Skripsi Full
Skripsi Full
Skripsi Full
(Skripsi)
OLEH:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
i
PERBEDAAN KAPASITAS FUNGSIONAL PARU MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERISTAS LAMPUNG
YANG MELAKUKAN LATIHAN AEROBIK
JUMP ROPE DAN JOGGING
Oleh
Skripsi
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
By
Oleh
Penulis dilahirkan di Porsea, Tapanuli Utara pada tanggal 13 Mei 1998, sebagai
anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sumardi Marbun dan Ibu
Megawati Sembiring
Prabumulih pada tahun 2013, dan Sekolah Menengah Akhir (SMA) diselesaikan
di SMA Negeri 17 Palembang pada tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis terdaftar
menjadi panitia, jabatan tertinggi yang pernah diemban adalah menjadi ketua
pelaksana Trial Osce pada tahun 2017 yang diselenggarakan oleh LK untuk Maba
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
dorongan, saran, bimbingan dan kritik dari berbagai pihak. Maka dengan segenap
kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
2. Ibu Dr. Dyah Wulan SRW, SKM., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung;
3. dr. Dewi Nur Fiana, S.Ked., Sp.KFR selaku pembimbing pertama yang selalu
ii
4. dr. Rizki Hanriko, S.Ked., Sp.PA selaku pembimbing kedua yang selalu
5. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked., M.Kes selaku pembahas atas kesediannya untuk
Universitas Lampung yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuan selama
7. Sahabat seperjuangan anak kos selama ini fahmi, haydar, abiyyi, komang
allan, farid, kadek erwin, rheza, januar, rendy, restu yang selalu memberi
8. Teman seperjuangan skripsi satu pembimbing dan pembahas elin, sasa, irma,
agung, mira yang saling mendukung satu sama lain untuk pengerjaan skripsi
ini.
terimakasih waktu bersama yang dihabiskan selama ini semoga kita menjadi
dokter dan teman sejawat yang berguna bagi bangsa dan negara.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat mambangun
iii
demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................. 6
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Untuk Peneliti ............................................................... 6
1.4.2 Manfaat Untuk Peneliti Lain ....................................................... 7
1.4.3 Manfaat Untuk Masyarakat ......................................................... 7
1.4.4 Manfaat Untuk Institusi ............................................................... 7
v
2.4.2 Dosis Latihan Olahraga .......................................................... 28
2.4.3 Manfaat Olahraga Aerobik. .................................................... 29
2.5 Uji Jalan 6 Menit............................................................................... 31
2.5.1 Pengertian Uji Jalan 6 Menit .................................................. 31
2.5.2 Faktor dan Kontraindikasi Uji Jalan 6 Menit .......................... 32
2.5.2.1 Faktor Uji Jalan 6 Menit ............................................. 32
2.5.2.2 Kontraindikasi Uji Jalan 6 Menit ............................... 32
2.5.3 Borg Scale pada Uji Jalan 6 Menit ......................................... 33
2.5.3.1Kategori Borg Scale .................................................... 33
2.6 Kerangaka Teori................................................................................ 34
2.7 Kerangka Konsep .............................................................................. 34
2.8 Hipotesis ........................................................................................... 35
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kategori Level MET..........................................................................................23
2. Borg Scale..........................................................................................................33
3. Definisi Operasional...........................................................................................41
4. Nilai VO2Max pada Uji Jalan 6 Menit..............................................................49
5. Hasil Uji Normalitas..........................................................................................49
6. Hasil Uji Homogenitas.......................................................................................50
7. Hasil Uji One Way Anova..................................................................................50
8. Perbandingan Nilai VO2 Max antar Kelompok.................................................50
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Anatomi Paru.....................................................................................................9
2. Kerangka Teori..................................................................................................34
3. Kerangka Konsep..............................................................................................34
4. Rancangan Desain Penelitian............................................................................37
5. Alur Penelitian...................................................................................................46
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan menjadi hal yang sangat penting dan berharga dalam kehidupan
dengan baik, salah satunya melalui aktivitas olahraga. (Mubarok, Rahayu &
akademiknya.
dalam kegiatan olahraga secara umum masih sangat rendah. Masih rendahnya
rendah terdapat pada Provinsi Papua (15,12%), Sumatera Utara (20,51%), dan
pada tahun 2006, dan terakhir turun menjadi 21,76% pada tahun 2009. Pada
24,96%.
Olahraga merupakan gerakan tubuh yang memberikan efek pada tubuh secara
darah dan oksigen dalam tubuh pun menjadi lancar sehingga metabolisme
tubuh menjadi optimal. Tubuh akan terasa segar dan otak sebagai pusat
sarafakan bekerja menjadi lebih baik (Pane, 2015). Menurut Pribadi (2015),
pengembangan paru-paru.
3
organ faal tubuh. Dengan latihan olahraga yang teratur, tubuh mendapat
bepengaruh pada peredaran darah yang lebih baik dan sel otot akan lebih
jalan, jalan cepat, renang, latihan olahraga beban, bersepeda, jump rope,
(2015), olahraga yang paling popular adalah olahraga aerobik karena lebih
lain contohnya jogging yan merupakan salah satu latihan olahraga yang
mudah dan murah namun manfaatnya tidak kalah besar, selain itu dapat
dilakukan oleh segala lapisan masyarakat dimana saja dan kapan saja.
dengan tujuan agar tubuh menjadi sehat (Setiawan, 2017). Selain itu olahraga
jump rope juga sangat bagus untuk membina daya tahan tubuh, kelincahan
kaki, dan kecepatan serta dapat melatih kemapuan gerak tangan lebih kuat
Olahraga berdasarkan kebutuhan oksigen terdiri atas dua jenis yaitu olahraga
(Indrayana & Yuliawan, 2019). Olahrga aerobik juga aktivitas fisik yang
mudah dilakukan dengan biaya yang cukup terjangkau (Berawi, Fiana &
Putri, 2014).
konsumsi oksigen yang ditandai dengan tingkat VO2Max (Budi & Sugiharto,
konsumsi per satuan waktu oleh seseorang selama latihan olahraga atau tes.
aktivitas dan akan lebih cepat pulih dari kelelahan. (Indrayana & Yuliawan,
untuk menyuplai nutrisi dan O2 pada otot dimana fungsi kardiovaskuler itu
Kebutuhan oksigen maupun sumber energi juga akan meningkat sesuai kerja
termasuk olahraga aerobik dilakukan terus menerus, teratur dan terukur maka
organel yang ada didalam otot mioglobin maupun sistem enzim untuk
dengan Jogging”
aerobik jogging.
fungsional paru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Paru-paru
iga, sisi beakang menyentuh tulang belakang, dan sisi depan yang
beberapa lobus oleh fisura. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan
segmen (tiga di lobus superior, dua di lobus media, dan lima di lobus
Waschke , 2014).
9
vena pulmonalis superior dan inferior, plexus paru pada saraf (simpatis,
kanan lebih besar dan berat daripada paru kiri, tetapi lebih tinggi. Batas
area berbentuk baji pada permukaan medial setiap paru, pada titik
(Guyton & Hall, 2014). Selain pertukaran udara tersebut, paru-paru juga
Amin, 2016).
eksterna) dimulai dari oksigen masuk melalui hidung dan mulut ketika
2016).
Proses respirasi dibagi atas tiga tahap utama yaitu ventilasi, difusi dan
dan CO2 lepas dari ikatan kemudian keluar dari darah ke alveoli. Dan
dan CO2 dari jaringan ke alveoli paru (Bakhtiar & Amran, 2016).
kapiler sistemik.
2012):
13
tekanan seimbang.
saat istirahat.
14
2012).
15
2010).
2017).
(Rahmad, 2016).
sebagai berikut:
19
a. Fungsi Paru
b. Fungsi Kardiovaskuler
2. Hemoglobin
meningkat.
3. Umur
lebih pada usia 18-20 tahun pada kedua jenis kelamin. Secara
wanita (1.7%).
4. Jenis Kelamin
perempuan.
5. Suhu
2.3 MET
oksigen yang dikonsumsi oleh tubuh dari udara (Byrne et al., 2005).
al., 2013).
23
Pada saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa apabila
Kata aerobik sendiri berasal dari Yunani yaitu aer yang berarti
udara dan bios berarti hidup, jadi dapat diartikan sebagai hidup
(Jayanti, 2013).
26
2.4.1.1.1Jump Rope
2017).
2.4.1.1.2 Jogging
a. Frequency (Frekuensi)
tiap minggu.
b. Intensity (Intensitas)
Intensitas adalah ukuran berat atau ringan suatu beban yang harus
c. Type (Tipe)
d. Time (Waktu)
darah), respirasi dan otot tubuh. Bila ketiga sistem tersebut terganggu
30
pada tahun 1986 sebagai cara sederhana atau metode praktis untuk
6MWT dianggap sebagai cara yang dapat ditoleransi dengan baik oleh
pasien dibandingkan dengan uji jalan lainnya. 6MWT adalah tes yang
Tes ini mengukur jarak orang berjalan di lintasan dalam waktu 6 menit,
peserta tes ini diizinkan untuk melakukan jalan sesuai intensitas mereka
sendiri dan berhenti untuk beristirahat di titik mana pun selama 6MWT
semenit.
oleh peneliti Swedia Gunnar Borg, Borg Scale adalah alat penilaian
untuk mengukur upaya dan usaha seseorang, sesak napas dan kelelahan
Keterangan:
: mempengaruhi
(Ilmiyanto & Budiyanto, 2017; Pate, 1993; Pribadi, 2015; Purwanto, 2011)
2.8 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
(Randomized Controlled Trial) dengan jenis open trial yang berarti peneliti
Uji desain RCT adalah uji coba dengan sampel dibagi menjadi dua kelompok
untuk melihat jika ada perbedaan di antara kedua kelompok dalam hasil
satu atau lebih intervensi. Intervensi yang sedang diuji dialokasikan ke dua
atau lebih kelompok studi yang diikuti secara prospektif, hasil dicatat, dan
Intervensi pada RCT dapat bersifat terapi atau preventif dan tidak harus
X Kontrol
KK Output
Sample
Population R
KE Output
X Eksperimen
Keterangan:
R: Randomisasi
KE : Kelompok Eksperimen
a. Waktu Penelitian
b. Lokasi Penelitian
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteiti. Dalam
(t-1) (r-1) ≥ 15
Keterangan :
r = sample
dapat dihitung:
(3-1) (r-1) ≥ 15
3r – 3 – r +1 ≥ 15
2r ≥ 17
r ≥ 8,5
r≥9
39
Keterangan :
N: jumlah sampel
a. Kriteria Inklusi
pesetujuan.
b. Kriteria Eksklusi
2. Kelompok Mahasiswa yang Hasil log Log sheet latihan 1. kelompok Kateg
latihan melakukan aktivitas sheetlatihan olahraga latihan orik
aerobik olahraga yang olahraga olahraga
bergantung terhadap jump rope
ketersedian oksigen 2. kelompok
untuk membantu latihan
proses pembakaran olahraga
sumber energi aerobik
jogging
4. MHR Maximum Hearth Rate Menghitung denyut Rumus hitung Jumlah Nume
(MHR) adalah nadi per menit (denyut nadi denyut nadi rik
jumlahdenyut maksimal – usia) per menit
maksimum yang
dicapai jantung pada
latihan olahraga
5. HHR Menghitung denyut Rumus hitung Jumlah Nume
HRR (Hearth Rate nadi per menit (denyut nadi denyut nadi rik
Reserve) adalah maksimal – per menit
penilaian menggunakan denyut nadi
potensi peningkatan istirahat)
atau denyut jantung
6. Borg Scale cadangan. Menilai sesuai tabel Tabel Borg Scale Angka pada Nume
Borg Scale tabel Borg rik
Borg Scale adalah alat Scale
penilaian untuk
mengukur upaya dan
usaha seseorang, sesak
napas dan kelelahan
selama selama
beraktivitas fisik
42
kelompok kontrol.
olahraga aerobik yaitu dapat dilakukan kapan dan dimana dan sampel
yaitu:
T(Time):30 menit
T(Type): Aerobik
43
T(Time): 5 menit
T(Type): Aerobik
tes jalan 6 menit menurut ATS Statement: Guidelines for the Six-Minute
1. Lokasi 6MWT
2. Peralatan
jalan kaki
44
5. Lembar kerja
6. Tabung oksigen
3. Persiapan Peserta
b. Pengukuran
sampel.
diperlukan .
13. Ucapkan selamat kepada pasien atas upaya yang baik dan segera
tawarkan minuman.
Pembuatan Proposal
Pencatatan Hasil
Input data
Analisis data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian diuji analisis statistik menggunakan
aplikasi pengolah data SPSS 25. Data yang diperoleh diuji normalitasnya
One Way ANOVA (uji hipotesis komparatif) kemudian dilanjutkan uji Post
nomor 3035/UN26.18/PP.05.02.00/2019
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini telah melewati kaji etik dan mendapatkan izin dari Komisi
melihat jika ada perbedaan di antara kedua kelompok dalam hasil penelitian.
menghitung jarak tempuh pada uji jalan dikonversi menjadi nilai VO2Max
dengan menggunakan rumus dan hasil nilai pada setiap kelompok dapat
dilihat padatabel 4.
Dari hasil pemeriksaan nilai VO2Max pada sampel maka uji analisis
pertama yang akan dilakukan adalah uji normalitas distribusi data dengan
dari 50 subjek.
bahwa pada kelompok jump rope, jogging, dan kontrol memiliki hasil data
yang terdistribusi normal p>0,05 dengan nilai jump rope p=0,376 dan nilai
melakukan uji homogenitas data untuk memastikan uji One Way Anova
semua data adalah homogen dengan nilai p>0,05 yaitu sebesar p=0,147.
homogen sehingga dilanjutkan dengan uji parametrik One Way Anova yang
Berdasarkan hasil uji parametrik One Way Anova, terdapat perbedaan yang
Hasil uji post hoc Bonferroni, kelompok jump rope dan kelompokjogging
jump rope dan jogging sehingga hal ini menunjukan bahwa hasil uji adalah
bermakna nilai rata-rata VO2Max kelompok jogging dan jump rope. Nilai
kelompok kontrol menghasilkan nilai p<0,05 yaitu sebesar p=0,000. Hal ini
4.2. Pembahasan
Pada penelitian ini subjek yang dapat mengikuti uji jalan 6 menit sebagai
subjek pada kelompok jogging karena tidak melakukan latihan rutin. Pada
kelompok jump rope terdapat 5 subjek yang tidak melakukan latihan rutin
dan 1 subjek tidak hadir dalam uji jalan 6 menit. Pada kelompok kontrol
terdapat 5 subjek yang tidak hadir dalam uji jalan 6 menit yang sudah
menit, Type: Aerobik. Dosis latihan jump rope (Lee, 2010): Frequency: 4
tidak hadir dalam pengambilan data uji jalan 6 menit, mahasiswa yang
Detak jantung dalam kondisi istirahat lebih dari 120 kali semenit. Tekanan
darah sistolik ≥180 mmHg, dan tekanan darah diastolik ≥100 mmHg.
Pemeriksaan sebelum dan sesudah pada uji jalan 6 menit ini berupa tekanan
darah, denyut nadi, borg scale, saturasi oksigen. Uji jalan 6 menit ini juga
Hasil yang dinilai dalam uji jalan 6 menit pada penelitian ini adalah jarak
dalam meter yang ditempuh subjek selama 6 menit. Hasil jarak dari 6
+ 3,98 (ml/kg/menit).Hasil VO2 Max yang didapat dari hasil uji jalan 6
menit pada penelitian ini berupa pada kelompok jump rope didapatkan
rerata VO2Max sebesar 27,5 ml/kgbb/menit dengan jarak rerata ± 784 meter.
587,3 meter.
Intensitas biasanya ditentukan oleh persentase dari VO2Max atau dari detak
Secara klinis hasil VO2Max pada penelitian ini yang didapatkan jika
rope sebesar 7,8 MET, kelompok jogging sebesar 7,5 MET dan kelompok
kontrol sebesar6.1 MET. Kelompok jogging dan jump rope termasuk dalam
kategori MET very heavy (sangat berat) sedangkan kelompok kontrol pada
penelitian ini masuk ketegori MET level heavy (berat) sehingga terliha level
MET kelompok jump rope dan jogging lebih tinggi daripada MET pada
kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil uji parametrik One Way Anova, terdapat perbedaan yang
penelitian dengan nilai p<0,05 yaitu sebesar p=0,000. Hal ini menunjukan
bahwa hasil uji adalah menerima H1 yang berarti bahwa ada perbedaan nilai
rata-rata VO2Max kelompok. Hasil uji post hoc Bonferroni, kelompok jump
rope dan kelompok jogging menghasilkan nilai p>0,05 yaitu sebesar 0,585.
55
berupa latihan jogging dan jump rope yang dapat menstimulasi peningkatan
Kebutuhan oksigen maupun sumber energi juga akan meningkat sesuai kerja
terukur maka organel yang ada didalam otot mioglobin maupun sistem
banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat pula dalam
(O2) sendiri adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
5.1. Simpulan
latihan jump rope dan jogging tetapi terdapat perbedaan bermakna antara
penelitian ini latihan jump rope dan jogging dinilai dapat meningkatkan
5.2. Saran
yang berbeda dan jangka waktu yang berbeda dari penelitian ini.
58
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2002. ATS statement: guidelines for six minute walk test dalam
american thoracic society. American Journal of Respiratory and Critical Care
Medicine . 166(1):111-117.
Allina Health System, 2006. Helping Your Heart, third edition. Allina Health
System Press.
Ari R. 2010. manfaat jogging bagi kesehatan manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Badan Pusat Statistik. 2014. Penyajian data dan informasi dan keolahragaan
Tahun 2014. Jakarta: Kemenpora RI.
Bakhtiar A, Amran WS. 2016. Faal paru statis. Jurnal Respirasi (JR). 2(3):91-98.
Berawi KN, Fiana DN, Putri A. 2014. The effect of aerobic exercise to fast blood
glucose level in aerobic participants at sonia fitness center.Medical Journal of
Lampung University. 3(5): 36-43.
Bucher CA. 1983. Foundations of physical education & sport, Ninth Edition.
USA: The C.V. Mosby Company.
Budi MFS, Sugiharto. 2015. Circuit training dengan rasio 1:1 dan rasio 1:2
terhadap peningkatan VO2 max. Journal of Sport Sciences and Fitness.
4(3):53-59.
Byrne NM, Hills AP, Hunter GR, Weinster RL, & Schutz Y. 2005. Metabolic
equivalent: one size does not fit all. The American Physiological Society.
99(3): 1112-1119.
59
Cahalin LP, Mathier MA, Semigran MJ, Dec GW, & Disalvo T G. 1996. The six-
minute walk test predicts peak oxygen uptake and survival in patients
with advanced heart failure. Chest. 110(2):325–332.
Evelyn C.P. 2016. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia.
Ghofrniha L, Sani DZ, Vakulian F, Khajedalooyi M, Arabshahi ZJ. 2015. The six
minute walk test (6mwt) for the evaluation pulmonary diseases. Journal of
Cardio-Thoracic Medicine. 3(2):284-287.
Guyton AC, Hall JE. 2014. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 12. Jakarta:
EGC.
Jayanti KD. 2013. Pengaruh intensitas latihan senam aerobik high impact, low
impact, dan mix impact terhadap physical effeciency index ditinjau dari
denyut nadi istirahat. Jurnal Ilmiah PENJAS. 1(2):19-36.
Kendall JM. 2003. Designing a research project: randomised controlled trial and
their principles. Emerg Med J. 20(2):164-168
Kurniawan AW. 2010. Survei kapasitas vo2 max siswa kelas V sekolah dasar
Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang
[skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Laitupa AA, Amin M. 2016. Ventilasi dan perfusi serta hubungan antara ventilasi
dan perfusi. Jurnal Respirasi (JR). 2(1): 29-34.
Lee, B. 2010. Jump rope training: the complete system for fitness and
performance. 2nd ed. America: Human Kinetics.
Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. 2014. Clinically oriented anatomy. 7th ed.
Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Nikmawati EE. 2008. Pentingnya Air Dan Oksigen Bagi Kesehatan Tubuh
Manusia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Ninzar K. 2018. Tingkat daya tahan aerobik (vo2 max) pada anggota tim futsal
siba Palembang. Jurnal Mitra Pendidikan. 2(8): 738-749
Nusdwinuringtyas N. 2018. Nilai acuan jarak tempuh uji jalan 6 menit pada
populasi Indonesia (Mongoloid). J Indon Med Assoc. 68(8):389-394.
Palar CM, Wongkar D, Ticoalu SHR. 2015. Manfaat latihan olahraga aerobik
terhadap kebugaran fisik manusia. Jurnal e-Biomedik. 3(1):316-321.
Panton LB, Graves JE, Pallock ML, Garzarella L, Carroll JF, Leggett SH,
Lowenthal DT, Guillen GJ. 1996. Relative heart rate, hearth rate reserve, and
VO2 during submaximal exercise in the eldery. Journal of Gerontology:
Medical Sciences. 51(4): 165-171.
Paulsen F, Waschke J. 2014. Sobotta atlas anatomi manusia : anatomi umum dan
muskuloskeletal. Jakarta: EGC.
Pate RR, Mc. Clenaghan B. & Rocella R, 1993. Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan
Alih Bahasa Kasiyo Dwijowinoto. Semarang : IKIP Semarang Press.
Pribadi A. 2015. Pelatihan aerobik untuk kebugaran paru jantung bagi lansia.
Jurnal Olahraga Prestasi. 11(2):64-76.
Purwanto. 2011. Dampak senam aerobik terhadap daya tahan tubuh dan penyakit.
Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. 1(1):1-9.
Putri NNH, Sukohar A, Setiawan G. 2017. Potensi terapi herbal yang menjanjikan
untuk mengatasi kelelahan. Medula. 7(5):106-112.
Rahmad HA. 2016. Pengaruh penerapan daya tahan kardiovaskular (vo2 max)
dalam permainan sepakbola PS Bina Utama. Jurnal Currucula. 1(2):1-10.
Ravagnani-Coelhoo CF, Melo FCL. Ravagnani FCP, Burini FHP, Burini RC.
2013. Estimation of the metabolic equivalent (MET) of an exercise protocol
based on indirect calorimetry.
Rodrigues AN, Perez, AJ, Carletti, L, Bissoli NS , Abreu GR. 2006. Maximum
oxygen uptake in adolescents as measured by cardiopulmonary exercise
testing: a classification proposal. Jornal de Pediatria. 82(6):426–430.
Rodriguez JP, Morales LB, Martin TJ, Ascanio JM, Serrato DN, Gonzales GR.
2016. Predictive equations for maximum hearth rate. Myth or reality. Revista
Mexicna de Cardiologia. 27(4): 156-165.
Salman E. 2018. Kontribusi vo2 max terhadap kemampuan renang gaya dada 200
meter. Jurnal Gelanggang Olahraga. 1(2):21-31.
62
Saputra IW, Yoda IK, Wahyuni NP. 2016. Pengaruh repetition sprint dan skipping
rope terhadap power otot tungkai ekstrakulikuler bola voli. E-journal IKOR
Universitas Pendidikan Ganesha. 1:1-12.
Setiawan MA. 2017. Perbandingan pengaruh antara senam aerobik low imoact
dengan jogging terhadap persentase lemak tubuh. Jurnal Pendidikan
UNSIKA. 5(1):64-70.
Sherwood L.2012. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC
Simanjuntak RH, Engka JN, Marunduh SR. 2016. Pengaruh latihan fisik akut
terhadap saturasi oksigen pada pemain basket mahasiswa fakultas kedokteran
unsrat. Jurnal e-Biomedik. 4(1): 20-24.
Strath SJ, Kaminsky LA, Ainsworth BE, Ekelund U, Freedson PS, Gary RA,
Richardson CR, Smith DT, Swartz AM. Guide to the assessment of physical
activity: Clinical and research applications: a scienctific statement from the
American Hearth Association. Circulation. 128(20): 2259-2279.
Supranto J. 2000. Teknik sampling untuk survei dan eksperimen. Jakarta: Penerbit
PT Rineka Cipta.
Wagner PD, Powell FL, West JB. 2010. Ventilation, blood flow, and gas
exchange. In: Murray and Nadel’s Textbook of respiratory medicine. 5th
edition. Philadelphia: Saunders.
Warni H, Arifin R, Bastian RA. 2017. Pengaruh latihan daya tahan (endurance)
terhdapat peningkatan vo2max pemain sepakbola. Multilateral: Jurnal
Pendidiakn Jasmani dan Olahraga. 16(2):121-126.