1 Jahe

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Alibasyah et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1(2): 147-152

[JDS]
JOURNAL OF SYIAH KUALA
DENTISTRY SOCIETY
Journal Homepage : http://jurnal.unsyiah.ac.id/JDS/
E-ISSN : 2502-0412

POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale Roscoe) TERHADAP


Porphyromonas gingivalis SECARA IN VITRO

Zulfan M. Alibasyah 1, Ridha Andayani 1, Ana Farhana 2


1
Staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Syiah Kuala
2
Program Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Syiah Kuala

Abstract
Chronic periodontitis is the most common periodontal disease occurs in people with prevalence of
96.58% and usually occurs at the age of 35 years and over. The main cause of chronic periodontitis is
accumulation of plaque and bacteria. The most dominant bacteria in chronic periodontitis is
Porphyromonas gingivalis. Ginger (Zingiber officinale Roscoe) is a spice plant that is widely used by
the public, contain secondary metabolites such as flavonoids, terpenoids, phenols, and essential oil
which is antibacterial. This study aim was to determined the ginger’s extract (Zingiber officinale
Roscoe) antibacterial potency against Porphyoromonas gingivalis with various concentrations are
6.25%, 12.5%, 25%, 50%, and 100%. Antibacterial potency which test done by placing a paper discs
that has been dipped in the test group with 5 concentration and the placed on the surface of the MHA
medium (Mueller Hilton Agar) which had been grown Porphyromonas gingivalis, and incubated for 24
hours at a temperature of 37 0C in an anaerobic atmosphere. Furthermore, inhibition zones were
calculated using calipers. Data were analyzed by one way ANOVA test which showed that the extract
of ginger (Zingiber officinale Roscoe) can inhibit Porphyromonas gingivalis with probability (P<0.05).
Conclusion the extract of ginger (Zingiber officinale Roscoe) cold inhibit the growth of
Porphyromonas gingivalis at 6,25% concentration of extract with average of inhibition zone 10,6 mm
that categorized weak.

Keywords: Ginger, Porphyromonas gingivalis, Chronic Periodontitis

PENDAHULUAN
Penyebab utama periodontitis kronis
Penyakit periodontal merupakan adalah kolonisasi bakteri pada plak.5 Bakteri
penyakit peradangan pada jaringan yang berperan pada periodontitis kronis
1
pendukung gigi. Berdasarkan data yang adalah bakteri Gram-negatif anaerob seperti
didapat prevalensi penyakit periodontal di Porphyromonas gingivalis, Tannerella
seluruh dunia mencapai 50% dari jumlah forsythia, Treponema denticola,
orang dewasa.2 Penyakit periodontal yang Aggregatibacter actinomycetemcomitans,
paling umum terjadi adalah periodontitis Campylobacter rectus, Eikenella corrodens,
kronis dan sering terjadi pada usia 35 tahun ke Prevotella intermedia, dan Prevotella
atas.3 Prevalensi periodontitis kronis di nigrescens yang terdapat pada plak
Indonesia berdasarkan survei Situmorang subgingiva. Berdasarkan penelitian
(2010) adalah sebesar 96,58%.4 Mahalakshmi dkk (2012) pada subjek
populasi 128 orang yang terkena periodontitis
 Corresponding author kronis, diketahui bahwa bakteri yang paling
Email address : [email protected] dominan pada periodontitis kronis adalah

147
Alibasyah et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1(2): 147-152

Porphyromonas gingivalis dengan Jahe (Zingiber officinale Roscoe)


prevalensinya sekitar 80,5%.5,6 memiliki berbagai komponen yang terdiri dari
senyawa metabolit sekunder berupa
Perawatan periodontitis kronis
flavonoid, fenol, terpenoid, dan minyak atsiri.
bertujuan untuk menghilangkan plak sebagai
Senyawa-senyawa tersebut dapat
tempat akumulasi bakteri yang dapat
menghambat bakteri patogen seperti
dilakukan dengan terapi mekanis, terapi
Escherichia coli, Bacillus subtilis,
penunjang, dan bedah. Terapi inisial yang 12
Staphylococcus aureus. Penelitian Mirsha
dilakukan berupa terapi mekanis yaitu skeling
dkk (2012) membuktikan bahwa sifat
dan root planing, serta diikuti dengan
antibakteri senyawa fenol yang terdapat pada
pemeliharaan oral hygiene. Selanjutnya
jahe (Zingiber officinale Roscoe) seperti
dilakukan terapi penunjang berupa pemberian
gingerol dapat berperan sebagai antibakteri
obat kumur dan antibiotik.7,8 Terapi bedah
pada penyakit periodontal.14 Penelitian
dilakukan apabila kedalaman poket masih
Sriwidasari (2010) menggunakan ekstrak jahe
tidak berkurang setelah dilakukannya skeling
(Zingiber officinale Roscoe) terhadap
dan root planing. 9
Streptococcus mutans menunjukkan adanya
Obat kumur merupakan antibakteri yang sifat antibakteri dengan terbentuknya zona
juga berfungsi untuk mengurangi plak. hambat pada kosentrasi 6,25 mg/ml.15
Klorheksidin adalah obat kumur yang
Berdasarkan uraian di atas peneliti
direkomendasikan untuk terapi penunjang dan
tertarik untuk meneliti mengenai potensi
menjadi gold standard pada perawatan
antibakteri ekstrak jahe (Zingiber officinale
penyakit periodontal karena memiliki sifat
Roscoe) terhadap Porphyromonas gingivalis
antibakteri dan antiplak.7 Akan tetapi
secara in vitro.
penggunaan klorheksidin yang berlebihan
dapat menyebabkan perubahan warna pada
gigi dan dorsal lidah, mengubah kecap rasa, BAHAN DAN METODE
peningkatan pembentukan kalkulus, dan
Penelitian ini merupakan eksperimental
menyebabkan kekeringan pada mukosa
laboratoris dengan desain posttest only control
rongga mulut.10 Selain obat kumur, antibiotik
group. Penelitian dilaksanakan pada bulan
juga digunakan sebagai terapi penunjang
Maret 2015 di Laboratorium Kimia Hayati
untuk periodontitis kronis, karena dapat
Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
menekan pertumbuhan bakteri yang masih ada
(FMIPA) Universitas Syiah Kuala untuk
setelah perawatan mekanis. Pemberian
ekstraksi jahe (Zingiber officinale Roscoe),
antibiotik dalam jangka panjang juga dapat
sedangkan untuk pengujian potensi antibakteri
menyebabkan bakteri resisten terhadap
ekstrak jahe (Zingiber officinale Roscoe)
antibiotik tersebut.8,11 Oleh karena itu
terhadap Porphyromonas gingivalis dilakukan
berbagai penelitian dikembangkan dalam
di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
pemanfaatan bahan alamiah yang efektif dan
Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala,
aman, salah satu bahannya adalah jahe
Banda Aceh.
(Zingiber officinale Roscoe).12
Sampel pada penelitian ini adalah
Jahe (Zingiber officinale Roscoe) Porphyromonas gingivalis ATCC (American
merupakan salah satu tanaman rempah- Type Culture Cell) 33277 yang berasal dari
rempah yang paling banyak digunakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
seluruh dunia sebagai bahan makanan dan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dan
minuman. Jahe (Zingiber officinale Roscoe) Jahe (Zingiber Officinale Roscoe) yang
juga digunakan untuk mengobati berbagai didapat dari Pembudidayaan Tumbuhan
jenis penyakit, diantaranya mual, diare, batuk, Manggeng Aceh Barat Daya.
dan lain-lain. Hasil penelitian Alrazhi dkk
(2014) diketahui bahwa jahe juga dapat
Alat yang digunakan terdiri dari:
digunakan sebagai antiinflamasi, analgesik,
Anaerobic Jar (Oxoid) + CO2, Autoklaf
antipiretik, dan antibakteri.13
148
Alibasyah et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1(2): 147-152

(Aesculap), Cawan petri (Pyrex), Gelas ukur - Aquadest 1L


(Pyrex), Inkubator (Memmert), Jarum ose,  Natrium Klorida (NaCl) 0,9%
Kaca preparat, Lampu spiritus, Mikroskop
cahaya (Olympus), Pipet tetes (Iwaki), Tabung
Cara Kerja Penelitian
reaksi (Pyrex), Rak tabung, Timbangan
analitik (Ohaus), Rotary vacum evaporator, Tahapan kerja pada penelitian ini yaitu
Blender (Philips), Labu Erlenmeyer, diawali dengan sterilisasi alat, kemudian
Spektrofotometer, Vortex (Rotamixer) dilakukan ekstraksi jahe (Zingiber officinale
Roscoe) dengan pelarut etanol 96%, uji
Bahan yang digunakan terdiri dari: fitokimia, kultur dan uji konfirmasi
Etanol 96%, Klorheksidin 0,2 %, Akuades, Porphyromonas gingivalis, pembuatan
Kertas cakram diameter 6mm (Oxoid), Kapas suspensi Porphyromonas gingivalis, dan
dan alkohol 70%, Bahan Pewarnaan Gram diakukan uji pengaruh ekstrak jahe (Zingiber
(Kristal ungu/Violet,Lugol’s iodine, Safranin officinale Roscoe) terhadap Porphyromonas
/counterstain), Kertas saring, Masker dan gingivalis dengan metode difusi cakram. Hasil
sarung tangan disposable, penelitian yang diperoleh dianalisis secara
 Media P. Ging statistik dengan uji one way ANOVA satu
- Columbia Agar 42,5 g/L arah untuk mengetahui apakah terdapat
- Hemin 5 mm/L pengaruh atau tidak pada tiap kategori
- Vitamin K1 1 mm/L perlakuan, dan dibutuhkan uji LSD (Least
- Nadalicix Acid 15 mg/L Significant Difference).
- Colistin methanesulfonate 15,37 mg/L
- Bacitracin 10 mm/L HASIL
- Sheep Blood 50 mm/L
- Agar 6,5 mg/L Hasil uji ekstrak jahe (Zingiber
 Media MHA (Mueller Hinton Agar) officinale Roscoe) terhadap Porphyromonas
dengan komposisi: gingivalis dilakukan dengan mengukur
- Beef Extract 300 mg/L diameter zona hambat yang terbentuk di
- Casein Hydrolysate 17,5 g/L sekitar kertas cakram pada berbagai
- Agar 17 g/L konsentrasi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji Pengaruh Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Roscoe) Terhadap Pertumbuhan
Porphyromonas gingivalis Berdasarkan tabel Ahn dkk

Konsentrasi Zona Hambat (mm) Rata-Rata Ahn dkk


Bahan Uji Zona
1 2 3 Hambat Diameter Zona Respon Hambat
(mm) Terang (mm)
6,25% 9 11 12 10,6 >10 Lemah
12,5% 11 12 15 12,6 >10 Lemah
25% 14 16 17 15,6 >15 Sedang
50% 19,8 21 20 20,26 >20 Kuat
100% 24,6 24 25 24,53 >20 Kuat
CHX 0,2% 28 31 29 28,6 >20 Kuat
Akuades 6 6 6 6 <10 Tidak Ada

149
Alibasyah et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1(2): 147-152

Pengujian ekstrak jahe (Zingiber menggunakan statistik. Uji statistik pada


officinale Roscoe) dengan konsentrasi 6,25%, penelitian ini menggunakan one way
12,5%, 25%, 50%, dan 100% menggunakan ANOVA, dengan syarat distribusi data
kertas cakram pada media MHA (Mueller normal, varians data sama, dan lebih dari 2
Hinton Agar) yang telah diulas atau swab kelompok. Pada penelitian ini memiliki 5
suspensi bakteri dengan absorbansi 0,08-0,1 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol.
nm dapat dilihat pada Gambar 1. Hasil uji normalitas data pada penelitian ini
menunjukkan data tersebut normal dengan
P>0,05. Selanjutnya dilakukan uji
homogenitas untuk melihat kesamaan data.
Uji homogenitas menunjukkan hasil P>0,05
yang menyatakan varians data homogen.
Hasil analisis data menggunakan one way
ANOVA memperlihatkan nilai P=0,00
(P<0,05) dapat disimpulkan bahwa hipotesis
diterima ekstrak jahe (Zingiber officinale
Gambar 1. Pembentukan Zona Hambat Ekstrak Roscoe) memiliki potensi antibakteri terhadap
Jahe Konsentrasi a. Kontrol Negatif pertumbuhan Porphyromonas gingivalis.
Akuades, b.6,5%, c. 12,5%, d. 25%,
e.50%,f.100%, dan g. Kontrol
Selanjutnya dilakukan Uji LSD untuk
Positif Chx 0,2% melihat pada kelompok mana saja terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok
Untuk mengetahui adanya pengaruh kontrol negatif dengan kelompok perlakuan
ekstrak jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan perbedaan antara kelompok kontrol
terhadap pertumbuhan Porphyromonas positif dengan kelompok perlakuan. Hasil Uji
gingivalis dilakukan analisis data LSD dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji LSD Zona Hambat Porphyromonas gingivalis


CHX

Kelompok Uji 6,25% 12,5% 25% 50% 100% Akuades 0,2%

6,25% - ,082 ,000* ,000* ,000* ,001* ,000*

12,5% ,082 - ,014* ,000* ,000* ,000* ,000*

25% ,000* ,014* - ,001* ,000* ,000* ,000*

50% ,000* ,000* ,001* - ,001* ,000* ,000*

100% ,000* ,000* ,000* ,001* - ,000* ,001*

Akuades ,001* ,000* ,000* ,000* ,000* - ,000*

CHX ,000* ,000* ,000* ,000* ,000* ,000* -

*p<0,05 terdapat perbedaan yang bermakna

Dari tabel 2 diketahui bahwa pada 50%, dan 100% ketika dibandingkan dengan
konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan kontrol positif (Khlorheksidin) memiliki nilai
100% ketika dibandingkan dengan kontrol P<0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat
negatif (Akuades) memiliki nilai P<0,05 dapat perbedaan yang bermakna antara kelompok
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang konsentrasi dengan kelompok kontrol positif.
bermakna dari setiap kelompok konsentrasi Berdasarkan hasil uji statistik tersebut dapat
dengan kelompok kontrol negatif. Hasil uji disimpulkan bahwa ekstrak jahe (Zingiber
LSD pada konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, officinale Roscoe) memiliki potensi
150
Alibasyah et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1(2): 147-152

antibakteri terhadap pertumbuhan rata-rata zona hambat 10,6 mm yang


Porphyromonas gingivalis. menandakan respon hambat lemah.
Konsentrasi 12,5% terbentuk rata-rata zona
hambat 12,6 mm yang menandakan adanya
PEMBAHASAN
respon hambat lemah. Konsentrasi 25%
Uji pengaruh ekstrak jahe (Zingiber terbentuk rata-rata zona hambat 15,6 mm
officinale Roscoe) terhadap pertumbuhan yang menandakan adanya respon hambat yang
Porphyromonas gingivalis dilakukan dengan sedang. Pada ekstrak jahe (Zingiber officinale
metode difusi cakram. Hasil uji ekstrak jahe Roscoe) dengan konsentrasi 50% dan 100%
menunjukkan terbentuk zona hambat di terbentuk zona hambat dengan rata-rata 20,26
sekitar kertas cakram. Hal ini menunjukkan mm, dan 24,3 mm yang menandakan adanya
bahwa ekstrak jahe memiliki kemampuan respon hambat kuat.17 Pelczar dan Chan
untuk menghambat pertumbuhan (2006) menyebutkan bahwa semakin tinggi
Porphyromonas gingivalis dikarenakan konsentrasi suatu zat antibakteri maka
ekstrak jahe mengandung senyawa flavonoid, semakin besar pula kemampuannya untuk
terpenoid, fenol, dan minyak atsiri.12,15 menghambat suatu pertumbuhan bakteri. Hal
Flavonoid dapat mengganggu integrasi ini sesuai dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa diameter zona hambat
sel bakteri atau dapat merusak membran sel
semakin besar seiring dengan meningkatnya
bakteri dengan cara menyebabkan dinding sel
nilai konsentrasi ekstrak.18
bakteri mengalami kerusakan sehingga
nukleotida dan asam amino keluar dan
mencegah masuknya bahan aktif lain yang
KESIMPULAN
diperlukan bakteri ke dalam sel, hal ini dapat
menyebabkan bakteri mati. Terpenoid dapat Dari hasil penelitian yang telah
mengganggu terbentuknya dinding sel bakteri dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
dengan cara mengganggu masuknya ion-ion ekstrak jahe (Zingiber officinale Roscoe)
penting dalam sel bakteri dan terpenoid memiliki potensi antibakteri terhadap
mampu berikatan dengan lemak dan Porphyromonas gngivalis pada kosentrasi
karbohidrat yang akan menyebabkan 6,25% dengan rata-rata diameter zona hambat
10,6 mm dan termasuk kategori lemah
permeabilitas dinding sel bakteri terganggu.
menurut klasifikasi Ahn dkk.
Fenol dapat merusak dinding sel bakteri
menjadi lisis dengan cara mendenaturasi
protein pada bakteri sehingga sel bakteri akan DAFTAR PUSTAKA
mengalami kerusakan karena terjadinya 1. Shaddox LM, Walker CB. Treating
penurunan permeabilitas dinding sel bakteri Chronic Periodontitis: Current Status,
yang menyebabkan pertumbuhan sel Challenges, and Future Direction.
terhambat dan sel bakteri akan mengalami Clinical, Cosmetic, and Investigational
kematian. Minyak atsiri dapat mengganggu Dentistry. 2010; 2:79-91.
proses terbentuknya dinding sel bakteri 2. Wahyukundari MA. Perbedaan Kadar
dengan cara minyak atsiri dapat menyebabkan Matrix Metalloprotenase-8 setelah Scaling
membran sel bakteri berada pada lingkungan dan Pemberian Tertasiklin pada Penderita
yang hipertonik yaitu dapat menyebabkan Periodontitis Kronis. Jurnal PDGI. 2009;
penghambatan penyusunan dinding sel bakteri 1-6.
sehingga sel hanya dibatasi oleh membran sel
3. Hanrum N, Hatta M. Polimorfisme Gen
yang tipis.16
Vitamin D Receptor pada Penderita
Hasil intrepertasi zona hambat dengan Periodontitis Kronis. JST kesehatan 2011;
menggunakan tabel Ahn dkk menunjukkan 1(2):165-172.
bahwa ektstrak jahe (Zingiber officinale
Roscoe) dengan konsentrasi 6,25% terbentuk
151
Alibasyah et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1(2): 147-152

4. Nandya, Maduratna ES. Status Kesehatan albicans. Jurnal Biologi Universitas


Jaringan Periodontal pada Pasien Diabetes Andalas. 2013; 2(1):20-24.
Mellitus Tipe 2 dibandingkan dengan
13. Alrazhi BA, Diab H.A, Essa SA,
Pasien Non-Diabetes Mellitus
Ahmed GM, Etzzat SM. Antibacterial
Berdasarkan GPI. 2010.
Activity of The Ethanolic Extracts of
5. Kurniadi AI. Pertimbangan Periodontologi
Allium Sativum L. Bulbbs and Zingiber
dalam Pemasangan Dental Implan.
Officinale Roscoe. World Journal of
Cakradonya Dent. 2011; 3(1):252-331.
Phamarcy and Pharmaceutical Sciences.
6. Mahalakshmi K, Krhisnan P, 2014; 3(6):324-337.
Chandrasekaran S.C, Panishankar K.H,
14. Misrha RK, Kumar A. Pharmacological
Subashini N. Prevalence of
Activity of Zingiber Officinale.
Periodonpathic Bacteria in the
International Journal of Pharmaceutical
Subgingival Plaque of A South Indian
and Chemical Sciences. 2012; 1(3):1073-
Population with Periodontitis. Journal of
1078-1078.
Clinical and Diagnosis Research. 2012;
6(4):747-752. 15. Sriwidasari N. Pertumbuhan Ekstrak Jahe
(Zingiber Officinale Roscoe) terhadap
7. Najafi MH, Taheri M, Mokhtari MR,
Streptococus Mutans. Fakultas
Forouzantar A, Farazi F, Mirzaee M,
Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala,
Ebrahaminik Z, Mehrara R. Comporative
2010. (Skripsi)
Study of 0.2% and 0.12% Digluconate
Chlorhexidine Mouth Rinses on the Level 16. Purwanti R, Susanti R, Martuti NKT.
of Dental Staining an Gingival Indices. Pengaruh Ekstrak Jahe terhadap
Dental Research Journal. 2012; 9(3):305- Penurunan Ekstoparasit Protozoa pada
308. Benih Kerapu Macan. Unnes Journal of
life science. 2012;1(2):71-77.
8. Zaugg B, Sahrmann P, Roos M, Attin T,
Schmidlin PR. Improving Scaling and 17. Vera Yulina. Aktivitas Antibakterial
Root Planing Over the Past 40 years: A Ekstrak serbuk kayu Siwak (Salvadora
Meta-Analysis. Dentistry. 2014; 4(3):2-5. persica) terhadap Pertumbuhan
Streptococus Mutans dan Pseudomonas
9. Novak MJ, Nagy JR. Phase II Periodontal
aeruginosa. Fakultas Kedokteran Gigi
Therapy. In: Carranza FA, Takei HH.
Universitas Syiah Kuala, 2007.(Skripsi).
Carranza’s Clinical Periodontology.9th
18. Rahayu T, Rahayu Y. Uji Antijamur
ed.St.Lois:Elsevier Saunders. 2006: 511-
Kombucha Coffe Terhadap Candida
515.
Albicans dan Tricoputon mentagropytes.
10. Gupta R, Chandavarkar V, Galgali SR, Jurnal Penelitian Sain dan Teknologi.
Mishra M. Chlorhexidine, A Medicine for 2009.10(1).10-17.
all the Oral Diseases. Global Journal of
Medicine and Public Healt. 2012; 1(2):43-
48.
11. Joharie S. Terapi Kombinasi Antibiotik
Amoksisilin dengan Metronidazol dalam
Perawatan Periodontal. Usu, 2010.
(Skripsi)
12. Sari KIP, Periadnadi, Nasir N. Uji
Antimikroba Ekstrak Segar Jahe-Jahean
(Zingiberaceae) Terhadap Staphylococcus
aureus, Escherichia coli dan Candida

152

You might also like