Study Abroad
Study Abroad
Study Abroad
Study abroad
Introduction
Through this wikibuku book, let us make a concise note about the ins and
outs of studying abroad. Let's write about what needs to be known and prepared
beforehand, about registration, the types of tests that must be prepared, and matters
relating to the cost of living in the country.
Summary ( Abstract )
Body
7 Persiapan Kuliah di Luar Negeri
Menemukan Alasan yang Kuat untuk Kuliah di Luar Negeri
Pikirkan dengan matang alasanmu agar nantinya tidak menyesal. Jangan hanya ikut-
ikutan orang lain yang sudah kuliah di luar negeri. Sebisa mungkin, eliminasi faktor
luar dan benar-benar melihat ke dalam dirimu. Sudah siap untuk menjalani semua
persiapannya? Sudah siap untuk tinggal sendiri di negeri orang?
Membuat Rencana Kuliah di Luar Negeri
membuat rencana kuliah di luar negeri harus didasari oleh keinginan diri sendiri.
Kalau keinginan ini sudah kuat, kamu pasti juga jadi ikut bersemangat untuk mencari
tahu yang kamu butuhkan saat kuliah di luar negeri. Rencana awal yang bisa kamu
lakukan adalah menentukan negara tujuan. Dengan begitu, kamu bisa segera
mempelajari bahasa negara terebut, seperti dengan mengikuti kursus, membeli buku
bahasa atau sering-sering menonton dan mendengar lagu dengan bahasa tersebut.
Atau, kamu bisa mulai dengan mencari universitas dengan program yang sesuai
dengan minat dan finansialmu. Selain dalam hal program, saat merenencakan kuliah
di luar negeri, kesehatanmu juga perlu menjadi prioritas. Cari tahu apakah universitas
tujuanmu memberikan asuransi untuk mahasiswanya. Jika tidak, kamu bisa mulai
mendaftar perusahaan-perusahaan asuransi negara tujuanmu dan mempertimbangkan
paket-paketnya dari sekarang.
Memahami Budaya dan Cara Bertahan Hidup saat Kuliah di Luar Negeri
Persiapan untuk kuliah di luar negeri juga perlu dilakukan secara spesifik tergantung
negara tujuan. Di Eropa dan Amerika Serikat, juga beberapa negara di Afrika dan
Asia memiliki empat musim. Nah, bagi kamu yang positif ingin kuliah di salah satu
negara wilayah tersebut, ada baiknya kamu mulai menyiapkan beberapa pakaian
yang cocok. Di musim dingin, kamu mungkin membutuhkan beberapa mantel, syal,
jaket dan sepatu boots. Di musim panas, kamu mungkin butuh pakaian yang lebih
ringan. Di musim gugur dan semi, kamu bebas mau menggunakan pakaian yang
kamu inginkan. Seru, ya?
Selain itu, kamu juga harus memahami cara mengikuti perkuliahan di sana. Yuk,
mulai mencari tahu cara belajar di berbagai negara. Jadi, kamu bisa
mulai membiasakan diri dengan budayanya. Mulai dari dosen yang memberi materi
dengan Bahasa Inggris, hingga situasi di kelas pada umumnya.
Menghitung Biaya Hidup untuk Kuliah di Luar Negeri
Kita orang Indonesia yang notabene sudah terbiasa dengan nasi atau makanan lokal
lainnya, mungkin susah untuk menemukan makanan serupa di sana. Tapi jangan
khawatir karena masih ada cara jitu untuk mengatasinya. Jika kamu kuliah di Eropa,
kamu bisa menemukan beberapa Pasar Asia yang menjual olahan rempah-rempah
hingga beras. Meskipun harganya sedikit mahal karena diekspor dari Indonesia,
setidaknya bisa mengurangi biaya makan kamu di luar yang lumayan mahal. Tetapi
sudah banyak olahan rempah hingga beras yang diekspor Indonesia ke Eropa. Jadi,
kamu dan teman-teman sesama Indonesia yang kuliah di Eropa bisa masak di sana.
Jadi, jangan terlalu dibawa pusing ya. Sekali-sekali, tidak salah kamu juga mencoba
makanan ala negara tempat studimu.
Perpustakaan, ruang kelas, ruang dosen, atau laboratorium adalah rumah kedua
kalian di sana. Belum lagi jika target penelitian kalian masih jauh dari target.
Jangan pernah lelah untuk menyemangati diri. Don't ever give up!
5. Pengajar di luar negeri tak semudah itu memberikan nilai yang tinggi
Mungkin dosen di indonesia cenderung mudah memberikan penilaian agar indeks
prestasi kita bagus. Tapi, jangan harap kamu akan menemui hal yang sama di luar
negeri khususnya di negara-negara maju.
Pekerjaan tugas yang sempurna hanyalah ilusi. Nilai 70 itu sudah bagus lho. Jadi,
jangan menyerah. Pastikan dirimu memperbaiki diri dan terus tumbuh dengan baik.
6. Bikin prioritas dan temukan metode belajar yang tepat
Tentukan target studimu untuk setiap semester. Kuliah di sana akan membuatmu
hectic. Tapi, jangan sampai kamu membebani diri dengan cara belajar yang keras.
Seiring berjalannya waktu, kamu akan menemukan metode yang efektif untuk
belajar. Dan, jangan gunakan sistem kebut semalam!
7. Meski sibuk belajar, tetaplah menjaga kesehatan
Kesehatan tidak boleh diabaikan meski kamu sedang sibuk dengan kegiatan
akademik. Kalau gak sehat, kamu gak bisa melakukan kegiatan produktif. Alhasil,
kuliahmu akan terbengkalai.
Jadi, jangan lupa jaga kesehatan.
8. Belajar mencuci baju sendiri
Tenang. Bukan ngucek baju kok. Di sana tersedia binatu. Kamu bisa mencuci baju
dengan mesin cuci dan membayar ongkosnya. Aktris maudy ayunda saja belajar
mencuci baju sendiri di sana.
1. Beasiswa pemerintah
Cara yang paling umum ditempuh ketika seseorang ingin berkuliah di luar negeri
adalah dengan cara mencari beasiswa dari pemerintah, baik yang disediakan oleh
pemerintah indonesia maupun pemerintah negara asing. Dari indonesia, pemerintah
menyediakan beasiswa dikti yang mencakup tiket pulang balik, biaya kuliah, dan
biaya hidup selama di luar negeri. Jika anda mengincar beasiswa dari pemerintah
asing, rajin-rajinlah mengecek website kedutaan negara tersebut. Biasanya di sana
tercantum persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan beasiswa kuliah. Satu hal
yang pasti, hampir semua beasiswa dari pemerintah memerlukan tes serta sertifikat
toefl/ ielts.
2. Beasiswa universitas
Selain beasiswa dari pemerintah, ada juga jenis bantuan dana yang langsung
disediakan oleh kampus di luar negeri yang bersangkutan. Biasanya, untuk
mendapatkan beasiswa jenis ini anda harus sudah diterima dahulu di universitas
tersebut (tentu saja dengan mengumpulkan dokumen yang diperlukan serta
membayar uang pendaftaran). Setelah anda terdaftar, anda bisa melamar lagi untuk
mendapatkan bantuan dana dari universitas tersebut. Biasanya, untuk beasiswa jenis
insi anda memerlukan modal awal setidaknya untuk membeli tiket pesawat ke
universitas tersebut dan biaya hidup untuk setidaknya satu semester. Beasiswa baru
akan diberikan oleh universitas ketika anda menunjukkan performa akademis yang
baik atau menghasilkan prestasi-prestasi selama belajar di sana.
4. Pertukaran pelajar
Pertukaran pelajar adalah salah satu jalan mudah lainnya untuk merasakan
pengalaman belajar di luar negeri. Tentu saja, anda harus benar-benar berprestasi di
kampus atau sekolah anda jika ingin memperoleh satu tempat dalam pertukaran
pelajar. Keaktifan berorganisasi, kepribadian, dan keahlian khusus juga menjadi
bahan pertimbangan untuk seleksi pertukaran pelajar. Di atas semua itu, anda
tentunya juga harus meraih nilai akademis yang baik, dengan ip rata-rata 3,0 atau
nilai rapor 75 persen. Biasanya dalam beasiswa jenis ini anda tidak hanya mendapat
kesempatan untuk berkuliah, namun juga tinggal bersama sebuah keluarga lokal di
negara tersebut.
5. Student loan (peminjaman uang kuliah)
Sangat banyak pelajar indonesia yang berkuliah di singapura (terutama di ntu dan
nus) dengan mengambil program student loan. Program ini memberi kesempatan
para pelajar untuk berkuliah di universitas tertentu dengan cara meminjamkan
sejumlah besar uang. Uang tersebut nantinya bisa dibayarkan setelah sang
mahasiswa lulus dan mendapat pekerjaan. Satu poin penting sebelum
menandatangani program student loan, anda harus mengecek baik-baik
kontraknya. Perhatikan berapa persen bunga yang harus anda bayar, kapan anda
harus membayar, dan dengan cara apa saja anda bisa membayar pinjaman
tersebut. Jika semua sesuai dengan kondisi dan harapan anda, baru tanda tangani
kontrak tersebut.
6. Summer course
Summer course atau kelas musim panas adalah sebuah program yang
diselenggarakan oleh pemerintah atau pihak swasta untuk memberikan kesempatan
bagi mahasiswa asing merasakan pengalaman tinggal di negara tersebut. Dalam
summer course, anda tidak akan belajar suatu mata kuliah akademis, namun lebih
dikhususkan pada hal-hal khas negara tersebut seperti bahasa dan
kebudayaan. Biasanya summer course berdurasi antara 1 hingga 6 bulan. Anda
mungkin tidak akan mendapatkan gelar apapun, namun pasti akan mendapat
sertifikat yang mungkin kelak sangat berguna membantu anda dalam mendapatkan
beasiswa.
7. Program volunteer
Program volunteer atau menjadi sukarelawan juga bisa menjadi batu pijakan untuk
belajar ke luar negeri. Salah satu program volunteer paling terkenal di kampus-
kampus indonesia adalah aiesec, di mana anda nantinya akan dikirimkan ke berbagai
negara untuk melakukan kegiatan sosial, seperti mengajar anak sd, membuat
berbagai penyuluhan, sekaligus mengadakan riset kecil-kecilan. Dalam program
volunteer, pada awalnya mungkin anda harus mengongkosi sendiri tiket pesawat dan
biaya hidup selama di sana. Namun, sertifikat dari program-program seperti ini
sangat membantu jika anda mengikuti tes beasiswa ataupun tes lowongan kerja.
8. Beasiswa kebudayaan/ olahraga
Mungkin secara akademis nilai anda tidak terlalu istimewa, namun mungkin saja
anda memiliki bakat khusus di bidang kesenian atau olahraga. Jika ternyata memang
demikian, jangan ragu-ragu untuk mencari peluang belajar di luar negeri. Beberapa
negara eropa dan amerika sangat mengapresiasi bakat seni dan olahraga dan tidak
segan-segan untuk mengongkosi kandidat yang berpotensi. Beasiswa kebudayaan
bisa diberikan dalam bentuk residency, di mana anda bisa tinggal selama beberapa
bulan dalam sebuah universitas/ galeri seni, dan nantinya di sana anda akan membuat
dan memamerkan karya-karya anda,
9. Riset
Jika anda memiliki sebuah riset penelitian tertentu yang kira-kira berpeluang untuk
dilaksanakan di luar negeri, cobalah untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah
maupun pihak swasta. Biasanya, beasiswa jenis ini diajukan oleh lulusan s-2 yang
ingin melanjutkan jenjang pendidikan s-3. Satu hal yang harus anda persiapkan
dengan baik saat mengajukan beasiswa riset adalah proposal riset yang sempurna.
Pastikan proposal tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dan distempel oleh
universitas tempat anda belajar saat ini. Biasanya, peluang untuk mendapatkan
beasiswa riset sangat besar karena pelamarnya di indonesia masih sangat sedikit.
10. Seminar
Satu lagi kesempatan untuk belajar di luar negeri adalah dengan cara menghadiri
seminar-seminar akademis yang diadakan di negara-negara lain. Karena seminar
biasanya hanya berlangsung dalam hitungan hari, anda hanya memerlukan visa turis
untuk memasuki negara tersebut, sehingga prosesnya terbilang cukup simpel.
Pastikan untuk menyimak website universitas luar negeri untuk mengetahui jadwal
seminar yang akan diselenggarakan. Walaupun kebanyakan anda harus menanggung
sendiri biaya perjalanan dalam mengikuti seminar luar negeri, sertifikat yang anda
dapatkan bisa menjadi sebuah bahan pertimbangan yang sangat kuat jika kelak anda
mengikuti tes beasiswa atau mengajukan lamaran kerja.
Perkembangan kejiwaan yang positif dalam kategori usia ini akan sangat
berpengaruh pada perkembangan kepribadiannya kelak nanti. Usia kritis ini
memerlukan perhatian dan bimbingan yang penuh dari kedua orangtuanya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah kedekatan emosional sang anak
dengan anggota keluarga yang lain akan menentukan hubungan keakraban
keluarga di masa yang akan datang.
Jika dengan pertimbangan yang matang anda akan tetap menyekolahkan anak
anda ke luar negeri, maka biasanya pilihan negara akan jatuh kepada negara-
negara yang lokasinya dekat dengan Indonesia, misalnya Singapore, Malaysia
ataupun Perth-Australia.
2. Sekolah Menengah Atas
Pada jenjang pendidikan SMA, boleh-boleh saja para orangtua mengirimkan
anaknya dengan catatan tertentu. Pada dasarnya anak-anak pada jenjang SMA
mulai terbentuk karakternya, dimana orangtua bisa melihat dengan lebih jelas
apakah anaknya sudah siap untuk dilepas. Kesiapan yang dimaksud adalah si
anak sudah cukup dewasa pembawaannya, sudah memiliki tanggung jawab
dan bisa mengatur diri sendiri. O Level dan A Level termasuk ke dalam
kriteria SMA ini. Belakangan semakin banyak siswa yang mengambil studi
SMA di luar dengan pertimbangan akan lebih mudah adaptasi akademis
mereka jika akan melanjutkan jenjang universitas.
3. Jenjang Universitas
Inilah usia yang paling ideal untuk belajar keluar negeri. Murid-murid dalam
kelompok usia relative sudah jauh lebih dewasa secara emosional. Setelah
melewati masa kecil sampai remaja, karakter mereka sudah terbentuk, tidak
gampang untuk dipengaruhi dan sudah memiliki tujuan yang lebih jelas.
Dibandingkan dengan jenjang S2 (Pasca Sarjana) yang masa kuliahnya relatif
lebih pendek, murid di jenjang S1 yang masa kuliahnya antara 3–4 tahun
memiliki waktu yang jauh lebih memadai untuk menguasai bahasa asing,
mengenal budaya orang lain, belajar tentang kebiasaan hidup, cara berpikir
dan etos kerja yang berbeda untuk dapat diambil segi-segi positifnya.
Termasuk di dalamnya program pra-university
(foundation/certificate/diploma) yang merupakan pathway menuju program
S1.
4. Pasca Sarjana (S2 Dan S3)
Untuk siswa yang belum berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan
jenjang S1 di luar negeri, maka kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik
mungkin. Di jenjang S2, murid sudah mengarahkan studinya ke bidang
keahlian yang lebih spesifik, sehingga lebih ideal bagi mereka yang sudah
bekerja. Setelah bekerja selama beberapa tahun, pelajar lebih mengetahui
keahlian apa yang masih diperlukan untuk kemajuan karirnya. Segi negatif
dengan bekerja terlebih dahulu adalah pelajar menjadi malas untuk
melanjutkan pendidikan lagi setelah mengenal uang apalagi bagi yang telah
mempunyai jabatan yang lumayan baik.
Conclusion
Dengan belajar di luar negeri akan mendapatkan pengalaman tertentu yang tidak
mungkin diperoleh tanpa merantau ke negeri orang. Pengalaman-pengalaman yang
didapatkannya selama belajar ke luar negeri juga merupakan tantangan. Belajar ke
luar negeri merupakan prospek jangka panjang. Belajar keluar negeri sama artinya
dengan mempersiapkan diri untuk berkontribusi tidak hanya pada skala regional,
namun juga internasional. Mahasiswa seharusnya menyadari kedudukannya sebagai
masyarakat dunia, bukan sekedar masyarakat indonesia. Belajar ke luar negeri dapat
menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengamati dan belajar, lalu menerapkan ilmu
yang telah dipelajari untuk membangun indonesia. Indonesia butuh orang-orang yang
tidak hanya jago dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga memiliki
pemikiran yang luas dan terbuka. Kemampuan semacam ini dapat diasah salah
satunya dengan belajar ke luar negeri.