Model Pembelajaran Menurut de Hoog de Jong and de Vries
Model Pembelajaran Menurut de Hoog de Jong and de Vries
Model Pembelajaran Menurut de Hoog de Jong and de Vries
ABSTRACT: Learning is a system consisting of various components that are interconnected and
influence. Success in learning is also based on the design model instruktional will be given a teacher on a
student. In elementary school teachers would be using some of the more active learning model where
the learning model will be able to make their students are also more active in learning. An elementary
school teacher is required to master a variety of approaches, methods, strategies and techniques in
teaching and learning. Teachers not only to understand the resource materials that will be taught, but
should understand all the characteristics contained in it so it can easily implement a new paradigm in
the learning process. However, the reality is happening in schools today tend to be a lot of teachers in
the learning process just explain or tell everything to the students. Teachers not provide an opportunity
to train students in learning to find the answer yourself. So many students are more passive and less
likely to feel bored. The learning model like that, now felt less meaningful to student learning, because
students were only stuffed with rote-memorization of the concepts rather than how to understand,
comprehend or control concept in solving a problem, especially supported by the lack of creativity of
teachers in using media for the learning process, so that the learning materials will be increasingly
difficult to understand the students. Therefore, teachers are expected to change the old paradigm of
teaching that deliver lessons with a new paradigm that emphasizes on helping students to be better able
to understand, comprehend, or mastering concepts to solve a problem. Based on the following
description of the models in instructional design to facilitate and assist the learning process in order to
achieve the expected goals.
Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang sangat diperlukan oleh setiap individu.
Karena, dengan melakukan sebuah kegiatan pembelajaran ini maka individu tersebut akan dapat
berkembang dengan baik. Untuk mendapatkan sebuah kegiatan pembelajaran yang efektif ini
memerlukan banyak komponen yang harus diperhatikan. Beberapa di antaranya adalah mengenai
tenaga pendidik, para peserta didik, media pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran
dan perencanaan kegiatan pembelajaran. Komponen tersebut masing-masing harus dapat digunakan
secara maksimal agar proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan dengan efektif.
Salah satu elemen terpenting dalam sebuah kegiatan pembelajaran adalah adanya sebuah
perencanaan pembelajaran yang baik. Namun, kenyataannya yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah, kurang matangnya perencanaan pembelajaran di sekolah yang akhirnya mengakibatkan
sebuah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan tidak efektif. Dan akhirnya para peserta didik kurang
maksimal saat mengalami proses kegiatan pembelajaran. Dalam menyusun sebuah perencanaan
pembelajaran, konsep interaksi merupakan sesuatu cukup dijadikan yang penting untuk diperhitungkan.
Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran tidak dapat digantikan dengan desain informasi.
Interaksi sangat berkaitan dengan keberagaman peserta didik. Hal inilah yang menuntut perencana
pembelajaran untuk dapat memunculkan bermacam-macam desain-desain pembelajaran yang
bervariasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka sangat diperlukan sebuah desain instruksional yang
matang dan baik agar sebuah kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal.
PEMBAHASAN
1) Model konseptual
2) Model operasional
3) Model pembelajaran
4) Model antarmuka
5) Model learner
De Hoog,de jong and de vries (1994) membuat model untuk mengembangkan simulasi dan sistem
pakar.Mereka melaporkan bahwa model mereka sangat dipengaruhi oleh model spiral Boehm tentang
pengembangan perangkat lunak computer.model ini mendasari dasar dari de hoog,de jong dan de vries
model prototyping cepat,ketersediaan alat computer untuk menfasilitasi pengembangan prototype dan
lainnya,dan “struktur web”untuk elemen yang dibutuhkan yang harus dipertimbangkan ketika membuat
simulasi.penekanan penciptaan model yang “terjalinnya metodologi,produk dan alat-alat memerlukan
pendekatan yang komprehensif,”bahwa jika tidak diikuti “mungkin akan melahirkan produk yang lebih
jelek”.
Model ini menggambarkan model mereka seperti structure web yang meliputi lima produk
parsial:model konseptual,Model operasional,Model pembelajaran,Model antarmuka dan Model
pelajar.Produk-produk parsial dianggap sebagai bagian dari pengembangan keseluruhan dan
merupakan fitur penting yang mendasari simulasi atau system pakar yang dapat dikembangkan oleh
anggota tim yang berbeda.Meskipun tidak secara khusus dinyatakan oleh penulis.Kita menafsirkan
deskripsi mereka bahwa produk-produk parsial dapat beragam ,tergantung pada produk secara
keseluruhan sedang dikembangkan.
Terpancar dari web yang menyajikan seluruh produk berperan sebagai sumbu untuk masing-
masing produk parsial yang ada sekitat spiral development dari empat komponen
:kepatuhan,qualiry,inregrarion dan specificiey.Sumbu ini disebut pengembangan local.dengan demikian
memahami model perlu untuk berpikir dalam tiga dimensi dengan spiral mengambil tempat secara
kebersamaan di sekitar sumbu dan dengan kelengkapan produk secara bertahap dengan melahirkan
produk parsial menjadi lebih lengkap .
Garis putus-putus pada model mereka mewakili sifat saling tergantung dari konseptual,operasional,
instruksional,antarmuka dan model pembelajaran dan kebutuhan untuk mempertimbangkan
bagaimana keputusan di satu area kemungkinan akan mempengaruhi yang lain.Garis-garis ini juga
menunjukkan sifat yang muncul dari produk akhir. Spiral di sekitar setiap sumbu (hanya satu yang
ditunjukkan pada gambar merupakan prototype yang terjadi terkait dengan kepatuhan,qualicy,integrasi
dan spesifisitas komunikasi menunjukkan penulisterus memperbaiki dan menerapkan model mereka.
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat kesimpulan bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu
sistem yaitu suatu perencanaan yang integral tentang aktivitas keseluruhan komponen dari suatu
sistem yang didesain untuk memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhan.fungsi perencanaan
pembelajaran adalah sebagai kerangka acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien,sebagai acuan atau pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran menjadikan guru lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan tugas
mengajar meningkatkan kemampuan guru.
DAFTAR PUSTAKA
https://ajizsulaeman.files.wordpress.com/2016/04/2-makalah-kelompok-model-model-pembelajaran-
ap-1-2-unpak.pdf. Diakses pada tanggal 5 November 2016