Issn: E-ISSN (Media Online) : 2579-7751: Priyo Sigit Priyanto Email
Issn: E-ISSN (Media Online) : 2579-7751: Priyo Sigit Priyanto Email
Issn: E-ISSN (Media Online) : 2579-7751: Priyo Sigit Priyanto Email
Priyo1
Sigit Priyanto2
1,2
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang
1 2
Email: [email protected] , [email protected]
ABSTRAK
Kata Kunci: The degree of human health can be influenced by behavior. This behavior factor
still becomes a health problem in Indonesia. Unhealthy behavior causes various
(Efektifitas, Health kinds of infectious diseases and non-infectious diseases. Various efforts to
Belief Model (HBM), change the behavior of people who do not know, do not want to, and cannot
afford it, have been carried out t by the government. However, Clean and
PHBS)
Healthy Behavior is still a concern and not optimal yet. Health Belief Model
(HBM) is applied as a model in efforts to overcome PHBS. The purpose of this
study was to identify the effectiveness of the application of Health Belief Model to
PHBS. This research is a quasy experiment with the design of one group pre-post
test design. The population in this study was 40 respondents. The method of
sampling used was purposive sampling method. The treatment was carried out
once per week for 3 weeks. The results showed a difference in the effect of Health
Belief Model (HBM) on Clean and Healthy Life Behavior (PHBS). The results of
the Wilcoxon test analysis for 3 interventions in 3 weeks showed: the knowledge
of PHBS (p ^ 0.00), the attitude of PHBS (0.01) and PHBS Behavior (p ^ 0.00),
which means there are differences in the effect of changes in knowledge, attitudes
and behavior of PHBS after HBM intervention. Health workers, especially
nurses, are expected to make HBM as an effort to promote health and change
hygienic and healthy living behavior in families or communities.
jamban sehat; 8) makan buah dan sayur 0,01), dan perilaku penyediaan lingkungan
setiap hari; 9) melakukan aktivitas fisik rumah sehat berhubungan dengan TB-
setiap hari; 10) tidak merokok dalam MDR (OR = 0,28 dan p = 0,03) (Anwar,
rumah. Proporsi nasional rumah tangga 2014). PHBS yang tidak baik juga bisa
dengan PHBS baik adalah 32,3 persen. mengakibatkan masalah status gizi anak
Terdapat 20 dari 33 provinsi yang masih (Rochaeni, 2016).
memiliki rumah tangga PHBS baik di Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bawah proporsi nasional. Proporsi perilaku hidup bersih dan sehat
nasional rumah tangga PHBS pada tahun berhubungan dengan kejadian Diare,
2007 adalah sebesar 38,7%. Proporsi Demam Berdarah dan angka bebas larva
rumah tangga dengan PHBS baik lebih dalam rumah tangga. Semakin tinggi nilai
tinggi di perkotaan (41,5%) dibandingkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, semakin
di perdesaan (22,8%) (Badan Penelitian rendah kejadian penyakit diare, demam
dan Pengembangan Kesehatan 2013). berdarah dan angka bebas larva.
Secara nasional PHBS di Indonesia (Raksanagara and Raksanagara 2015)
sebesar 56,58% (Kementerian Kesehatan Sementara ini di Kabupaten
RI 2017). Sehat Pratama; jumlah RT Magelang untuk mencapai indikator
untuk sehat utama dan paripurna PHBS dilakukan melalui penyuluhan
mencapai 1s/d 24%, Sehat Madya; jumlah kesehatan individu, kelompok atau
RT untuk sehat utama dan paripurna masyarakat. Namun demikian diperlukan
mencapai 25 s/d 49%, Sehat Utama ; berbagai upaya kreatif untuk mencapai
jumlah RT untuk sehat utama dan indicator PHBS yang optimal yang
paripurna mencapai 50 s/d 74%, dan Sehat didasarkan hasil penelitian sebenarnya ada
paripurna ; jumlah RT untuk sehat utama model yang dikembangkan untuk merubah
dan paripurna mencapai 75%. Hasil perilaku seseorang yaitu dengan
penelitian menunjukkan bahwa PHBS menerapkan Health Belief Model (HBM).
kepala keluarga dalam tatanan rumah Model ini sudah diterapkan untuk
tangga ditemukan sebahagian besar tidak mengubah perilaku secara signifikan
baik (58,0%) sedangkan yang baik mampu mengatasi klien HIV, Asma, DM
(42,0%). dan Kebersihan genital. Namun demikian
PHBS yang tidak baik akan belum ada penelitian menerapkannya
berdampak pada masalah kesehatan. Pada untuk PHBS, padahal sebenarnya Health
Tahun 2013 di Kabupaten Magelang Belief Model (HBM) dapat digunakan
angka kematian balita mengalami untuk mendukung perubahan perilaku
kenaikan dibandingkan dengan Tahun kesehatan. Teori ini menjelaskan bahwa
2012 dan 2011 yaitu 8,11. Target angka ketika seseorang percaya terhadap sesuatu
kematian balita pada Tahun 2015 dalam maka mereka akan berusaha melakukan
MDGs yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup, tindakan tertentu.
hal ini berarti angka kematian balita Ketika setiap individu mempunyai
Kabupaten Magelang Tahun 2013 keyakinan pentingnya menjaga
dibawah target maksimal MDGs. lingkungan maka perilaku hidup bersih &
Perilaku mengonsumsi gizi berhubungan sehat juga baik. Dampak akhirnya terjaga
dengan TB-MDR (OR = 0,25 dan p = kesehatannya. Menjaga kesehatan
0,014), perilaku berolah raga (aktifitas lingkungan merupakan tanggung jawab
fisik) berhubungan TB-MDR (OR = 0,16 kita semua termasuh setiap individu
dan p = 0,00), perilaku memanfaatkan manusia. Berdasarkan hal itulah peneliti
sarana pelayanan kesehatan berhubungan merasapentinguntuk melakukan penelitian
dengan TB-MDR (OR = 0,091 dan p =
89
ISSN: 2579-8472
E-ISSN (Media online) : 2579-7751
Efektifitas Health belief Model terhadap terakhir mengubah pola sikap PHBS menjadi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). budaya baru PHBS Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah tehnik
TUJUAN purposive sampling, yaitu pemilihan sampel
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi berdasarkan kriteria tertentu yang telah
penerapan Health Belief Model terhadap PHBS. ditetapkan oleh peneliti yaitu: berusia ≥ 20
tahun, jenis kelamin perempuan, sudah
METODE berkeluarga serta bersedia menjadi
responden. Pada saat penelitian berlangsung,
Penelitian ini merupakan penelitian sampel didapatkan ada sebanyak 40 orang
eksperimen semu (quasy-experiment) yang yang terdiri 20 kelompok intervensi dan 20
dilaksanakan di desa Donorojo wilayah kerja orang kelompok control. Kelompok intervensi
Puskesmas Mertoyudan I. Kelompok subyek dibagi menjadi 2 kelompok (masing masing
dilakukan penilaian sebelum dan sesudah kelompok 10 orang).
dilakukan intervensi dengan menggunakan
rancangan one group pre-post test design. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku
PHBS dilakukan sebelum dan sesudah Bab ini akan menguraikan tentang
responden diberikan perlakuan HBM. hasil penelitian yang meliputi:
Intervensi dilakukan selama 3 kali (tiap karakteristik responden, distribusi rata-
pertemuan 180 menit) yang terdidri dari 2 rata peningkatan pengetahuan, sikap dan
kelompok (1 kelompok 10 peserta) yang
perilaku hidup bersih dan sehat dan
kegiatannya meliputi: menjalin hubungan
perbedaan kelompok intervensi dan
yang baik (menjelaskan tujuan dan kegiatan
yang akan dilakukan, penanda tanganan form kelompok kontrol.
kesediaan sebagai responden/ Inform
consent), mengukur PHBS keluarga, 1.1 Karakteristik Responden
menjelaskan PHBS dan menginternalisasi Karakteristik responden berdasarkan usia,
HBM mengukur PHBS keluarga. Metode jenis kelamin, agama, pendidikan, dan
yang digunakan dengan focus group pekerjaan pada kelompok intervensi
discussion/FGD. Kegiatan ini terdiri dari: relaksasi adalah sebagai berikut:
tujuh hari pertama menanamkan pengetahun
PHBS untuk memengaruhi pola pikir, tujuh Tabel 1.1
hari kedua menginternalisasi HBM untuk Gambaran Karakteristik Responden Pada
menjadikan PHBS yang telah diketahui Kelompok Intervensi & Kelompok Kontrol
sebagai pola sikap atau kebiasaan, tujuh hari
Karakteristik Responden
N Mean Median Std deviasi minimum maksimum
Usia
21-57 40 38,83 41 10,679
(21-57)
Laki-laki 0 0,0
Perempuan 40 100,0
Agama
Islam 40 100,0
Pendidikan
SD 12 30.0
SMP 14 35.0
SMA/SMK 10 25.0
SI 4 10.0
Pekerjaan
Buruh 3 7.5
Guru 1 2.5
IRT 26 65.0
Swasta 8 20.0
Petani 2 5.0
Stat Df Sig. Statistic df Sig.
isti
c
Pre_Intervensi_ .24 20 .002 .681 20 .000
Pengetahuan 3
Pre_ .18 20 .089 .925 20 .125
Inter_Sikap 0
Pre_ Inter_ .25 20 .001 .852 20 .006
Perilaku 9
Post_Inter_ .23 20 .004 .880 20 .018
Pengetahuan 9
Post_ .33 20 .000 .763 20 .000
Inter_Sikap 2
Post_ Inter_ .53 20 .000 .236 20 .000
Perilaku 8
91
ISSN: 2579-8472
E-ISSN (Media online) : 2579-7751
Tabel di atas menunjukkan bahwa Rank Test (Alternatif lain dari Paired
data diasumsikan tidak terdistribusi samples T test).
normal berdasarkan skor dari
Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro- 1.3Pengetahuan PHBS Responden
Wilknya (p <0.05; Ho ditolak). Karena Sebelum Dan Sesudah Diberikan
data tidak terdistribusi normal, maka Intervensi HBM
untuk menguji ada tidaknya perbedaan Pengetahuan PHBS sebelum dan sesudah
mean untuk dua sampel bebas yang diberikan intervensi HBM adalah sebagai
berpasangan adalah Wilcoxon Signed berikut:
Tabel 1.3
Pengetahuan PHBS sebelum dan sesudah diberikan intervensi HBM
Std.
Pengetahuan Mean Std. Error Mean Min Maks p value
Deviation
Kelompok Intervensi
Sebelum HBM 4,466 ,999 -4,934 -,466 ,000
6.05
Sesudah HBM 3,114 ,696 6,867 10.133
18.30
Wilcoxon Signed
Ranks Test
Kelompok Kontrol
Sebelum HBM 2,099 ,469 -4,964 -,436 ,028
8.75
Sesudah HBM 1,824 ,408 6,854 10.146
9.80
Wilcoxon Signed
Ranks Test
Berdasarkan tabel 1.3 dapat dijelaskan sebesar 18,30, dan standar deviasi sebesar
bahwa nilai rata-rata pengetahuan sebelum 3,114. Sedangkan berdasarkan Uji Wilcoxon
dilakukan intervensi HBM adalah sebesar diperoleh p value 0,000 (p value <0,05),
6,05 , dan standar deviasi sebesar 4,466 , dan artinya ada perbedaan pengaruh pengetahuan
setelah dilakukan intervensi HBM adalah PHBS setelah dilakukan intervensi HBM.
Journal of Holistic Nursing Science (JHNS) Volume 5 No.2 Juli 2018
Faculty of Health Science Universitas Muhammadiyah Magelang
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing
92
ISSN: 2579-8472
E-ISSN (Media online) : 2579-7751
Tabel 1.4
Sikap PHBS sebelum dan sesudah diberikan intervensi HBM
Std.
Sikap Mean Std.deviation Error Min Maks p value
Mean
Kelompok Intervensi
2
,001
, ,095 ,
Sebelum HBM 6,90 1,165
261 705
1 2
8,90 ,
Sesudah HBM 1,252 ,226 ,774
280
Wilcoxon Signed Ranks Test ,000
Kelompok Kontrol
, 2
6,90 04 ,125
224 ,096
Sebelum HBM 1,000
2
Sesudah HBM 8,90 1,165 261 ,226
,774
Wilcoxon Signed Ranks Test
Berdasarkan tabel 1.4. dapat dijelaskan artinya ada perbedaan pengaruh sikap PHBS
bahwa nilai rata-rata sikap sebelum setelah dilakukan intervensi HBM.
dilakukan intervensi HBM adalah sebesar
6,90, dan standar deviasi sebesar 1,165 , dan 1.5. Perilaku PHBS Responden
setelah dilakukan intervensi HBM adalah Sebelum Dan Sesudah Diberikan
sebesar 8,90, dan standar deviasi sebesar Intervensi HBM
1,252. Sedangkan berdasarkan Uji Wilcoxon Perilaku PHBS sebelum dan sesudah
di peroleh p value 0,001 (p value <0,05), diberikan intervensi HBM adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.5
Perilaku PHBS sebelum dan sesudah diberikan intervensi HBM
Std.
Std. p
Perilaku Mean Error Min Maks
Deviation value
Mean
Kelompok Intervensi
Sebelum HBM 5,45 1,099 ,246 -,139 1,139
,000
Sesudah HBM 7,95 ,224 ,050 1,992 3,008
93
ISSN: 2579-8472
E-ISSN (Media online) : 2579-7751
Tabel 1. 6
Perbedaaan rata-rata pengetahuan, sikap dan perilaku PHBS sesudah diberikan
intervensi HBM
Std. Error p
Variable N Mean Mean Different Sd
Mean value
Pengetahuan
Intervensi
20 18,30 3,114 .696 0
8,500
Kontrol ,11
20 9,80 1,824 .408
Sikap
Intervens 20 8,90 2,000 1,252 ,280 0
,812
Kontrol 20 6,90 1,165 ,261
95
ISSN: 2579-8472
E-ISSN (Media online) : 2579-7751
Inter_Sikap
Pre_ Inter_ .259 20 .001 .852 20 .006
Perilaku
Post_Inter_ .239 20 .004 .880 20 .018
Pengetahuan
Post_ .332 20 .000 .763 20 .000
Inter_Sikap
Post_ Inter_ .538 20 .000 .236 20 .000
Perilaku
Tabel di atas menunjukkan bahwa Rank Test (Alternatif lain dari Paired
data diasumsikan tidak terdistribusi samples T test).
normal berdasarkan skor dari 1.3Pengetahuan PHBS Responden
Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro- Sebelum Dan Sesudah Diberikan
Wilknya (p <0.05; Ho ditolak). Karena Intervensi HBM
data tidak terdistribusi normal, maka Pengetahuan PHBS sebelum dan sesudah
untuk menguji ada tidaknya perbedaan diberikan intervensi HBM adalah sebagai
mean untuk dua sampel bebas yang berikut:
berpasangan adalah Wilcoxon Signed
Tabel 1.3
Pengetahuan PHBS sebelum dan sesudah diberikan intervensi HBM
Std.
Pengetahuan Mean Std. Error Mean Min Maks p value
Deviation
Kelompok Intervensi
Sebelum HBM 4,466 ,999 -4,934 -,466 ,000
6.05
Sesudah HBM 3,114 ,696 6,867 10.133
18.30
Wilcoxon Signed
Ranks Test
Kelompok Kontrol
Sebelum HBM 2,099 ,469 -4,964 -,436 ,028
8.75
Sesudah HBM 9.80 1,824 ,408 6,854 10.146
Wilcoxon Signed
Ranks Test
Berdasarkan tabel 1.3 dapat dijelaskan artinya ada perbedaan pengaruh pengetahuan
bahwa nilai rata-rata pengetahuan sebelum PHBS setelah dilakukan intervensi HBM.
dilakukan intervensi HBM adalah sebesar
6,05 , dan standar deviasi sebesar 4,466 , dan 1.4 Sikap PHBS Responden Sebelum
setelah dilakukan intervensi HBM adalah Dan Sesudah Diberikan Intervensi
sebesar 18,30, dan standar deviasi sebesar HBM
3,114. Sedangkan berdasarkan Uji Wilcoxon Sikap PHBS sebelum dan sesudah
diperoleh p value 0,000 (p value <0,05), diberikan intervensi HBM adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.4
Sikap PHBS sebelum dan sesudah diberikan intervensi HBM
Std.
Sikap Mean Std.deviation Error Min Maks p value
Mean
Kelompok Intervensi
2
,001
, ,095 ,
Sebelum HBM 6,90 1,165
261 705
1 2
8,90 ,
Sesudah HBM 1,252 ,226 ,774
280
Wilcoxon Signed Ranks Test ,000
Kelompok Kontrol
, 2
6,90 04 ,125
224 ,096
Sebelum HBM 1,000
2
Sesudah HBM 8,90 1,165 261 ,226
,774
Wilcoxon Signed Ranks Test
Tabel 1.5
Perilaku PHBS sebelum dan sesudah diberikan intervensi HBM
97
ISSN: 2579-8472
E-ISSN (Media online) : 2579-7751
Std.
Std. p
Perilaku Mean Error Min Maks
Deviation value
Mean
Kelompok Intervensi
Sebelum HBM 5,45 1,099 ,246 -,139 1,139
,000
Sesudah HBM 7,95 ,224 ,050 1,992 3,008
Tabel 1. 6
Perbedaaan rata-rata pengetahuan, sikap dan perilaku PHBS sesudah diberikan
intervensi HBM
101
ISSN: 2579-8472
E-ISSN (Media online) : 2579-7751
HBM diketahui bahwa self efikasi 18,30. Sedangkan hasil uji Wilcoxon
yang dirasakan, tingkat keparahan diperoleh pvalue 0,000 (pvalue<0,05),
yang dirasakan, dan kerentanan yang artinya ada perbedaan pengaruh
dirasakan merupakan prediktor yang pengetahuan PHBS setelah dilakukan
sinifikan(Vazini and Barati intervensi HBM. Nilai rata-rata sikap
2014).HBM menyebabkan sebelum dilakukan intervensi HBM
meningkatnya perilaku sehat dari adalah sebesar 6,90, dan setelah
sebelumnya pada klien (Jones et al. dilakukan intervensi HBM adalah
2015). sebesar 8,90. Sedangkan berdasarkan
PEMBAHASAN uji Wilcoxon di peroleh p value
0,001 (p value <0,05), artinya ada
1.2.1 Karakteristik Responden
perbedaan pengaruh sikap PHBS
Karakteristik responden
setelah dilakukan intervensi HBM.
berdasarkan usia yang terbanyak 40
Nilai rata-rata perilaku sebelum
tahun. Karakteristik ini bisa
dilakukan intervensi HBM adalah
menggambarkan kematangan fisik
sebesar 5,45 , dan setelah dilakukan
psikis dan social dalam berperilaku
intervensi HBM adalah sebesar 7,95.
hidup bersih dan sehat. Berdasarkan
Sedangkan hasil uji Wilcoxon di
jenis kelamin yang terbanyak adalah
peroleh p value 0,000 (p value <0,05),
perempuan. Jenis kelamin ini
artinya ada perbedaan pengaruh
memberikan dukungan yang kuat
perilaku PHBS setelah dilakukan
dalam berperilaku. Karakteristik
intervensi HBM. Hasilpengujian
responden berdasarkan agama
Independent sample T Test pada
terbanyak adalah Islam. Pendidikan
pengetahuan diperoleh hasil p value
yang terbanyak SMP.Tingkat
sebesar 0,11(lebih besar dari < 0,05),
pendidikan akan mempengaruhi
sikap sebesar 0,812 (>0,05) dan
dalam menanggapi suatu masalah dan
perilaku sebesar 0,00 (< 0,05). Hasil
kemudahan dalam menerima suatu
ini mempunyai arti bahwa terdapat
pesan (Sekar P, 2018). Karakteritik
perbedaan kelompok intervensi
responden berdasarkan pekerjaan
dengan kelompok kontrol.
yang terbanyak Ibu Rumah Tangga.
Hasil penelitian ini membuktikan
Banyaknya waktu di rumah
bahwa HBM bisa digunakan sebagai
diharapkan lebih mudah dalam
model perubahan perilaku hidup
mendukung perilaku yang sehat
bersih dan sehat baik pengetahuan,
(Taufik, 2013). Karakteristik
sikap, maupun perilaku.
responden ini semua menunjukkan
Perilaku merupakan sesuatu yang
kesesuaian gambaran data demografi
rumit, unik dan kompleks. Perilaku
masyarakat di Desa Donorojo.
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor
1.2.3. Perbedaaan Pengetahuan, predisposisi seperti pengetahuan,
sikap dan perilaku PHBS sikap, tradisi dan kepercayaan. Faktor
Sebelum Dan Sesudah pemungkin atau pendukung seperti:
Diberikan Intervensi HBM ketersediaan sarana prasarana atau
Nilai rata-rata pengetahuan fasilitas kesehatan. Faktor penguat
sebelum dilakukan intervensi dengan seperti faktor sikap perilaku tokoh
menggunakan Health Belief Model masyarakat, kebijakan pemerintah
adalah sebesar 6,05, dan setelah dibidang kesehatan (Depkes RI Pusat
dilakukan intervensi menjadi sebesar promosi Kesehatan, 2008).
Journal of Holistic Nursing Science (JHNS) Volume 5 No.2 Juli 2018
Faculty of Health Science Universitas Muhammadiyah Magelang
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing
102
ISSN: 2579-8472
E-ISSN (Media online) : 2579-7751
103
ISSN: 2579-8472
E-ISSN (Media online) : 2579-7751
mengubah pola sikap menjadi budaya spiritual yang bisa diterapkan untuk
baru yaitu perilaku hidup bersih dan meningkatkan keyakinan dalam
sehat. merubah perilaku.
Penanaman kepercayaan Ditinjau dari 5 Komponen HBM,
pentingnya PHBS bagi keluarga akan sebagian besar memiliki persentase
mampu menumbuhkan perilaku yang tinggi dalam melakukan pencegahan,
sehat. Hasil ini sesuai dengan analisis yaitu; kerentanan yang dirasakan
bahwa terdapat korelasi kecerdasan 56,3%, keparahan yang dirasakan
spiritual dengan perilaku prososial 51,7%, manfaat yang dirasakan
(Djalali 2012). Hasilini juga diperkuat 65,5%, hambatan yang dirasakan
bahwa kinerja seseorang dipengaruhi 52,9%, dan isyarat untuk bertindak
oleh kecerdasan spiritual 56,3% (Husna 2014).Berdasarkan
(Anasrulloh 2015). Ada pengaruh HBM diketahui bahwa self efikasi
signifikan pada pasien yang yang dirasakan, tingkat keparahan
diberikan perilaku spiritual dengan yang dirasakan, dan kerentanan yang
yang tidak. (Ridawati 2014). Menurut dirasakan merupakan prediktor yang
model yang diusulkan ini, seseorang sinifikan(Vazini and Barati
yang mempunyai spiritualitas lebih 2014).HBM menyebabkan
cenderung puas dengan apa yang meningkatnya perilaku sehat dari
dilakukaannya dan tidak akan sebelumnya pada klien (Jones et al.
melakukan perilaku menyimpang 2015).
(Ahmad and Omar 2014)
Kecerdasan spiritual berpengaruh KESIMPULAN
positif dan signifikan terhadap
motivasi seseorang. Motivasi Karakteristik responden
dipengaruhi oleh kecerdasan spiritual, berdasarkan usia yang terbanyak 40
besarnya kontribuasi adalah 80,7% tahun, jenis kelamin semuanya
(Anasrulloh 2015). Berdasarkan hasil perempuan, agama terbanyak
penelitian ini bahwa untuk merubah adalah Islam, Pendidikan yang
perilaku seseorang sangat dipengaruhi terbanyak SMP, pekerjaan yang
oleh spiritual seseorang. terbanyak bekerja sebagai IRT.
Ada perubahan signifikan dalam Ada perbedaan pengaruh
model keyakinan kesehatan keluarga pengetahuan, sikap, dan perilaku
(p=0,004), perubahan tersebut terjadi PHBS setelah dilakukan intervensi
pada aspek persepsi tentang manfaat Health Belief Model.
(p=0,009), persepsi tentang hambatan Hendaknya perawat
(p=0,035) dan persepsi tentang self menggunakan HBM sebagai upaya
efficacy (p=0,002). Tidak ada promosi kesehatan dalam mengubah
perubahan yang signifikan dalam perilaku hidup bersih dan
persepsi tentang kerentanan dan sehat.Hendaknya model HBM
keparahan (p=0,052) (Ridawati, diajarkan kepada para mahasiswa
2014). HBM berhubungan signifikan keperawatan sebagai pendekatan
dengan perilaku, persepsi upaya promosi kesehatan untuk
keseriusan,persepsi positif, dan mengubah perilaku PHBS.
persepsi kemampuan diri (Tarkang
and Zotor, 2015).Hal inilah yang
mendasari diperlukannya model teori
Journal of Holistic Nursing Science (JHNS) Volume 5 No.2 Juli 2018
Faculty of Health Science Universitas Muhammadiyah Magelang
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/nursing
104
ISSN: 2579-8472
E-ISSN (Media online) : 2579-7751
105