Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat Dari Tanah

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

EduChemia Vol.2, No.

2, Juli 2017
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787

ISOLASI KARAKTERISASI BAKTERI


PENDEGRADASI ASAM MONOKLOROASETAT DARI
TANAH
Vina Juliana Anggraeni1 , Enny Ratnaningsih2, Zeily Nurachman2
1
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung, Jalan Soekarno Hatta no.754 Bandung, Indonesia
2
Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha no.10 Bandung, Indonesia

*Email: [email protected]
**Email: [email protected]

Diterima: 13 Maret 2017. Disetujui: 14 Juli 2017. Dipublikasikan: 30 Juli 2017

Abstract: Organohalogen compounds are one of the largest pollutants in the environment.
Bioremediation is one step that can be done to reduce organohalogen pollution. Some soil
bacteria are known to have dehalogenase enzymes and are potentially used as organohalogen
compound bioremediators. In this study, isolation of soil bacteria was able to degrade the
monoclhoroacetic acid (MCA) and characterize the growing ability of these bacteria at
various concentrations of MCA. The isolation result obtained 5 colonies of bacteria that can
grow on medium with high MCA concentration that is 10mM. PG3, TJ4, PW2, CW1, and
PG2 bacteria were each capable of releasing chloride ions by 95.14%; 91.89%; 89.46%;
89.46; 88.81% on medium containing 1mM MCA 29.24%; 28.17%; 28.10%; 24.31%;
26.16% on 5mM MCA, and 13.03%; 12.09%; 9.95%; 8.35%; 8.72% at 10mM MCA. It
appears that organohalogen degradation occurs more effectively in medium with low MCA
concentrations, and PG3 bacteria have the highest ability. The growth of the five bacteria
reached the stationary phase at 18-24 hours with OD600 of 0.3-0.4.
Keywords: monoclhoroacetic acid, biodegradation of organhalogen compounds, isolation of
soil bacteria

Abstrak: Senyawa organohalogen merupakan salah satu polutan terbesar di lingkungan.


Bioremediasi merupakan salah langkah yang dapat dilakukanuntuk mengurangi polusi
organohalogen. Beberapa bakteri tanah diketahui memiliki enzimdehalogenase dan
berpotensi digunakan sebagai bioremediatorsenyawa organohalogen. Pada penelitian ini,
dilakukan isolasi terhadap bakteri tanah yang mampu mendegradasi Asam Monokloroasetat
(MCA) dan mengkarakaterisasi kemampuan tumbuh bakteri-bakteri tersebut pada berbagai
konsentrasi MCA. Hasil isolasi didapatkan5 koloni bakteri yang mampu tumbuh pada
medium dengankonsentrasi MCA yang tinggi yaitu 10mM.BakteriPG3, TJ4, PW2,CW1, dan
PG2 masing-masing mampu melepaskanion klorida sebesar 95,14%; 91,89%; 89,46%;
89,46; 88,81% pada medium yang mengandung1mM MCA 29,24%;28,17%; 28,10%;
24,31%; 26,16%pada 5mM MCA, dan 13,03%; 12,09%; 9.95%; 8,35%; 8,72%pada 10mM
MCA. Terlihat bahwa degradasi organohalogenterjadi lebih efektif pada medium dengan
konsentrasi MCA rendah, dan bakteri PG3 mempunyai kemampuan yang

174
175 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman

tertinggi.Pertumbuhan kelima bakteri mencapai fasa stationer pada18-24 jam denganOD600


sebesar 0.3-0.4.
Kata Kunci: asam monokloroasetat, biodegradasi senyawa organhalogen, isolasi bakteri
tanah

PENDAHULUAN yaitu cukup mudah dilakukan dan relatif

Organohalogen digunakan secara murah. Mikroorganisme memiliki

luas di bidang industri sebagai pelarut, kemampuan adaptasi yang baik karena

pestisida, senyawa intermediet dalam mampu menghasilkan enzim tertentu

sintesis senyawa kimia, aditif bahan yang dapat mengubah dan

bakar, dan digunakan sebagai bahan pada meminimalisasi kandungan

cat. Organohalogen bersifat persisten, organohalogen di lingkungan.

toksik dan tidak mudah didegradasi oleh Mikroorganisme yang mampu hidup

mikroorganisme. Asam Monoklorasetat dalam medium yang mengandung

(MCA) merupakan salah satu organohalogen biasanya memiliki enzim

organohalogen yang digunakan sebagai dehalogenase untuk memutuskan halogen

herbisida. Pada tahun 2010 produksi dari organohalogen (Hardman, 1991

MCA dunia mencapai 706.000 ton, dalam Soetarato, 1997). Enzim

setengahnya diproduksi oleh negara Cina dehaloganase adalah enzim yang mampu

(Malveda, 2011 dalam Fajriah, 2013). memutuskan halogen dari senyawa

Senyawa ini bila terlepas ke lingkungan organohalogen (Fetzner,1999).

tanpa pengendalian akan sangat Penelitian sebelumnya, menunjukkan

berbahaya bagi kesehatan karena dapat bahwa beberapa bakteri mampu

menghambat proses glukoneogenesis di mendegradasi organohalogen dan

organ hati (Sakai et al, 2005). Oleh menghasilkan dehalogenase antara lain

karena itu, diperlukan upaya untuk adalah genus Pseudomonas,

mendegrasi MCA agar efek toksik dan Rhodococcus, Alcaligenes, dan

persistennya dapat dikurangi. Hyphomicrobium (Slater, 1994). Bakteri

Penanganan secara biologi dengan ini mudah diisolasi karena organohalogen

memanfaatkan mikroorganisme banyak terdapat di lingkungan. Senyawa

merupakan langkah aman untuk ini digunakan bakteri sebagai sumber

mengatasi pencemaran organohalogen. karbon dan energi.

Metode ini memiliki berbagai kelebihan

e-ISSN 2502-4787
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat 176

Tanah merupakan media dimana padat. Untuk sumber karbon pada media
bakteri dapat tumbuh dengan baik. minimal digunakan Asam
Dalam tanah yang terpapar polutan Monokloroasetat. Untuk uji biodegradasi,
organohalogen dimungkinkan akan hidup digunakan asam merkuri thiosianat,
bakteri yang mampu mendegradasi etanol p.a, ferri ammonium sulfat, NaCl,
senyawa tersebut. Bakteri yang tidak dan asam nitrat. Untuk pewarnaan gram
mampu mendegradasi organohalogen digunakan kristal violet, larutan lugol,
yang bersifat toksik tidak akan mampu alkohol, dan safranin.
bertahan hidup di lingkungan toksik.
Penelitian ini bertujuan untuk Isolasi Bakteri dari Tanah
mengisolasi bakteri pendegradasi MCA Sebanyak 0.5 gram tanah
dari tanah dan mengkarakterisasi dimasukkan dalam erlenmeyer 50 ml
kemampuan tumbuh pada media yang berisi 10ml minimal medium cair yang
mengandung variasi konsentrasi mengandung anti jamur dan MCA
organohalogen. dengan konsentrasi 1mM. Ditumbuhkan
selama 24 jam di inkubator bergoyang
METODE dengan kecepatan 150 rpm di suhu 37°C,
Penyiapan Sampel Tanah setelah ditumbuhkan selama 24 jam

Sampel tanah diambil dari kedalaman kemudian diencerkan 10-3 sampai 10-6 ,

±10 cm kemudian dimasukkan dalam dispread ke minimal media agar padat

wadah bersih yang terlebih dahulu yang mengandung 1mM MCA,

disterilkan dengan alkohol. Kondisi tanah diinkubasi selama 3-5 hari pada suhu

yang diambil tidak terlalu kering dan 37°C.Bakteri yang tumbuh kemudian

tidak terlalu basah. dipilih dan dimurnikan dengan teknik


goresan.
Bahan
Uji Kualitatif Ketahanan Tumbuh
Bahan-bahan yang digunakan untuk Bakteri
pembuatan medium minimal adalah
Bakteri yang tumbuh hasil pada
KH2PO4, Na2HPO4, MgSO4.7H2O, dan
media Isolasi dipilih beberapa koloni
NH4SO4, sedangkan untuk media Luria
kemudian dimurnikan dan ditumbuhkan
Bertani (LB) adalah tripton, dan ekstrak
pada media uji ketahanan tumbuh. Media
ragi. Bakto Agar untuk pembuatan media
uji ketahanan tumbuh adalah media

e-ISSN 2502-4787
177 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman

minimal padat yang ditambah MCA 5mM, 10mM, 15mM, dan 20 mM.
dengan konsentrasi akhir 5, 10, dan 20 Bakteri ditumbuhkan selama 24 jam
mM yang juga ditambahkan ekstrak ragi kemudian diukur OD600 di jam ke-24.
sebanyak 0.1%. Media uji ditumbuhkan
di inkubator dengan suhu 37°C selama Uji Kuantitatif Kemampuan
Biodegradasi Bakteri terhadap Variasi
24-48 jam. Pemindahan isolat bakteri Konsentrasu MCA
dilakukan dengan teknik goresan
Bakteri terpilih ditumbuhkan dalam
menggunakan kawat ose. Bakteri yang
media minimal yang ditambah yeast
mampu tumbuh dikonsentrasi tertinggi
selama 16-18 jam di inkubator bergoyang
dipilih untuk uji selanjutnya.
pada suhu 37°C sebagai starter. Sebanyak
10 % starter ditumbuhkan kembali di
Uji Kualitatif Biodegradasi
Organohalogen media minimal yang yang mengandung
MCA dengan konsentrasi akhir 1mM
Bakteri terpilih ditumbuhkan di
MCA, 5mM, dan 10mM. Bakteri
media minimal padat yang ditambah
ditumbuhkan selama 24 jam. Setelah 24
MCA dengan konsentrasi tertinggi
jam diukur kemampuan biodegradasi di
dimana bakteri mampu hidup, yang juga
jam ke-24 dengan metode bregman dan
ditambah ekstak yeast 1% dan Brom
sanik.
timol Biru (BTB) sebagai indikator
biodegradasi. Media uji ditumbuhkan di
Uji Biodegradasi organohalogen oleh
inkubator dengan suhu 37°C selama 24- Bakteri dengan metode Bregman dan
48 jam. Sanik

Sebanyak 250 μl kultur segar


Uji Kuantitatif Ketahanan Tumbuh dipindahkan ke dalam effendorf steril
Bakteri terhadap Variasi Konsentrasi
MCA kemudian disentrifugasi pada 10000 xg
selama 10 menit hingga didapatkan pelet
Bakteri terpilih ditumbuhkan dalam
dan supernatan. 200 μl supernatan
media minimal yang ditambah yeast
diambil dimasukkan ke dalam tabung
selama 16-18 jam di inkubator bergoyang
effendorg baru dan direaksiakan dengan
pada suhu 37°C sebagai starter. Sebanyak
dengan 400 µl Hg(SCN)2 (0,1%dalam
10 % starter ditumbuhkan kembali di
etanol p.a)dan divorteks selama 5 detik.
media minimal yang tidak mengandung
Kemudian disentrifugasi pada 10000 xg
MCA dan yang mengandung MCA
selama 2 menit hingga didapatkan pelet
dengan konsentrasi akhir 1mM MCA,

e-ISSN 2502-4787
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat 178

dan supernatan. Supernatan dan pelet mengandung MCA menunjukkan adanya


dipisahkan dan kedalam supernatan beberapa bakteri yang tumbuh pada
ditambahkan 400 μL Fe(NH4)(SO4)2 beberapa sampel tanah. Pemakaian MCA
(0,25M dalam 9M HNO3) larutan sebagai satu-satunya sumber karbon
tersebut diukur dengan spektrofotometri merupakan selektifitas untuk
uv vis pada λ=460 nm. Blanko yang mendapatkan bakteri yang hanya mampu
digunakan dalam pengukuran tumbuh dengan menggunakan MCA
biodegradasi adalah medium cair tanpa sebagai sumber karbon. Kemampuan
adanya penumbuhan bakteri.Hasil menggunakan MCA sebagai sumber karbon
pengukuran panjang gelombang karena bakteri tersebut memiliki enzim

kemudian dimasukkan dalam persamaan dehalogenase (Fetzner, 1994). Enzim


dehalogenase adalah enzim yang
dari kurva standar NaCl. Dan didapat
mengkatalisis pelepasan ion klor yang toksik.
konsentrasi ion klorida terlepas hasil
Putusnya ion klor MCA akan mempermudah
biodegradasi organohalogen oleh bakteri.
bakteri menggunakan sumber karbon untuk
dikatabolisme menjadi sebagai sumber energi
Kurva Pertumbuhan Bakteri dalam
Minimal Media yang mengandung 10 bagi sel.
mM MCA Penggunaan bahan zat anti jamur

Bakteri ditumbuhkan dalam media pada saat isolasi bertujuan untuk

minimal yang ditambah yeast selama 16- menghentikan pertumbuhan jamur yang

18 jam di inkubator bergoyang pada suhu ada di tanah. Selain bakteri, tanah juga

37°C sebagai starter. Sebanyak 10 % merupakan media tumbuh bagi

starter dipindahkan secara aseptik ke mikroorganisme lain dan salah satunya

dalam labu erlenmeyer yang adalah jamur.

mengandung 50 ml MSM cair dengan Sampel tanah yang diisolasi berasal

penambahan MCA 10 mM. Ditumbuhkan dari berbagai tempat dengan latar

pada pada suhu 37˚C 150 rpm dan belakang penggunaan senyawa

diukur OD600 pada ke organohalogen. Tanah purwakarta

0,1,2,4,6,9,12,15,18,21,24,dan 32 jam. diambil dari tanah perkebunan karet yang


diketahui memakai pentaklorofenol
HASIL DAN PEMBAHASAN sebegai pestisida yang digunakan pada
perkebunan tersebut, tanah padalarang
Hasil Isolasi bakteri dari tanah
dan ciwidey diambil dari tanah
dilakukan di minimal media cair yang
perkebunan teh, untuk kedua sampel ini

e-ISSN 2502-4787
179 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman

belum diketahui jenis paparan senyawa senyawa asam hidroksi. Pada tanah
organohalogennya, sampel tanjungsari Padalarang tidak terdapat bakteri yang
dan pangalengan merupakan sampel mampu untuk menjadikan MCA sebagai
tanah dari perkebunan sayur yang sumber karbon dan tidak memiliki enzim
terbiasa kena paparan pestisida DDT. dehalogenase yang mampu memutuskan
Pengambilan sampel dari beberapa ikatan senyawa asam monokloroasetat
tempat dimaksudkan untuk mendapatkan dengan ion halidanya. Hal ini
keanekaragam bakteri yang dapat menunjukkan bahwa bakteri yang tidak
mendegradasi Asam Monoklorasetat memiliki kemampuan untuk menjadikan
berdasarkan latar belakang paparan MCA sebagai satu-satunya sumber
senyawa organohalogen yang sering karbon tidak mampu hidup dalam media
mengenai sampel tanah. MCA. Oleh sebab itu digunakan minimal
Hasil penumbuhan bakteri media ini untuk menyeleksi bakteri yang
menunjukkan bahwa tanah Purwakarta, diinginkan.
Tanjungsari, Pangalengan dan Ciwidey
memiliki bakteri yang mampu tumbuh Uji Kualitatif Ketahanan Tumbuh
Bakteri
pada minimal media yang hanya
mengandung 1 mM MCA sebagai Dari hasil isolasi di dapat banyak

sumber karbon. Hasil isolasi dari tanah koloni tunggal. Pemilihan bakteri yang

Padalarang tidak menunjukkan adanya mampu bertahan hidup pada medium

bakteri yang tumbuh. yang mengandung MCA tertinggi perlu

Bakteri yang mampu tumbuh pada dilakukan sebagai seleksi bakteri yang

minimal media yang mengandung 1 mM akan dikarakterisasi lebih lanjut. Dalam

dimungkinkan karena bakteri mengenali hal ini media uji merupakan minimal

MCA dan mampu bertahan hidup dengan medium dengan penambahan MCA

menggunakan MCA sebagai sumber dengan konsentrasi akhir 5, 10 dan 20

karbon. Bakteri yang hidup dalam media mM. Pada media uji ini ditambah sumber

MCA memiliki kemampuan untuk nutrisi lain yaitu berupa ekstrak ragi

menghasilkan enzim dehalogenase 0.1%. Penambahan ekstrak ragi ini

sehingga mampu memutuskan ikatan disebabkan jumlah koloni ang sudah

antara senyawa asam monokloroasetat menjadi koloni tunggal ternyata tidak

dengan ion halidanya sehingga dapat berkembang biak dalam minimal

menghasilkan ion halida bebas dan medium yang hanya mengandung MCA

e-ISSN 2502-4787
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat 180

sebagai sumber karbon sehingga menyebabkan bakteri tidak mampu


diperlukan nutrisi lain agar mampu tumbuh. Dari hasil uji ini, isolat yang
menunjang pertumbuhannya. Keberadaan diuji diberi kode untuk memudahkan
sumber karbon lain pada medium pengujian berikutnya.
berfungsi sebagai: 1)Tenaga pereduksi
bagi degradasasi senyawa senobiotik; 2)
Menyokong pertumbuhan sel; 3)Donor
elektron bagi degradasi substrat non-
pertumbuhan; 4)Meningkatkan viabiltas
sel; 5)Mengurangi toksisitas senyawa
senobiotik dan hambatan pertumbuhan LB + 10 Minimal
mM Media +
senyawa senobiotik terhadap sel(Saez &
MCA 10 mM
Rittman, 1991; Topp (et a)l, 1988; Fava Gambar 1. Pertumbuhan isolat bakteri
MCA dalam
medium LB yang mengandung 10 mM MCA dan
(et al), 1995; dalam Fajriah,2013). Minimal Medium yang mengandung 10 mM
MCA
Dari hasil uji kualitatif didapat
bahwa konsentrasi MCA tertinggi yang Pada Gambar 1 terlihat bahwa 5
masih mampu ditoleransi oleh bakteri bakteri yang mampu bertahan hidup pada
yaitu pada konsentrasi 10 mM. Pada medium minimal yang mengandung
konsentrasi 20 mM bakteri sudah tidak MCA 10 mM dan medium LB yang
mampu tumbuh. Dengan kenaikan mengandung 10 mM. Bakteri tersebut
konsentrasi MCA terlihat adanya seleksi adalah PG2, TJ4, PG3, PW2, dan CW1.
bakteri yang mampu tumbuh. Pada media Pada medium LB pertumbuhan bakteri
yang mengandung 5mM MCA, bakteri lebih terlihat tegas dibandingkan
yang mampu hidup mulai berkurang. dan pertumbuhan pada medium minimal. Hal
semakin berkurang pada konsentrasi 10 ini disebabkan karena pada minimal
mM, sedangkan pada konsentrasi 20 mM medium sumber karbon yang digunakan
tidak terlihat adanya bakteri yang mampu adalah MCA sedangkan pada LB didapat
tumbuh. Naiknya konsentrasi MCA sumber karbon lain. Bakteri yang mampu
menjadi toksik bagi bakteri yang awalnya hidup pada medium LB yang
MCA tersebut merupakan sumber karbon mengandung MCA konsentrasi 10 mM
namun dengan bertambahnya menunjukkan bahwa bakteri memiliki
konsentrasi, MCA tidak lagi menjadi aktivitas untuk biodegradasi terhadap
sumber karbon melainkan toksik yang MCA. Konsentrasi MCA yang tinggi

e-ISSN 2502-4787
181 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman

dapat juga menjadi toksik untuk bakteri Perubahan warna media terjadi karena
yang memiliki enzim dehalogenase, pada media terdapat ion klorida bebas
namun dengan tetap hidup maka bakteri yang dilepaskan oleh bakteri, sehingga
tersebut dapat memproses MCA agar dengan keberadaan ion klorida ini
tidak toksik baginya. mengubah pH media menjadi asam dan
juga mengubah warna indikator BTB
Uji Kualitatif Biodegradasi MCA oleh menjadi kuning (Strotmann &
Bakteri
Roschenthaler, 1987; Soetarato, 1997;). Dari
5 (Lima) isolat terpilih diduga hasil penelitian terlihat bahwa kelima
mampu mendegradasi MCA dan bakteri mampu mendegradasi MCA
menghasilkan ion klorida bebas. Ion karena kelima bakteri menghasilkan
klorida bebas ini dapat dideteksi dengan warna kuning pada media (Gambar 2).
indikator Brom Timol Biru (BTB).

Pw2

PG3

TJ4
CW1
PG2

Gambar 2. Uji Kualitatif Biodegradasi MCA dengan Indikator Brom Timol Biru

Pewarnaan Gram gram negatif dan satu bakteri merupakan

Hasil pewarnaan gram menunjukkan Gram positif.

4 bakteri hasil isolasi merupakan bakteri

e-ISSN 2502-4787
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat 182

PG2 TJ4 PG3

PW2 CW1

Gambar 3. Hasil Pewarnaan Gram terhadap Lima Bakteri Hasil Isolasi

Uji Kuantitatif Ketahanan Tumbuh dari bakteri. Kemampuan hidup isolat


Bakteri pada Berbagai Konsentrasi
bakteri hanya mampu mencapai OD600
MCA
maksimal di 0.5 tidak mencapai 1.
Hasil uji kualitatif dapat dilihat pada
Dengan penambahan MCA, OD600 dari
gambar 4.
bakteri semakin berkurang sesuai dengan
banyaknya penambahan MCA. Semakin
banyak MCA yang ditambahkan maka
kemampuan hidupnya semakin
kecil.Pada konsentrasi MCA 15 mM dan
20 mM sebagian bakteri ada yang masih
dapat bertahan hidup dengan kenaikan
OD600 yang kecil dan sebagian ada yang
mengalami penurunan OD600 yang
menandakan bahwa bakteri tidak mampu
tumbuh pada media minimal dengan
penambahan konsentrasi tersebut.

Gambar 4. diagram Ketahanan Tumbuh Isolat Semakin berkurangnya kemampuan


Bakteri terhadap variasi MCA
hidup dengan bertambahnya konsentrasi

Pada 0 mM MCA yaitu tanpa MCA yang ditambahkan dikarenakan

penambahan MCA, dapat dijadikan bakteri sudah tidak mampu lagi

standar uji kuantitatif kemampuan hidup menjadikan MCA sebagai sumber karbon

e-ISSN 2502-4787
183 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman

dan MCA sudah bersifat toksik bagi ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan
bakteri sehingga bakteri mengalami degradasi efektif hanya sekitar 0.8 mM
penurunan kemampuan tumbuh. per bakteri.
Pada konsentrasi 0; 1; 5 mM
penambahan MCA terlihat pola urutan 100
kemampuan tumbuh yang relatif sama. 90

% konsentrasi ion klorida terlepas


Urutan kemampuan hidup isolat bakteri 80 PG2
70 TJ4
dari yang tertinggi ke yang terendah yaitu
60 PG3
TJ4, PW2. CW1, PG3, dan PG2. Untuk 50 PW2
kemapuan hidup di 10 mM, urutannya 40 CW1
tidak terlihat jelas. Semua bakteri relatif 30
20
memiliki kemampuan hidup yang sama
10
pada konsentrasi tersebut. Pada 0
konsentrasi 10 mM bakteri lebih 1 5 10

menyiapkan bagaimana mengatasi konsentrasi MCA (mM)

ketoksikan MCA daripada untuk


Gambar 5. Kemampuan Biodegradasi
berkembang biak, hal ini yang Isolat Bakteri terhadap Variasi konsentrasi
MCA
menyebabkan kemampuan bakteri relatif
sama dengan bakteri lainnya. Kurva Pertumbuhan Bakteri pada
Minimal Media yang mengandung 10
mM MCA
Uji Kuantitatif Biodegradasi MCA oleh
Bakteri Kurva pertumbuhan bakteri pada
Hasil uji kualitatif dapat dilihat pada minimal media yang mengandung 10
Gambar 5. Pada gambar 5 terlihat lebih mM MCA dapat dilihat pada Gambar 6.
dari 80% MCA mampu didegrasi pada Dari kelima bakteri, 3 bakteri yaitu PG2,
konsentrasi MCA 1 mM. sedangkan pada TJ4 dan PG3 memiliki kemampuan yang
konsentrasi MCA 5 mM, 20% lebih relatif sama, fase lag lebih cepat
MCA mampu degradasi dan pada 10 mM dibanding bakteri lainnya. Lebih
MCA, sekitar 8% lebih MCA yang cepatnya bakteri-bakteri ini dibanding
mampu didegradasi bakteri. Urutan bakteri lainnya dapat dimungkinkan
kemampuan biodegradasi ini dari yang karena bakteri ini berasal dari daerah
tinggi ke rendah yaitu: PG3, Tj4, PW2, yang terpapar senyawa organohalogen
PG2, dan CW1. Dari data biodegradasi yang toksik dan persisten sehingga waktu

e-ISSN 2502-4787
Isolasi Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Asam Monokloroasetat 184

adaptasi bakteri-bakteri ini lebih cepat Hubungan emampuan hidup dan


Kemampuan Biodegradasi Isolat
dibanding bakteri yang lainnya.
Bakteri

Isolat TJ4 memiliki kemampuan


Kurva Pertumbuhan Isolat
0,5 tumbuh dan biodegradasi yang tinggi.
Bakteri
Isolat PG3 dan PG2 memiliki
0,4
kemampuan tumbuh rendah namun
0,3
kemampuan biodegradasinya tinggi.
OD600

PG2
0,2 Isolat PW2 dan CW1 memiliki
TJ4
kemampuan tumbuh tinggi namun
0,1
PG3 kemampuan biodegradasinya rendah.
0 Isolat yang memiliki kemampuan tumbuh
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
tinggi dan kemampuan biodegradasi
konsentrasi MCA (mM) tinggi dimungkinkan karena bakteri
tersebut sudah dapat beradaptasi dengan
Gambar 6. Pertumbuhan Isolat Bakteri pada senyawa toksik sehingga daya hidupnya
minimal Media + 10 mM
tinggi dan memiliki enzim yang lebih
Sementara itu, untuk bakteri PW2 banyak sehingga mampu mendegradasi
dan PW3 mengalami fase lag yang lebih lebih banyak. Sedangkan untuk bakteri
lama dari ketiga bakteri lainnya. yang kemampuan hidup rendah namun
Lamanya fasa lag ini kemungkinan kemampuan biodegradasi tinggi
berhubungan dengan proliferasi populasi dimungkinkan karena fase adaptasi dan
yang kecil, dan adanya senyawa toksin fase log dari bakteri tersebut cepat
(Alexander, 1999 dalam Fajriah 2013). sehingga kemampuan hidup menjadi
Telah pula dilaporkan bahwa populasi lebih rendah namun memiliki enzim yang
mikrobia mampu beradaptasi untuk lebih tinggi sehingga biodegradasinya
menggunakan senyawa yang persisten tinggi. Sementara itu, untuk bakteri yang
sebagai sumber karbon dan energi. memiliki kemampuan hidup tinggi
Adaptasi tersebut dapat disebabkan oleh namun biodegradasi rendah
seleksi strain mutan yang telah dimungkinkan karena bakteri tersebut
memperoleh kemampuan aktivitas jarang terkena paparan senyawa toksik
metabolik yang baru atau perubahan sehingga kemampuan untuk biodegradasi
spesifitas enzim. belum terlalu adaptatif untuk degradasi.

e-ISSN 2502-4787
185 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Anggraeni, Ratnaningsih, dan Nurachman

KESIMPULAN merupakan Bakteri Gram negatif.

Dalam penelitian ini telah berhasil Bakteri TJ4 memiliki kemampuan

diisolasi 5 bakteri tanah yang mampu tumbuh dan biodegradasi yang tinggi,

mendegradasi MCA baik dalam minimal Bakteri PG3 dan PG2 memiliki

medium maupun dalam medium LB yang kemampuan tumbuh rendah namun

mengandung MCA. Konsentrasi MCA kemampuan biodegradasinya tinggi, dan

tertinggi yang masih dapat ditoleransi bakteri PW2 dan CW1 memiliki

dan didegradasi adalah 10 mM. Bakteri kemampuan tumbuh tinggi namun

TJ4 merupakan bakteri Gram positif kemampuan biodegradasinya rendah.

sedangkan PG2, PG3, PW2, dan CW1

DAFTAR PUSTAKA

Bergmann, J. G., dan Sanik, J., (1957), Sakai, A., Shimizu, H., Kono, K., dan
Determination of Trace Amounts of Furuya, E., (2005),
Chlorine in Naptha, Anal. Chem., Monochloroacetic Acid Inhibits
29(2), 241–243. Liver Gluconeogenesis by
Fajriah, S., (2013), Isolasi dan Inactivating Glyceraldehyde-3-
Karakterisasi Haloacid Dehalogenase phosphate Dehydrogenase. Osaka
dari Bacillus cereus Strain Lokal, medical college, japan. Chem. Res.
Institut Teknologi Bandung. Toxicol., 18, 277-282
Fetzner, S., dan Lingens, F., (1994), Slater, J. H., (1994), Microbiol
Bacterial Dehalogenases: Dehalogenation of Haloaliphatic
Biochemistry, Genetics, and Compounds, Biochemistry of
Biotechnological Applications, Microbial Degradation, 379–421.
Microbiol. Rev., 58 (4), 641–685. Soetarato, E.S. 1997. Uji kemampuan
Fetzner, S., (1999), Bacterial isolat bakteri tanah vulkanik untuk
Dehalogenation, Application mendegradasi hidrokarbon
Microbiol Technol, 50, 633-657. terhalogenasi. Biologi. 2. 247-263.

e-ISSN 2502-4787

You might also like