Mesenkimal STEM CELL

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2

Jul – Dec 2019

Utilization of Mesenchymal Stem Cells in Therapy in the Oral Cavity

Vinna Kurniawati Sugiaman

Department of Oral Biology, Faculty of Dentistry, Maranatha Christian University,


Jl. Prof. Drg. Surya Sumantri 65, Bandung 40164, West Java, Indonesia
Email: [email protected]

Abstract
Therapy by using stem cells has recently been considered a scientific breakthrough for the
world of medicine and dentistry, and is considered an important weapon in combating
various diseases. Mesenchymal stem cells are cells that have the ability to renew themselves,
are multipotent, capable of differentiating and proliferating, and are immunosuppressive, so
that they can be used to repair and regenerate various tissues through regenerative therapy.
The purpose of this paper is to provide a brief overview of various sources of stem cells and
the latest findings and also their implications for improving the health of the oral cavity
through regeneration of various tissues in the oral cavity. The use of mesenchymal stem cells
in the field of dentistry is considered that the new era of dentistry is being started and is
expected to change the paradigm in carrying out treatment of diseases in the oral cavity.
Mesenchymal stem cells can be isolated from various tissues that can be used in regenerative
therapy through tissue engineering to repair and regenerate tissue in the oral cavity. In
utilizing this technology, stem cells, regulators, and matrices are needed as a framework that
can facilitate cells to cling to, differentiate, proliferate, form matrices, and increase specific
interactions between cells. Conclusions, mesenchymal stem cells can be used in regenerative
therapy in the oral cavity to repair and regenerate damaged tissue through tissue
engineering technology.

Keywords: mesenchymal stem cells; regenerative therapy; tissue engineering technology

Abstrak
Terapi dengan memanfaatkan sel punca belakangan ini dianggap menjadi terobosan
ilmiah untuk dunia kedokteran dan kedokteran gigi, serta dianggap sebagai senjata penting
dalam memerangi berbagai macam penyakit. Sel punca mesenkimal merupakan sel yang
memiliki kemampuan untuk memperbaharui dirinya sendiri, bersifat multipoten, mampu
berdiferensiasi dan berproliferasi, serta bersifat immunosupresif, sehingga dapat
dimanfaatkan dalam memperbaiki dan meregenerasi berbagai jaringan melalui terapi
regenerative.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan gambaran singkat mengenai berbagai
sumber sel punca dan temuan terbaru serta implikasinya untuk meningkatkan kesehatan
rongga mulut melalui regenerasi berbagai jaringan di rongga mulut. Pemanfaatan sel punca
mesenkimal di bidang kedokteran gigi dianggap bahwa era baru kedokteran gigi sedang
dimulai dan diharapkan dapat merubah paradigma dalam melakukan perawatan terhadap
penyakit di rongga mulut. Sel punca mesenkimal dapat diisolasi dari berbagai jaringan yang
dapat digunakan dalam terapi regenerative melalui teknologi rekayasa jaringan untuk
memperbaiki dan meregenerasi jaringan di rongga mulut. Pada pemanfaatan teknologi ini,

66
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

diperlukan sel punca, regulator, dan matriks sebagai kerangka yang dapat memfasilitasi sel
untuk melekat, berdiferensiasi, berproliferasi, membentukan matriks, dan meningkatkan
interaksi spesifik antar sel.
Simpulan, sel punca mesenkimal dapat dimanfaatkan dalam terapi regenerative di rongga
mulut untuk memperbaki dan meregenerasi jaringan yang rusak melalui teknologi rekayasa
jaringan.

Kata kunci: sel punca mesenkimal; terapi regenerative; teknologi rekayasa jaringan

Pendahuluan (Introduction)

Trauma, penyakit jaringan periodontal, dan karies merupakan kelainan yang akan

mempengaruhi gigi dan jaringan periodontal. Kelainan ini akan menjadi tantangan klinis

karena keterbatasan kemampuan jaringan dalam melakukan proses regenerasi. Oleh karena

itu, belakangan ini dikembangkan terapi dengan memanfaatkan sel punca, terapi ini

dilakukan karena dapat menyebabkan terjadinya proses penyembuhan yang baru dan

perawatan paliatif. Awal mula perkembangan sel punca mesenkimal dimanfaatkan dalam

terapi di bidang kedokteran dan kedokteran gigi adalah karena kemampuannya untuk

memperbaiki dirinya sendiri dan bersifat multipoten. Penelitian dengan memanfaatkan sel

punca memiliki implikasi klinis dengan mempertimbangkan perbaikan sel, penggantian atau

regenerasi untuk meningkatkan fungsi organ.1-3

Oleh karena itu, penelitian dimasa depan akan membutuhkan kolaborasi para peneliti dari

berbagai spesialisasi yang berbeda, termasuk biologi sel punca, ilmu material, dan ilmu

kedokteran gigi. Sel punca adalah sel prekursor yang dapat membentuk berbagai tipe jaringan

dan dapat dibedakan mejadi: sel punca totipoten dan sel punca multipoten. Sel punca dapat

diisolasi dari berbagai sumber, seperti sumsum tulang belakang, tali pusat, jaringan lemak,

folikel rambut, bahkan pada beberapa dekade belakangan ini diketahu bahwa sel punca dapat

diisolasi dari jaringan di dalam mulut.1,2

Secara morfologis, sel punca mesenkimal memiliki bentuk spindel seperti sel fibroblast

67
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

dan dapat dikarakteristikkan dengan terekspresinya CD44, CD73, dan CD105 dan pemilihan

STRO-1 dengan menggunakan flow cytometry menjadi standar emas dalam isolasi sel punca

mesenkimal. Sel punca mesenkimal juga bersifat immunosupresif, sehingga sel punca dapat

dimanfaatkan dalam meregenarasi jaringan secara allogenik dan memfasilitasi pengobatan

penyakit degeneratif.1,4

Pemanfaatan sel punca mesenkimal di bidang kedokteran gigi terletak pada potensi

penggunaannya dalam meregenerasi jaringan di dalam rongga mulut. Regenerasi dapat

didefinisikan dengan mengembalikan bagian yang kurang dengan regenerasi lengkap

arsitektur dan fungsinya. Di dalam rongga mulut, pemanfaatan sel punca dapat dimanfaatkan

untuk: pembentukan dentin reparatif dalam pulpa gigi, revitalisasi pulpa, rekayasa jaringan

pulpa untuk regenerasi kompleks pulpa-dentin.1,2

Rekayasa jaringan adalah bidang ilmu multidisiplin yang berfokus pada pengembangan

bahan, teknik, dan strategi untuk meningkatkan atau mengganti fungsi dari jaringan biologis

yang mengalami kerusakan. Pada gigi yang mengalami trauma berat, sel punca akan memicu

terjadinya regenerasi sel untuk menggantikan sel yang mengalami kerusakan, hal ini terjadi

karena adanya molekul pensinyalan yang dilepaskan dari daerah yang mengalami kerusakan.

Belakangan ini teknologi dengan memanfaatkan sel punca sangat menjanjikan, oleh karena

itu disertai dengan berkembangnya kemajuan ilmu di bidang kedokteran gigi pada dekade

terakhir ini, maka diharapkan pemanfaatan teknologi ini akan membawa perubahan

revolusioner dalam cara memahami dan mengobati penyakit.3,5,6

Tinjauan Literatur

Sel punca mesenkimal merupakan sel jaringan ikat dewasa yang berasal dari mesoderm,

merupakan sel yang belum terspesifikasi bersifat multipoten yang memiliki kemampuan

untuk memperbaiki dirinya sendiri, bersifat multilineage yang mampu berdiferensiasi

68
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

menjadi sel yang berasal dari lapisan mesoderm, dan berproliferasi. Sel punca mesenkimal

mampu untuk bermigrasi menuju daerah yang mengalami peradangan dan berperan sebagai

antiinflamasi yang kuat, serta bersifat immunosupresif. Hal ini lah yang membuat sel punca

menjadi sel yang memiliki karakteristik yang unik.1,4,5,7-9

Gambar 1 Karakteristik Sel Punca Mesenkimal9

Jenis Sel Punca

Sel punca merupakan tipe sel yang unik dan dikarakteristikkan oleh kemampuannya yang

tidak terbatas untuk memperbaiki dirinya sendiri dan kemampuannya untuk berdiferensiasi

menjadi tipe sel lain tergantung kepada kemampuan replikasinya. Menurut kemampuannya

untuk berdiferensiasi, sel punca dapat diklasifikasikan menjadi:4,10,11-14

- Totipoten

Sel yang dapat membentuk organisme secara utuh

- Pluripoten

Sel yang dapat memunculkan setiap sel dalam suatu organism

- Multipoten

Sel punca dewasa yang hanya menghasilkan garis keturunan sel tertentu

69
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

Sel punca memiliki kemampuan untuk memperbaharui dirinya sendiri dan berdiferensiasi

paling tidak menjadi dua jenis sel yang berbeda. Jenis sel punca dapat dibedakan berdasarkan

sumbernya menjadi:4,8,15

- Sel punca embrionik (Embrionic Stem Cell)

Sel punca embrionik merupakan sel punca yang diperoleh dari embrio, yaitu sel yang

berasal dari massa sel dalam blastokista (embrio tahap awal, berumur 4-5 hari, terdiri

atas 50-150 sel), oleh karena itu pemanfaatan sel ini biasanya akan bertentangan

dengan masalah moral dan etik.

Sel punca embrionik bersifat pluripoten yang dapat berdiferensiasi menjadi

hampir semua garis keturunan sel termasuk endoderm, mesoderm, dan ektoderm.16

- Sel punca dewasa (Adult Stem Cell)

Sel punca ini dikenal juga dengan sel punca somatik atau sel punca post natal. Sel

punca dewasa dapat diperoleh dari individu, bersifat multipotent, dan dapat digunakan

untuk meregenerasi jaringan dengan transplantasi secara autologous atau alogenik.

- Sel punca pluripotent terinduksi (Induced Pluripotent Stem Cell)

Sel punca dewasa yang berpotensi untuk menjadi sumber sejumlah besar sel untuk

membentuk berbagai organ dan jaringan.6

Peranan Sel Punca Mesenkimal dalam Regenerasi Jaringan

Sel punca mesenkim dapat bermigrasi ke jaringan melalui mekanisme kemotaksis dan sel

punca ini dapat berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel yang berbeda, mampu

mensekresikan berbagai sitokin, menunjukkan aktivitas anti-inflamasi, dan menciptakan

lingkungan mikro anabolik. Peranan sel punca dalam meregenerasi jaringan dapat terjadi

melalui berbagai cara karena kemampuannya untuk berdiferensiasi secara langsung menjadi

70
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

sel-sel spesifik jaringan yang akan menggantikan sel-sel yang rusak atau hilang. Selain itu,

sel punca juga secara tidak langsung mempengaruhi regenerasi jaringan melalui sekresi

faktor terlarut, serta melalui kemampuannya untuk memodulasi respons inflamasi. Oleh

karena itu sel punca dapat secara efektif meningkatkan vaskularisasi, proliferasi sel,

diferensiasi sel, dan memodulasi proses inflamasi.1,2

Oleh karena sel punca memiliki kemampuan tersebut, maka sel ini sangat penting dan

cocok untuk dikembangkan melalui teknologi inovatif yang dimanfaatkan melalui rekayasa

jaringan untuk meregenerasi jaringan atau organ yang mengalami kerusakan di bidang

kedokteran ataupun kedokteran gigi.10,15

Regenerasi Kompleks Dentin Pulpa

Kompleks dentin pulpa mampu untuk beradaptasi terhadap berbagai macam rangsangan

sebagai respon pertahanan untuk mempertahankan vitalitasnya. Kompleks dentin pulpa

memiliki respon pertahanan terhadap rangsangan dari luar atau injury yang mengenai gigi

(karies/taruma), yang diawali dengan proses inflamasi atau pembentukan barier proteksi

berupa dentin tersier. Selama terjadinya injury pada gigi (seperti: karies, trauma, atau

pemakaian), respon pulpa akan dimulai. Repon pulpa bervariasi tergantung pada intensitas

dan durasi terjadinya injury. Kondisi inflamasi pulpa atau yang dikenal dengan pulpitis dapat

disebabkan karena karies ataupun trauma. Pada kondisi ini biasanya gigi memerlukan

perawatan saluran akar, yang akan menyebabkan gigi manjadi nonvital, kehilangan nutrisi,

dan perubahan sifat struktur email dan dentin. Tantangan modern di bidang kedokteran gigi

adalah mempertahankan pulpa gigi dalam keadaan vital dan mencegah kehilangan gigi,

dimana perawatan saluran akar biasanya akan mempertahankan gigi dengan menghasilkan

devitalisasi gigi secara permanen. Teknologi rekayasa jaringan dalam bidang endodontik

71
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

dikenal dengan endodontik regeneratif, yang merupakan suatu perkembangan baru dibidang

endodontik.17-19

Oleh karena itu, perawatan endodontik regeneratif akan menjadi perawatan baru pada

komples dentin pulpa, karena berfokus pada pembentukan kembali vitalitas pulpa yang akan

menyebabkan terbentuknya kembali vaskularisasi dan persyarafan pada jaringan yang

kehilangan kemampuannya akibat penyakit, kerusakan, cacat genetik, dan penuaan. Terapi

regeneratif ini bertujuan untuk menyediakan jaringan yang hidup, fungsional, dan

biokompatibel.3,4,16,20

Revitalisasi Pulpa

Pulpa gigi memiliki peranan yang penting sebagai berier untuk melawan bakteri, stimulus

kimia, dan juga stimulus fisik. Ketika barier ini rusak karena injury traumatik ataupun karies,

kompleks dentin pulpa memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri dan berregenerasi.

Pendekatan secara tradisional pada pulpa gigi yang mengalami kerusakan yaitu dengan

mengganti pulpa dengan bahan anorganik seperti gutta-percha setelah perawatan saluran akar

yang menyebabkan gigi menjadi non vital. Oleh karena itu, mempertahankan vitalitas pulpa

gigi sangatlah penting dan hal ini disoroti oleh munculnya suatu teknik baru berbasis sel

punca untuk meregenerasi jaringan pulpa.3, 6, 21, 22

Berdasarkan hasil penelitian terbaru dibuktikan bahwa proses revitalisasi gigi yang

mengalami nekrotik dapat terjadi melalui prosedur endodontik regeneratif, sehingga prosedur

ini akan sangat bermanfaat bagi gigi yang belum matur, karena proses revitalisasi ini akan

memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan akar gigi secara berkelanjutan

dan pada akhirnya akan memfasilitasi untuk terjadi penutupan formen apikal.1,3,8

Hal ini tidak akan terjadi pada perawatan konvensional (apeksifikasi), yang secara

permanen menahan perkembangan akar, sehingga pada hasil penelitian akan tampak

72
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

peningkatan panjang dan ketebalan akar yang signifikan pada gigi setelah revitalisasi apabila

dibandingkan dengan gigi yang mendapatkan perawatan konvensional apeksifikasi.1

Teknologi Rekayasa Jaringan Pulpa

Revitalisasi gigi permanen yang mengalami nekrotik dengan apeks yang telah menutup

dapat dilakukan dengan memamfaatkan teknologi rekayasa jaringan pulpa. Rekayasa jaringan

melibatkan bidang ilmu interdisipliner yang menerapkan prinsip-prinsip biologi dan

kedokteran yang bertujuan memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi normal

jaringan.1,4

Teknologi rekayasa jaringan memerlukan tiga elemen kunci yaitu:1,4,6

- Sel punca

- Matriks/perancah/scaffold

Matriks merupakan kerangka tiga dimensi yang akan memfasilitasi proliferasi dan

diferensiasi sel punca untuk membantuk jaringan. Matriks ini diperlukan untuk

perlekatan dan migrasi sel dan menyediakan oksigen yang cukup untuk terjadinya

proses metabolisme sel.

- Regulator

Regulator yang dimanfaatkan dapat berupa faktor pertumbuhan yang berperan untuk

merangsang proliferasi dan diferensiasi sel dari sel yang belum terspesialisasi menjadi

sel terspesialisasi, seperti: menjadi odontoblas, osteoblast, sementoblas, fibroblast, dll.

Contoh dari regulator yang dapat digunakan adalah: TGF-β, BMP-7, dan bFGF.

Pada proses regenerasi pulpa, proses ini juga memungkinkan terbentuknya jaringan keras

baru yang dapat membantu memperkuat stabilitas struktur gigi. Keuntungan lain dari

73
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

rekayasa jaringan pulpa yaitu mengembalikan mekanisme pertahanan tubuh dan persarafan

untuk rangsangan, termasuk perubahan suhu, beban yang berlebihan, dan invasi bakteri.1,4

Regenerasi Tulang Alveolar

Ekstraksi gigi, periodontitis yang berat, tumor, atau anomali kongenital dapat

menyebabkan defisiensi tulang alveolar. Teknik regenerasi dapat digunakan untuk

mengoptimalkan pendekatan terapeutik untuk regenerasi tulang alveolar. Terapi dengan

cangkok tulang memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya: peningkatan waktu operasi

untuk pengambilan cangkok tulang, morbiditas lokasi donor, dan resorpsi graft. Belakangan

ini kombinasi baru terapi protein, terapi gen dan terapi sel serta rekayasa jaringan telah

berhasil dikembangkan dan dianggap sebagai sistem terapeutik yang lebih efisien dan lebih

aman untuk regenerasi tulang dan jaringan lunak.2,3,8

Oleh karena itu, pilihan terapi dengan memanfaatkan sel punca melalui teknologi

rekayasa jaringan diharapkan dapat menyediakan kemampuan yang baru dalam meregenerasi

jaringan periodontal. Sel punca mesenkimal mampu mengatur sel lain di dalam tubuh dan

memainkan peran penting dalam proses regenerasi, karena sel-sel yang belum berdiferensiasi

ini memiliki sifat prekursor, yang mampu membentuk banyak jenis sel yang berbeda dan

dapat memperbaharui diri secara tidak terbatas. Oleh karena itu dibidang kedokteran gigi,

dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan kembali tulang alveolar.2, 15, 23

Regenerasi Ligamen Periodontal

Jaringan periodontal disusun oleh ligamen periodontal yang berperan dalam menstabilkan

gigi dengan menghubungkan sementum pada akar gigi dengan tulang alveolar. Apabila

terjadi kelainan pada ligament periodontal, maka sel punca mesenkimal membuka

kemungkinan untuk dapat terjadinya regenerasi ligament periodontal pada permukaan akar

74
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

gigi yang diekstraksi atau gigi yang mengalami avulsi. Secara konvensional, gigi yang

mengalami avulsi dan replantasi memiliki kelangsungan hidup jangka panjang yang buruk

akibat resorpsi akar dan ankylosis, serta telah dibuktikan bahwa 68% gigi yang direplantasi

mengalami resorpsi akar. Resorpsi akar pada kasus avulsi-replantasi atau replantasi atau

transplantasi gigi yang disengaja dapat dicegah dengan proses regenerasi ligament

periodontal dengan memanfaatkan sel punca mesenkimal.1,3

Dasar Proses Regenerasi

Dasar teori untuk regenerasi jaringan di rongga mulut adalah adanya aktivitas sel punca

mesenkimal. Sel punca mesenkimal adalah sel yang memiliki morfologi seperti fibroblas

dengan kemampuan untuk membentuk koloni yang berasal dari sel tunggal dengan

kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel dewasa yang berasal dari jaringan mesenkimal.

Sel ini juga bersifat immunosupresif.3,4

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai sifat terapeutik sel punca

mesenkimal, sel ini akan malakukan homing secara langsung, berdiferensiasi dan

berproliferasi pada daerah yang mengalami kerusakan. Terapi dengan memanfaatkan sel

punca mesenkimal dapat dilakukan secara eksogen, dimana sel punca akan berjalan menuju

lokasi yang mengalami cedera dan akan berdiferensiasi menjadi sel dewasa.Saat terjadinya

proses regenerasi, sel punca akan mensekresikan faktor larut seperti sitokin, kemokin,

interleukin, molekul messenger sekunder dan faktor fisik yang tidak larut untuk terjadinya

kelangsungan hidup sel.3,4,24

Diskusi

Rekayasa jaringan dan pengobatan regeneratif adalah ilmu interdisiplin yang

mengaplikasikan prinsip engineering dan ilmu hidup secara bisologis yang akan mengganti

75
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

jaringan rusak, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi jaringan dengan tujuan akhir

untuk menigkatkan proses penyembuhan dan regenerasi secara alami melalui mekanisme

bioseluler, biomolekuler, dan biomaterial dengan teknik minimal invasive. Salah satu temuan

penting dalam teknologi ini adalah adanya kontrol angiogenesis dan biologi sel punca yang

meliputi sumber sel, interaksi sel, dan kontrol imunologi. Tiga elemen kunci pada teknologi

rekayasa jaringan dan morfogenesis adalah sel yang bersifat responding (sel punca), sinyal

induktif (morfogen / biomolekul regulator), dan juga matriks ekstraseluler (scaffold).

Morfogen berperan dalam meregulasi proliferasi dan diferensiasi sel, sedangkan matriks akan

berperan sebagai tempat dan media pengirim morfogen yang secara simultan dan aktif akan

memproduksi dan mempengaruhi lingkungan mikro.25,26

Penelitian yang dilaporkan oleh Acarturk T.O (2009), sel punca mesenkimal derivat

adiposa dapat berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi berbagai macam sel seperti sel

adiposa, sel odontoblas, kondrosit, sel otot, sel darah, dan sel endothelial. Begitu juga

penelitian yang dilakuan oleh Eva KP, Agnes C, Zoltan G, Gyula B, Antal S, Farkas S, dkk

(2017), membuktikan bahwa sel punca dapat berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, dan

adiposit.25,26

Beberapa penelitian lain juga telah membuktikan bahwa sel punca mesenkimal dapat

dimanfaatkan untuk meregenerasi berbagai jaringan, karena kemampuannya untuk

berdiferensiasi menjadi sel adiposit, kondrosit, osteosit, kardiomiosit, dan sel syaraf. Proses

diferensiasi sel punca mesenkimal biasanya dapat terjadi dalam dua tahapan, yaitu:27,28

- Lineage commitment: pada kondisi ini sel punca mesenkimal membentuk sel progenitor

yang spesifik

- Maturasi: merupakan tahap akhir, dimana sel progenitor berubah menjadi sel yang

specifik dan mengalami pematangan.

76
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

Karena kemampuannya tersebut maka sel punca mesenkimal dapat dimanfaatkan dalam

merekayasa hampir semua jaringan, termasuk tendon, ligament, dan ligament periodontal.29

Pemanfaatan sel punca mesenkimal dapat dilakukan dengan cara transplantasi sel atau

ditanam pada matriks. Aplikasi sel punca secara allogenik ataupun autologous memiliki

tujuan untuk meregenerasi jaringan dan organ yang mengalami kerusakan, karena sel ini

memiliki peranan dalam mempertahankan homeostasis jaringan dan regenerasi jaringan. 26,30

Pada teknologi rekayasa jaringan proses pensinyalan terjadi melalui transduksi sinyal

yang didasari oleh keperluan setiap sel untuk berkomunikasi satu sama lain dengan tujuan

untuk mengkoordinasikan proses pertumbuhan dan diferensiasi. Jalur transduksi pensinyalan

biasanya terjadi pada inti sel, dimana faktor transkripsi akan mengatur ekspresi gen.

Kecepatan proses diferensiasi berbagai tipe sel selama proses organogenesis dan aksinya

dalam membentuk jaringan dikoordinasikan oleh sejumlah molekul pensinyalan secara

autokrin dan parakrin. Semua ini akan memediasi komunikasi antara sel mesenkimal dan

komponen seluler lainnya. 25,26

Pada tahap biomolekuler proses ini ditandai dengan perkembangan sel, termasuk proses

pensinyalan yang kompleks untuk membentuk berbagai macam molekul pensinyalan yang

akan mempengaruhi reseptor pada permukaan sel dan juga sistem transkripsi. Proses tumpang

tindih antara ekspresi faktor transkripsi dan growth factor pada proses perkembangan organ

memiliki hubungan, dimana faktor transkripsi akan mengaktifkan ekspresi growth factor

sebagai respon terhadap proses pensinyalan dari growth factor.31,32

Growth factor yang dilepaskan biasanya akan berefek untuk mengaktivasi modulator

sehingga akan berdampak pada regulasi sel yang meliputi faktor yang dapat menstimulasi

atau menghambat adhesi, migrasi, proliferasi, diferensiasi, dan apoptosis. Kemampuan

pensinyalan molekul untuk menstimulasi pembentukan jaringan baru biasanya tergantung

pada jaringan yang tersedia, kemampuan sel untuk merespon sinyal, dan memproduksi

77
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

jaringan yang diinginkan. Namun, faktor penting yang memperngaruhi regenerasi jaringan

adalah faktor vaskuler dan lingkungan mekanis.25

Simpulan (Conclusion)

Sel punca merupakan sel yang belum terspesialisasi dengan karakteristik yang unik

karena dapat memperbaiki dirinya sendiri, dapat berproliferasi dan berdiferensiasi secara

multilineage. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan teknologi maka pemanfaatan sel

punca dapat dikembangkan sebagai terapi alternatif untuk memperbaiki dan meregenarasi

jaringan di rongga mulut yang mengalami kerusakan melalui teknologi rekayasa jaringan.

Referensi
1. Kim N, Cho S. Clinical applications of mesenchymal stem cells. 2013:387-402.

2. Abdel L, Aly A. Stem cells : Sources , and regenerative therapies in dental research and
practice. 2015;7(7):1047-1053. doi:10.4252/wjsc.v7.i7.1047

3. Mitsiadis TA, Orsini G, Development O, Faculty M. STEM CELL-BASED


APPROACHES IN DENTISTRY. 2015. doi:10.22203/eCM.v030a17

4. Gopal KS, Madhubala E. Stem cell and the regenerative dentist. 2015.
doi:10.15713/ins.ijcdmr.60

5. Paz AG, Maghaireh H, Mangano FG. Review Article Stem Cells in Dentistry : Types of
Intra- and Extraoral Tissue-Derived Stem Cells and Clinical Applications. 2018;2018.

6. Rosa V. What and where are the stem cells for Dentistry ? Singapore Dent J.
2013;34(1):13-18. doi:10.1016/j.sdj.2013.11.003

7. Kim RH.,Mehrazarin S., Kang MK. Therapeutic Potential of Mesenchymal Stem Cells
for Oral and Systemic Diseases. Dent Clin North Am. 2012 July ; 56(3): 651–675.
doi:10.1016/j.cden.2012.05.006.

8. Prabhu N., Issrani R. The role of stem cells in dentistry : Biological solutions to biological
problems. 2014;5(3):190-194. doi:10.4103/0976-433X.138749

9. Hern B, Santiago-osorio E, Monroy-garc A. Mesenchymal Stem Cells of Dental Origin


for Inducing Tissue Regeneration in Periodontitis : doi:10.3390/ijms19040944

10. Egusa H., Sonoyama W., Nishimura M., Atsuta I., Akiyama K. Stem cells in dentistry –
Part II : Clinical applications. J Prosthodont Res. 2012;56(4):229-248.

78
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

doi:10.1016/j.jpor.2012.10.001

11. Sethi. M, Amit. D, & Vidya. D. Stem Cell: A Window to Regenerative Dentistry. Int J
Pharm Biomed. [serial online] 2012 [cited 17 September 2013]; 3(3): 175-180. Available
from: URL: http://www.pharmscidirect.com/Docs/IJPBR-2012-03-117.pdf

12. Wang JS, Peng C, & Kai T. The Application Prospects of Adipose-Derived Stem Cell in
Periodontal Tissue Reconstruction. E-Journal of Dentistry. [serial online] 2013 [cited 17
September 2013]; 3 (1): 292-301. Available from URL:
http://www.ejournalofdentistry.com/articles/e-JOD7BD5F6F930-02FB-4209-8A03-
D82012.pdf

13. Ranganathan K & Vidya L. Stem Cell of the Dental Pulp. Indian Journal of Dental
Research. [serial online] 2012 [cited 14 November 2013]; 23 (4): Available from URL:
http://www.ijdr.in/article.asp?issn=0970-
9290;year=2012;volume=23;issue=4;spage=558;epage=558;aulast=Ranganathan

14. Das UK, Aditya M, & Nabanita B. Crossing Horizon in regeneration. International
Journal of Pharmaceutical Science Invention. [serial online] 2013 [cited 25 Oktober
2013]; 2 (6): 1-8. Available from URL:
http://www.ijpsi.org/Papers/Vol2%286%29/Version-1/A02610108.pdf

15. Egusa H., Sonoyama W., Nishimura M., Atsuta I., Akiyama K. Stem cells in dentistry –
Part I : Stem cell sources. J Prosthodont Res. 2012;56(3):151-165.
doi:10.1016/j.jpor.2012.06.001

16. Hu L., Liu Y., Wang S. Stem cell-based tooth and periodontal regeneration. 2018. 24:696-
705. doi:10.1111/odi.12703

17. Sharma. S, Vimal. S, Neel. K. S, Vivek. M. Regeneration of Tooth Pulp and Dentin:
Trends and Advances. Annals of Neurosciences. [serial online] 2010 [cited 13 September
2013]; 17(1). Available from: URL:
http://annalsofneurosciences.org/journal/index.php/annal/article/viewArticle/ans.0972-
7531.2010.170104

18. Kitamura C, Tatsuji N, Masamichi T, Yasuhiko T, Eijiro J, Ayako W, et all. Regeneration


Approaches for Dental Pulp and Periapical Tissues with Growth Factor, Biomaterials, and
Laser Irradiation. Journal Polimers. [serial online] 2011 [cited 25 September 2013 ]; 3:
1776-1793. Available from: URL: http://www.mdpi.com/journal/polimers.

19. Colombo JS, Amanda NM, Jeffrey DH, & Rena ND. Scaffold to Control Inflamation and
Facilitate Dental Pulp Regeneration. Journal of Endodontic. [serial online] 2014 [cited 15
Desember 2014]; 40 (4s): s6-s12. Available from URL:
http://www.jendodon.com/article/S0099-2399%2814%2900080-6/pdf

20. Yang B, Qiu Y, Zhou N, Ouyang H, Ding J, Cheng B. Application of Stem Cells in Oral
Disease Therapy : Progresses and Perspectives. 2017;8(April).
doi:10.3389/fphys.2017.00197

21. Simon SRJ, Berdal A, Cooper PR, Lumley PJ, Tomson PL, & Smith AJ. Dentin Pulp

79
LITERATURE STUDY Oceana Biomedicina Journal Vol 2 No 2
Jul – Dec 2019

Complex Regeneration: from Lab to Clinic. Adv dent Res. [serial online] 2011 [cited 25
September 2013 ]; 23 (3): 340-345. Available from:
URL:http://www.endoexperience.com/documents/DentinPulpComplexRegeneration-
fromLabtoClinic2011.pdf

22. Cooper PR, Michelle JH, & Anthony JS. Inflamation and Regeneration in the Dentin Pulp
Complex: A Double-edge Sword. Journal of Endodontic. [serial online] 2014 [cited 15
Desember 2014 ]; 40 (4s): s46-s51. Available from: URL:
http://www.jendodon.com/article/S0099-2399%2814%2900082-X/pdf

23. Kanwal, A., D’souza, J., Muthiah, L. and Srividya, S. (2017) The Current Status of Stem
Cell Regeneration in Intra Oral Applications - A Systematic Review. Open Journal of
Stomatology, 7, 197-224. https://doi.org/10.4236/ojst.2017.74015

24. Chandramoorthy HC., Radhakrishnan VB., Gurusamy N. Mesenchymal Stem Cells: A


Future Option for Intervening Disease Management. 2017. Chapter 6.
http://dx.doi.org/10.5772/intechopen.68515

25. Lynch. S. E, Robert. J. G, & Robert. E. M. Tissue Engineering: Application in


Maxilofacial Surgery and Periodontics. China: Quintessence Publishing Co, Inc; 1999: 3-
13, 185-200.

26. Meyer U, Meyer T, Handschel J, & Hans PW. Fundamentals of Tissue Engineering and
Regenerative Medicine. 2009. Heidelberg: Springer.

27. Chen Q, P Shou, C Zheng, M Jiang, G Cao, Q Yang, et all. Fate Decision of Mesenchimal
Stem Cells: Adipocyts or Osteoblast. Cell Death and Differentiation. [serial online] 2016
[cited 16 Oktober 2017 ]; 23: 1128-1139. Available from:
URL:http://www.nature.com/cdd

28. Almalki SA and Devendra KA. Key Transcription Factor in the Differentiation
Mesenchimal Stem Cell. [serial online] 2016 [cited 19 Januari 2017 ]; 92 (1-2): 41-51.
Available from: URL:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles

29. Nosrat A, Jong RK, Prashant V, & Priya SC. Tissue Engineering Considerations in Dental
Pulp Regeneration. Iranian Endodontic Journal. [serial online] 2014 [cited 01 Juni 2015];
9(1): 30-40. Available from URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24396373

30. Lanza R, Langer R, & Vacanti J. Principles of Tissue Engineering. 4th ed. USA: Elsevier;
2013.

31. Zhang YD, Zhi C, Yi QS, Chao L, & Yi PC. Making a Tooth: Growth Factor,
Transcription Factor, and Stem Cells. Cell Research. [serial online] 2005 [cited 06 Januari
2015 ]; 15 (5): 301-316. Available from: URL: http://www.cell-research.com

32. Casagrande L, Jacques EN, & Mabel MRC. Dental Pulp Stem Cells in Regenerative
Dentistry. Odontology. [serial online] 2011 [cited 06 Januari 2017 ]; 99: 1-7. Available
from: URL: http://www.researchgate.net/publication/49789254

80

You might also like