Effectiveness Test of Learning Media Interactive Oriented Construktivism in Neurulasi Topic To Animal Development Subject

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

BioCONCETTA Vol.II No.

1-2016/ISSN: 2460-8556, E-ISSN: 2502-1737

BioCONCETTA
BioCONCETTA: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Vol. II No.1 Tahun 2016
ISSN: 2460-8556/E-ISSN:2502-1737 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/BioCONCETTA

EFFECTIVENESS TEST OF LEARNING MEDIA INTERACTIVE


ORIENTED CONSTRUKTIVISM IN NEURULASI TOPIC
TO ANIMAL DEVELOPMENT SUBJECT

UJI EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF


BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME PADA MATERI NEURULASI
UNTUK PERKULIAHAN PERKEMBANGAN HEWAN

Liza Yulia Sari*, Diana Susanti


Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat.
Jl. Gunung Pangilun, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia.
Telp./Fax. (0751) 7053731/ (0751) 7053826. Email: [email protected]
Manuskript diterima: 06 Mei 2016. Revisi disetujui: 24 Juni 2016

ABSTRACT
Media is one of the intermediaries are used to convey messages from the
communicator to the communicant. In Education , media known as mediator used
to review convey the message that the students understand the material presented
by the lecturers demonstrated to students that achieve learning objectives. Lecture
requires students to be able to understand some of the standards of competence,
basic competence, indicators and learning objectives set by various materials,
including lecture material of animals development. One of discussion in
development of animals class is neurulasi matter. Based on the research that has
been done before, interactive learning media-oriented constructivism to material
produced neurulasi classified in the category of valid and practical. The valid and
practical research results on interactive learning media will continue to see the
effectiveness of interactive learning media that has been developed based on
students' learning activities. The purpose of this study is to see the results on the
effectiveness of interactive learning media neurulasi material in the course of
animal development based on the students' learning activities. This research is the
developing research. The result of the effectiveness of interactive learning media
from all aspects with the values obtained 79.4 % effective category. Based on
research results that have been obtained, it can be concluded that interactive
media -oriented constructivism in neurulasi material can increase the activity of
learning to be effective.

Keywords: interactive learning media, neurulasi material, effectiveness, learning


activities

ABSTRAK
Media merupakan salah satu perantara yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam dunia
pendidikan, media dikenal sebagai perantara yang digunakan untuk

Sari dan Susanti| 158


BioCONCETTA Vol.II No.1-2016/ISSN: 2460-8556, E-ISSN: 2502-1737

menyampaikan pesan agar mahasiswa memahami materi yang disampaikan oleh


dosen kepada mahasiswanya agar tujuan pembelajaran tercapai. Proses
perkuliahan menuntut mahasiswa untuk mampu memahami beberapa standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan
oleh berbagai materi. Termasuk materi perkuliahan perkembangan hewan.
Perkuliahan perkembangan hewan membahas mengenai pengertian biologi
perkembangan, teori-teori perkembangan dan prinsip-prinsip perkembangan,
gametogenesis, fertilisasi, cleavage dan blastulsi, gastrulasi, neurulasi, membran
ekstra embrio dan plasenta, organogenesis, metamorphosis, regenersi dan kelainan
perkembangan. Hampir semua materi pada mata kuliah ini menunjukkan suatu
proses atau mekanisme pembentukkan, yang sukar diamati secara langsung
dengan kasat mata dan hanya pada beberapa organisme tertentu (yang tidak
dilapisi cangkang) yang dapat diamati di laboratorium. Uji efektivitas ini
dilakukan untuk mengetahui apakah media interaktif pada materi neurulasi dapat
meningkatkan hasil belajar mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat. Efektivitas
suatu produk dilihat dari aktivitas belajar, dan hasil belajar mahasiswa. Dari
keseluruhan aspek pada hasil pengamatan aktivitas mahasiswa dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran dalam bentuk media interaktif memperoleh nilai
79.16% dengan kategori efektif, yang bisa diartikan bahwa media interaktif
berorintasi konstruktivisme ini dapat membuat aktivitas pembelajaran menjadi
efektif.

Kata kunci : media pembelajaran interaktif, materi neurulasi, efektivitas, aktivitas


belajar.

PENDAHULUAN
Media merupakan salah satu perantara yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam dunia
pendidikan, media dikenal sebagai perantara yang digunakan untuk
menyampaikan pesan agar mahasiswa memahami materi yang disampaikan oleh
dosen kepada mahasiswanya agar tujuan pembelajaran tercapai. Secara harfiah
kata media memiliki arti perantara atau pengantar. Education Association (NEA)
mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,
dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam
kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program
instruktusional (Asnawir dan Usman, 2002). Media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Menurut
Fathurrahman (2007) fungsi media pada mulanya hanya dikenal sebagai alat bantu
dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual

Sari dan Susanti| 159


BioCONCETTA Vol.II No.1-2016/ISSN: 2460-8556, E-ISSN: 2502-1737

dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah,


konsep yang komplek.
Proses perkuliahan menuntut mahasiswa untuk mampu memahami
beberapa standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan oleh berbagai materi, termasuk materi perkuliahan
perkembangan hewan. Perkuliahan perkembangan hewan salah satunya
membahas mengenai materi neurulasi. Pada mata kuliah ini menunjukkan suatu
proses atau mekanisme pembentukkan, yang sukar diamati secara langsung
dengan kasat mata dan hanya pada beberapa organisme tertentu (yang tidak
dilapisi cangkang) yang dapat diamati di laboratorium.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa dosen pengampu
mata kuliah perkembangan hewan bahwa dalam proses perkuliahan
perkembangan hewan, khususnya materi neurulasi dosen sudah menggunakan
media pembelajaran berupa media pembelajaran interaktif, tetapi jika dilihat dari
hasil belajar mahasiswa terlihat bahwa rata-rata masih banyaknya mahasiswa yang
mendapatkan nilai C.
Mengatasi hal tersebut, sangat diperlukan media yang dapat
memvisualisasikan proses neurulasi. Media sesuai dalam materi neurulasi adalah
media dalam bentuk multimedia sehingga animasi dapat dirancang dengan
tuntutan kurikulum yang diharapkan. Multimedia adalah kombinasi grafis, teks,
suara, video dan animasi. Multimedia terdiri dari tiga jenis yaitu multimedia
linear, multimedia hiperaktif dan multimedia interaktif. Multimedia interaktif
adalah multimedia dimana pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-
elemen multimedia akan dikirim atau ditampilkan. Salah satu contoh multimedia
interaktif adalah media interaktif (Binanto, 2010).
Media interaktif merupakan salah satu alternatif media pembelajaran yang
dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, membuat mahasiswa
dapat belajar mandiri, memulai dan mengakhiri pelajaran sesuai dengan
keinginannya dan mengulangi materi yang belum dipahami secara jelas. Untuk
melatih mahasiswa menemukan dan menyusun sendiri pengetahuan yang
diperolehnya, maka media interaktif yang disajikan dibuat berbasis
konstruktivisme. Media interaktif berorientasi konstruktivisme adalah sebuah

Sari dan Susanti| 160


BioCONCETTA Vol.II No.1-2016/ISSN: 2460-8556, E-ISSN: 2502-1737

media yang membuat mahasiswa belajar lebih aktif dan menyusun sendiri
pengetahuan mereka lewat animasi yang ditampilkan, sehingga membuat
pembelajaran menjadi lebih bermakna dan siswa menjadi lebih aktif dalam
belajar. Munir (2008) juga mengemukakan bahwa kelebihan dari media
pembelajaran secara interaktif antara lai:1)dapat memberikan pemahaman yang
lebih dalam terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas, karena dapat
menjelaskan konsep yang sulit menjadi mudah atau lebih sederhana, 2)dapat
menjelaskan materi pembelajaran atau objek yang abstrak menjadi konkrit,
3)membantu mengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan
cepat, sehingga peserta didikpun mudah dipahami, lama diingat dan mudah
diungkapkan kembali, 4)menarik dan membangkitkan minat, motivasi,aktivitas,
dan kreatifitas belajar peserta didik, serta dapat menghibur peserta didik, 5)
memancing partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran da memberikan
kesan yang mendalam dalam pikiran peserta didik, 6)materi pelajaran yang sudah
dipelajari dapat diulang kembali (playback), dan lain sebagainya.
Dari beberapa hal yang telah dijelaskan di atas, maka telah dikembangkan
salah satu media pembelajaran interaktif berorientasi konstruktivisme pada materi
neurulasi untuk perkuliahan perkembangan hewan. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah penulis lakukan sebelumnya, media pembelajaran interaktif
berorientasi konstruktivisme untuk materi neurulasi yang dihasilkan tergolong
dalam kategori valid dan praktis. Hasil penelitian yang valid dan praktis terhadap
media pembelajaran interaktif tersebut akan dilanjutkan untuk melihat tingkat
keefektifan dari media pembelajaran interaktif yang telah dikembangkan. Tingkat
keefektifan media interaktif yang akan dikembangkan dalam penelitian ini dilihat
dari aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. Sehingga dengan menggunakan media
pembelajaran interaktif tersebut, apakah dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa
dalam perkuliahan perkembangan hewan.
Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan penelitian tentang uji
efektivitas media pembelajaran interaktif dalam mata kuliah perkembangan hewan
pada materi neurulasi yang berjudul ”Uji Efektifvitas Media Pembelajaran
Interaktif Berorientasi Konstruktivisme pada Materi Neurulasi untuk Perkuliahan
Perkembangan Hewan”.

Sari dan Susanti| 161


BioCONCETTA Vol.II No.1-2016/ISSN: 2460-8556, E-ISSN: 2502-1737

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hasil efektivitas media


pembelajaran interaktif pada materi neurulasi dalam mata kuliah perkembangan
hewan berdasarkan aktivitas belajar mahasiswa.
Menurut Borg dan Gall (2003 dalam Hendrayana 2009) uji efektivitas
merupakan uji yang dilakukan terhadap produk yang telah dikembangkan dengan
melibatkan calon pengguna produk. Maka efektivitas dapat didefinisikan dengan
melakukan pekerjaan yang benar.
Jadi dapat dikatakan bahwa uji efektivitas merupakan uji kelayakan yang
ada dalam penelitian pengembangan, tujuannya untuk melihat sejauh mana
keefektifan produk yang telah dikembangkan. Uji efektivitas ini dilakukan untuk
mengetahui apakahmedia interaktif pada materi neurulasi dapat meningkatkan
hasil belajar mahasiawa STKIP PGRI Sumatera Barat. Efektivitas suatu produk
salah satunya dapat dilihat dari aktivitas belajar, dan hasil belajar mahasiswa.

BAHAN DAN METODE


Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian pengembangan. Uji efektifitas media interaktif
dilakukan untuk melihat seberapa efektif media ini dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar mahasiswa dalam pembelajaran materi neurulasi. Aktifitas
diamati oleh 2 orang observer selama proses perkuliahan berlangsung, aspek-
aspek yang diamati observer yaitu mempelajari materi yang ada pada
mediainteraktif, berdiskusi antara mahasiswa dengan dosen, berdiskusi dengan
teman, menyimpulkan materi pembelajaran dan mengerjakan soal-soal latihan/tes.
Untuk data hasil belajar diberi tes pada akhir pembelajaran dengan 5 soal
berbentuk uraian dengan waktu 90 menit. Untuk menganalisis data aktivitas
mahasiswa digunakan rumus persentase (%) yang dikemukakan Sudijono (2005)
yaitu:

P = F/N x 100%
Keterangan:
P = persentase aktivitas
F = frekuensi tiap aktivitas
N = jumlah frekuensi aktivitas siswa

Sari dan Susanti| 162


BioCONCETTA Vol.II No.1-2016/ISSN: 2460-8556, E-ISSN: 2502-1737

HASIL

Data aktivitas mahasiswa diperoleh selama kegiatan pembelajaran yang


menggunakan media interaktif berorientasi konstruktivisme pada materi
Neurulasi. Data ini diisi oleh dua orang observer , yang mana penilaian observer
mengacu pada lima kategori yang terdiri dari mempelajari materi yang ada pada
media interaktif, berdiskusi antara mahasiswa dengan dosen, berdiskusi dengan
teman, menyimpulkan materi pembelajaran, mengerjakan soal-soal latihan. Data
hasil observer disajikan pada tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Mahasiswa


No. Aspek aktivitas mahasiswa yang diamati % Indikator Kategori
1. Mempelajari materi yang ada pada media 98,6 Sangat efektif
2. Berdiskusi antara mahasiswa dengan dosen 25 Tidak efektif
3. Berdiskusi dengan teman 75 Efektif
4. Menyimpulkan materi pembelajaran 100 Sangat efektif
5. Mengerjakan soal-soal latihan 97,2 Sangat efektif
Jumlah 395,8
Rata-rata 79,16 Efektif

PEMBAHASAN
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa aktivitas mahasiswa dalam
mempelajari materi yang ada pada media interaktif, menyimpulkan materi
pembelajaran adalah 100% dengan kategori sangat baik, dapat diartikan bahwa
dalam menyimpulkan materi pembelajaran dengan menggunakan media interaktif
berorientasi konstruktivisme dapat membantu mahasiswa dalam menyimpulkan
materi pembelajaran dengan kategori sangat efektif. Begitu juga pada aspek
aktivitas mahasiswa mempelajari materi yang ada pada media interaktif adalah
98,6 dan mengerjakan soal-soal latihan dengan persentase yang diperoleh 97,2 %.
Artinya bahwa mahasiswa dapat mempelajari materi yang ada pada media
interaktif karena media interaktif ini memuat gambar animasi yang begitu jelas
serta menarik. Sehingga materi tidak bersifat abstrak lagi oleh mahasiswa, serta
mengerjakan soal-soal latihan dengan baik dengan diperolehnya kriteria sangat
efektif, serta dapat dikatakan bahwa media interaktif yang berorientasi
konstruktivisme dan lembar diskusi mahasiswa (LDM) menarik minat mahasiswa
untuk mempelajari materi yang ada pada media interaktif. Latihan yang dilakukan
oleh mahasiswa pada media interaktif dilengkapi dengan penilaian secara

Sari dan Susanti| 163


BioCONCETTA Vol.II No.1-2016/ISSN: 2460-8556, E-ISSN: 2502-1737

otomatis, jadi berapa jumlah jawaban yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa di
akhir latihan akan ditampilkan nilainya.
Pada aspek yang ke dua yaitu aspek berdiskusi antara dosen dengan
mahasiswa memperoleh nilai 25% dengan kategori tidak baik, sedangkan aspek
berdiskusi dengan teman memperoleh nilai 75% dengan kategori baik. Dari hasil
ini dapat disimpulkan tingkat keaktifan, mahasiswa dalam berdiskusi dengan
dosen tidak begitu aktif jika dibandingkan dengan berdiskusi dengan teman.
Artinya bahwa media interaktif berorientasi konstruktivisme dapat mengaktifkan
mahasiswa dengan temannya dalam mempelajari materi yang disajikan di media
tersebut.
Dari keseluruhan aspek dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
dalam bentuk media interaktif memperoleh nilai 79.16% dengan kategori efektif,
yang bisa diartikan bahwa media interaktif berorintasi konstruktivisme ini dapat
membuat aktivitas pembelajaran menjadi efektif.

SIMPULAN
Simpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah media interaktif
berorientasi konstruktivisme pada materi neurulasi dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran menjadi efektif.

DAFTAR PUSTAKA
Anaswir, dan Usman, Basyiruddin.2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pers.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital-Dasar Teori dan Pengembangannya.
Yogyakarta: Andi.
Fathurrahman, Pupuh, 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika
Aditama
Hendrayana. 2009. Learning Component Of Classrom Academic Performance.
Journal of Educational Psychology, 82 (1) 33-40 Diunduh pada 10 Juli
2015 Pukul 10.30 Wib.
Munir, 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Bandung: Alfabeta.
Sudijono, Anas. 2005. Prinsip-Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.

Sari dan Susanti| 164

You might also like