dan berhenti di lokasi yang aman sebelum melakukan atau
menerima panggilan.
Batas kecepatan dapat ditentukan oleh manajemen PT. MANDIRI HARTA
WIJAYA Batas kecepatan yang lebih rendah dapat ditetapkan oleh manajemen lokal atau
No driver shall exceed government prescribed speed limits or PT.MANDIRI
HARTA WIJAYA management imposed speed limits, which ever is the lesser. The
maximum speed limit on any sealed road is 110km/h and any unsealed road is 80 km/h.
Vehicles shall be suitable for their intended use and be regularly serviced to maintain
their safety and reliability.
Drivers shall always drive to suit road conditions (this does not necessarily mean it is
safe to drive to sign- posted speeds or PT.MANDIRI HARTA WIJAYA imposed speed
limits. Driving on rain affected roads requires special care and attention.)
Drivers shall not drive or overtake when vision is impaired (e.g. dust, rain, smoke,
insects, etc).

No person shall operate equipment while at an elevated risk of unwanted events


arising from the use of alcohol and other drugs.
Seat belts shall be fitted to all vehicles used in operations.
Seat belts shall be worn at all times by all vehicle occupants when the vehicle is in
motion. A seat belt can be removed by a driver of a vehicle when reversing if it assists in
improving vision.

No person shall alight or board a vehicle in motion. Passengers may only be carried
where approved seating and seat belts are provided.
The carrying of loose items in vehicle cabins is to be minimised to reduce the risk of
injury from projectiles in the event of a vehicle incident. The use of appropriate secure
storage devices is encouraged.

6.1.4 HEAVY VEHICLE


Heavy vehicle operations shall comply with national laws.
Heavy vehicle drivers shall be licensed and competent to drive in field locations.
When transporting liquid materials conventional purpose built tankers should be used
where practical rather than using demountable tanks.
When transporting liquid using demountable tanks it is preferred that trailers of
1.1metres in height (or less) are used.
perusahaan tertentu.
Pengemudi tidak boleh melebihi batas kecepatan yang ditetapkan pemerintah atau
yang ditetapkan manajemen PT.MANDIRI HARTA WIJAYA yang terkecil dari
keduanya. Kecepatan maksimum untuk jalan berpagar 110 km/jam dan untuk jalan
tidak berpagar 80 km/jam.
Kendaraan haruslah sesuai dengan peruntukannya dan dirawat secara teratur untuk
menja keamanan dan kehandalannya.
Pengemudi harus selalu menyesuaikan dengan kondisi jalan (tidak selalu berarti
aman jika sudah mematuhi batas kecepatan. Mengemudi di jalan yang terpengaruh hujan
membutuhkan perhatian khusus).
Pengemudi tidak boleh mengemudi atau menyalib jika pandangan
terhalang/terbatas (misal: hujan, debu, asap, serangga, dll).
Tidak boleh mengoperasikan peralatan ketika resiko meningkat dalam situasi yang
tidak diingikan akibat penggunaan alkohol dan obat-obatan.
Tali pengaman harus selalu terpasang pada semua kendaraan yang diperasikan.
Tali pengaman harus selalu dipakai oleh semua penumpang ketika kendaraan
bergerak. Tali pengaman dapat dicopot oleh pengemudi ketika mundur jika diperlukan
untuk membantu penglihatan.
Tidak boleh ada menaiki kendaraan ketika sedang bergerak. Penumpang hanya
boleh dibawa jika tersedia kursi dan tali pengaman.
Benda yang bergerak dalam kabin agar diminimalisir untuk mengurangi resiko
terluka akibat proyektil ketika terjadi kecelakaan. Alat pengaman muatan sangat
dianjurkan.

6.1.4 KENDARAAN BERAT


Operasi kendaraan berat harus sesuai dengan hukum nasional.
Pengemudi kendaraan berat harus berlisensi dan kompeten untuk mengemudi di
lokasi.
Ketika mengangkut bahan cair, gunakan mobil tangki konvensional yang dibuat
khusus, dibanding menggunakan tangki yang dapat dicopot.
Ketika mengangkut bahan cairan dengan menggunakan tangki yang dapat dicopot
disarankan agar memakai trailer setinggi 1.1 meter.
Where access to the top of tankers is required a suitable access and fall prevention
system (e.g. handrails) shall be provided and used to reduce the risk of falling.
The use of heavy vehicles for non work related activities shall be minimised by
ensuring that the journey is necessary and that the vehicle used and the route followed is the
most appropriate. For example, a truck should not be used for a journey when a light vehicle
is suitable and available.

Drivers and passengers shall enter and exit vehicles using steps and hand rails provided
and shall not jump from the cabin or higher level steps to ground.

6.2 SEA TRANSPORTATION


6.2.1 GENERAL REQUIREMENTS
- All marine vessels has to comply with national laws
- All marine vessels have to pass the safety inspection.
- Only dedicated and competent personnel may operate the marine vessels
- Vessels shall have adequate manning crews as per approved crew list issued by Port Auhority

- All marine vessels must have properly working communication radio on board complete with
valid certificate
- Log book of traveling and vessel activities shall be updated and available on board
- All safety equipments on board must be in good working order and ready to be used.
- Fire extinguishers and life raft (for tug boats and LCT’s) must have valid certificate on board.
6.2.2 GENERAL PRECAUTIONS
- Traveling speed shall not exceed 20 knots at daylight, and 16 knots at night time
- Anyone shall not travel in bad weather, strong wind, and poor visibility
- Traveling at night time shall be avoided, and may only be conducted in urgent situation upon
approval of site manager.
- Passengers shall stay inside the cabin during the transportation
- Passenger must properly wear life jacket at all time during transportation
Jika diperlukan untuk naik ke atas tangki, sediakan akses yang memadai dan sistem
pengaman dari terjatuh (seperti handrail) untuk mengurangi resiko terjatuh.
Penggunaan mesin berat untuk aktifitas selain kerja agar diminimalisir untuk
memastikan bahwa perjalanan memang penting dan kendaraan serta rute yang digunakan
adalah yang paling tepat. Contoh, sebuah truk tidak boleh digunakan untuk bepergian,
jika kendaraan ringan lebih cocok dan tersedia.
Pengemudi dan penumpang naik dan turun dari kendaraan menggunakan pijakan
kaki dan pegangan tangan yang disediakan, dan tidak boleh melompat dari kabin atau
tingkat yang lebih tinggi ke tanah.

6.2 TRANSPORTASI LAUT


6.2.1 KETENTUAN UMUM
- Semua kepal laut harus sesuau dengan hukum nasional
- Semua kapal harus melalui inspeksi K3L baik.
- Hanya personil berwenang dan kompeten yang boleh mengoperasikan kapal.
- Kapal harus memiliki kru yang cukup sesuai dengan daftar kru yang dikeluarkan syah
bandar.
- Semua kapal harus memiliki radio komunikasi yang berfungsi dengan baik, dilengkapi
dengan sertifikat yang berlaku.
- Catatan aktifitas perjalanan dan perawatan kapal harus tersedia dan diperbaharui.
- Semua peralatan K3 harus bekerja dengan baik dan selalu siap digunakan.
- Alat pemadam api ringan dan perahu penyelemat (utk kapal tunda dan LCT) harus memiliki
sertifikat yang berlaku di atas kapal.
6.2.2 PERINGATAN UMUM
- Kecepatan perjalanan tidak boleh lebih dari 20 knots pada siang haru dan 16 knot pada
malam hari.
- Tidak diperbolehkan bepergian dalam cuaca buruk, angin kencang dan penglihatan yang
kurang.
- Bepergian di malam hari harus dihindari, dan hanya boleh dilakukan dalam situasi penting
atas persetujuan manajer lapangan.
- Penumpang harus tetap berada dalam kabin selama perjalanan.
- Penumpang harus mengenakan jaket pelampung dengan baik selama perjalanan
- Maximum number of passenger for all vessel shall not be exceeded
- Maximum load of material for all vessels shall not be exceeded
- No boat-to-boat transfer allowed during transportation
- No heavy luggage may be carried during embarking or disembarking.

6.3 INSPECTION
Inspection for both land vehicle and marine vessels shall be conducted in accordance to
routine inspection schedule. Report of inspection shall use the inspection form/template attached to
this procedure.

6.4 JOURNEY MANAGEMENT PLAN


6.4.1 MATERIAL TRANSPORTATION:
- User shall submit a request to marine department or general affair for transporting a material or
equipments.
- Marine Department will prepare and arrange the schedule and the vessel to be used, in the sail
out order.
- Yard / Site Manager will sign a marine sail out release note that marks that the vessel’s
traveling is approved.
- Material need to be arranged in good order, and secured with good and proper lashing.
- HSE Department will have to inspect and ensure that material arrangement is in good and safe
order.

6.4.2 PERSONNEL TRANSPORTATION:


- All passengers using car and sea truck must have mission note from Human Resource
Department.
- Sea truck passenger shall report to marine post and deliver one copy of mission note

- All passengers shall follow marine safety induction video and write his name in the logbook of
outgoing/incoming and in the passenger manifest.

- Upon the arrival of destination or returning to Office, the mission note shall be returned to
Human Resource Department.
- Jumlah maksimal penumpan kapal tidak boleh dilanggar.
- Beban maksimal barang di kapal tidak boleh dilanggar.
- Tidak boleh ada perpindahan antar kapal selama transportasi.
- Barang yang berat tidak boleh dibawa serta selama naik turun kapal.

6.3 INSPEKSI
Inspeksi baik pada kendaraan darat dan kapal laut harus selalu dilakukan sesuai
jadwal inspeksi rutin. Laporan inspeksi harus menggunakan format inspeksi yang
disediakan.

6.4 RENCANA MANAJEMEN PERJALANAN


6.4.1 TRANSPORTASI BARANG
- Pemakai harus mengajukan permohonan kepada bagian umum atau marine untuk
transportasi material atau peralatan.
- Departemen marine akan menyiapkan dan mengatur jadwal dan kapal yang akan digunakan,
dalam perintah berlayar.
- Manajer yard/lapangan akan menandatangani surat ijin berlayar yang berarti bahwa
perjalanan kapal tersebut disetujui.
- Material perlu diatur dalam susunan yang baik, dan diamankan dengan tali lashing yang
baik.
- Departemen K3L akan menginspeksi dan memastikan bahwa pengaturan material telah
dilakukan dengan baik dan aman.
6.4.2 TRANSPORTASI PERSONIL.
- Semua penumpang yang menggunakan mobil atau sea truck harus memiliki surat jalan dari
HRD.
- Penumpang sea truck harus melapor kepada petugas marine dan menyerahkan salinan surat
tugas.
- Semua penumpang harus mengikuti induksi keselamatan marine dan menuliskan namanya
dalam buku catatan kedatangan/keberangkatan dan dalam manifest
penumpang.
- Setelah tiba di tujuan atau kembali ke kantor, surat jalan harus dikembalikan ke HRD.

You might also like