Kajian Kakawin Calon Arang 22 November 2022
Kajian Kakawin Calon Arang 22 November 2022
Kajian Kakawin Calon Arang 22 November 2022
Oleh
Abstract:
Kakawin Calon Arang (KCA) is a kind of old Java poetry with ancient old
Java language that are created in this century, therefore, this kakawin can be
classified into kakawin minor, considering its emergence in Balinese tradition and
culture. This kakawin was written in 18 sargah with 530 pada (verse) , KCA
appears from literature tradition that has existing before in a form of prose of
LOr 5387/5279 manuscript which shows that the KCA writer is able and dare to
do a text transformation process from prose into poetry (kakawin)
In order to gain a clear understanding of the writing process of KCA, two
basic theories are underlying this minithesis in the analysis process, they are
structural theory and intertext theory. The structural theory analysis are based on
Teeuw’s theory, Dick Hartoko’s opinion which scope the analysis on the formal
structure analysis and composition structure, while the intertext analysis are
based on Kristeva’s opinion.
Based on the intertext analysis there is found that the writer of KCA were
not fully using the LOr 5387/5279 manuscript to build the narative structure.
Then, from the 18 sargah in the text, there are only three sargah: I, II, and XI
which show strong interelationship between the LOr 5387/5279 manuscript and
KCA. The other sargah: III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, ,XII, XIII, XIV, XV, XVI,
XVII, XVIII show that the writer of KCA has widen the intrinsict elements, which
lessen the in the relationship story between the LOr 5387/5279 manuscript and
the KCA, including the theme that in LOr 5387/5279 manuscript is about moksa,
while in KCA is about panyupatan.
1. Latar Belakang
2
Bahasa Jawa Kuna merupakan salah satu bahasa penting yang pernah
berkembang dan mempengaruhi berbagai tradisi, kebudayaan, tata pemerintahan,
pandangan hidup, serta agama masyarakat Jawa pada zamannya, dengan kurun
waktu yang cukup panjang, meliputi rentang waktu enam abad perkembangannya
dari abad ke-9 munculnya Ramayana kakawin, yang dipandang sebagai karya
sastra "adi kawya", tertua, terbesar dan terindah dalam jenisnya sampai dengan
dekade abad ke-15 Masehi (Zoetmulder , 1985 : 18-22).
b. Struktur Komposisi
Di atas sudah dijelaskan tentang struktur formal pembentukan KCA,
selanjutnya akan diuraikan mengenai struktur komposisinya. Struktur komposisi
yang meliputi : manggala, korpus dan epilog akan dijabarkan seperti di bawah ini.
Dalam manggala pada KCA didapatkan uraian tentang 1. Aspek ista dewata
yang menjadi bagian unsur agama dari Mpu Bharadah, 2. Pencitraan Mpu
Bharadah dengan tempat dan kedudukan asrama beliau dan kemampuan beliau
dalam memahami unsur mistik dalam pemahaman pengetahuan aksara, 3. Pujian
dan sanjungan kepada Mpu Bharadah. Sedangkan pada Korpus (isi pokok) dalam
KCA dideskripsikan secara singkat isi tiap sargah/ pupuhnya, kemudian pada
bagian epilognya didapatkan tentang identifikasi pengarang dan bagaimana proses
kepengarangannya.
Ulasan
Hubungan kesinambungan antar teks dalam sargah I KCA dengan LOr
5387/5279 menunjukan adanya persamaan yang sangat kuat dengan susunan alur
6. Simpulan
Dari penjelasan di atas dilihat dari hubungan antarteksnya dapat
disimpulkan bahwa tidak secara utuh pengarang KCA menggunakan naskah LOr
5387/5279 untuk membangun struktur naratifnya. Pada naskah KCA yang terdiri
dari 18 sargah, hanya tiga sargah/pupuh yang menunjukkan adanya pertalian
kesinambungan yang kuat antara naskah LOr 5387/5279 dengan KCA, yaitu
sargah ke I, II, dan ke XI. Kemudian selebihnya pada sargah III, IV, V, VI, VII,
VIII, IX, X, ,XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII, XVIII menunjukkan bahwa
pengarang KCA telah melakukan perluasan dan pelebaran unsur intrinsiknya,
yang mengakibatnya kecilnya keterjalian unsur cerita dengan naskah induknya
LOr 5387/5279 termasuk kedalamnya perbedaan tema antara naskah LOr
5387/5279 yang mengusung tema moksa dengan naskah KCA yang mengusung
tema panyupatan.
7. Daftar Pustaka
Agastya, IBG. 1987. Sagara Giri : kumpulan esei sastra Jawa Kuna. Denpasar:
Wyasa Sanggraha
7
Baried, Siti Baroroh dkk. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat
pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Djamaris, Edwar. 1997. Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi dalam
Bahasa dan Sastra. Tahun III No. 1 Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ratna, I Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, Dan Teknik Penulisan Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suastika, I Made. 1997. Calon Arang dalam Tradisi Bali. Yogjakarta: Duta
Wacana University Press.
8
Teeuw, A.1983. Membaca dan Menilai Karya Sastra. Jakarta: PN Balai Pustaka
. 1984. Sastra Dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka
Jaya.