Prospek Pengembangan Kewirausahaan Olahan Ikan Nila Kawasan Danau Toba Di Desa Sirukkungon Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir
Prospek Pengembangan Kewirausahaan Olahan Ikan Nila Kawasan Danau Toba Di Desa Sirukkungon Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir
Prospek Pengembangan Kewirausahaan Olahan Ikan Nila Kawasan Danau Toba Di Desa Sirukkungon Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir
ABSTRACT
The research objective is community empowerment through training on tilapia fish processing
to improve entrepreneurial skills and attitudes for farmer women in Sirungkungon Village.
The method to be used in research is through quasi-experiments by integrating a systemic,
holistic, interdidpliner and participatory approach. The independent variable is training in
entrepreneurial skills. While the dependent variable is (a) Knowledge processing various fish
products and (b) entrepreneurial behavior. In accordance with the results of the Swot analysis
it can be explained that the strength factor (Strengths) has a weight value of 0.55 with a total
rating of 4.0 and a weakness of 3.33 with a rating weight value of 0.55. Calculation of internal
environmental factors in the development of entrepreneurship of tilapia chips has an
opportunity, which is a value of 4.16, if reduced by a threat factor (Treaths) of 4.0, the Y value
obtained becomes the axis of the SWOT diagram of 4.16-4, 0 = 0.16 so that the Y-axis value
in the SWOT diagram is 0.16, then according to the calculation results obtained the internal
environment strength (strength) is greater than the weakness that is (0.67) for the external
environment the opportunity is greater than the threat ( 0.45).
221
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
Berdasarkan informasi dari kepala baik untuk diolah bahan dasar dalam
desa Bapak Manurung, desa Sirukkungon pembuatan makanan olahan karena
Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba dagingnya m emp unya i tekstur yang
Samosir dengan jumlah masyarakat 120 baik.
KK adalah daerah penghasil ikan nila
yang strategis untuk pengembangan Rumusan Masalah
olahan ikan.
Produk olahan ikan yang Dalam rumusan masalah ini kami
dikembangkan oleh penduduk di desa mencoba mengangkat permasalahan yang
sikrukkungon hanya mengandalkan sesuai dengan kami tanyakan kepada
pengasinan, padahal begitu banyak olahan kepala desa dan masyarakat yang kami
ikan yang pelru dikembangkan. survai,sebagaiberikut :
Pengolahan ditujukan untuk 1. Keterbatasan pengetahuan
mempertahankan sifat segar ikan dengan masyarakat memanfaatkan ikan nila
suhu rendah. Penerapan suhu rendah menjadi olahan kerupuk ikan
antara lain yaitu dengan pendinginan dan 2. Kurangnya pengetahuan dan akses
pembekuan. Penerapan suhu rendah masyarakat tentang kewirausahaan
untuk menghindarkan hasil perikanan 3. Kurangnya pengetahuan tetang
terhadap kerusakan yang disebabkan oleh pemasaran produk olahan ikan
autolisa atau karena pertumbuhan 4. Kurangnya modal usaha
mikroba. Baik aktifitas enzim maupun Tujuan Penelitian
pertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi
oleh suhu. Penelitian ini bertujuan untuk
Diversifikasi produk olahan pengembangan usaha rumahan,
bertujuan meningkatkan konsumsi ikan pemanfaatan ikan, dan pengembangan
dengan cara menganekaragamkan olahan keterampilan pengolahan ikan. Dengan
hasil perikanan. Diharapkan usahaini adanya peningkatan kemampuan dan
dapat menarik minat orang untuk gemar pengembangan usaha rumahan (Produksi
mengkonsumsi ikan karena Rumah Tangga) dapat meningkatkan
kecenderungan bahwa masyarakat malas pendapatan masyarakat. Hal ini
(segan) memakan ikan karena rasa dan menunjukkan bahwa pembinaan dan
bau amis yang melekat pada ikan. pelatihan yang serupa sangat dibutuhkan
Diversifikasi merupakan usaha untuk masyarakat untuk masa yang akan datang
memberikan nilai tambah pada ikan
sehingga akan meningkatkan harga jual II. LANDASAN TEORI
yang pada akhirnya dapat memberikan
Ikan adalah hewan yang bertulang
pendapatan para pengolah. Mengolah
belakang (vertebrata) yang berdarah
daging ikan menjadi kerupuk ikan adalah
dingin dimana hidupnya dilingkungan air,
salah satu alternatif pemanfaatan produk
pergerakan dan keseimbangan dengan
ikan yang nilai ekonomisnya rendah
menggunakan sirip serta pada umumnya
menjadi tinggi. Disamping itu, juga
bernafas dengan insang (Raharjo, 1980).
memperpanjang umur simpan dari bahan
Secara teori para ahli memperkirakan ada
tersebut menjadi lebih lama.
sekitar dua puluh ribu sampai dengan
Keberadaan ikan nila di dalam
empat puluh ribu spesies yang mendiami
masyarakat sangat populer banyak
permukaan bumi ini, dan empat ribu
dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam
diantaranya menghuni perairan Indonesia
berbagai jenis masakan. Namun
baik laut, payau dan perairan tawar.
pengolahannya selain dimasak secara
Dalam perairan Indonesia yang sangat
konvensional masih sangat minim.
luas ini mengandung ± 6000 jenis ikan
Daging ikan nila merupakan bahan yang
yang belum teridentifikasi dan ini
222
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
223
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
224
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
Bahan baku utama pembuatan ikan segar tidak segera diolah akan
olahan keripik ikan nila merupakan busuk dan tidak memiliki nilai jual
hasil peliharaan dan tangkapan nelaya ,oleh karena itu dapat dimanfaatkan
di desa Sirungkungon.Selain itu menjadi olahan keripik dari ikan yang
masyarakat yang berada di sekitar perlu dikembangkan di desa
Perusahaan Aqua Farm juga termasuk Sirungkungon.
desa sirungkungon mendapatkan CSR
berupa ikan segar setiap harinya
dengan cara bergantian.Sehingga kalau
225
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
I. Kekuatan (Strenghts)
a) Bahan baku mudah 0,15 4 0,6
didapatkan/tersedia 130
b) Tempat usaha yang strategis 128 0,05 4 0,2
c) Produk memiliki Nilai ekonomi 0,10 4 0,4
tinggi 124
d) Produk Memiliki Kekhasan 0,05 4 0,2
Tersendiri 118
e) Pembinaan sering dilakuka 107 0,05 4 0,2
Sesuai dengan hasil analisis Swot kekuatan yang lebih besar dibanding
dapat dijelaskan bahwa faktor kekuatan dengan kelemahannya.Untuk olahan
(Strenghts) memiliki nilai bobot sebesar kripik ikan Nila di Sirungkungon masih
0,55 dengan total rating yaitu sebesar memiliki pelung untuk dikembangkan
4,0 dan kelemahan (Weakness) sebesar sesuai dengan potensi dan sumberdaya
3,33 dengan memiliki nilai bobot rating yang dimiliki . Kegiatan kelompok tani
sebesar 0,55. yang mayoritas wanita yang memiliki
Berdasarkan nilai diatas waktuk kerja yang cukup dengan skala
menyatakan bahwa Usaha olahan home industri memungkinkan untuk
keripik ikan yang dilakukan oleh dikembangkan agar memiliki nilai jual
kelompok tani Sirungkungon memiliki yang lebih tinggi.
226
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) Total Bobot Rating Bobot x Rating
I.Peluang (Opportunity)
a) Adanya perhatian dari Pemerintah/dinas 127 0,15 4 0,6
terkait
b) Sering melakukan promosi ke skala 123 0,05 4 0,2
Nasional
c) Usaha berada dikawasan wisata 131 0,10 4 0,4
d) Permintaan produk berada pada level 122 0,05 4 0,2
provinsi
e) Sudah tersedia wadah untuk pemasaran 136 0,05 5 0,25
produk
f) Ada kemudahan dalam koordinasi sesama 114 0,05 4 0,2
anggota
kelompok untuk pengembangan usaha
Sub Total 0,55 25 1,85
II. Ancaman (Threaths)
a) Persaingan ada pada tingkat kabupaten 111 0,15 4 0,6
b) Tidak ada menjalin kerjasama/kemitraan 110 0,05 4 0,2
c) Penguasaan teknologi yang masih 119 0,10 4 0,4
tradisional
d) Belum pernah mendapat bantuan untuk 118 0,05 4 0,2
pengembangan usaha
e) Belum pernah mengikuti 117 0,05 4 0,2
pelatihan,sosialisasi
dari pemerintah atau ahli
f) Keterbatasan modal usaha 132 0,05 4 0,2
Sub Total 0,45 24 1,8
Total (I+II) 1 49 3,65
Peluang (Opportunity) : 25/6=4,16
Ancaman (Threaths) : 24/6=4,0
227
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
228
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
1. Membuat kemasan dan merek produk yang 4. Melakukan inovasi dan diversifikasi produk
menarik untuk dapat dikenal masyarakat secatra bertahap sesuai dengan permintaan
sehingga pemasaran semakin meningkat. konsumen berupa
2. Perbaikan kualitas olahan keripik ikan nila a. Usaha keripik ikan yang berbahan baku
supaya mampu bersaing di pasar. utamanya ikan nila perlu melakukan inovasi
3. Memanfaatkan bahan baku seperti kulit ikan dengan menciptkan beberapa produk yang
daging hasil olahan filet ikan nila yang mampu dikembangkan secara bertahap.
menekan biaya produksi. b. Pasar konsumen terus dipantau agar dapat
4. Memanfaatkan modal dengan sebaik-baiknya menyesuaikan produk yang diminati pasar
sehingga dapat berkembang bukan hanya di tingkat provinsi tapi
5. Menjain kerjasama pemerintah atau dengan Nasional.
pihak lain untuk pengolahan dan juga c. Menciptakan keripik ikan nila dengan
pemasaran hasil. berbagai rasa seperti rasa pedas dan rasa
Matris SWOT IFAS dan EFAS diatas bumbu khas lokal dan rasa lainnya untuk
maka formulasi strategi (Core strategi) dapat menarik minat konsumen.
menentukan arah strategi alternatif dengan
menggunakan strategi WT dengan beberapa
V. KESIMPULAN
alternatif sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas produksi untuk mampu Sesua Sesuai dengan hasi penelitian dan
bersaiang dan dapat menembus pasar pembahasan maka dapat disimpulkan
a. Perlu melakukan pelatihan dan
pemakaian peralatan yang lebih modern agar 1. Prospek pengembangan kewirausahaan
produksi berkualitas. olahan keripik ikan nila kelompok tani
b. Melakukan pengelolaan usaha dan Sirungkungon dipengaruhi oleh fator
promosi yang berkelanjutan. eksternal yang mencakup peluang dan
2. Pengembangan usaha dengan melakukan ancaman
kerjasama dengan pemerintah dan pihak 2. Berdasarkan hasil perhitungan Analisis
swasta dalam mendukung produksi dan SWOT pada kuadran I(satu ) menjelaskan
pemasaran. prospek usaha pengembangan kewirausahaan
a. Menjalin kemitrraan dengan pemerintah keripik ikan nila sangat berpotensi dengan
khususnya dinas perindustrian dan memanfaatkan peluang –peluan yang ada.
perdagangan untuk mendapatkan 3. Produksi keripik ikan nila yang hanya
pengetahuan kewirausahaan dan permodalan terbatas pada satu produk dimungkinkan
sesuai dengan program yang ada. untuk diversifikasi untuk meningkatkan
b. Pembuatan proposal usaha kelompok penjualan dan nilai tambah produk olahan.
dan berkoordinasi dengan dinas pertanian
dan perikanan untuk dapat membatu
pengembangan usaha keripik ikan asin. Saran
3. Melakukan strategi pengembangan produk
yang dipasarkan Dalam pengembangan kewirausahaan
a. Produk yang sudah diperbaiki produk olahan keripik ikan di kelompok tani
kualitasnya dengan kemasan baru desa Sirungkungon maka disarankan :
b. Meskipun produk sudah lama namaun 1. Megutamakan kualitas produk meliputi
menciptakan produk yang sepertinya proses olahan dan kemasan yang lebih
baru untuk menarik minat konsumen menarik.
yang akan membeli 2. Menata pengelolaan usaha kelompok tani
c. Melakukan analisa pasar dengan melihat dengan melakukan studi banding dan
pesaing yang memproduksi keripik ikan pelatihan kewirausahaan khususnya usaha
nila yang sama. yang sejenis.
229
E-ISSN: 2621-4695
Jurnal EK&BI, Volume 2, Nomor 2 Desember 2019 ISSN: 2620-7443
3. Diharapkan kepada pengurus kelompok tani Pascual, S. 2009. Nutrition and Feeding Of Fish.
untuk memggunakan strategi SO dan WT Van Nostrand Reinhold. Newyork.
untuk mengatasi kelemahan dan ancaman
internal usaha dengan memanfaatkan Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci
berbagai peluang. Identifikasi Ikan Jilid I. Binatjipta.
Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Sugiarto.1988. Teknik Pembenihan Ikan
Muhajir dan Nila. CV. Simplex. Jakarta.
Amri, K. dan Khairuman. 2002. Buku Pintar
Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agromedia. Wahyono, R., dan Marzuki. 1996. Pembuatan
Jakarta. Aneka Kerupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Cahyono, B. 2001.Budidaya Ikan di perairan Wahyuni, M. 2008. Kerupuk Tinggi Kalsium :
Umum.Kanisius.Yogyakarta. Nilai Tambah Limbah Cangkang Kerang
Hijau Melalui Aplikasi Teknologi Tepat
Campbell, A. 2004. Biologi Jilid III. Erlangga. Guna.
Jakarta.
230