Welding Process

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 137

WELDING PROCESSES

and EQUIPMENT

74
CLASSIFICATION OF JOINT METHOD OF METAL

MECHANICAL JOINT :
- RIVETING, CAULKING, BOLTING, SHRINKAGE FITTING, FOLDING AND
ROLL-IN FASTENING
CHEMICAL JOINING :
- ADHESIVE BONDING
METALLURGICAL JOINING ( WELDING ) :
1. FUSION WELDING
- ARC WELDING, ELECTRO SLAG WELDING, ELECTRON BEAM
WELDING ( ELECTRICAL ENERGY )
- GAS WELDING, THERMIT WELDING ( CHEMICAL ENERGY )
- LASER BEAM WELDING ( OPTICAL ENERGY )
2. PRESSURE WELDING
- RESISTENTANCE , UPSET, FLASH WELDING (ELEC ENERGY )
- EXPLOSIVE WELDING
- COLD PRESS, FRICTION, ULTRASONIC, DIFFUSION WELD
3. BRAZING AND SOLDERING
- INDUCTION BRAZING
- TORCH BRAZING ( FLAME BRAZING )
- LIGHT BEAM BRAZING

75
Numerical Indication of Process
111 : MMA/SMAW welding with covered electrode
12 : UP/Sub-arc welding with wire electrode
131 : MIG welding with inert gas shield
135 : MAG welding with non-inert gas shield
136 : Flux core arc welding
141 : GTAW/TIG welding
311 : Oxy-acetylene welding
72 : Electro-slag welding
911 : Brazing
76
Numerical Indication of Process
114 : Self Shielded Arc Welding (SSAW)
2 : Resistance Welding
21 : Spot Welding
22 : Seam Welding
25 : Resistance Butt Welding
31 : Oxy Fuel Gas Welding
42 : Friction Welding
81 : Flame Cutting
15 : Plasma Arc Cutting
51 : Electron Bean Welding
52 : Laser Beam Weldig
73 : Electrogas Welding
83 : Plama Cutting
84 : Leser welding
77
WELDING PROCESSES
WELDING :
A JOINING PROCESS THAT PRODUCES COALESCENCE OF A
MATERIALS BY HEATING THEM TO THE WELDING TEMPERATURE, WITH
OR WITHOUT OF THE APPLICATION OF PRESSURE AND WITH OR
WITHOUT THE USE OF FILLER METAL.

TYPE OF WELDING PROCESS WILL BE DISCUSSED :

1. OAW 5. FC A W
2. SMAW - MMA 6. SAW-AUTOMATIC
3. GTAW – TIG 7. ESW
4. GMAW - MIG / MAG
8. SSAW

78
SMAW
SSAW GTAW

ELECT
ESW GMAW
ENERGY

PAW FCAW
SAW
79
OTHER WELDING PROCESSES
CHEMICAL ENERGY : GAS
WELDING THERMIT
WELDING
EXPLOSIVE ENERGY
TORCH BRAZING ( FLAME BRAZING )
MECHANICAL ENERGY :
COLD PRESSURE WELDING
FRICTION WELDING
FRICTION STIR WELDING
ULTRASONIC WELDING
DIFFUSION WELDING
OPTICAL ENERGY :
LASER BEAM WELDING
LIGTH BEAM WELDING
80
CLASSIFICATION OF THERMAL CUTTING
ELECTRICAL ENERGY :
PLASMA ARC CUTTING
MIG CUTTING

OXIDATION HEAT :
FLAME CUTTING
POWDER CUTTING

OPTICAL ENERGY :
LASER CUTING

81
APC

LASER GAS
OPC OAC
CUTTING

AAC

82
BRAZING PROCESSES
 FURNACE BRAZING
 INDUCTION BRAZING
 RESISTANCE BRAZING
 TORCH BRAZING
 DIP BRAZING
 INFRARED BRAZING

83
LAS ASETILEN
OXY-ACETYLENE WELDING

84
LAS ASETILEN
OXY-ACETYLENE WELDING

85
Welding Processes
 Gas Welding (Oxy Acetylene Welding)

Leftward Direction

86
KARAKTERISTIK FUEL GAS
Flame Temp Heat of Combustion
Fuel Gas °C °F MJ/m3 Btu/ft3
Acetylene 3087 5589 55 1470
Methylacetylene-
2927 5301 91 2460
propadiene
Propylene 2900 5250 89 2400
Hydrogen 2660 4820 12 325
Natural Gas 2538 4600 37 1000
Propane 2526 4579 104 2498

87
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN (OAW)

KEUNGGULAN :
 Sangat portabel
 Proses paling murah
 Umumnya untuk reparasi pelat tipis
KELEMAHAN :
 Heat input-nya rendah
 Daerah terpengaruh panas (HAZ) sangat lebar
 Proteksi terhadap atmosfir rendah.
88
SMAW / MMA or STICK WELDING

89
SMAW / MMA or STICK WELDING

90
SMAW / MMA or STICK WELDING

 Proses Las MMAW/SMAWPertamakali digunakan pada akhir abad


19 dengan menggunakan wire consumable/kawat pengisi tanpa
salutan/pelindung.

 Peralatan yang digunakan sederhana.

 Prosesnya dapat menggunakan arus AC, DC+ or DC-

 Prosesnya Manual sehingga membutuhkanSkill welder yang


tinggi.

 Proces ini biasanya digunakan untuk pengelasan di Industri ,


bengkel dan di tempat kerja.

91
Manual Metal Arc Basic Equipment

Control panel (amps,


volts) Power source

Electrode oven
Holding oven

Electrodes Inverter power


source
Return lead
Electrode holder
Welding visor /filter
glass Power cables

92
SMAW / MMA or STICK WELDING

Filler Metal
Electrode covering

Gas shield
Solidified slag

Electric Arc

Build up of weld metal

Parent material

Penetration
Molten weld pool

93
SHIELDED METAL ARC WELDING
FILLER METAL

COVER FLUX

MOLTEN METAL
SHIELDING
GAS
WELDING ARC
BASE METAL

SOLIDIFICATION
WELD METAL
SOLIDIFICATION FLUX
94
DIAMETER KAWAT LAS
BESAR ARUS YANG DIBERIKAN

95
PENGARUH PARAMETER LAS
TERHADAP BENTUK DAN PENETRASI LAS

96
MMA Welding Plant

T r a n s f o r m e r
:
Merubah suplay tegangan utama ke tegangan tetap untuk
pengelasan. Tidak memindahkan bagian dan material static.
R e c t i f i e r :

Mengubah AC ke DC menjadi Curent tetap.


G e n e r a t o r :

Penghasil arus pengelasan dari generator sebuah jangka


magnet didalam medan magnet. Jangka magnet seharusnya
beputar dengan tetap oleh motor penggerak, atau karena tidak
adanya daya listrik, oleh motor bakar.
I n v e r t e r :

Mengubah DC to AC pada frequency yang tinggi.

97
MMA WELDING VARIABLES

Voltage :
Karena terjadinya penurunan voltase pada busur dalam proses las
MMA, maka tindakan yang dilakukan memberikan perubahan pada
jarak busur/ arc length.
O.C.V :
Voltase yang diturunkan sebelum penyalaan listrik pada busur dan
akan berubah sesuai dengan type electroda yang digunakan,
contoh : 70-90 volts.
Current :
Penggunaan arus akan ditentukan oleh pemilihan diameter
electroda,type,bahan dan ketebalanya. Arus akan mengakibatkan
pada kedalaman penetrasi.
Polarity :
Polaritas terjadi umumnya ditentukan oleh
pelaksanaan/pengoperasionalandan type electroda : AC, DC + atau
DC -

98
PEMERIKSAAN KETIKA PENGELASAN

Perlengkapan Las :

Pemeriksaan langsung untuk memastikan secara tepat apakah


perlengkapan sesuai dengan yang dibutuhkan agar proses las
bekerja dengan baik.

The electr odes :

Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan elektroda yang digunakan


sesuai spesifikasi yang benar, diameter, kondisinya. Pemeriksaan
pada flux electroda harus dilakukan untuk memastikan pemberian
panas yang tepat, sebelum electroda di gunakan.

Contoh :
( Pemanasan 350ºC, holding 150ºC, kecepatan kenaikan suhu
70ºC. Cellulose dan rutile electrodes tidak diperlukan sebelum
pengelasan tetapi harus disimpan dalam kodisi yang kering ).

99
Manual Metal Arc Welding (MMA)

Advantages : Disadvantages :

 Field or shop use  High welder skill required


 Range of consumables  Low operating factor (*)
 All positions  High levels of fume
 Portable  Hydrogen control (flux)
 Simple equipment  Stop/start problems

100
GTAW / TIG or ARGON WELDING

101
APLIKASI LAS TIG
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)

102
BASIC GTAW EQUIPMENT

103
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)

 LasTIG pertamakali ditemukan di USA pada perang dunia ke 2


untuk pengelasan Aluminium dan campuranya.
 Prosesnya menggunakan electroda tungsten a non-consumable.
 Permulaanarc diberikan frequency yang sangat tinggi, berfungsi
untuk menghindari kontaminasi pada tungsten dan cairan las.
 Proses ini menghasilkan kwalitas lasan yang tinggi.
 Proses
pengelasanya lambat dibandingkan dengan proses las
yang lain, oleh sebab itu perlu mendapat perhatian.
 Proses ini membutuhkan welder yang mempunyai kompetensi
tinggi.

104
PROCESS DIAGRAM GTAW

WELDING TORCH
TUNGSTEN
ELECTRODE

SHIELDING GAS WELDING


ARC
FILLER ROD

SOLIDIFIED
WELD METAL

MOLTEN
BASE METAL METAL

105
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)

Current Conductor
Welding Torch

Ceramic Shielding gas


Nozzle
Contact Tube
Tungsten Electrode Gas Shield

Filler Wire Arc

Weld Pool
106
PENGARUH POLARITAS
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)

107
PENGARUH POLARITAS
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)

108
FREKUENSI ARUS 60 Hz
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)

109
FREKUENSI ARUS 200 Hz
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)

110
111
PENGARUH POLARITAS
GAS TUNGSTEN ARC WELDING (GTAW)

112
REQUIRED TORCH PARTS

113
TIG WELDING EQUIPMENT
Power source
Power control panel
Inverter power source

Return lead
Source control
panel
Torch assembly
Power cable
Tungsten hose
electrodes
Flow-meter
114
TIG Torch Assembly
Tungsten housing
Tungsten electrode
Fitted ceramic
shielding cup
Ceramic shield
cup

On/Off switch Gas lens


Split collet

Gas diffuser
Torch body
Spare ceramic
shielding cup
115
TIG Welding Variables

Voltage :
Tegangan pada proses TIG tidak tetap tergantung dari gas yang
digunakan dan perubahan dalam jarak busur/arc length
Current :
Ampere sesuai dengan diameter tungsten, semakin tinggi
ampere semakin dalam penetrasinya dan fusinya
Polarity :
Polaritas yang digunakan untuk baja biasanya DCSP sehingga
panasnya terkonsentrasi pada kutup ( + ), ini diperlukan agar
tungsten tetap dingin pada akhir busur, ketika pengelasan
aluminium dan campuran aluminium dirubah menjadi AC current.

116
TIG Welding Variables

Tungsten electr odes :


Diameter dan type serta sudut busur semuanya adalah faktor
kritis yang harus diperhatikan, karena sebagai variable utama .
Ujung busur dapat dilihat sebagai berikut :

DC - ve AC

Vetex angle
Note : Ketika pengelasan
aluminium dengan
Note : Ujung sudut seperti ini menggunakan Arus AC,
akan maka tungsten akan
meningkatkan cairan kehilangan sudut dan
pada ujung electroda bentuknya bola/bulat, di
dalam. akhir pengelasan.
117
Tungsten Electrodes
Type Lama :
 Thoriated: DC -ve electrode – Baja da semua logam.
 1% thoriated + tungsten, untuk penggunaan arus yang sangat tinggi.
 2% thoriated, untuk arus rendah.
 Zirconiated: AC – campuran aluminium dan magnesium.

Type Baru :
 Cerium : DC -ve elctrode - steels and most metals
 Lanthanum : AC - Aluminum alloys and magnesium

118
Tungsten Electrode
 Color Codes

 EWCe-2 (2% Cerium, Orange)—all purpose electrodes that work with


AC or DC electrode negative. Ground to modified Point

 EWLa-1 Lanthana (Black) Similar performance to thoriated tungsten.


Easy arc starting, good arc stability, long life, high current capacity.

119
120
Electrode Preparation

121
PREPARING TUNGSTEN FOR DC

122
PREPARING TUNGSTEN FOR AC

123
TIG Welding Variables
Type Gas dan Kecepatan Aliran :
Umumnya ada2 type gas yang digunakan pengelasan TIG, yaitu
Argon dan Helium. Hydrogen juga digunakan untuk pengelasan
Tembaga (Cu), dan juga hydrogen ditambahkan untuk
pengelasan pada Austenitic Stainless Steels.
dan kjecepatan gas juga perlu diperhatikan.

Argon (Ar) Inert : Helium Argon mixes :


 Cocok digunakan untuk carbon Cocok digunakan untuk
steel,stainless steel, aluminium carbon steel, stainless steel,
and magnesium Cu, Al, and Mg.
 Biaya murah, lower flow rates Biaya mahal, high flow rates
 Sesuai untuk pengelasan bahan Cocok untuk pengelasan
yang tipis. bahan yang tebal dan
conductivitas tinggi.

124
Checks With TIG Welding
The welding equipment :
Pemeriksaan secara langsung untuk memastikan perlengkapan dalam
kondisi yang baik.

The torch head assembly :


Periksa diameter dan spesifikasi tungsten, sudut yang diperlukan dan jalur
gas telah terpasang dengan benar. Cek jarak jalur electroda dan keramik
agar sesuai dengan type yang diharuskan dalam kondisi yang baik.

Gas type and flow rate :


Periksa gas pelidung agar sesuai type yang dibutuhkan dan campuranya,
kecepatan aliaran harus sesuai dengan pengabungan yang dibutuhkan, dan
semua kelengkapan dan posisi yang telah ditetapkan dalam WPS.
125
Checks With TIG Welding
Current and pol arity :
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan type arus dan polaritas
berada dalam satu set yang sesuai.
Other welding parameters :
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan parameter yang lain seperti,
torch angle, jarak renggang busur ( arc gap distance ) dan kecepatan
pengelasan.
Safety :
Pemeriksaan terhadap daya kuat arus atau kapasity arus ( duty cycle )
dan semua pendingin dari listrik suara dan kondisi tempat kerja.
Periksa sistem extrasi seharusnya menggunakan avoid exposure, agar
terlindung dari gas beracun.
126
GTAW – TIG – ARGON WELDING
Advantages Disadvantages
 High quality High skill factor required
 Good control Small consumable range
 All positions High protection required
Low productivity
 Low hydrogen
igh ozone levels
 Minimal cleaning

127
GAS METAL ARC WELDING (GMAW)

 Proses Pengelasan MIG/MAG pertamakali digunakan diUSA pada


tahun 1940an untuk pengelasan pada aluminum campuran.
 Prosesnya menggunakan wire electrode yang otomatis keluar
secara terus menerus.
 Cairan las (weld pool) dilindungi terpisah oleh gas pelindung
(shielding gas).
 Proses ini dikelompokan menjadi proses pengelasan semi otomatis
dan juga otomatis.
 MIG – METAL INERT GAS Argon
 MAG – METAL ACTIVE GAS CO2 or Ar + CO2
 Wire electrode bisa menggunakan bare/solid wire atau flux cored /
hollow wire

128
GAS METAL ARC WELDING (GMAW)

129
Welding Processes
– Gas Metal Arc Welding (GMAW)

130
GAS METAL ARC WELDING (GMAW)

Gas Nozzle

Wire Electrode Contact Tip

Electrode Extension
Nozzle to Work
Arc Length

Weld Pool

131
KARAKTERISTIK PROSES LAS GMAW:
Menggunakan busur yang terbentuk antara kawat las terumpan dan weld pool. Serta
menggunakan gas sebagai pelindung dan tanpa tekanan.
Sistim pengumpan kawat (wire feeder) mengontrol arus las, alirangas dan pendingin air
Power supply yang dipakai adalah tipe constant-voltage (DCCV).
Hampir selalu menggunakan DCRP (DCEP) yang akan memberikan
penetrasi yang dalam.

132
WIRE ELECTROD GMAW/MAG

133
GAS METAL ARC WELDING (GMAW)
POLA TRANSFER LOGAM

Short Arc Spray Arc Pulsed Arc Rotary Arc

134
MAG Welding Basic Equipment

External wire feed External wire


unit control panel feed motor

Transformer/
Power control Brenner1.avi

Rectifier
panel
Power cable & hose
15kg wire spool
essembly
Power return Spare contact tips
cable
Welding gun Liner for wire
assembly 135
GMAW-MAG Welding Torch Assembly
Torch body
On/Off switch
Torch head assembly (Less
nozzle)

Hose port

Nozzles or Spot welding


shrouds spacer
Gas diffuser Contact tips

136
GMAW-MAG Welding Transfer Modes
 Dip Transfer :
Voltage < 22 Amperage < 200, digunakan untuk pengelasan bahan yang tipis.
 Spray Transfer :
Voltage > 27 Amperage > 220, untuk pengelasan material yang tebal, terbatas
untuk posisi datar, dan tembusanya dalam,
 Globular Transfer :
Diantara Dip & Spray Transfer, penggunaanya terbatas hanya beberapa
proses GMAW- MAG yang menggunakan pelindung gas CO2.
 Pulse Transfer :
Spray dan dip transfer ,satu model pengoperasian penggunaan frequency
antara 50-300 pulses/second, pengelasan dan potensi kedalaman pencairan.

137
GMAW-MAG Welding Variable Parameters
Wire feed speed ( kecepatan pengisian kawat ) :
Peningkatan kecepatan keluarnya kawat, secara otomatis akan meningkatan
arus pada kawat.
Voltage ( Voltase ) :
Pengaturan voltage dalam spray transfer mode, merupakan yang sangat
penting untuk mengontrol jarak busur.
Dalam dip transfer untuk mengontrol kenaikan arus.
Current ( Arus ):
Arus secara otomatis akan meningkat dengan meningkatkan kecepatan
kawat, dan berpengaruh terhadap kedalaman penetrasi.

138
GMAW-MAG Welding Variable Parameters
Gasses (Gas ) :
 Gas yang digunakan proses Las GMAW-MAG dapat juga menggunakan Gas100%
CO2 atau campuran Argon + CO2.
Bila 100% CO2: akan menyebabkan tidak dapat spray transfer yang benar,
tetapi memberikan tembusan yang baik, busur yang tidak stabil dan
menghasikan speter yang banyak dan profilenya juga kasar.
 Campuran Argon + CO2 : Argon dapat menahan spray transfer diatas 24 volts,
dan membuat busur stabil dengan mengurangi spatter. Argon menjadi gas
pendingin dan kurang penetrasi dari pada CO2. Normalnya campuran Argon
dengan CO2 diantara 5 sampai 25%

139
GMAW VARIABLE PARAMETERS
Inductance ( Kesipulan ) :
 Proses MIG/MAG ini menggunakan mode dip transfer.
 Keluarnya electrod dengan lambat sampai busur menyentuh weld pool,
ketidakefektifan pengeluaran dari power supply adalah short circuited dan
jika ini dibiarkan terus terjadi secara terus menerus, wire akan mencair
dan menghasilkan spatter banyak.
 Keterlambatan dalam pengontrolan jalur lasan yang mengalami kenaikan
arus, juga dapat menyebabkan ujung electroda akan seluruhnya mencair
tanpa menghasikan spatter yang lebih banyak.

140
DAFTAR PEMERIKSAAN GMAW – MAG

Perlengkapan/Peralatan Las :
Pemeriksaan secara langsung untuk memastikan semua peralatan
bekerja dengan baik.

Electrod/wire :
Diameter, spesifikasi dan qualitas wire yang sangat harus diperhatikan.
Tingkat deoxidisi pada wire, single, double or triple de-oxidised. Qualitas
pada wire, gulungan wire dan lapisan copper juga perlu diperiksa untuk
mengurangi permasalahan yang terjadi pada pengisian/perjalanan wire.

141
GMAW CHECKS LIST
Wire liner :
Periksa liner untuk memastikan ukuran wire yang akan digunakan,
liner kawat baja untuk baja dan teflon untuk Aluminium.
Contact tips :
Periksa tip untukmemastikan ukuran wire yang akan digunakan, dan
periksa keausanya, kalau terlalu longgar berakibat kecepatan wire
dan arus listrik tidaksesuai.
Gas dan gas flow-rates :
Jenis Gas dan kecepatan aliran diperiksa, untuk memastikan
kesesuaian dengan WPS.
Other welding variables
Check WPS, amps, volts and travel speed
142
GMAW ( MIG/MAG) & FCAW
Advantages : Disadvantages :
 Produksi Meningkat  Lack of fusion (dip)
 Bisa digunakan Otom  Wire kecil
 Semua posisi (dip & pulse)  Perlindungan di semua bagian
 Bahan yang Tebal  Peralatan Lengkap
 Continuous electrode  Not so portable

143
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
Flux core Insulated extension nozzle
Current carrying guild tube
Wire joint
Flux cored hollow wire
Flux powder
Arc shield composed of
Flux core vaporized and slag
wires forming compounds

Solidified weld
metal and slag Metal droplets covered with
Molten weld pool thin slag coating
144
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
1. Apa Yang dimaksud dengan FCAW ( Fluks Cored Arc Welding )

2. Proses FCAW pertama kali diperkenalkan tahun 1950 akhir dan mulai
dikenal luas pada tahun 1972. Dan makin berkembang luas hingga saat ini.

3. Fluks Cored Arc Welding adalah suatu proses pengelasan yang


mengkombinasikan antara teknologi pengelasan SMAW dengan MIG
Welding. Pengelasan ini menggunakan mesin MIG dan menggunakan kawat
las gulung yang didalamnya terdapat fluks.

145
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
1. Dibanding dengan teknologi pengelasan SMAW ( Stick Welding atau Manual
Welding ), FCAW mempunyai beberapa keunggulan seperti : Deposition Rate
Tinggi
2. FCAW wire ( kawat lasnya ) juga mempunyai The Current Density yang
lebih tinggi.
3. Kawat las FCAW, mempunyai komposisi dalam adalah 14% Flux dan 86% besi.
Penampang Kawat Las FCAW dan Fenomena The Current Density
A= Diameter Kawat, F = Diameter Yang diisi Fluks

Current Density = I
A–F

146
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
 Diameter kawat las yang kecil ( 1,2 mm ), menggunakan Ampere yang
cukup tinggi antara : 280 – 325 A, sehingga penetrasi yang dihasilkan
pengelasan FCAW jauh lebih dalam dibandingkan dengan SMAW.
 Penetrasinya dalam, maka hasil lasnya lebih baik dan perbaikan dapat
diminimumkan.
Perbandingan Penetrasi dengan FCAW dan SMAW pada Fillet Weld.

147
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
 Hasil las FCAW lebih halus jika dibandingkan dengan las SMAW dan hampir
mendekati hasil las SAW. Lapisan Slag yang tipis, dan sangat mudah untuk
dibersihkan, Spatter (Percikan api) juga lebih sedikit dibandingkan SMAW.
Oleh karena itu, maka waktu pembersihan / menggerinda dapat
diminimumkan.
Tampak Hasil Pengelasan FCAW ( Kiri ), SMAW ( Kanan )

148
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)
 Desain Sambungan ( Joint Design )
Deposition Rate dan Diameternya yang kecil, maka bukaan/bevel
lasnya dapat diperkecil. Volume kawat las yang dibutuhkan untuk
mengisi sambungan lebih sedikit.
FCAW SMAW

149
Cored wires
Design types

150
77
FLUX CORE ARC WELDING (FCAW)

151
78
78
Dengan menggunakan shielding gas M21 atau
100% CO2 hasil las lebih halus.

152
Mild & low-alloyed range

 ROBOFIL
 SPEEDARC

153
Cored wires Design

154
81
Seamed flux-cored wires
Advantages/Keuntungan
 High filling ratio
(Pengisian cepat)
 Deposit rate
(Tambahan deposit material)
Drawbacks/Kerugian
 Fragile
(Rapuh, mudah pecah)
 Wire feeding
(Kecepatan kawat)

155
82
Welding Alloys standard range
Gas shielded

156
83
Welding Alloys standard range
Submerged arc

157
84
Stainless steel cored wires

TETRA S
TETRA V
TUBE S
TRI S
158
85
Stainless steel cored wires

Tetra S Tetra V Tube S Tri S


Slag Rutile Rutile N.A. Basic

Positions PA, PB All (All) PA, PB

Gas M21 M21 M12 N.A.


CO2 CO2 M13

159
Welding Position 1G - Production
Electrode GMAW E316LT0-4 E316LT1-1
Diameter 4 mm 1.2 mm 1.2 mm 1.2 mm
Amperage 190 A 130 A 140 A 220 A
Speed 5.3 cm/min 7.2 cm/min 10 cm/min 30 cm/min
35

30
Speed of Welding [cm/min]

25

20

15 30

10

5 10
7.2
5.3
0
Electrode GMAW-316L E316LT0-4 E316LT1-4
Welding Process
160
87
Tetra S

Used with M21 or 100% CO 2 shielding gases

161
Tube S

89
162
Stainless steel cored wires

CORROSION TEMPERATURE
 308L  16 8 2
 316L  308H
 347  309H
 318  347H
 317L  309HT
385  310

163
Stainless steel cored wires

Dissimilar welding Duplex


Repair & maintenance

 307  2304
 20 9 3  2209
 309L  2553
 309LMo  Duplex
 312  Superduplex

164
SAW or AUTOMATIC WELDING

165
92
SUBMERGED ARC WELDING (SAW)

Submerged arc welding pertamakali diperkenalkan di Uni Soviet pada


perang dunia ke 2 untuk mengelasn material tebal.

Prosesnya menggunakan ampere antara 100 s/d 2000A,


ampere sangat tinggi sehingga kepekatan tembusanya las
sangat dalam dan pencairan/dilution kawat tinggi juga.
Pemberian Fluxnya terpisah melalui flux hopper ( corong ),
flux ini berbentuk fused atau agglomerated.
Karena busurnya terendam lapisan flux, maka tidak
menimbulkan cahaya yang tajam dan tidak perlu
menggunakan kacamata.
Prosesnya otomatis dilakukan oleh mesin.

166
LAS BUSUR TERENDAM
SUBMERGED ARC WELDING - SAW
 SAW cocok untuk fabrikasi weldments yang besar & tebal.
 SAW mampu mengahasilkan single weld pada pelat tebal (>1
inchi) dengan posisi datar (flat) dengan arus hingga 2000 amper
dengan sumber AC atau DC.
 Digunakan pada fabrikasi bejana tekan (pressure vessels), kapal,
bangunan railroad pipe manufacturin .

167
LAS BUSUR TERENDAM
Karakteristik - SAW

168
SUBMERGED ARC WELDING (SAW)

Filler wire spool Flux hopper

Power supply Slide rail


- +

Wire electrode
Flux
169
SAW BASIC EQUIPMENT
Power return cable Transformer/ Rectifier

Power control
panel Welding carriage
control unit

Granulated flux
Welding carriage
Granulated flux
Electrode wire reel
170
PROCESS DIAGRAM OF SAW
FILLER METAL
FLUX HOPER
SOLIDIFIED SLAG GRANULAR FLUX

SOLIDIFIED WELD METAL BASE METAL


ARC WELDING
171
JENIS CACAT LAS PROSES SAW
 Porosity:
Disebakan dari penggunaan flux yang rusak atau terkontaminasi
oleh zat-zat tertentu ( oil, dll )
 Centre line cracks:
Disebabkan pencairanya electrod yang tinggi dan akselerasi
Sulfur dari meterial.
 Shrinkage cavities:
Pengelasan dengan groove yang sempit.
 Lack of fusion:
Pengaruh oleh efek dari hembusan busur.
172
Submerged Arc Welding
KEUNTUNGAN: KERUGIANNYA :
Biaya pengelasan rendah  Terbatasnya posisi
Proses otomatis pengelasan
Tak merusak ozon  Semburan busur besar DC Current
Produktifitas tinggi  Cacat penyusutan
Busur cahaya tidak kelihatan  Ngontrol penetrasinya sulit
Sedikit kebersihan  Sambungan terbatas

173
SAW or AUTOMATIC WELDING

174
ELECTRO SLAG WELDING (ESW)

Electrode Feed Rolls

Electrode Wire
Guide Tube
Copper Shoe
Molten Slag Bath

Solid Weld Metal

Lebih baik digunakan untuk proses pengelasan pendek, kelengkapanya


simple dan portable models.
175
ELECTRO SLAG WELDING (ESW)

Electrode Wire
Solid Weld Metal
Electrode Feed Rolls
Drive Unit

Electrode Guide
Copper Shoe

Lebih baik digunakan untuk proses pengelasan panjang, kelengkapanya


peralatan. 176
LECTRO SLAG WELDING (ESW)
Karakteristik:
 Merupakan proses pengelasan single-pass untuk pelat yang tebal
 Sering digunakan untuk menyambung logam pada posisi vertikal
dengan single pass
 Prosesnya ekonomis untuk pelat tebal

177
ELECTRO SLAG WELDING

178
Kecepatan Deposisi (Deposition Rate)
berbagai Proses Pengelasan

179
APLIKASI ELECTRO SLAG WELDING

180
ELECTRO SLAG WELDING (ESW)
Electro-slag welding relativ bebas dari defect
Lebih baik digunakan untuk sambungan dg bahan tebal’
Tidak ada persiapan dari tipe sambungan yang akan diproses.
Minimal distortion
Minimal pre-heat required
Low flux consumption
High deposition
Vertical up welding position only
Low toughness values, may require PWHT.
Timely Set-ups ( waktu persiapan singkat )
181
Pola Transfer Busur PAW

182
Plasma Arc Welding (PAW)
Karakteristik:
 Plasma adalah gas yang terionisasi pada temperatur tinggi, terdiri dari
elektron dan ion positip.
 Dapat digunakan untuk proses pemotongan, hard
surfacing, metal spraying dan pengelasan.
 Menggunakan elektroda tak terumpan seperti halnya pada TIG
 Dapat digunakan untuk mengelas berbagai jenis logam pada semua posisi
 Salah satu kelemahan PAW adalah mahalnya peralatan

183
Plasma Arc Welding (PAW)
 Jenis busur :
Non-transferred or forced arc
ransferred arc
 Keunggulan (dibandingkan TIG) a.l :

Konsentrasi energi lebih besar


Stabilitas busur lebih baik
Narrower bead
 Kelemahan (dibandingakan TIG) a.l :

Lebih sulit untuk manual


Lebih mahal
184
PROSES LAS RESISTANSI LISTRIK
Las Titik
(Resistance Spot Welding)

185
PROSES LAS RESISTANSI

186
SPOT WELDING

d ( mm ) 5 s

187
Seam Welding

188
Projection Welding

189
Proses Las Padat (Solid State)
(Cold Welding)

190
Las Dingin (Cold Welding)

191
Friction-Welding Process

192
Aplikasi Friction Welding

193
Explosion-Welding Process

194
Keuntungan & Keterbatasan
 Keuntungan :
1. Dapat digunakan untuk menyambung similar atau
dissimilar metal
2. Luas material yang di sambungan memiliki rentang 6.5 cm2 - 37 m2
3. Ketebalan base metal tidak terbatas sedangkan ketebalan prime
component berkisar 0,25 s/d 31,8 mm tergantung jenis logamnya.
 Keterbatasan :
1. Konfigurasi benda kerja (base metal) dan prime component membutuhkan
keahlian tinggi & pengukuran yang presisi.
2. Faktor keamanan untuk bahan explosivenya sangat ketat.

195
Cladding Process By Rolling

Schematic illustration of the roll bonding Process used in making U.S. quarters, which is made up
or cladding, process of
two outer layers of 75%Cu 25%Ni(Cupronickel) and a
midd
section of pure copper.

196
Ultrasonic Welding

197
Keuntungan & Keterbatasan
 Keuntungan :
1. Tidak ada daerah lebur dibandingkan dengan resistance spot welding.
2. Tekanan yang dibutuhkan kecil dan waktunya cepat
3. Dapat menyambung untuk logam berbeda (dissimilar)
bahkan logam berlapis (plating/coating).
4. Untuk logam yang memiliki konduktifitas panas yang tinggi (Cu, Al) hanya
memerlukan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan resistance spot welding.
 Keterbatasan :
1. Ketebalan pelat yang disambung tergantung kapasitas
tekan mesin dan sonotrode.
2. Hanya dapat menyambung untuk lap joint.

198
Thermit Welding
 Teknik ini merupakan proses pengelasan berdasarkan reaksi
eksotermik dimana sejumlah oksida oksida logam direduksi dengan
misalnya aluminium yang membebaskan sejumlah panas yang dapat
mencairkan logam yang akan disambung.
 Reaksi kimia eksotermik sebagai berikut:

 Fe2O3+ 2 Al -------- Al2O3+ 2 Fe termit terakbesi cair

 Aplikasi : untuk penyambungan rel kereta api, frame dan poros

199
Proses Penyambungan Rel KA

200
Pengelasan Berkas Elektron (EBW)

201
Perbandingan Ukuran Dimesi Lasan
EBW or LW dengan TIG

Comparison of the size of weld beads in (a) electron-beam or laser-


beam welding with that in (b) conventional (tungsten-arc) welding.arc) weldin Source:
American Welding Society, Welding Handbook , 8th ed., 1991.

202
Pengelasan Sinar Laser (LBW)

203
Underwater Welding
 Underwater welding diklasifikasikan atas 3 jenis yaitu:
1. Wet underwater welding, dimana pengelasan manual
(SMAW) paling banyak digunakan. Selain itu Flux cored ar welding (FCAW) juga
sering digunakan.
2. Coffer dam welding, dilakukan dgn suasana udara kering (dry air) dimana juru las
bekerja di dalam rumah dari struktur baja yang di ―seal‖ terhadap struktur yang dilas
serta terbuka terhadap atmosfir udara.
3. Hyperbaric welding, proses dilakukan didalam suatu
bejana bertekanan yang ter‖seal‖ dan diisi dengan gas (umumnya helium yang
mengandung 0.5 bar oksigen) pada tekanan tertentu.

204
Skematik Underwater Welding

205
Underwater Welding

Elektroda yang dipakai

206
Underwater Welding

207
PRE - HEATING

208
135
AIR ARC GOUGING

209
210

You might also like