5.fauziyah 40-45 PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

40 Fauziyah et al.

/ Maspari Journal 04 (2012) 40-45


Maspari Journal, 2012, 4(1), 40-45

http://masparijournal.blogspot.com

Respon Masyarakat Pesisir Terhadap Pentingnya


Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Siap Pakai di Desa
Sungsang III Banyuasin Sumatera Selatan

Fauziyah, T Zia Ulqodry, Fitri Agustiani, Riris Aryawati, Rozirwan

Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia

Received 20 October 2011; received in revised form 20 November 2011;


accepted 23 December 2011

ABSTRACT

Density residential and transportation activities contribute to the damage and declining
water quality in the waters of Sungsang Banyuasin. But the community still use river water for
their needs / daily consumption is prone to cause disease. The study was conducted in July 2010
in the Village Sungsang III, Banyuasin II South Sumatra. The method used is Cluster Sampling.
Sampling unit is the coastal communities that follow the C model of community service activities
(KKN-Thematic) to design the pre-test and post-test without a control treatment with t test. The
results of t-test with p value <0.05 indicates that the C model of community service activities
through counseling and demonstration of a simple water treatment providing community
response to increased motivation to process river water into the water ready to use. The results of
the feedback showed that this community service activity further increased knowledge and
awareness of coastal communities to maintain the river and a healthy lifestyle.

Keywords: response of coastal communities, community service, water treatment

ABSTRAK

Padatnya pemukiman dan aktivitas transportasi cukup menyumbang kerusakan dan


menurunnya kualitas perairan. Namun masyarakat sekitar tetap memanfaatkan air sungai
untuk kebutuhan/konsumsi sehari-hari yang rawan menimbulkan penyakit. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Juli 2010 di Desa Sungsang III Kecamatan Banyuasin II Sumatera
Selatan. Metode yang digunakan adalah Cluster Sampling. Sampling unitnya adalah kelompok
masyarakat pesisir yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat model C (KKN-Tematik)
dengan desain pre-test dan post-test tanpa perlakuan kontrol dengan uji t. Hasil uji t-test dengan
nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat model C melalui
penyuluhan dan alat peraga pengolahan air sederhana memberikan respon peningkatan motivasi
masyarakat untuk mengolah air sungai menjadi air siap pakai. Hasil umpan balik menunjukkan
bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat ini semakin meningkatkan pengetahuan,
kepedulian dan kesadaran masyarakat pesisir untuk menjaga sungai dan melakukan pola hidup
sehat.

Kata kunci : respon, masyarakat pesisir, pengabdian masyarakat, pengolahan air

1. PENDAHULUAN
Kecamatan Banyuasin II merupakan Banyuasin II adalah Desa Sungsang.
Kecamatan terluas yaitu 2.681,82 Ha Kecamatan Banyuasin II terdiri dari 21 desa
atau 22,66% dari luas Kabupaten dan Desa Sungsang (I, II, II, IV) merupakan
Banyuasin. Ibukota dari Kecamatan Desa terluas yang ada di Kecamatan
Banyuasin II. Masyarakat pada umumnya

Corresponden number: Tel. +62711581118; Fax. +62711581118


E-mail address: [email protected]
Copy right © 2012 by PS Ilmu Kelautan FMIPA UNSRI, ISSN: 2087-0558
41 Fauziyah et al. / Maspari Journal 04 (2012) 40-45

tinggal di atas rumah-rumah panggung di


tepi laut di daerah pasang surut yang
dihubungkan dengan jalan setapak dari
kayu, dan sedikit masuk ke arah darat
(DKP, 2007).
Hasil penelitian Sembiring, 2010
menyatakan bahwa ketersediaan air
bersih atau air tawar merupakan masalah
utama bagi masyarakat yang tinggal di
Desa Sungsang, sehingga mereka
mengandalkan air hujan sebagai sumber
air bersih/tawar. Sebagian besar
Gambar 1. Lokasi penelitian
masyarakat di daerah tersebut
bermatapencarian sebagai nelayan
2.2 Metode Penentuan Responden
perikanan tangkap dan masyarakat
pengolah hasil perikanan. Air yang
Populasi yang terlibat dalam
mereka gunakan untuk pengolahan ikan
penelitian ini yaitu masyarakat pesisir di
berasal dari air hujan dan air sungai Musi
Desa Sungsang III. Adapun metode
tanpa melalui proses pengolahan lebih
penentuan responden dalam penelitian
dahulu.
dengan menggunakan metode Cluster
Padatnya pemukiman dan aktivitas
Sampling dengan sampling unitnya adalah
transportasi cukup menyumbang
kelompok masyarakat pesisir (tokoh
kerusakan dan menurunnya kualitas
masyarakat (ketua RT dan pemuka adat),
perairan Sungsang Banyuasin. Namun
Rumah Tangga Perikanan (nelayan,
masyarakat sekitar tetap memanfaatkan
pengolah ikan), siswa/siswi sekolah dan
air sungai untuk kebutuhan/konsumsi
profesi lain (pedagang)). Menurut Pamela
sehari-hari yang rawan menimbulkan
and Robert (1994) untuk menentukan
penyakit
banyaknya sampel dilihat dari jumlah
Penelitian ini bertujuan untuk 1.
populasi. Populasi yg besar, sampel
menganalisis respon masyarakat pesisir
minimum kira-kira 10% dari populasi.
terhadap pentingnya pengolahan air
Adapun jumlah populasi penduduk di Desa
sungai menjadi air siap pakai dan 2.
Sungsang III adalah 530 orang maka jumlah
Menganalisis umpan balik terhadap
respondennya sebanyak 53 orang.
pengetahuan dan kesadaran masyarakat
pesisir akan pentingnya air untuk
2.3 Analisis Data
kesehatan.
Data yang diperoleh dianalisis
II. METODOLOGI menggunakan desain pre-test dan post-test
tanpa perlakuan kontrol menggunakan skor
2.1 Waktu dan Tempat perolehan (gain skor) menurut Shuttleworth
M (2008). Pertama, evaluasi sebelum
Penelitian ini merupakan rangkaian
pelaksanaan kegiatan (pre test) untuk
dari kegiatan pengabdian masyarakat
menentukan skor dasar (base score). Kedua,
dengan model C yaitu KKN-Tematik yang
evaluasi sesudah pelaksanaan kegiatan (post
melibatkan mahasiswa KKN. Kegiatan ini
test) untuk menentukan peningkatan
dilaksanakan pada bulan Juli 2010 di Desa
pengetahuan dan kesadaran masyarakat
Sungsang III Kecamatan Banyuasin II
terhadap pentingnya air untuk kesehatan
Sumatera Selatan (Gambar 1).
42 Fauziyah et al. / Maspari Journal 04 (2012) 40-45

dan pentingnya pengolahan air sungai


menjadi air siap pakai.
Hasil evaluasi ini akan
dibandingkan sehingga diketahui
selisihnya sebagai parameter akhir
keberhasilan pelaksanaan penelitian.
Selanjutnya digunakan uji t-test (Steel and
Torrie, 1960). Disamping itu, dianalisis
juga feed back (umpan balik) dari hasil
penelitian tersebut melalui wawancara
satu arah dengan quisioner pada rumah
tangga masyarakat pesisir.
Gambar 2. Kegiatan pengisian quisioner
sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil quisioner pre test sebagai data
3.1 Respon Masyarakat Terhadap
dasar (based score) adalah sebagai berikut :
Pentingnya Pengolahan Air Sungai
1. Responden menyatakan bahwa mereka
Menjadi Air Siap Pakai
memperoleh air bersih untuk minum dan
memasak berasal dari air hujan sebanyak
Jumlah responden sebanyak 52 orang
100%.
yang terdiri atas tokoh masyarakat
2. Responden menyatakan bahwa mereka
(pemuka adat, kepala dusun sungsang,
memperoleh air untuk MCK berasal dari
ketua RT, aparat desa), Rumah Tangga
air hujan sebanyak 13% dan air sungai
Perikanan (nelayan dan pengolah ikan),
80%.
siswa/siswi sekolah (Siswa SMP dan SMU
3. Responden menyatakan bahwa mereka
serta karang taruna), dan pedagang yang
membuang air bekas MCK dan sampah
tinggal di Desa Sungsang III. Kegiatan
langsung ke sungai.
penelitian ini merupakan rangkaian
4. Responden menyatakan bahwa penyakit
kegiatan pengabdian masyarakat dalam
yang umum di derita masyarakat adalah
upaya pemberdayaan masyarakat pesisir
penyakit kulit (67%), diare (40%)
melalui pengolahan air sungai menjadi air
muntaber (27%).
siap pakai. Kegiatan quisioner
dilaksanakan sebelum dan sesudah
Berdasarkan data dasar tersebut maka
kegiatan pengabdian (Gambar 2).
sesudah dilakukan kegiatan pengabdian
berupa penyuluhan dan alat peraga
pengolahan air sederhana hasilnya seperti
pada Gambar 3.
43 Fauziyah et al. / Maspari Journal 04 (2012) 40-45

menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian


masyarakat model C (KKN-Tematik) melalui
penyuluhan dan alat peraga pengolahan air
sederhana memberikan respon peningkatan
motivasi masyarakat untuk mengolah air
sungai menjadi air siap pakai.
Disamping ke-empat hasil tersebut,
masyarakat desa Sungsang III pun mau
untuk berperan aktif dalam menjaga
kebersihan. Mereka mengharapkan peran
pemerintah untuk dapat memfasilitasi
Gambar 3. Hasil Pre dan Post Test pada
kegiatan kebersihan lingkungan seperti
kegiatan pengabdian pengolahan air
penyuluhan dan pelatihan TPS (Tempat
Pembuangan Sampah) dan pembuatan
Berdasarkan hasil pada Gambar 3
septik tank. Peran penting pemerintah
maka pengetahuan responden terhadap
lainnya adalah keinginan masyarakat untuk
pentingnya pengolahan air semakin
diselesaikannya proyek air bersih melalui
meningkat, yang ditunjukkan dari hasil
PDAM yang baru separuh jalan.
quisioner yang merupakan post test
sebagai berikut :
3.2 Umpan Balik Peningkatan Pengetahuan
1. Timbulnya kesadaran masyarakat
Dan Kesadaran Masyarakat
mengenai perlunya dilakukan
pengendapan air hujan untuk minum
Umpan balik terhadap kegiatan
dan memasak dari 80% responden
pengabdian diperoleh dari hasil wawancara
menjadi 100% responden.
satu arah dengan quisioner pada 30 rumah
2. Timbulnya kesadaran masyarakat
tangga masyarakat pesisir di sekitar Desa
mengenai perlunya dilakukan
Sungsang III. Adapun hasil umpan balik
penyaringan air hujan sesudah
yang diperoleh dapat dilihat pada histogram
pengendapan air untuk
Gambar 4.
menghilangkan kotor dan kuman
penyakit dari 47% responden menjadi
90%
3. Timbulnya kesadaran masyarakat
mengenai tidak membuang air limbah
MCK dan sampah langsung ke sungai
dari 47% responden menjadi 100%.
4. Timbulnya kesadaran masyarakat
mengenai diperlukannya tempat
pembuangan MCK dan sampah dari
60% responden menjadi 87%
responden. Gambar 4. Umpan balik kegiatan
pengabdian pengolahan air
Setelah dilakukan pengujian pada 52
responden, diperoleh hasil bahwa nilai p Berdasarkan hasil umpan balik juga
adalah 0,0001. Hal tersebut menunjukkan menunjukkan bahwa 70% rumah tangga
bahwa nilai p tersebut lebih kecil dari masyarakat pesisir mengetahui kegiatan
0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa pengabdian pengolahan air dan 70% rumah
terdapat perbedaan yang bermakna antara tangga menyatakan merasakan manfaat dari
nilai pre-test dan post test. Hasil ini kegiatan pengabdian tersebut salah satunya
44 Fauziyah et al. / Maspari Journal 04 (2012) 40-45

masyarakat mau menjaga kebersihan IV. KESIMPULAN


lingkungan. Oleh karena itu masyarakat Kesimpulan yang dapat diperoleh
di Desa Sungsang III menginginkan dari kajian respon masyarakat pesisir
adanya kegiatan serupa untuk tahun- terhadap pentingnya pengolahan air sungai
tahun mendatang sebanyak 96,7% dengan menjadi air siap pakai di Desa Sungsang III
kegiatan yang dapat ditingkatkan. Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan
Hasil umpan balik tersebut sebagai berikut:
menunjukkan bahwa kegiatan 1. Hasil pre dan post test menunjukkan
pengabdian pada masyarakat ini semakin bahwa kegiatan pengabdian masyarakat
meningkatkan pengetahuan, kepedulian model C (KKN-Tematik) melalui
dan kesadaran masyarakat pesisir Desa penyuluhan dan alat peraga pengolahan
Sungsang III sehingga pada akhirnya air sederhana memberikan respon
terjadi proses penghargaan terhadap peningkatan motivasi masyarakat untuk
lingkungan tempat mereka hidup dan mengolah air sungai menjadi air siap
mencari penghidupan. Secara diagramatis pakai. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji
dapat dilihat pada Gambar 5. t-test dengan nilai p < 0,05.
Kegiatan pengabdian pengolahan 2. Hasil umpan balik tersebut
air yang telah dilakukan dengan menunjukkan bahwa kegiatan
memberdayakan masyarakat sekitar pengabdian pada masyarakat ini
pesisir ini telah menimbulkan kesadaran semakin meningkatkan pengetahuan,
dalam menjaga sungai dan melakukan kepedulian dan kesadaran masyarakat
pola hidup sehat. pesisir untuk menjaga sungai dan
melakukan pola hidup sehat.

Keadaan yang ada : Upaya yang dilakukan: Keadaan yang dicapai:

Kurangnya Pengetahuan Kegiatan penyuluhan, Meningkatnya pengetahuan,


dan kesadaran masyarakat pelatihan, peragaan dan kepedulian & kesadaran
tentang air bersih untuk pemberian masyarakat dusun nelayan
kesehatan pengolahan/penyaringan sehingga terjadi proses
air sungai menjadi layak penghargaan terhadap
konsumsi lingkungan tempat mereka hidup
dan mencari penghidupan

Gambar 5. Dampak kegiatan pengabdian pengolahan air

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA


Kami mengucapkan terima kasih Dinas Kelautan dan Perikanan. 2007.
atas dukungan dana dan data kepada Laporan Sosialisasi Pemberdayaan
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP)
(LPM) UNSRI. Kami juga mengucapkan Kabupaten Banyuasin, Dinas Kelautan
terima kasih kepada Kepala Desa Sungsang dan Perikanan Propinsi Sumatera
III (H Amir) dan mahasiswa KKN-Tematik Selatan
angkatan pertama PS Ilmu Kelautan Fauziyah, et al. 2010. Pelatihan Pengolahan
FMIPA atas keramahan dan partisipasi Air Sungai Menjadi Air Siap Pakai Bagi
aktifnya. Masyarakat Nelayan di Desa Sungsang
45 Fauziyah et al. / Maspari Journal 04 (2012) 40-45

III Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Shuttleworth Martyn. 2008. How to Write a


Banyuasin. Laporan Pengabdian Research Paper.
Kepada Masyarakat. FMIPA UNSRI Http://www.experiment-resources.com
Pamela L. Alreck and Robert B Settle. 1994. Steel Robert GD and Torrie James H. 1960.
The Survey Research Handbook. Principles and Procedure of Statistics.
Publisher McGraw-Hill. New York. McGraw.
Sembiring, M P.L. 2010. Sistem Perikanan
Untuk Menunjang Pengelolaan Daerah
Pesisir Kabupaten Banyuasin Sumatera
Selatan. Thesis.

You might also like