UTS

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

1.

An adverse selection problem can arise from information asymmetry between firm
insiders and ordinary investors. Required
a. Explain what the adverse selection problem is in this context.
Referring to that context, there are two versions of adverse selection problem. First, it
is called insider trading, this happens when the firm insiders see an opportunity to
obtain excessive profits by trading of their insider information to a certain party or
investor who is willing to pay more for that insider information. This will trigger the
ordinary investors to reduce the amount they are willing to pay for all securities, or
even withdraw from the market completely.
The second version of adverse selection problem occurs when the managers decide
not to release bad news about the firm’s future information to avoid or postpone the
negative effects on the company. Both versions results in failure to produce a first-
best information due to its lack of timeliness.
b. How can financial accounting information reduce the adverse selection
problem?
Financial accounting information helps to reduce adverse selection through:
- Full disclosure of useful information in the financial statements and note. The
concept of full disclosure suggests finer information production. Full disclosure
increases the informativeness of the information system, enabling better
discrimination between relevant states of the firm.
- Supplementary disclosure such as MD&A and RRA.

In addition, the investors tend to seek for a company that gives them insurance in
their financial accounting information, this will motivate the managers to choose a
high quality audit to add more reliability to its financial accounting information and
also to convince the investors that the information are disclosed truthfully.

c. Can financial accounting information eliminate the problem completely?


Explain.
It is unlikely that financial accounting information can completely eliminate the
adverse selection problem. The conflict of interests between the managers and the
shareholders still happen in deciding the audit for the financial accounting
information, the firm manager was motivated to choose an audit quality that would
maximize firm market value, while the shareholders would prefer a higher-quality
audit. It is difficult for both parties to reach a consensus to satisfy both interests. The
full disclosure of information might be too costly for the firms. Even though the
managers were forced to choose a higher-quality audit, there is still a probability that
the managers would persuade the auditor to falsify the financial accounting
information to reflect a positive outcome.
d. What other ways operate to reduce the problem of inside information?
Some other ways can be operated to reduce the problem of inside information are:
a. Contractual incentives
Information is necessary to monitor compliance with contracts. Some forms of
contracts that can be used are: a) firm’s contract, the manager’s compensation is
based on some observable measure of the firm’s operations, such as net income,
b) debt issuances, this will enforce the firms to release the information that allows
the creditors to monitor the firm’s adherence to its covenants, and c) a private
firm goes public, managers might enter to a commitment to produce a high quality
information to obtain higher investments.
b. Market based incentives
Several markets are involved: a) labour market, this will motivate managers to
provide high quality information because it constantly evaluates manager
performance, managers who releases low-quality information will suffer damage
to their reputations, b) takeover market, If the manager does not increase firm
value, the firm may be subject to a takeover bid, which, if successful, frequently
results in replacement of the manager.
2. Explain why the adverse selection problem is a source of market failure in the
production of information. Do the same for the moral hazard problem.
The adverse selection of problem tend to postpone or even avoidance in releasing insider
information to generate more profits that is actually illegal or to suspend the negative
firm consequences. This problem results in the lack of timeliness in producing first-best
information.
The moral hazard problem refers to the moral of the managers. Managers could
intentionally disguise shirking, and resulting low profitability, by opportunistic earnings
management and/or by reducing voluntary disclosure. This results manipulated
information.
3. Jelaskan dengan luas, lengkap dan mendalam terkait karakteristtik kualitatif
informasi keuangan.
Agar informasi keuangan menjadi berguna, informasi tersebut harus relevan, dan
merepresentasikan secara tepat apa yang akan direpresentasikan. Kegunaan informasi
keuangan dapat ditingkatkan jika informasi tersebut terbanding (comparable), terverifikas
(verifiable), tepat waktu (timely), dan terpaham (understandable). Karakteristik kualitatif
informasi keuangan terbagi menjadi:
1. Karakteristik Kualitatif Fundamental
Karakteristik kualitatif fundamental meliputi:
a. Relevansi
Informasi keuangan dikatakan relevan apabila mampu membuat perbedaan dalam
keputusan, diaktakan mampu membuat perbedaan apabila memiliki nilai prediktif,
nilai konfirmateri, atau keduanya. Informasi keuangan juga memiliki nilai
prediktif jika informasi tersebut dapat digunakan sebagai input yang digunakan
oleh pengguna untuk memprediksi hasil outcome masa depan.
b. Materialitas
Informasi adalah material jika penghilangan atau salah saji informasi tersebut
dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna berdasarkan atas informasi
keuangan tentang pelapor tertentu. Dengan kata lain, materialitas adalah aspek
relevansi yang spesifik untuk suatu entitas tertentu berdasarkan sifat atau
besarannya, atau keduanya.
c. Representasi Tepat
Laporan keuangan merepresentasikan fenomena ekonomik secara tepat dalam
kata dan angka. Sebuah penjabaran lengkap mencakup seluruh informasi yang
diperlukan pengguna agar dapat memahami fenomena yang digambarkan.
Representasi tepat tidak berarti akurat dalam segala hal, bebas dari kesalahan
berarti tidak ada kesalahan dan kelalaian dalam mendeskripsikan fenomena.
2. Karakteristik Kualitatif Peningkat
a. Keterbandingan
karakteristik ini memunginkan pengguna mengidentifikasi dan memahami
persamaan dalam, dan perbedaan antara pos-pos. keterbandingan tidak
berhubungan dengan satu pos, sebuah perbandingan mensyaratkan paling tidak
dua pos.
b. Keterverifikasian
Verifikasi dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Verifikasi langsung
berarti berupa jumlah atau melalui observasi secara langsung, sedangkan
verifikasi tidak langsung berarti pemeriksaan input pada suatu model, rumus, atau
teknik lain dan pengkalkulasian ulang hasil dengan menggunakan metodelogi
yang sama.
c. Ketepatwaktuan
Ketepatan waktu berarti tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada
waktu yang tepat hingga dapat mempengaruhi keputusan mereka secara umum.
Semakin lawas suatu informasi maka semakin kurang berguna informasi tersebut.
d. Keterpahaman
Pengklasifikasian, pengarakteristikan, dan penyajian informasi secara jelas dan
ringkas dapat membuat informasi tersebut terpaham. Bebarapa fenomena
informasi rumit dan tidak mudah dipahami, pengecualian informasi dari laporan
keuangan mungkin dapat membuat informasi lebih mudah dipahami.
4. Jelaskan definisi, penjelasan konsep, pengakuan, pengukuruan dan penyajian dari
setiap elemen-elemen laporan keuangan.
a. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomik kini yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu. Tiga aspek dari definisi aset adalah: 1) hak, 2) potensi untuk
menghasilkan manfaat ekonomik, dan 3) pengendalian.
b. Liabilitas
Liabilitas adalah kewajiban kini entitas untuk mengalihkan sumber daya ekonomik
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya akan mengakibatkan
arus keluar sumber daya (manfaat ekonomi) dari entitas di masa depan.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah kepentingan/klaim residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh
liabilitasnya.
d. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban (atau
kombinasi keduanya). Pendapatan timbul dari aktivitas penjualan barang atau jasa,
penyerahan jasa dan aktivitas lainnya yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan
atau laba bagi perusahaan.
Pendapatan juga mencakup keuntungan (gains). Keuntungan merepresentasikan item-
item lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan berasal dari aktivitas non-rutin,
meskipun bisa saja dari aktivitas rutin entitas.
e. Beban
Beban adalah jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban. Biaya ini
timbul dari kegiatan-kegiatan pembuatan atau pengadaan barang dan jasa, dan lain-
lain kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan dalam periode. Definisi beban
juga mencakup kerugian (losses). Kerugian merepresentasikan item-item lainnya
yang memenuhi definisi beban dan berasal dari aktivitas non-rutin, meskipun bisa
saja dari aktivitas rutin entitas.
Pengakuan
Berdasarkan kriteria pengakuan secara umum tersebut:
a. Aset diakui dalam laporan posisi keuangan ketika manfaat ekonomi terkait aset akan
mengalir kepada entitas di masa depan dan biaya atau nilai aset bisa diukur dengan
andal.
b. Liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan ketika timbul kewajiban sekarang
yang penyelesaiannya di masa depan akan mengakibatkan arus keluar sumber daya
(manfaat ekonomi) dan jumlah penyelesaiannya bisa diukur dengan andal.
c. Pengakuan modal yaitu saat para pemodal mentransfer sumberdaya kepada
perusahaan atau individu.
d. Pendapatan diakui dalam laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain ketika
manfaat ekonomi bertambah yang terkait dengan bertambahnya aset atau
berkurangnya liabilitas. Besarnya penambahan manfaat ekonomi itu dapat diukur
dengan andal.
e. Beban diakui dalam laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain ketika
manfaat ekonomi berkurang yang terkait dengan berkurangnya aset atau
bertambahnya liabilitas. Besarnya pengurangan manfaat ekonomi itu dapat diukur
dengan andal.
Pengukuran
Kerangka Konseptual menyatakan bahwa berbagai basis pengukuran digunakan saat ini
yang di antaranya adalah:
a. Biaya historis (historical cost)
b. Biaya kini (current cost)
c. Nilai realisasi bersih (net realisable value)
d. Nilai sekarang (present value)
Biaya historis adalah basis pengukuran yang paling lazim digunakan saat ini, tetapi tetap
dikombinasikan dengan basis pengukuran lainnya. Kerangka Konseptual tidak mencakup
konsep-konsep atau prinsip-prinsip untuk memilih basis pengukuran yang harus
digunakan untuk elemen laporan keuangan tertentu atau dalam situasi tertentu.
Penyajian
Aset, liabilitas, dan modal disajikan dalam laporan posisi keuangan. Laporan posisi
keuangan yang disusun sesuai dengan SAK yang berlaku dapatmeliputi pos-pos yang
tidak memenuhi definisi aset atau liabilitas dan tidak disajikan sebagai bagian dari
ekuitas.
Pendapatan dan beban disajikan dalam laporan laba rugi. Laba seringkali digunakan
sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainseperti imbal hasil investasi
(return on investment) atau laba per saham (earnings per share).
5. What does the notion of legitimacy and social contract have to do with corporate
disclosure policies?
Legitimacy Theory relies on the belief that a social contract exists between corporations
and society.The theory assumes that a corporation does not have any right to operate or
access resources, and is only legitimate when the value system of the corporation is
congruent with that of society. If the company fails to meet these expectations, the
society would react by imposing sanctions, for example legal restrictions or high taxes,
fines, demand reduction of the company's products, eliminating the supply for labour and
financial capital top the business.
Corporations engage in strategies to ‘legitimize’ their activities in the eye of society. This
can be done with disclosures, either through annual reports or public announcements.
Such disclosures helps to educate or manage the perception of society, and thus
disclosure policies are frequently established to meet society's norms.
Corporate disclosure policies today are driven towards legitimizing the actions of a
corporation. It is also noteworthy that the scope of disclosure is widening to cover
environmental and social factors which are becoming vital elements of the social
contract.
6. Legitimacy Theory, Stakeholder Theory and Institutional Theory are considered to
be systems-oriented theories. What does this mean?
Legitimacy Theory, Stakeholder Theory, and Institutional Theory are all systems-based
theories. These are derived from political economy theory. These theories focus on the
role of information and disclosure in the relationships between organizations, the state,
groups, and individuals. Within a system-based perspective, the entities are assumed to
be influenced by and in turn, to have influence upon, the society in which it operates.
Within these theories, accounting disclosure policies are considered to constitute a
strategy to influence the organization’s relationship with the other parties with which it
interacts.

You might also like