Activity of Ganitri Seed Extract (Elaeocarpus Sphaericus Schum.) To Blood Glucose Level, Cholesterol, and Triglyceride

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Uji Aktivitas Ekstrak Biji Ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.

) terhadap
Kadar Gula Darah, Kolesterol, dan Trigliserida

Activity of Ganitri Seed Extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) to Blood Glucose


Level, Cholesterol, and Triglyceride

Hasyim As’ari1, Tristi Indah Dwi Kurnia2


1,2
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas PGRI Banyuwangi, e-mail: [email protected]

ABSTRACT
The article is based on a test of ganitri seed extract (Elaeocarpus sphaericus Schum.) toward blood
glucose, cholesterol and triglyceride levels. The test used 50 mice, with 30 samples for treatment and
20 for control. Diabetic mice were obtained by alloxan induced at a dose of 210 mg / kg BW via
intraperitoneal. Treatment of ganitri seed extract for 15 days with dose; P1 650 mg / kg BW, P2 1300
mg / kg BW and P3 2600 mg / kg BW. As well, positive control (K +) with glibenclamide 0.013 mg /
kgBW and negative control (K-) with sterile aquades. Treatment is given by sondase. The research
parameters were blood glucose, cholesterol, and triglyceride levels. Data collection was done on day 7,
day 10, day 17, and day 25 by using multicare biosys italy tool while data analysis used ANOVA and
Duncan test with 95% confidence level (p = 0,05). The results showed that treatment of P3 with dose of
ganitri seed extract 2600 mg / kg BW for 15 days effectively lowers blood glucose level with the
average of 165,2 mg / dl. The decrease in blood glucose levels is proportional to the positive control of
glibenklamide. ANOVA test results obtained (P <0,05), and Duncan test showed each treatment
significantly different or significant. Results of research related to cholesterol and triglyceride levels
showed that P3 treatment effectively decreased cholesterol and triglyceride levels with mean of 82,1
mg / dl and 79,3 mg / dl.
Keywords: ganitri seeds, blood glucose levels, cholesterol, triglyceride levels, mice.

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian uji aktivitas ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.)
terhadap kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida. Penelitian menggunakan 50 mencit, dengan
rincian 30 ekor untuk perlakuan dan 20 ekor untuk kontrol. Mencit diabetes didapatkan dengan
diinduksi aloksan pada dosis 210 mg/kg BB melalui intraperitoneal. Perlakuan pemberian ekstrak biji
ganitri selama 15 hari dengan dosis; P1 650 mg/kg BB, P2 1300 mg/kg BB dan P3 2600 mg/kg BB.
Serta, kontrol positif (K+) dengan glibenklamid 0,013 mg/kgBB dan kontrol negatif (K-) dengan
aquades seteril. Perlakuan diberikan secara sondase. Parameter penelitian yang diukur kadar gula
darah, kolesterol, dan trigliserida. Pengambilan data dilakukan pada hari ke-7, hari ke-10, hari ke-17,
dan hari ke-25 dengan menggunakan alat multicare biosys italy. Analisis data dengan menggunakan uji
ANOVA dan Duncan dengan taraf kepercayaan 95% (p = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan P3 dengan dosis ekstrak biji ganitri 2600 mg/kg BB selama 15 hari, efektif menurunkan
kadar gula darah dengan rerata 165,2 mg/dl. Penurunan kadar gula darah tersebut sebanding dengan
kontrol positif glibenklamide. Hasil analisis uji ANOVA didapatkan (P<0,05), serta uji Duncan
menunjukan setiap perlakuan berbeda nyata atau signifikan. Hasil penelitian terkait kadar kolesterol
dan trigliserida menunjukkan bahwa perlakuan P3, efektif menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida
dengan rerata 82,1 mg/dl dan 79,3 mg/dl.
Kata kunci: biji ganitri, kadar gula darah,kolesterol, kadar trigliserida, mencit.
30
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus merupakan penyakit digunakan sebagai obat alami, karena pada
kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tanaman ini mempunyai senyawa bioaktif
tubuh dalam memproduksi insulin dan/atau yang berpotensi menyembuhkan berbagai
insulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak dapat penyakit (Setyawati, 2010). Kandungan kimia
bekerja secara optimal (Cavallerano, 2009). biji ganitri, antaralain adalah glikosida,
Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya alkaloid, steroid, dan flavonoid (Sneha et al,
hiperglikemik, yaitu penumpukan glukosa 2015).
dalam darah. Kadar glukosa darah yang tinggi Joshi & Jain (2014), menyatakan bahwa
pada penderita diabetes mellitus akan biji ganitri juga mengandung pitosterol,
menurunkan imunitas tubuh. Sel endothel karbohidrat, protein, tannin, asam gallic dan
akan mengalami peradangan yang disebabkan ellagic, quercetin, serta asam lemak termasuk
oleh glukosa yang berakibat metabolisme asam palminat dan asam linoleat.
tubuh menjadi terganggu, dalam kondisi Hardainiyan, Nandy, & Kumar (2015)
tersebut kemampuan tubuh menghasilkan menyatakan bahwa senyawa bioaktif yang
antioksidan enzimatis semakin menurun terdapat pada biji ganitri memiliki efek
(Lingga, 2012). Kompensasinya, penderita farmakologi dapat digunakan sebagai obat
diabetes rawan terhadap pajanan radikal bebas penenang, hipnotis, tranquillizing,
sehingga menimbulkan dampak komplikasi anticonvulsive, antiepilepsi, aktivitas
yang mendorong kerusakan organ, antihipertensi dan antidiabetes.
diantaranya adalah gangguan penglihatan Penelitian yang dilakukan oleh Bharati,
mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, Satish, Shanmugam, & Palvannan (2008),
impotensi seksual, luka sulit sembuh dan menunjukkan bahwa ekstrak daun
membusuk/gangren, infeksi paru-paru, Elaeocarpus ganitrus memicu aktivitas
gangguan pembuluh darah, stroke, dan hipoglimik pada tikus normal. Serta hasil
sebagainya (Toruan, 2012). Rader et al. penelitian yang dilakukan oleh Amolkumar,
(2005), menyatakan bahawa resistensi insulin Abhishek, Manoj, & Archana (2011), pada
pada penderita diabetes, dapat meningkatkan ekstrak biji Elaeocarpus ganitrus anggota dari
lipolisis pada jaringan adiposa sehingga keluarga Elaeocarpaceae, memiliki aktivitas
terjadi peningkatan lemak dalam darah antidiabetes yang bergantung pada dosis.
termasuk kolesterol dan trigliserida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Glukosa darah pada penderita diabetes mengidentifikasi aktivitas ekstrakbiji ganitri
harus distabilkan, salah satunya dengan obat (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap
alami yang redah efek samping, mudah kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida
didapatkan dan harga yang murah. Kearifan pada mencit (Mus musculus L.) Jantan.
lokal yang ada di masyarakat, semakin
mendorong masyarakat dalam pemanfaatan METODE
sumber daya alam sebagai alternatif obat Penelitian menggunakan Rancangan
alami. Salah satu tanaman yang berpotensi Acak Lengkap (RAL), dengan menggunakan
sebagai obat alami adalah biji ganitri 50 mencit, dengan rincian 30 ekor untuk
(Elaeocarpus sphaericus Schum.). perlakuan dan 20 ekor untuk kontrol.
Biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Perlakuan dilakukan selama 15 hari
Schum.) (Elaeocarpaceae) umumnya dengan pemberian ekstrak biji ganitri pada
dimanfaatkan masyarakat sebagai tasbih yang hewan coba dengan masing-masing dosis
dipercaya oleh umat Hindu sebagai alat pemberian yang berbeda, yaitu 650 mg/kg
meditasi dan berdoa. Biji ganitri dapat BB, 1300 mg/kg BB dan 2600 mg/kg BB,
sedangkan dua kelompok kontrol terbagi atas

31
kontrol positif (K+) yaitu perlakuan berupa Gambar 1. menunjukkan rerata kadar
pemberian suspensi glibenklamid 0,013 gula darah awal mencit berkisar antara 122,6
mg/kgBB dalam aquades dan kontrol negatif – 127,9 mg/dl. Menurut Toruan (2012),
(K-) berupa aquades. Setiap perlakuan kadar gula darah normal saat puasa berkisar
diberikan secara sondase. antara 80 – 144 mg/dl. Hal tersebut
Mencit diabetes untuk perlakuan
menunjukkan bahwa kadar gula darah awal
didapatkan dengan membagi mencit menjadi
kelompok yang terdiri atas 10 mencit dan mencit (Gambar 1.) dalam keadaan normal.
disuntikkan larutan aloksan dengan dosis 210 Sedangkan hasil pengukuran kadar gula
mg/kg BB sebanyak 0,3 ml melalui darah mencit setelah induksi aloksan
intraperitoneal. Setelah 3 hari, mencit mengalami peningkatan dengan rerata antara
diabetes dipuasakan kurang lebih selama 16- 258,9 -264,3 mg/dl, dengan kisaran rata-rata
18 jam dan darahnya diambil sebagai kadar gula darah tersebut mencit menunjukkan
gula darah, kolesterol, dan trigliserida awal. keadaan diabetes. Hal tersebut sesuai dengan
Perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri pernyataan Tjokroprawiro (2003) bahwa
diberikan mulai hari ke-11, pengambilan diabetes merupakan keadan dimana kadar
darah mencit selama perlakuan dilakukan gula darah melebihi batas normal, yaitu
pada hari ke-17 dan 25. Parameter yang melebihi 180 mg/dl.
diamati adalah kadar gula darah, kolestrol dan
trigliserida. Analis data menggunakan uji Uji Aktivitas Ekstrak Biji Ganitri
statistik Anova dengan tingkat kepercayaan terhadap Kadar Gula Darah
95% (p = 0,05), dan diteruskan dengan uji Hasil pengukuran kadar gula darah
Duncan. selama perlakuan 7 hari (hari ke-17) dan 15
hari (hari ke-25) diuraikan pada Gambar 2.
HASIL DAN PEMBAHASAN berikut ini.
Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah
Awal dan Sesudah Induksi Aloksan
Sebelum dilakukan perlakuan
pemberian ekstrak biji ganitri, hewan coba
diukur kadar gula darah awal pada hari Ke-7
setelah aklimasi dan sesudah induksi aloksan
pada hari ke-10. Data hasil pengamatan
diuraikan pada Gambar 1. berikut ini.

Gambar 2. Grafik perubahan kadar gula


darah selama perlakuan 7 hari
dan 15 hari; P1= dosis ekstrak
biji ganitri 650 mg/kg BB, P2=
dosis ekstrak biji ganitri 1300
mg/kg BB, P3= dosis ekstrak biji
ganitri 2600 mg/kg BB, K+ =
kontrol positif (glibenklamide),
dan K- = kontrol negatif (aquades
Gambar 1. Diagram kadar gula darah mencit
steril)
awal dan pada keadaan diabetes
(P1, P2, P3, K+, dan K- = Gambar 2. Selama perlakuan 7 hari dan
15 hari pemberian ekstrak biji ganitri, kadar
pengelompokan mencit)
gula darah mencit mengalami penurunan.
32
Dimana semua perlakuan pemberian ekstrak P1, P2, P3, K+, dan K- berbeda nyata atau
biji ganitri berdampak terhadap penurunan berbeda signifikan dengan signifikasi 1,00.
kadar gula darah mencit, namun perlakuan Terjadinya penurunan kadar gula darah
yang paling efektif dalam menurunkan kadar dengan perlakuan pemberian ekstrak biji
gula darah adalah perlakuan P3 dengan dosis ganitri dapat disebabkan oleh aktivitas
ekstrak biji ganitri (2600 mg/kg BB) selama senyawa antioksidan yang terdapat dalam
15 hari perlakuan yaitu hari ke-25 dapat biji ganitri. Senyawa antioksidan yang dapat
menurunkan kadar gula darah hingga 165,2 menurunkan kadar gula darah mencit dalam
mg/dl. Hal tersebut menunjukkan bahwa biji ganitri diduga adalah alkaloid
peningkatan dosis ekstrak biji ganitri (rudrakine, (-) elaeocarpine dan (-). iso-
sebanding dengan kemampuan dalam elaeocarpine) dan flavanoid (Amolkumar et
menurunkan kadar gula darah mencit. al, 2011). Senyawa alkaloid dalam biji
Menurut Dyahnugra, et al (2015), semakin ganitri dapat menurunkan kadar gula darah
tinggi dosis yang diberikan, sehingga dengan cara meningkatkan proses transpot
semakin tinggi juga senyawa antioksidan glukosa dalam darah, menghambat
yang ada didalamnya, maka akan semakin penyerapan glukosa dalam usus,
besar efek penurunan kadar gula darah yang menstimulus sintesis glikogen dan
diberikan. menghambat sintesis glukosa dengan
Sedangkan pada kontrol positif (K+) menghambat enzim glukosa 6-fosfatase dan
yaitu glibenklamide, menunjukkan enzim fruktosa 1,6-bifosfatase dalam
kemampuan yang lebih efektif dibandingkan mempengaruhi proses glukoneogenesis, serta
perlakuan P1, P2, dan P3 dalam penurunan meningkatkan oksidasi glukosa melalui
kadar gula darah baik perlakuan pada hari glukosa 6-fosfat dehidrogenase (Larantukan,
ke-17 atau ke-25, dengan menurunkan kadar et al, 2014). Sedangangkan senyawa
gula darah hingga 139,6 mg/dl. Pada kontrol flavanoid dalam biji ganitri dapat
negatif (K-) yaitu aquades steril, tidak menstimulir penggunaan glukosa perifer
berdampak terhadap penurunan kadar gula dengan cara meningkatkan jalur glikolitik
darah baik pada hari ke-17 ataupun hari ke- dan glikogenik yang dapat berdampak dalam
25, sebaliknya kadar gula darah mencit menekan jalur glikogenolisis dan
cenderung meningkat hingga 272,3 mg/dl. glukoneogenesis (Inawati et al, 2006).
Analisis data yang dilakukan dengan Kadar Kolesterol Mencit (Mus musculus
menggunakan uji One way ANOVA pada L.) Jantan Selama Perlakuan Pemberian
perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri, Ekstrak Biji Ganitri
pada hari ke 17 dan hari ke-25 didapatkan Sebelum dan sesudah perlakuan
nilai signifikasi sebesar 0,000 sehingga pemberian ekstrak biji ganitri dilakuan
(P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengukuran kadar kolesterol. Pengukuran
pengaruh pemberian ekstrak biji ganitri kadar kolesterol dilakukan pada hari ke-7
(Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap sebagai data awal, hari ke-10 saat mencit
penurunan kadar gula darah mencit (Mus keadaan diabetes, hari ke-17 perlakuan
musculus L.) jantan. Sedangakan hasil uji selama 7 hari, dan hari ke-25 perlakuan
Ducan pada hari ke 17 dan hari ke-25 selama 15 hari. Data hasil pengukuran kadar
didapatkan perlakuan P1, P2, P3, K+, dan K- kolesterol diuraikan pada Gambar 3. dan 4.
berada pada kolom yang berbeda, hal berikut ini.
tersebut dapat dinyatakan bahwa perlakuan

33
Gambar 3. Diagram kadar kolesterol mencit Gambar 4. Grafik perubahan kadar
awal dan pada keadaan diabetes kolesterol total selama perlakuan
(P1, P2, P3, K+, dan K- = 7 hari dan 15 hari; P1= dosis
pengelompokan mencit) ekstrak biji ganitri 650 mg/kg
Gambar 3. menunjukkan bahwa BB, P2= dosis ekstrak biji ganitri
rerata kadar kolesterol awal mencit 1300 mg/kg BB, P3= dosis
berkisar antara 68,6 – 74,2 mg/dl. Menurut ekstrak biji ganitri 2600 mg/kg
Toruan (2012), kadar kolesterol total BB, K+ = kontrol positif
mencit dapat dikatakan normal/baik, (glibenklamide), dan K- = kontrol
berada kurang dari 200 mg/dl. Gambar 3. negatif (aquades steril)
menyatakan kadar kolesterol total awal Gambar 4. menunjukkan bahwa
mencit dalam keadan normal/baik. selama perlakuan pemberian ekstrak biji
Sedangkan hasil pengukuran kadar ganitri, kadar kolesterol total yang
kolesterol total mencit saat mencit dalam sebelumnya meningkat selama mencit
keadan diabetes kadar kolesterolnya dalam keadaan diabetes pada hari-17 dan
mengalami peningkatan dengan rerata ke-25 berangsur-angsur mengalami
antara 135 -149,1 mg/dl, dengan kisaran penurunan dengan kadar yang berbeda-
rata-rata kadar kolesterol total tersebut beda. Perlakuan yang paling efektif
kadar kolesterol total mencit masih dalam menurunkan kadar kolesterol total pada
kategori normal/baik, walaupun terjadi hari ke-17 dan ke-25 adalah perlakuan P3
peningkatan selama mencit diabetes. dengan dosis ekstrak biji ganitri 2600
Peningkatan kolesterol plasma pada mg/kg BB, dengan penurunan kadar
penderita diabetes dapat disebabkan kolesterol total menjadi 82,1 mg/dl pada
resistensi insulin yang mempengaruhi hari ke-25. Sedangkan pada kontrol positif
proses sintesis dan pelepasan lipoprotein (K+) yaitu glibenklamide pada hari ke-25
plasma (Sirregar, 2010). Rader et al menunjukkan penurunan kadar kolesterol
(2005), menyatakan bahawa resistensi total menjadi 80,3 mg/dl, dan pada kontrol
insulin akan meningkatkan lipolisis pada negatif (K-) yaitu aquades steril tidak
jaringan adiposa sehingga terjadi mengalami penurunan kadar kolesterol
peningkatan lemak dalam darah termasuk total, sebaliknya meningkat menjadi 147,2
kolesterol dan trigliserida. mg/dl.

34
Penurunan kadar kolesterol total pada Mondal, 2014).
perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri Kadar Trigliserida Mencit (Mus
pada hari ke-17 dan ke-25, menunjukkan musculus L.) Jantan Selama Perlakuan
semakin tinggi dosis ekstrak biji ganitri Pemberian Ekstrak Biji Ganitri
yang digunakan berdampak terhadap Sebelum dan sesudah perlakuan
penurunan kadar kolesterol yang lebih pemberian ekstrak biji ganitri dilakuan
tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengukuran kadar trigliserida. Pengukuran
semakin tinggi dosis ekstrak biji ganitri kadar trigliserida dilakukan pada hari ke-7
mengandung senyawa antioksidan sebagai data awal, hari ke-10 saat mencit
khususnya senyawa flavanoid, dengan keadaan diabetes, hari ke-17 Perlakuan
konsentrasinya yang besar senyawa ini selama 7 hari, dan hari ke-25 perlakuan
mampu menghambat oksidasi kolesterol selama 15 hari. Data hasil pengukuran
dalam tubuh dan selanjutnya penurunan kadar trigliserida diuraikan pada Gambar
kadar kolesterol akan terjadi (Kaur & 5. dan 6. berikut ini.

Gambar 5. Diagram kadar trigliserida mencit awal dan pada keadaan diabetes (P1, P2, P3, K+, dan
K- = pengelompokan mencit)
Gambar 5. Menunjukkan bahwa trigliserida plasma dari hasil hidrolisis
rerata kadar trigliserida awal mencit jaringan (Inawati et al, 2006).
antara 79,6 – 92,6 mg/dl. Menurut
Toruan (2012), kadar trigliserida mencit
dikatakan normal/baik, berada kurang
dari 150 mg/dl, dan dikatakan cukup baik
apabila diantara 150 – 199 mg/dl.
Gambar 5. tersebut menunjukkan bahwa
kadar trigliserida awal mencit dalam
keadan normal/baik. Sedangkan hasil
pengukuran kadar trigliserida mencit saat
mencit dalam keadan diabetes, kadar
trigliserida mencit mengalami
peningkatan dengan rerata antara 153,8 - Gambar 6. Grafik perubahan kadar
159,6 mg/dl, dengan kisaran rata-rata trigliserida selama perlakuan 7
kadar trigliserida tersebut, kadar hari dan 15 hari; P1= dosis
trigliserida mencit masih dalam kategori ekstrak biji ganitri 650 mg/kg
cukup baik, walaupun terjadi peningkatan BB, P2= dosis ekstrak biji
selama mencit diabetes. Peningkatan ganitri 1300 mg/kg BB, P3=
trigliserida pada penderita diabetes dapat dosis ekstrak biji ganitri 2600
disebabkan resistensi insulin yang mg/kg BB, K+ = kontrol positif
mengakibatkan kerja beberapa enzim (glibenklamide), dan K- =
untuk melakukan metabolisme lemak
yaitu enzim lipoprotein lipase dan kontrol negatif (aquades steril)
lipasesensitive hormone terganggu,
sehingga terjadi peningkatan kadar

35
Gambar 4. menunjukkan selama
perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri, UCAPAN TERIMAKASIH
kadar trigliserida yang sebelumnya Ucapan terimakasih yang sebesar-
meningkat selama mencit dalam keadaan besarnya disampaikan kepada DPRM
diabetes pada hari-17 dan ke-25 DIKTI yang mendanai penelitian.
berangsur-angsur mengalami penurunan
dengan kadar yang berbeda-beda. DAFTAR PUSTAKA
Perlakuan yang paling efektif Amolkumar, Abhishek, Manoj, and
menurunkan kadar trigliserida pada hari Archana. 2011. An Evaluation of the
ke-17 dan ke-25 adalah perlakuan P3 Antidiabetic Effects of Elaeocarpus
dengan dosis ekstrak biji ganitri 2600 ganitrus in Experimental Animals.
mg/kg BB, dengan penurunan kadar Indian Journal of Pharmacology, 43
trigliserida menjadi 79,3 mg/dl pada hari (1): 56–59.
ke-25. Sedangkan pada kontrol positif
(K+) yaitu glibenklamide pada hari ke-25 Bharati, Satish, Shanmugam, &
menunjukkan bahwa penurunan kadar Palvannan. 2008. Evaluation of
trigliserida menjadi 78,4 mg/dl, dan pada Antioxidant Properties of Elaeocarpus
kontrol negatif (K-) yaitu aquades steril ganitrus Leaves. Indinian Journal of
tidak mengalami penurunan kadar Pharmaceutical, 7(3): 211-215.
trigliserida, sebaliknya meningkat Cavallerano, J. O. D. Ph.D. 2009. Care of
menjadi 170,5 mg/dl. the Patient with Diabetes Mellitus.
Penurunan kadar trigliserida pada http://www.aoa.org/documents/CPG-
perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri 3.pdf. [05 Maret 2016].
pada hari ke-17 dan ke-25, menunjukkan
Dyahnugra, A. A. & Simon B. W. 2015.
bahawa semakin tinggi dosis ekstrak biji
Pemberian Ekstrak Bubuk Simplisia
ganitri yang digunakan berdampak
terhadap penurunan kadar trigliserida Kulit Manggis (Garcinia mangostana
yang lebih tinggi. Hal tersebut L.) Menurunkan Kadar Glukosa Darah
menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
ekstrak biji ganitri mengandung senyawa Strain Wistar Jantan Kondisi
antioksidan khususnya senyawa Hiperglikemik. Jurnal Pangan dan
flavanoid, dengan konsentrasinya yang Agroindustri, 3 (1): 113-123.
besar senyawa ini mampu menghambat Hardainiyan, S., Bankim C. N., Krishan K.
radikal bebas serta gugus hidroksil (-OH) 2015. Elaeocarpus Ganitrus
dalam flavanoid dapat mendonorkan (Rudraksha): A Reservoir Plant with
proton (atom H), sehingga radikal bebas their Pharmacological Effects.
menjadi stabil yang kemudian International Journal of
menghambat reaksi oksidasi pada Pharmaceutical Sciences Review and
jaringan (Kaur & Mondal, 2014). Research, 34 (1): 55-64.
Inawati, Syamsudin, & Hendiq W. 2006.
KESIMPULAN
Pengaruh Ekstrak Daun Inai (Lawsonia
Terdapat pengaruh pemberian
inermis Linn.) Terhadap Penurunan
ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus
Kadar Glukosa, Kolesterol Total dan
sphaericus Schum.) terhadap penurunan
Trigliserida Darah Mencit yang
kadar gula darah, kolesterol, dan
Diinduksi Aloksan. Jurnal Kimia
trigliserida. Perlakuan yang paling efektif
Indonesia, 1 (2): 71-77.
adalah P3 (dosis ekstrak biji ganitri 2600
mg/kg BB) selama 15 hari, dengan rerata Joshi & Jain. 2014. A Review on
kadar gula darah, kolesterol, dan Ethnomedicinal and Traditional Uses
trigliserida akhir sebesar 165,2 mg/dl, of Elaeocarpus ganitrus Roxb.
82,1 mg/dl, dan 79,3 mg/dl. (Rudraksha). International Journal of

36
Pharma and Bio Sciences, 5(1): 495 – Setyawati, T. 2010. Pemanfaatan Pohon
511. Berkhasiat Obat di Cagar Alam. Jurnal
Kaur, S., Mondal P. 2014. Study of Total Penelitian Hutan dan Konservasi
Phenolic and Flavonoid Content, Alam, VII (2): 177 – 192.
Antioxidant Activity and Antimicrobial Sneha et al. 2015. Screening of the Anti-
Properties of Medical Plants Citation, oxidant, Antibacterial and Cytotoxic
J. Microbial. Activities of the Methanolic Extracts
Larantukan, S. V. M., Ni L. E. S., Sri K. of Elaeocarpus ganitrus and
W. 2014. Pemberian Ekstrak Etanol Elaeocarpus serratus. International
Kulit Batang Kelor Glukosa Darah Research Journal of Innovative
Tikus Hiperglikemia. Indonesia Engineering, 1 (7): 1-11.
Medicus Veterinus, 3(4): 292-299. Tjokroprawiro, A. 2003. Diabetes Melitus
Lingga, L. 2012. The Healing Power of : Klasifikasi, Diagnosis, dan Terapi,
Antioxidant. Jakarta: PT Elex Media Edisi III.Gramedia Pustaka Utama:
Komputindo. Jakarta.
Rader DJ, Hoobs H. H. 2005. Disorders of Toruan, P.L. 2012. Diabetes (Sakit tapi
lipoprotein metabolism. Harrison’s Sehat). Jakarta: Transmedia Pustaka.
Principles of Internal Medicine. Edisi
ke-16. New York: Mc Graw Hill.

37
38
39

You might also like