Pengaruh Budaya, Motivasi Kerja Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
Pengaruh Budaya, Motivasi Kerja Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
Pengaruh Budaya, Motivasi Kerja Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
Abstract
The aim of this research is to know and to analyze the influence of work culture, work
motivation and competency on employee's performance. The Objects are employees of BJB bank at
Ciamis, Garut and Tasikmalaya). The method used is descriptive. The sample was taken by using total
sampling technique with total of the samples 89 people. By path analysis, the research found that work
motivation with indicators internal and external motivation; work culture with indicators of Service
excellence, Professionalism, Integrity, Respect, Intelligence, Trust included in the high category. Work
motivation with indicators of internal motivation and external motivation is included in the sufficient
category. Competencies with indicators of Work Quality, Cooperation, Responsibility and Quantity of
work are included in the sufficient category. Employee performance with indicators of Work Quality,
Discipline Behavior, Use of work time and Attendance are included in the sufficient category. There is
a partial positive effect and simultaneous work culture, work motivation and competence on employee
performance so that the hypothesis is verified. This means that if the strategy which includes work
culture, work motivation and competence is increased, the performance of bank employees to
Tasikmalaya, Garut and Ciamis will be better.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis pengaruh budaya kerja,
motivasi kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan Objek diteliti adalah karyawan di KCP
Bank BJB Ciamis, Garut dan Tasikmalaya. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif
kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling dengan jumlah sampel
89 orang, dengan menggunakan analisis jalur, penelitian menemukan bahwa budaya kerja dengan
indikator Service excelence, Profesionalism, Integrity, Respect, Intelegence, Trust termasuk pada
kategori tinggi. Motivasi kerja dengan indikator motivasi internal dan motivasi eksternal termasuk
pada kategori cukup. Kompetensi dengan indikator Kualitas Kerja, Kerja Sama, Tanggung Jawab dan
Kuantitas pekerjaan termasuk pada kategori cukup. Kinerja karyawan dengan indikator Kualitas Kerja,
Perilaku Disiplin, Pemanfaatan waktu kerja dan Absensi termasuk pada kategori cukup. Terdapat
pengaruh positif secara parsial dan secara simultan budaya kerja, motivasi kerja dan kompetensi
terhadap kinerja karyawan sehingga hipotesis teruji kebenarannya. Artinya jika strategi yang meliputi
budaya kerja, motivasi kerja dan kompetensi ditingkatkan maka kinerja karyawan bank bjb kcp
Tasikmalaya, Garut dan Ciamis akan semakin baik
Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata Job Perfomance atau Actual Perfomance (prestasi kerja
atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya tidak terlepas dari kinerja setiap individu yang ada dalam organisasi tersebut.
Pegawai memainkan peranan yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan organisasi.
Seberapa baik seorang pemimpin mengelola kinerja bawahannya akan secara langsung
mempengaruhi kinerja individu, unit kerja dan organisasi secara keseluruhan [2]. Kinerja
pegawai dapat diartikan sebagai prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun
kuantitas yang dicapai pegawai per periode dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing – masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Penilaian kinerja (Performance Appraisal) adalah suatu cara yang dilakukan untuk menilai
prestasi kerja seorang karyawan apakah mencapai target pekerjaan yang dibebankan
kepadanya. Pelaksanaan penilaian hasil kerja atau kinerja organisasi maupun kinerja
individual dilakukan oleh sistem manajemen yang bertugas untuk melakukan penilaian hasil
kerja karyawan yang disebut manajemen kinerja [2].
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) bertujuan untuk memperoleh bahan-
bahan pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
sistem karier dan sistem prestasi kerja. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) harus
dibuat seobyektif mungkin berdasarkan data yang tersedia. Pejabat Penilai adalah atasan
langsung Pegawai Negeri Sipil yang di nilai. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan Pegawai
Negeri Sipil, dituangkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan unsur – unsur yang di nilai adalah: 1. Kesetiaan; 2. Prestasi
Kerja; 3. Tanggung Jawab; 4. Ketaatan; 5. Kejujuran; 6. Kerjasama; 7. Prakarsa; 8.
Kepemimpinan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini bersifat deskriptif. Menurut Gima Sugiama (menjelaskan sebagai
berikut: “Metode deskriptif adalah riset yang berupaya mengumpulkan data, menganalisis
secara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa
penelitian berlangsung atau masa sekarang” [3]. Sifat deskriptif pada dasarnya ingin menguji
kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan,
dimana dalam penelitian ini bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui Pengaruh
Budaya Kerja, Motivasi dan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan
Pemerintah Kota Tasikmalaya. Opersional variabel merupakan suatu pengukuran
terhadap variabel yang didefinisikan secara konseptual, variabel yang akan diteliti adalah
Budaya Kerja (X1), Motivasi (X2) dan Kompetensi (X3) sebagai variabel bebas dan Kinerja
(Y) sebagai variabel terikat. Rancangan operasionalisasi variabel ini, yang meliputi variabel,
konsep variabel, sub variabel, indikator, skala pengukuran serta sumber data didasarkan atas
grand theory yang dikemukakan sebelumnya diatas, serta beberapa penelitian terdahulu.
Populasi pada penelitian ini adalah Karyawan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Ciamis,
Garut dan Tasikmalaya sebanyak 151 orang. Penentuan sampel dilakukan secara sensus.
Untuk menguji hipotesis, digunakan Analisis jalur ( Path Analisis ). Adapun langkah kerja di
dalam menggunakan analisis ini adalah sebagai berikut :
X2 Y
X3
Budaya Kerja
PYX1
(X)1
=0.461
rx1x2 ε
=0.566
PYX2
rx1x3 =0.214
0,471 Motivasi (X2)
Kinerja (Y)
rx2x3
=0.762
Kompetensi
PYX3
(X3) =0.322
Dari Gambar di atas dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel,
yang disajikan dalam tabel berikut di bawah ini.
Y X1 Y = ρ (0,461)
YX 1
2 2 0,2120
(ρyx1)(rx1x2)(ρyx2)
(0,461) (0,566) (0,214) 0,0560
(ρyx1)(rx1x3)(ρyx3)
(0,461) (0,471) (0,322) 0,0700
Total Pengaruh X1 0,3380
Sumber: Lampiran
Tabel 2. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total Pengaruh Variabel X2 dan Y
Pengaruh Langsung X2 Pengaruh Tidak Langsung X2 Total Pengaruh
Y X2 Y= ρ YX2
2
(0,214)2
0,0460
(ρyx2)(rx2x1)(ρyx1)
(0,214) (0,566) (0,461) 0,0560
(ρyx2)(rx2x3)(ρyx3) (0,214)
(0,762) (0,322) 0,0520
Y X3 Y= ρ
YX3
2
(0,322)2
0,1040
(ρyx3)(rx3x1)(ρyx1)
0,0700
(0,322) (0,471) (0,461)
(ρyx3)(rx3x2)(ρyx2)
0,0520
(0,322) (0,762) (0,214)
Total Pengaruh X3 0,2260
Sumber: Lampiran
Tabel 4. Total Pengaruh Variabel X1, X2, X3 Terhadap Y
Total Pengaruh X1,X2, dan X3 terhadap Y 0,718
0.5310
Jumlah 100%
Berdasarkan hasil pengitungan, diperoleh Sig. = 0,000 dan nilai F = 72,191 sedangkan
tingkat kesalahan sebesar 5 % atau (α = 0,05) sehingga p value < α atau 0,000 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima sehingga hipotesis diterima. Artinya secara bersama-sama
terdapat pengaruh budaya kerja, motivasi kerja, dan kompetensi terhadap kinerja karyawan di
Bank BJB KCP Garut, Ciamis dan Tasikmalaya, sehingga hipotesis teruji kebenarannya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sunaryo (2010), bahwa
kompetensi dan budaya kerja mempengaruhi terhadap kinerja karyawan penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi dan budaya kerja terhadap
kinerja karyawan. Demikian pula penelitian yang telah dilakukan oleh Mustofa (2011)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi, budaya kerja dan
kompentensi sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan [].
2. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Bank BJB KCP Garut,
Ciamis dan Tasikmalaya
Pengaruh Motivasi kerja terhadap kinerja Garut, Ciamis dan Tasikmalaya dapat dilihat
dari indikator yang digunakan. Untuk menguji hipotesis diatas maka dilakukan pengolahan
atas data, dimana berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai koefisien jalur ρ YX2 2
sebesar 0.0460 untuk hubungan langsung, Sedangkan untuk total pengaruh tidak langsung
sebesar 0.1540. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa koefisien determinasi sebesar
15,40%. variabilitas dari variabel kinerja karyawan dapat diterangkan (dipengaruhi) oleh
variabel kinerja karyawan). Artinya yaitu bahwa motivasi kerja dapat mendukung
terhadap kinerja karyawan di Bank BJB KCP Garut, Ciamis dan Tasikmalaya.
Dengan kriteria penolakan Ho jika tsig> α maka dengan α= 0,05, diperoleh nilai t sig
sebesar 0,00 sehingga t sig>α Ho ditolak atau dengan kata lain motivasi kerja secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari penelitian sebelumnya
dapat dilihat bahwa penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dari variabel motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan dan dengan demikian ini berarti bahwa penelitian ini dapat
memperkuat penelitian sebelumnya bahwa motivasi kerja pun merupakan salah satu
variabel yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
Rekomendasi
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya dengan tanpa
melupakan segala keterbatasan dan kekurangan-kekurangan yang dirasakan dalam penelitian
ini, maka peneliti akan mengemukakan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian
ini yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau bahan pertimbangan bagi
pihak-pihak yang memerlukan khususnya bagi pihak perusahaan upaya peningkatan kinerja
karyawan yaitu:
1. Untuk meningkatkan budaya kerja, para karyawan harus terus lebih memahami dan
memaknai apa itu budaya perusahan oleh setiap karyawan . Serta untuk meningkatkan
motivasi kerja, pihak perusahaan perlu mengupayakan peningkatan secara
berkesinambungan terutama hal yang menyangkut peningkatan hubungan antara
pimpinan dan karyawan yang harmonis maupun hubungan antar sesama karyawan
sehingga akan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan lebih memotivasi
karyawan dalam bekerja sehingga kinerja pun dapat meningkat. Dan untuk meningkatkan
kompetensi maka pihak perusahaan perlu mengupayakan peningkatan secara
berkesinambungan terutama hal yang menyangkut peningkatan terutama dalam pelatihan-
pelatihan yang harus diikuti oleh semua karyawan. Adanya peningkatan kompetensi
karyawan, maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
2. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pengaruh residu yaitu sebesar 0,5310 yang
berarti bahwa faktor lain diluar variabel yang diteliti kecil pengaruhnya. Oleh karena itu
maka sebaiknya dilakukan penelitian mendalam dengan menggunakan variabel lain yang
mungkin akan memberikan pengaruhnya terhadap kinerja ataupun menggunakan variabel
yang sama pada kajian yang berbeda dengan mengubah salah satu variabel atau
menambah variabel lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] S. S. Dwiningwarni and P. Dindah, “Pengaruh Budaya Organisasi Dengan
Pendekatan Integritas, Etos Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Organisasi,” Eksis, vol. 12, no. 2, pp. 149–160, 2017.
[2] Dwija Putri, “Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja dalam perspektif,” vol.
3, 2012.
[3] Bhakti Amrinul (UMY), “Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan,” ProsidingInterdisciplinary
Postgrad. Student Conf. Progr. Pascasarj. Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
(PPs UMY) ISBN 978-602-19568-3-0, 2016.