1 SM
1 SM
1 SM
Abstract
The study was supported by the interest researchers lifted by the majas found in the Pulang
novels of tere liye. From Pulang novels we can find our way home through battle after battle, to
embrace all the hatred and pain. “Pulang” is a word that can mean returning to the same place
after getting tired, getting some rest, getting some soul-crushing afterthought. As for the
problem of researchers, this is how advanced comparisons, contradictions, affirmations,
allusions and implementation applications majas in the Pulang novels of Tere Liye. The
purpose of this study is to describe majas comparisons, contradictions, assertions, insinuations
and implementation plans based on majas analysis in the Pulang novels of Tere Liye at high
school. The study uses qualitative descriptive methods. The object in this study is Tere Liye's
Pulang novel. The source of the data in this study is Tere Liye's Pulang novel. The data used in
this study is the comparative majas, veracity, affirmation, and innuendo found in the home
novels of Tere Liye. The techniques for collecting data in this study are done with documentary
studies. The research instruments used are with data recorders tables. The data analysis
techniques used are exposure and context analysis techniques. The data-validity testing
technique used was surveillance persistence, triangulation and sufficient reference. Based on
the findings of the study, there are three stages. By comparison, the personification of 10
examples, hyperbole 10 examples, Parable/simile 13 examples, and metaphor 1 example,
metaphor of opposition, namely Hyperlone prosteron 2 example, majas affirmation, which is the
climax of 3 sample results. The study is implemented in high school learning activities at the XII
semester to complete curriculum 2013.
Keywords: Analysis, Major, Novel
1
menyentuh hati penerimanya. Meskipun pemajasan merupakan gaya bahasa yang
demikian, hendaknya perlu diingat bahwa, bermain dengan makna, yaitu dengan
penggunaan majas yang berlebihan akan menunjuk makna yang dimaksud secara tidak
meyebabkan kaburnya (ketidak jelasan) langsung (h.398).
makna yang ingin disampaikan tersebut. Majas dan tulisan merupakan unsur
Majas memiliki banyak pengertian dari yang menarik dalam sebuah bacaan. Setiap
para ahli, majas adalah gaya bahasa dan penulis memiliki gaya bahasa yang berbeda-
bentuk lisan maupun tertulis yang dipakai beda dalam menuangkan ide pada setiap
dalam suatu karangan yang bertujuan untuk tulisannya. Setiap kata dan kalimat yang
mewakili perasaan dan pikiran dari dirangkai mempunyai gaya penulisan yang
pengarang. Majas dibagi menjadi beberapa dipengaruhi oleh penulisnya. Oleh karena itu,
macam, yaitu majas perbandingan, majas dapat dikatakan bahwa watak seorang penulis
penegasan, majas pertentangan (Sadikin, sangat memengaruhi sebuah karya yang
2011, h.32). Menurut Slamet Muljana dalam ditulisnya. Jadi, majas dapat digunakan
Waridah (2016) gaya bahasa atau majas sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui
adalah susunan perkataan yang terjadi karena bahasa secara khas yang memperlihatkan
penasaran timbul atau hidup dalam hati jiwa dan kepribadian penulis dengan pilihan
penulis, yang menimbulkan suatu perasaan kata, frasa, klausa, dan kalimatnya.
tertentu dalam hati pembaca. Penggunaan Analisis majas dalam novel Pulang
majas banyak kita temui di dalam karya- karya Tere Liye yaitu penyelidikan suatu
karya sastra seperti puisi, cerpen, novel, atau karangan yang menyuguhkan salah satu
drama. Majas (figure of speech) dibedakan unsur yang menarik dalam sebuah bacaan.
style (gaya). Untuk mengkonkretkan dan Setiap penulis mempunyai gaya penulisan
menghidupkan karangan pengarang dapat yang berbeda atau mempunyai ciri khas. Pada
menggunakan majas (h.268). novel Pulang karya Tere Liye memiliki ciri
Majas adalah gaya bahasa dalam khas tersendiri dari segi cerita, alur cerita dan
bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai gaya bahasa/majas.
dalam suatu karangan yang bertujuan untuk Adapun alasan peneliti memilih
mewakili perasaan dan pikiran si pengarang majas ialah menganggap majas menarik
(Karim, dkk, 2013, h.150). Arti majas untuk diteliti karena melihat majas banyak
diperoleh jika denotasi kita atau ungkapan digunakan oleh penulis dalam karyanya.
dialihkan dan mencakupi juga denotasi lain Maka peneliti dan pembaca sastra tentunya
bersamaan dengan tautan pikiran lain. Majas akan menemukan kosa kata baru yang
mampu mengimbau indera pembaca karena nantinya akan menjadi acuan sebagai salah
lebih sering konkret dari pada ungkapan yang satu gaya bahasa yang digunakan dalam
harfiah (Djajasudarma, 2013, h.24). Menurut karya sastra.
Tarigan (2009) majas merupakan bentuk Tere Liye adalah nama pena dari
retorik yang berasal dari bahasa Yunani seorang novelis yang diambil dari bahasa
rhetor yaitu orator atau ahli pidato, jadi India yang berarti “Untukmu”. Tere Liye
retorik merupakan penggunaan kata-kata lahir pada tanggal 21 Mei 1979 dan besar di
dalam bicara dan menulis untuk meyakinkan pedalaman Sumatera, dia menikah dengan
ataupun memengaruhi para penyimak dan Riski Amelia dan dikaruniai seorang putra
pembaca (h.104). bernama Abdullah Pasai. Ia merupakan anak
Menurut Nurgiyantoro (2015) keenam dari tujuh bersaudara ini terlahir
pemajasan (figure of thought) merupakan keluarga petani, Tere Liye menyelesaikan
teknik pengungkapan bahasa, penggaya masa pendidikannya di SDN 02 dan SMPN
bahasaan, yang maknanya tidak menunjuk 02 Kikim Timur, Sumatera Selatan,
pada makna harfiah kata-kata yang kemudian ia melanjutkan ke SMUN 09
mendukungnya, melainkan pada makna yang Bandar Lampung. Kemudian, ia meneruskan
ditambahkan atau makna yang tersirat. Jadi, ke Universitas Indonesia dan mengambil
2
jurusan Ekonomi. Tere Liye telah dikenal Adapun masalah dalam penelitian ini
masyarakat Indonesia bahkan mancanegara sebagai berikut.
sebagai penulis novel yang sangat hebat dan 1. Bagaimanakah majas perbandingan
telah mampu mengubah hidup banyak orang dalam novel Pulang karya Tere Liye?
melalui dunia literasi yang ia ciptakan 2. Bagaimanakah majas pertentangan
sedemikian rupa. dalam novel Pulang karya Tere Liye?
Karya-karya Tere Liye sangatlah 3. Bagaimanakah majas penegasan dalam
bagus untuk menambah pengetahuan dan novel Pulang karya Tere Liye?
pengalaman bila kita membaca novelnya, 4. Bagaimanakah rancangan implementasi
salah satunya novel Pulang yang tebalnya majas pada novel Pulang karya Tere
400 halaman, kita bisa mengetahui perjalanan Liye?
pulang melalui pertarungan demi Penelitian ini bertujuan
pertarungan, memeluk erat semua kebencian mendeskripsikan majas dalam Novel Pulang
dan rasa sakit. “Pulang” adalah satu kata karya Tere Liye. Pada penelitian ini secara
yang bisa diartikan ingin kembali ke tempat khusus bertujuan sebagai berikut.
semula setelah merasa lelah, butuh tempat 1. Pendeskripsian majas perbandingan
untuk beristirahat, dan penenang jiwa setelah dalam novel Pulang karya Tere Liye.
semua urusan selesai. “Pulang” juga dapat 2. Pendeskripsian majas pertentangan
diartikan kembali untuk mencari tempat dalam novel Pulang karya Tere Liye.
perlindungan karena merasa terancam dan 3. Pendeskripsian majas penegasan dalam
butuh bantuan berupa tempat yang nyaman. novel Pulang karya Tere Liye.
Pada novel Pulang karya Tere Liye ini bukan 4. Merancang rencana implementasi hasil
menceritakan pulang dengan perjalanan analisis majas dalam novel Pulang karya
seperti umumnya. Pulang kali ini adalah Tere Liye pada pembelajaran bahasa
petualangan yang dilewati melalui Indonesia di Sekolah Menegah Atas.
perjuangan demi perjuangan, dan kejutan
demi kejutan. METODE PENELITIAN
Penelitian tentang majas dalam novel Penelitian ini menggunakan metode
Pulang karya Tere Liye menunjukkan adanya deskriptif kualitatif karena mendeskripsikan
keterkaitan dengan konsep dasar pemakaian majas perbandingan, majas
pembelajaran kurikulum 2013, yaitu objek pertentangan, dan majas sindiran dalam novel
penelitian berupa novel dapat dijadikan teks Pulang karya Tere Liye dan
naratif dalam bahan pembelajaran sastra di pengimplementasiannya di sekolah dalam
kelas XII semester II SMA/MA. pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam
Implementasi novel dalam pembelajaran metode deskriptif data yang dikumpulkan
bahasa Indonesia terdapat di dalam silabus dalam bentuk kata-kata, gambar, dan bukan
Sekolah Menengah Atas kelas XII semester angka-angka. Semua data yang terkumpul
II pada kompetensi dasar 3.9 Menganalisis isi dapat menjadi kunci terhadap hasil penelitian
dan kebahasaan novel dan 4.9 Merancang (Moleong, 2021, h.11).
novel atau novelet dengan memerhatikan isi Penelitian deskriptif ini mengacu
dan kebahasaan. Indikator dari kompetensi pada dokumen sebagai bahan penelitian yang
dasar diantaranya adalah 3.9.1 Menemukan digunakan sebagai bahan informasi
isi (unsur intrinsik dan ekstrinsik) dan penunjang dan sebagian berasal dari kajian
kebahasaan (ungkapan, majas, peribahasa) kasus yang merupakan sumber data pokok.
novel, 4.9.1 Menyusun novel menurut Data yang ditemukan dalam penelitian
rancangan, dan 4.9.2 Mempresentasikan, disekripsikan secara sistematis. Data yang
mengomentari, dan merevisi unsur-unsur ditemukan berupa kata, frasa, kalimat, dan
intrinsik dan kebahasaan novel, dan hasil teks pada sebuah novel Pulang karya Tere
penyusunan novel. Liye yang mengangkat tentang perjuangan
3
perjalanan pulang seorang Bujang, tokoh mengandung penyataan yang berlebih-
utama dalam novel tersebut. lebihan jumlahnya, ukurannya atau sifatnya
dengan maksud memberi penekanan pada
HASIL PENELITIAN DAN suatu pernyataan atau situasi untuk
PEMBAHASAN memperhebat, meningkatkan kesan dan
Hasil pengaruhnya (h.56). Sedangkan Maulana
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat (2008) berpendapat bahwa hiperbola yaitu
hasil penelitian yaitu: sepatah kata yang diganti dengan kata lain
Majas perbandingan dalam Novel Pulang yang memberikan pengertian lebih hebat
Karya Tere Liye. daripada kata (h.2). Berdasarkan pendapat
Personifikasi para ahli peneliti dapat menarik kesimpulan
Menurut Keraf (2016) Personifikasi bahwahiperbola adalah majas yang
adalah semacam gaya bahasa kiasan yang mengandung pernyataan yang berlebihan dari
menggambarkan benda-benda mati atau kenyataan.
barang-barang yang tidak benyawa seolah- Hiperbola adalah majas yang
olah memiliki sifat-sifat kemanusiaa (h.140). mengandung pernyataan yang berlebihan dari
Menurut Endah (2013) personifikasi adalah kenyataan. Contoh: hatiku hancur
gaya bahasa yang meletakkan sifat-sifat mengenang dikau, berkeping-keping jadinya.
insani pada barang yang tidak bernyawa Kalimat tersebut dapat diketegorikan sebagai
ataupun pada yang abstrak (h.106). Menurut majas hiperbola karena melebih-lebihkan
Aisha (2011) personifikasi adalah majas yang kata “hancur” dengan memanfaatkan kata
membandingkan benda tidak bernyawa “berkeping-keping” terkesan hatinya hancur
seolah-olah dapat bertindak seperti manusia tak berbentuk.
(h.106). Menurut wijaya (2010), personifikasi Perumpamaan/simile
atau penginsanan adalah cara pengungkapan Menurut Keraf (2016) Perumpamaan
dengan menjadikan benda mati atau tidak atau simile adalah perbandingan yang bersifat
bernyawa sebagai manusia (h.180). ekplisit. Yang dimaksud dengan
Sedangkan menurut Maulana (2008) perbandingan yang bersifat eksplisit ialah
personifikasi juga dapat diartikan majas yang bahwa ia langsung menyatakan sesuatu sama
menerapkan sifat-sifat menusia terhadap dengan hal lainnya (h.138). Perumpamaan
benda mati (h.1). adalah asal kata simile dalam bahasa Inggris.
Personifikasi adalah majas yang kata simile berasal dari bahasa Latin yang
melekatkan sifat-sifat insani kepada barang- bermakna "seperti”. Perumpamaan adalah
barang yang tidak bernyawa dan ide yang perbandingan dua hal yang pada hakikatnya
bersifat abstrak. Contoh: pohon melambai- berlainan dan sengaja dianggap sama.
lambai diterpa angin. Kalimat tersebut dapat (Tarigan, 2009, h.9). Sementara Ade Nurdin,
dikategorikan sebagai majas personifikasi Yani Maryati, dan Mumu (2002) berpendapat
karena "pohon melambai-lambai" di atas bahwa perumpamaan merupakan suatu gaya
diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat bahasa yang berusaha membandingkan
bernapas dan bergerak layaknya manusia sesuatu dengan hal lain yang dianggap
padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa mempunyai sifat sama atau mirip (h.24).
karena ditiup angina pohon bisa bergerak Simile atau perumpamaan yaitu
seperti melambai-lambai. membandingkan dua hal atau benda dengan
Hiperbola menggunakan kata penghubung seperti
Menurut Keraf (2016) berpendapat layaknya, bagaikan, seperti, serupa, ibarat,
bahwa hiperbola yaitu semacam gaya bahasa umpama, bak, dan laksana (Aisha, 2011,
yang mengandung suatu pernyataan yang h.21).
berlebihan dengan membesar-besarkan suatu Majas perumpamaan/simile adalah
hal (h.135). Menurut Tarigan (2009) dua hal yang dibangdingkan pada hakikatnya
Hiperbola adalah gaya bahasa yang berlainan dan yang sengaja dianggap sama.
4
Terdapat kata laksana, bagai, ibarat dan yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang
sebagainya dijadikan sebagai penghubung wajar (h.133). Ade Nurdin, Yani Maryati,
kata yang diperbandingkan. Dengan kata lain dan Mumu (2002) berpendapat bahwa
setiap kalimat yang dipakai dalam majas histeron prosteron adalah gaya bahasa yang
perumpamaan, tidak dapat disatukan, dan berwujud kebalikan dari sesuatu yang logis
hanya bisa dibandingkan. Hal tersebut dapat (h26).
terlihat jelas pada contoh: aku seperti kerbau Histeron prosteron ialah majas yang
dicucuk hidung, digiring ke pejagalan pun menyatakan kebalikannya yang dianggap
manut saja. Kalimat tersebut dikategorikan bertentangan dengan kenyataannya. Contoh,
sebagai gaya bahasa perumpamaan karena jalan kalian sangat lambat seperti kuda
kata aku diibarat dan dibandingkan seperti jantan. Kalimat tersebut dikategorikan
kerbau yang dicucuk hidungnya, disuruh sebagai majas histeron prosteron karena
apapun selalu menuruti. mengandung makna kebalikan yang dianggap
Metafora bertentangan dengan kenyataan yang ada
Menurut Keraf (2016) metafora yaitu dengan menggunakan kata-kata yan
adalah semacam analogi yang berlawanan yaitu “sangat lambat seperti
membandingkan dua hal secara langsung, kuda jantan”.
tetapi dalam bentuk yang singkat (h.139). Majas Penegasan dalam Novel Pulang
Menurut Becker (dalam Pradopo 2014) Karya Tere Liye
Metafora adalah bahasa kiasan seperti Klimaks
perbandingan, hanya tidak mempergunakan Menurut Keraf (2016) berpendapat
kata-kata perbandingan, seperti bagai, bahwa gaya bahasa klimaks adalah semacam
laksana, seperti, benda yang lain (h.67). gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan
Menurut Tim Dunia Cerdas (2013) metafora pikiran yang setiap kali semakin meningkat
adalah pengungkapan berupa perbandingan kepentingannya dari gagasan-gagasan
analogis dengan menghilangkan kata seperti sebelumnya (h.124). Sedangkan menurut
layaknya, bagaikan, dan lain-lain (h.254). Aisha (2011), gaya bahasa klimaks
Menurut Endah (2013) Metafora adalah gaya merupakan gaya bahasa yang mengandung
bahasa yang membandingkan dua hal secara urutan pemikiran yang setiap kali atau
implisit (h.109). semakin lama semakin naik atau menghebat
Metafora adalah dua analogi yang (h.40).
dibandingkan secara langsung, tetapi bentuk Klimaks adalah suatu pemikiran atau
yang singkat, seperti: bunga bangsa, buaya hal dari sederhana dan kurang penting secara
darat, dan sebagainya. Majas dalam bentuk bertahap meningkat kepada hal atau gagasan
kiasan persamaan antara benda yang diganti yang penting atau kompleks. Contoh,
namanya dengan benda yang menggantinya generasi muda dapat menyediakan,
disebut metafora. Kedua benda yang mencurahkan, mengorbankan seluruh jiwa
dibandingkan itu mempunyai persamaan raganya kepada bangsa.
sifat. Contoh: matahari adalah raja siang. Rencana Implementasi Pembelajaran
Raja mempunyai sifat berkuasa. Sifat kuasa Novel Pulang karya Tere Liye dapat
itu juga dimiliki oleh matahari. Jika matahari dijadikan bahan ajar. Novel tersebut
tidak ada, maka kehidupan pun tiada. Sebab termasuk ke dalam konsep kurikulum 2013
itulah matahari yang bersinar pada waktu karena pada kurikulum 2013 Bahasa
siang diumpamakan sebagai raja siang. Indonesia pembelajarannya berorientasi atau
Majas Pertentangan dalam Novel Pulang berbasis teks. Selain itu novel Pulang karya
Karya Tere Liye Tere Liye ini bisa dijadikan bahan ajar karena
Histeron Prosteron di dalam novel tersebut menceritakan suatu
Menurut Keraf (2016) histeron cerita yang memberikan pengajaran dan
prosteron ialah suatu gaya bahasa yang pengetahuan yang mendidik.
menyatakan makna kebalikan dari sesuatu
5
Novel Pulang karya Tere Liye dapat Thompson Sub Machine Gun yang bisa
digunakan sebagai Bahan Pengajaran Sastra memuntahkan seratus peluru per menit.
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada 8. Berikan dia pistol, maka di tangannya,
silabus Sekolah Menengah Atas kelas XII pistol itu seakan punya mata dan telinga.
semester II pada kompetensi dasar 3.9 9. Bagi penembak, pistol ibarat kekasih hati,
Menganalisis isi dan kebahasaan novel dan dia memahaminya dengan baik.
4.9 Merancang novel atau novelet dengan 10. Situasi kami memang buruk. Tauke Besar
memerhatikan isi dan kebahasaan. Indikator telah mati. Memikirkan itu, rasa sedih
dari kompetensi dasar diantaranya adalah kembali menikam jantungku.
3.9.1 Menemukan isi (unsur intrinsik dan Hiperbola
ekstrinsik) dan kebahasaan (ungkapan, majas, 1. Aku berdiri membeku di samping Tauke
peribahasa) novel, 4.9.1 Menyusun novel Muda.
menurut rancangan, dan 4.9.2 2. Iya, suku leluhurmu memang hebat,
Mempresentasikan, mengomentari, dan Basyir. Tapi itu di Arab sana. Di sini lebih
merevisi unsur-unsur intrinsic, kebahasaan banyak hutannya, kesaktian kalian jadi
novel, dan hasil penyusunan novel. mandul” pemuda lain memotong tidak
Pembahasan sabaran, tertawa.
Hasil yang diperoleh dari penelitian 3. Duduk! Semua duduk Master Dragon
ini adalah kutipan-kutipan atau wujud-wujud berkata dingin.
majas yang terdapat di dalam novel Pulang 4. Suara debur ombak pecah di pantai
karya Tere Liye. Terdapat empat majas terdengar berirama.
perbandingan. Majas perbandingan tersebut 5. Dia kembali ke kuali besarnya, mulai
yakni, personifikasi 10 contoh, hiperbola 10 tenggelam menyiapkan pesananku.
contoh, perumpamaan/simile 13 contoh, dan 6. Aku tidak akan bertahan lima menit di
metafora 1 contoh. Terdapat majas bawah hujan peluru.
pertentangan yakni, histeron prosteron 2 7. Seluruh kekayaan Keluarga Tong
contoh. Terdapat majas penegasan yakni, dibangun atas keringat dan darah anggota
klimaks 3 contoh. keluarganya.
Majas Perbandingan 8. Aku juga sibuk, karena selain menjadi
Personifikasi tukang pukul, aku juga telahtenggelam
1. Satu mobilku juga hampir terguling dalam aktivitas kuliah.
ditelan lembah gelap. 9. Kertas kusam dengan bekas tetes air mata
2. Cinta mereka kandas, memaksa Bapak itu terjatuh dari tanganku, melayang
pergi dan menghilang bagai ditelan bumi. hinggap di lantai bersamaan dengan
3. Bujang, waktuku hampir habis. Jika aku tubuhku yang terduduk di atas ranjang.
tidak mati dalam pertempuran 10. Jantungku seperti diiris sembilu, kepalaku
memperebutkan kekuasaan, ranjang ini seakan pecah oleh kesedihan yang datang.
akan membunuhku lebih dulu. Perumpamaan
4. Lampu-lampu yang menyala membuat 1. Babi itu tidak menguik dan mendengus,
kota seperti bermandikan cahaya. tapi menggerung seperti seekor serigala
5. Angin laut bertiup, membuat nyala api buas. Matanya merah saat ditimpa cahaya
unggun meliuk-liuk. Pelepah pohon nyiur petir. Taringnya panjang dan bulunya
berkelapakan. Tidak ada yang peduli berdiri seperti surai harimau.
udara dingin, semua orang berseru-seru 2. Mereka seperti boneka, digerakkan dari
seperti menyambut pesta. jauh tanpa terlihat.
6. Angin kencang memainkan anak rambut 3. Lampu-lampu yang menyala membuat
mereka. kota seperti bermandikan cahaya.
7. Pelayan itu adalah White. Dia mengaduk 4. Ini seperti pesta perkelahian bagi mereka,
sesuatu dari gerobak cleaning service-nya, dan aku adalah samsak sasarannya.
mengeluarkan senjata mitraliur,
6
5. Aku tahu, mendatangi markas besar mematikan, membersihkan lorong di
Keluarga Lin setelah kejadian di jamuan depanku.
makan malam Master Dragon, sama saja
seperti masuk ke sarang harimau yang SIMPULAN DAN SARAN
sedang marah. Simpulan
6. Tiang itu mulai rontok dan berguguran, Penelitian ini dimaksudkan untuk
seperti remah roti. mengetahui dan menemukan majas yang
7. Tukang pukul dan keramik-keramik besar terdapat dalam novel Pulang karya Tere Liye
Keluarga Lin bertumbangan seperti serta bagaimana implementasinya dalam
daun rontok, rata dengan lantai. pembelajaran di sekolah. Simpulan tersebut
8. Tukang pukul ini seperti air bah, semakin adalah sebagai berikut.
lama semakin banyak. Berdasarkan hasil analisis peneliti
9. Uang akan datang, persis seperti laron terhadap novel Pulang karya Tere Liye.
mengerubuti lampu. Terdapat empat majas perbandingan. Majas
10. Tak pelak, dia langsung berteriak marah perbandingan tersebut yakni, personifikasi 10
bagai babi terluka. contoh, hiperbola 10 contoh,
11. Sama seperti kepergian Mamak, yang perumpamaan/simile 13 contoh, dan metafora
membuatku seperti ikan diambil 1 contoh. Terdapat majas pertentangan yakni,
tulangnya, kabar kematian bapak histeron prosteron 2 contoh. Terdapat majas
membuatku kehilangan semangat. penegasan yakni, klimaks 3 contoh.
12. Apalagi aku, aku menggeram panjang. Hasil penelitian ini dapat
Terdengar seperti lengking kesedihan diimplikasikan dalam kegiatan pembelajaran
seekor anak serigala yang kehilangan di SMA XII semester genap kurikulum 2013
induknya. pada KD 3.9 Menganalisis isi dan
13. Ia menyaksikan tubuhku yang berontak kebahasaan novel dan 4.9 Merancang novel
seperti seekor cacing kepanasan. atau novelet dengan memerhatikan isi dan
Metafora kebahasaan. Indikator dari kompetensi dasar
Kami bagai gurita, menguasai hampir seluruh diantaranya adalah 3.9.1 Menemukan isi
aspek ekonomi. (unsur intrinsik dan ekstrinsik) dan
Majas Pertentangan kebahasaan (ungkapan, majas, peribahasa)
Histeron Prosteron novel, 4.9.1 Mempresentasikan,
1. Lebih cepat, Bujang! Bahkan kerbau bisa mengomentari, dan merevisi unsur-unsur
menyusul lari kau. intrinsik dan kebahasaan novel, dan hasil
2. Lebih cepat, Bujang! Kau lari macam ibu- penyusunan novel.
ibu sedang mengandung. Saran
Majas Penegasan Berdasarkan pada hasil penelitian,
Klimaks memiliki beberapa saran yang disampaikan
1. Menyibak semak kami berlarian dalam penelitian ini, sebagai berikut.
mengikuti gerakan anjing. Melompati 1. Hasil penelitian ini disarankan untuk
sungai kecil, batang kayu melintang, digunakan guru Bahasa Indonesia sebagai
meniti tubir lembah, mendaki dan bahan pembelajaran di sekolah.
meluncur. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
2. Selarik cahaya melesat tinggi, melewati bermanfaat untuk peserta didik dalam
dahan-dahan pohon, kemudian meledak di memahami majas, mendapatkan
atas sana, membuat terang. Seperti letusan pengetahuan dan menunjang daya
kembang api. imajinasi, serta menumbuhkan rasa cinta
3. Tukang pukul yang mengepungku terhadap karya sastra.
menoleh kaget. White yang sudah 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menunggu mereka, mengirim tembakan memberi masukan untuk peneliti
7
selanjutnya menggunakan novel Pulang Moleong, Lexy. 2021. Metodelogi Penelitian
karya Tere Liye. Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
DAFTAR RUJUKAN Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori
A. Teeuw. 2015. Sastra dan Ilmu Sastra Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
Pengantar Teori Sastra. Bandung: PT. Mada University Press.
Dunia Pustaka Jaya. Pradopo, Rachmat Djoko Pradopo. 2014.
Aisha, Dhania Ayu. 2011. Mengenal Gaya Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah
Bahasa. Jakarta: Multazam Mulia Mada University Press.
Utama. Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode,
Djajasudarma, Fatimah. 2013. Semantik 2. dan Teknik Penelitian Sastra.
Bandung: Refika Aditama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Endah, Nila. 2013. Buku Super. Klateng Tarigan, Henry Guntur. 2013. Pengajaran
Utara: CV Mitra Media Pustaka. Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.
Faruk. 2013. Pengantar Sosiologi Sastra. Sentosa, Wijaya Heru dan Sri
Yokyakarta: Pustaka Pelajar. Wahyuningtyas. 2010. Pengantar
Karim, Yurni, dkk. 2013. Semantik Bahasa Apresiasi Prosa. Surakarta: Yuma
Indonesia. Tanggerang: PT Pustaka Pustaka.
Mandiri.
Keraf, Gorys. 2016. Diksi dan Gaya Bahasa.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar
Keterampilan Bersastra. Bndung:
Yrama Widya