Analisis Pendapatan Dan Kelayakan Usahat Eecd17cf

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Daun, Vol. 4 No.

2, Desember 2017 : 94-99

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH


PASANG SURUT DI DESA CEMARA LABAT KECAMATAN KAPUAS KUALA
KABUPATEN KAPUAS

Analysis of income and feasibility farming rice field in Cemara Labat Village Kapuas Kuala
District Kapuas Regency

Rajudinnor1)
1) Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
Email : [email protected]

ABSTRACT
Agricultural development is basically one of the systems development is no less important
in supporting the success of national development. Development of the agricultural sector aims to
develop agricultural businesses in rural areas that will spur rural economic activity, create jobs
and improve the welfare of society grow upstream, downstream and support in enhancing the
competitiveness and added value of agricultural products. The purpose of this study to: (i) large
knowing rice farming income in Cemara Labat Village Kapuas Kuala District Kapuas regency,
(ii) determine the feasibility of rice farming In Cemara Labat Village Kapuas Kuala District
Kapuas regency. Determination of respondent committed intentionally (purposive), Total farmer
respondents (sample) taken in this study of 30 rice farmers. The analysis used in this penelitiaan is
revenue analysis and feasibility analysis. The results showed that rice farming income in the
village of Cemara Labat Kapuas Kuala District of Rp 10.807.462 Ha-1. Rice farm In Cemara Labat
Village Kapuas Kuala District Kapuas regency viable with the value of revenue cost ratio (RCR )
to 2.73, which means that any expenditure of Rp 1.000,- will generate revenue of Rp 2.730,-.
Key words: Income, Feasibility, Rice Fields

ABSTRAK

Pembangunan pertanian pada dasarnya merupakan salah satu sistem pembangunan yang tidak
kalah pentingnya dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional. Pembangunan sektor
pertanian bertujuan untuk menumbuh kembangkan usaha pertanian di pedesaan yang akan
memacu aktivitas ekonomi pedesaan, menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat menumbuhkan industri hulu, hilir dan penunjang dalam meningkatkan
daya saing dan nilai tambah suatu produk pertanian. Tujuan penelitian ini untuk : (i)
mengetahui besar pendapatan usahatani padi sawah pasang surut di Desa Cemara Labat
Kecamatan Kuala Kapuas Kabupaten Kapuas (ii) mengetahui kelayakan usahatani padi
sawah di Desa Cemara Labat Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas. Penentuan
responden dilakukan dengan sengaja (purposive), Jumlah petani responden (sampel) yang
diambil dalam penelitian ini sebanyak 30 petani padi sawah. Analisis yang digunakan dalam
penelitiaan ini adalah analisis pendapatan dan analisisis kelayakan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa Pendapatan usahatani padi sawah pasang surut di Desa Cemara Labat Kecamatan Kapuas
Kuala sebesar Rp 10.807.462 per Hektar. Usahatani padi sawah pasang surut di Desa Cemara
Labat Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas layak diusahakan dengan nilai RCR 2,73
yang artinya bahwa setiap pengeluaran sebesar Rp 1.000,- akan menghasilkan penerimaan
Rp 2.730,-.

Kata Kunci : Pendapatan, Kelayakan, Padi Sawah

PENDAHULUAN pembangunan yang tidak kalah pentingnya


dalam mendukung keberhasilan
Latar belakang pembangunan nasional. Pembangunan
Pembangunan pertanian pada sektor pertanian bertujuan untuk
dasarnya adalah salah satu sistem menumbuh kembang kan usaha pertanian di

94
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 94-99

pedesaan yang akan memacu aktivitas pada tahun 2015 luas panen sebesar
ekonomi pedesaan, menciptakan lapangan 186.509 ha, dengan produksi sebanyak
pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan 709.357 ton GKG. Sedangkan pada tahun
masyarakat menumbuh kan industri hulu, 2016 luas panen turun menjadi 183.416 ha,
hilir dan penunjang dalam meningkatkan namun produksi meningkat menjadi
daya saing dan nilai tambah suatu produk 725.755 ton GKG. (BPS, 2017).
pertanian, memanfaatkan sumberdaya Kabupaten Kapuas merupakan
pertanian secara optimal melalui sentra penghasil padi sawah di wilayah
pemanfaatan teknologi yang tepat (Maria, Kalimantan Tengah dengan luas panen
2016). pada tahun 2016 sebesar 11.073 ha dan
Pengembangantanaman pangan produksi sebesar 44.777 ton. Berdasarkan data
merupakan salah satu bagian dari sektor luas panen, dan produksi padi sawah di
pertanian yang mendapat perhatian Kecamatan Kapuas Kuala menunjukkan
serius dan terus dikembang kan sampai bahwa Desa Cemara Labat merupakan
saat ini. Tujuan pembangunan pangan Desa penghasil padi sawah terbesar dengan
adalah untuk mewujudkan kondisi luas panen 1.116 ha dan produksi sebesar
terpenuhinya kebutuhan pangan dengan gizi 4.513 ton pada tingkat produktivitas
yang cukup bagi penduduk untuk menjalani 4,044 ton/ha (Dinas Pertanian Kab
hidup yang sehat dan produktif. Bertambahnya Kapuas, 2017).
jumlah penduduk dan perubahan selera Desa Cemara Labat dengan
makan maka ketersediaan pangan harus luas wilayah 35, 1 km2 dan dengan
ditingkatkan baik dalam jumlah, kualitas jumlah penduduk 1.269 jiwa merupakan
maupun keragamannya. daerah yang berpotensi sebagai salah satu
Padi dipilih oleh petani sebagai salah penghasil tanaman pangan khususnya padi
satu komoditi yang diusahakan karena sawah pasang surut. Tingkat produktivitas
peranannya sebagai salah satu makanan padi yang tinggi di desa Cemara Labat
pokok yang makin hari terasa penting diharapkan dapat memberikan kontribusi
karena mengandung nilai gizi dan energi pada pendapatan keluarga petani padi
yang cukup bagi tubuh manusia, dapat sawah pasang surut di desa tersebut.
menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat Secara umum peningkatan
meningkatkan pendapatan petani. produksi suatu usahatani merupakan salah
Di wilayah Kalimantan Tengah satu indikator keberhasilan dari usahatani
permintaan masyarakat akan produksi yang bersangkutan. Namun demikian
padi sawah berupa beras terus tingginya produksi suatu komoditas yang
meningkat. Hal ini seiring dengan jumlah diperoleh per satuan luas lahan belum
penduduk yang terus meningkat dan oleh menjamin tingginya pendapatan usahatani
padi sawah yang dipengaruhi oleh harga
kebiasaan sebagian masyarakat yang
yang diterima oleh petani dan biaya- biaya
mengkonsumsi nasi dan tidak dapat
penggunaan input usahatani. Besarnya
digantikan oleh bahan makanan lain. Demi produksi belum menjamin pula besarnya
memenuhi permintaan tersebut, maka tingkat pendapatan. Dalam hubungan
dibutuhkan program peningkatan produksi tersebut maka perlu diadakan penelitian
baik melalui pemanfaatan lahan sebaik- mengenai analisis pendapatan dan
baiknya dengan penggunaan teknologi kelayakan usahatani padi sawah di Desa
secara tepat maupun melalui perluasan Cemara Labat Kecamatan Kapuas
lahan untuk mendapatkan produksi yang Kuala Kabupaten Kapuas.
maksimal.
Produksi padi sawah di Tujuan penelitian
Kalimantan Tengah mengalami fluktuasi, Tujuan penelitian ini sebagai berikut:

95
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 94-99

1. Mengetahui besar pendapatan Analisis pendapatan. Soekartawi


usahatani padi sawah pasang surut (1995), menyatakan pendapatan usahatani
di Desa Cemara Labat Kecamatan adalah selisih antara penerimaan dan
Kuala Kapuas Kabupaten Kapuas. semua biaya, dimana penerimaan usahatani
2. Mengetahui kelayakan usahatani padi dalah perkalian antara produksi dan harga
sawah pasang surut di Desa Cemara jual, sedangkan biaya adalah semua
Labat Kecamatan Kapuas Kuala pengeluaran yang digunakan dalam suatu
Kabupaten Kapuas. usahatani. Persamaan tersebut dituliskan
sebagai berikut :
METODE PENELITIAN I = TR - TC
Tempat dan waktu. Penelitian ini
dilaksanakan di Desa Cemara Labat, Keteragan :
Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten
I = Income (Pendapatan) (Rp)
Kapuas. Lokasi penelitian ditentukan secara TR = Total Penerimaan (Rp)
sengaja (Purposive),dengan pertimbangan TC = Total Biaya (Rp)
bahwa desa Cemara Labat adalah sentra
padi di kecamatan Kapuas Kuala. Desa Total biaya dapat dihitung dengan
Cemara Labat adalah daerah penghasil padi menggunakan rumus sebagai berikut :
sawah pasang surut terbanyak di Kecamatan
Kapuas Kuala. Penelitian dilaksanakan TC = FC + VC
mulai Bulan Maret sampai Mei 2017.
Keterangan :
Pengumpulan Data. Data yang dikumpulkan TC = Total Biaya (Rp)
dalam penelitian ini berasal data primer FC = Biaya Tetap (Rp)
dan data sekunder. Data primer diambil VC = Biaya Variabel (Rp)
dengan cara observasi dan wawancara Penerimaan dapat dihitung
kepada petani responden dengan dengan menggunakan rumus sebagai
menggunakan daftar pertanyaan atau berikut :
Questionaire. Data sekunder yaitu data TR = Q . P
yang diperoleh dari literatur serta berbagai
instansi terkait. Keterangan :
TR = Total Penerimaan (Rp)
Penentuan responden. Penentuan responden Q = Jumlah Produk (Kg)
dilakukan dengan metode sampel acak P = Harga Produk (Rp)
sederhana (simple Random sampling),
Analisis kelayakan. Analisis yang
dengan pertimbangan jumlah responden
digunakan untuk menjawab masalah butir
yang diambil dalam penelitian sebesar 30
kedua yaitu analisis kelayakan. Analisis
orang (12%) dari populasi petani padi sawah
kelayakan digunakan untuk mengetahui
pasang surut di desa Cemara Labat sebesar 250
apakah usahatani yang dilakukan oleh
petani.
petani layak atau tidak layak ataupun
Analisis data. Metode analisis data yang impas. Soekartawi (1995), Analisis R/C
digunakan dalam penelitian ini adalah yang dikenal dengan perbandingan antara
analisis pendapatan dan kelayakan. Analisis total penerimaan dan total biaya, dengan
pendapatan usahatani digunakan untuk menggunakan rumus sebagai berikut :
mengetahui berapa besar pendapatan
usahatani padi sawah, sedangkan analisis RCR = TR/TC
kelayakan digunakan untuk mengetahui RCR = Perbandingan antara
usahatani layak diusahakan, sebagai berikut : Penerimaan dengan biaya

96
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 94-99

TR = Total Penerimaan (Rp) yang menjadi tanggung jawab dari seorang


TC = Total Biaya (Rp) kepala keluarga. Semakin banyak jumlah
anggota keluarga berarti semakin besar
Dengan kriteria : pula jumlah tenaga kerja yang tersedia
Jika RCR > 1, maka usahatani layak dalam pengolahan usahanya, namun
Jika RCR< 1, maka usahatani tidak banyaknya jumlah anggota keluarga juga
layak untuk diusahakan berakibat semakin besar pula biaya
Jika RCR = 1, maka usahatani tidak kebutuhan hidup yang harus dikeluarkan,
untung dan tidak rugi. sehingga berpengaruh terhadap pendapatan
yang diperoleh. Rata-rata tanggungan
HASIL DAN PEMBAHASAN keluarga responden sebanyak 4 orang. Hal
ini menyebabkan petani memiliki beban
Karakteristik Responden. Petani padi tanggungan untuk menyediakan segala
sawah pasang surut di Desa Cemara kebutuhan keluarganya.
Labatmemiliki karakteristik yang berbeda.
Karakteristik petani responden merupakan Pengalaman Berusahatani. Pengalam an
ciri-ciri yang dimiliki oleh setiap responden berusahatani dinyatakan dalam jangka waktu
yang berhubungan dengan usahatani yang seorang petani melakukan kegiatan
dikelolanya, meliputi umur, tingkat usahataninya. Pengalaman tersebut
pendidikan, jumlah tanggungan keluarga memungkinkan petani melakukan
dan pengalaman berusahatani. perbaikan atas kesalahan yang telah
dilakukan sebelumnya dan akan lebih
Umur. Rata-rata umur petani responden berhati-hati dalam bertindak guna
padi sawah di Desa C e m a r a L a b a t , meningkatkan pendapatan. Rata-rata
rata-rata berusia 48 tahun. Hal ini pengalaman berusahatani petani responden
menunjukkan kisaran umur petani dalam selama 26 tahun. Petani responden telah
usia produktif 15-64 tahun (BPS, memiliki banyak pengalaman dalam
2016). mengelola usahataninya. Pengalaman yang
dimiliki petani dapat berdampak terhadap
Tingkat Pendidikan.Tingkat pendidik an adopsi petani akan inovasi baru. Pengalaman
menentukan kemampuan dalam menerima dalam berusahatani merupakan faktor yang
inovasi dan teknologi baru, sehingga dapat menunjang petani dalam
mempengaruhi petani dalam melaksanakan meningkatkan kemampuan kerjanya dalam
kegiatan produksi. Adapun pendidikan berusahatani.
tersebut terdiri dari pendidikan formal
melalui jenjang pendidikan dan non formal Analisis Pendapatan Usahatani Padi
diperoleh melalui pelatihan yang dapat Sawah. Analisis pendapatan dalam
berguna bagi kepentingan dan penelitian ini digunakan untuk
pengembangan usahataninya. Sebagian mengetahui besarnya pendapatan petani
besar 65% petani di Desa Cemara Labat responden pada usahatani padi sawah di
Kecamatan Kapuas Kuala tingkat Desa Cemara Labat kecamatan Kapuas
pendidikan SD. Rendahnya tingkat Kuala kabupaten Kapuas selama satu kali
pendidikan ini mempengaruhi petani dalam musim tanam, dengan cara menghitung
menerima informasi dan mengadopsi selisih antara total penerimaan dan total
teknologi. biaya yang digunakan dalam berusahatani.
Jumlah Tanggungan Keluarga. Jumlah
Analisis Kelayakan Usahatani Padi
tanggungan tiap kepala keluarga
Sawah. Analisis kelayakan digunakan untuk
ditentukan oleh banyaknya anggota keluarga
mengetahui apakah usahatani yang

97
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 94-99

dilakukan oleh petani layak atau tidak perbandingan antara total penerimaan dan
layak ataupun impas. Soekartawi (1995), total biaya.
Analisis RCR yang dikenal dengan

Tabel 1. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah di Desa Cemara Labat


Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas, 2017
Nilai
Nilai Aktual
No. Uraian Konversi
(Rp/ 0,96 Ha)
(Rp/ 1,00 Ha)
1. Penerimaan Usahatani
- Rata-rata produksi (Kg/Ha) 2.952 3.080
- Harga Jual GKG (Rp/Kg) 5.400 5.400
Rata-Rata Penerimaan 15.940.800 16.632.000
2. Biaya Produksi (Rp/Ha)
a. Total Biaya Tetap 267.944 279.594
- Pajak Lahan 14.300 14.922
- Penyusutan Alat 253.644 264.672

b. Total Biaya Variabel 5.581.849 5.824.538


- Upah Tenaga Kerja 3.450.960 3.601.003
- Benih 140.760 146.880
- Pupuk 743.060 775.367
- Roundup 480 g/l dan Insektisida 652.621 680.994
Rata-Rata Biaya Total 5.849.793 6.104.132

Rata-Rata Pendapatan (1-2) ‘ 10.358.951 10.807.462

Revenue Cost Ratio ( 2/1) 2,73 2,73


Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata- KESIMPULAN DAN SARAN


rata luas lahan 0,96 Ha, rata-rata
produksi 2.952 Kg/0,96 Ha atau setara Kesimpulan
dengan konversi 3.080 Kg/Ha dan Dari hasil penelitian ini diperoleh
harga jual Rp 5 .400/Kg GKG, jadi rata- kesimpulan sebagai berikut :
rata penerimaan petani sebesar Rp 1. Pendapatan usahatani padi sawah
15.940.800/ Ha atau setara dengan pasang surut di Desa Cemara Labat
konversi Rp 16.632.000 / Ha. Sedangkan Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten
rata- rata biaya tetap sebesar Rp 267.944 Kapuas sebesar Rp 10.807.462 per Ha.
/0,96 Ha atau setara dengan konversi Rp
279.594 /Ha dan total biaya variabel Rp 2. Berdasarkan hasil perhitungan
/0,96 Ha atau setara dengan konversi Rp kelayakan usahatani, diketahui bahwa
3.235.854/Ha. Jadi rata-rata total biaya usahatani padi sawah pasang surut di
produksi sebesar Rp 5.849.793/0,96 Ha Desa Cemara Labat Kecamatan
atau setara dengan konversi Rp 6.104.132 Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas
/Ha. Setelah dilakukan pengurangan layak diusahakan dengan nilai RCR
antara rata-rata penerimaan dan rata-rata sebesar 2,73 a t a u R C R > 1 , yang
biaya total, diketahui bahwa rata- rata artinya bahwa setiap pengeluaran
pendapatan yang diperoleh petani padi sebesar Rp 1.000 akan menghasilkan
sawah di Desa Cemara Labat penerimaan sebesar Rp 2.730.
Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten

98
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 94-99

Kapuas sebesar Rp 10.358.951 /0,96 Ha Susanto, Hery. 2010. Analisis Pendapatan


atau setara dengan konversi Rp 10.807.462 dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah
per Ha. di Desa Karawana Kecamatan Dolo
Kabupaten Sigi Jurnal Agrotekbis 2
Analisis Kelayakan Usahatani Padi (3) : 332-336, Juni 2014.
Sawah. Hasil penelitian yang telah
dilakukan diperoleh tingkat kelayakan
usahatani padi sawah di Desa Cemara
Labat sebagai berikut :
RCR = TR/TC
RCR = Rp 16.632.000 / Rp 6.104.132
RCR = 2.73
Hal ini berarti setiap pengeluaran
sebesar Rp 1.000 akan menghasilkan
penerimaan sebesar Rp 2.730.
Hasil analisis menunjukkan bahwa
usahatani padi sawah pasang surut di
Desa Cemara Labat Kecamatan
Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas layak
diusahakan. Hal ini dibuktikan dengan
nilai RCR > 1.

Saran
Dalam upaya peningkatan produksi
padi sawah hendaknya penyuluh
pertanian lebih berperan aktif dalam
memberikan informasi kepada petani
mengenai penggunaan input produksi
agar lebih efektif guna memperoleh
produksi yang tinggi sehingga
pendapatan petani lebih meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2017. Kalimantan Tengah Dalam
Angka 2016. Badan Pusat
Statistik Provinsi Kalimantan
Tengah. Palangka Raya.
BPS. 2017. Kabupaten Kapuas
Dalam Angka 2016. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Kapuas.
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani.
UI Press. Jakarta.

99

You might also like