Naskah Publikasi
Naskah Publikasi
Naskah Publikasi
Abstract
Head injury is a health problem because it can cause head and brain trauma. In
head injury patients who experience a decrease of consciousness, the ability to maintain
airway is also reduced so the medical help that can be given is a tracheostomy.
Tracheostomy to maintain the airway by bypasses the upper airway. Tracheostomy can be
classified early and late. The purpose of this study was to determine the correlation between
early tracheostomy with increased glasgow coma scale and acceleration of a mechanical
ventilator weaning in patients with severe traumatic brain injury.
This study was an observational analytic study with cross sectional design.
Samples are collected with purposive sampling method. There are 67 samples, early
tracheostomy was performed on 30 samples of which 19 samples are given a mechanical
ventilator and late tracheostomy was performed on 30 samples of which 17 samples are
given a mechanical ventilator. Data was gathered from medical record at PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Hospital within period December 2015-February 2016. Data
was analyzed with Mann Whitney Test and Fisher's Exact Test.
Time of increased glasgow coma scale that has been performed early and late
tracheostomy have been analyzed statistically using Mann Whitney Test and Fisher's Exact
Test showed p value <0,05 (p=0,000). In addition, the duration of use mechanical
ventilation that has been performed early and late tracheostomy that have been analyzed
statistically using Mann Whitney Test showed p value <0,05 (p=0,000), whereas that have
been statistically analyzed using Fisher's Exact Test showed p value <0,05 (p=0,003).
So, there was a significant correlation between the average time of an increase the
glasgow coma scale and duration of use mechanical ventilation in patients with severe
traumatic brain injury has that been performed early and late tracheostomy.
Kata kunci: cedera otak, trakeostomi, glasgow coma scale, ventilator mekanik
Pendahuluan meskipun pada pasien dengan cedera
ikut meningkat. Namun kemajuan ini dari luar, yang menyebabkan gangguan
juga mempunyai dampak negatif yaitu fisik, fungsi kognitif, dan psikososial.
sebanyak 1,24 juta korban yang paling besar dalam kematian2. Untuk
mekanik pada pasien cedera otak berat lambat sedangkan variabel terikatnya
analisis menggunakan SPSS dengan uji dianalisis antara sampel yang dilakukan
Tabel
Tabel 1.
1. Karakteristik
Karakteristik Umur
Umur Subyek
Subyek
Umur
Umur Jumlah
Jumlah %%
<20 11 16,42
21-40
<20 11 24 35,82
16,42
40-60
21-40 24 23 34,33
35,82
>60
40-60 23 9 13,43
34,33
Total
>60 9 67 100
13,43
Total Sumber: rekam medis
67 RS PKU Muhammadiyah100 Yogyakarta
Sumber: rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
trakeostomi dini dan sampel yang Distribusi umur paling banyak nampak
Scale (GCS) dan waktu penyapihan sedikit pada kelompok umur >60 tahun
distribusi umur dari sampel yang ada. distribusi pekerjaan dari sampel yang
Tabel 2. Karakteristik Jenis Kelamin Subyek
Jenis Kelamin Jumlah %
Pria 38 56,72
Wanita 29 43,28
Total 67 100
Sumber: rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Tabel 3. Karakterikstik Pekerjaan Subyek
Pekerjaan Jumlah %
PNS 13 19,40
Pegawai Swasta 17 25,37
Buruh 22 25,37
Pelajar 6 32,84
Lain-Lain 9 8,96
Total 67 13,43
Sumber: rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
ada. Distribusi pekerjaan paling banyak coma scale pada pasien cedera otak
sebanyak 22 orang (32,84%) dan yang dini adalah 8,0 ± 2,67 dan rata-rata
paling sedikit pada kelompok pelajar waktu peningkatan glasgow coma scale
yakni sebanyak 6 orang (8,96%). pada pasien cedera otak berat yang
rata-rata waktu peningkatan glasgow adalah 14,8 ± 2,04. Hasil analisis secara
coma scale pada pasien cedera otak statistik menunjukkan nilai p sebesar
dini dan lambat menggunakan uji data terdapat perbedaan signifikan antara
peningkatan Glasgow Coma Scale pada sedang sejumlah 1 pasien dan 80,6
pasien cedera otak berat yang telah pasien trakeostomi dini dengan
95,8% pasien trakeostomi dini dengan pasien cedera otak berat yang telah
mekanik pada pasien cedera otak berat statistik menunjukkan nilai p sebesar
uji data numerik Mann Whitney Test. rata-rata lama pemakaian ventilator
pasien cedera otak berat yang telah otak berat yang telah dilakukan
Tabel 7. Hasil analisis perbandingan antara lama pemakaian ventilator mekanik pada
pasien cedera otak berat yang telah dilakukan trakeostomi dini dan
trakeostomi lambat
Lama pemakaian Trakeostomi
ventilator mekanik setelah Dini Lambat p
di trakeostomi N % N %
Cepat 8 100 0 0
0,003
Lambat 11 39,3 17 60,7
Sumber: rekam medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
trakeostomi dini dan trakeostomi Diskusi
Dari total 67 sampel, 30 sampel
lambat menggunakan uji data
dilakukan trakeostomi dini yang
kategorikal Fisher’s Exact Test.
diantaranya 19 sampel dipasang
Berdasarkan tabel 7, didapatkan
ventilator mekanik dan 30 sampel
100% pasien trakeostomi dini dengan
dilakukan trakeostomi lambat yang
kategori cepat sejumlah 8 pasien dan
diantaranya dipasang ventilator
39,3% pasien trakeostomi dini dengan
mekanik sebanyak 17 sampel.
kategori kategori lambat sejumlah 11
Arabi, pada tahun 2004, juga
pasien sedangkan pada pasien
melaporkan bahwa trakeostomi
trakeostomi lambat tidak terdapat
merupakan salah satu faktor penting
pasien yang memiliki kategori cepat
dalam penyapihan ventilator mekanik.
dan 60,7% pasien trakeostomi lambat
Dengan trakeostomi dini waku
dengan kategori lambat sejumlah 17
pemakaian ventilator mekanik lebih
pasien. Hasil analisis secara statistik
pendek dibandingkan dengan yang
menunjukkan nilai p sebesar 0,003
dilakukan trakeostomi lambat dengan
(p<0,05), dapat disimpulkan terdapat
rata-rata 9.6±1.2 hari dan 18.7±1.3 hari,
perbedaan signifikan antara lama
dengan nilai p<0,0001. Penelitian
pemakaian ventilator mekanik pada
Arabi juga menemukan bahwa
pasien cedera otak berat yang telah
trakeostomi lambat adalah sebagai
dilakukan trakeostomi dini dan
prediktor independen dari tinggal yang
trakeostomi lambat.
berkepanjangan di intensive care units sebesar 0,000. Pasien trakeostomi dini
intensive care units (ICU) lebih pendek. kategori sedang 1 pasien dan tidak
Glasgow Coma Scale yang lebih cepat didapatkan waktu penyapihan ventlator
dalam sampel adalah pada pasien yang mekanik yang lebih cepat dalam sampel
dilakukan trakeostomi dini rata-rata 8,0 adalah pada pasien yang dilakukan
± 2,67 hari, sedangkan pada pasien trakeostomi dini rata-rata 5,7 ± 1,34
rata-rata 14,8 ± 2,04 hari dengan nilai p dilakukan trakeostomi lambat rata-rata
15,4 ± 3,24 hari dengan nilai p sebesar ventilator mekanik pada pasien cedera
0,000. Pasien trakeostomi dini kategori otak berat yang telah dilakukan
Coma Scale dan lama pemakaian dan saluran napas bagian atas, sehingga
dapat mengurangi tahanan terhadap pasien dengan obstruksi jalan nafas
aliran udara terutama bila telah terjadi harus segera dilakukan tindakan
terbatas, dengan adanya stoma maka pengisapan sekret dari bronkus, dimana
seluruh oksigen yang dihirup akan apabila sekret sebagai salah satu
space) di saluran nafas bagian atas dapat lancar kembali dan oksigenasi ke
terdiri dari daerah rongga mulut, sekitar beberapa hambatan yang penulis temui
dari tubuh manusia, terdapat obstruksi jumlah sampel minimal karena angka
rekam medis pasien sehingga variabel Dengan nilai signifikansi 0,000 yang
cedera otak berat dengan hasil yang 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut