Jurnal: Kimia Sains Dan Aplikasi
Jurnal: Kimia Sains Dan Aplikasi
Jurnal: Kimia Sains Dan Aplikasi
Article history: Title: Potential of Antibacterial Compounds from Sweet Root Extract (Glycyrrhiza
glabra L) on Bacillus cereus
Received: 18 February 2019
Revised: 7 May 2019 The high number of poisoning food and diarrheal diseases caused by Bacillus cereus
Accepted: 13 May 2019 bacteria has been treated with chemical drugs and traditionally herbal plants. One of
Online: 31 July 2019 the commonly used herbal plants is sweet root (Glycyrrhiza glabra L.). This study aims
Keywords: to extract and fractionate sweet root plants, determine the antibacterial activity and
Antibacterial; Bacillus identify the types of bioactive compounds as antibacterial compounds. The extraction
cereus; bioactive; process uses a maceration technique and fractionation using buthanol, ethyl acetate,
Glycyrrhiza glabra L; sweet and hexan solvents. Antibacterial activity was carry out by the diffusion method and
root identification of bioactive compounds by GCMS analysis. This study showed that
greatest antibacterial activity was found in ethyl acetate fraction with a strong
category and MIC value of 12,5%. This study for the first time also revealed that the
types of bioactive compounds from sweet root plants (Glycyrrhiza glabra L.) as
antibacterial compounds are n-Hexadecanoic as a fatty acid group and 4H-Pyran 4-
one 2.3 dihydro-3, 5-dihydroxy-6 methyl from the flavonoid group.
Abstrak
Kata Kunci: Tingginya angka keracunan makanan dan penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri
Akar manis; Antibakteri; Bacillus cereus selama ini ditangani dengan obat kimia dan secara tradisional
Bacillus cereus; Bioaktif; menggunakan tanaman herbal. Salah satu tanaman herbal yang biasa digunakan
Glycyrrhiza glabra L. adalah tanaman akar manis (Glycyrrhiza glabra L.). Penelitian ini bertujuan untuk
mengekstraksi dan melakukan fraksinasi tanaman akar manis, mengetahui aktivitas
antibakteri ekstrak akar manis, serta mengidentifikasi jenis senyawa bioaktif yang
diduga berperan sebagai senyawa antibakteri. Proses ekstraksi menggunakan teknik
maserasi kemudian difraksinasi bertingkat menggunakan pelarut butanol, etil asetat,
dan heksan. Aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar dan identifikasi
senyawa bioaktif dilakukan dengan analisis GCMS. Hasil penelitian menunjukkan
aktivitas antibakteri terbesar terdapat pada fraksi etil asetat dengan kategori yang
kuat dan memiliki nilai KHM 12,5%. Penelitian ini juga untuk pertama kalinya
mengungkapkan jenis senyawa bioaktif dari tanaman akar manis (Glycyrrhiza glabra
L.) yang berperan sebagai senyawa antibakteri adalah adalah n -Hexadecanoic acid yang
merupakan golongan asam lemak dan 4H-Pyran 4- one 2,3 dihydro-3,5-dihydroxy-6
methyl dari golongan flavonoid.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 (4) (2019): 105-111 106
3.1. Ekstraksi dan Fraksinasi Sampel metabolit sekunder sampel akar manis dari berbagai
Ekstrak etanol dibuat dengan metode maserasi fraksi dapat dilihat pada tabel 2.
menggunakan pelarut etanol 96% dengan direndam Tabel 2. Kandungan metabolit sekunder akar manis
selama 1x24 jam. Metode maserasi dipilih karena mudah
Metabolit Fraksi
dilakukan dan tidak memerlukan pemanasan dalam
sekunder Butanol Etil asetat Heksan Air
prosesnya, sehingga senyawa yang akan ditarik tidak
mudah terdegradasi. Rendemen ekstrak yang didapat Alkaloid
135,3 g dari simplisia seberat 2 kg. Untuk mengetahui Saponin
jumLah senyawa yang hilang setelah pemanasan Tanin
dilakukan pengujian susut pengeringan yang didapatkan Fenol
sebesar 8,96%, hal ini sudah sesuai dengan standar susut Flavonoid
pengeringan yaitu harus kurang dari 10%. Pengujian Triterpenoid
kadar air untuk mengetahui kandungan air dalam ekstrak Steroid
setelah proses pengentalan diketahui sebesar 5,26%,
Glikosida
angka ini memenuhi persyaratan kadar air ekstrak suatu
Keterangan: (+) memberikan reaksi positif, (-)
sampel, yaitu kurang dari 10% [1, 17].
memberikan reaksi negatif
Fraksinasi menggunakan pelarut organik yang
3.3. Penentuan Nilai KHM
memiliki kepolaran yang berbeda, yaitu air, butanol, etil
asetat dan heksan. Prinsip fraksinasi cair-cair adalah Pengujian konsentrasi hambat minimum dari
pemisahan senyawa berdasarkan tingkat kepolarannya sampel akar manis hasil fraksinasi menggunakan pelarut
dengan prinsip “Like dissolve like", artinya pelarut akan butanol, etil asetat, heksan dan air dilakukan pada
melarutkan senyawa yang tingkat kepolarannya sama konsentrasi 3,125; 6,25; 12,5; 25; dan 50% (Tabel 3)
dengan pelarut tersebut. Pelarut butanol dan air memiliki terlihat fraksi butanol dan etil asetat memiliki nilai KHM
sifat pelarut yang polar sehingga senyawa yang bersifat yang paling rendah, yaitu pada konsentrasi sampel 12,5%
polar akan tertarik pada pelarut butanol dan air. Fraksi sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus
heksan untuk menarik senyawa yang bersifat non-polar, cereus. Pelarut heksan memiliki nilai KHM sebesar 25%
dan pelarut etil asetat akan menarik senyawa yang dan fraksi air 50%. Hasil penelitian ini berbeda dengan
bersifat semi polar [18]. Berdasarkan hasil fraksinasi yang dilakukan oleh Gupta et al., (2013) yaitu ekstrak baru
(Tabel 1) diketahui rendemen tertinggi terdapat pada mulai menunjukan sensitivitasnya ketika konsentrasi
pelarut polar yaitu fraksi air sebanyak 41,4% dan fraksi sampel 50% [19]. Perbedaan nilai KHM ini kemungkinan
butanol 33,1%, diikuti dengan pelarut semipolar pada disebabkan oleh kandungan senyawa antibakteri yang
fraksi etil asetat 29,0% dan fraksi nonpolar heksan berbeda disetiap pelarut [20] dan juga dipengaruhi
16,5%. Hal ini menunjukkan ekstrak etanol akar manis tempat tumbuh tanaman serta jenis pelarut yang
lebih banyak mengandung senyawa polar. digunakan saat proses ekstraksi [21].
Tabel 1. Hasil fraksinasi sampel akar manis Tabel 3. Penetuan KHM sampel akar manis
J
terdapat pada tanaman Eugenia bracteata dengan
memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus
Subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis and
Micrococcus luteus, Salmonella typhimurium, Klebsiella
pneumoniae, Enterobacter cloacae dan Proteus vulgaris [32].
Gambar 1. Spektogram hasil GCMS fraksi etil asetat Akar
manis 4. Kesimpulan
Penelitian ini telah mengungkapkan bahwa ekstrak
tanaman akar manis (Glycyrrhiza glabra L.) memiliki
aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Bacillus
cereus dengan aktivitas tertinggi terdapat pada fraksi etil
asetat yang tergolong dalam kategori penghambatan
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 (4) (2019): 105-111 110
kuat. Hasil analisis GCMS mengungkapkan bahwa [12] Himanshu Aggarwal, Jayashri Ghosh, Alka Rao,
kandungan terbesar tanaman akar manis dalam fraksi etil Vinod Chhokar, Evaluation of Root and Leaf Extracts
asetat adalah senyawa n-Hexadecanoic acid dan 4H-Pyran of Glycrriza Glabra for Antimicrobial Activity, Journal
A~one, 2,3 dihydro-3,5-dihydroxy-6 methyl yang of Medical and Bioengineering, 4, 1, (2015) 81-85
http: //doi.org/io.i272Q/jomb./L.i.81-8ÿ
merupakan golongan flavonoid.
[13] Norman R. Farnsworth, Biological and
Daftar Pustaka Phytochemical Screening of Plants, Journal of
Pharmaceutical Sciences, 55, 3, (1966) 225-276
[1] Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kriteria dan tata https://d0i.0rg/10.1002/jps.2600550302
laksana pendaftaran obat tradisional, obat herbal
[14] Sogandi, Apon Zaenal Mustopa, I Made Artika, Bugi
terstandar dan fitofarmaka, in: B.P.O.d. Makanan
(Ed.) HK.00.05.41.13, Jakarta, 2005. Ratno Budiarto, Inhibitory Activity of Lactobacillus
plantarum U10 Isolated from Tempoyak (Fermented
[2] Siti Zulaekah, Pendidikan Gizi Dengan Media Booklet Durian) Made in Indonesia against Salmonella typhi,
Terhadap Pengetahuan Gizi, KEMAS: Jurnal Kesehatan Microbiology Indonesia, 9, 2, (2015) 73-81
Masyarakat, 7, 2, (2012) 127-133 http://doi.0rg/10.5454/mi.9.2.4
http: //doi.org/io.ili2QZ./kemas.v7i2. 2808
[15] Sogandi, Frensiska Anggelia, Lilih Riniwasih K, Uji
[3] Harold Richardson, Fiona Smaill, Medical Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Daun
microbiology, BMJ, 317, 7165, (1998) 1060 Rambai (Sonneratia caseolaris, (L.) Engl) terhadap
https://doi.0rg/10.1i86/bmj.8i 7.716 5.1060 Pertumbuhan Bakteri Escherichia col, Indonesia
Natural Research Pharmaceutical Journal, 2, 1, (2017)
[4] Rullah Hermanda, Wahyu Widayat, Laode Rijai,
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Akar
73-80
Tumbuhan Merung (Coptosapelta tomentosa) [16] Risa Nursanty, Aktivitas antibakteri ekstrak metanol
terhadap Bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcus tanaman Lawsonia inermis L. dan Capsicum
aureus, in: Mulawarman Pharmaceuticals frutescens L. terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Conferences, 2016, pp. 322-329. ATCC 29213, Bioleuser, 1, 3, (2017) 98-103
[5] Sulistiorini Indriaty, Lela Sulastri, Uji Aktivitas [17] Rita Dwi Ratnani, Indah Hartati, Yance Anas, Devi
Ekstrak Air Akar Manis (Glycyrrhiza glabra L.) Sebagai Endah P., Dita Desti D. Khilyati, Standardisasi
Penyubur Rambut Pada Kelinci Jantan, Medical Sains; Spesifik dan Non Spesifik Ekstraksi Hidrotropi
Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 1, 1, (2016) Andrographolid dari Sambiloto (Andrographis
http://dx.doi.org/io.i28ZL/ms.viii.ii paniculata), Seminar Nasional Peluang Herbal Sebagai
[6] Dinesh Dhingra, Amandeep Sharma, Alternatif Medicine Tahun 2015, Semarang, (2015)
Antidepressant- like activity of Glycyrrhiza glabra L. in [18] Irvina Nurrachmi, Bintal Amin, Dessy Yoswaty,
mouse models of immobility tests, Prog Analisis Senyawa Bioaktif Ekstrak Heksan, Etil Asetat
Neuropsychopharmacol Biol Psychiatry, 30, 3, (2006) dan Metanol Rumput Laut (Eucheuma cottonii ) dari
449-454 Pantai Pulau Jaga, Karimun Provinsi Kepulauan Riau,
https://d0i.0rg/10.1016/j.pnpbp.2005.11.019 Asian Journal of Environment, History and Heritage, 2,
1, (2018) 105-112
[7] Giulia Pastorino, Laura Cornara, Sonia Soares,
Francisca Rodrigues, M. Beatriz P.P. Oliveira, [19] Divya Gupta, Mukesh Kumar, Evaluation of in vitro
Liquorice (Glycyrrhiza glabra): A phytochemical and antimicrobial potential and GC-MS analysis of
pharmacological review, Phytotherapy Research, 32, Camellia sinensis and Terminalia arjuna,
12, (2018) 2323-2339 Biotechnology Reports, 13, (2017) 19-25
https://d0i.0rg/10.1002/ptr.6178 https://d0i.0rg/10.1016/j.btre.2016.11.002
[ 8] Faruk Karahan, Cumhur Avsar, Ibrahim Ilker Ozyigit, [20]Gebremedhin Romha, Birhanu Admasu, Tsegaye
Ismet Berber, Antimicrobial and antioxidant Hiwot Gebrekidan, Hailelule Aleme, Gebreyohans
activities of medicinal plant Glycyrrhiza glabra var. Gebru, Antibacterial Activities of Five Medicinal
glandulifera from different habitats, Biotechnology & Plants in Ethiopia against Some Human and Animal
Biotechnological Equipment, 30, 4, (2016) 797-804 Pathogens, Evidence-Based Complementary and
https://d0i.0rg/10.1080/13102818.2016.1179590 Alternative Medicine, 2018, (2018) 10
https://d0i.0rg/10.1155/2018/2950758
[9] Departemen Kesehatan RI, Parameter standar umum
ekstrak tumbuhan obat, Direktorat Jenderal [21] Imad Hadi Hameed, Hussein J. Hussein, Muhanned
Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 2000. Abdulhasan Kareem, Nidaa Shihab Hamad,
Identification of five newly described bioactive
[io]Anjar Purba Asmara, Uji Fitokimia Senyawa chemical compounds in methanolic extract of
Metabolit Sekunder Dalam Ekstrak Metanol Bunga
Mentha viridis by using gas chromatography - mass
Turi Merah (Sesbania grandifloraL. Pers), Al-Kimia, 5,
spectrometry (GC-MS), Journal of Pharmacognosy and
1,(2017)48-59
Phytotherapy, 7, 7, (2015) 107-125
https://doi.org/10.24252/al-kimia.v5i1.2856
https://d0i.0rg/10.5897/JPP2015.0349
[11] Moch. Chasani, Ruli Budi Fitriaji, Purwati, Fraksinasi
[22]W. W. Davis, T. R. Stout, Disc plate method of
Ekstrak Metanol Kulit Batang Ketapang (Terminalia
microbiological antibiotic assay. II. Novel Procedure
catappa Linn.) dan Uji Toksisitasnya dengan Metode Offering Improved Accuracy, Appl Microbiol, 22, 4,
BSLT (Brine Shrimp Lethality Test), Molekul, 8, 1, (1971) 666-670
(2013) 89-100
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 (4) (2019): 105-111 ill