Modul Etika Dan Hukum Bisnis TM6
Modul Etika Dan Hukum Bisnis TM6
Modul Etika Dan Hukum Bisnis TM6
06
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S-1 MK Rina Kurniawati, SHI, MH
Abstract Kompetensi
Pengertian, definisi dari Tanggungjawab Mampu memahami dan menjelaskan,
Sosial Perusahaan (CSR) dalam serta mengimplikasikan Pengertian dan
kaitannya dengan Prinsip-prinsip Etika konsep CSR , Lingkup tanggungjawab
Suatu organisasi perusahaan . Bentuk implementasi CSR
dan Tanggungjawab Sosial perusahaan
(CSR) , Konsep dan Implementasinya di
Indonesia
Pengertian dan Konsep CSR, Lingkup Tanggungjawab
Perusahaan dan Bentuk Implementasi CSR
Dari sekian banyak definisi CSR, salah satu yang menggambarkan CSR di Indonesia
adalah definisi Suharto (2006) yang menyatakan bahwa CSR adalah operasi bisnis yang
berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial,
melainkan pula untuk membangun sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan
Manfaat CSR
Manfaat CSR
Terdapat manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan tanggunggjawab sosial
perusahaan, baik bagi perusahaan sendiri, bagi masyarakat, pemerintah dan pemangku
kepentingan lainnya. Wibisono (2007, hal 99) menguraikan manfaat yang akan diterima dari
pelaksanaan CSR, diantaranya:
Motif CSR
Selain manfaat yang telah diuraikan sebelumnya, tidak ada satu perusahaan pun yang
menjalankan CSR tanpa memiliki motivasi. Karena bagimanapun tujuan perusahaan
melaksanakan CSR terkait erat dengan motivasi yang dimiliki. Wibisono (2007, hal 78)
menyatakan bahwa sulit untuk menentukan benefit perusahaan yang menerapkan CSR,
karena tidak ada yang dapat menjamin bahwa bila perusahaan yang telah
mengimplementasikan CSR dengan baik akan mendapat kepastian benefit-nya. Oleh karena
itu terdapat beberapa motif dilaksanakanya CSR, diantaranya:
Salah satu motif perusahaan dalam melaksanakan CSR dan menjadi bagian penting
adalah menjalin hubungan yang baik dengan regulator. Perusahaan berdiri berdasarkan izin
yang diberikan pemerintah, dan diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan
melalui pembayaran kewajiban berupa pajak dan lainnya, juga secara sadar turut membangun
kepedulian terhadap meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Keterlibatan perusahaan dalam program CSR dilatarbelakangi dengan beberapa
kepentingan. Menurut Mulyadi (2003, hal 4) setidaknya bisa diidentifikasi tiga motif
keterlibatan perusahaan, yaitu: motif menjaga keamanan fasilitas produksi, motif mematuhi
kesepakatan kontrak kerja, dan motif moral untuk memberikan pelayanan sosial pada
masyarakat lokal. Tabel di bawah ini menggambarkan motif tersebut.
Ketiga, Bukan sekedar kewajiban (compliance), tapi lebih dari sekdar kewajiban
(beyond compliance) atau (compliance plus). Diimplementasikan karena memang ada
dorongan yang tulus dari dalam (internal driven). Perusahaan telah menyadari bahwa
tanggungjawabnya bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi
kelangsungan bisnisnya, melainkan juga tanggungjawab sosial dan lingkungan. Dasar
pemikirannya, menggantungkan semata-mata pada kesehatan finansial tidak akan menjamin
perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan.
Hal terpenting dari cara pandang perusahaan sehingga melaksanakan CSR adalah
upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance). Kewajiban bisa bersumber dari aturan
pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan, baik yang ditetapkan melalui Undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan menteri, hingga peraturan daerah, ataupun peraturan yang
dibuat berdasarkan kesepakatan antar perusahaan maupun lembaga yang melakuakn
standarisasi produk. Kepatuhan terhadap hukum menjadi penting, karena dimensi dibuatnya
ISO 26000 mendorong organisasi untuk melaksanakan aktivitas lebih sekedar dari apa
yang diwajibkan.
ISO 26000 menyempurnakan/melengkapi Instrumen dan inisiatif lain yang berhubungan
dengan tanggung jawab sosial
Mempromosikan terminologi umum dalam lingkupan tanggung jawab sosial dan
semakin memperluas pengetahuan mengenai tanggung jawab sosial.
Konsisten dan tidak berkonflik dengan traktat internasional dan standarisasi ISO lainnya
serta tidak bermaksud mengurangi otoritas pemerintah dalam menjalankan tanggung
jawab sosial oleh suatu organisasi.
Prinsip ketaatan pada hukum/ legal compliance, prinsip penghormatan terhadap
instrumen internasional, prinsip akuntabilitas, prinsip transparasi, prinsip pembangunan
keberlanjutan, prinsip ethical conduct, prinsip penghormatan hak asasi manusia, prinsip
pendekatan dengan pencegahan dan prinsip penghormatan terhadap keanekaragaman