Jurnal Manajemen Bencana (JMB)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Jurnal Manajemen Bencana (JMB)

Vol. 7, No. 1, Mei 2021, p. 1-18


Available online at http://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/MB

IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN STRATEGIS GUNA


MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA BANJIR DAN TSUNAMI
DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
IMPLEMENTATION OF STRATEGIC LEADERSHIP IN FACING THE THREAT
OF FLOOD AND TSUNAMI IN EAST KALIMANTAN PROVINCE

Hayatul Khairul Rahmat1*, Hani Syarifah2, Anwar Kurniadi1,


Rezki Masda Putra3, Sri Wanda Wahyuni3
1 Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Bogor, Indonesia
2 Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Jakarta, Indonesia
3 Politeknik Negeri Padang, Padang, Indonesia

Sejarah Artikel Abstract


Diterima: Februari 2021 This study discusses the implementation of strategic leadership in
Disetujui: April 2021 dealing with the threat of tsunamis and floods in East Kalimantan
Dipublikasikan: Mei Province. The research method used in this study is a qualitative
2021
research method with a library approach. The findings of this study are
in the concept of strategic leadership, BPBD in regency or city level is
a strategic leader who organizes disaster management in East
Kalimantan Province. East Kalimantan Province consists of 7
regencies and 3 cities and according to the conditions in the field there
are already 9 regencies/ cities that have BPBDs and one district does
not yet have BPBDs, namely Mahakam Ulu Regency and assisted by
BPBD Samarinda City. In implementing strategic leadership, what
strategic leaders need to deal with floods and tsunamis is coordination
between various stakeholders in disaster management and
collaboration as a form of competence that must be possessed by
strategic leaders. In a concrete sense, the activities carried out in
dealing with floods in regencies/ cities in East Kalimantan Province
have been running and tsunami monitoring is being carried out in
collaboration with the Geophysics Station of BMKG of Balikpapan City.

Kata Kunci Abstrak


Kepemimpinan Penelitian ini membahas implementasi kepemimpinan strategis dalam
Strategis; Ancaman menghadapi ancaman tsunami dan banjir di Provinsi Kalimantan
Bencana; Banjir; Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Tsunami; Gempabumi;
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Adapun
Kalimantan Timur;
BPBD temuan dari penelitian ini adalah dalam konsep kepemimpinan
strategis, BPBD Kabupaten/ Kota merupakan pemimpin strategis yang
menyelenggarakan penanggulangan bencana di Kabupaten/ Kota
yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Provinsi Kalimatan Timur
terdiri dari 7 Kabupaten dan 3 Kota dan sesuai dengan kondisi di

This is an open access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution 4.0
International License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided
[1]
the original work is properly cited. © 2021. Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki
Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

lapangan sudah ada 9 Kabupaten/ Kota yang memiliki BPBD dan satu
Kabupaten belum memiliki BPBD yaitu Kabupaten Mahakam Ulu dan
dibantu oleh BPBD Kota Samarinda. Dalam penerapan kepemimpinan
strategis, yang dipelukan oleh pemimpin strategis guna menghadapi
banjir dan tsunami adalah koordinasi antar berbagai stakeholders
dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana serta kolaborasi
sebagai bentuk kompetensi yang wajib dimiliki oleh pemimpin
strategis. Dalam arti konkretnya, kegiatan yang dilakukan dalam
penanganan banjir di Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur
sudah berjalan dan sedangkan pemantauan tsunami dilakukan
kolaborasi dengan Stasiun Geofisika BMKG Kota Balikpapan.

DOI: e-ISSN: 2716-4462


10.33172/jmb.v7i1.627 © 2021 Published by Program Studi Manajemen Bencana
Universitas Pertahanan Republik IndonesiaI, Bogor - Indonesia

*Corresponding Author:
Hayatul Khairul Rahmat
Email: [email protected]

PENDAHULUAN
Pada 26 Agustus 2019 lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan
bahwa Kalimantan Timur diputuskan untuk menjadi ibukota baru dari Negara Indonesia.
Pengumuman Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru disampaikan Jokowi di Istana
Kepresidenan. Presiden didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Dalam Negeri
Tjahjo Kumulo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Bappenas Bambang
Brodjonegoro, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Gubernur Kalimantan
Timur Isran Noor. Alasan dipihnya Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara yang baru
selain lokasi geografisnya berada di tengah kepulauan Indonesia adalah karena dekatnya
dengan wilayah kota berkembang Balikpapan dan Smarinda juga dikarenakan kecilnya
tingkat risiko bencana yang terjadi (Setyawan, 2019).
Sebagai salah satu dari beberapa negara yang terletak di kawasan zona seismic Asia
Tenggara, Indonesia adalah salah satu negara yang paling aktifitas seismic-nya dan
merupakan teraktif di dunia (Gustaman et al., 2020; Hakim et al., 2020; Rahmat & Alawiyah,
2020). Dikelilingi oleh lempeng Indo-Australia dan Pelat Laut Filipina yang meretas di bawah
lempeng Eurasia, dengan lima pulau besar dan beberapa semenanjung, Indonesia telah
mengalami ribuan gempa bumi dan ratusan tsunami pada rentang empat ratus tahun
terakhir. Sumatera dan Jawa adalah dua pulau yang paling rentan dampak tsunami karena

[2] Vol. 7, No. 1, Mei 2021 | Jurnal Manajemen Bencana (JMB)


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

terletak langsung di depan Lempeng IndoAustralia. Sumatera dan Jawa adalah dua pulau
yang paling rentan dampak tsunami karena terletak langsung di depan Lempeng Indo-
Australia (Baeda, 2012; Syarifah et al., 2020). Demikian menjadi penguat bahwa Kalimantan
merupakan lokasi dengan tingkat risiko bencana yang rendah, jika dibandingkan Jawa dan
Sumatera.
Tingkat risiko pada wilayah Kalimantan Timur yang tergolong rendah, tentunya tidak
menjamin terlepasnya Kalimantan dari risiko bencana yang ada, karena rendah bukan
berarti tidak ada. Sebuah penelitian oleh Brackenridge et al. (dalam Arofiati, 2020)
dipublikasikan oleh Geological Society of London yang berjudul “Indonesian Throughflow as
a Preconditioning Mechanism for Submarine Landslides in The Makassar Strait” membahas
tentang potensi tsunami yang diakibatkan oleh longsoran dasar laut yang berdekatan
dengan wilayah Kalimantan Timur, ditemukannya dalam penelitian itu bahwa tanah longsor
bawah laut penah beberapa kali terjadi di Selat Makasar di antara Pulau Kalimantan dan
Sulawesi.
Lain dari pada itu, bencana yang rawan terjadi di Kalimantan Timur adalah banjir
(Banjarnahor et al., 2020). Secara umum, masalah bencana di Indonesia, khususnya di Kota
Samarinda cukup menghawatirkan, dimana bencana banjir ini sudah mengakibatkan
lumpuhnya aktivitas di Kota Samarinda. Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan
Timur merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki pertumbuhan dan
perkembangan pesat. Perkembangan kota ini dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk
yang mengakibatkan meningkatnya pula kebutuhan lahan perkotaan. Oleh karena itu, tingkat
kepadatan di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi daripada di wilayah pedesaan karena
tingkat aktivitas dalam populasi perkotaan cenderung lebih tinggi. Pengembangan daerah
perkotaan dengan perubahan tutupan vegetasi, tanah menjadi permukaan kedap air dengan
kapasitas penyimpanan air kecil atau tidak ada. Aktivitas terhadap penggunaan lahan yang
paling dominan adalah aktivitas perumahan (Setiawan, 2020; Widyaningrum et al., 2020).
Dengan melihat masih adanya potensi risiko bencana di wilayah Kalimantan Timur,
maka tentunya peran pemerintahan dalam pengurangan berbagai risiko bencana tersebut
sangat diperlukan. Peranan pemerintah dan para stakeholders tentunya harus dibekali
dengan penerapan kepemimpinan strategis, dimana kepemiminan strategis ini adalah
kemampuan untuk mengantisipasi, memberi inspirasi, mempertahankan fleksibilitas, dan
memberdayakan orang lain untuk menciptakan perubahan strategis yang
diinginkan.Tantangan bagi seorang pemimpin adalah mengarahkan komitmen semua orang

Jurnal Manajemen Bencana (JMB) | Vol. 7, No. 1, Mei 2021 [3]


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

dalam suatu organisai dan para stakeholders di luar organisasi untuk meraih perubahan dan
mengimplementasikan strategi yang dirumuskan.
Melihat potensi risiko bencana di berbagai wilayah Kabupaten/ Kota di Provinsi
Kalimantan Timur, maka penulis akan memberikan gambaran mengenai penerapan
kepemimpinan strategis yaitu BPBD Kabupaten/ Kota dalam menghadapi tsunami dan banjir
di Provinsi Kalimantan Timur.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Untuk itu, perlu mengkaji berbagai dokumen
sehingga didapatkan hasil sesuai dengan tujuan dari penulisan artikel ini (Adri et al., 2020;
Utama et al., 2002; Hakim et al., 2020; Kodar et al., 2020; Pratikno et al., 2020; Priambodo et
al., 2020; Rahmat et al., 2020; Muara et al., 2021; Yuliarta & Rahmat, 2021; Bastian et al.,
2020).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Potensi Bencana Tsunami dan Banjir di Provinsi Kalimantan Timur
Seperti yang telah diketahui Kalimantan Timur digadang-gadang akan menjadi Ibukota
Negara (IKN) Baru Republik Indonesia. Rencana untuk pemindahan IKN ke Kalimantan
Timur ini di umumkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 26 Agustus 2019
(Kompas.com, 2019). Salah satu alasan Kalimantan Timur di tunjuk menjadi calon Ibukota
Negara Baru adalah karena mempunyai indeks resiko bencana yang rendah di bandingkan
dengan wilayah lainnya. Hal ini di jelaskan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Doni Monardo memastikan Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur,
merupakan wilayah yang memiliki risiko bencana paling sedikit dibanding wilayah lain di
Indonesia. Wilayah paling timur di Borneo itu memiliki tingkat kerawanan paling rendah, baik
dari ancaman bencana geologi, vulkanologi, hidrometeorologi, dan jenis ancaman bencana
lainnya (Winahyu, 2020). Bukan berarti Kalimantan Timur bebas dari berbagai macam
bencana seperti tsunami dan banjir.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi mengatakan kelemahan Kaltim di
antaranya rawan banjir pada wilayah yang dekat Hulu DAS dan ketersedian sumber daya air
tanah rendah (Daton, 2019). Plh Kapusdatin BNPB Agus Wibowo menjelaskan, risiko rawan
banjir tersebut berada di Kabupaten Kutai Kartanegara yang menjadi salah satu area ibu
kota baru dan Kota Samarinda. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Penanggulangan

[4] Vol. 7, No. 1, Mei 2021 | Jurnal Manajemen Bencana (JMB)


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

Bencana (BNPB), risiko rawan banjir di wilayah ini terdapat di wilayah yang dekat dengan
hulu daerah aliran sungai (DAS) (Wismabrata, 2019). Kurniadi (2019) menyatakan salah
satu faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pemindahan Ibukota Negara baru salah
satunya adalah banjir tahunan yang disebabkan oleh penurunan muka tanah di pantai utara
dan kenaikan permukaan air laut 4-6 cm pertahun hingga 50% wilayah Jakarta, penurunan
muka air tanah 5-7 cm pertahun (mencapai 60 cm pada periode 1989-2007).
Selain potensi bencana banjir yang mengancam, terdapat juga potensi terjadinya
bencana tsunami. Dari sisi kebencanaan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) mengungkapkan tentang adanya potensi bencana alam. Secara geologi dan
tektonik, di wilayah Provinsi Kalimatan Timur terdapat 3 struktur sesar sumber gempa. Yaitu
Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster. Hasil monitoring kegempaan
oleh BMKG terhadap Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat di wilayah Kabupaten Berau
dan Kabupaten Kutai Timur menunjukkan masih sangat aktif. tampak dalam peta seismisitas
pada dua zona sesar ini aktivitas kegempaanya cukup tinggi dan membentuk klaster
sebaran pusat gempa yang berarah barat-timur. Hasil pemodelan tsunami dengan skenario
gempa M=8,5 di zona megathrust Sulawesi Utara menunjukkan bahwa Pantai Kalimantan
Utara dan Kalimantan Timur berpotensi terjadi tsunami dengan status ancaman AWAS
dengan tinggi lebih dari 3 meter.
Daeri data BMKG mencatat wilayah Kaltim pernah digoyang gempa yang merusak
sebanyak 7 kali. Yaitu pada 1921, 1964, 1982, 1983, 2000, 2006, dan 2007 (Fadlurrahman
et al., 2020). Gempa-gempa tersebut bermagnitudo di atas 5 dan ada yang diikuti tsunami.
Hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) pada 2017, Sesar Mangkalihat memiliki
potensi magnitudo mencapai M=7,0. Guncangan akibat gempa yang bersumber dari Sesar
Mangkalihat dapat berdampak hingga skala intensitas VI-VII MMI. Artinya gempa yang
terjadi dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang hingga berat di Semenajung
Mangkalihat dan sekitarnya. Sementara itu, Sesar Paternoster yang jalurnya berarah barat-
timur melintasi wilayah Kabupaten Paser, meskipun termasuk kategori sesar berusia tersier
tetapi hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa di jalur sesar ini masih sering terjadi
gempa. Catatan gempa di Kabupaten Paser cukup banyak. Salah satu gempa yang paling
kuat adalah Gempa Paser berkekuatan M=6,1 pada 26 Oktober 1957, sementara
peristiwa gempa tektonik yang terbaru adalah Gempa Longkali, Paser, pada 19 Mei 2019
berkekuatan M=4,1 yang guncangannya sempat menimbulkan kepanikan masyarakat.
Adapun titik gempabumi yang terjadi di Provinsi Kalimantan Timur dapat disajikan pada
Gambar 1.

Jurnal Manajemen Bencana (JMB) | Vol. 7, No. 1, Mei 2021 [5]


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

Gambar 1. Peta Lokasi Gempabumi Provinsi Kalimantan Timur

Beberapa penelitian pun dilakukan terkait kebijakan pemindahan Ibu Kota Negara
Republik Indonesia, salah satunya yang dilakukan oleh Rachel Brackenridge seorang
ilmuwan dari Inggris yang bekerjasama dengan beberapa ilmuwan dari Indonesia, berhasil
mengidentifikasi adanya potensi risiko tsunami di wilayah Ibu Kota Negara Indonesia yang
baru tersebut. Perkiraan ini keluar setelah terdapat bukti adanya sisa-sisa tanah longsor
bawah laut di Selat Makassar antara pulau Kalimantan dan Sulawesi. Tim Peneliti Inggris
dan Indonesia juga telah melakukan pengambilan data seismik untuk menyelidiki sedimen
dan struktur tersebut di dasar laut Selat Makassar. Dari survei itu, diketahui terdapat 19 zona
yang dapat mengalami longsor bawah laut dan beberapa di antaranya berisi ratusan kubik
material yang bisa menghasilkan gelombang besar di permukaan laut.

Konsep Kepemimpinan Strategis dalam Penanggulangan Banjir dan Tsunami di


Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur
Berdasarkan kondisi alam yang berada di Provinsi Kalimantan Timur dan degradasi
alam yang ditemukan, maka tidaklah heran jika Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi

[6] Vol. 7, No. 1, Mei 2021 | Jurnal Manajemen Bencana (JMB)


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

bencana yang cukup besar. Berdasarkan Laporan Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Kalimantan Timur (2013) menyebutkan bahwa potensi bencana di Provinsi
Kalimantan Timur yaitu bencana banjir, tanah longsor, tsunami, serta bencana kebakaran
hutan dan lahan. Dalam upaya penanganan bencana yang sistematis, terpadu, dan
terkoordinasi, maka pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Untuk Provinsi Kalimantan Timur, pemerintah telah mengatur tentang penanggulangan
bencana dalam Peraturan Daerah Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2013. Dalam peraturan
daerah ini disebutkan bahwa kondisi geografis dan demografis provinsi Kalimantan Timur
termasuk dalam daerah yang rawan akan bencana kebakaran hutan dan lahan, tanah
longsor, dan banjir. Di dalam peraturan daerah tersebut juga disebutkan mengenai tugas dan
wewenang yang bertanggung jawabdalam penanggulangan bencana di Provinsi Kalimantan
Timur. Pemerintah daerah adalah penanggung jawab yang menyelenggarakan
penanggulangan bencana dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pelimpahan tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana di Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2008 yang menjelaskan bahwa tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana
negara dilimpahkan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan
kemudian penyelenggaraan di daerah dilimpahkan kepada BPBD setempat yaitu BPBD
Kabupaten/ Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Timur (Miradin, 2018).
Dalam konsep kepemimpinan strategis, BPBD Kabupaten/ Kota merupakan pemimpin
strategis yang menyelenggarakan penanggulangan bencana di Kabupaten/ Kota yang ada di
Provinsi Kalimantan Timur. Provinsi Kalimatan Timur terdiri dari 7 Kabupaten dan 3 Kota
yang dijabarkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur (BPS Kalimantan Timur, 2020)
No. Kabupaten/ Kota Luas Wilayah (km2)
1 Kabupaten Berau 21.240,00
2 Kabupaten Kutai Barat 20.381,59
3 Kabupaten Kutai Kartanegara 23.601,91
4 Kabupaten Kutai Timur 35.747,50
5 Kabupaten Mahakam Ulu 15.315,00
6 Kabupaten Paser 7.730,88
7 Kabupaten Penajam Paser Utara 3,333,06
8 Kota Balikpapan 527,00

Jurnal Manajemen Bencana (JMB) | Vol. 7, No. 1, Mei 2021 [7]


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

No. Kabupaten/ Kota Luas Wilayah (km2)


9 Kota Bontang 406,70
10 Kota Samarinda 783,00
Total 129,066,64

Berdasarkan analisa penulis dari berbagai sumber didapatkan informasi bahwa dari 10
Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur masih ada satu Kabupaten yang belum
memiliki BPBD yaitu Kabupaten Mahakam Ulu. Namun, dikarenakan pandemi COVID-19
saat ini yang ditetapkan sebagai bencana nasional non alam, maka ada rencana
pembentukan BPBD di Kabupaten Mahakam Ulu (Salim, 2020). Adapun dasar hukum
pendirian BPBD Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur dijelaskan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Dasar Hukum Pendirian BPBD Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur
No. Kabupaten/ Kota Dasar Hukum Pendirian
1 Kabupaten Berau Peraturan Bupati Berau Nomor 78 Tahun 2016
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Berau
2 Kabupaten Kutai Barat Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 6
Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kutai Barat
3 Kabupaten Kutai Kartanegara Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 38
Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Perangkat Daerah pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
4 Kabupaten Kutai Timur Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 3
Tahun 2015 tentang Penyelenggaran
Penanggulangan Bencana
5 Kabupaten Mahakam Ulu Belum Ada
6 Kabupaten Paser Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Paser
7 Kabupaten Penajam Paser Peraturan Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara
Utara Nomor 49 Taun 2017 tentang Susunan Organisasi,
Tata Kerja, Tugas Pokok Dan Fungsi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Penajam Paser Utara.
8 Kota Balikpapan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Balikpapan

[8] Vol. 7, No. 1, Mei 2021 | Jurnal Manajemen Bencana (JMB)


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

No. Kabupaten/ Kota Dasar Hukum Pendirian


9 Kota Bontang Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 4 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
10 Kota Samarinda Peraturan Walikota Samarinda Nomor 56 Tahun
2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Samarinda

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa BPBD Kabupaten/ Kota merupakan


pemimpin strategis dalam penanggulangan bencana di tingkat Kabupaten/ Kota di Provinsi
Kalimantan Timur. BPBD Kabupaten/ Kota tersebut bertanggung jawab terhadap BPBD
Provinsi Kalimantan Timur. Dapat diartikan bahwa dengan terbentuknya BPBD Kabupaten/
Kota maka akan ada keselarasan jenjang koordinasi, komunikasi, pembinaan teknis,
hubungan kerja dan dalam hal penanggulangan bencana antara Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Provinsi Kalimantan Timur dan BPBD Kabupaten/
Kota, baik sebelum kejadian bencana atau saat bencana maupun pasca bencana. Hal ini
sejalan dengan teori kepemimpinan strategis, dimana peran dari pemimpin strategis yaitu
memberikan arahan untuk organisasi secara keseluruhan dan menghubungkan semua
tersebut menjadi bagian yang utuh sehingga mampu mencapai suatu tujuan (Sumantri,
2020). Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, pemimpin strategis ini melakukan
penyelerasan dan koordinasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana baik di
tingkat Kabupaten/ Kota, maupun tingkat Provinsi, dan tingkat Nasional. Untuk penanganan
bencana banjir dan tsunami di Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur, BPBD
Kabupaten/ Kota juga melibatkan kerjasama atau kolaborasi dengan lembaga seperti
Stasiun Geofisika BMKG Kota Balikpapan yang wilayah kerjanya mencakup Provinsi
Kalimantan Timur. Dikarenakan Stasiun Geofisika BMKG Kota Balikpapan melakukan
kegiatan sebagai berikut:
a. Observasi, pengolahan, analisa dan pelayanan data geofisika, yaitu Gempabumi dan
Listrik Udara (LD).
b. Observasi permukaan darat Meteorologi yaitu menakar hujan.
c. Observasi langsung atau visual kejadian-kejadian ekstrem yang berhubungan dengan
Geofisika.
d. Melaksanakan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan Geofisika.
e. Melaksanakan pelayanan data petir.

Jurnal Manajemen Bencana (JMB) | Vol. 7, No. 1, Mei 2021 [9]


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

Dalam hal ini, sangat penting suatu kompetensi kerja sama dari seorang pemimpin
strategis di BPBD Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Karena kompetensi ini
sangat menentukan dalam pembentukan sinergitas penanggulangan bencana di tingkat
Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur.

Penerapan Konkrit dalam Bentuk Kebijakan maupun Tindakan Sebagai Bentuk


Penerapan Kepemimpinan Strategis dalam Tingkat Menengah
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 menyatakan
bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana, meliputi:
a. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana sesuai
dengan standar pelayanan minimum.
b. Pelindungan masyarakat dari dampak bencana.
c. Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan
program pembangunan.
d. Pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam anggaran pendapatan belanja
daerah yang memadai.
Rafiq et al. (2014) memaparkan kebijakan ataupun tindakan terkait penanggulangan
bencana banjir secara umum oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Kalimantan Timur, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Program dalam perencanaan kebencanaan terutama pengendalian banjir oleh BPBD
Provinsi Kalimantan Timur sudah diterapkan melalui APBD dan APBN dengan mengacu
Rencana Strategi (Renstra) Pemerintah Provinsi dan disingkronisasikan dengan Renstra
Penanggulangan Bencana yang disusun untuk rentang selama 5 (lima) tahun.
b. Penanggulangan bencana banjir, meliputi :
1) Peringatan dini banjir Early Warning System (EWS) sebagai awal untuk mendeteksi
akan terjadinya banjir dengan sistem informasi berbasis SMS, dengan menghasilkan
data dan peringatan dini sebagai informasi bagi masyarakat.
2) Pembuatan saluran pengendalian banjir. Secara umum fungsi saluran drainase
adalah untuk mengurangi kelebihan debet air, baik yang berasal dari air hujan,
rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/ lahan, sehingga fungsi
kawasan/ lahan tidak terganggu.
3) Dukungan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kebencanaan
terutama dalam penanggulangan banjir. Pengadaan peralatan yang lebih menunjang

[10] Vol. 7, No. 1, Mei 2021 | Jurnal Manajemen Bencana (JMB)


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

untuk dapat mengatasi terjadinya banjir, seperti : pompa air, makanan siap saji dan
kebutuhan rumah tangga lainnya.
c. BPBD Provinsi Kalimantan Timur melakukan koordinasi program perencanaan
kebencanaan dengan pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai upaya untuk
meningkatkan peran terhadap semua kegiatan penanganan bencana banjir.
Adapun kebijakan ataupun tindakan terkait penanggulangan bencana banjir secara
khusus oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/ Kota di beberapa
wilayah Provinsi Kalimantan Timur, yaitu :
a. BPBD Kabupaten Berau: telah memiliki prosedur dalam penanganan bencana banjir.
BPBD Kabupaten Berau juga melaksanakan pelatihan Tim Reaksi Cepat (TRC) kepada
masyarakat dan sosialisasi mengenai banjir (Suprihaji, 2017).
b. BPBD Kota Balikpapan: memberikan himbauan untuk peduli lingkungan, dan
mengingatkan masyarakat yang tinggal di perbukitan maupun di dataran rendah untuk
tetap waspada selama musim hujan (Febriawan, 2020). Selain itu, BPBD Kota
Balikpapan juga mengerahkan anggota dan peralatan untuk membantu proses evakuasi
banjir yang terjadi di kota lainnya, seperti saat terjadi banjir di Samarinda. Hal ini juga
didasarkan pada instruksi/ penugasan dan arahan dari BPBD Provinsi Kalimantan Timur
(Hapsari, 2019).
c. BPBD Kabupaten Paser: penanggulangan banjir di Kabupaten Paser dilakukan dengan
peninjauan dan evakuasi warga dengan berkerjasama dengan stakeholder terkait seperti
TNI, Polri, relawan, dan masyarakat (Humas Paser, 2019).
d. BPBD Kabupaten Kutai Barat: mengadakan rapat koordinasi pimpinan OPD dalam
rangka penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Dan Rencana Aksi
(Renaksi) Tahun 2019. Melihat keadaan wilayah Kutai Barat yang rawan akan bencana
seperti banjir membuat pemerintah daerah harus waspada terhadap bencana yang
terjadi. Oleh karena itu, inisiasi oleh BPBD Kabupaten Kutai Barat ini merupakan
tindaklanjut dari penanganan bencana yang terus diupayakan oleh Pemerintah
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 12 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang didukung dengan Terbitnya SK Bupati
tentang Tim Teknis Penyusunan RPB Dan Renaksi (HMS, 2019).
e. BPBD Kabupaten Kutai Kertanegara: melakukan penanganan banjir dengan melakukan
koordinasi dengan semua instansi terkait, menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC), dan
membantu mengevaluasi masyarakat yang terdampak banjir (Medsi, 2019).

Jurnal Manajemen Bencana (JMB) | Vol. 7, No. 1, Mei 2021 [11]


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

f. BPBD Kabupaten Kutai Timur: menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dalam
penanggulangan banjir, dan bekerjasama dengan TAGANA bersama aparat lain dalam
melakukan evakuasi warga untuk diungsikan ke tempat pengungsian yang aman.
Kemudian, melakukan komunikasi dengan pihak Kecamatan bersama pihak TNI/ Polri
dalam mengambil langkah-langkah guna membantu warga dengan mengirim bantuan
sembako di tempat pengungsian ataupun dapur umum posko BPBD (Sagaria, 2014).
g. BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara: pelaksanaan Rapat koordinasi kesiapsiagaan
bencana dengan berbagai stakeholder terkait. Dipaparkannya, peserta rapat
menyepakati, dalam rangka penanganan dan penanggulangan jika terjadi bencana
banjir, maka BPBD melakukan pengerahan dan pergerakan sumber daya yang dimiliki
seperti peralatan serta personel sesuai dengan sifat dan skala bencana itu sendiri.
Kemudian, pada tahap atau fase pasca bencana, peserta rapat sepakat hal yang perlu
dilakukan adalah kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dengan mekanisme dan prosedur
sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan. Fungsi ini menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari ruang lingkup tugas pokok dan fungsi BPBD dengan support dinas
teknis yang kompeten (Hapsari, 2020).
h. BPBD Kota Bontang: BPBD bersama tim SAR gabungan lainnya, mengevakuasi korban
banjir, utamanya manula dan bayi ke tempat yang lebih aman di tenda pengungsian.
Adapun tim yang bergerak adalah tim Pusdalops, tim operasi lapangan dan tim logistik.
Selanjutnya, BPBD juga tetap berkoordinasi dengan instansi dan unsur terkait lainnya
saat terjadinya bencana banjir (Rosadi, 2019).
i. BPBD Kota Samarinda: menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Penanggulangan
Bencana Kota Samarinda (Eko, 2019). BPBD bersama stakeholder terkait juga sudah
menyusun rencana kontijensi saat banjir (Setiawan, 2019). BPBD juga mengelola Posko
Pusat Banjir Samarinda sehingga para donatur dapat menyumbangan bahan makanan
pokok, pakaian, dan obat-obatan langsung ke sana. Selain itu, BPBD Kota Samarinda
juga menangani banjir di Kabupaten Mahakam Ulu (Lawi, 2019).
Selanjutnya, BPBD Kabupaten/ Kota menyiapkan konsep Desa Tangguh Bencana di
wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Pembangunan Desa Tangguh Bencana (Destana)
merupakan upaya mengurangi risiko dan menanggulangi bencana secara cepat dan tepat,
termasuk bencana banjir (Purwa, 2017; Najib & Rahmat, 2021). Konsep Destana sendiri
didasarkan pada kesiapan manusia untuk menghindari bencana yang telah teruji ketika
bencana tsunami datang menghantam Aceh dan sekitarnya pada 2004. Kemudian, ada satu
pulau di Kepulauan Mentawai yang seluruh warganya berjumlah 1.000 jiwa dapat selamat

[12] Vol. 7, No. 1, Mei 2021 | Jurnal Manajemen Bencana (JMB)


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

karena mereka sering dilatih secara berkala oleh LSM Pemerintah Jepang dalam
menghadapi tsunami (Humas Prov. Kaltim, 2013). Berdasarkan pemodelan tsunami dengan
skenario gempa M=8,5 di zona megathrust Sulawesi Utara menunjukkan bahwa pantai di
wilayah Kalimantan Timur berpotensi terjadi tsunami dengan status ancaman AWAS dengan
tinggi lebih dari 3 meter (Kurniadi, 2019). Pemantauan potensi tsunami di Kalimantan Timur
dapat semakin cepat dilakukan. Hal ini seiring dengan rencana pemasangan sistem
penerima pesan atau Warning Receiver System (WRS). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) rencananya akan memasang WRS pada delapan lokasi, yaitu satu WRS
dipasang di Stasiun Geofisika, dan 7 WRS lainnya di Kantor BPBD Kabupaten/ Kota di
wilayah Kalimantan Timur (Prokal. Co, 2020).

PENUTUP
Berdasarkan kondisi alam yang berada di Provinsi Kalimantan Timur dan degradasi
alam yang ditemukan, maka tidaklah heran jika Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi
bencana yang cukup besar yaitu bencana banjir, tanah longsor, tsunami, serta bencana
kebakaran hutan dan lahan. Dalam upaya penanganan bencana yang sistematis, terpadu,
dan terkoordinasi, maka pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan untuk Provinsi
Kalimantan Timur, pemerintah telah mengatur tentang penanggulangan bencana dalam
Peraturan Daerah Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2013. Di dalam peraturan daerah
tersebut juga disebutkan tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana negara
dilimpahkan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan kemudian
penyelenggaraan di daerah dilimpahkan kepada BPBD setempat yaitu BPBD Kabupaten/
Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam konsep kepemimpinan strategis, BPBD Kabupaten/ Kota merupakan pemimpin
strategis yang menyelenggarakan penanggulangan bencana di Kabupaten/ Kota yang ada di
Provinsi Kalimantan Timur. Provinsi Kalimatan Timur terdiri dari 7 Kabupaten dan 3 Kota dan
sesuai dengan kondisi di lapangan sudah ada 9 Kabupaten/ Kota yang memiliki BPBD dan
satu Kabupaten belum memiliki BPBD yaitu Kabupaten Mahakam Ulu dan dibantu oleh
BPBD Kota Samarinda. Dalam penerapan kepemimpinan strategis, yang dipelukan oleh
pemimpin strategis guna menghadapi banjir dan tsunami adalah koordinasi antar berbagai
stake holders dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana serta kolaborasi sebagai
bentuk kompetensi yang wajib dimiliki oleh pemimpin strategis. Dalam arti konkretnya,
kegiatan yang dilakukan dalam penanganan banjir di Kabupaten/ Kota di Provinsi

Jurnal Manajemen Bencana (JMB) | Vol. 7, No. 1, Mei 2021 [13]


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

Kalimantan Timur sudah berjalan dan sedangkan pemantauan tsunami dilakukan kolaborasi
dengan Stasiun Geofisika BMKG Kota Balikpapan.

DAFTAR PUSTAKA
Adri, K., Rahmat, H. K., Ramadhani, R. M., Najib, A., & Priambodo, A. (2020). Analisis
Penanggulangan Bencana Alam dan Natech Guna Membangun Ketangguhan
Bencana dan Masyarakat Berkelanjutan di Jepang. NUSANTARA: Jurnal Ilmu
Pengetahuan Sosial, 7(2), 361-374.
Ali, M. (2019). Melihat Potensi Gempa dan Tsunami di Kalimantan Timur. Retrieved from
https://www.liputan6.com/news/read/4045440/melihat-potensi-gempa-dan-tsunami-di-
kalimantan-timur, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Arofiati, A. H. (2020). Riset Risiko Tsunami Dekat Calon Ibukota Baru, Ahli: Tsunami Masa
Lalu, Ada yang Belum Terungkap. Retrieved from
https://kaltim.tribunnews.com/2020/04/28/riset-risiko-tsunami-dekat-calon -ibu-kota-
baru-ahli-tsunami-masa-lalu-ada-yang-belum-terungkap?page =4, diakses tanggal 29
Mei 2020.
Asmara, C. G. (2019). Ini 5 Alasan Jokowi Pilih Kaltim Jadi Ibu Kota Baru RI. Diakses dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190826134234-4-94661/ini-5-alasan-jokowi-
pilih-kaltim-jadi-ibu-kota-baru-ri, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Timur. (2013). Laporan Akhir
Pemetaan Daerah Potensi Bencana di Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda: Badan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Timur.
Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur. (2020). Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka:
Penyediaan Data Untuk Perencanaan Pembangunan. Samarinda: Badan Pusat
Statistik Provinsi Kalimantan Timur.
Baeda, A. Y. (2012). Kajian Potensi Tsunami Akibat Gempa Bumi Bawah Laut di Pulau
Sulawesi. Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil, 19(1), 75-83.
Bastian, O. A., Rahmat, H. K., Basri, A. S. H., Rajab, D. D. A., & Nurjannah, N. (2021).
Urgensi Literasi Digital dalam Menangkal Radikalisme pada Generasi Millenial di Era
Revolusi Industri 4.0. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 23(1), 126-133.
Daton, Z. D. (2019). Kalimantan Timur Jadi Lokasi Ibu Kota Baru, Begini Tanggapan Wagub.
Retrieved from https://sains.kompas.com/read/ 2019/08/22/15532261/kalimantan-
timur-jadi-lokasi-ibu-kota-baru-begini-tanggapan-wagub?page=all#page3, diakses
tanggal 29 Mei 2020.
Eko. (2019). BPBD Samarinda Gelar Rakorda Penanggulangan Bencana. Retrieved from
https://ppid.samarindakota.go.id/berita/informasi-opd/bpbd-samarinda-gelar-rakorda-
penanggulangan-bencana, diakses pada 29 Mei 2020.
Fadlurrahman, I., Widana, I. D. K. K., Julius, A. M., & Savitri, A. R. (2020). PERANAN BMKG
STASIUN GEOFISIKA BALIKPAPAN DALAM MENDUKUNG INFORMASI

[14] Vol. 7, No. 1, Mei 2021 | Jurnal Manajemen Bencana (JMB)


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

GEMPABUMI DONGGALA TAHUN 2018. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan


Sosial, 7(2), 387-397.
Febriawan. (2020). Cegah Banjir di Musim Hujan, BPBD Balikpapan Himbau Masyarakat
Peduli Kebersihan Lingkungan. Retrieved from
https://kaltim.tribunnews.com/2020/01/03/cegah-banjir-di-musim-hujan-bpbd-
balikpapan-himbau-masyarakat-peduli-kebersihan-lingkungan? page=all, diakses pada
29 Mei 2020.
Gustaman, F. A. I., Rahmat, H. K., Banjarnahor, J., & Maarif, S. (2020). Peran Kantor
Pencarian dan Pertolongan Lampung dalam Masa Tanggap Darurat Tsunami Selat
Sunda Tahun 2018. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 462-469.
Hakim, F. A., Banjarnahor, J., Purwanto, R. S., Rahmat, H. K., & Widana, I. D. K. K. (2020).
Pengelolaan Obyek Pariwisata Menghadapi Potensi Bencana Di Balikpapan Sebagai
Penyangga Ibukota Negara Baru. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(3),
607-612.
Hapsari, M. (2019). BPBD Balikpapan Kerahkan 30 Personel Bantu Korban Banjir di
Samarinda. Retrieved from https://kaltim.idntimes.com/news/ kaltim/muhammad-idris-
6/bpbd-balikpapan-kerahkan-30-personel-bantu-korban-banjir-di-samarinda/3, diakses
tanggal 29 Mei 2020.
HMS. (2019). Rakor BPBD dalam RPB dan Renaksi. Retrieved from
https://kutaibaratkab.go.id/rakor-bpbd-dalam-rpb-dan-renaksi-selasa-29102019/,
diakses tanggal 29 Mei 2020.
Humas Paser. (2019). BPBD Paser Tanggulangi Banjir di Jemparing Long Ikis. Retrieved
from https://paserkab.go.id/berita/kominfo/bpbd-paser-tanggulangi-banjir-di-jemparing-
long-ikis, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Humas Prov. Kaltim. (2013). BPBD Kaltim Siapkan Desa Tangguh Bencana. Retrieved from
https://kaltimprov.go.id/berita/bpbd-kaltim-siapkan-desa-tangguh-bencana, diakses
tanggal 28 Mei 2020.
Kodar, M. S., Rahmat, H. K., & Widana, I. D. K. K. (2020). Sinergitas Komando Resor Militer
043/ Garuda Hitam dengan Pemerintah Provinsi Lampung dalam Penanggulangan
Bencana Alam. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 437-447.
Kompas.com. (2019). Pengumuman Pemindahan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur.
Retrieved from https://www.kompas.com/topik-pilihan/list/6001/ pengumuman-
pemindahan-ibu-kota-baru-di-kalimantan-timur, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Kurniadi, A. (2019). Pemindahan Ibukota Negara Republik Indonesia Baru Berdasarkan
Tingkat Kebencanaan. Jurnal Manajemen Bencana (JMB), 5(2), 1-12.
Lawi, G. F. K. (2019). Banjir Kaltim : Setelah Samarinda, Mahakam Ulu pun Tergenang.
Retrieved from https://kalimantan.bisnis.com/read/20190614/ 407/933968/banjir-kaltim-
setelah-samarinda-mahakam-ulu-pun-tergenang, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Masbanjar, E. (2020). Empat Kecamatan di Penajam Paser Utara Rawan Bencana Banjir.
Retrieved from https://kaltim.idntimes.com/news/kaltim/ ervan-masbanjar-1/empat-

Jurnal Manajemen Bencana (JMB) | Vol. 7, No. 1, Mei 2021 [15]


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

kecamatan-di-penajam-paser-utara-rawan-bencana-banjir/4, diakses tanggal 29 Mei


2020.
Medsi. (2019). 16.385 Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor di Tenggarong. Retrieved from
https://kaltim.tribunnews.com/2019/06/13/16385-jiwa-terdampak-banjir-dan-longsor-di-
tenggarong, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Miradin, T. S. (2018). Peran Diplomasi Bencana dalam Praktek Paradiplomasi. (Unpublished
Thesis). Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Muara, T., Rahmat, H. K., & Prasetyo, T. B. (2021). Efektivitas Diplomasi dan Komunikasi
Strategis dalam Kampanye Melawan Terorisme di Indonesia. Jurnal Dinamika Sosial
Budaya, 23(1), 161-147.
Najib, A., & Rahmat, H. K. (2021). Analisis Pelaksanaan Program Desa Tangguh Bencana di
Desa Buluh Cina, Siak Hulu, Kampar, Riau. Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu
Sosial, Politik dan Hummanioramaniora, 5(1), 14-23.
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanggulangan
Bencana Daerah.
Pratikno, H., Rahmat, H. K., & Sumantri, S. H. (2020). Implementasi Cultural Resource
Management dalam Mitigasi Bencana pada Cagar Budaya di Indonesia. NUSANTARA:
Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 427-436.
Priambodo, A., Widyaningrum, N., & Rahmat, H. K. (2020). Strategi Komando Resor Militer
043/ Garuda Hitam dalam Penanggulangan Bencana Alam di Provinsi Lampung.
PERSPEKTIF, 9(2), 307-313.
Prokal, C. (2020). Tsunami di Kaltim Diketahui dalam 3 Menit. Retrieved from
https://kaltim.prokal.co/read/news/370639-tsunami-di-kaltim-diketahui-dalam-3-
menit.html, diakses tanggal 28 Mei 2020.
Purwa, B. (2017). BPBD Segera Bangun Desa Tangguh Bencana. Retrieved from
https://kaltim.antaranews.com/berita/36929/bpbd-penajam-segera-bangun-desa-
tangguh-bencana, diakses tanggal 28 Mei 2020.
Rafiq, A., Idris, A., & Sugandi. (2014). Studi tentang Program Kebencanaan dalam
Penanggulangan Bencana Banjir di Kota Samarinda pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur. eJournal Administrative Reform,
2(3), 1548-1560.
Rahmat, H. K., & Alawiyah, D. (2020). Konseling Traumatik: Sebuah Strategi Guna
Mereduksi Dampak Psikologis Korban Bencana Alam. Jurnal Mimbar: Media
Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani, 6(1), 34-44.
Rahmat, H. K., Pratikno, H., Gustaman, F. A. I., & Dirhamsyah, D. (2020). Persepsi Risiko
dan Kesiapsiagaan Rumah Tangga dalam Menghadapi Bencana Tanah Longsor di
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
dan Humaniora, 6(2), 25-31.

[16] Vol. 7, No. 1, Mei 2021 | Jurnal Manajemen Bencana (JMB)


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

Rosadi, Saud. (2019). 10.065 Jiwa Terdampak Banjir Setinggi Dua Meter di Bontang.
Retrieved from https://www.merdeka.com/peristiwa/10065-jiwa-terdampak-banjir-
setinggi-dua-meter-di-bontang.html, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Sagaria, Adi. (2014). BPBD: Banjir Rendam Tiga Desa Di Kutai Timur, Retrieved from
https://kaltim.antaranews.com/berita/21048/bpbd-banjir-rendam-tiga-desa-di-kutai-
timur, diakses tanggal 28 Mei 2020.
Salim, I. (2020). Bupati Pimpin Rakor Pembentukan BPBD Mahulu. Retrieved from
https://humas.mahakamulukab.go.id/index.php/2020/05/20/bupati-pimpin-rakor-
pembentukan-bpbd-mahulu/, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Setiawan, H. (2020). Analisis Penyebab Banjir Di Kota Samarinda. Jurnal Geografi Gea,
20(1), 39-44.
Setiawan, Ichwal. (2019). BPBD Petakan 2 Kecamatan di Samarinda Ini Rawan Banjir,
Begini Skenario Saat Bencana Melanda. Retrieved from
https://kaltim.tribunnews.com/2019/12/06/bpbd-petakan-2-kecamatan-di-samarinda-ini-
rawan-banjir-begini-skenario-saat-bencana-melanda ?page=all, diakses tanggal 29 Mei
2020.
Setyawan, F. A. (2019). Alasan Jokowi Pilih Kaltim Jadi Ibu Kota Baru. Retrieved from
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190826133735 -20-424681/alasan-jokowi-
pilih-kaltim-jadi-ibu-kota-baru, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Suprihaji, Y. (2017). Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam
Kesiapsiagaan Kebencanaan di Kabupaten Berau. (Unpublished Thesis). Program
Pasca Sarjana Program Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka Jakarta.
Syarifah, H., Poli, D. T., Ali, M., Rahmat, H. K., & Widana, I. D. K. K. (2020). Kapabilitas
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Balikpapan dalam Penanggulangan
Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan
Sosial, 7(2), 398-407.
Tribunkaltim.com. (2020). Ibu Kota Baru Tak Aman? Potensi Tsunami di Teluk Balikpapan,
Peneliti Dapat Bukti di Selat Makassar. Retrieved from
https://kaltim.tribunnews.com/2020/04/24/ibu-kota-baru-tak-aman-potensi -tsunami-di-
teluk-balikpapan-peneliti-dapat-bukti-di-selat-makassar, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana.
Utama, D. B., Prewito, H. B., Pratikno, H., Kurniadi, Y. U., & Rahmat, H. K. (2020). Kapasitas
pemerintah Desa Dermaji Kabupaten Banyumas dalam pengurangan risiko
bencana. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(3), 598-606.
Widyaningrum, N., Rahmat, H. K., & Maarif, S. (2020). LANGKAH TAKTIS KEPEMIMPINAN
GUBERNUR BALI I WAYAN KOSTER DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN
COVID-19 DI PROVINSI BALI. Jurnal Manajemen Bencana (JMB), 6(2).

Jurnal Manajemen Bencana (JMB) | Vol. 7, No. 1, Mei 2021 [17]


Hayatul Khairul Rahmat, Hani Syarifah, Anwar Kurniadi, Rezki Masda Putra, Sri Wanda Wahyuni
Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir dan …

Winahyu, A. I. (2020). BNPB Sebut Kalimantan Timur Minim Risiko Bencana. Retrieved from
https://mediaindonesia.com/read/detail/285246-bnpb-sebut-kalimantan-timur-minim-
risiko-bencana, diakses tanggal 29 Mei 2020.
Wismabrata, M. H. (2019). Mengungkap Potensi Bencana di Ibu Kota Baru, Sesar Gempa
Aktif hingga Banjir. Retrieved from
https://regional.kompas.com/read/2019/08/27/06250001/mengungkap-potensi-
bencana-di-ibu-kota-baru-sesar-gempa-aktif-hingga-banjir?page=all, diakses tanggal
29 Mei 2020.
Yuliarta, I. W., & Rahmat, H. K. (2021). Peningkatan Kesejahteraan Melalui Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Berbasis Teknologi Sebagai Upaya Memperkuat Keamanan
Maritim di Indonesia. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 23(1), 180-189.

[18] Vol. 7, No. 1, Mei 2021 | Jurnal Manajemen Bencana (JMB)

You might also like