Gelombang Pulsa

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol 11. , No.2, April 2008, hal 29-37

Rancang Bangun Generator Pulsa Gelombang Ultrasonik dan


Implementasinya untuk Pengukuran Jarak Antara Dua Obyek
Agus Syafrudin1, Suryono2, Jatmiko Endro Suseno3
1). Rumah Sakit Umum Daerah NTB
2,3 ). Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika FMIPA UNDIP

Abstract
An instrument of pulse generator of ultrasonic wave and its implementation for distance measurement
between two objects have been created through analysis using oscilloscope. This ultrasonic wave may
be used in a distance measurement, material reflection analysis, and product’s depth. An ultrasonic
oscillator is made with set of IC 555 as the setter of pulse amount and multi vibrator mono stabile set
of IC 555 as the oscillator of ultrasonic frequency, pulse amplifier through transistor BD 139. An
ultrasonic transducer using transducer 400ST/R160 and micro controller AT89S51 is used for time
setter. In the amplifier set of ultrasonic receiver, Op-amp CA 3204 is used. AT89S51 is used for time
setter that is made repeatedly in order that the bounce may be read on oscilloscope through P1.0.
After conducting an experiment, the effective working area frequency in pulse generator of ultrasonic
wave is obtained in the frequency of 38.23 kHz. In the experiment on the amount of effective pulse, the
maximum reach effectively is 16 pulses. In the experiment on the distance between two objects, the
writer finds out that an instrument linier grade is 0.81773 against standard measurement with
R=0.99954 and SD=0.457. Meanwhile on the material reflectivity test, the writer may concludes that
the bigger material mass, the bigger its reflectivity.
Keywords: pulse generator of ultrasonic wave, transducer

Intisari
Telah dapat dibuat instrumen generator pulsa gelombang ultrasonik dan aplikasinya untuk
pengukuran jarak antara dua obyek melalui analisa tampilan osiloskop. Gelombang ultrasonik ini
dapat dimanfaatkan pada pengukuran jarak, analisa refleksi bahan, ketebalan benda dan lain-lain.
Osilator ultrasonik dibuat dengan rangkaian astabil IC 555 sebagai pengatur jumlah pulsa dan
rangkaian monostabil multivibrator IC 555 sebagai osilator frekuensi ultrasonik, penguat pulsa
melalui transistor BD139. Pemancar ultrasonik menggunakan transduser 400ST/R160 dan untuk
mengatur pewaktuan digunakan mikrokontroler AT89S51. Pada rangkain penguat penerima
ultrasonik digunakan Op-amp CA 3204. Mikrokontroler AT89S51 digunakan untuk mengatur
pewaktuan yang dibuat berulang-ulang agar pantulan dapat dibaca pada osiloskop melalui P1.0.
Setelah dilakukan pengujian, generator pulsa gelombang ultrasonik diperoleh frekuensi daerah kerja
efektif pada frekuensi 38,23 kHz. Pada pengujian jumlah pulsa efektif diperoleh efektifitas jangkauan
maksimal adalah 16 pulsa. Pada pengujian jarak antara dua obyek diperoleh kelinieran alat 0,81773
terhadap jarak standar dengan R=0,99954 dan SD=0,457. Sedangkan untuk uji reflektifitas bahan
diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar massa jenis bahan, semakin besar pula reflektifitasnya.

PENDAHULUAN Gelombang ultrasonik adalah salah


Perkembangan ilmu pengetahuan satu contoh sumber radiasi yang aman
dan teknologi yang pesat di bidang digunakan untuk keperluan medis, hal ini
kesehatan sangat berperan dalam men karena gelombang ultrasonik tidak
dukung peningkatan pelayanan pada unit mengakibatkan perubahan seluler dari
pelayanan kesehatan. Untuk menunjang organ tubuh yang diperiksa (non invasif)
hal tersebut perlu didukung adanya sarana walaupun pemeriksaannya berulang-ulang.
maupun prasarana yang disesuaikan Sifat gelombang ultrasonik yang lain
dengan perkembangan teknologi yang ada. adalah non troumatic yang tidak

29
Agus Syafrudin dkk Rancang Bangun Generator…

menimbulkan rasa sakit, serta kurang atau Refleksi


meminta persiapan khusus, sehingga Pada ultrasonik, citra yang
sangat memudahkan dan meringankan dihasilkan melalui berkas suara yang
penderitanya. Saat ini gelombang direfleksikan. Berkas gelombang yang
ultrasonik di bidang kedokteran telah dipancarkan tidak memperbesar apapun
digunakan untuk ultrasonogram (USG), pada formasi citra, tapi transmisi harus
blood flowmeter, doppler fetalphone, dan cukup kuat menghasilkan gema-gema
terapi diatermi. Ultrasonogram (USG) ditingkat yang lebih dalam. Prosentase
dalam bidang kedokteran digunakan untuk suara yang direfleksikan di antara muka
melihat organ dalam tubuh dalam jaringan tergantung pada impedansi.
membantu menegakkan diagnosa. Impedansi adalah hasil kali kerapatan dan
Pemanfaatan gelombang ultrasonik pada kecepatan suara dalam materi. Impedansi
peralatan ini hanya dapat mendeteksi dan akustik merupakan sifat dasar materi atau
melihat organ saja. zat, dalam satuan cgs didefinisikan sebagai
Pada penelitian ini akan dilakukan
gram/cm 2 det x 10 5 [2].
rancang bangun generator pulsa
gelombang ultrasonik dan aplikasinya Z= c (1)
untuk pengukuran jarak antara dua obyek, dengan Z adalah impedansi akustik, 
serta melakukan implementasi gelombang adalah dentitas, dan c adalah kecepatan
tersebut terhadap massa jenis bahan suara pada medium. Berkas ultrasosik yang
berdasarkan reflektifitas gelombang dipantulkan ditentukan oleh sudut yang
ultrasonik. terjadi antara berkas suara dan permukaan
yang merefleksikan. Semakin tinggi sudut
DASAR TEORI
yang timbul (lebih dekat tegak lurus)
Gelombang ultrasonik adalah
maka semakin kecil suara yang
gelombang accustic memiliki daerah
dipantulkan. Pada ultrasound medik,
frekuensi diatas daerah frekuensi
dimana tranduser yang sama memancarkan
pendengaran manusia. Gelombang
dan menerima ultrasound hampir tidak ada
ultrasonik berupa accustical yaitu vibrasi
suara yang direfleksikan akan terdeteksi
mekanik yang terjadi pada gas, cairan dan
jika ultrasound membentur permukaan
medium padat. Suara yang dapat didengar
obyek pada sudut lebih dari 3 dari garis
oleh manusia (audiosonik) adalah
lurus.
gelombang suara dengan frekuensi antara
Proses refleksi ditunjukan pada
20–20.000 Hz. Berdasarkan frekuensi
gambar 1. Jika berkas suara membentur
gelombang suara dapat dibedakan dalam
permukaan medium, besar koefisien
beberapa bagian seperti ditunjukkan pada
refleksinya yang diberikan [3]:
tabel berikut ini :
 Z  Z 01 
Tabel 1. Daerah frekuensi gelombang suara [1] R =  02  (2)
Nama Frekuensi  Z 02  Z 01 
Infrasonik < 20 Hz dengan R adalah reflektifitas, Z01 adalah
Audiosonik 20–20.000 impedansi akustik medium 1( 1 .c1 ), Z02
Ultrasonik Hz adalah impedansi akustik medium 2
Diagnostik > 20.000 Hz (  2 .c 2 ) sehingga persamaan menjadi :
Ultrasonik 1–10 MHz
 .c  1 .c1
R= 2 2 (3)
 2 .c 2  1 .c1

30
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 11. , No.2, April 2008, hal 29-37
Syarat persamaan tersebut, n2 lebih rapat
dari n1 maka  t <  i . jika n2 lebih
renggang dari n1 maka  t >  i.
Atenuasi
Atenuasi adalah pengurangan
intensitas berkas ultrasonik karena melalui
suatu medium [4]. Adapun besar dari nilai
atenuasi dapat ditulis dengan persamaan :
x
Ix = Io . e (5)
Gambar 1. Refleksi gelombang dari pembatas [3]
dengan Ix adalah intensitas setelah
Refraksi menembus bahan (Watt/m), Io adalah
Bila gelombang suara melewati intensitas mula-mula (Watt/m), α adalah
suatu medium ke-medium lain frekuaensi koefisien absorbsi ( dB/m ), dan x adalah
tetap tetapi panjang gelombang yang jarak kedalaman (m). Atenuasi dipengaruhi
berubah dan arah gelombang yang oleh dua macam faktor yaitu :
berbelok hal ini disebut pembiasan. a) Hamburan
Peristiwa ini oleh hukum Snellius Bila suatu energi gelombang
dinyatakan : ultrasonik menabrak dimensi-dimensi
permukaan yang lebih kecil dari panjang
Sin i  gelombang maka gelombang datang
= 1 (4)
Sin t 2 akan tersebar ke segala arah [4].
dengan v1 adalah kecepatan gelom bang Hamburan ini tergantung pada
suara pada medium 1, v2 adalah kecepatan perubahan impedansi akustik pada
gelombang suara pada medium 2. Proses sasaran atau partikel, ukuran partikel
pemantulan (reflek si) dan pembiasan dari medium dan panjang gelombang
(refraksi) ditunjuk kan pada gambar 2, energi datang.
dengan  i adalah sudut gelombang suara Intensitas gelombang yang
datang,  x adalah sudut gelombang suara terhambur meningkat dengan cepat
refleksi,  t adalah sudut gelombang suara bersama frekuensi dan sebanding
yang refraksi. dengan kuadrat frekuensi, oleh karena
itu frekuensi tinggi terhambur dengan
lebih mudah dari pada frekuensi rendah.
b) Penyerapan (Absorbsi)
Absorbsi ultrasonik dalam cairan
merupakan hasil dari gaya pergesekan
yang berlawanan deng an gerakan
partikel-partikel dalam media. Energi
mekanik yang dipin dah dari suara ultra
menjadi panas. Selama mengalami
absorbsi gelombang ultrasonik,
intensitas dengan amplitudonya
berkurang secara eksponensial.
Transduser Ultrasonik
Transduser adalah adalah piranti
Gambar 2. Proses Refleksi dan Refraksi [2] yang dapat mengubah suatu bentuk energi
kedalam bentuk energi lain. Transduser
ultrasonik untuk merubah suatu sinyal

31
Agus Syafrudin dkk Rancang Bangun Generator…

listrik kedalam energi suara ultra yang Terlihat bahwa dari permukaan
dapat dipancarkan kedalam jaringan, transduser sampai jarak tertentu yang
mengubah energi ultrasonik yang disebut medan dekat, gelombang
dipantulkan kembali dari jaringan/materi ultrasonik yang dipancarkan merupakan
ke dalam sinyal listrik [2]. Pada sistem gelombang bidang datar. Panjang medan
elektronik, gelombang ultrasonik dapat dekat ini dihitung dengan persamaan:
dibang kitkan melalui kristal tipis yang D2
bersifat piezoelektrik terbuat dari bahan N (6)
4
alami kuarsa, garam rochelle, tourmaline dengan D adalah diameter trasduser dan
atau bahan piezoelektrik buatan, misalnya:
 adalah panjang gelombang yang
Barium Titanate, Lead Circonate-titanate,
dipancarkan7. Intensitas gelombang
Lead Metaniobate. Bahan tersebut bersifat
ultrasonik yang diradiasikan dalam suatu
seperti kapasitor dengan konstanta
medium akan mengalami proses atenuasi
dielektrik tertentu yang memiliki
(pelemahan). Proses ini disebabkan oleh
perbedaan muatan listrik dalam lapisannya.
penyebaran gelombang dan absorbsi
Penggunaan gaya perubahan
(penyerapan) gelombang.
bentuk atau tegangan pada kristal asimetris
akan menciptakan suatu tegangan listrik, METODE PENELITIAN
fonemena ini disebut dengan efek Prosedur Penelitian
piezoelektrik. Ketika transduser Prosedur penelitian yang dilakukan
piezoelektrik berfungsi sebagai pemancar pada penelitian ini digambarkan dengan
(transmitter) akan mengubah energi listrik diagram alir sebagai berikut :
menjadi energi mekanis (efek piezoelektrik
terbalik), dan bila sebagai penerima
(receiver) maka akan mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik (efek
piezoelektrik). Untuk membang kitkan
gelombang ultrasonik, bahan tersebut
digetarkan oleh rangkaian osilator.
Pola radiasi yang dipancarkan
melalui tranduser yang berada didepan nya
tergantung pada diameter transdu ser dan
panjang gelombangnya sehing ga
transduser yang sama dapat me miliki pola
radiasi yang berlainan jika medium yang
dilalui juga berlainan. Pola radiasi suatu
transduser ultra sonik merupakan
gabungan antara gelombang bidang datar
(bergerak hanya ke satu arah) dan
gelombang bola seperti ditunjukkan Gambar 4. Diagram alir prosedur penelitian dan
gambar 3. perancangan

N
Diagram Blok Sistem Penelitian
Blok diagram pada perancangan
generator pulsa gelombang ultrasonik
/ untuk pengukuran jarak antara dua obyek
D
2 seperti ditunjukkan pada gambar 5 berikut:
Transduser

Gambar 3. Pola radiasi gel. ultrasonik.

32
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 11. , No.2, April 2008, hal 29-37
Rangkaian Unit Pembangkit Pulsa
Ultrasonik
Dalam rangkaian ini, gelombang
yang di pancarkan berupa gelombang pulsa
(pulse wave), maka rangkaian unit
pembangkit pulsa terdiri dari osilator yang
bergerak pada frekuensi kerja transduser
piezoelektrik yang digunakan (40kHz) dan
sebuah pengatur jumlah pulsa, serta
penguat pulsa tersebut. Rangkaian yang
dibuat ditunjukkan gambar 6.

Gambar 5. Blok diagram generator pulsa


gelombang ultrasonik untuk pengukuran jarak
antara dua obyek.

Obyek merupakan media yang


digunakan untuk melakukan pengamatan,
transduser melalui transmitter (Tx)
berfungsi sebagai pengubah sinyal listrik
menjadi gelombang ultrasonik dan
Gambar 6. Rangkaian pembangkit pulsa ultrasonik.
dipantulkan kembali oleh obyek,
selanjutnya melalui receiver transduser Pada rangkaiaan tersebut, IC2
(Rx) dari gelombang ultrasonik diubah adalah IC NE555 yang diset sebagai astabil
menjadi sinyal listrik, diolah secara multivibrator sebagai osilator dari
elektronik oleh rangkaian penguat, dan ultrasonik yang dibangkitkan. Osilator ini
digunakan untuk mengetahui jarak antara diset pada frekuensi 40 KHz sesuai
dua obyek melalui analisa tampilan frekuensi kerja transdu sernya. Frekuensi
osiloskop. Rangkaian mikrokontroler tersebut ditentukan oleh R3, R4 dan C4.
berfungsi sebagai trigger osilator yang Pada rangkaian ini, R4 digunakan variabel
dibuat berulang-ulang agar dapat dilihat resistor untuk mengatur ketepatan
osiloskop. Rangkaian osilator berfungsi frekuensi yang dikeluarkan. Kaki 4
sebagai pembangkit pulsa gelombang merupakan kaki reset aktif tinggi yang
ultrasonik, selanjutnya pulsa gelombang digunakan untuk mengaktifkan osilator.
ultrasonik dikuatkan oleh penguat pulsa Jika kaki tersebut mendapat tegangan 5
dan diteruskan ke bagian transmitter. volt maka osilator akan aktif, jika 0 volt
Penguat Pulsa berfungsi untuk osilator akan mati.
menguatkan tegangan agar menghasilkan Dengan mengetahui sifat osilator
amplitudo gelombang yang tinggi. IC NE555 maka dapat dibuat rangkaian
Penguat Penerima berfungsi sebagai pengatur jumlah pulsa osila tor. Untuk
penguat pulsa ultrasonik yang diterima keperluan ini dibuat rang kaian monostabil
receiver. Osiloskop berfungsi sebagai multivibrator deng an IC2 dari IC1 yang
tampilan dari sinyal osilator pada sama. Lebar pulsa yang dikeluarkan
rangkaian pembangkit gelombang dan ditentukan oleh besar C2 dan R2+R1.
sinyal refleksi obyek melalui rangkaian Dalam rangkaian tersebut, R1 digunakan
penguat. timer potensio untuk memudahkan

33
Agus Syafrudin dkk Rancang Bangun Generator…

pengaturan dan ketepatan pulsa yang Rangkaian Penguat Penerima


diperlukan. Telah dijelaskan bahwa sebuah
Pada rangkaian tersebut IC1 akan aktif medium memiliki koeffisien absorbsi yang
mengeluarkan pulsa jika dipicu pada input merupakan fungsi eksponensial terhadap
trigger dari tinggi ke rendah (aktif jarak, sehingga perlu dilaku kan penguatan
rendah) pada kaki 2. Selanjutnya keluaran yang cukup terhadap sinyal yang diterima
kaki 3 dihubung kan reset kaki 4 IC2 oleh rangkaian receiver. Rangkaian yang
sebagai osilator. Keadaan ini telah dibuat ditunjukkan gambar 7.
menyebabkan osilator IC2 akan aktif
selama pulsa monostabil aktif. Dengan
mengatur lebar pulsa pada monostabil
multivibrator dari IC1 akan diperoleh
jumlah pulsa yang diinginkan. Pemicuan
dari IC1 berasal dari kaki P1.0
mikrokontroler AT89S51 yang digunakan.
Pada osilator 40 kHz, lebar pulsa
adalah 12,5 s atau 50 s untuk satu
getaran. Untuk menentukan jumlah pulsa
yang dikeluarkan osilator, maka lebar
astabil multivibrator IC1 adalah 50 s kali
jumlah pulsa yang diingin kan. Pada Gambar 7. Rangkaian receiver ultrasonik.
penelitian ini ditentukan jumlah pulsa 4 Rangkaian penguat berintikan IC
buah sehingga astabil multivibrator diset op-amp CA3240, sebuah IC yang memiliki
selebar 200s. Seperti diketahui dalam input mosfet yang memiliki impedansi
datasheet IC 555 bahwa astabil tidak aktif tinggi. Impedansi ini sangat berguna dalam
jika reset rendah dan keluaran pada posisi penguatan sinyal yang kecil seperti
tinggi mendekati Vcc. Maka pulsa yang transduser ultrasonik ini. Penguatan
dihasilkan merupakan getaran aktif rendah dilakukan dua tingkat. Penguatan pertama
menuju ground. dilakukan oleh IC3 sebesar R9/R8 kali
Agar berfungsi efektif sebagai (100 kali). Penguat an ke dua dilakukan
pembangkit pulsa, maka dilakukan oleh IC4 sebesar R13/R10 (10 kali). Maka
pembalikan dan sekaligus penguatan pulsa penguatan total dari dua Op-amp tersebut
dipasang transistor BD139 yang adalah 1000 kali. Selanjutnya, dari hasil
dioperasikan sebagai saklar melalui R6 dan penguatan dilakukan filterisasi dengan
R5. Keluaran osilator dimasukkan pada filter frekuensi rendah (low pass filter)
kaki basis dari transistor, jika pulsa tinggi dengan menggunakan kapasitor C dioda
maka transistor dalam keadaan saturasi IN4148 yang sekaligus berfungsi sebagai
sehingga keluaran di kaki kolektor rendah penyearah sinyal yang diterima. Akibatnya
mendekati ground dan jika pulsa rendah sinyal yang diterima hanya aktif pada
maka trasistor dalam keadaan putus sinyal setengah gelombang pada simetri
sehingga keluaran di kaki kolektor atas. Daerah kerja frekuesi filter dapat
mendekati Vcc yang dipasang pada dihitung dari resistansi dioda D2 (100
tegangan DC 36 volt. Dengan transistor ini ohm) dan kapasitor C (1nF), maka
pulsa keluaran menjadi 34,6 volt. frekuensi potongnya 100 k Hz.
Keluaran ini kemudian dihubungkan ke Pada sistem pengukuran pulsa
transduser piezoelektrik PZ Tx yang ultrasonik, sinyal yang diterima dibawa
berfungsi sebagai pemancar. kembali ke bentuk pulsa ge lombang kotak
dengan level tegangan digital 5 volt. Hal
ini didasarkan pada sistem pengolahan

34
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 11. , No.2, April 2008, hal 29-37
sinyal untuk pengukuran jarak antara dua Hasil Pengujian Efektifitas Jumlah
obyek yang menggunakan perangkat Pulsa
digital mikrokontroler. Pengujian efektifitas jumlah pulsa
ini bertujuan untuk mengetahui jumlah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian terhadap rangkaian pulsa yang paling efektif, yang ditandai
generator pulsa gelombang ultrasonik dengan besarnya pantulan paling tinggi.
untuk pengukuran jarak antara dua obyek Seperti yang ditunjukkan pada grafik
ini dilakukan pada tiap-tiap bagian gambar 9.
menggunakan pencacah frekuensi, dan
osiloskop. Pada penelitian ini dilakukan 1600

variasi jumlah pulsa dan frekuensi osilator 1400

untuk mendapatkan pulsa yang paling 1200

Pantulan (mV)
efektif. Setelah pengujian masing-masing
1000

800
bagian, kemudian dilakukan pengujian 600

terhadap jarak antara dua obyek 400

menggunakan generator pulsa gelombang 200

ultrasonik. 0

Hasil Pengujian Frekuensi Pulsa Efektif 0 5 10 15

Jumlah Pulsa (n)


20 25

Pengujian frekuensi pulsa efektif


diperlukan untuk menentukan daerah kerja Gambar 9. Grafik variasi jumlah pulsa terhadap
jangkauan maksimal pantulan
generator pulsa yang memberikan
jangkauan pancaran paling efektif bagi
Dalam pengujian ini dilakukan
transduser, dengan melakukan variasi
pengaturan jumlah pulsa melalui
frekuensi. Efektifitas pulsa dapat terjadi
pengaturan variabel resistor (R1) pada
dengan tinggi amplitudo pantulan yang
rangkaian monostabil multivibrator IC1
paling tinggi (gambar 8).
NE555, lebar pulsa yang dikeluarkan
ditentukan oleh besar C2 dan R2+R1.
Dalam rangkaian tersebut, R1 digunakan
1600

1400

1200
variabel resistor untuk memudahkan
pengaturan dan ketepatan pulsa yang
1000
Amplitudo (mV)

800

600 diperlukan.
400

200
Dari grafik gambar 9 tersebut
0 terlihat bahwa jumlah pulsa yang memiliki
-200
20 30 40

Frekuensi (kHz)
50 60 efektifitas jangkauan maksimal adalah 16
pulsa. Jika jumlah pulsa diperbanyak lagi
Gambar 8. Grafik frekuensi pulsa efektif terhadap maka sudah tidak memberikan jarak
amplitudo jangkauan lebih jauh tetapi akan
Dalam pengujian ini dilakukan variasi memberikan pengaruh pada jarak minimal
frekuensi melalui pengaturan variabel dan ketelitian pengukuran.
resistor (R4) pada rangkaian Pada jumlah pulsa yang diperbesar
multivibrator IC NE555. Pengujian mengakibatkan jangkauan minimal lebih
dilakukan dari rentang frekuensi 20 kHz panjang, semakin tidak mampu mengukur
sampai dengan 60 kHz dengan jumlah jarak yang lebih dekat. Hal ini akibat
pulsa tetap, Dari grafik gambar 8 dapat waktu tunda yang terjadi semakin sempit
dilihat bahwa pulsa gelombang ultrasonik karena selang waktu pulsa yang dikirim
memiliki daerah kerja efektif pada dan diterima dipersempit untuk
frekuensi 38,23 kHz. membangkitkan pulsa-pulsa yang dikirim.

35
Agus Syafrudin dkk Rancang Bangun Generator…

Hasil Pengujian Pengukur Jarak Antara ultrasonik oleh suatu obyek. Pengujian ini
dua Obyek bertujuan untuk mengetahui pantulan yang
Pengujian ini dilakukan untuk dihasilkan oleh obyek melalui analisa
mendapatkan tingkat akurasi pengukuran tampilan osiloskop. Pengujian ini
jarak antara dua obyek dengan gelombang dilakukan dengan cara menggunakan
pulsa yang dibuat. Dalam pengukuran ini berbagai macam bahan yang memiliki
tidak diperhitungkan perubahan suhu massa jenis yang berbeda. Jarak dari
ruangan dan menganggap kecepatan gelom transduser terhadap bahan dibuat sama..
bang di udara pada suhu ruangan tetap Hasil pengujian tersebut ditunjukkan pada
sebesar 33100 cm/detik. tabel dibawah ini :
Pengujian ini dilakukan dengan Tabel 3. Reflektifitas gelombang ultra sonik (mV)
cara memvariasi kedudukan dua obyek terhadap obyek
benda yang diukur. Hasilnya dapat dilihat
melalui dua amplitudo pada osiloskop
yang dipantulkan oleh kedua obyek benda
tersebut seperti ditunjukkan tabel 2. Jarak
antara dua obyek yang diukur
menggunakan gelombang ultrasonik pada
tampilan osiloskop seperti ditunjukkan
oleh gambar 10.

Dari 5 macam bahan yang digunakan


dalam pengujian ini diperoleh hubungan
antara massa jenis bahan terhadap
reflektifitas gelombang ultrasonik Dari
tabel tersebut dapat dilihat bahwa semakin
tinggi massa jenis (ρ) bahan, maka
Gambar 10. Pulsa gelombang ultrasonik hasil semakin besar nilai pantulan yang
pengukuran menggunakan gelombang ultrasonik dihasilkan. Hal ini memperlihatkan bahwa
ada tampilan osiloskop.
pada saat gelombang ultrasonik mengenai
suatu bahan, dimana semakin tinggi
Maka dari 6 kali pengujian diperoleh
kepadatan suatu bahan maka penyerapan
hasil seperti ditunjukkan pada tabel berikut
gelombang ultrasonik semakin
ini
kecil/sedikit. Sedangkan semakin kecil
Tabel 2. Hasil pengujian alat terhadap jarak antar kepadatan suatu bahan maka penyerapan
dua benda
gelombang ultrasonik semakin
besar/banyak.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan diperoleh:
1. Telah terealisasi perancangan pulsa
ultrasonik dan implementasinya untuk
pengukuran jarak antara dua obyek
Hasil Pengujian Reflektifitas melalui analisa tampilan osiloskop,
Gelombang Ultrasonik terhadap Obyek alat ini memiliki daerah kerja efektif
pada frekuensi 38,23 Khz dan
Pengujian ini dilakukan untuk efektifitas jangkauan maksimal adalah
mengetahui reflektifitas gelombang 16 pulsa.

36
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 11. , No.2, April 2008, hal 29-37
2. Hasil pengujian ini diperoleh tingkat [2] Curry T.S, 1984, Introduction to the
akurasi pengukuran jarak antara dua Physics of Diagnostic Radiology,
obyek dengan gelombang pulsa yang Third Edition Lea & Febiger,
dibuat terhadap jarak standar, dengan Philadelphia USA
kelinieran 0,81773 terhadap jarak [3] Aston, R, 1990, Principles of Biomedi
standar dengan R = 0,99954 dan SD cal Instrumentation and Measu
= 0,45756. rement, Merrill, an imprint of
Macmillan Publishing Company,
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bushong, Sc, 1988, Radiologic Science New York.
for Technologists, The C.V. Mosby [4] Heagen, 1978, Text Book of
Company, St Louis, Toronto Diagnostic Ultrasonography, The
CV.Mosby Company, St Louis,
Miosari.

37
Agus Syafrudin dkk Rancang Bangun Generator…

38

You might also like