971-Article Text-2952-1-10-20200120

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman

https://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/intelektual/index
Volume 9, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 1979-2050/e-ISSN: 2685-4155

Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pembelajaran Tema 2


“Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv Peserta Didik MIN 2 Kediri

Farah Diba
Pascasarjana Institut Agama Islam Tribakti Kediri
[email protected]

Abstract
The background of this research is: to attract students in theme learning, there
needs to be a fun learning method. Therefore, problem based learning
methods is selected. Researchers chose the PBL because this approach uses a
learning step by steps that define problems, diagnose problems, formulate
alternative strategies, define and implement preferred strategies and
evaluations. The focus of this research is: (1) Implementation of problem-
based Learning method (problem-Based learn) in theme 2 Always save energy
learners class IV D MIN 2 Kediri (2) supporting factors in implementing
learning methods Problem-based Learning Methods (IVD MIN 2 Kediri
Class). While the purpose of this research is: (1) to describe the implementation
of problem-based learning method in theme 2 "Always save energy. 2 To
describe supporting factors in implementing a problem-based learning
method. The research uses a qualitative approach using class action research
(PTK). A qualitative approach is chosen, because with this research, it is hoped
that we can collect the data obtained, then process, analyses and symbolize it,
so that there is a clear understanding of the effectiveness of the method
Problem-based learning in theme learning. Data collection is done by
conducting observations, interviews, and documentation. Then data in
analysis using data analysis is data reduction, data presentation and
conclusion results. The results of the study are: (1) there is a success indicator
of the successful learning percentage of the pre-action which is only 65.71%
with an average value of 71.8. (2) On the complete learning to be 71.42 with a
flat average of 74.9, so there is an increase of 5.71% (3) in the cycle II the
satisfaction of learning reaches 88.57% with the average value of class 80.7 and
there is an increase of cycle I and cycle II as much as 17.15. (4) With this can be
seen the increase of the membership of the class as much as 22.86% from the
activities of pre-action until cycle II already met the success indicator is
amounting to more than 75% of the number of learners.

Keywords: Problem-Based Learning Methods, Thematic Learning

Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah: Untuk menarik minat siswa dalam
pembelajaran tema perlu adanya metode pembelajaran yang menyenangkan.
Oleh karena itu dipilih metode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
learning methods). Peneliti memilih PBL karena pendekatan ini menggunakan
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
103
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

langkah langkah pembelajaran yaitu mendefinisikan masalah, mendiagnosis


masalah,merumuskan alternative strategi, menentukan dan menerapkan
strategi pilihan dan melakukan evaluasi. Yang menjadi fokus penelitian ini
adalah : (1)Implementasi Metode Pembelajaraan Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) pada tema 2 Selalu Berhemat Energi peserta didik kelas IV D
MIN 2 Kediri (2) Faktor pendukung dalam melaksanakan metode
Pembelajaran Berbasis masalah (Problem Based Learning Methods) di kelas IVD
MIN 2 Kediri. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah : (1)Untuk
mendeskripsikan implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah pada
tema 2 “Selalu Berhemat Energi.(2)Untuk mendeskripsikan faktor pendukung
dalam melaksanakan Metode Pembelajaran Berbasis masalah. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan kualitatif dipilih, karena dengan adanya
penelitian ini, diharapkan dapat mengumpulkan data-data yang diperoleh,
kemudian mengolah, menganalisis dan menyimpulkannya, sehingga
didapatkan pemahaman yang jelas tentang efektivitas metode Pembelajaran
Berbasis Masalah dalam pembelajaran tema. Hasil penelitian adalah : (1)
terdapat indikator keberhasilan presentase ketuntasan belajar dari pra
tindakan yang hanya 65,71% dengan rata rata nilai 71,8. (2) Pada sikuls I
ketuntasan belajar menjadi 71,42 dengan rata rata 74,9, jadi ada peningkatan
sebanyak 5,71% (3) Pada Siklus II ketuntasan belajar mencapai 88,57% dengan
nilai rata-rata kelas 80,7 dan ada peningkatan dari siklus I dan siklus II
sebanyak 17,15. (4) Dengan ini dapat dilihat terjadinya peningkatan
ketuntasan kelas sebanyak 22,86% Dari kegiatan pra tindakan sampai siklus II
sudah memenuhi indicator keberhasilan yaitu sebesar lebih dari 75 % jumlah
peserta didik.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Tematik

Pendahuluan tetapi berkaitan dengan berbagai macam


Hampir empat dasarwarsa terakhir, dimensi pendidikan yang terkait diantara
Pemerintah Indonesia melalui Kemen- satu dan lainnya. Secara konseptual mutu
terian Pendidikan Nasional dan pendidikan dapat diartikan sebagai
Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluar- “kemampuan lembaga pendidikan
kan berbagai macam kebijakan dalam dalam mendayagunakan berbagai
sistem pendidikan nasional guna macam potensi atau sumber pendidikan
mencapai mutu pendidikan. Berbicara untuk meningkatkan kemampuan belajar
mutu bukan hanya hasil yang diperoleh seoptimal mungkin”.1 Jika mutu
peserta didik setelah mengikuti pendidikan mengarah pada ketercapaian
serangkaian kegiatan pembelajaran. proses pembelajaran yang mendorong

1 Ace Suryadi, dan Dasim Budimansyah, Publik, (Bandung: Widya Aksara Pers, 2009). h.
Paradigma Pembangunan Pendidikan Nasional : 197
Page104

Konsep, Teori dan Aplikasi dalam Analisis Kebijakan

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

peserta didik untuk belajar, maka hasil Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini
yang diharapkan yakni adanya merupakan kurikulum tetap diterapkan
perubahan atau kompetensi dalam diri oleh pemerintah untuk menggantikan
peserta didik setelah mengikuti Kurikulum-2006 (yang sering disebut
pembelajaran. sebagai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan merupakan sarana Pendidikan) yang telah berlaku selama
terpenting untuk mewujudkan kemajuan kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013
bangsa dan negara.2 Hal ini karena masuk dalam masa percobaanya pada
pendidikan merupakan proses budaya tahun 2013 dengan menjadikan beberapa
yang bertujuan untuk meningkatkan sekolah menjadi sekolah rintisan.
harkat dan martabat manusia. Dengan Kurikulum 2013 memiliki empat
pendidikan yang bermutu, akan tercipta aspek penilaian, yaitu aspek penge-
sumber daya manusia yang berkualitas. tahuan, aspek keterampilan, aspek sikap,
Pendidikan itu sendiri berlaku seumur dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013,
hidup dan dilakukan dalam lingkungan, terutama di dalam materi pembelajaran
keluarga, pendidikan formal (sekolah) terdapat materi yang dirampingkan dan
dan masyarakat.Untuk itu, pendidikan materi yang ditambahkan. 3
merupakan tanggung jawab bersama Pelaksanaan K-13 di beberapa
antara keluarga, masyarakat, dan Negara. sekolah mengalami beberapa kendala
Proses pendidikan berujung kepada dan permasalahan, antara lain : sulitnya
pembentukan sikap, pengembangan mengubah mindset guru, perubahan
kecerdasan atau intelektual, serta proses pembelajaran dari teacher centered
pengembangan keterampilan anak sesuai ke student centered, rendahnya moral
dengan kompetensi yang dibutuhkan. spiritual, budaya membaca dan meneliti
Menurut Sanjaya guru merupakan masih rendah, kurangnya penguasaan IT
pendorong belajar siswa yang Oleh guru, lemahnya penguasaan bidang
mempunyai peranan besar dalam administrasi, kecenderungan guru yang
menumbuhkan semangat para murid lebih banyak menekankan aspek kognitif,
untuk belajar. Dengan menggunakan Pembelajaran yang masih konvensional
model pembelajaran yang menarik yakni para siswa hanya bisa mendengar
maka siswa akan lebih mudah dalam dan melihat bagaimana guru menjelas-
memahami pelajaran dan mengembang- kan suatu tema tertentu dan siswa
kan ilmu pengetahuannya. terbiasa selalu menerima penjelasan
Kurikulum 2013 (K-13) adalah guru.4
kurikulum yang berlaku dalam Sistem

2 Suprihatiningrum, Jamil, Strategi Peserta didik., (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h,


Pembelajaran Teori & Aplikasi.(Yogyakarta: Ar 29
Page105

Ruzz Media,2016), h. 117 4 Min Liu. (2005) Motivating Students


3 Darmadi, Pengembangan Model dan Through Problem-based Learning. Diakses dari
Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

Ketika mereka ditanya apakah ada sebaya. Model pembelajaran PBL ini
yang belum dimengerti mereka hanya secara efektif akan membantu
diam, diam karena sudah paham atau meningkatkan aktifitas belajar siswa
diam karena takut bertanya,ketersediaan karena mengharuskan siswa untuk aktif
sarana dan prasarana dalam aktivitas dalam tahapan diskusi kelompok.
pembelajaran dan pengelolaan proses Dengan kegiatan ini diharapkan aktitas
pembelajaran, pemahaman siswa tentang belajar siswa akan meningkat dan
pembelajaran tematik yang membosan- berdampak pada peningkatan hasil
kan, kurang tepatnya model belajar siswa.
pembelajaran yang diterapkan diduga Pembelajaran Model Problem Based
menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Learning sesuai dengan Kurikulum 2013
Berbagai macam permasalah pelaksana- yang didesain untuk memenuhi tuntutan
an kurikulum 2013 ini juga terjadi di MIN proses pembelajaran pada abad ke-21.
2 Kediri. Pembelajaran ini menggunakan sistem
Permasalah tersebut dapat teratasi pembelajaran tematik terpadu dengan
salah satunya dengan mengadakan pendekatan yang bersifat saintific
terobosan dalam pembelajaran sehingga (ilmiah). Model Problem Based Learning
tidak menyajikan materi yang bersifat merupakan salah satu metode
abstrak tetapi juga harus melibatkan pembelajaran yang layak dikembangkan
siswa secara aktif dalam pembelajaran. seiring dengan tuntutan pembelajaran
Untuk meningkatkan aktifitas belajar dalam penerapan Kurikulum 2013.
siswa, guru harus dapat memilih dan Karakteristik dari model PBL ini juga
menyajikan strategis dan pendekatan mampu mengembangkan kemampuan
belajar yang efektif. Berbagai macam berpikir kritis peserta didik. Hal ini
model pembelajaran digulirkan untuk dikarenakan dalam penggunaan model
meningkatkan prestasi belajar siswa, pembelajaran problem based learning
salah satunya dengan menggunakan menggunakan permasalahan sebagai
Model Problem Based Learning (yang bahan diskusi pembelajaran. Permasa-
selanjutnya disebut PBL). lahan tersebut akan dipecahkan oleh
Dalam pembelajaran model PBL ini peserta didik.
terdapat tahapan-tahapan dalam Metode
pelaksanaannya salah satunya adalah Jenis penelitian dalam Penelitian
diskusi kelompok di mana siswa harus Tindakan Kelas ( classroom action
beraktifitas di dalam kelompok tersebut research)5 penelitian kualitatif, sebab itu
seperti mengeluarkan pendapat, pendekatan yang dilakukan adalah
memecahkan soal dan menjadi tutor melalui pendekatan deskriptif kualitatif.

http://coporate.sullivan.edu. Pada tanggal 25 5 A. Jauhar Fuad and Hamam, Teori Dan


Page106

Agustus 2019, jam 19.33 WIB Praktik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
(Tulungagung: STAIN, 2012)
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

Maksudnya adalah dalam kualitatif data kan data untuk menggambarkan


yang dikumpulkan bukan berupa angka- fenomena yang terjadi.8
angka melainkan data tersebut mungkin
berasal dari wawancara, catatan Kajian Pustaka
lapangan, dokumen pribadi, catatan Pengertian Pembelajaran Tematik
memo, dan dokumen resmi lainnya.6 Secara sederhana, istilah
Sehingga yang menjadi tujuan penelitian pembelajaran (instruction) bermakna
kualitatif adalah ingin menggambarkan sebagai upaya untuk membelajarkan
realitas empirik di balik fenomena yang seseorang atau kelompok orang melalui
ada secara mendalam, rinci dan tuntas. berbagai upaya (effort) dan berbagai
Lebih lanjut Sugiyono menjelaskan strategi, metode, dan pendekatan ke arah
tentang metode penelitian pendidikan pencapaian tujuan yang telah
kualitatif sebagai berikut: “Metode direncanakan. Berdasarkan Undang-
9

penelitian kualitatif adalah metode Undang Republik Indonesia (UU RI)


penelitian yang berlandasan pada filsafat tentang Sistem Pendidikan Nasional
postpositivisme, digunakan unuk meneliti No.20 tahun 2003 pembelajaran adalah
pada kondisi obyek alamiah, dimana proses interaksi peserta didik dengan
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pendidik dan sumber belajar pada suatu
pengambilan sampel sumber data lingkungan belajar. Dalam pengertian
dilakukan secara purposive dan snowbaal, tersebut mengandung penjelasan bahwa
teknik pengumpulan dengan triangulasi adanya komunikasi dan kerjasama antara
(gabungan), analisis data bersifat peserta didik dan guru untuk menambah
induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian pemahaman dan pengetahuan dengan
kualitatif lebih menekankan makna memanfaatkan media/sarana belajar
daripada generalisasi.”7 Sedangkan dalam proses pembelajaran. Menurut
penelitian deskriptif ialah penelitian yang Sugihartono pembelajaran merupakan
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, suatu upaya yang dilakukan secara
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sengaja oleh pendidik untuk
sekarang. Penelitian deskriptif menyampaikan ilmu pengetahuan,
memusatkan perhatian kepada masalah- mengorganisai dan menciptakan sistem
masalah aktual sebagaimana adanya lingkungan dengan berbagai metode
pada saat penelitian berlangsung. sehingga peserta didik dapat melakukan
Penelitian deskriptif hanya mengumpul-

6 Lexi J. Moleong. Metodologi Penelitian 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian

Kualitatif (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2014), Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta,
h. 5-6. 2010) h. 131
Page107

7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan 9 Abdul Majid, Starategi Pembelajaran,

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h.4
(Bandung: Alfabeta,2013) h.15
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

kegiatan belajar secara efektif dan efisien Berdasarkan dari beberapa uraian
serta dengan hasil optimal. 10 diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Menurut Huda menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu proses
pembelajaran merupakan fenomena interaksi antara pendidik dengan peserta
kompleks yang dipengaruhi oleh banyak didik yang terdapat didalam pendidikan
faktor yang menyebabkan terjadinya untuk menciptakan kondisi belajar yang
suatu rekonstruksi pengalaman masa baik dengan dipengaruhi oleh beberapa
lalu sehingga mempengaruhi perilaku komponen guna mencapai tujuan yang
serta kapasitas seseorang atau kelompok. diinginkan. Proses pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses utama sangatlah berpengaruh terhadap tujuan
yang diselenggarakan dalam kehidupan pembelajaran. Apabila proses pembe-
sekolah.11 lajaran berjalan dengan baik maka
Di dalam pembelajaran mempunyai tujuan pembelajaran juga akan baik.
beberapa hakikat. menurut Seorang pendidik juga sangat
Suprihatiningrum hakikat pembelajaran mempengaruhi kegiatan pembelajaran
diantaranya adalah:12 sehingga pendidik diharuskan mampu
a. Terjadinya pembelajaran dikarenakan mengelola kegiatan pembelajaran agar
adanya interaksi aktif antara peserta tujuan pembelajaran dapat tercapai
didik dengan pendidik dan dengan baik.
lingkungan.
b. Agar proses pembelajaran Model Pembelajaran
berlangsung efektif dan efisien maka Di dalam pembelajaran terdapat
diperlukan suatu strategi, model dan beberapa istilah seperti model, metode,
media pembelajaran yang sesuai. strategi, pendekatan, teknik dan taktik.
c. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan Istilah model pembelajaran mempunyai
sesuai dengan rencana yang telah makna yang lebih luas daripada metode,
ditentukan strategi, pendekatan, teknik dan taktik.
d. Adanya perkembangan materi Menurut Ruseffendi (dalam buku
pembelajaran dan cara penyampaian Hamdayama), istilah strategi, metode,
agar peserta didik lebih mudah pendekatan dan teknik telah didefinisi-
menerima pembelajaran. kan sebagai berikut:
e. Aspek yang harus diperhatikan dalam a. Strategi pembelajaran adalah
seperangkat kebijaksanaan yang
pembelajaran adalah aspek proses
terpilih, yang telah dikaitkan dengan
dan aspek hasil belajar. faktor yang menentukan warna atau
strategi tersebut.

10 Miftahul Huda, Model-Model 11 Miftahul Huda, Model-Model


Pengajaran dan Pembelajaran. (Yogyakarta: Pustaka Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka
Page108

Pelajar, 2015), h. 127-128 Pelajar, 2016). h. 6


12 Ibid., h. 75

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

b. Pendekatan pembelajaran adalah dimengerti dan dipahami dengan baik


jalan atau arah yang ditempuh oleh oleh peserta didik.
guru atau peserta didik dalam d. Teknik pembelajaran, dapat diartikan
mencapai tujuan pembelajaran dilihat
sebagai cara yang dilakukan
bagaimana materi itu disajikan.
c. Metode pembelajaran adalah cara seseorang dalam mengimplementasi-
mengajar secara umum yang dapat kan metode secara spesifik. Teknik
diterapkan pada semua mata pembelajaran juga dikaitkan dengan
pelajaran. keterampilan yang berarti perilaku
d. Teknik mengajar adalahpenerapan pembelajaran yang sangat spesifik.
secara khusus suatu metode e. Taktik pembelajaran, merupakan
pembelajaran yang telah disesuaikan gaya seseorang dalam melaksanakan
dengan kemampuan dan kebiasaan metode atau teknik pembelajaran
guru, ketersediaan media pembelaja- tertentu yang sifatnya individual. 14
ran serta kesiapan peserta didik. 13 Majid juga berpendapat bahwa
Sedangkan istilah yang terkait dalam strategi pembelajaran merupakan suatu
strategi pembelajaran yang mempunyai rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
kemiripan makna, Majid juga yang termasuk penggunaan metode dan
menjelaskannya sebagai berikut: pemanfaatan berbagai sumber daya atau
a. Model pembelajaran, adalah kekuatan dalam pembelajaran15.
kerangka konseptual dan prosedur Sugihartono pun mengungkapkan bahwa
yang sistematik dalam mengorga- metode pembelajaran berarti cara yang
nisasikan pengalaman belajar untuk dilakukan dalam proses pembelajaran
mencapai tujuan belajar tertentu, sehingga dapat diperoleh hasil yang
berfungai sebagai pedoman bagi optimal.16 Sedangkan Hamdayama
perancang pengajaran serta para guru mengemukakan bahwa model
dalam merencanakan dan melaksana- pembelajaran adalah suatu pola atau
kan aktivitas belajar mengajar. langkah-langkah pembelajaran yang
b. Pendekatan pembelajaran, adalah diterapkan agar tujuan atau kompetensi
cara umum yang ditempuh guru dari hasil belajar yang diharapkan akan
dalam proses membelajarkan peserta cepat dapat dicapai dengan lebih efektif
didik. dan efisien. Model pembelajaran dapat
c. Metode pembelajaran, merupakan diartikan sebagai suatu rencana atau pola
penyajian efektif dari muatan/konten yang digunakan dalam menyusun
tertentu suatu mata pelajaran kurikulum, mengatur materi peserta
sedemikian rupa sehingga dapat didik, dan memberi petunjuk kepada

13 Miftahul Huda, Model-Model Ibid. h. 14


15

Pengajaran dan Pembelajaran. (Yogyakarta: Pustaka Sugihartono, dkk , (Psikologi Pendidikan.


16
Page109

Pelajar,2015), h. 127-128 Yogyakarta: UNY Press, 2013). h. 81


14 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran.

(Bandung: Remaja Rosakarya, 2014). h. 13-25


Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

pendidik dalam melakukan proses dipelajari. Pembelajaran problem based


pembelajaran. learning didorong oleh tantangan,
Meskipun makna istilah-istilah masalah nyata, dan peserta didik bekerja
tersebut hampir mirip, akan tetapi pada dalam kelompok kolaborasi kecil. Peserta
dasarnya masing-masing istilah didik didorong untuk bertanggungjawab
tersebut mempunyai arti yang berbeda. terhadap kelompoknya dan mengor-
Pendekatan pembelajaran diartikan ganisir proses pembelajaran dengan
sebagai sudut pandang pendidik dalam bantuan instruktur atau guru.
melaksanakan pembelajaran yang
Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
menjadi sumber atau acuan dalam
menentukan strategi yang digunakan Pembelajaran berbasis masalah
dalam proses pembelajaran. Menurut tidak dirancang untuk membantu guru
Alwi pendekatan pembelajaran dibagi memberikan informasi sebanyak-
menjadi dua yaitu pendekatan yang banyaknya kepada siswa seperti pada
berorientasi atau berpusat pada peserta pembelajaran langsung dan ceramah,
didik (student center approach) dan tetapi pembelajaran berbasis masalah
pendekatan yang berorientasi atau dikembangkan untuk membantu siswa
berpusat pada guru (teacher center mengembangkan kemampuan berpikir,
approach) mengembangkan kemampuan memeca-
han masalah, keterampilan intelektual,
a. Pembelajaran Berbasis Masalah
dan menjadi siswa yang mandiri.17
(Problem Based Learning Methods)
Model problem based learning juga Sedangkang karakteristik Pembelajaran
biasa disebut dengan model berbasis masalah adalah sebagai berikut:
pembelajaran berbasis masalah. Menurut 1. Pembelajaran berbasis masalah
Darmadi pembelajaran berbasis masalah merupakan aktivitas pembelajaran,
merupakan sebuah pendekatan artinya dalam implementasinya
pembelajaran yang menyajikan masalah pembelajaran berbasis masalah
kontekstual sehingga merangsang adalah sejumlah kegiatan yang harus
peserta didik untuk belajar. Didalam dilakukan siswa. Pembelajaran
kelas yang menerapkan model berbasis masalah tidak mengharap-
pembelajaran berbasis masalah, peserta kan siswa hanya sekedar
didik bekerja dalam tim untuk mendengarkan, mencatat, kemudian
memecahkan masalah dunia nyata. menghafal materi pelajaran, akan
Masalah yang diberikan pada peserta tetapi melalui pembelajaran berbasis
didik ini digunakan untuk mengikat rasa masalah siswa aktif berpikir,
ingin tahu pada pembelajaran yang berkomunikasi, mencari dan

17 Trianto, Model-Model Pembelajaran


Page110

Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:


Prestasi Pustaka, 2007), h. 69-70
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

mengolah data,dan akirnya menyim- Hasil Penelian


pulkan. Penelitian ini dilaksanakan di MIN 2
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan Kediri pada Pembelajaran Tematik tema 2
untuk menyelesakan masalah. “Selalu Berhemat Energi” sub tema
Pembelajaran berbasis masalah “Energi Alternatif” kelas IVD.
menempatkan masalah sebagai kata Berdasarkan pada kegiatan pra tindakan
kunci dari proses pembelajaran. yang telah dilakukan menunjukkan
3. Pemecahan masalah dilakukan bahwa terdapat permasalahan yaitu
dengan mengunaan pendekatan rendahnya keaktifan peserta didik selama
berpikir secara ilmiah. Berpikir mengikuti kegiatan pembelajaran,
dengan mengunakan metode ilmiah sehingga hasil belajar peserta didik
adalah proses berpikir deduktif dan menjadi kurang maksimal. Data nilai
induktif. Proses berpikir ini dilakukan ulangan harian Kelas 4D MIN 2 Kediri
secara sistematis dan empiris. pada Pembelajaran Tematik tema Selalu
Sistematis artinya berpikir ilmiah Berhemat Energi, menunjukkan bahwa
dilakukan melalui tahapan-tahapan jumlah peserta didik yang mampu
tertentu, sedangkan empiris artinya mencapai KKM hanya sebesar 65,71%
proses penyelesaian masalah dari 35 peserta didik. Proses
didasarkan pada data dan fakta yang pembelajaran di dalam kelas cenderung
jelas. monoton dan bersifat satu arah,
Setiap model pembelajaran dikarenakan bergantung pada guru.
mempunyai karakteristik masing- Sehingga peserta didik akan mudah
masing, hal inilah yang membedakan bosan dan tidak bisa mengikuti
model pembelajaran yang satu dengan pembelajaran dengan baik. Untuk
model pembelajaran yang lainnya. mengatasi permasalahan tersebut, maka
Sedangkan Trianto berpendapat bahwa diperlukan adanya variasi dalam
karakteristik model pembelajaran penggunaan model pembelajaran agar
problem based learning yaitu: (1) adanya bisa mendorong peserta didik untuk
pengajuan pertanyaan atau masalah; (2) lebih berperan aktif di kelas. Model
berfokus pada keterkaitan antar yangakan diterapkan oleh peneilti untuk
disiplin; (3) penyelidikan autentik; (4) mengatasi permasalahan tersebut adalah
menghasilkan produk atau karya dan dengan menggunakan model Pembelaja-
mempresentasikannya; dan (5) kerja ran Problem Based Learning.
sama.18 Dari penelitian yang telah
dilaksanakan di MIN 2 Kediri Kleas IV D
pada tanggal 27 Agustus 2019 untuk
siklus I dan tanggal 4 September 2019
Page111

18 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran


Inovatif Progresif. (Jakarta: Kencana, 2009)..h 93
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

untuk siklus II, dengan menerapkan Hal ini dikarenakan guru belum
model pembelajaran Problem Based mampu mengalokasikan waktu dengan
Learning dan hasilnya mampu membuat baik. Sehingga waktu pembelajaran
peningkatan keaktifan dan hasil belajar melebihi waktu yang telah direncanakan.
peserta didik pada setiap siklusnya. Sedangkan pada siklus II, model
Berikut ini akan dijelaskan tentang pembelajaran Problem Based Learning
penerapan model pembelajaran Problem terlaksana dengan baik karena guru
Based Learning untuk meningkatkan sudah mampu mengalokasikan waktu.
keaktifan dan hasil belajar yang telah Keberhasilan pelaksanaan model
dilakukan: pembelajaran dikarenakan sebelum
memulai penelitian, guru diarahkan
Penerapan Metode Pembelajaran kembali untuk memahami langkah-
Berbasis Masalah (Problem Based langkah yang harus dilakukan dalam
Learning Methods) di MIN 2 Kediri.
model pembelajaran dan pengalokasian
Pada penelitian ini materi pelajaran
waktu pembelajaran sudah teroganisir
yang diajarkan adalah Pembelajaran
dengan baik sehingga apabila terjadi
Tematik tema 2 Selalu Berhemat Energi.
kendala dalam proses pembelajaran
Hal ini karena kompetensi ini sedang
dapat segera teratasi dengan baik.
diajarkan oleh guru pengampu.
Maka dari itu, pelaksanaan model
Pelaksanaan model pembelajaran Problem
pembelajaran Problem Based Learning
Based Learning telah dirancang
sudah terlaksana dengan baik.
sedemikian rupa dengan memper-
Dari Pengamatan hasil belajar pada
timbangkan langkah langkah pada model
siklus I dapat disimpulkan bahwa 1)
pembelajaran Problem Based Learning.
Guru belum mampu mengalokasikan
Proses pengamatan dari pelaksanaan
waktu sesuai dengan rencana
model pembelajaran Problem Based
pelaksanaan pembelajaran. 2) Peserta
Learning dilakukan oleh observer.
didik belum terbiasa menggunakan
Observer melakukan pengamatan
model pembelajaran Problem Based
terhadap proses pelaksanaan model
Learning, sehingga dibutuhkan adaptasi
pembelajaran Problem Based Learning
selama mengikuti pembelajaran. Peserta
berdasarkan pada lembar observasi yang
didik masih banyak yang bingung dalam
telah dibuat oleh peneliti sebelumnya.
mengikuti langkah-langkah dalam model
Lembar observasi pelaksanaan model
pembelajaran Problem Based Learning. 3)
pembelajaran Problem Based Learning ini
Peserta didik masih ragu dalam
digunakan selama proses penelitian yang
menanggapi permasalahan atau
berlangsung sebanyak dua siklus. Pada
menjawab pertanyaan dan masih
siklus I, pelaksanaan model pembelajaran
terdapat peserta didik yang melakukan
Problem Based Learning belum
aktivitas negatif pada saat pembelajaran
terlaksana dengan baik.
berlangsung. 4) Keaktifan peserta didik
Page112

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

pada siklus I menunjukkan bahwa jumlah Berdasarkan hasil observasi


aktivitas positif belum memenuhi terhadap keaktifan peserta didik pada
kriteria, sedangkan aktivitas negatif siklus II, diketahui bahwa peserta didik
sudah memenuhi kriteria yang telah sudah menunjukkan respon positif
direncanakan. Hal ini dikarenakan walaupun masih ada sebagaian peserta
peserta didik masih banyak yang pasif didik yang menunjukkan respon negatif.
pada saat diskusi maupun presentasi Hasil observasi keaktifan peserta didik
sehingga aktivitas postitif tidak berjalan pada siklus II menunjukan bahwa
dengan baik. aktivitas positif peserta didik sebesar
Hasil belajar peserta didik pada 73,70% dan aktivitas negatif peserta
siklus I menunjukkan bahwa jumlah didik sebesar 26,30%. Aktivitas postitif
peserta didik yang mampu mencapai terlihat terjadinya peningkatan
KKM adalah sebesar 71,42% dari jumlah dibandingkan dengan siklus I. Pada
peserta didik. Jumlah peserta didik yang siklus II peserta didik sudah mulai berani
telah mencapai KKM seharusnya dapat untuk menanggapi Pertanyaan ataupun
mencapai kriteria indikator keberhasilan menambahkan pendapatnya. Peningka-
yaitu sebesar 75% dari jumlah peserta tan aktivitas positif dan penurunan
didik.Berdasarkan hasil refleksi pada aktivitas negatif ini terjadi karena peserta
siklus I dapat disimpulkan bahwa didik sudah mulai paham dengan model
aktivitas positif peserta didik perlu pembelajaran Problem Based Learning
ditingkatkan lagi, karena belum yang telah dilakukan. Pengelolaan waktu
mencapai indikator keberhasilan. yang dilakukan oleh guru juga sudah
Sedangkan hasil belajar peserta didik baik sehingga waktu tidak terbuang sia-
masih dikatakan rendah karena peserta sia.
didik yang mampu mencapai KKM Adapun nilai rata- rata kelas pada
adalah sebesar 71,43% dan sisanya siklus II sebanyak 80,7. Hal ini
masih di bawah KKM. Sedangkan Dari menunjukkan bahwa terjadinya
data hasil pengamatan pelaksanaan peningkatan nilai rata-rata kelas antara
model pembelajaran Problem Based siklus I dengan siklus II yaitu sebesar
Learning siklus II dapat diketahui bahwa 17,15. Terdapat 31 peserta didik yang
guru sudah mampu mengalokasikan sudah mencapai batas KKM dengan nilai
waktu dengan baik. Hal ini dikarenakan ≥75. Berikut tabel Peningkatan Hasil
sebelum memulai pembelajaran, guru Belajar Siswa Kelas 4D MIN 2 Kediri Tiap
diarahkan kembali agar sesuai dengan Siklus:
rencana pelaksanaan pembelajaran. Dari
hasil tersebut dapat dikatakan
bahawa penerapan model pembelajaran
problem based learning sudah
Page113

dilaksanakan dengan baik.

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

Pra Siklus
No Aspek Siklus 2
Siklus 1
1 Nilai rata-rata kelas 71,8 74,9 80,7
2 Nilai tertinggi 87 90 96
3 Nilai terendah 60 65 70
Jumlah peserta didik yang
4 23 25 31
tuntas
Jumlah peserta didik yang
5 12 10 4
belum tuntas
6 Presentase ketuntasan kelas 65,71 71,42 88,57
Presentase ketidaktuntasan
7 34,29 28,58 11,43
kelas

Dari tabel Presentase ketuntasan menanggapi permasalahan atau


kelas pada siklus II sebesar 88,57%, menjawab pertanyaan.
dengan ini dapat terlihat terjadinya 4. Peserta didik mulai meminimalkan
peningkatan ketuntasan kelas
aktifitas negative karena model
dibandingkan pada siklus I yang hanya
sebesar 71,43% dan pra siklus sebesar pembelajaran yang tidak monoton
65,71%. Jadi hasil belajar peserta didik 5. Pengelolaan waktu yang dilakukan
pada siklus II dapat dikatakan baik guru mulai maksimal sesuai dengan
karena jumlah ketuntasan kelas sudah tahapan yang diinginkan, dan guru
memenuhi kriteria indikator memberi batasan waktu pada saat
keberhasilan. pelaksanaan diskusi sehingga
Faktor pendukung dalam melaksanakan pembahasan bias maksimal.
Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Penerapan Metode Pembelajaran
(Problem Based Learning Methods) di Berbasis Masalah (Problem Based
MIN 2 Kediri khususnya dikelas 4D Learning Methods) di MIN 2 Kediri
1. Guru mengikuti tahapan tahapan khususnya dikelas 4D
dalam melaksanakan Problem 1. Dalam pembelajaran guru sudah
Pembelajaran Berbasis Masalah melakukan tahapan-tahapan
dengan baik sehingga pelaksanaan pembelajaran dari model PBL
PBL bias berjalan dengan lancer. tersebut menuntut siswa untuk
2. Peserta didik memiliki minat dalam berpikir high level. Dengan demikian
meyelesaikan masalah dan mau penerapan model Problem Based
mengikuti tahapan tahapan dalam Learning (PBL) dapa
pelaksanaan metode pembelajaran menumbuhkembangkan Higher Order
berbasis masalah. Thinking Skill (HOTS) siswa Sekolah
3. Peserta didik mau untuk menanyakan Dasar.
kesulitan yang dihadapi saat 2. Pelaksanaan Problem Based Learning
mengikuti pembelajaran serta menuntuk aspek kemampuan
Page114

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

berpikir tingkat tinggi atau HOTS menanyakan kesulitan yang dihadapi


antara lain menganalisis, mengeva- saat mengikuti pembelajaran serta
luasi, dan mengkreasi. Semua aspek menanggapi permasalahan atau
tersebut menjadi bagian dari sintaks menjawab pertanyaan dan tidak
pembelajaran model PBL. Model PBL terdapat peserta didik yang
diterapkan sesuai dengan pandangan melakukan aktivitas negatif pada saat
konstruktivis yang menekankan pada pembelajaran berlangsung
kebutuhan siswa untuk melakukan 5. Guru kelas melatih peserta didik
penyelidikan terhadap lingkungan- untuk terbiasa presentasi di depan
nya dan membangun pengetahuan kelas.
yang bermakna secara pribadi.
Sintaks pembelajaran dengan Kesimpulan
menggunakan model PBL yang Berdasarkan hasil penelitian
dilaksanakan secara sitematis tindakan kelas yang dilaksanakan pada
berpotensi dapat menumbuh- pra tindakan, siklus 1 dan siklus II dapat
disimpulkan bahwa:
kembangkan keterampi-lan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking 1. Implementasi pembelajaran Problem
Skill) siswa dalam Based Learning dapat meningkatkan
menyelesaikan masalah dan sekaligus hasil belajar peserta didik untuk
dapat memehami pengetahuan yang Pembelajaran Tematik Kelas IVD MIN
sesuai dengan kompetensi dasar 2 Kediri Tema 2 Selalu Hemat Energi
tertentu. Hal itulah yang menjadikan dengan hasil penelitian menunjukkan
siswa memiliki kemampuan berpikir bahwa aktivitas positif peserta didik
tingkat tinggi, karena mereka tidak sudah mencapai indikator keberha-
hanya mendengarkan penjelasan- silan dengan Presentase ketuntasan
penjelasan dari guru melainkan kelas mengalami peningkatan dari pra
menggali pengetahuan dan ketram- tindakan hanya 65,71% dengan nilai
pilannya sendiri. rata-rata 71,8 sedangkan pada siklus I
3. Pelaksanaan dan keberhasilan ketuntasan belajar meningkat menjadi
pendekatan pembelajaran melalui 71,42% dengan nilai rata-rata 74,9. Jadi
pemecahan masalah membutuhkan ada peningkatan sebanyak 5,71.
cukup waktu untuk persiapan Sedangkan pada siklus II ketuntasan
sehingga tantangan bagi guru untuk belajar mencapai sebesar 88,57%
selalu mempersiapkan waktu yang dengan nilai rata-rata kelas 80,7 dan
cukup lama ada peningkatan dari sikus I pada
4. Guru sudah memotivasi peserta didik siklus II sebanyak 17,15. Dengan ini
yang tidak memiliki minat atau tidak dapat terlihat terjadinya peningkatan
memiliki kepercayaan sehingga ketuntasan kelas sebanyak 22,86%
Page115

mereka tidak malu dan ragu untuk dari pra tindakan sampai siklus II

Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 9, Nomor 1, April 2019
Implementasi Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Pembelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Kelas Iv
Peserta Didik MIN 2 Kediri
Oleh: Farah Diba

sudah memenuhi kriteria indikator Majid, Abdul Starategi Pembelajaran,


keberhasilan yaitu sebesar lebih dari Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
75% jumlah peserta didik. Ini 2013
menunjukkan bahwa pembelajaran Min Liu. (2005) Motivating Students
Problem Based Learning dapat Through Problem-based Learning.
meningkatkan hasil belajar peserta Diakses dari
didik untuk Pembelajaran Tematik http://coporate.sullivan.edu. Pada
Kelas IVD MIN 2 Kediri Tema 2 Selalu tanggal 25 Agustus 2019,
Hemat Energi. Moleong. Lexi J. Metodologi Penelitian
2. FaKtor yang mendukung dalam Kualitatif Bandung : Remaja
pembelajaran berbasis masalah di Rosdakarya, 2014
MIN 2 Kediri adalah adanya kemauan
dari guru kelas untuk melaksanakana Sugihartono, dkk , Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press, 2013
tahapan tahapan dari PBL, antusias
dari peserta didik untuk melak- Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan
sanakan model model pembelajaran, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
kelas yang paralel yang memungkin- R&D, Bandung: Alfabeta,2013
kan guru kelas untuk saling
Suprihatiningrum, Jamil, Strategi
berdiskusi dalam melaksanakan Pembelajaran Teori & Aplikasi.
model pembelajaran dan dukungan Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2016
dari wali murid.
Suryadi, Ace dan Budimansyah, Dasim.
Daftar Pustaka Paradigma Pembangunan Pendidikan
Nasional : Konsep, Teori dan Aplikasi
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian dalam Analisis Kebijakan Publik,
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bandung: Widya Aksara Pers, 2009
Rineka Cipta, 2010
Trianto, Model-Model Pembelajaran
Darmadi, Pengembangan Model dan Inovatif Berorientasi Konstruktivistik
Metode Pembelajaran dalam Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007
Dinamika Belajar Peserta didik.,
Yogyakarta: Deepublish, 2017 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif Progresif. (Jakarta: Kencana,
Fuad, A. Jauhar and Hamam, Teori Dan 2009
Praktik Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) Tulungagung: STAIN, 2012

Huda, Miftahul. Model-Model Pengajaran


dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015 1 Miftahul
Huda, Model-Model Pengajaran dan
Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka
Page116

Pelajar, 2016
Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman
Volume 9, Nomor 1, April 2019

You might also like