Gilvus) On The Growth of Rubber Plants Is Carried Out in Smallholder Rubber Gardens Which Are
Gilvus) On The Growth of Rubber Plants Is Carried Out in Smallholder Rubber Gardens Which Are
Gilvus) On The Growth of Rubber Plants Is Carried Out in Smallholder Rubber Gardens Which Are
Zainal Arifin
Dosen Pendidikan biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya
E-mail : [email protected]
Abstract
TherResearch to determine the effect of the existence of soil termite nests (Macrotermes
gilvus) on the growth of rubber plants is carried out in smallholder rubber gardens which are
managed with local wisdom, naturally without using chemical fertilizers and pesticides. The
area of rubber plantations studied was around 2 ha. In the rubber garden soil, many soil
termite nests were found which identified M. gilvus species. The parameters of the study were
stem circumference, which was measured using a tape meter at a tree height of 125cm from
the ground surface, while the percentage of rubber tree canopy cover was measured using the
Line Intercept tape method. Data analysis used the Mann-Whitney test. Samples of rubber
trees with termite nests are the closest trees to the location of termite nests, while trees
without termite nests are rubber trees which at a minimum radius of 3 m are not found termite
nests. Organic garden management without pesticides allows termites to be present and nest
in the garden. The existence of soil termites M. gilvus (Hagen) lodged in rubber plantation
land has caused changes in physico-chemical characteristics / soil fertility, this is evident
from the differences in the growth of stem circumference and better canopy cover on rubber
plants that grow near termite nests compared to growing on soil without termite nests.
Keywords: Macrotermes gilvus, rubber gardens, growth, stem circumference, termite nests.
Abstrak
Penelitian untuk mengetahui dampak keberadaan sarang rayap tanah (Macrotermes gilvus)
terhadap pertumbuhan tanaman karet dilakukan di kebun karet rakyat yang dikelola dengan
kearifan lokal, secara alami tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Luas kebun
karet yang diteliti sekitar 2 ha. Di tanah kebun karet tersebut ditemukan banyak sarang rayap
tanah yang teridentifikasi spesies M. gilvus. Parameter penelitian berupa lingkar batang,yang
diukur menggunakan meteran pita pada ketinggian pohon 125cm dari permukaan tanah,
sementara persentase tutupan tajuk pohon karet diukur menggunakan metode Line Intercept
tape. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Sampel pohon karet dengan sarang
rayap adalah pohon yang terdekat dengan letak sarang rayap, sedangkan pohon tanpa sarang
rayap adalah pohon karet yang pada radius minimal 3 m tidak ditemukan sarang rayap.
Pengelolaan kebun secara organik tanpa pestisida memungkinkan rayap hadir dan bersarang
di lahan kebun. Keberadaan rayap tanah M. gilvus (Hagen) bersarang di lahan kebun karet
telah menyebabkan perubahan pada karakteristik fisiko-kimia/kesuburan tanah, hal ini
tampak dari adanya perbedaan pada pertumbuhan lingkar batang dan tutupan tajuk yang lebih
baik pada tanaman karet yang tumbuh dekat sarang rayap dibandingkan dengan yang tumbuh
pada tanah tanpa sarang rayap.
Kata Kunci: Macrotermes gilvus, kebun karet, pertumbuhan, lingkar batang, sarang rayap.
12
JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018
lain seperti jamur dan bakteri tidak dapat Kehadiran rayap tanah di lahan
berfungsi(Mommer, 2003). kebun karet, mengindikasikan adanya
Rayap dapat mengkonsumsi hingga sinergitas antara rayap dengan tata-kelola
30% dari jatuhan daun di hutan hujan kebun karet. Pengamatan lapang
tropis(Martinus, 1994 ; Matsumoto dan mengindikasikan bahwa ukuran lingkar
Abe, 1979). Secara umum, dalam satu pohon tanaman karet yang tumbuh dekat
bulan rayap dapat memindahkan 12 – 57 sarang rayap cenderung lebih besar
% serasah yang tersedia(Freymann et al., dibandingkan dengan tanaman karet
2008). Perilaku rayap membuat sarang lainnya yang lebih jauh dari sarang. Pada
yang unik, menyebabkan rayap dapat survai awal di lahan kebun karet seluas
mempertahankan kelembaban dan suhu di sekitar 2 ha ditemukan lebih dari 30
dalam sarangnya(Engel et al., 2009). gundukan sarang rayap, dengan ukuran
Perubahan kondisi fisiko-kimia sarang dan jarak dari pohon yang beragam.
tanah, dapat berpengaruh negatif terhadap Dari uraian diatas baik teoretik maupun
organisma yang hidup di lahan tersebut. empirik, tentang fenomena dari
Sebaliknya, untuk populasi tertentu, dapat keberadaan rayap bersarang di lahan kebun
semakin diuntungkan oleh perubahan itu. karet tersebut, maka perlu diteliti dan
Dengan perubahan dikaji lebih dalam apakah ada dampak dari
tersebut,memungkinkan reproduksi, keberadaan rayap tersebut bersarang
pertumbuhan dan perkembangannya dapat terhadap pertumbuhan tanaman karet.
semakin meningkat, karena populasi
tersebut menemukan kondisi lingkungan BAHAN DAN METODE
baru yang lebih baik, akibat terhindar dari Tempat dan waktu penelitian
pesaing dan predator yang sebelumnya Penelitian dilakukan pada bulan Desember
hadir di lahan tersebut. Fenomena 2016 hingga Mei 2017 di lahan kebun
lapangan menunjukkan bahwa di lahan karet produktif di Desa Tanjung Batu
kebun karet rakyat yang dikelola secara Kaupaten Ogan Ilir. Kebun terletak sekitar
alami, tanpa penggunaan pestisida dan 60 km dari kota Palembang dan sekitar 20
pupuk kimia, ditemukan banyak gundukan km dari Inderalaya ibukota kabupaten
tanah sarang rayap. Hal itu Ogan Ilir. Rata rata curah hujan berkisar
mengindikasikan bahwa lahan kebun karet antara 2,000 mm hingga 3,000 mm dan
merupakan habitat yang baik dan dapat jumlah hari hujan berkisar antara 66
ditempati rayap tanah. hingga 100 hari per tahun dan suhu udara
harian berkisar antara 230 hingga 330
14
JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018
Gambar 1. Sketsa penelusuran sarang rayap tanah di lahan penelitian (Arifin, et al.,2014)
Keterangan : = pohon karet
= Posisi sarang rayap di lahan penelitian
15
JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018
dengan luas tutupan pohon dan lingkar pengaruh langsung suhu lingkungan
batang terhadap suhu tubuh rayap. Suhu tubuh
Kriteria Uji : berpengaruh terhadap kinerja metabolisme
Tolak Hipotesis nol (0) jika nilai rayap. Metabolisme yang maksimal terjadi
signifikansi p-value (< 0,05). pada kondisi suhu tubuh yang optimal dari
toleransi rayap. Suhu tanah adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN penting untuk tempat yang dipilih rayap
HASIL membangun sarangnya. Hasil penelitian
Kebun karet dikelola dengan menunjukkan bahwa suhu tanah di kebun
membiarkan jatuhan daun dan ranting mati karet berada dalam kisaran yang
dari tanaman karet tertimbun diantara baris ditoleransi rayap yaitu berkisar antara 26o
pohon karet di permukaan tanah (gambar – 28o C. Sementara data hasil pengukuran
2). Mengetahui kondisi fisiko-kimia tanah luas tutupan pohon dan lingkar pohon diuji
kebun merupakan hal penting, karena menggunakan uji statistik Mann-Whitney.
rayap tidak akan menempati suatu tanah Uji ini untuk mengetahui nilai beda rata
jika kondisi fisiko-kimianya tidak cocok rata dari data, hasilnya seperti yang
untuk persyaratan hidupnya, meskipun tercantum pada tabel 1. Hasil uji
makanannya cukup tersedia. Oleh menunjukkan ada perbedaan lingkar pohon
karenanya keberadaan sarang rayap dan persentase tutupan tajuk antara pohon
mengindikasikan bahwa kondisi fisiko- karet yang tumbuh di tanah yang ada
kimia tanah ada dalam toleransi rayap. sarang rayapnya dibandingkan dengan
Rayap adalah serangga yang responnya tanaman karet yang tumbuh di tanah tanpa
terhadap suhu bersifat poikilotermi, ada sarang.
a b
Gambar 2. Lahan kebun karet (a) gundukan tanah sarang rayap M. gilvus(b)
16
JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018
17
JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018
Tabel 1. Data tutupan tajuk, lingkar pohon dan hasil uji statistik terhadap pertumbuhan
tanaman karet dekat sarang rayap dan tanpa sarang Rayap.
18
JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018
mana eluviasi tanah liat dari tanah tanah menahan air yang semakin tinggi
permukaan dan elluviasi dalam subsoils dan tersedianya nutrisi tanah(Arshad
adalah dominan dalam proses 1982;Ackerman et al., 2007).
pembentukkan tanah. Liat yang diperkaya Ada 2 aspek penting yang terkait
dalam gundukan sarang mati maupun dengan perilaku rayap dalam siklus
sarang hidup dan terkikisnya gundukan Nitrogen, yang pertama memindahkan
sarang rayap oleh erosi akan meningkatkan materi serasah permukaan tanah ke dalam
kapasitas tanah menahan hara, yang berarti galeri galeri di dalam sarang, dan
perilaku rayap ini berperan besar terhadap mendedahkannya terhadap dekomposisi
kesuburan tanah dan pertumbuhan bakteri dan fungi di dalam sarang. Kedua
tanaman di tanah dengan sarang rayap ini memperkaya Nitrogen melalui simbiotik
di daerah tropis(Abe, et al 2009 b). dengan bakteri saluran cerna rayap yang
Sarang merupakan ruang utama mampu mengikat nitrogen dan mengurai
kehidupan koloni rayap dan ditempati materi serasah selulosa yang kaya
rayap dalam kurun waktu yang lama(Korb nitrogen. (Curtis and Waleer, 1995).
dan Lisenmair, 2001). Ukuran sarang Kandungan fosfat pada tanah sarang rayap
rayap tanah yang semakin besar yang mengurai/hancur adalah lebih tinggi
menggambarkan jumlah individu yang dari tanah sekitarnya dikarenakan sebagian
semakin banyak dan lamanya waktu rayap besar aktifitas rayap berlangsung di dalam
menempati sarang. Ontogeni hidup dari sarang.Tinggi rendahnya kandungan fosfat
koloni M. bellicosus diperkirakan berkisar pada tanah gundukan sarang terkait pada
antara 4 sampai 10 tahun(Pomeroy, 1983), jumlah materi organik yang dihasilkan
15 sampai 20 tahun maksimum, (Collins, oleh rayap dan tingginya pertukaran kation
1983). Ukuran sarang rayap genus dengan kandungan liat. (Dangerfield et al.,
Macrotermes berkorelasi positif dengan 1998; Kaschuk et al., (2006); Lopez-
jumlah individu rayap yang Hernandes et al., (2006)). Selanjutnya,
menempatinya(Josens dan Soki, 2010), dalam kaitannya dengan mineral Kalium,
selanjutnya jumlah total individu rayap rayap mampu mentranform K menjadi
tanah M. gilvus antar sarang yang berbeda kaolinit dan mensintesanya menjadi
ukuran adalah berbeda signifikan (Lee, organometal kompleks. Oleh karenanya
2012). Jika gundukan tanah sarang mati kandungan K tanah dalam sarang rayap
dan tanah dilingkungan sekitarnya akan lebih tinggi dari tanah sekitarnya (Millogo
menjadi lokasi yang baik untuk et al., 2011)
pertumbuhan tanaman karena kapasitas
19
JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018
Perilaku rayap membangun dan memiliki total karbon organik dan nitrogen
memelihara sarang menggunakan materi yang lebih tinggi dan rendah serasah
organik,mineral tanah dan air liurnya segar. Jumlah karbon organik dan nitrogen
berdampak terhadap perubahan pada tanah yang tinggi berasal dari materi organik
sekitar sarang. Rayap tidak hanya yang digunakan rayap membangun
mengumpulkan dan mencampur materi sarangnya.
organik tanah tetapi juga mencerna dan
mengekstraksi hara mineral tanah. Selama KESIMPULAN
proses pencernaan makanan, materi Kearifan pengelolaan lahan kebun
organik dirombak menjadi partikel yang karet secara organik tanpa pupuk kimia
dibantu oleh bakteri simbion dalam saluran dan pestisida telah berdampak terhadap
pencernaan rayap, sehingga materi organik hadir dan bersarangnya rayap tanah
terdekomposisi lebih baik. Proses Macrotermes gilvus di lahan kebun karet
dekomposisi dalam saluran cerna tersebut. Kehadiran rayap tanah
membantu percepatan pembentukan materi Macrotermes gilvus bersarang dan
humus. Saat materi organik melalui beraktifitas hidup di lahan kebun karet
saluran cerna rayap akan mengalami berdampak terhadap perubahan kondisi
sejumlah proses kimia dan biologi yang fisiko-kimia tanah. Secara kimia,
dapat merubah jumlah kandungan materi kehadiran rayap dapat meningkatkan
organik, Tanah di dalam sarang. ( kualitas hara tanah, sedangkan secara
Brauman, (2000).Selanjutnya dinyatakan fisika, dapat memperbaiki tekstur tanah,
bahwa kandungan hara pada tanah dalam yang menyebabkan kualitas tanah menjadi
sarang 1,5 kali lebih tinggi dari tanah lebih baik untuk menopang pertumbuhan
sekitarnya (Coventry et al., 1988). Perilaku tanaman karet. Oleh karena itu, diantara
rayap tanah juga menyebabkan porositas keduanya, rayap tanah Macrotermes gilvus
tanah dan peresapan air tanah menjadi dan tanaman karet terbukti ada hubungan
meningkat serta galeri galeri dari sarang timbal balik yang mutualistik.
dapat terisi oleh materi tanah bagian
atasnya saat turun hujan (Abe et al., 2009
DAFTAR PUSTAKA
b). Selanjutnya bangunan galeri galeri
Abe, S.S., Yamamoto, S., Wakatsuki,
yang dibuat rayap membantu proses
T.(2009b) Soil-particle selection by
pembentukan tanah di bagian yang lebih the mound-building termite
Macrotermes bellicosus on a sandy
dalam (Schaefer, 2001). Zhang (2013)
loam soil catena in a Nigerian
menyatakan bahwa tanah kebun karet
20
JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018
21
JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018
22