Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat Dari Tanah
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat Dari Tanah
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat Dari Tanah
2, Juli 2017
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787
*Email: [email protected]
**Email: [email protected]
Abstract: Organohalogen compounds are one of the largest pollutants in the environment.
Bioremediation is one step that can be done to reduce organohalogen pollution. Some soil
bacteria are known to have dehalogenase enzymes and are potentially used as organohalogen
compound bioremediators. In this study, isolation of soil bacteria was able to degrade the
monoclhoroacetic acid (MCA) and characterize the growing ability of these bacteria at
various concentrations of MCA. The isolation result obtained 5 colonies of bacteria that can
grow on medium with high MCA concentration that is 10mM. PG3, TJ4, PW2, CW1, and
PG2 bacteria were each capable of releasing chloride ions by 95.14%; 91.89%; 89.46%;
89.46; 88.81% on medium containing 1mM MCA 29.24%; 28.17%; 28.10%; 24.31%;
26.16% on 5mM MCA, and 13.03%; 12.09%; 9.95%; 8.35%; 8.72% at 10mM MCA. It
appears that organohalogen degradation occurs more effectively in medium with low MCA
concentrations, and PG3 bacteria have the highest ability. The growth of the five bacteria
reached the stationary phase at 18-24 hours with OD600 of 0.3-0.4.
Keywords: monoclhoroacetic acid, biodegradation of organhalogen compounds, isolation of
soil bacteria
174
175 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman
luas di bidang industri sebagai pelarut, kemampuan adaptasi yang baik karena
toksik dan tidak mudah didegradasi oleh Mikroorganisme yang mampu hidup
setengahnya diproduksi oleh negara Cina dehaloganase adalah enzim yang mampu
organ hati (Sakai et al, 2005). Oleh menghasilkan dehalogenase antara lain
e-ISSN 2502-4787
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat 176
Tanah merupakan media dimana padat. Untuk sumber karbon pada media
bakteri dapat tumbuh dengan baik. minimal digunakan Asam
Dalam tanah yang terpapar polutan Monokloroasetat. Untuk uji biodegradasi,
organohalogen dimungkinkan akan hidup digunakan asam merkuri thiosianat,
bakteri yang mampu mendegradasi etanol p.a, ferri ammonium sulfat, NaCl,
senyawa tersebut. Bakteri yang tidak dan asam nitrat. Untuk pewarnaan gram
mampu mendegradasi organohalogen digunakan kristal violet, larutan lugol,
yang bersifat toksik tidak akan mampu alkohol, dan safranin.
bertahan hidup di lingkungan toksik.
Penelitian ini bertujuan untuk Isolasi Bakteri dari Tanah
mengisolasi bakteri pendegradasi MCA Sebanyak 0.5 gram tanah
dari tanah dan mengkarakterisasi dimasukkan dalam erlenmeyer 50 ml
kemampuan tumbuh pada media yang berisi 10ml minimal medium cair yang
mengandung variasi konsentrasi mengandung anti jamur dan MCA
organohalogen. dengan konsentrasi 1mM. Ditumbuhkan
selama 24 jam di inkubator bergoyang
METODE dengan kecepatan 150 rpm di suhu 37°C,
Penyiapan Sampel Tanah setelah ditumbuhkan selama 24 jam
Sampel tanah diambil dari kedalaman kemudian diencerkan 10-3 sampai 10-6 ,
disterilkan dengan alkohol. Kondisi tanah diinkubasi selama 3-5 hari pada suhu
yang diambil tidak terlalu kering dan 37°C.Bakteri yang tumbuh kemudian
e-ISSN 2502-4787
177 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman
minimal padat yang ditambah MCA 5mM, 10mM, 15mM, dan 20 mM.
dengan konsentrasi akhir 5, 10, dan 20 Bakteri ditumbuhkan selama 24 jam
mM yang juga ditambahkan ekstrak ragi kemudian diukur OD600 di jam ke-24.
sebanyak 0.1%. Media uji ditumbuhkan
di inkubator dengan suhu 37°C selama Uji Kuantitatif Kemampuan
Biodegradasi Bakteri terhadap Variasi
24-48 jam. Pemindahan isolat bakteri Konsentrasu MCA
dilakukan dengan teknik goresan
Bakteri terpilih ditumbuhkan dalam
menggunakan kawat ose. Bakteri yang
media minimal yang ditambah yeast
mampu tumbuh dikonsentrasi tertinggi
selama 16-18 jam di inkubator bergoyang
dipilih untuk uji selanjutnya.
pada suhu 37°C sebagai starter. Sebanyak
10 % starter ditumbuhkan kembali di
Uji Kualitatif Biodegradasi
Organohalogen media minimal yang yang mengandung
MCA dengan konsentrasi akhir 1mM
Bakteri terpilih ditumbuhkan di
MCA, 5mM, dan 10mM. Bakteri
media minimal padat yang ditambah
ditumbuhkan selama 24 jam. Setelah 24
MCA dengan konsentrasi tertinggi
jam diukur kemampuan biodegradasi di
dimana bakteri mampu hidup, yang juga
jam ke-24 dengan metode bregman dan
ditambah ekstak yeast 1% dan Brom
sanik.
timol Biru (BTB) sebagai indikator
biodegradasi. Media uji ditumbuhkan di
Uji Biodegradasi organohalogen oleh
inkubator dengan suhu 37°C selama 24- Bakteri dengan metode Bregman dan
48 jam. Sanik
e-ISSN 2502-4787
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat 178
minimal yang ditambah yeast selama 16- menghentikan pertumbuhan jamur yang
18 jam di inkubator bergoyang pada suhu ada di tanah. Selain bakteri, tanah juga
pada pada suhu 37˚C 150 rpm dan belakang penggunaan senyawa
e-ISSN 2502-4787
179 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman
belum diketahui jenis paparan senyawa senyawa asam hidroksi. Pada tanah
organohalogennya, sampel tanjungsari Padalarang tidak terdapat bakteri yang
dan pangalengan merupakan sampel mampu untuk menjadikan MCA sebagai
tanah dari perkebunan sayur yang sumber karbon dan tidak memiliki enzim
terbiasa kena paparan pestisida DDT. dehalogenase yang mampu memutuskan
Pengambilan sampel dari beberapa ikatan senyawa asam monokloroasetat
tempat dimaksudkan untuk mendapatkan dengan ion halidanya. Hal ini
keanekaragam bakteri yang dapat menunjukkan bahwa bakteri yang tidak
mendegradasi Asam Monoklorasetat memiliki kemampuan untuk menjadikan
berdasarkan latar belakang paparan MCA sebagai satu-satunya sumber
senyawa organohalogen yang sering karbon tidak mampu hidup dalam media
mengenai sampel tanah. MCA. Oleh sebab itu digunakan minimal
Hasil penumbuhan bakteri media ini untuk menyeleksi bakteri yang
menunjukkan bahwa tanah Purwakarta, diinginkan.
Tanjungsari, Pangalengan dan Ciwidey
memiliki bakteri yang mampu tumbuh Uji Kualitatif Ketahanan Tumbuh
Bakteri
pada minimal media yang hanya
mengandung 1 mM MCA sebagai Dari hasil isolasi di dapat banyak
sumber karbon. Hasil isolasi dari tanah koloni tunggal. Pemilihan bakteri yang
Bakteri yang mampu tumbuh pada dilakukan sebagai seleksi bakteri yang
dimungkinkan karena bakteri mengenali hal ini media uji merupakan minimal
MCA dan mampu bertahan hidup dengan medium dengan penambahan MCA
karbon. Bakteri yang hidup dalam media mM. Pada media uji ini ditambah sumber
MCA memiliki kemampuan untuk nutrisi lain yaitu berupa ekstrak ragi
menghasilkan ion halida bebas dan medium yang hanya mengandung MCA
e-ISSN 2502-4787
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat 180
e-ISSN 2502-4787
181 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman
dapat juga menjadi toksik untuk bakteri Perubahan warna media terjadi karena
yang memiliki enzim dehalogenase, pada media terdapat ion klorida bebas
namun dengan tetap hidup maka bakteri yang dilepaskan oleh bakteri, sehingga
tersebut dapat memproses MCA agar dengan keberadaan ion klorida ini
tidak toksik baginya. mengubah pH media menjadi asam dan
juga mengubah warna indikator BTB
Uji Kualitatif Biodegradasi MCA oleh menjadi kuning (Strotmann &
Bakteri
Roschenthaler, 1987; Soetarato, 1997;). Dari
5 (Lima) isolat terpilih diduga hasil penelitian terlihat bahwa kelima
mampu mendegradasi MCA dan bakteri mampu mendegradasi MCA
menghasilkan ion klorida bebas. Ion karena kelima bakteri menghasilkan
klorida bebas ini dapat dideteksi dengan warna kuning pada media (Gambar 2).
indikator Brom Timol Biru (BTB).
Pw2
PG3
TJ4
CW1
PG2
Gambar 2. Uji Kualitatif Biodegradasi MCA dengan Indikator Brom Timol Biru
e-ISSN 2502-4787
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat 182
PW2 CW1
standar uji kuantitatif kemampuan hidup menjadikan MCA sebagai sumber karbon
e-ISSN 2502-4787
183 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman
dan MCA sudah bersifat toksik bagi ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan
bakteri sehingga bakteri mengalami degradasi efektif hanya sekitar 0.8 mM
penurunan kemampuan tumbuh. per bakteri.
Pada konsentrasi 0; 1; 5 mM
penambahan MCA terlihat pola urutan 100
kemampuan tumbuh yang relatif sama. 90
e-ISSN 2502-4787
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat 184
PG2
0,2 Isolat PW2 dan CW1 memiliki
TJ4
kemampuan tumbuh tinggi namun
0,1
PG3 kemampuan biodegradasinya rendah.
0 Isolat yang memiliki kemampuan tumbuh
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
tinggi dan kemampuan biodegradasi
konsentrasi MCA (mM) tinggi dimungkinkan karena bakteri
tersebut sudah dapat beradaptasi dengan
Gambar 6. Pertumbuhan Isolat Bakteri pada senyawa toksik sehingga daya hidupnya
minimal Media + 10 mM
tinggi dan memiliki enzim yang lebih
Sementara itu, untuk bakteri PW2 banyak sehingga mampu mendegradasi
dan PW3 mengalami fase lag yang lebih lebih banyak. Sedangkan untuk bakteri
lama dari ketiga bakteri lainnya. yang kemampuan hidup rendah namun
Lamanya fasa lag ini kemungkinan kemampuan biodegradasi tinggi
berhubungan dengan proliferasi populasi dimungkinkan karena fase adaptasi dan
yang kecil, dan adanya senyawa toksin fase log dari bakteri tersebut cepat
(Alexander, 1999 dalam Fajriah 2013). sehingga kemampuan hidup menjadi
Telah pula dilaporkan bahwa populasi lebih rendah namun memiliki enzim yang
mikrobia mampu beradaptasi untuk lebih tinggi sehingga biodegradasinya
menggunakan senyawa yang persisten tinggi. Sementara itu, untuk bakteri yang
sebagai sumber karbon dan energi. memiliki kemampuan hidup tinggi
Adaptasi tersebut dapat disebabkan oleh namun biodegradasi rendah
seleksi strain mutan yang telah dimungkinkan karena bakteri tersebut
memperoleh kemampuan aktivitas jarang terkena paparan senyawa toksik
metabolik yang baru atau perubahan sehingga kemampuan untuk biodegradasi
spesifitas enzim. belum terlalu adaptatif untuk degradasi.
e-ISSN 2502-4787
185 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman
diisolasi 5 bakteri tanah yang mampu tumbuh dan biodegradasi yang tinggi,
mendegradasi MCA baik dalam minimal Bakteri PG3 dan PG2 memiliki
tertinggi yang masih dapat ditoleransi bakteri PW2 dan CW1 memiliki
DAFTAR PUSTAKA
Bergmann, J. G., dan Sanik, J., (1957), Sakai, A., Shimizu, H., Kono, K., dan
Determination of Trace Amounts of Furuya, E., (2005),
Chlorine in Naptha, Anal. Chem., Monochloroacetic Acid Inhibits
29(2), 241–243. Liver Gluconeogenesis by
Fajriah, S., (2013), Isolasi dan Inactivating Glyceraldehyde-3-
Karakterisasi Haloacid Dehalogenase phosphate Dehydrogenase. Osaka
dari Bacillus cereus Strain Lokal, medical college, japan. Chem. Res.
Institut Teknologi Bandung. Toxicol., 18, 277-282
Fetzner, S., dan Lingens, F., (1994), Slater, J. H., (1994), Microbiol
Bacterial Dehalogenases: Dehalogenation of Haloaliphatic
Biochemistry, Genetics, and Compounds, Biochemistry of
Biotechnological Applications, Microbial Degradation, 379–421.
Microbiol. Rev., 58 (4), 641–685. Soetarato, E.S. 1997. Uji kemampuan
Fetzner, S., (1999), Bacterial isolat bakteri tanah vulkanik untuk
Dehalogenation, Application mendegradasi hidrokarbon
Microbiol Technol, 50, 633-657. terhalogenasi. Biologi. 2. 247-263.
e-ISSN 2502-4787