1705 4533 1 PB
1705 4533 1 PB
1705 4533 1 PB
2 September 2018
Abstract
Subject Tajweed is the basic science to learn how to read the Qur'an in both
good and true, is also a prerequisite for junior high students Tahfidz Al-
Amien before starting the program memorize the Quran. Realization of
these goals require recitation of subjects learning resources that support the
learning process. Based on the results of preliminary studies in the field
through observation and interviews found that the majority of junior high
school students in grade VII Tahfidz Al-Amien had difficulty in learning
Tajweed with a variety of different reasons including: the difficulty
distinguishing between a legal reading by reading other law, the difficulty in
pronunciation hijaiyah letter and the application of the rules of tajweed in
reading the Qur'an, and the lack of teaching materials used in the
presentation of examples, explanations, and practice questions. Another
problem lies in the learning process is emphasized only on the ability of
students to memorize rules and examples without being to understand the
concept of the examples and rules. So what happened next is when the
learning activities students completed only good in theory but weak in
application. One alternative to solve these problems is to design and develop
instructional materials. The research objective of this development was to
produce a package of teaching materials tajwid subjects designed and
developed according to the characteristics and learning needs of junior high
school students in grade VII Tahfidz Al-Amien. The model used in
developing these materials is Dick & Carey model. The reason for Dick &
Carey model is based on the premise that this model: 1) use a systems
approach to complete the steps. 2) has four characteristics that should be
owned in the development of learning, namely: refers to the goal, there is
harmony with the objective, systematic, and based on the evaluation.
E-ISSN : 2621-847X
setiap muslim dituntut untuk selalu Pembelajaran membaca Al-Qur’an yang
membaca, mempelajari, dan menela’ah diselenggarakan di surau-surau, mushalla,
ayat-ayat yang tertulis di dalamnya. Hal masjid, dan TPA (Taman Pendidikan Al-
ini bukanlah hal yang mudah karena untuk Qur’an) bagi pemula hanya fokus pada
dapat memiliki kemampuan tersebut kemampuan membaca tulisan Al-Qur’an
diperlukan kecakapan khusus dan waktu dan bentuk-bentuk huruf hijaiyah saja.
yang relatif lama untuk dapat mempelajari Adapun pelaksanaan di lembaga-lembaga
dan menguasai cara membacanya. pendidikan Islam formal seperti Madrasah
Sebagaimana kita maklumi, Al- Ibtidaiyah (MI), Madrasah Diniyah (MD),
Qur’an diturunkan kepada kaum muslim pelajaran Tajwid merupakan kurikulum
dalam bahasa Arab. Karena itu, bagi kita wajib yang harus diajarkan kepada para
masyarakat Indonesia yang notabene siswanya, lebih-lebih di kalangan
berbahasa Indonesia dalam kehidupan pesantren, karena lembaga-lembaga
sehari-hari, untuk dapat membacanya pendidikan Islam tersebut memang secara
dengan baik dan benar diperlukan khusus mengkaji tentang ilmu-ilmu
pengetahuan khusus dalam membaca keislaman, termasuk di dalamnya ilmu Al-
tulisan Arab. Pengetahuan khusus yang Qur’an dan Tajwid sebagai bagian dari
harus dipelajari oleh kaum muslimin kajian ilmu Al-Qur’an.
untuk dapat membacanya secara sempurna Berdasarkan observasi awal yang
sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam dilaksanakan di SMP Tahfidz Al-Qur’an
hukum membaca Al-Qur’an adalah ilmu Al-Amien, sebagian besar siswa SMP
Tajwid. Tahfidz Al-Qur’an Al-Amien mengatakan
Ilmu Tajwid adalah ilmu yang kesulitan dalam mempelajari pelajaran
dipergunakan untuk mengetahui tempat Tajwid. Alasan mereka kesulitan dalam
keluarnya huruf (makhorijul huruf), sifat- mempelajari Tajwid adalah terletak pada
sifat huruf, dan bacaan-bacaan Al-Qur’an bahan ajar, karena pada bahan ajar yang
(Misbahul Munir, 2005: 141). Secara digunakan kurang banyak dalam
umum, hukum mempelajari ilmu Tajwid menyajikan contoh bacaan, penjelasannya
adalah Fardlu Kifayah atau merupakan kurang, dan minim soal latihan.
kewajiban kolektif. Artinya, mempelajari Sedangkan bahan ajar merupakan unsur
ilmu Tajwid secara mendalam tidak inti yang ada dalam kegiatan belajar
diharuskan bagi setiap kaum muslimin, mengajar, karena bahan ajar itulah yang
tetapi cukup diwakili oleh beberapa orang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa.
saja. Adapun hukum membaca Al-Qur’an Fathurrohman dan Sutikno (2007:14)
dengan menggunakan aturan Tajwid mengemukakan bahwa bahan ajar/materi
adalah Fardlu ‘Ain atau merupakan ajar merupakan medium untuk mencapai
kewajiban pribadi (Moh. Wahyudi, 2008: tujuan pengajaran yang ‘dikonsumsi’ oleh
6). peserta didik.
Untuk melaksanakan perintah Di sisi lain, bahan ajar yang
agama di atas, dilaksanakanlah tersedia selama ini kurang menarik minat
pembelajaran membaca Al-Qur’an. Dalam siswa untuk membaca, karena bahan ajar
pelaksanaannya terdapat variasi-variasi. yang ada hanya berisikan materi-materi
110 | Abdul Hamid Bakir : Pengembangan Bahan Ajar Tajwid Di Smp Tahfidz Al-Amien, Hal 109-
120
Jurnal TARLIM Vol. 1 No. 2 September 2018
E-ISSN : 2621-847X
belajar siswa bisa diperoleh melalui d. Postest. Adalah tes acuan patokan
tes kompetensi dan pengamatan. yang mencakup seluruh tujuan
4. Merumuskan tujuan khusus pembelajaran. Tes ini dilaksanakan
pembelajaran. Langkah ini pada akhir pembelajaran. Tujuan
dimaksudkan untuk menetapkan dilaksanakannya postest adalah
tujuan khusus pembelajaran untuk mengidentifikasi bagian-
berdasarkan analisis tujuan umum dan bagian dari pengajaran yang tidak
pernyataan tentang kemampuan awal berjalan.
dan karakteristik peserta didik. Dick & 6. Mengembangkan Strategi
Carey (1990) menyatakan bahwa Pembelajaran. Strategi pembelajaran
tujuan pembelajaran khusus merupakan cara bagaimana
merupakan uraian terperinci tentang pembelajaran disampaikan kepada
apa yang dapat dilakukan siswa pada siswa (Dick, Carey & Carey, 2001).
akhir kegiatan pembelajaran tertentu. Hal ini senada dengan apa yang
5. Mengembangkan perangkat penilaian. disampaikan oleh degeng bahwa
Langkah ini dimaksudkan untuk dapat strategi pembelajaran merupaka
mengembangkan butir-butir acuan penataan cara-cara pembelajaran
penilaian. Kriteria penilaian adalah sehingga terwujud suatu urutan
alat penilaian yang dirancang untuk langkah prosedural yang dapat
mengukur unjuk kerja (performance) digunakan untuk mencapai hasil yang
yang diharapkan dapat dicapai dalam diinginkan (Degeng, 1997). Pada
tujuan khusus pembelajaran. Menurut tahapan ini ada lima komponen yang
Dick & Carey (1990) terdapat 4 jenis harus diperhatikan yaitu:
tes acuan patokan yaitu: a. Kegiatan pra-pembelajaran, seperti
a. Entry Behavior Test. Tes ini memberikan motivasi,
diterapkan dalam kegiatan memberikan informasi tentang
pembelajaran dengan tujuan untuk keterampilan prasyarat, dan
mengukur keterampilan yang memberikan informasi tentang
dimiliki siswa pada tingkat durasi waktu setiap pokok
permulaan pembelajaran. bahasan.
b. Pretest. Adalah tes acuan patokan b. Penyajian informasi, yaitu
yang berguna untuk mengenali menetapakan informasi, konsep,
profil pembelajaran sehubungan atauran atau prinsip yang perlu
dengan analisis pembelajaran, dan disampaikan kepada siswa.
bukan untuk menentukann c. Partisipasi peserta didik, yaitu
perolehan nilai akhir. menetapkan kegiatan apa yang
c. Embeded Test. Adalah tes acuan bisa melibatkan partisipasi siswa
patokan yang dilakukan dengan dalam pembelajaran.
cara menyisipkan tes ke dalam d. Tes dan penilaian
bahan ajar. Tes ini dilaksanakan e. Kegiatan tindak lanjut
pada saat pembelajaran sedang 7. Mengembangkan dan memilih materi
berlangsung. pembelajaran. Langkah ini
112 | Abdul Hamid Bakir : Pengembangan Bahan Ajar Tajwid Di Smp Tahfidz Al-Amien, Hal 109-
120
Jurnal TARLIM Vol. 1 No. 2 September 2018
Gambar
Langkah-langkah Pengembangan model Dick & Carey
1 4 5 6 7 8
E-ISSN : 2621-847X
(MHQ) di tingkat regional maupun
nasional. Berdasarkan hasil perhitungan
Berdasarkan penilaian dari ahli secara keseluruhan, maka dapat diperoleh
isi/materi mata pelajaran, maka prosentase hasil bahwa ahli isi/materi memberikan
hasil penilaian/tanggapan ahli isi/materi jawaban mayoritas pada opsi jawaban
terhadap bahan ajar Mata Pelajaran nomor 5 (sangat memadai/sangat baik)
Tajwid adalah sebagai berikut: yaitu sebanyak 18, maka perhitungannnya
1. Jumlah pilihan jawaban opsi 4 adalah 18:23x100%=78%. Selanjutnya,
sebanyak 5 dari 23 item, maka jika hasil prosentase ini dicocokkan
perhitungannya adalah dengan tabel konversi perhitungan
5:23x100%=22% prosentase, maka hasil perhitungan
2. Jumlah pilihan jawaban opsi 5 tersebut dalam kategori BAIK, sehingga
sebanyak 18 dari 23 item, maka secara umum, isi atau materi bahan ajar
perhitungannya adalah Mata Pelajaran Tajwid tersebut layak
18:23x100%=78% digunakan dan tidak perlu direvisi.
Tabel
Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5
114 | Abdul Hamid Bakir : Pengembangan Bahan Ajar Tajwid Di Smp Tahfidz Al-Amien, Hal 109-
120
Jurnal TARLIM Vol. 1 No. 2 September 2018
E-ISSN : 2621-847X
penilaian/tanggapan perorangan adalah prestasi akademik, yaitu 2 orang siswa
sebagai berikut: peringkat atas dan 2 orang siswa
1. Jumlah pilihan jawaban opsi 3 peringkat bawah.
sebanyak 5 dari 20 item, maka 3. Setelah mendapatkan beberapa nama
perhitungannya adalah berdasarkan usulan guru mata
5:20x100%=25% pelajaran, pengembang kemudian
2. Jumlah pilihan jawaban opsi 4 berkonsultasi dengan wali kelas
sebanyak 15 dari 20 item, maka masing-masing siswa.
perhitungannya adalah 4. Kemudian, pengembang menentukan
15:20x100%=75% pilihan responden masing-masing kelas
Berdasarkan hasil perhitungan diwakili oleh satu siswa mulai dari
secara keseluruhan, maka dapat diperoleh kelas VII A – VII D.
hasil bahwa uji coba perorangan 5. Berikutnya pengembang
memberikan jawaban mayoritas pada opsi mengumpulkan siswa yang terpilih dan
jawaban nomor 4 (memadai/baik) yaitu memberikan pengarahan bagaimana
sebanyak 15, maka perhitungannya adalah cara mengisi angket yang telah
15:20x100%=75%. Selanjutnya, jika hasil disediakan.
prosentase ini dicocokkan dengan tabel 6. Selanjutnya pengembang memberikan
konversi perhitungan prosentase, maka angket dan bahan ajar untuk dikaji,
hasil perhitungan tersebut dalam kategori dianalisis dan diberikan komentar
BAIK, sehingga secara umum, produk seperlunya.
bahan ajar mata pelajaran Tajwid layak Berdasarkan hasil dari uji coba
digunakan dan tidak perlu direvisi. kelompok kecil, maka prosentase hasil
penilaian/tanggapan kelompok kecil
Uji Coba Kelompok Kecil adalah sebagai berikut:
Hasil pengembangan berdasarkan a. Responden 1
masukan dari responden, siswa kelas VII 1. Jumlah pilihan jawaban opsi 4
D sebagai subjek uji coba perorangan, sebanyak 15 dari 20 item, maka
kemudian diuji cobakan dalam kelompok perhitungannya adalah
kecil yang terdiri dari 4 orang siswa 15:20x100%=75%
mewakili masing-masing kelas 2. Jumlah pilihan jawaban opsi 5
berdasarkan masukan dari guru mata sebanyak 5 dari 20 item, maka
pelajaran Tajwid dan rekomendasi dari perhitungannya adalah
wali kelas. Adapun Prosedur uji coba 5:20x100%=25%
kelompok kecil sebagaimana berikut: b. Responden 2
1. Pengembang berkonsultasi dengan 1. Jumlah pilihan jawaban opsi 4
guru mata pelajaran Tajwid untuk sebanyak 5 dari 20 item, maka
menentukan siswa-siswa yang dipilih perhitungannya adalah
sebagai subjek uji coba produk bahan 5:20x100%=25%
ajar dalam kelompok kecil. 2. Jumlah pilihan jawaban opsi 5
2. Guru mata pelajaran mengusulkan sebanyak 15 dari 20 item, maka
beberapa nama secara acak berdasarkan
116 | Abdul Hamid Bakir : Pengembangan Bahan Ajar Tajwid Di Smp Tahfidz Al-Amien, Hal 109-
120
Jurnal TARLIM Vol. 1 No. 2 September 2018
E-ISSN : 2621-847X
prestasi akademik, yaitu 2 orang siswa KESIMPULAN
peringkat atas, 1 orang peringkat
sedang/menengah dan 2 orang siswa Berdasarkan hasil uji coba yang
peringkat bawah dari masing-masing telah dilakukan, keberadaan produk
kelas. pengembangan mendapatkan respon yang
3. Setelah mendapatkan beberapa nama positif dari siswa. Hal ini dapat dibuktikan
berdasarkan usulan guru mata dari hasil angket yang disebarkan kepada
pelajaran, pengembang kemudian siswa pada saat uji coba lapangan. Sebesar
berkonsultasi dengan wali kelas 76.75% siswa menyatakan bahwa
masing-masing siswa. keberadaan produk pengembangan
4. Berikutnya pengembang memudahkan dalam memahami mata
mengumpulkan siswa yang terpilih dan pelajaran tajwid. Dengan demikian, dapat
memberikan pengarahan bagaimana dikatakan bahwa produk pengembangan
cara mengisi angket yang telah ini layak dipergunakan sebagai salah satu
disediakan. sumber belajar mata pelajaran tajwid bagi
5. Selanjutnya pengembang memberikan siswa kelas VII semester I SMP Tahfidz
angket dan bahan ajar untuk dikaji, di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan
dianalisis dan diberikan komentar Sumenep Madura.
seperlunya. Produk bahan ajar diperuntukkan
Berdasarkan hasil dari uji coba siswa kelas VII SMP Tahfidz Al-Amien
lapangan yang dilakukan terhadap Prenduan, dan disesuaikan dengan
responden/subjek uji coba sebanyak 20 karakteristiknya. Ini bukan berarti
siswa, maka prosentase hasil menutup kemungkinan untuk
penilaian/tanggapan uji coba lapangan dipergunakan di kelas lain maupun di
adalah 76.75%, hasil tersebut diperoleh lembaga lain, akan tetapi perlu
dari jumlah prosentase keseluruhan hasil disesuaikan dengan kebutuhan dan
tanggapan responden. Jika hasil tersebut karakteristik siswa setempat, hal ini
dicocokkan dengan tabel konversi diperlukan agar pencapaian hasil belajar
perhitungan prosentase, maka hasil yang diinginkan bisa maksimal
perhitungan tersebut dalam kategori
BAIK, sehingga secara umum, produk DAFTAR PUSTAKA
bahan ajar mata pelajaran Tajwid layak
digunakan dan tidak perlu direvisi. Al-Majidi, Abdussalam Muqbil. (2008).
Bagaimana Rasulullah
Data yang diperoleh dari hasil uji
Mengajarkan Al-Qur’an Kepada
coba lapangan menunjukkan bahwa bahan Para Sahabat?, Terjemahan Muh.
ajar mata pelajaran Tajwid baik dari segi Hidayat. Jakarta: PT. Darul Falah.
materi, desain pesan maupun desain teks, Al-Qaththan, Syaikh Manna’. (2006).
dan media yang dikembangkan dapat Mabahits fi ‘Ulumul Qur’an.
dikatakan sudah layak, baik, tepat, sesuai, Terjemahan Ainiur Rafiq El-
memadai, dan menarik. Mazni. Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar.
118 | Abdul Hamid Bakir : Pengembangan Bahan Ajar Tajwid Di Smp Tahfidz Al-Amien, Hal 109-
120
Jurnal TARLIM Vol. 1 No. 2 September 2018
E-ISSN : 2621-847X
Communications and Technology Wahyudi, Moh. 2005. Ilmu Tajwid Plus
(AECT). Edisi Terlengkap. Surabaya: Halim
______________ (1994). Instructional Jaya.
Technology: The Definition and Wahyudi, Moh. 2007. Ilmu Tajwid Plus
Domains of The Field. Terjemahan Edisi Terlengkap. Edisi Revisi.
Dewi S Prawiradilaga, R. Surabaya: Halim Jaya
Rahardjo, Yusufhadi Miarso. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
Jakarta: IPTPI & LPTK. Pembelajaran: Landasan &
Setyosari, Punaji. (2001). Rancangan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka
Pembelajaran; teori dan Praktek. Cipta.
Malang: Penerbit Elang Mas. Yurni, Irma. 2009. Pengembangan paket
Sudarma, I Komang, (2006). pembelajaran matakuliah
Pengembangan paket pendidikan kewarganegaraan
pembelajaran dengan model Dick dengan model Dick & Carey pada
& Carey Mata Kuliah Universitas Malikussaleh
Pengembangan Media Pendidikan Lhokseumawe Nanggroe Aceh
II Program S1 Teknologi Darussalam. Tesis tidak
Pendidikan IKIP Negeri diterbitkan., Malang: PPS TEP
Singaraja. Tesis tidak diterbitkan., UM.
Malang: PPS TEP UM. Zulkarnaini. 2009, Pembelajaran dengan
Sudjana, Nana. & Rivai, Ahmad. 1992. bahan Ajar Buatan Guru,
Media Pengajaran. Bandung: CV. Makalah, Padang: Universitas
Sinar Baru Algensindo. Negeri Padang.
Suliha, Siti. 2008. Pengembangan paket
pembelajaran matakuliah
pengembangan kurikulum
pendidikan agama islam untuk
mahasiswa STAI Al-Hamidiyah
Bangkalan. Tesis tidak
diterbitkan., Malang: PPS TEP
UM.
Suparman, M. Atwi & Aminuddin
Zuhairi. 2004. Pendidikan Jarak
Jauh Teori dan Praktek, Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia
Interaktif Dengan Flash.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syahid, Ahmad. 2003. Pengembangan
Bahan Ajar Matakuliah
Rancangan Pembelajaran dengan
Menerapkan Model Elaborasi.
Tesis tidak diterbitkan., Malang:
PPS TEP UM.
Wahana Komputer. 2007. Seri Buku
Pintar: Menjadi Seorang Desainer
Grafis. Semarang: Penerbit Andi.
120 | Abdul Hamid Bakir : Pengembangan Bahan Ajar Tajwid Di Smp Tahfidz Al-Amien, Hal 109-
120