Welding Process
Welding Process
Welding Process
and EQUIPMENT
74
CLASSIFICATION OF JOINT METHOD OF METAL
MECHANICAL JOINT :
- RIVETING, CAULKING, BOLTING, SHRINKAGE FITTING, FOLDING AND
ROLL-IN FASTENING
CHEMICAL JOINING :
- ADHESIVE BONDING
METALLURGICAL JOINING ( WELDING ) :
1. FUSION WELDING
- ARC WELDING, ELECTRO SLAG WELDING, ELECTRON BEAM
WELDING ( ELECTRICAL ENERGY )
- GAS WELDING, THERMIT WELDING ( CHEMICAL ENERGY )
- LASER BEAM WELDING ( OPTICAL ENERGY )
2. PRESSURE WELDING
- RESISTENTANCE , UPSET, FLASH WELDING (ELEC ENERGY )
- EXPLOSIVE WELDING
- COLD PRESS, FRICTION, ULTRASONIC, DIFFUSION WELD
3. BRAZING AND SOLDERING
- INDUCTION BRAZING
- TORCH BRAZING ( FLAME BRAZING )
- LIGHT BEAM BRAZING
75
Numerical Indication of Process
111 : MMA/SMAW welding with covered electrode
12 : UP/Sub-arc welding with wire electrode
131 : MIG welding with inert gas shield
135 : MAG welding with non-inert gas shield
136 : Flux core arc welding
141 : GTAW/TIG welding
311 : Oxy-acetylene welding
72 : Electro-slag welding
911 : Brazing
76
Numerical Indication of Process
114 : Self Shielded Arc Welding (SSAW)
2 : Resistance Welding
21 : Spot Welding
22 : Seam Welding
25 : Resistance Butt Welding
31 : Oxy Fuel Gas Welding
42 : Friction Welding
81 : Flame Cutting
15 : Plasma Arc Cutting
51 : Electron Bean Welding
52 : Laser Beam Weldig
73 : Electrogas Welding
83 : Plama Cutting
84 : Leser welding
77
WELDING PROCESSES
WELDING :
A JOINING PROCESS THAT PRODUCES COALESCENCE OF A
MATERIALS BY HEATING THEM TO THE WELDING TEMPERATURE, WITH
OR WITHOUT OF THE APPLICATION OF PRESSURE AND WITH OR
WITHOUT THE USE OF FILLER METAL.
1. OAW 5. FC A W
2. SMAW - MMA 6. SAW-AUTOMATIC
3. GTAW – TIG 7. ESW
4. GMAW - MIG / MAG
8. SSAW
78
SMAW
SSAW GTAW
ELECT
ESW GMAW
ENERGY
PAW FCAW
SAW
79
OTHER WELDING PROCESSES
CHEMICAL ENERGY : GAS
WELDING THERMIT
WELDING
EXPLOSIVE ENERGY
TORCH BRAZING ( FLAME BRAZING )
MECHANICAL ENERGY :
COLD PRESSURE WELDING
FRICTION WELDING
FRICTION STIR WELDING
ULTRASONIC WELDING
DIFFUSION WELDING
OPTICAL ENERGY :
LASER BEAM WELDING
LIGTH BEAM WELDING
80
CLASSIFICATION OF THERMAL CUTTING
ELECTRICAL ENERGY :
PLASMA ARC CUTTING
MIG CUTTING
OXIDATION HEAT :
FLAME CUTTING
POWDER CUTTING
OPTICAL ENERGY :
LASER CUTING
81
APC
LASER GAS
OPC OAC
CUTTING
AAC
82
BRAZING PROCESSES
FURNACE BRAZING
INDUCTION BRAZING
RESISTANCE BRAZING
TORCH BRAZING
DIP BRAZING
INFRARED BRAZING
83
LAS ASETILEN
OXY-ACETYLENE WELDING
84
LAS ASETILEN
OXY-ACETYLENE WELDING
85
Welding Processes
Gas Welding (Oxy Acetylene Welding)
Leftward Direction
86
KARAKTERISTIK FUEL GAS
Flame Temp Heat of Combustion
Fuel Gas °C °F MJ/m3 Btu/ft3
Acetylene 3087 5589 55 1470
Methylacetylene-
2927 5301 91 2460
propadiene
Propylene 2900 5250 89 2400
Hydrogen 2660 4820 12 325
Natural Gas 2538 4600 37 1000
Propane 2526 4579 104 2498
87
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN (OAW)
KEUNGGULAN :
Sangat portabel
Proses paling murah
Umumnya untuk reparasi pelat tipis
KELEMAHAN :
Heat input-nya rendah
Daerah terpengaruh panas (HAZ) sangat lebar
Proteksi terhadap atmosfir rendah.
88
SMAW / MMA or STICK WELDING
89
SMAW / MMA or STICK WELDING
90
SMAW / MMA or STICK WELDING
91
Manual Metal Arc Basic Equipment
Electrode oven
Holding oven
92
SMAW / MMA or STICK WELDING
Filler Metal
Electrode covering
Gas shield
Solidified slag
Electric Arc
Parent material
Penetration
Molten weld pool
93
SHIELDED METAL ARC WELDING
FILLER METAL
COVER FLUX
MOLTEN METAL
SHIELDING
GAS
WELDING ARC
BASE METAL
SOLIDIFICATION
WELD METAL
SOLIDIFICATION FLUX
94
DIAMETER KAWAT LAS
BESAR ARUS YANG DIBERIKAN
95
PENGARUH PARAMETER LAS
TERHADAP BENTUK DAN PENETRASI LAS
96
MMA Welding Plant
T r a n s f o r m e r
:
Merubah suplay tegangan utama ke tegangan tetap untuk
pengelasan. Tidak memindahkan bagian dan material static.
R e c t i f i e r :
97
MMA WELDING VARIABLES
Voltage :
Karena terjadinya penurunan voltase pada busur dalam proses las
MMA, maka tindakan yang dilakukan memberikan perubahan pada
jarak busur/ arc length.
O.C.V :
Voltase yang diturunkan sebelum penyalaan listrik pada busur dan
akan berubah sesuai dengan type electroda yang digunakan,
contoh : 70-90 volts.
Current :
Penggunaan arus akan ditentukan oleh pemilihan diameter
electroda,type,bahan dan ketebalanya. Arus akan mengakibatkan
pada kedalaman penetrasi.
Polarity :
Polaritas terjadi umumnya ditentukan oleh
pelaksanaan/pengoperasionalandan type electroda : AC, DC + atau
DC -
98
PEMERIKSAAN KETIKA PENGELASAN
Perlengkapan Las :
Contoh :
( Pemanasan 350ºC, holding 150ºC, kecepatan kenaikan suhu
70ºC. Cellulose dan rutile electrodes tidak diperlukan sebelum
pengelasan tetapi harus disimpan dalam kodisi yang kering ).
99
Manual Metal Arc Welding (MMA)
Advantages : Disadvantages :
100
GTAW / TIG or ARGON WELDING
101
APLIKASI LAS TIG
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)
102
BASIC GTAW EQUIPMENT
103
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)
104
PROCESS DIAGRAM GTAW
WELDING TORCH
TUNGSTEN
ELECTRODE
SOLIDIFIED
WELD METAL
MOLTEN
BASE METAL METAL
105
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)
Current Conductor
Welding Torch
Weld Pool
106
PENGARUH POLARITAS
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)
107
PENGARUH POLARITAS
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)
108
FREKUENSI ARUS 60 Hz
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)
109
FREKUENSI ARUS 200 Hz
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)
110
111
PENGARUH POLARITAS
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)
112
REQUIRED TORCH PARTS
113
TIG WELDING EQUIPMENT
Power source
Power control panel
Inverter power source
Return lead
Source control
panel
Torch assembly
Power cable
Tungsten hose
electrodes
Flow-meter
114
TIG Torch Assembly
Tungsten housing
Tungsten electrode
Fitted ceramic
shielding cup
Ceramic shield
cup
Gas diffuser
Torch body
Spare ceramic
shielding cup
115
TIG Welding Variables
Voltage :
Tegangan pada proses TIG tidak tetap tergantung dari gas yang
digunakan dan perubahan dalam jarak busur/arc length
Current :
Ampere sesuai dengan diameter tungsten, semakin tinggi
ampere semakin dalam penetrasinya dan fusinya
Polarity :
Polaritas yang digunakan untuk baja biasanya DCSP sehingga
panasnya terkonsentrasi pada kutup ( + ), ini diperlukan agar
tungsten tetap dingin pada akhir busur, ketika pengelasan
aluminium dan campuran aluminium dirubah menjadi AC current.
116
TIG Welding Variables
DC - ve AC
Vetex angle
Note : Ketika pengelasan
aluminium dengan
Note : Ujung sudut seperti ini menggunakan Arus AC,
akan maka tungsten akan
meningkatkan cairan kehilangan sudut dan
pada ujung electroda bentuknya bola/bulat, di
dalam. akhir pengelasan.
117
Tungsten Electrodes
Type Lama :
Thoriated: DC -ve electrode – Baja da semua logam.
1% thoriated + tungsten, untuk penggunaan arus yang sangat tinggi.
2% thoriated, untuk arus rendah.
Zirconiated: AC – campuran aluminium dan magnesium.
Type Baru :
Cerium : DC -ve elctrode - steels and most metals
Lanthanum : AC - Aluminum alloys and magnesium
118
Tungsten Electrode
Color Codes
119
120
Electrode Preparation
121
PREPARING TUNGSTEN FOR DC
122
PREPARING TUNGSTEN FOR AC
123
TIG Welding Variables
Type Gas dan Kecepatan Aliran :
Umumnya ada2 type gas yang digunakan pengelasan TIG, yaitu
Argon dan Helium. Hydrogen juga digunakan untuk pengelasan
Tembaga (Cu), dan juga hydrogen ditambahkan untuk
pengelasan pada Austenitic Stainless Steels.
dan kjecepatan gas juga perlu diperhatikan.
124
Checks With TIG Welding
The welding equipment :
Pemeriksaan secara langsung untuk memastikan perlengkapan dalam
kondisi yang baik.
127
GAS METAL ARC WELDING (GMAW)
128
GAS METAL ARC WELDING (GMAW)
129
Welding Processes
– Gas Metal Arc Welding (GMAW)
130
GAS METAL ARC WELDING (GMAW)
Gas Nozzle
Electrode Extension
Nozzle to Work
Arc Length
Weld Pool
131
KARAKTERISTIK PROSES LAS GMAW:
Menggunakan busur yang terbentuk antara kawat las terumpan dan weld pool. Serta
menggunakan gas sebagai pelindung dan tanpa tekanan.
Sistim pengumpan kawat (wire feeder) mengontrol arus las, alirangas dan pendingin air
Power supply yang dipakai adalah tipe constant-voltage (DCCV).
Hampir selalu menggunakan DCRP (DCEP) yang akan memberikan
penetrasi yang dalam.
132
WIRE ELECTROD GMAW/MAG
133
GAS METAL ARC WELDING (GMAW)
POLA TRANSFER LOGAM
134
MAG Welding Basic Equipment
Transformer/
Power control Brenner1.avi
Rectifier
panel
Power cable & hose
15kg wire spool
essembly
Power return Spare contact tips
cable
Welding gun Liner for wire
assembly 135
GMAW-MAG Welding Torch Assembly
Torch body
On/Off switch
Torch head assembly (Less
nozzle)
Hose port
136
GMAW-MAG Welding Transfer Modes
Dip Transfer :
Voltage < 22 Amperage < 200, digunakan untuk pengelasan bahan yang tipis.
Spray Transfer :
Voltage > 27 Amperage > 220, untuk pengelasan material yang tebal, terbatas
untuk posisi datar, dan tembusanya dalam,
Globular Transfer :
Diantara Dip & Spray Transfer, penggunaanya terbatas hanya beberapa
proses GMAW- MAG yang menggunakan pelindung gas CO2.
Pulse Transfer :
Spray dan dip transfer ,satu model pengoperasian penggunaan frequency
antara 50-300 pulses/second, pengelasan dan potensi kedalaman pencairan.
137
GMAW-MAG Welding Variable Parameters
Wire feed speed ( kecepatan pengisian kawat ) :
Peningkatan kecepatan keluarnya kawat, secara otomatis akan meningkatan
arus pada kawat.
Voltage ( Voltase ) :
Pengaturan voltage dalam spray transfer mode, merupakan yang sangat
penting untuk mengontrol jarak busur.
Dalam dip transfer untuk mengontrol kenaikan arus.
Current ( Arus ):
Arus secara otomatis akan meningkat dengan meningkatkan kecepatan
kawat, dan berpengaruh terhadap kedalaman penetrasi.
138
GMAW-MAG Welding Variable Parameters
Gasses (Gas ) :
Gas yang digunakan proses Las GMAW-MAG dapat juga menggunakan Gas100%
CO2 atau campuran Argon + CO2.
Bila 100% CO2: akan menyebabkan tidak dapat spray transfer yang benar,
tetapi memberikan tembusan yang baik, busur yang tidak stabil dan
menghasikan speter yang banyak dan profilenya juga kasar.
Campuran Argon + CO2 : Argon dapat menahan spray transfer diatas 24 volts,
dan membuat busur stabil dengan mengurangi spatter. Argon menjadi gas
pendingin dan kurang penetrasi dari pada CO2. Normalnya campuran Argon
dengan CO2 diantara 5 sampai 25%
139
GMAW VARIABLE PARAMETERS
Inductance ( Kesipulan ) :
Proses MIG/MAG ini menggunakan mode dip transfer.
Keluarnya electrod dengan lambat sampai busur menyentuh weld pool,
ketidakefektifan pengeluaran dari power supply adalah short circuited dan
jika ini dibiarkan terus terjadi secara terus menerus, wire akan mencair
dan menghasilkan spatter banyak.
Keterlambatan dalam pengontrolan jalur lasan yang mengalami kenaikan
arus, juga dapat menyebabkan ujung electroda akan seluruhnya mencair
tanpa menghasikan spatter yang lebih banyak.
140
DAFTAR PEMERIKSAAN GMAW – MAG
Perlengkapan/Peralatan Las :
Pemeriksaan secara langsung untuk memastikan semua peralatan
bekerja dengan baik.
Electrod/wire :
Diameter, spesifikasi dan qualitas wire yang sangat harus diperhatikan.
Tingkat deoxidisi pada wire, single, double or triple de-oxidised. Qualitas
pada wire, gulungan wire dan lapisan copper juga perlu diperiksa untuk
mengurangi permasalahan yang terjadi pada pengisian/perjalanan wire.
141
GMAW CHECKS LIST
Wire liner :
Periksa liner untuk memastikan ukuran wire yang akan digunakan,
liner kawat baja untuk baja dan teflon untuk Aluminium.
Contact tips :
Periksa tip untukmemastikan ukuran wire yang akan digunakan, dan
periksa keausanya, kalau terlalu longgar berakibat kecepatan wire
dan arus listrik tidaksesuai.
Gas dan gas flow-rates :
Jenis Gas dan kecepatan aliran diperiksa, untuk memastikan
kesesuaian dengan WPS.
Other welding variables
Check WPS, amps, volts and travel speed
142
GMAW ( MIG/MAG) & FCAW
Advantages : Disadvantages :
Produksi Meningkat Lack of fusion (dip)
Bisa digunakan Otom Wire kecil
Semua posisi (dip & pulse) Perlindungan di semua bagian
Bahan yang Tebal Peralatan Lengkap
Continuous electrode Not so portable
143
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
Flux core Insulated extension nozzle
Current carrying guild tube
Wire joint
Flux cored hollow wire
Flux powder
Arc shield composed of
Flux core vaporized and slag
wires forming compounds
Solidified weld
metal and slag Metal droplets covered with
Molten weld pool thin slag coating
144
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
1. Apa Yang dimaksud dengan FCAW ( Fluks Cored Arc Welding )
2. Proses FCAW pertama kali diperkenalkan tahun 1950 akhir dan mulai
dikenal luas pada tahun 1972. Dan makin berkembang luas hingga saat ini.
145
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
1. Dibanding dengan teknologi pengelasan SMAW ( Stick Welding atau Manual
Welding ), FCAW mempunyai beberapa keunggulan seperti : Deposition Rate
Tinggi
2. FCAW wire ( kawat lasnya ) juga mempunyai The Current Density yang
lebih tinggi.
3. Kawat las FCAW, mempunyai komposisi dalam adalah 14% Flux dan 86% besi.
Penampang Kawat Las FCAW dan Fenomena The Current Density
A= Diameter Kawat, F = Diameter Yang diisi Fluks
Current Density = I
A–F
146
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
Diameter kawat las yang kecil ( 1,2 mm ), menggunakan Ampere yang
cukup tinggi antara : 280 – 325 A, sehingga penetrasi yang dihasilkan
pengelasan FCAW jauh lebih dalam dibandingkan dengan SMAW.
Penetrasinya dalam, maka hasil lasnya lebih baik dan perbaikan dapat
diminimumkan.
Perbandingan Penetrasi dengan FCAW dan SMAW pada Fillet Weld.
147
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
Hasil las FCAW lebih halus jika dibandingkan dengan las SMAW dan hampir
mendekati hasil las SAW. Lapisan Slag yang tipis, dan sangat mudah untuk
dibersihkan, Spatter (Percikan api) juga lebih sedikit dibandingkan SMAW.
Oleh karena itu, maka waktu pembersihan / menggerinda dapat
diminimumkan.
Tampak Hasil Pengelasan FCAW ( Kiri ), SMAW ( Kanan )
148
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
Desain Sambungan ( Joint Design )
Deposition Rate dan Diameternya yang kecil, maka bukaan/bevel
lasnya dapat diperkecil. Volume kawat las yang dibutuhkan untuk
mengisi sambungan lebih sedikit.
FCAW SMAW
149
Cored wires
Design types
150
77
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
151
78
78
Dengan menggunakan shielding gas M21 atau
100% CO2 hasil las lebih halus.
152
Mild & low-alloyed range
ROBOFIL
SPEEDARC
153
Cored wires Design
154
81
Seamed flux-cored wires
Advantages/Keuntungan
High filling ratio
(Pengisian cepat)
Deposit rate
(Tambahan deposit material)
Drawbacks/Kerugian
Fragile
(Rapuh, mudah pecah)
Wire feeding
(Kecepatan kawat)
155
82
Welding Alloys standard range
Gas shielded
156
83
Welding Alloys standard range
Submerged arc
157
84
Stainless steel cored wires
TETRA S
TETRA V
TUBE S
TRI S
158
85
Stainless steel cored wires
159
Welding Position 1G - Production
Electrode GMAW E316LT0-4 E316LT1-1
Diameter 4 mm 1.2 mm 1.2 mm 1.2 mm
Amperage 190 A 130 A 140 A 220 A
Speed 5.3 cm/min 7.2 cm/min 10 cm/min 30 cm/min
35
30
Speed of Welding [cm/min]
25
20
15 30
10
5 10
7.2
5.3
0
Electrode GMAW-316L E316LT0-4 E316LT1-4
Welding Process
160
87
Tetra S
161
Tube S
89
162
Stainless steel cored wires
CORROSION TEMPERATURE
308L 16 8 2
316L 308H
347 309H
318 347H
317L 309HT
385 310
163
Stainless steel cored wires
307 2304
20 9 3 2209
309L 2553
309LMo Duplex
312 Superduplex
164
SAW or AUTOMATIC WELDING
165
92
SUBMERGED ARC WELDING (SAW)
166
LAS BUSUR TERENDAM
SUBMERGED ARC WELDING - SAW
SAW cocok untuk fabrikasi weldments yang besar & tebal.
SAW mampu mengahasilkan single weld pada pelat tebal (>1
inchi) dengan posisi datar (flat) dengan arus hingga 2000 amper
dengan sumber AC atau DC.
Digunakan pada fabrikasi bejana tekan (pressure vessels), kapal,
bangunan railroad pipe manufacturin .
167
LAS BUSUR TERENDAM
Karakteristik - SAW
168
SUBMERGED ARC WELDING (SAW)
Wire electrode
Flux
169
SAW BASIC EQUIPMENT
Power return cable Transformer/ Rectifier
Power control
panel Welding carriage
control unit
Granulated flux
Welding carriage
Granulated flux
Electrode wire reel
170
PROCESS DIAGRAM OF SAW
FILLER METAL
FLUX HOPER
SOLIDIFIED SLAG GRANULAR FLUX
173
SAW or AUTOMATIC WELDING
174
ELECTRO SLAG WELDING (ESW)
Electrode Wire
Guide Tube
Copper Shoe
Molten Slag Bath
Electrode Wire
Solid Weld Metal
Electrode Feed Rolls
Drive Unit
Electrode Guide
Copper Shoe
177
ELECTRO SLAG WELDING
178
Kecepatan Deposisi (Deposition Rate)
berbagai Proses Pengelasan
179
APLIKASI ELECTRO SLAG WELDING
180
ELECTRO SLAG WELDING (ESW)
Electro-slag welding relativ bebas dari defect
Lebih baik digunakan untuk sambungan dg bahan tebal’
Tidak ada persiapan dari tipe sambungan yang akan diproses.
Minimal distortion
Minimal pre-heat required
Low flux consumption
High deposition
Vertical up welding position only
Low toughness values, may require PWHT.
Timely Set-ups ( waktu persiapan singkat )
181
Pola Transfer Busur PAW
182
Plasma Arc Welding (PAW)
Karakteristik:
Plasma adalah gas yang terionisasi pada temperatur tinggi, terdiri dari
elektron dan ion positip.
Dapat digunakan untuk proses pemotongan, hard
surfacing, metal spraying dan pengelasan.
Menggunakan elektroda tak terumpan seperti halnya pada TIG
Dapat digunakan untuk mengelas berbagai jenis logam pada semua posisi
Salah satu kelemahan PAW adalah mahalnya peralatan
183
Plasma Arc Welding (PAW)
Jenis busur :
Non-transferred or forced arc
ransferred arc
Keunggulan (dibandingkan TIG) a.l :
185
PROSES LAS RESISTANSI
186
SPOT WELDING
d ( mm ) 5 s
187
Seam Welding
188
Projection Welding
189
Proses Las Padat (Solid State)
(Cold Welding)
190
Las Dingin (Cold Welding)
191
Friction-Welding Process
192
Aplikasi Friction Welding
193
Explosion-Welding Process
194
Keuntungan & Keterbatasan
Keuntungan :
1. Dapat digunakan untuk menyambung similar atau
dissimilar metal
2. Luas material yang di sambungan memiliki rentang 6.5 cm2 - 37 m2
3. Ketebalan base metal tidak terbatas sedangkan ketebalan prime
component berkisar 0,25 s/d 31,8 mm tergantung jenis logamnya.
Keterbatasan :
1. Konfigurasi benda kerja (base metal) dan prime component membutuhkan
keahlian tinggi & pengukuran yang presisi.
2. Faktor keamanan untuk bahan explosivenya sangat ketat.
195
Cladding Process By Rolling
Schematic illustration of the roll bonding Process used in making U.S. quarters, which is made up
or cladding, process of
two outer layers of 75%Cu 25%Ni(Cupronickel) and a
midd
section of pure copper.
196
Ultrasonic Welding
197
Keuntungan & Keterbatasan
Keuntungan :
1. Tidak ada daerah lebur dibandingkan dengan resistance spot welding.
2. Tekanan yang dibutuhkan kecil dan waktunya cepat
3. Dapat menyambung untuk logam berbeda (dissimilar)
bahkan logam berlapis (plating/coating).
4. Untuk logam yang memiliki konduktifitas panas yang tinggi (Cu, Al) hanya
memerlukan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan resistance spot welding.
Keterbatasan :
1. Ketebalan pelat yang disambung tergantung kapasitas
tekan mesin dan sonotrode.
2. Hanya dapat menyambung untuk lap joint.
198
Thermit Welding
Teknik ini merupakan proses pengelasan berdasarkan reaksi
eksotermik dimana sejumlah oksida oksida logam direduksi dengan
misalnya aluminium yang membebaskan sejumlah panas yang dapat
mencairkan logam yang akan disambung.
Reaksi kimia eksotermik sebagai berikut:
199
Proses Penyambungan Rel KA
200
Pengelasan Berkas Elektron (EBW)
201
Perbandingan Ukuran Dimesi Lasan
EBW or LW dengan TIG
202
Pengelasan Sinar Laser (LBW)
203
Underwater Welding
Underwater welding diklasifikasikan atas 3 jenis yaitu:
1. Wet underwater welding, dimana pengelasan manual
(SMAW) paling banyak digunakan. Selain itu Flux cored ar welding (FCAW) juga
sering digunakan.
2. Coffer dam welding, dilakukan dgn suasana udara kering (dry air) dimana juru las
bekerja di dalam rumah dari struktur baja yang di ―seal‖ terhadap struktur yang dilas
serta terbuka terhadap atmosfir udara.
3. Hyperbaric welding, proses dilakukan didalam suatu
bejana bertekanan yang ter‖seal‖ dan diisi dengan gas (umumnya helium yang
mengandung 0.5 bar oksigen) pada tekanan tertentu.
204
Skematik Underwater Welding
205
Underwater Welding
206
Underwater Welding
207
PRE - HEATING
208
135
AIR ARC GOUGING
209
210