Artikel Pawestri Nur Rahajeng (1301070019)
Artikel Pawestri Nur Rahajeng (1301070019)
Artikel Pawestri Nur Rahajeng (1301070019)
Email : [email protected]
ABSTRACT
Tilapia (Oreochromis niloticus) is a kind potential freshwater fish as a source of
animal protein. Intensive cultivation of Tilapia is often at risk for the disease trigger. One of
the fish diseases caused by bacteria is Aeromonas Septicemia (MAS) motility. MAS fish
diseases is usually treated by a variety of specific antibiotics. However, long-term use leads
to resistance to bacteria. Using plants containing antibacterial compounds such as Grey
Mangrove Flower (A. marina) is one of the safe ways. The aim of this research is to find
out the effectivity of methanol extract of Grey Mangrove (Avicennia marina) leaf to treat
tilapia (O. niloticus) infected by A. hydrophilic bacteria conducted from February to August
2017. Experimental method with complete randomized design (RAL) is used in this study
applying 4 treatments with 4 repetitions. The experiment is conducted using leaf extract of
Grey Mangrove (Avicennia marina) with concentration 0.2 g / L; 0.3 g / L; 0.4 g /L and
control. The main parameters in the study are development of symptoms of disease,
recovery and synthesis process. The supporting parameters are temperature, pH and O2
dissolved. The synthesis data is analyzed using Analysis of Varience (ANOVA) at 95%
confidence interval and continued with DMRT (Duncan Multiple Range Test) at 95%
confidence interval. Clinical symptoms of MAS disease observed are in diarrhea ulcers of
injection wounds, prominent eyes, pale skin, dorsal fin and tail, bleeding in the gills, and
bulging stomach. The results show that Tilapia fish recover from MAS disease on the
eighth day. The results of ANOVA show that treatment of grey mangrove leaf extract has a
significantly different effect among treatments on parameter of survival rates. Duncan test
results show that the treatment of grey mangrove leaf extract (A. marina) on the extract
treatment of 0.4 g / L has an effect on the lower syntax compared to 0.3 g / L. The
treatment of extracts of 0.2 g / L and 0.3 g / L are not significantly different, but both
treatments give the same healing effect, so that the most effective treatment is
the addition of 0.2 g / L extract of grey mangrove leaf.
penyakit MAS. Ikan nila yang Daun bakau api-api yang telah dipetik
terinfeksi A. hydrophila direndam pada memiliki berat basah sebanyak 12,8
larutan ekstrak daun bakau api-api kg. Hasil simplisia daun bakau api-api
dengan konsentrasi P1 : 0,2 g/L, P2 : sebanyak 2491,05 gram direndam pada
0,3 g/L, P3 : 0,4 g/L dan P0 : kontrol 17 liter metanol. Ekstrak kental yang
selama 1 jam. Dilakukan pengamatan dihasilkan sebanyak 351,87 gram.
selama 14 hari. b. Purifikasi Bakteri A. hydrophila
GPL-04
Parameter Penelitian Hasil dari purifikasi bakteri A.
Parameter utama yang diamati hydrophila menunjukkan media GSP
dalam penelitian ini adalah berubah warna menjadi oranye, koloni
perkembangan gejala penyakit, proses bakteri A. hydrophila berwarna putih
recovery, dan sintasan. Parameter kekuningan, bentuk koloni bulat,
pendukung yang diamati adalah memiliki elevasi cembung.
kualitas air yang terdiri atas suhu, pH,
dan O2 terlarut.
Analisis Data
Hasil penelitian akan dianalisis
menggunakan analisis varian
(ANAVA) pada taraf kepercayaan
95% dan menunjukkan adanya
perbedaan nyata maka dilanjutkan
dengan menggunakan DMRT (Duncan Gambar 4.2 Hasil Purifikasi Bakteri
Multiple Range Test) pada selang A. hydrophila GPl-04.
kepercayaan 95%. Analisis deskriptif
digunakan untuk menganalisis c. Peningkatan Virulensi A.
perkembangan gejala penyakit, proses hydrophila
recovery ikan yang terinfeksi dan Ikan nila yang mati dari infeksi
kualitas air. pertama hingga infeksi ke tiga
menunjukkan gejala eksternal dan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN internal penyakit MAS. Gejala
a. Pembuatan Ekstrak Daun Daun eksternal yang teramati yaitu borok
Bakau Api-api (Avicennia marina) pada bekas suntikan yang semakin
Metode yang digunakan adalah metode melebar dan membengkak, munculnya
maserasi. Pelarut yang digunakan bercak merah yang menyebar ke
adalah metanol. Metanol merupakan seluruh tubuh ikan dan pendarahan
pelarut yang paling banyak digunakan pada insang. Gejala internal yang
dalam proses isolasi senyawa organik teramati ditunjukkan dengan saluran
bahan alam, karena hampir dapat pencernaan yang kosong berisi cairan,
melarutkan seluruh golongan metabolit hati merah kecoklatan, dan ginjal
sekunder (Oktavinus, 2013) berwarna kehitaman. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan Olga (2014)
5