Space Maintainer Kga
Space Maintainer Kga
Space Maintainer Kga
Cimahi
2 Department of Pediatric Dentistry, Dentistry Study Program, Faculty of Medicine Jenderal
Abstract
Introduction: The period of deciduous teeth is an important period in child development.
Damage to deciduous teeth that occur and cannot be treated conservatively will cause
premature decay of teeth which is often called premature loss. A space maintainer is a passive
tool used to maintain dental arches due to premature loss of deciduous teeth. Case Report: An
11-year-old girl accompanied by her mother came to RSGMP Unjani in 2018 with complaints
of lower right back teeth missing because they have removed. The patient's mother is worried
that her replacement teeth will not grow properly. Intraoral examination revealed tooth loss
85. The study model was analyzed using the Moyers method. Results: Analysis of the lower
jaw model showed excess space. Patients were treated with a semi-fixed band and loop space
maintainer on teeth 85. Conclusion Eruption development problems due to premature loss
can cause problems in the oral cavity, so mesial drifting needs to be prevented by applying a
space management tool in the form of a semi-fixed band and loop space maintainer.
9
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
Yani, Cimahi
2Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal
Abstrak
Pendahuluan: Periode gigi sulung merupakan periode yang penting dalam perkembangan
anak. Kerusakan gigi sulung yang terjadi dan tidak dapat dirawat secara konservatif akan
menyebabkan tanggalnya gigi sulung sebelum waktunya yang sering disebut premature loss.
Space maintainer adalah alat pasif yang digunakan untuk mempertahankan lengkung gigi
akibat premature loss gigi sulung. Laporan Kasus: Anak perempuan berusia 11 tahun
ditemani ibunya datang ke RSGMP Unjani pada tahun 2018 dengan keluhan gigi belakang
kanan bawah hilang karena dicabut. Ibu pasien khawatir gigi penggantinya tidak tumbuh
dengan baik. Pemeriksaan intra oral menunjukkan kehilangan gigi 85. Model studi dianalisis
dengan menggunakan metode Moyers. Hasil: Analisis model rahang bawah menunjukkan
adanya kelebihan ruangan. Pasien dilakukan perawatan space maintainer semi cekat band and
loop pada gigi 85. Simpulan: Gangguan perkembangan erupsi akibat premature loss dapat
menimbulkan masalah didalam rongga mulut, sehingga mesial drifting perlu dicegah dengan
mengaplikasikan alat space management berupa space maintainer semi cekat band and loop.
10
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
Pendahuluan
Perkembangan oklusi dari gigi sulung sering mengalami gangguan yang dapat
memengaruhi hubungan oklusi gigi permanen. Periode gigi sulung merupakan periode yang
penting dalam perkembangan anak, apabila terjadi kerusakan pada gigi sulung dan tidak
dapat dirawat secara konservatif maka akan terjadi premature loss.1-4
Premature loss akan mengakibatkan kondisi kompleks pada rongga mulut anak, antara
lain perubahan pertumbuhan oklusi, gigi permanen kekurangan tempat sebab pada masa
tunggu erupsi gigi permanen terjadi pergeseran gigi posterior ke arah mesial, anak kesulitan
untuk mengunyah makanan yang berdampak terjadinya kekurangan asupan nutrisi yang
sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang anak.2
Gigi sulung yang mengalami premature loss harus segera ditangani dengan space
management untuk mencegah terjadinya kelainan oklusi yang disebabkan kehilangan ruang.
Space management terdiri dari space maintainer yang berfungsi untuk menjaga ruang dan
space regainer digunakan apabila sudah terjadi penyempitan ruang. Alat ini dibedakan
menjadi tipe cekat dan lepasan.3,4
Laporan kasus ini akan membahas space management kehilangan gigi posterior
mandibula dengan menggunakan space maintainer semi cekat band and loop pada gigi 85
pada pasien perempuan berusia 11 tahun yang datang ke RSGM Unjani pada bulan Oktober
2018.
Laporan Kasus
Seorang anak perempuan berusia 11 tahun datang ditemani ibunya dengan keluhan gigi
belakang kanan bawah hilang karena dicabut sejak tiga bulan yang lalu. Gigi tersebut
berlubang besar sehingga perlu dilakukan pencabutan. Anak tersebut merasa tidak nyaman
ketika makan dan ibu pasien khawatir gigi penggantinya tidak tumbuh dengan baik.
Pemeriksaan ekstra oral, profil wajah cembung, relasi bibir kompeten, keadaan bibir
normal (seperti terlihat pada Gambar 1) dan tidak ditemukan kelainan sendi
temporomandibula. Pemeriksaan intra oral terlihat keadaan kebersihan mulut baik, hubungan
molar kelas 1, overjet 2 mm, overbite 2 mm. Garis median simetris, openbite (-), cross bite (-)
11
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
diastema gigi 63-24, 34-73, 42-83, 83-44, 44-46, perkembangan erupsi dalam keadaan
normal.
Gambar 3. Odontogram
Keterangan:
X = Missing
= Restorasi
= SSC
12
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
Perawatan yang dilakukan meliputi edukasi cara menyikat gigi dan profilaksis. Pasien
dilakukan perawatan space management dengan penggunaan alat space maintainer semi cekat
band and loop pada gigi untuk menjaga ruang akibat prematur loss gigi sulung. Pemberian
penjelasan tentang rencana perawatan pada pasien telah disetujui orang tua pasien.
Pada pemeriksaan analisis model (Tabel 1) RB menggunakan metode Moyers,
didapatkan lebar mesiodistal 4 gigi insisivus mandibula sebesar 21.3 mm, panjang lengkung
rahang kiri bawah yaitu 21.5 mm. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan kelebihan ruangan
sebesar +0.2 mm pada mandibular. Desain space management pada kasus ini berupa band
pada gigi 46 untuk retensi dan loop sebagai space maintainer pada distal gigi 84.
Kunjungan pertama dilakukan Oral Hygiene Instructions (OHI) dan Komunikasi
Informasi Edukasi (KIE) kepada orang tua dan anak mengenai kebersihan gigi dan mulut.
Pasien diinstruksikan agar menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur. Dilakukan mouth preparation gigi yang berlubang hingga selesai semua
penambalan.
13
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
Insersi alat space management berupa space maintainer semi cekat pada gigi 85 dengan
melakukan sementasi menggunakan semen lutting GIC, sebelumnya dilakukan try-in alat
space maintainer lalu memastikan loop tidak mengganggu oklusi, tidak mengenai jaringan
lunak dan tidak mengganggu gigi yang akan erupsi.
A B
Gambar 5 Uji coba space maintainer (A). Pada model kerja. (B). Saat oklusi
A B
Gambar 6 Foto intra oral setelah insersi space maintainer. (A). Rahang bawah
(B). Saat oklusi
Orang tua harus memastikan alat space maintainer terpasang dengan baik, tidak
mengganggu jaringan sekitarnya, tidak mengganggu pengunyahan dan tidak mengganjal
apabila terdapat keluhan pada alat dan jaringan sekitar, orang tua harus segera memeriksakan
ke dokter gigi. Kebersihan gigi dan mulut harus tetap dijaga dan menghindari makanan yang
keras dan lengket agar tidak mudah menempel pada alat.7-10 Pasien dianjurkan untuk
berkumur dengan larutan yang mengandung fluoride agar mencegah terjadinya dekalsifikasi
gigi di sekitar loop. Kontrol dilakukan satu minggu kemudian untuk mengontrol erupsi dari
gigi pengganti.7,9
14
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
Kunjungan berikutnya pada tanggal 3 Desember 2018 dan 10 Desember 2018 dilakukan
kontrol pada space maintainer. Setiap pasien datang kontrol dilakukan oral profilaksis,
pemeriksaan keutuhan space maintainer, kondisi gigi penyangga, jaringan sekitar, oklusi dan
observasi erupsi gigi pengganti. Dokter gigi selalu mengingatkan mengenai Oral Hygiene
Instructions (OHI) dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) kepada orang tua dan anak
mengenai kebersihan gigi dan mulut.1 Kontrol rutin harus dilakukan 3 bulan sekali dan
operator harus menjelaskan kepada orang tua untuk memperhatikan gigi yang akan erupsi. 11-
13
A B
Gambar 7.(A) Foto kontrol setelah menggunakan space maintainer. (B). Saat oklusi
Kunjungan setelah insersi pada tanggal 15 November 2018 hingga kontrol pada tanggal
10 Desember 2018 belum terlihat perubahan yang signifikan pada gigi 45 yang akan erupsi.
Perawatan yang dilakukan pada kasus ini masih berlanjut, kontrol dilakukan selama 3 bulan
sekali atau hingga lebar ruang mesiodistal terisi oleh gigi 45.1
PEMBAHASAN
Terdapat tiga periode tahapan pertumbuhan gigi, yaitu periode geligi sulung, periode
geligi campuran dan periode geligi permanen. Erupsi geligi sulung pertama yang muncul
adalah dua gigi bawah bagian depan atau insisif satu. Waktu erupsi geligi sulung umumnya
bervariasi, begitu juga dengan lebar mesio distal dari geligi sulung.5,6
Prematur loss gigi sulung dapat menyebabkan penyempitan ruang. Penyempitan ini
terjadi karena pergeseran gigi sebelahnya. Hal ini terjadi karena sifat gigi akan mengisi
ruang kosong di sebelahnya. Pergeseran ini akan mengganggu erupsi gigi permanen di
bawahnya. Hal ini dapat mengakibatkan gigi permanen akan erupsi dalam posisi yang tdk
menguntungkan. Akibatnya susunan gigi geligi menjadi tidak rapi dan pada beberapa kasus,
15
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
hal ini akan menyebabkan terjadinya gigi berjejal (crowding), maka dibutuhkan perawatan
lebih lanjut yang disebut space management.6,7
Space management terdiri dari space maintainer dan space regainer. Space maintainer
merupakan suatu alat yang digunakan untuk mempertahankan lebar mesio-distal akibat
kehilangan gigi sulung secara dini dan mempertahankan kontak oklusal yang cukup untuk
gigi antagonisnya yang diperlukan sampai gigi permanen erupsi sempurna.4,8,9
Indikasi dari space maintainer adalah:
1. Kehilangan gigi molar pertama sulung secara dini
2. Kehilangan gigi molar kedua sulung secara dini
3. Kehilangan gigi anterior sulung secara dini
4. Kehilangan gigi secara kongenital
5. Setelah dilakukan pencabutan gigi molar pertama dewasa.
6. Apabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum siap erupsi
menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa ruang menyatakan masih
terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi permanen.
7. Jika terdapat kebiasaan buruk pada anak, contohnya menempatkan lidah di daerah
yang tidak bergigi atau menghisap bibir maka pemasangan space maintainer ini
dapat menjadi indikasi untuk menghilangkan kebiasaan buruk.
8. Kebersihan mulut baik.
Pengunaan space maintainer harus memenuhi syarat agar dapat menjaga kesehatan
jaringan sekitarnya, diantaranya tidak menggangu erupsi gigi antagonis dan erupsi gigi
permanen, tidak memengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan
mandibula, harus dapat mencegah ekstrusi gigi antagonis tetapi tidak menyebabkan
traumatik oklusi, serta tidak mengganggu jaringan lunak, tidak memberikan tekanan berlebih
pada gigi penyangga, desain sesederhana mungkin, ekonomis, mudah untuk dibersihkan dan
dapat menjaga ruang dimensi proksimal.1,7,8
Ada beberapa jenis space maintainer yang dapat digunakan dalam bidang kedokteran
gigi, klasifikasi space maintainer berdasarkan adanya anchorage dan support, diantaranya:1,7
16
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
A B
Gambar 8 (A). Space maintainer crown distal shoe dilihat pada foto rontgen; (B) Space
maintainer crown-distal shoe1
17
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
18
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
A B
Pada kasus ini premature loss terjadi pada gigi 85. Premature loss pada gigi tersebut
disebabkan oleh karies. Dampak yang ditimbulkan dari premature loss berupa perubahan
panjang lengkung gigi dan oklusal. Besar dan kecepatan pergeseran gigi berhubungan
langsung dengan derajat crowding pada lengkung gigi.7,8
Maloklusi dapat terjadi setelah premature loss karena kebiasaan anak menempatkan
rahangnya pada posisi yang abnormal untuk mendapatkan fungsi oklusi dan pengunyahan
yang baik. Geligi tersebut mungkin akhirnya menjadi abnormal secara tetap baik dalam
hubungan ke depan maupun ke lateral.10,11
Dampak yang ditimbulkan pada premature loss adalah gangguan artikulasi pada
pengucapan huruf konsonan s,z,v,f. Premature loss gigi sulung baik di regio anterior
19
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
maupun posterior sangat memungkinkan terjadinya pergerakan oleh lidah ke tempat ruangan
kosong. Kebiasaan yang terus-menerus ini dapat menyebabkan malposisi pada gigi
pengganti tergantung pada banyaknya tekanan dari lidah.10,12
Premature loss gigi 85 pada kasus ini dilakukan koreksi dengan menggunakan alat
space management berupa space maintainer semi cekat yaitu band and loop untuk
mempertahankan ruangan yang hanya kehilangan satu gigi saja. Fungsi dari space
maintainer ini adalah untuk mencegah pergeseran pada gigi ke ruangan kosong yang terjadi
akibat dari premature extraction, mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang mengalami
premature extraction, meminimalisasi maloklusi, memperbaiki fungsi pengunyahan anak
dan mengembalikan kesehatan gigi yang optimal, memperbaiki fungsi estetik dan fonetik.7,8
Pemilihan rencana perawatan space management didasarkan pada perkembangan gigi,
jumlah gigi yang hilang, oklusi, lengkung rahang, usia pasien, kondisi psikologis, dan tingkat
kooperatif pasien.13-15
Saat kontrol dilakukan pengecekan sementasi pada space maintainer semi cekat band
and loop, kesehatan jaringan sekitar, oklusi, retensi dan observasi gigi permanen
penggantinya. Perawatan yang dilakukan pada kasus ini masih berlanjut, kontrol selama 3
bulan sekali atau hingga lebar ruang mesiodistal terisi oleh gigi 45 sehingga dapat
mengembalikan masalah fungsional, estetik, dan stabilitas di dalam rongga mulut.
Simpulan
Kelainan oklusi yang terjadi lebih lanjut pada proses tumbuh kembang anak dapat
dicegah dengan menggunakan alat khusus untuk menjaga ruang akibat premature loss, salah
satunya yaitu space maintainer semi cekat band and loop. Alat ini dipasang pada daerah tak
bergigi.
Pada kasus ini dilakukan perawatan space maintainer semi cekat pada gigi 85 dengan
hasil yang memuaskan. Ruang yang ada dapat terjaga dengan baik.
20
SONDE (Sound of Dentistry) Vol 5 No 2
Daftar Pustaka
21