03 Nurliana HRP & Siti Maryam 17

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN

PRODUKSI PADA TANAMAN PADI DI SUMATERA UTARA

Siti Maryam Harahap1) dan Nurliana Harahap2)


1
) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara
Jl. A.H NasutionNo. 1B, Pangkalan Masyur, Medan Johor, Kota Medan Sumut 20143
2
) Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan
Jl. Binjai Km 10 Tromol Pos 18 Medan 20002

ABSTRACT

Urea examination as fertilizer which has Nitrogen level as much as 46,06% was held in Agricultural Technology
Assesment Institute of Medan trial garden located in Pasar Miring, Deli Serdang on November until February 2016. The
purpose of this study is knowing advantages and the level of Urea effectiveness supplying Nitrogen in rice. This study
use non factorial randomized complete block design method which consists of 4 repetitions. Urea as chemical fertilizer
examined by 7 levels are : 15 kg/ ha, 30 kg/ha, 45kg/ha, 60kg/ha, 75kg/ha combined with KCl fertilizer (150kg/ha), SP-
36 fertilizer (150kg/ha) and using basic fertilizer like Urea, SP-36 and KCl fertilizer as control (200kg/ha, 150kg/ha,
150kg/ha). Urea fertilizer is given three times when 7 days, 30 days and 45 days after planting while KCl and SP-36
fertilizer are given 7 days after planting. The result research shows that implementing dose of Urea as fertilizer is
significantly affected plant height parameter, number of productive tiller, the amount of grain, content, and production.
In production parameter like panicle length, number of tillers, number of grain, content and production are significantly
affected by implementing Urea fertilizer. The highest rice productivity showed by PU 6 treatment (7 tons/ha) and the
second is PU 5 treatment (6,65 tons/ha).

Keywords : Dose of fertilizer, rice, production, Urea

ABSTRAK

Pengujian pupuk Urea yang memiliki kadar N : 46.06% dilakukan di kebun percobaan BPTP Sumatera Utara letaknya
di Pasar Miring Deli Serdang pada MT-II pada bulan Nopember 2015 - Februari 2016. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui manfaat dan tingkat efektifitas pupuk Urea dalam memenuhi kebutuhan terhadap unsur N pada
tanaman padi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok non Faktorial (non faktorial randomized complete
block designe) yang terdiri dari 4 (empat) ulangan. Pupuk an-organik Urea yang diuji terdiri dari 7 taraf yaitu : 15
kg/ha, 30 kg/ha, 45 kg/ha, 60 kg/ha, 75 kg/ha yang dikombinasikan dengan pupuk KCL (150 kg/ha) dan SP-36 (150
kg/ha) dan sebagai kontrol menggunakan pupuk dasar sesuai rekomendasi Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis (200
kg/ha, 150 kg/ha, 150 kg/ha). Pupuk urea diberikan 3 kali yaitu pada saat 7 HST, 30 HST dan 45 HST, sedangkan
untuk pupuk KCl dan SP-36 diberikan pada saat 7 HST. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini diketahui bahwa
pemberian pupuk Urea berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah gabah
isi, produksi. Pada parameter produksi (panjang malai, jumlah anakan, jumlah gabah isi dan produksi) berpengaruh
nyata terhadap pemberian pupuk Urea. Produksi padi tertinggi terdapat pada perlakuan PU 6 (7,00 t/ha) dan disusul
kemudian pada perlakuan PU 5 (6.65 t/ha).

Kata Kunci : Dosis Pupuk, Padi, Produksi, Urea


Pemberian Beberapa Dosis Pupuk... (Siti Maryam dan Nurliana) 17

PENDAHULUAN melampaui batas efisiensi teknis juga merupakan


faktor terjadinya penurunan produksi padi (Sri
Beras merupakan komoditi strategi bagi Adiningsih dan Soepartini, 1995) dan menurunnya
penduduk indonesia, karena sebagian besar kualitas tanah. Kualitas tanah yang rendah
penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai dicirikan oleh permasalahan kandungan hara,
makanan pokoknya. Akhir-akhir ini kebutuhan bahan organik, kemasaman tanah yang tinggi,
akan beras terus mengalami peningkatan. Hal ini adanya kandungan unsur-unsur yang bersifat racun
didukung oleh peningkatan jumlah penduduk dan sifat-sifat fisik tanah yang tidak mendukung
Indonesia setiap tahun terus bertambah. Dalam hal pertumbuhan tanaman (Dariah et al., 2010).
pemenuhan kebutuhan akan pangan khususnya Kualitas tanah yang rendah dapat pula disebabkan
beras dihadapkan pada beberapa permasalahan di oleh sifat alami tanahnya (inherent) atau fenomena
lapangan antara lain lahan subur semakin alam, namun tidak sedikit yang disebabkan oleh
menyempit dan banyak beralih fungsi. Sebagai prilaku manusia, yakni pengelolaan yang belum
contoh di Sumatera Utara penurunan lahan sawah tepat (Veheye, 2007) disamping itu penguasaan
dari tahun 2011 sampai 2012 terjadi penurunan lahan yang sangat intensif.
4,16% atau sekitar 18.193 ha (DISTAN SUMUT Setiap tahun kebutuhan pupuk terus
2013). Sementara itu kebutuhan beras terus mengalami peningkatan, karena semakin luasnya
mengalami peningkatan. Seperti hasil pegamatan lahan pertanian yang akan dipupuk, disamping itu
yang dilakukan oleh Rista dkk (2013) terhadap lahan pertanian khususnya lahan sawah semakin
kebutuhan beras di Sumatera Utara yang disajikan menurun tingkat kesuburannya. Akibatnya muncul
berikut: permasalahan baru yang dihadapi oleh petani yaitu
petani sering mengeluh karena kesulitan
Tabel 1. Prediksi Kebutuhan beras untuk Provinsi mendapatkan pupuk yang dibutuhkan untuk
Sumatera Utara Tahun 2013 - 2015 tanamannya. Akhirnya tidak jarang petani hanya
dengan metode fuzzy regresi berganda memberikan satu jenis pupuk saja ke dalam
No Tahun Jumlah kebutuhan beras tanamannya. Misalnya petani hanya memberikan
1 2013 1.827.762,201 ton - 1.827.903,223 ton unsur N secara berlebihan ke dalam tanamannya
2 2014 1.847.241,586 – 1.847.385,993 dengan tanpa melihat kebutuhan dari tanamannya
3 2015 1.866.928,486 – 1.867.076,725 itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kerugian
Rista (2013) bagi petani. Selanjutnya secara fisiologi dapat
memberikan efek pada tanaman seperti penurunan
Sedangkan lahan sawah yang tersedia di daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan
Sumatera Utara mengalami penurunan setiap tahun penyakit, terjadi peningkatkan persentase gabah
disamping itu tingkat produktivitas padi di hampa, menurunkan bobot dan kualitas gabah,
Sumatera Utara masih tergolong rendah sekitar menghambat pemasakan, bahkan dapat
51,20 kw/ha dan produksi 3.570.709 ton. (Dinas menyebabkan tanaman padi tidak akan berbunga
Propsu, 2014). Rata-rata produksi padi di sama sekali (Dobermann dan Fairhurst. 2000).
Sumatera Utara sekitar 5.1 t/ha masih dibawah Diketahui bahwa sekarang ini cara dan
produksi nasional 5.5 t/ha. waktu pemberian pupuk N sudah berubah yaitu 1)
dari pendekatan menekan kehilangan hara menjadi
Tabel 2. Perkembangan luas tanam panen dan pemberian pupuk sesuai kebutuhan tanaman; 2)
produktivitas padi di Sumatera Utara dari indikator utama recovery efficiency menjadi
Luas Pro agronomic efficiency, yaitu setiap kg kenaikan
Luas
Tahun panen Dukti Produksi hasil gabah per kg pupuk yang diberikan, dan
Tanam
vitas partial factor productitvity yaitu jumlah gabah
2009 754.796 768.587 45,90 3.527.901 yang dihasilkan untuk setiap kg pemberian pupuk;
2010 741.566 754.674 47,47 3.582.302 3) dari rekomendasi bersifat umum menjadi
2011 775.632 757.547 47,62 3.607.404 rekomendasi berdasarkan respon tanaman dan
2012 769.174 765.099 48,56 3.715.513 efisiensi agronomi; dan 4) dari pemberian N yang
2013 739.040 742.968 50,17 3.727.249 berlebihan pada tahap awal pertanaman menjadi
Distan Propsu 2014 pemberian sesuai stadia dan kebutuhan tanaman
(Buresh. 2017 dalam Erityhrina dan Zaini 2015).
Selain kualitas lahan yang terus
Oleh karena itu petani atau pelaku pertanian
mengalami penurunan, pemberian pupuk yang
diharap dapat menyesuaikan dan membedakan
18 Agrica Ekstensia. Vol. 11 No. 1 Juni 2017: 16-21

antara musim, lokasi dan varietas sehingga peluang PU 3 : 30 kg/ha, pupuk Urea + KCl 100 kg/ha +
untuk meningkatkan hasil perunit pemberian SP-36 100 kg/ha)
pupuk, mengurangi kehilangan pupuk dan PU 4 : 45 kg/ha, pupuk Urea + KCl 100 kg/ha +
meningkatkan efisiensi agronomi pupuk dapat SP-36 100 kg/ha)
terlaksana (Zaini, 2012) PU 5 : 60 kg/ha, pupuk Urea + KCl 100 kg/ha +
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, SP-36 100 kg/ha)
perlu dikaji tingkat efisiensi pupuk urea di PU 6 : 75 kg/ha, pupuk Urea + KCl 100 kg/ha +
lapangan dan diharapkan dapat menjadi pilihan SP-36 100 kg/ha)
bagi petani dalam hal pemenuhan kebutuhan Pupuk Urea dibeikan sebanyak 3 kali pemberian
tanamannya. Tujuan penelitian ini adalah Untuk Luas plot percobaan adalah 4 m x 5 m,
mengetahui manfaat dan tingkat efisiensi pupuk luas plot yang ditanami 1.781 m2. Jarak antar plot
Urea yang diberikan pada tanaman padi. 50 cm dan jarak antara ulangan 1 m, jarak tanam
25 cm x 25 cm. Jumlah populasi dalam plot
sebanyak 285 pupulasi. Varietas yang dipakai
METODE PENELITIAN adalah Inpari 30.
Pupuk Urea yang diuji memiliki kadar N
Penelitian lapangan dilakukan di kebun = 46.04%. Pemberian pupuk ini dijadikan sebagai
percobaan BPTP Sumatera Utara di Pasar Miring pupuk dasar diberikan pada saat tanam atau sampai
Deli Serdang pada bulan November 2015 – Maret umur 7 hari dilapangan, ditabur secara merata di
2016 pada ekosistem lahan sawah irigasi. Analisis atas permukaan tanah, dan tanah dalam keadaan
tanah dilakukan di laboratorium tanah dan tanaman lembab. Selain pupuk Urea diberikan juga pupuk
BPTP Sumatera Utara disajikan pada Tabel 3. dasar (makro) lain yaitu pupuk Kalium dan
Phosphat. Pupuk Urea diberikan sebanyak 3 kali
Tabel 3. Hasil analisis tanah awal pada lokasi pemberian, pemberian pertama diberikan sesuai
penelitian uji efektivitas pupuk Urea dengan dosis yang ditentukan pada masing-masing
MESTINDO di kebun percobaan pasar perlakuan. Untuk pemberian kedua diberikan
miring Deli Serdang, pada MH 2015 – berdasarkan hasil pengamatan menggunakan bagan
2016 warna daun, dilakukan pada saat tanaman berumur
25 hari dan pemberin ketiga pada saat tanaman
No Macam analisis Satuan Nilai berumur 45 hari.
1. C-Organik (%) 1.41
2. N-Total (%) 0.12 Pengumpulan Data :
3. P-Bray I ppm 26.39 Data-data yang dikumpulkan di lapangan
4. P2O5-Total mg/100g 70.19 antara lain data agronomis dan data panen. Data
5. K-dd mg/100g 0.76 agronomis antara lain: Tinggi tanaman umur 40
6. Fe ppm 1209 HST, 60 HST, Jumlah anakan dan Jumlah anakan
7. Tekstur : produktif. Data Panen produksi per hektar
 Pasir (%) 69.83
 Debu (%) 21.55 Metoda analisis
(%) 8.62 Analisis data dilakukan untuk setiap taraf
 Liat pupuk Urea Mestindo yang diuji menggunakan
analisis statistik sidik ragam ANOVA dengan taraf
Rancangan Percobaan 5%, kemudian dilanjutkan dengan BNT untuk
Penelitian menggunakan rancangan acak melihat perbedaan antara masing-masing perlakuan
kelompok non factorial (non factorial randomized (Steel and Torrie, 1993). Analisis data ini
complete block designe) dengan 4 ulangan. Faktor dilakukan menggunakan program DSTAAT.
yang akan diuji adalah dosis pupuk Urea yang
terdiri dari 7 taraf yaitu :
PU 0 : Tanpa diberi pupuk
PU 1 : Rekomendasi pemupukan setempat N, P
dan K (200:150:150 kg)/ha
PU 2 : 15 kg/ha pupuk Urea + KCl 100 kg/ha +
SP-36 100 kg/ha)
Pemberian Beberapa Dosis Pupuk... (Siti Maryam dan Nurliana) 19

HASIL DAN PEMBAHASAN memberikan pengaruh nyata pada parameter tinggi


tanaman. Perlakuan PU 6 diketahui berbeda nyata
Hasil terhadap perlakuan PU 0, PU 1, PU 2 dan PU 3.
Tinggi Tanaman Hasil pengataman terhadap parameter
Pengaruh pemberian pupuk Urea terhadap jumlah anakan produktif diketahui pemberian
komponen agronomi tanaman padi varietas Inpari pupuk Urea memberikan pengaruh yang nyata.
30 disajikan pada Tabel 4 berikut. Hasil analisis Perlakuan yang menggunakan pupuk Urea PU5
statistik diketahui bahwa pemberian pupuk urea dan PU 6 tidak berbeda nyata dan PU 0, PU 1 dan
memberikan pengaruh nyata terhadap parameter PU 2 masing-masing tidak berbeda nyata tetapi ke
tinggi tanaman umur 40, 50 dan 60 HST. Pada tiga perlakuan ini berbeda nyata dengan PU 5 dan
umur 40 dan 50 HST diketahui bahwa perlakuan PU 6. Hasil pengamatan terhadap jumlah anakan
PU0, PU1, PU2 dan PU3 bedaan nyata dengan pada masing-masing perlakuan disajikan pada
perlakuan PU6. Pada pengamatan umur 60 HST Tabel 5 di bawah ini.
antara masing-masing perlakuan terdapat
perbedaan yang nyata. Pada dasarnya tinggi Tabel 5. Pengaruh perbedaan dosis pupuk Urea
tanaman lebih banyak dipengaruhi oleh faktor terhadap parameter jumlah anakan dan
genetis tanaman. Namun tinggi tanaman jumlah anakan produktif pada tanaman padi
merupakan salah satu parameter yang dapat varietas Inpari 30
melihat apakah tanaman itu tumbuh secara normal
Jumlah anakan (helai)
atau tumbuh dalam suatu kondisi stress (tercekam).
Perlakuan 40 50 60 Anakan
Keragaan hasil di lapangan pada stadia vegetatif
HST HST HST produktif
masing-masing perlakuan di sajikan pada tabel 4 PU 0
berikut ini : 11.43 7.69c 10.00c 5.00c
(Kontrol)
PU 1 12.13 7.69c 9.25c 5.00c
Tabel 4. Pengaruh perbedaan dosis pupuk Urea PU 2 11.06 8.06bc 11.00c 5.50c
terhadap tinggi tanaman pada pengamatan PU 3 11.69 8.38bc 12.00bc 5.75bc
umur 40, 50 dan 60 HST pada tanaman PU 4 12.81 9.31abc 12.25bc 6.25bc
padi varietas Invari 30 di Kebun Percobaan PU 5 14.44 10.00ab 14.75ab 7.25ab
BPTP Sumatera Utara
PU 6 14.31 11.00a 16.50a 8.00a

Tinggi tanaman (cm) Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama dan
Perlakuan 40 HST 50 HST 60 HST diikuti oleh huruf yang sama tidak
PU 0 berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji
43.56c 64.19c 65.50f
(Kontrol) DMRT.
PU 1 44.25c 63.31c 69.25e
PU 2 44.56bc 65.38c 73.25d Pengamatan Panjang Malai, Gabah Isi dan
PU 3 45.69abc 67.31bc 74.75d Gabah hampa
PU 4 46.25abc 68.94abc 77.50c
PU 5 47.00ab 72.50ab 80.00b Hasil pengamatan secara statistik diketahui
PU 6 48.00a 74.13a 83.25a bahwa pemberian beberapa dosis pupuk Urea
Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama dan berpengaruh nyata terhadap parameter panjang
diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda malai, jumlah gabah isi dan produksi. Pengamatan
nyata pada taraf 5% menurut uji DMRT. panjang malai diketahui pemberian pupuk Urea
tidak memberikan pengaruh nyata pada perlakuan
Jumlah Anakan dan Jumlah Anakan Produktif PU 4, PU 5 dan PU 6 dan perlakuan PU 0 (kontrol)
berbeda nyata terhadap semua taraf perlakuan yang
Pada Tabel 5 menunjukkan jumlah anakan pada diuji. Parameter Jumlah gabah isi juga diketahui
umur 40 hari setelah tanaman antara masing- bahwa pemberian pupuk Urea memberikan
masing perlakuan tidak terdapat perbedaan yang pengaruh nyata. Parameter jumlah gabah hampa
nyata, tetapi berdasarkan pengamatan besarnya tidak memberikan pengaruh nyata. Pengamatan
nilai yang dikumpulkan diketahui perlakuan yang terhadap parameter produksi hasil uji secara
menggunakan pupuk Urea (PU 5) diketahui statistik diketahui perlakuan pupuk Urea
memiliki nilai yang paling banyak (14.44 helai). memberikan pengaruh yang nyata terhadap
Pengamatan umur 50 HST diketahui pupuk urea produksi per ha pada taraf 5%. Perlakuan yang
20 Agrica Ekstensia. Vol. 11 No. 1 Juni 2017: 16-21

menggunakan dosis pupuk Urea yang KESIMPULAN


menunjukkan ada perbedaan yang nyata adalah
perlakuan PU 6 berbeda nyata dengan perlakuan 1. Pupuk Urea dengan kandungan N : 46.06%
PU 4, PU 3, PU 2, PU 1 dan PU 0. Produksi mampu mensuplai kebutuhan unsur N bagi
tertinggi terdapat pada perlakuan PU6 (7.00 t/ha). tanaman sehingga dapat meningkatkan
Hasil masing-masing perlakuan disajikan pada pertumbuhan vegetatif, generatif dan produksi
tabel 6 berikut ini. padi, dengan pemberian 60 kg/ha produksi
padi mencapai 7.00 t/ha.
Tabel 6. Pengaruh perbedaan dosis pupuk Urea 2. Pupuk Urea dapat dijadikan pilihan untuk
terhadap parameter panjang malai, Jumlah memenuhi kebutuhan N karena pupuk ini
anakan produktif dan produksi per ha pada mengandung kadar N didalamnya 46.06%.
tanaman padi varietas Inpari 30

Panjang Jumlah Jumlah Produksi


UCAPAN TERIMA KASIH
Perlakuan malai Gabah Gabah (t/ha)
(cm) isi Hampa
PU 0 19.75e BPTP Sumatera Utara mengucapkan
(Kontrol) 78,25a 12,25 3.65d terima kasih kepada PT. MEST INDONESIY
PU 1 22.25d 95,25b 12,00 5.85c (MESTINDO) Gedung Wisma Metropolitan I Lt.
PU 2 22.75cd 92,25b 8,00 5.95c 3A. Jalan Jend Sudirman Kav 29-31 Kel. Karet,
PU 3 23.75bcd 106,5bc 6,00 6.25bc Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan 12920,
PU 4 24.50abc 111,5cd 6,00 6.45b yang memproduksi pupuk Urea Mestindo (N :
PU 5 25.25ab 124de 5,25 6.65ab 46.06%) yang telah memberikan kepercayaan
PU 6 26.00a 132e 5,00 7.00a kepada BPTP Sumut untuk melakukan uji
Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama dan efektivitas pada pupuk yang bersangkutan.
diikuti oleh huruf yang sama tidak
berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji
DMRT.
DAFTAR PUSTAKA
Pembahasan Arimurti,S, Setyati,D dan Mujib,M. 2006.
Efettivitas bakteri pelarut fosfat dan pupuk
Berdasarkan hasil peubah yang diamati P terhadap pertumbuhan tanaman jagung
diketahui bahwa pemberian pupuk Urea cenderung (Zea mays) pada tanah masam. Universitas
dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi Jember Jurusan FMIPA.
padi varietas Inpari 30. Hasil penelitian yang
dilakukan terhadap uji efektivitas pupuk Urea yang Barus,J. 2005. Respon tanaman padi terhadap
dilakukan di kebun percobaan BPTP pasar miring pemupukan P pada tingkat status hara P
diperoleh hasil produksi padi yang diberi pupuk tanah yang berbeda. Jurnal Akta Agrosia .
Urea 60 kg/ha didapatkan produksi 7.00 t/ha 8(2): 52-55.
gabah kering panen, sedangkan yang diberi pupuk
sesuai rekomendasai menghasilkan padi gabah Buresh. R,J. 2017. Fertle Progress, Rice to day.
kering panen (5.85 t/ha). Peningkatan produksi ini July-Sept 2007. P 32-33.
juga didukung oleh parameter lain seperti tinggi
tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah gabah Dariah, A., N.L. Nurida, dan Sutono. 2007.
isi, jumlah gabah hampa. Terjadinya peningkatan Formulasi bahan pembenah tanah Untuk
produksi ini diduga karena unsur N yang rehabilitasi lahan terdegradasi.
terkandung dalam pupuk Urea tersebut dapat Disampaikan pada Seminar Sumberdaya
berperan dalam mendukung pertumbuhan vegetatif Lahan dan Lingkungan. Bogor, 7-8
maupun generatif tanaman padi, sehingga tanaman November 2007.
tumbuh lebih baik, karena hara yang dibutuhkan
oleh tanaman dapat terpenuhi sesuai dengan fase- Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara. 2014.
fase pertumbuhannya sehingga efisiensi agronomis Buku lima tahun statistk pertanian (2009 –
dapat terlaksana. 2013). Dinas Pertanian Propinsi Sumatera
Utara Medan.
Pemberian Beberapa Dosis Pupuk... (Siti Maryam dan Nurliana) 21

Dobermann A and Fairhurst T. 2000. Rice Suharta. Badan Penelitian dan


Nutrition Disorder and Nutrient Pengembangan, Jakarta.
Management. International Rice Research
Institute and Potash & Phosphate Institute Veheye, W.H. 2007. Integrating land degradation
of Canada. issues into a national soils policy.
COUNTUR. Newsletter of The Asia Soil
Erythrina dan Z. Zaini. 2015 Revitalisasi Conservation Network. ASOCON. Vol.
Pemupukan Padi sawah Berbasis XIX, No. 1.
Lingkungan. Iptek Tanaman Pangan Vol.
10. Nomor 1. 2015. Zaini, Z. 2012. Pupuk majemuk dan pemupukan
hara spesifik lokasi pada padi sawah.
Harahap, S.M. 2008. Aplikasi jerami padi untuk Iptek Tanaman Pangan 7 (1); 1-7
perbaikan sifat tanah dan produksi padi
sawah. Tesis. Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara. Medan.

Pakpahan R. Tulus. Situmorang M. 2013. Prediksi


kebutuhan beras di Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2013 – 2015 dengan Metode
Fuzzy Berganda. Saintia Matematika Vol.
1 Nomor 4. 2013 pp. 313 – 324.

Soepartini, M. 1995. Status kalium tanah sawah


dan tanggap padi terhadap pemupukan
KCL di Jawa Barat. Pemberitaan
Penelitian Tanah dan Pupuk No. 13:27-40.

Soepartini, M., Sri Widati, Mangku, E. S. Dan Tini


Prihatini 1996. Evaluasi kualitas dan
sumbangan hara dari air pengairan di
Jawa. Pemb. Pen. Tanah dan Pupuk No.
14, 1996. Pusat Penelitian Tanah dan
Agroklimat, Bogor.

Sofyan, A., S. Moersidi, Nurjaya, dan J. Suryono.


2000. Laporan akhir penelitian status hara
P dan K lahan sawah sebagai dasar
penggunaan pupuk yang efisien pada
tanaman pangan Tahun 1999/2000.
Bagian Proyek Penelitian Sumberdaya
Lahan dan Agroklimat Puslittanak.

Sri Adiningsih, J., S. Moersidi, M. Sudjadi, dan


A,M. Fagi. 1989. Evaluasi keperluan
fosfat pada lahan sawah intensifikasi di
Jawa. Prosiding Lokakarya Nasional
Efisiensi Penggunaan Pupuk. Pusat
Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Suyamto dan Z. Zaini. 2010. Kapasitas produksi


bahan pangan pada lahan sawah irigasi dan
tadah hujan. Dalam analisis sumberdaya
lahan menuju ketahanan pangan
berkelanjutan. Penyunting Sumarno dan N.

You might also like